PRESCIL CHF Dokhep

download PRESCIL CHF Dokhep

of 33

Transcript of PRESCIL CHF Dokhep

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    1/33

    PRESENTASI KASUS

    CONGESTIVE HEART FAILURE

    Diajukan kepada Yth. :

    dr. Heppy Oktafianto Sp.P!

    Disusun oleh :

    Ra"#at Vanadi N. G$A%&$%'(

    Keyko La#pita ). G$A%&$%'$

    S)F IL)U PEN*AKIT !ALA)

    RSU! PROF. !R. )ARGONO SOEKAR+O

    FAKULTAS KE!OKTERAN

    UNIVERSITAS +EN!ERAL SOE!IR)AN PUR,OKERTO

    '%&-

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    2/33

    LE)AR PENGESAHAN

    PRESENTASI KASUS

    CONGESTIVE HEART FAILURE

    !i/0/0n O1e" 2

    Ra"#at Vanadi N. G$A%&$%'(

    Keyko La#pita ). G$A%&$%'$

    !ia30kan 0nt0k #e#en0"i /yarat #en4ik0ti Kepaniteraan K1inik di

    5a4ian I1#0 Penyakit !a1a# RSU! Prof. !r. )ar4ono Soekar3o

    Te1a" di/et030i dan dipre/enta/ikan

    Pada tan44a1 2 '%&6

    !okter Pe#5i#5in4 2

    dr. Heppy Oktafianto Sp. P!

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    3/33

    A I

    PEN!AHULUAN

    Penyakit kardiovaskular akan menjadi penyebab kematian pertama dinegara-negara berkembang, menggantikan kematian akibat penyakit infeksi. Di

    Indonesia penyakit kardiovaskuler dikelompokkan menjadi penyakit sistem

    sirkulasi sejak 1! dan se"ara konsisten menjadi peringakat pertma penyebab

    kematian. #aat ini salah satu penyakit kardiovaskular yang menyebabkan

    kematian adalah gagal jantung kongestif.

    $agal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa

    darah dalam jumlah yang "ukup untuk memenuhi jaringan terhadap oksigen dan

    nutrisi dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal

    memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.

    %ematian akibat penyakit kardiovaskuler khususnya gagal jantung adalah

    !& '. #ekitar ( - !) per 1))) orang mengalami gagal jantung, angka kejadian

    gagal jantung meningkat seiring pertambahan usia *1)) per 1))) orang pada usia

    di atas +) tahun. Dari hasil penelitianFraminghampada tahun !))) menunjukkan

    angka kematian dalam tahun terakhir sebesar +!' pada pria dan !' anita,

    berdasarkan data dari di /merika terdapat ( juta penderita gagal jantung dan

    setiap tahunnya bertambah dengan )).))) orang, sedangkan untuk di Indonesia

    angka kejadian gagal jantung menyebab kematian nomor satu, padahal

    sebelumnya menduduki peringkat ketiga. $agal jantung dapat disebabkan oleh

    beberapa fa"tor yang dapat dihindari dan yang tidak dapat dihindari *0arant,

    !)1!2.

    3aktor-faktor penyebab gagal jantung diantaranya adalah kebiasaan

    merokok, diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan hingga stress. /da

    tiga faktor lainnya yang tidak bisa dihindari oleh manusia yakni faktor keturunan

    dan latar belakang keluarga, faktor usia dan jenis kelamin yang banyak ditemui

    pada kasus kegagalan jantung *4runner 5 #uddart, !))!2. #elain hipertensi,

    penyebab gagal jantung adalah kelainan otot jantung, ateriosklerosis dan

    peradangan pada miokardium. 6al ini didukung oleh pendapat $ray *!))(2,

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    4/33

    baha penyebab lainnya adalah aritmia, mengkonsumsi 7bat-obatan yang

    berlebihan, mengkonsumsi alkohol, sepsis, hipertiroid, gagal ginjal, dan emboli

    paru *8raig, !))+2.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    5/33

    A II

    STATUS PEN!ERITA

    A. Identita/ Penderita

    9ama : n. /

    ;mur : &) tahun

    ?@ )1

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    6/33

    d. ?iayat alergi : disangkal

    e. ?iayat sakit ginjal : disangkal

    f. ?iayat penyakit jantung : diakui

    g. ?iayat sakit kuning>liver : disangkal

    h. ?iayat sakit tenggorokan>penyakit kulit: disangkali. ?iayat konsumsi obat-obatan : disangkal

    5. ?iayat penyakit keluarga

    a. ?iayat penyakit yang sama : disangkal

    b. ?iayat darah tinggi : diakui

    ". ?iayat penyakit gula : disangkal

    d. ?iayat asma : disangkal

    e. ?iayat alergi : disangkal

    6. ?iayat sosial dan exposure

    a. Community

    Pasien adalah seorang ayah dari orang anak. Pasien tinggal bersama

    dengan istri dan keempat anaknya di lingkungan pedesaan yang "ukup

    padat penduduknya. 6ubungan antara pasien dengan tetangga dan

    keluarga dekat dan baik.

    b. Home

    Pasien tinggal di sebuah rumah dengan keluarganya. ?umah terdiri

    dari ( kamar dan masing-masing dihuni oleh 1-! orang. %amar mandi

    dan jamban di dalam rumah. /tapnya memakai genteng dan lantai

    terbuat dari ubin.

