administrasi pendidikan

34
KONTRIBUSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh YULMEDIA NIM. 19709 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Arni Muhammad Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd Asisten Direktur 1 Prof. Dr. Gusril, M.Pd

description

KONTRIBUSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURUSMP NEGERI KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN

Transcript of administrasi pendidikan

KONTRIBUSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

Oleh

YULMEDIA

NIM. 19709

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Arni MuhammadProf. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd

Asisten Direktur 1

Prof. Dr. Gusril, M.Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

KONTRIBUSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

YULMEDIA

Abstract

This study was carried to improve presence of the teachers work discipline, i.e. headmasters personal competence and organizational climate in Junior High School Disitrict of Lengayang Pesisir Selatan Regency. In conducting this study, the researchers applied correlational and regression analysis. The population of this study were all of the teachers Junior High School Disitrict of Lengayang Pesisir Selatan Regency, 85 numbers of them were taken as respondents by using stratified proportional random sampling. The data were collected through questionnaire which was passed by the instrument validity and reliability. The results shows that headmasters personal competence and organizational climate contributed together and partially to the teachers work discipline. Based on the above results, it was concluded that to improve the teachers work discipline can be done by increasing the headmasters personal competence and school organizational climate.

Kata kunci: Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah, Iklim Organisasi, Disiplin Kerja Guru.

PENDAHULUAN

8

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan survei awal pada beberapa gejala rendahnya disiplin kerja guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terlihat dari fenomena, seperti: 1) masih adanya guru yang tidak datang ke sekolah tanpa memberi kabar (alpa), 2) masih terdapat guru-guru yang tidak mematuhi kode etiknya sebagai guru, 3) masih adanya guru yang tidak membuat dan menyerahkan perangkat pembelajaran seperti rencana program pembelajaran (RPP), silabus, kriteria kentuntasan minimal, serta kisi-kisi tes, 4) masih terdapat guru yang kurang bertanggung jawab terhadap tugas, seperti tidak melakukan perbaikan (remedial) terhadap siswa yang nilainya belum mencapai KKM, dan tidak memperbaiki program satuan pembelajaran di awal tahun, dan 5) masih terdapat guru-guru yang belum sadar akan tugasnya, yang terlihat seperti tidak mensosialisasikan tata tertib sekolah kepada siswa, tidak mengajak siswa menciptakan kebersihan lingkungan sekolah (K3), dan tidak menjalankan pengajaran sesuai program pembelajaran.

Disiplin kerja adalah suatu sikap atau tingkah laku yang mencerminkan ketaatan terhadap suatu aturan tanpa adanya paksaan yang dilandasi dengan kesadaran sendiri dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan segala aturan yang telah ditetapkan (Bukhari, 2006; Sinugan, 2000; dan Nawawi, 2000). Jika dikaitkan dengan disiplin kerja guru, akan menjadi penting keberadaannya agar guru dapat menjalankan dan melaksanakan kebijaksanaan dan aturan sekolah yang telah dibuat sesuai dengan norma-norma yang berlaku sehingga terwujudnya pembelajaran yang efektif dan tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Siswanto, 2005; Saydam, 2005; Mulyasa, 2004; dan Bafadal, 2003).

Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa disiplin kerja guru adalah suatu sikap atau tingkah laku guru yang mencerminkan ketaatan terhadap suatu aturan tanpa adanya paksaan yang dilandasi dengan kesadaran sendiri dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan segala aturan yang telah ditetapkan. Tinggi rendahnya disiplin kerja guru ini dapat dilihat dari faktor-faktor penting yang mempengaruhinya.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya disiplin kerja seseorang (Alex, 1999; Siswanto, 2005; Saydam, 2000; dan Fathoni, 2006). Jika disimpulkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru tersebut antara lain: kesejahteraan, ketegasan, kepemimpinan, kompetensi kepribadian, ancaman, motivasi kerja, komunikasi interpersonal, kompensasi, dan moral kerja. Dari beberapa faktor tersebut, ada dua faktor yang diduga mempengaruhi disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi.