    ". Occupational

    Pasien adalah seorang buruh tani.

    d. Personal habit

    Pasien mempunyai kebiasaan jarang minum air putih. Pasien juga

    mengaku suka mengkonsumsi ikan asin dan menyukai gorengan.#elain itu pasien suka merokok 1>! bungkus dalam 1 hari.

    e. rugs an! iet

    Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan. 0enu makan pasien

    terdiri dari nasi dan sayur-mayur, terkadang lauk-pauk. Pasien makan

    sehari ( kali.

    f. "iaya pengobatan

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    7/33

    Pasien berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah. #umber

    pembiayaan kesehatan berasal dari 4Pmenit reguler, isi "ukup

    ". Pernapasan : !+ C>menit

    d. #uhu : (+,) 8

    . inggi badan : 1B "m

    . 4erat badan : +! kg+. #tatus gii *I02 : !,B *overeight2

    &. #tatus generalis

    a. Pemeriksaan kepala

    12 4entuk kepala

    0eso"ephal, simetris, venektasi temporalis *-2

    !2 ?ambut

    @arna rambut sudah beruban, tidak rontok dan terdistribusi

    merata.

    (2 0ata

    #imetris, edema palpebra *->-2 konjungtiva anemis *->-2,

    sklera ikterik *->-2, mata kering *-2, refleks "ahaya *E>E2

    normal, pupil isokor diameter ( mm>(mm.

    2 elinga

    Dis"harge *-2

    2 6idung

    Dis"harge *-2, deformitas *-2 dan napas "uping hidung *-2

    +2 0ulut

    4ibir kering *-2, bibir pu"at *-2, bibir sianosis *-2, lidahsianosis *-2, lidah kotor *-2

    b. Pemeriksaan leher

    Deviasi trakea *-2, pembesaran kelenjar tiroid *-2

    Palpasi :

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    8/33

    Palpasi : /peF vokal fremitus sinistra G deFtra

    4asal vokal fremitus sinistra G deFtra

    Perkusi : Perkusi orientasi selurus lapang paru sonor

    4atas paru-hepar #I8 A =08D

    /uskultasi : /peF suara dasar vesikuler E>E, ?46E>E, ?4%->- 4asal suara dasar vesikuler E>E dan @heeing->-

    +ant0n4

    Inspeksi : I"tus 8ordis tampak di #I8 AI ! jari lateral =08#

    P.parasternal *-2 p.epigastrium *-2.

    Palpasi : I"tus 8ordis teraba pada #I8 AI ! jari lateral

    =08#, kuat angkat *-2

    Perkusi : 4atas atas kanan : #I8 II =P#D

    4atas atas kiri : #I8 II =P##

    4atas baah kanan : #I8 IA =P#D

    4atas baah kiri : #I8 AI ! jari lateral =08#/uskultasi : 01H0! P1P! 1H! /1H/!reguler, $allop *-2, 0urmur *-2

    d. Pemeriksaan abdomen

    Inspeksi : datar

    /uskultasi : bising usus *E2 terdengar setiap !- detik *normal2

    Perkusi : timpani, pekak sisi *-2, pekak alih *-2, nyeri ketok

    "osto vertebrae *->-2

    Palpasi : supel, nyeri tekan*-2, undulasi *-2

    6epar : teraba ( jari 4/8D, tepi tajam, permukaan rata

    =ien : tidak teraba

    e. Pemeriksaan ekstremitas

    Pemeriksaan Jkstremitas

    superior

    Jkstremitas

    inferior

    DeFtra #inistra DeFtra #inistra

    Jdema *pitting2 - - E E

    #ianosis - - - -

    %uku kuning

    *ikterik2

    - - - -

    /kral dingin - - - -

    ?eflek fisiologis

    4i"ep>tri"ep

    Patela

    E

    E

    E

    E

    E

    E

    E

    E

    ?eflek patologis

    ?eflek babinsky - - - -

    #ensoris DG# DG# DG# DG#

    C. PE)ERIKSAAN PENUN+ANG

    Pe#erik/aan La5oratori0#

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    9/33

    Darah lengkap

    Pe#erik/aan EKG

    No +eni/ Pe#erik/aan Ha/i1 Ket.

    1 6b 1(,) gr>d= *92

    ! =eukosit !) >ul >ul *92

    ( 6t ( ' ' *=2

    Jritrosit ,& F 1)+>ul *92

    rombosit 1+.))) >ul *=2

    + 9a 1B! gr>d= *62

    & % (.) gr>d= *=2

    B 8l B& gr>d= *=2

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    10/33

    Ga#5ar & Ha/i1 Pe#erik/aan E1ektrokardio4rafi

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    11/33

    Ront4en T"orak/

    Ga#5ar '

    Ha/i1 Pe#erik/aan Ront4en T"orak/

    %esan :

    4ron"hitis

    8ardiomegali *=A2

    !. RESU)E

    1. /namnesis

    a. %eluhan utama sesak nafas

    b. #esak nafas dirasakan sejak ( hari sebelum masuk rumah sakit. #esak

    nafas hilang timbul dan dirasakan memberat saat beraktivitas ringan

    serta tidur terlentang sehingga sering terbangun pada malam hari.

    #esak berkurang ketika posisi duduk dan menggunakan bantal yang

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    12/33

    lebih tebal. erdapat nyeri dada yang menjalar hingga ke lengan kiri

    pasien, batuk berdahak, mudah lelah dan bengkak di kedua kaki.

    ". Pasien memiliki riayat tekanan darah tinggi dan sakit jantung

    d. Pasien mempunyai kebiasaan jarang minum air putih. Pasien juga

    menyukai gorengan dan ikan asin. #elain itu pasien suka merokok 1>!

    bungkus dalam 1 hari

    !. Pemeriksaan 3isik

    Vita1 /i4n

    ekanan darah : 1)>) mm6g

    9adi : B! C>menit reguler, isi "ukup

    Pernapasan : !+ C>menit

    #uhu : (+,) 8

    Stat0/ 4enera1i/0ata : "onjungtiva anemis *->-2, s"lera ikterik *->-2, edema

    palpebra *->-2

    0ulut : bibir sianosis *-2

    Stat0/ 1oka1i/

    Par0

    Inspeksi : dinding dada tampak simetris dan tidak tampak

    ketertinggalan gerak antara hemithoraF kanan dan kiri. %elainan bentuk

    dada *-2, retraksi inter"ostalis *-2.

    Palpasi : vokal fremitus sinistra G deFtra

    Perkusi : selurus lapang paru sonor /uskultasi : suaradasar vesikuler E>E, ?46E>E, ?4%->-,

    @heeing->-

    +ant0n4

    Inspeksi : i"tus 8ordis di #I8 AI ! jari lateral =08#

    Palpasi : i"tus 8ordis teraba pada #I8 AI ! jari lateral

    =08#, kuat angkat *-2

    Perkusi : 4atas atas kanan : #I8 II =P#D

    4atas atas kiri : #I8 II =P##

    4atas baah kanan : #I8 IA =P#D

    4atas baah kiri : #I8 AI ! jari lateral =08#/uskultasi : 01H0! P1P!

    1H! /1H/!reguler, $allop *-2, 0urmur *-2

    A5do#en

    Inspeksi : Datar

    Perkusi : timpani, pekak sisi *-2, pekak alih *-2

    Palpasi : supel, undulasi *-2, 9 *-2

    Ek/tre#ita/

    Pemeriksaan Jkstremitas

    superior

    Jkstremitas

    inferior

    DeFtra #inistra DeFtra #inistra

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    13/33

    Jdema *pitting2 - - E E

    (. Pemeriksaan Penunjang

    =aboratorium

    6emoglobin : normal6ematokrit : menurun

    Jritrosit : normal

    rombosit : normal

    9atrium : meningkat

    %alium : menurun

    8lorida : menurun

    E. !IAGNOSIS KER+A

    8ongestive 6eart 3ailureDiagnosis Jtiologi : 6ipertensi

    Diagnosis /natomi : =A6

    Diagnosis fungsional : 9Y6/ (

    F. PENATALAKSANAAN

    &. Far#ako1o4i 2

    a. 7! lpm 9%

    b. IA3D ?= 1) tpm

    ". Inj. 3urosemid !F1 /mp

    d. P.7 DigoFin 1F 1>! tab

    e. #pironolakton 1F ! mg

    f. P.7 erasma (F1 8th

    '. Non far#ako1o4i 2

    a. Istirahat, dianjurkan tirah baring.b. 4atasi asupan natrium dengan menggunakan garam se"ukupnya dalam

    makanan dan menghindari makanan yang diasinkan.

    ". Diet protein

    d. 0erokok harus dihentikan

    e. /ktivitas fisik : olahraga yang teratur seperti berjalan atau bersepeda

    dianjurkan untuk pasien gagal jantung yang stabil dengan intensitas

    yang nyaman bagi pasien aktivitas fisik berpengaruh pada peningkatan

    bebas jantung dan meningkatkan kebutuhan jaringan terhadap oksigen.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    14/33

    f. Jdukasi penyakit kepada pasien meliputi terapi, komplikasi penyakit,

    prognosis penyakit dan "ara pen"egahan perburukan penyakit.

    G. PROGNOSIS

    /d fungsional : dubia ad bonam

    /d vitam : dubia ad bonam

    /d sanationam : dubia ad bonam

    A III

    TIN+AUAN PUSTAKA

    A. !efini/i

    $agal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi

    memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,

    alaupun darah balik masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal

    jantung merupakan suatu ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah

    dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh

    *#or$ar! #ailure2 atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan

    pengisian jantung yang tinggi *bac%$ar! #ailure2 atau keduanya *#udoyo,

    !))+2. $agal jantung kongestif biasanya disertai dengan kegagalan pada

    jantung kiri dan jantung kanan *6auser et al., !))2.

    . Etio1o4i

    0ekanisme yang mendasari terjadinya gagal jantung kongestif

    meliputi gangguan kemampuan konteraktilitas jantung, yang menyebabkan

    "urah jantung lebih rendah dari "urah jantung normal. etapi pada gagal

    jantung dengan masalah yang utama terjadi adalah kerusakan serabut otot

    jantung, volume sekun"up berkurang dan "urah jantung normal masih dapat

    dipertahankan. Aolume sekun"up adalah jumlah darah yang dipompa pada

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    15/33

    setiap konteraksi tergantung pada tiga faktor: yaitu preload, kontraktilitas,

    afterload.