Kompetensi kepribadian kepala sekolah merupakan kemampuan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, dan menjadi tauladan bagi warga sekolah dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah (Depdiknas, 2006; Kemendiknas RI No. 45/2002; Surya, 2004; Usman, 2007; Mulyasa, 2003; Robbins, 2001; Muhaimin, 2004; PP No. 19/2005; Permendiknas RI No. 13/2007; dan Anwar, 2004). Fathoni (2006:177) menjelaskan bahwa salah satu faktor penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut, yang berkaitan langsung dengan kedisiplinan seseorang dalam bekerja. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang ditanamkan di lingkungan kerja akan digunakan sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat kerja. Kepala sekolah yang mempunyai kepribadian yang berdisiplin tinggi akan melaksanakan tugas-tugasnya secara disiplin sehingga hal ini akan memicu/mempengaruhi guru untuk berdisiplin pula. Ini dikarenakan perilaku dan kepribadian kepala sekolah merupakan contoh/tauladan bagi warga sekolah, termasuk guru. Oleh karena itu jelaslah bahwa baik tidaknya kompetensi kepribadian kepala sekolah akan terlihat dalam perilakunya membentuk kedisiplinan bawahan/guru dalam bekerja. Kedisiplinan guru dalam bekerja ditentukan oleh baik tidaknya kompetensi kepribadian yang dimiliki kepala sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan Budiman (2001) menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah memberikan sumbangan sebesar 18,7% terhadap peningkatan disiplin kerja guru. Ini berarti variabel kompetensi kepribadian kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja guru.

Selain faktor kompetensi kepribadian kepala sekolah, faktor iklim organisasi juga diduga turut mempengaruhi disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal sekolah yang dipersepsi oleh warga sekolah dan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka (Wirawan, 2007; Stringer, 2002; Simamora, 2001; Toulson dan Smith, 1994; Davis dan Newstrom, 2001; dan Timpe, 1993). Dengan demikian iklim organisasi yang kondusif sangat dibutuhkan bagi guru untuk menumbuhkan dorongan dalam diri guru tersebut supaya bekerja lebih bersemangat yang memperhatikan pedoman kerja yang berlaku. Ini berarti bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya disiplin para guru. Uraian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kedisiplinan guru dalam bekerja ditentukan oleh kondusif tidaknya iklim organisasi di sekolah. Atau dengan kata lain, iklim organisasi akan mempengaruhi kedisiplinan guru dalam bekerja. Terdapat beberapa studi tentang iklim organisasi yang telah diteliti oleh beberapa orang peneliti untuk melihat kontribusinya terhadap disiplin kerja guru (lihat Marjanis, 2001; dan Ernawati, 2000). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja guru. Semakin kondusif iklim organisasi di sekolah, maka semakin baik pula disiplin kerja guru.

Dari kajian teori diketahui bahwa kondusifnya iklim organisasi di sekolah tersebur dapat diukur melalui: kepercayaan, kejujuran, saling menghormati, kerjasama, fleksibilitas dan komitmen. Jika kepercayaan, kejujuran, saling menghormati, kerjasama, fleksibilitas dan komitmen diantara warga sekolah berkeadaan baik, maka guru akan lebih berdisiplin dalam melaksanakan pekerjaannya.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan kontribusi kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi terhadap disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menjadi penting dilakukan agar para stakeholder, yaitu guru, kepala sekolah, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dalam meningkatkan disiplin kerja guru.

Study ini secara khusus akan menjawab tiga pertanyaan, yaitu: 1) apakah kompetensi kepribadian kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?, 2) apakah iklim organisasi berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?, dan 3) apakah kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang PNS tahun 2011 dengan jumlah populasi 211 orang. Sampel dipilih melalui teknik stratified proportional random sampling sebanyak 85 orang responden.

Terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu disiplin kerja guru sebagai variabel terikat (dependent variable); dan kompetensi kepribadian dan iklim organisasi sebagai variabel bebas (independent variable), yang mana ketiga variabel tersebut diukur melalui persepsi guru. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1) Disiplin kerja guru (Y) dalam penelitian ini adalah suatu sikap atau tingkah laku yang mencerminkan ketaatan terhadap suatu aturan tanpa adanya paksaan yang dilandasi dengan kesadaran sendiri dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan segala aturan yang telah ditetapkan. 2) Kompetensi kepribadian kepala sekolah (X1) dalam penelitian ini adalah persepsi guru atas kemampuan kepribadian kepala sekolah yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. 3) Iklim organisasi (X2) dalam penelitian ini yaitu kualitas lingkungan internal sekolah yang dipersepsi oleh warga sekolah dan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.