    K Preloa! adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung

    dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot

    jantung.

    K &ontra%tilitas menga"u pada perubahan kekuatan konteraksi yang terjadi

    pada tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut

    jantung dan kadar kalsium

    K '#terloa! menga"u pada besarnya tekanan venterikel yang harus dihasilkan

    untuk memompa darah melaan perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh

    tekanan arteriol.

    Pada gagal jantung, jika salah satu atau lebih faktor ini terganggu,

    maka "urah jantung berkurang. %eadaan-keadaan yang meningkatkan beban

    aal meliputi : regurgitasi aorta dan defek septum ventrikel, beban akhir

    meningkat pada keadaan dimana terjadi stenosis aorta dan hipertensi sistemik.

    %ontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan

    kardiomiopati. 3aktor-faktor yang dapat memi"u perkembangan gagal jantung

    melalui penekanan sirkulasi yang mendadak dapat berupa : aritmia, infeksi

    sistemik, infeksi paru-paru dan emboli paru *#udoyo, !))+2.

    Penyebab tersering gagal jantung kiri adalah hipertensi sistemik,

    penyakit katup mitral atau aorta, penyakit jantung iskemik, dan penyakit

    miokardium primer. Penyebab tersering gagal jantung kanan adalah gagal

    ventrikel kiri, yang menyebabkan kongesti paru dan peningkatan tekanan

    arteria pulmonalis. $agal jantung kanan juga dapat terjadi tanpa disertai gagal

    jantung kiri pada pasien dengan penyakit parenkim paru dan atau pembuluhparu *kor polmunale2 dan pada pasien dengan penyakit katup arteri pulmonalis

    atau trikuspid *DonaldL0er"edesL4ru"eLodd, !)1)2.

    C. K1a/ifika/i Ga4a1 +ant0n4

    ;ntuk mempermudah hal klasifikasi fungsional, 9Y6/

    mengklasifikasikan gagal jantung menjadi kelas fungsional yang dapat

    ditentukan melalui anamnesa. %lasifikasi menurut 9e York 6eart

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    16/33

    /sso"iation *9Y6/2, merupakan pedoman untuk pengklasifikasian penyakit

    gagal jantung kongestif berdasarkan tingkat aktivitas fisik.

    abel 1. %lasifikasi 3ungsional 9Y6/

    K1a/ifika/iF0n4/iona1N*HA

    7K1a/ifika/i5erda/arkanGe3a1adanAkti8ita/Fi/ik9

    %elas I idak ada pembatasan aktivitas fisik. /ktivitas sehari M hari tidak

    menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

    %elas II #edikit pembatasan aktivitas fisik. 4erkurang dengan istirahat, teta

    pi

    aktivitas sehari M hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesa

    %elas III /danya pembatasan yang bermakna pada aktivitas fisik. 4erkuran

    g

    dengan istirahat, tetapi aktivitas yang lebih ringan dari aktivitas sehari

    %elas IA idak dapat melakukan aktivitas sehari M hari tanpa adanya kelelahan.

    $ejala terjadi pada saat istirahat. bendungan di sirkulasi vena (bac%$ar!

    #ailure)* karena ventrikel yang lemah tidak mampu memompa darah dalam

    jumlah normal, hal ini menyebabkan peningkatan volume darah di ventrikel

    pada aktu diastol, peningkatan tekanan diastolik akhir di dalam jantung dan

    akhirnya peningkatan tekanan vena . $agal jantung kongestif mungkin

    mengenai sisi kiri dan kanan jantung atau seluruh rongga jantung *4rainauld,

    !))2..

    !. Patofi/io1o4i

    #eaktu jantung mulai melemah, sejumlah respons adaptif lokal mulai

    terpa"u dalam upaya mempertahankan "urah jantung. ?espons tersebut

    men"akup peningkatan aktivitas adrenergik simpatik, peningkatan beban aal

    akibat aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, dan hipertrofi ventrikel.

    0ekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan "urah jantung pada

    tingkat normal atau hampir normal pada aal perjalanan gagal jantung, dan

    pada keadaan istirahat. 9amun, kelainan kerja ventrikel dan menurunnya "urah

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    17/33

    jantung biasanya tampak saat beraktivitas. Dengan berlanjutnya gagal jantung,

    kompensasi menjadi semakin kurang efektif *0argaret

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    18/33

    !. Peningkatan beban aal melalui aktivasi sistem ?enin-/ngiotensin-

    /ldosteron :

    /ktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron menyebabkan retensi

    natrium dan air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel. 0ekanisme

    yang mengakibatkan aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron pada

    gagal jantung masih belum jelas *%art, !))!2. 9amun apapun mekanisme

    pastinya, penurunan "urah jantung akan memulai serangkaian peristia

    berikut:

    a2 Penurunan aliran darah ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerulus

    b2 Pelepasan renin dari apparatus jukstaglomerulus

    "2 Interaksi renin dan angiotensinogen dalam darah untuk menghasilkan

    angiotensinId2 %onversi angotensin I menjadi angiotensin II

    e2 ?angsangan sekresi aldosteron dari kelenjar adrenal.

    f2 ?etensi natrium dan air pada tubulus distal dan duktus kolektifus.

    /ngiotensin II juga menghasilkan efek vasokonstriksi yang

    meningkatkan tekanan darah.

    (. 6ipertrofi ventrikel :

    ?espon kompensatorik terakhir adalah hipertrofi miokardium atau

    bertambah tebalnya dinding. 6ipertrofi miokardium akan mengakibatkan

    peningkatan kekuatan kontraksi ventrikel *?7;9D#, !))!2./alnya, respon kompensatorik sirkulasi memiliki efek yang

    menguntungkanL namun akhirnya mekanisme kompensatorik dapat

    menimbulkan gejala, meningkatkan kerja jantung, dan memperburuk

    derajat gagal jantung. ?etensi "airan yang bertujuan untuk meningkatkan

    kekuatan kontraktilitas menyebabkan terbentuknya edema dan kongesti

    vena paru dan sistemik. Aasokontriksi arteri juga meningkatkan beban

    akhir dengan memperbesar resistensi terhadap ejeksi ventrikelL beban

    akhir juga meningkat karena dilatasi ruang jantung. /kibatnya, kerja

    jantung dan kebutuhan oksigen miokardium juga meningkat. 6ipertrofi

    miokardium dan rangsangan simpatis lebih lanjut akan meningkatkan

    kebutuhan oksigen miokardium.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    19/33

    E. !ia4no/i/ Ga4a1 +ant0n4

    1. /namnesis

    $ejala kardinal gagal jantung adalah sesak nafas, intoleransi saat

    aktivitas, dan lelah. %eluhan lelah se"ara tradisional dianggap diakibatkan

    oleh rendahnya kardiak outputpada gagal jantung, abnormalitas pada otot

    skeletal dan komorbiditas non-kardiak lainnya seperti anemia dapat pula

    memberikan kontribusi. $agal jantung pada tahap aal, sesak hanya

    dialami saat pasien beraktivitas berat, seiring dengan semakin beratnya

    gagal jantung, sesak terjadi pada aktivitas yang semakin ringan dan

    akhirnya dialami pada saat istirahat. Penyebab dari sesak ini kemungkinan

    besar multifaktorial, mekanisme yang paling penting adalah kongesti

    paru, yang diakibatkan oleh akumulasi "airan pada jaringan intertisial atau

    intraalveolar alveolus. 6al tersebut mengakibatkan teraktivasinya reseptor

    juFta"apiler < yang menstimulasi pernafasan pendek dan dangkal yang

    menjadi karakteristik car!iac !ypnea. 3aktor lain yang dapat memberikan

    kontribusi pada timbulnya sesak antara lain adalah komplian"e paru,

    meningkatnya tahanan jalan nafas, kelelahan otot respiratoir dan

    diagfragma, dan anemia. %eluhan sesak bisa jadi semakin berkurang

    dengan mulai timbulnya gagal jantung kanan dan regurgitasi tri"uspid

    *%elder, !)112.

    a. 7rthopnu dan ParoFysmal 9o"turnal Dyspnea

    7rtopnu didefinisikan sebagai sesak nafas yang terjadi pada saat

    tidur mendatar, dan biasanya merupakan menisfestasi lanjut dari gagaljantung dibandingkan sesak saat aktivitas.1 $ejala ortopnu biasanya

    menjadi lebih ringan dengan duduk atau dengan menggunakan bantal

    tambahan. 7rtopnu diakibatkan oleh redistribusi "airan dari sirkulasi

    splan"hni" dan ekstrimitas baah kedalam sirkulasi sentral saat posisi

    tidur yang mengakibatkan meningkatnya tekanan kapiler paru. 4atuk-

    batuk pada malam hari adalah salah satu manisfestasi proses ini, dan

    seringkali terleatkan sebagai gejala gagal jantung. @alau orthopnea

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    20/33

    merupakan gejala yang relatif spesifik untuk gagal jantung, keluhan

    ini dapat pula dialami pada pasien paru dengan obesitas abdomen atau

    as"ites, dan pada pasien paru dengan mekanik kelainan paru yang

    memberat pada posisi tidur *%elder, !)112.

    Paroxysmal nocturnal !yspnea *P9D2 adalah episode akut sesak

    nafas dan batuk yang umumnya terjadi pada malam hari dan

    membangunkan pasien dari tidurnya, biasanya terjadi 1 hingga ( jam

    setelah pasien tertidur. 0anisfestasi P9D antara lain batuk atau

    mengi, umumnya diakibatkan oleh meningkatnya tekanan pada arteri

    bron"hialis yang mengakibatkan kompresi jalan nafas,disertai edema

    pada intersitial paru yang mengakibatkan meningkatnya resistensi

    jalan nafas. %eluhan orthopnea dapat berkurang dengan duduk tegak

    pada sisi tempat tidur dengan kaki menggantung, pada pasien dengan

    keluhan P9D, keluhan batuk dan mengi yang menyertai seringkali

    tidak menghilang, alau sudah mengambil posisi tersebut. $ejala

    P9D relatif spesifik untuk gagal jantung. Car!iac 'sthma*asma

    "ardiale2 berhubungan erat dengan timbulnya P9D, yang ditandai

    dengan timbulnya heeing sekunder akibat bron"hospasme, hal ini

    harus dibedakan dengan asma primer dan penyebab pulmoner

    heeing lainnya *Di"kstein, !))B2.