Data penelitian ini dikumpul dengan menggunakan angket (questionnaire) tentang ketiga variabel tersebut, dan telah diuji valiiditas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Angket ini dikembangkan sendiri oleh peneliti menggunakan model skala Likert dengan lima alternatif jawaban, yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP) untuk mengukur frekuensi perbuatan; dan khusus untuk variabel kompetensi kepribadian (X1) digunakan skala penilaian dengan alternatif jawaban sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang baik (KB) dan tidak baik (TB). Data dikumpulkan pada tanggal 27 - 29 Juli 2013 dengan cara menemui para responden secara langsung. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi. Analisis dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for Windows versi 17. Sebelum dilakukan analisis korelasi dan regresi, data harus bersumber dari sampel yang dipilih secara acak, berasal dari populasi yang berdistribusi normal, kelompok populasinya mempunyai varians yang homogen, variabel bebas bersifat independen dan (5) hubungan antar variabel bersifat linear. Hasil dari uji persyaratan tersebut menunjukkan bahwa data bisa diolah dengan analisis korelasi dan regresi.

HASIL PENELITIAN

1. Disiplin Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang

Disiplin kerja guru ini diukur dengan melihat seberapa baiknya guru dalam melaksanakan pekerjaannya melalu kedisiplinan bekerja. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara umum disiplin kerja guru sudah cukuo baik. Hal ini dibuktikan melalui skor rata-rata tingkat pencapaian 78,78% (skor rata-rata 137,87 dari 175 skor maksimal). Jika dilihat dari masing-masing indikatornya, dalam berakhlak mulia sebesar 80,4% dari tingkat capaian responden dinilai baik, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sebesar 75,8% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, menilai kinerjanya sendiri sebesar 75,9% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, bekerja mandiri sebesar 73,4% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, bekerja sama dengan orang lain sebesar 75,9% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, mampu berkomunikasi dengan warga sekolah sebesar 73,1% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, mempunyai komitmen terhadap profesi dan tugasnya sebesar 74% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, dan mampu meningkatkan diri dalam kinerja profesinya sebesar 63,7% dari tingkat capaian responden dinilai kurang.

2. Iklim Organisasi di SMP Negeri Kecamatan Lengayang

Iklim organisasi ini diukur dengan melihat seberapa baiknya guru dalam menilai kualitas lingkungan internal sekolah yang mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara umum iklim organisasi sudah bisa dikatakan cukup baik. Hal ini dibuktikan melalui skor rata-rata tingkat pencapaian 68,7% (skor rata-rata 127,16 dari 185 skor maksimal). Jika dilihat dari masing-masing indikatornya, iklim organisasi di sekolah sudah bisa dikatakan cukup baik (68,7% dari tingkat capaian), sedangkan dalam kepercayaan, kejujuran, saling menghormati, kerjasama, fleksibilitas dan komitmen antara warga sekolah dikategorikan cukup baik (rentangan 66,5 75,9% dari tingkat capaian).

3. Kompetensi Kepribadian Kepala SMP Negeri Kecamatan Lengayang

Kompetensi kepribadian ini diukur dengan melihat seberapa baiknya guru dalam menilai kompetensi kepribadian kepala sekolahnya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara umum kompetensi kepribadian kepala sekolah yang digunakan sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan melalui skor rata-rata tingkat pencapaian 78,3% (skor rata-rata 184,08 dari 235 skor maksimal). Jika dilihat dari masing-masing indikatornya, dalam berakhlak mulia sebesar 80,4% dari tingkat capaian responden dinilai baik, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sebesar 75,8% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, menilai kinerjanya sendiri sebesar 75,9% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, bekerja mandiri sebesar 73,4% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, bekerja sama dengan orang lain sebesar 75,9% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, mampu berkomunikasi dengan warga sekolah sebesar 73,1% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, mempunyai komitmen terhadap profesi dan tugasnya sebesar 74% dari tingkat capaian responden dinilai cukup, dan mampu meningkatkan diri dalam kinerja profesinya sebesar 63,7% dari tingkat capaian responden dinilai kurang.