    b. Jdema Pulmonal /kut

    6al ini diakibatkan oleh transudasi "arian kedalam rongga alveolar

    sebagai akibat meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler paru se"ara

    akut sekunder akibat menurunnya fungsi jantung atau meningkatnya

    volume intravaskular. 0anisfestasi edema paru dapat berupa batuk

    atau sesak yang progresif. Jdema paru pada gagal jantung yang berat

    dapat bermanifestasi sebagai sesak berat disertai dahak yang disertai

    darah.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    21/33

    disebabkan oleh berkurangnya sensitifitas pusat respirasi terhadap

    kadar P87! arteri. erdapat fase apnea, dimana P7! arteri jatuh dan

    P87! arteri meningkat. Perubahan pada gas darah arteri ini

    menstimulasi pusat nafas yang terdepresi dan mengakibatkan

    hiperventiasi dan hipokapni, yang diikuti kembali dengan mun"ulnya

    apnea. ?espirasi "heyne-stokes dapat di"ermati oleh pasien atau

    keluarga pasien sebagai sesak nafas berat atau periode henti nafas

    sesaat *%elder, !)112.

    d. $ejala =ainnya

    Pasien dengan gagal jantung juga dapat mun"ul dengan gejala

    gastrointestinal. /noreFia, nausea, dan rasa "epat kenyang yang

    dihubungkan dengan nyeri abdominal dan kembung adalah gejala

    yang sering ditemukan, dan bisa jadi berhubungan dengan edema dari

    dinding usus dan>atau kongesti hati. %ongesti dari hati dan pelebaran

    kapsula hati dapat mengakibatkan nyeri pada kuadran kanan atas.

    $ejela serebral seperti kebingungan, disorientasi, gangguan tidur dan

    emosi dapat diamati pada pasien dengan gagal jantung berat, terutama

    pada pasien lanjut usia dengan arteriosklerosis serebral dan

    berkurangnya perfusi serebral. 9o"turia juga umum ditemukan dan

    dapat memperberat keluhan insomnia.

    e. %riteria 3ramingham untuk $agal

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    22/33

    Kriteria )ayor2

    Dispnea nokturnal paroksismal atau ortopnea

    Distensi vena leher

    +alesparu

    %ardiomegali

    Jdema paru akut

    #( gallop

    Peningkatan tekanan vena jugular

    Hepato,ugular re#lux

    Kriteria )inor2

    Jdema pergelangan kaki bilateral

    4atuk pada malam hari

    yspnea on or!inary exertion

    6epatomegali

    Jfusi pleura

    akikardi N 1!)F>menit

    %apasitas vital berkurang 1>( dari normal

    !. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik yang "ermat harus selalu dilakukan dalam

    mengevaluasi pasien dengan gagal jantung. ujuan pemeriksaan adalah

    untuk membantu menentukan apa penyebab gagal jantung dan juga untuk

    mengevaluasi beratnya sindroma gagal jantung. 0emperoleh informasi

    tambahan mengenai profil hemodinamik, sebagai respon terhadap terapi

    dan menentukan prognosis adalah tujuan tambahan saat pemeriksaan fisik

    *4orlaug, !)112.

    a. %eadaan ;mum dan anda Aital

    Pada gagal jantung ringan atau sedang, pasien bisa tampak tidak

    memiliki keluhan, ke"uali merasa tidak nyaman saat berbaring datar

    selama lebih dari beberapa menit. Pada pasien dengan gagal jantung

    yang lebih berat, pasien bisa memiliki upaya nafas yang berat dan bisa

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    23/33

    kesulitan untuk menyelesaikan kata-kata akibat sesak. ekanan darah

    sistolik bisa normal atau tinggi, tapi pada umumnya berkurang pada

    gagal jantung lanjut karena fungsi =A yang sangat menurun. ekanan

    nadi bisa berkurang, dikarenakan berkurangnya stroke volume, dan

    tekanan diastolik arteri bisa meningkat sebagai akibat vasokontriksi

    sistemik. #inus ta"hy"ardia adalah gejala non spesifik yang

    diakibatkan oleh aktivitas simpatis yang meningkat. Aasokontriksi

    perifer mengakibatkan ekstrimitas perifer menjadi lebih dingin dan

    sianosis dari bibir dan ujung jari juga diakibatkan oleh aktivitas

    simpatis yang berlebihan *3onse"a, !))+2.

    b. Pemeriksaan vena jugularis

    Pemeriksaan vena jugularis memberikan perkiraan tekanan pada

    atrium kanan, dan se"ara tidak langsung tekanan pada atrium kiri.

    Pemeriksaan tekanan vena jugularis dinilai terbaik saat pasien tidur

    dengan kepala diangkat dengan sudut o. ekanan vena jugularis

    dihitung dengan satuan sentimeter 6!7 *normalnya kurang dari B

    "m2, dengan memperkirakan tinggi kolom darah vena jugularis diatas

    angulus sternalis dalam "entimeter dan menambahkan "m *pada

    postur apapun2. Pada tahap aal gagal jantung, tekanan vena jugularis

    bisa normal saat istirahat, tapi dapat se"ara abnormal meningkat saat

    diberikan tekanan yang "ukup lama pada abdomen *refluk

    hepatojugular positif2. -iant ave menandakan keberadaan

    regurgitasi katup tri"uspid *3onse"a, !))+2.