4. Kontribusi Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang

Rangkuman hasil pengolahan data tentang kontribusi kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik korelasi sederhana dapat dilihat tabel 1.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda dan Regresi Sederhana antara Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Variabel Independen

Disiplin Kerja Guru (Dependen Variabel Y)

R

R2

F

Konstanta

Koef. Reg

t

Sig

Kompetensi Kepribadian dan Iklim Organisasi

(X1, X2)

0,601

0,361

23,179

-12,428

X1 = 0,342

X2 = 0,687

-0,561

3,666

4,786

0,000

0,000

0,000

Kompetensi Kepribadian (X1)

0,427

0,183

18,555

56,714

0,441

4,308

0,000

Iklim Organisasi (X2)

0,506

0,256

28,625

35,801

0,803

5,350

0,000

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa secara bersama-sama kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi berkorelasi secara sangat signifikan dengan disiplin kerja guru. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang linear dan sangat signifikan dengan disiplin kerja guru (lihat harga t, F dan sgnifikansinya pada Tabel 1). Ini berarti bahwa secara bersama-sama kedua variabel independen ini dapat digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru. Besaran kontribusi secara bersama-sama ini adalah 36,1%.

Namun demikian, jika analisis dilanjutkan dengan teknik korelasi sederhana untuk melihat korelasi dari masing-masing independen variabel terhadap dependen variabel, maka kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi berkorelasi secara sangat signifikan dengan disiplin kerja guru, dengan koefisien korelasi masing-masing adalah 0,427 dan 0,506 (Lihat Tabel 1). Ini berarti bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi secara sendiri-sendiri dapat digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru. Dengan kata lain kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi berkontribusi secara sangat signifikan terhadap disiplin kerja guru dengan besaran kontribusi masing-masing adalah 18,3% dan 25,6% (Lihat Tabel 1).

PEMBAHASAN

Temuan penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan masih rendah, terutama sekali dalam hal kepatuhan akan aturan. Masih rendahnya disiplin kerja guru ini terbukti disebabkan oleh faktor kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi yang masih belum bisa dikatakan baik.

Sebagaimana ditemukan melalui penelitian ini bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi secara bersama-sama berkontribusi sangat signifikan terhadap disiplin kerja guru. Besarnya kontribusi kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan secara bersama-sama adalah 36,1%. Jika dilihat secara sendiri-sendiri, maka iklim organisasi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap disiplin kerja guru, yaitu sebesar 25,6%. Artinya 25,6% disiplin kerja guru ditentukan oleh kondusifnya iklim organisasi di sekolah. Kenyataan ini menunjukkan bahwa iklim organisasi dalam meningkatkan disiplin kerja guru sangat penting. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Goldhaber (1986) iklim organisasi merupakan faktor yang krusial dalam sebuah organisasi, karena berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Semakin kondusif dan harmonis iklim organisasi yang terjadi pada suatu organisasi semakin memberikan pengaruh positif bagi setiap anggotanya dalam bekerja, sehingga memungkinkan anggota melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan akan berdampak pada peningkatan disiplin kerja mereka.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas lingkungan internal sekolah yang mempengaruhi sikap dan perilaku mereka yang dilihat melalui kepercayaan, kejujuran, saling menghormati, kerjasama, fleksibilitas dan komitmen sangat dibutuhkan dalam meningkatkan disiplin kerja guru.

Variabel selanjutnya yang memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah kompetensi kepribadian kepala sekolah, dengan besar kontribusi 18,3%. Ini berarti bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, tidak hanya dituntut untuk memperbaiki iklim organisasi sekolah, tetapi kompetensi kepribadian kepala sekolah penting artinya dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Temuan ini mendukung teori yang menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah yang baik akan mampu memberi pengaruh atau teladan terhadap bawahannya (Muchith, 2007:65), dengan kata lain berhasil atau tidaknya kepala sekolah mempengaruhi warga sekolah untuk melaksanakan tugas masing-masing dipengaruhi oleh kompetensi kepribadian kepala sekolah itu sendiri, dan pada akhirnya akan memberikan efek terhadap peningkatan disiplin kerja guru.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budiman (2001) yang menyimpulkan pentingnya kompetensi kepribadian kepala sekolah dalam usaha meningkatkan kedisiplinan kerja guru. Artinya kompetensi kerpibadian kepala sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplin kerja guru.

Penelitian ini memberikan keyakinan bahwa untuk meningkatkan disiplin kerja Guru perlu dilakukan upaya yang sungguh-sungguh dalam pengembangan kompetensi kepribadian kepala sekolah, serta menciptakan iklim organisasi yang harmonis antar pribadi-pribadi sebagai masyarakat sekolah. Temuan ini didukung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian mantap dan stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, dan memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani. Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai sumber kekuatan, inspirasi, motivasi, dan inovasi oleh kepala sekolah bagi warga sekolahnya, sehingga guru akan mampu meneladani kepala sekolah dan pada akhirnya meningkatnya disiplin kerja guru. Apabila guru sudah mampu meneladani sifat-sifat kepemimpinan dari kepala sekolah maka secara tidak langsung akan tercipta iklim organisasi yang kondusif dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan disiplin kerja guru.

Begitupun iklim organisasi yang terjadi di sekolah, Iklim organisasi yang kondusif sangat dibutuhkan bagi guru untuk menumbuhkan dorongan dalam diri guru tersebut supaya bekerja lebih bersemangat yang memperhatikan pedoman kerja yang berlaku. Ini berarti bahwa iklim kerja berpengaruh terhadap tinggi rendahnya disiplin para guru.

Dari uraian di atas dapat dimaknai bahwa, jika kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi meningkat maka disiplin kerja guru pun akan meningkat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi dapat digunakan untuk meningkatkan disiplin kerja guru.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Kompetensi kepribadian kepala sekolah memberikan kontribusi yang sangat signifikan sebesar 18,3% terhadap disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Artinya jika kepala sekolah mempunyai kompetensi kepribadian yang baik akan mampu meningkatkan disiplin kerja guru sehingga akan lebih maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan di sekolah tersebut. 2) Iklim organisasi memberikan kontribusi yang sangat signifikan sebesar 25,6% terhadap disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Artinya jika ingin meningkatkan disiplin kerja guru, maka salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah menciptakan iklim organisasi yang kondusif di sekolah sehingga tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan baik. Dan 3) kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi secara bersama-sama berkontribusi sangat signifikan sebesar 36,1% terhadap disiplin kerja guru. Dengan demikian kedua variabel ini berkontribusi terhadap peningkatan disiplin kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

IMPLIKASI

Berdasarkan temuan penelitian, kompetensi kepribadian kepala sekolah di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk kategori cukup. Hal ini perlu menjadi bahan kajian bagi para kepala sekolah, pengelola, pemerhati pendidikan dan lembaga yang terkait di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan untuk meningkatkan kompetensi kepribadian kepala sekolah yang bermuara pada peningkatan disiplin kerja guru. Salah satu upaya yang perlu ditindak lanjuti yakni secara personal kepala sekolah mengikuti pendidikan dan pelatihan, penataran, seminar, dan musyawarah kepala sekolah serta program pengayaan pengetahuan kompetensi kepribadian yang dimiliki kepala sekolah diharapkan memberikan efek tehadap peningkatan disiplin kerja guru.

Temuan penelitian juga mengungkapkan bahwa iklim organisasi di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk dalam kategori cukup, tetapi kontribusinya sangat signifikan terhadap disiplin kerja guru terlihat dalam hasil penelitian ini. Oleh sebab itu penelitian ini menjadi bahan masukan bagi semua pihak untuk lebih memberdayakan serta mengaplikasikan iklim organisasi demi peningkatan disiplin kerja guru di masa mendatang.

SARAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan saran-saran kepada:

1. Kepala sekolah di SMP Negeri kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam upaya meningkatkan kedisiplinan kerja dalam melaksanakan tugas di sekolah dapat dilakukan melalui perbaikan kompetensi kepribadian kepala sekolah terutama dalam meningkatkan diri dalam kinerja profesinya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah diantaranya dengan selalu memantau perkembangan IPTEK melalui media massa serta teknologi informasi dan komunikasi, melakukan evaluasi diri terhadap hasil pekerjaannnya, dan memaksimalkan penggunaan media dalam mendukung tugas-tugas sebagai kepala sekolah. Langkah lainnya dalam peningkatan kompetensi kepribadian kepala sekolah tersebut juga dapat dilakukan melalui penataran, seminar, studi banding dengan sekolah yang maju, musyawarah kepala sekolah dan diskusi antar kepala sekolah.