    ". Pemeriksaan Paru

    Pulmonary Crac%les *ronkhi atau krepitasi2 dihasilkan olehtransudasi "airan dari rongga intravaskular kedalam alveoli. Pada

    pasien dengan edema paru, ronki dapat didengar pada kedua lapang

    paru dan dapat disertai dengan heeing e%spiratoar *asma kardiale2.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    24/33

    mm6g, hal ini karena pasien sudah beradaptasi dan drainase sistem

    limfatik "airan rongga alveolar sudah meningkat. Jfusi pleura timbul

    sebagai akibat meningkatnya tekanan sistem kapiler pleura, hasilnya

    adalah transudasi "airan kedalam rongga pleura. %arena vena pada

    pleura bermuara pada vena sistemik dan pulmoner, effusi pleura

    paling sering terjadi pada kegagalan kedua ventrikel *bi/entricular

    #ailure). @alau effusi pleura biasanya ditemukan bilateral, angka

    kejadian pada rongga pleura kanan lebih sering daripada yang kiri

    *%elder, !)112.

    d. Pemeriksaan

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    25/33

    6epatomegali adalah tanda yang penting tapi tidak umum pada

    pasien dengan gagal jantung.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    26/33

    %andungan elektrolit biasanya normal pada gagal jantung ringan-

    sedang, namun dapat menjadi abnormal pada gagal jantung berat

    ketika dosis obat ditingkatkan. %adar serum kalsium biasanya normal,

    tapi penggunaan diuretik kaliuretik seperti thiaid atau loop diuretik

    dapat mengakibatkan hipokalemia. Derajat hiponatremia juga

    merupakan penanda beratnya gagal jantung, hal ini dikarenakan kadar

    natrium se"ara tidak langsung men"erminkan besarnya aktivasi sistem

    renin angiotensin yang terjadi pada gagal jantung. #elain itu, rektriksi

    garam bersamaan dengan terapi diuretik yang intensif dapat

    mengakibatkan hiponatremia. $angguan elektrolit lainnya termasuk

    hipofasfatemia, hipomagnesemia, dan hiperurisemia *4orlaug, !)112.

    /nemia dapat memperburuk gagal jantung karena akan

    menyebabkan meningkatnya kardiak output sebagai kompensasi

    memenuhi metabolisme jaringan, hal ini akan meningkatkan volume

    overload miokard. Penelitian juga telah menunjukkan baha anemia

    *kadar 6b 1! gr>dl2 dialami pada !' penderita gagal jantung

    *4orlaug, !)112.

    3ungsi ginjal memiliki peran penting pada progresi disfungsi

    ventrikel dan gagal jantung. Penurunan pada fungsi renal, terutama

    pada glomerular #iltration rate *$3?2, menurut 9Y6/ adalah

    prediktor mortalitas yang lebih kuat dibandingkan klasifikasi kelas

    fungsional. 3ungsi hepar sering ditemukan abnormal pada gagal

    jantung sebagai akibat hepatomegali yang menyertai. /spartate

    aminotransferase */#>#$72 dan alanine aminotransferase

    */=>#$P2 dapat meningkat, protrombin time *P2 dapatmemanjang, dan pada sebagian ke"il kasus dapat terjadi

    hiperbilirubinemia. ;rinalisis harus dilakukan pada semua pasien

    dengan gagal jantung untuk men"ari infeksi bakteri, mikroalbunuria

    dan mikrohematuri. %onsentrasi dan volume urine harus mendapat

    perhatian seksama terutama pada pasien dengan gangguan fungsi

    ginjal dan yang mendapat diureti" *4orlaug, !)112.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    27/33

    b. 3oto horaF

    Pemeriksaan Chest +ay *8O?2 sudah lama digunakan dibidang

    kardiologi, selain menilai ukuran dan bentuk jantung, struktur dan

    perfusi dari paru dapat dievaluasi. %ardiomegali dapat dinilai melalui

    8O?, car!iothoracic ratio *8?2 yang lebih dari )', atau ketika

    ukuran jantung lebih besar dari setengah ukuran diameter dada, telah

    menjadi parameter penting pada follo-up pasien dengan gagal

    jantung. 4entuk dari jantung menurut 8O? dapat dibagi menjadi

    ventrikel yang mengalami pressure-overload atau volume-overload,

    dilatasi dari atrium kiri dan dilatasi dari aorta asenden *4orlaug,

    !)112.

    Pasien dengan gagal jantung akut dapat ditemukan memiliki

    gambaran hipertensi pulmonal dan>atau edema paru intersitial,

    sementara pasien dengan gagal jantung kronik tidak memilikinya.

    %ongesti paru pada 8O? ditandai dengan adanya &erleylines, yaitu

    gambaran opak linear seperti garis pada lobus baah paru, yang

    timbul akibat meningkatnya kepadatan pada daerah interlobular

    intersitial akibat adanya edema. Jdema intersitial dan perivaskular

    terjadi pada dasar paru karena tekanan hidrostatik di daerah tersebut

    lebih tinggi. emuan tersebut umumnya tidak ditemukan pada pasien

    gagal jantung kronis, hal ini dikarenakan pada gagal jantung kronis

    telah terjadi adaptasi sehingga meningkatkan kemampuan sistem

    limfatik untuk membuang kelebihan "airan interstitial dan>atau paru.