2. Guru-guru di SMP Negeri Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan hendaknya memahami pentingnya disiplin kerja yang dapat dibangun melalui iklim organisasi, dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan berkomitmen bersama kepala sekolah dalam melaksanakan program sekolah, berkomitmen dalam meningkatkan prestasi siswa, berkomitmen dalam menerapkan kedisiplinan di setiap pekerjaan, dan berkomitmen bersama komite sekolah dalam transparansi keuangan sekolah. Serta bekerja sama dengan kepala sekolah dan pengawas dalam melaksanakan program supervisi sesuai prosedur. Upaya lainnya dalam mengkondusifkan iklim organisasi yaitu dengan menjaga hubungan antar guru, kepala sekolah maupun dengan warga sekolah lainnya, saling menjaga keterbukaan, kejujuran, kepercayaan diantara sesama warga sekolah.

3. Pengawas SMP Negeri di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan diperlukan upaya peningkatan kedisiplinan kerja guru melalui Pembinaan kompetensi kepribadian kepala sekolah. Upaya yang dapat dilakukan oleh pengawas diantaranya melaksanakan supervisi dan pengawasan ke sekolah secara lebih intensif dan terus menerus terutama dalam pembinaan kepemimpinan kepala sekolah. Upaya dalam mengkondusifkan iklim organisasi yaitu dengan berkomitmen bersama guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan program supervisi sesuai prosedur yang ditetapkan.

4. Diharapkan temuan penelitian ini dapat digunakan oleh Kepala Dinas Pendidikan sebagai bahan masukan untuk memberikan pembinaan tentang kompetensi kepribadian kepala sekolah dan iklim organisasi dengan melaksanakan berbagai pelatihan, seminar dan diskusi.

Catatan:

Artikel ini dibuat dari Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan Pembimbing I Prof. Dr. H. Arni Muhammad dan Pembimbing II Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd.

DAFTAR RUJUKAN

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup: (Life Skill Education). Bandung: Alfabeta

Alex. S. Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Bukhari Alma. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Bilson Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan. Profitabel. Edisi pertama

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Program direktorat pendidikan menengah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Direktorat Jenderal PMPTK. 2007. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (Sertifikasi Guru). Jakarta:Depdiknas

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan. Pertama, Penerbit PT Rineka Cipta

Goldhaber, Gerald M. 1986. Organizational Communication. Jakarta: Erlangga.

Hadari Nawawi, 2000. Manajemen Strategik Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Ibrahim Bafadal. 2003. Peningkatan Profesional Guru SD. Jakarta: Bumi Aksara.

Muchith, M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta. Bumi Aksara.

Muhaimin. 2004. Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa, Enco. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Newstrom, JW. 1993. Organizatinal Behavior: Human Behavior at Work. Nort America: McGraw-Hill002E

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Robbins, Stephen P. 2001. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Lima. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung.

Siswanto, Bejo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta. PT Budi Aksara

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran: Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate. Prentice Hall. New Jersey.

Timpe, Dale. 1993. Kinerja. Jakarta: Gramedia.

Toulson, P. & Mike, S. 1994. The Relationship Between Organizational Climate and Employee Perceptions of Personnel Management Practices.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visi Media.

Usman, Moh. Uzer. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda.

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press. Yutmini, Sri. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS.

15

KONTRIBUSI KOMPETENSI

KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN

IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

SMP NEGERI

KECAMATAN LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

Oleh

YULMEDIA

NIM.

19709

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr.

H. Arni Muhammad

Prof.

Dr.

Sufyarma Marsidin, M.Pd

Asisten Direktur 1

Prof. Dr. Gusril, M.Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

201

3

KONTRIBUSI KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DAN

IKLIM ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

Oleh

YULMEDIA

NIM. 19709

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Arni Muhammad Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd

Asisten Direktur 1

Prof. Dr. Gusril, M.Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013