    6al ini konsisten dengan temuan tidak adanya ronkhi pada

    kebanyakan pasien gagal jantung kronis, alau tekanan arteripulmonal sudah meningkat. %eberadaan dan beratnya effusi pleura

    juga merupakan informasi penting dalam evaluasi pasien dengan gagal

    jantung, dan terbaik dinilai melalui 8O? dan 8-s"an.

    ". Jlektrokardiogram

    Pemeriksaan elektrokardiogram *J8$2 harus dilakukan untuk

    setiap pasien yang di"urigai gagal jantung.1 Dampak diagnostik

    elektrokardiogram *J8$2 untuk gagal jantung "ukup rendah, namun

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    28/33

    dampaknya terhadap terapi "ukup tinggi.1 emuan J%$ yang normal

    hampir selalu menyingkirkan diagnosis gagal jantung.1 $agal jantung

    dengan perubahan J%$ umum ditemukan. emuan seperti gelombang

    patologis, hipertrofi ventrikel kiri dengan strain, right bun!le

    branch bloc% *?4442, le#t bun!le branch bloc% *=4442, /A blok,

    atau perubahan pada gelombang dapat ditemukan. $angguan irama

    jantung seperti takiaritmia supraventrikuler *#A2 dan fibrilasi atrial

    */32 juga umum. Jkstrasistole ventrikular *AJ#2 dapat sering terjadi

    dan tidak selalu menggambarkan prognosis yang buruk, sementara

    takikardi ventrikular sustaine! dan nonsustaine! dapat dianggap

    sebagai sesuatu yang membahayakan.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    29/33

    Penatalaksanaan penderita dengan gagal jantung meliputi penalaksanaan

    se"ara non farmakologis dan se"ara farmakologis. Penatalaksanaan gagal

    jantung baik akut maupun kronik ditujukan untuk mengurangi gejala dan

    memperbaiki prognosis, meskipun penatalaksanaan se"ara individual

    tergantung dari etiologi serta beratnya kondisi.

    erapi :

    a. 9on 3armakalogi :

    - /njuran umum :

    erangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.

    /ktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan

    seperti biasa. #esuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang masih

    bisa dilakukan.

    $agal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang.

    - indakan ;mum :

    Diet *hindarkan obesitas, rendah garam ! g pada gagal jantung

    ringan dan 1 g pada gagal jantung berat, jumlah "airan 1 liter pada

    gagal jantung berat dan 1, liter pada gagal jantung ringan.

    6entikan rokok

    6entikan alkohol pada kardiomiopati. 4atasi !)-() g>hari pada yang

    lainnya.

    /ktivitas fisik *latihan jasmani : jalan (- kali>minggu selama !)-()

    menit atau sepeda statis kali>minggu selama !) menit dengan

    beban &)-B)' denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan

    dan sedang2.

    Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut.

    b. 3armakologi

    erapi farmakologik terdiri atas L panghambat /8J, /ntagonis

    /ngiotensin II, diuretik, /ntagonis aldosteron, Q-blo"ker, vasodilator lain,digoksin, obat inotropik lain, anti-trombotik, dan anti-aritmia.

    12 Diuretik. %ebanyakan pasien dengan gagal jantung membutuhkan

    paling sedikit diuretik reguler dosis rendah. Permulaan dapat

    digunakan loop diuretik atau tiaid. 4ila respon tidak "ukup baik,

    dosis diuretik dapat dinaikkan, berikan diuretik intravena, atau

    kombinasi loop diuretik dengan tiaid. Diuretik hemat kalium,

    spironolakton, dengan dosis !-) mg>hari dapat mengurangi

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    30/33

    mortalitas pada pasien dengan gagal jantung sedang sampai berat *klas

    fungsional IA2 yang disebabkan gagal jantung sistolik.

    !2 Penghambat /8J bermanfaat untuk menekan aktivitas

    neurohormonal, dan pada gagal jantung yang disebabkan disfungsi

    sistolik ventrikel kiri. Pemberian dimulai dengan dosis rendah,

    dititrasi selama beberapa minggu sampai dosis yang efektif.

    (2 Penyekat 4eta bermanfaat sama seperti penghambat /8J. Pemberian

    dimulai dosis ke"il, kemudian dititrasi selama beberapa minggu

    dengan kontrol ketat sindrom gagal jantung. 4iasanya diberikan bila

    keadaan sudah stabil. Pada gagal jantung klas fungsional II dan III.

    Penyekat 4eta yang digunakan "arvedilol, bisoprolol atau metaprolol.

    4iasa digunakan bersama-sama dengan penghambat /8J dan

    diuretik.

    2 /ngiotensin II antagonis reseptor dapat digunakan bila ada intoleransi

    terhadap /8J ihibitor.

    2 Digoksin diberikan untuk pasien simptomatik dengan gagal jantung

    disfungsi sistolik ventrikel kiri dan terutama yang dengan fibrilasi

    atrial, digunakan bersama-sama diuretik, /8J inhibitor, beta blo"ker.

    +2 /ntikoagulan dan antiplatelet. /spirin diindikasikan untuk

    pen"egahan emboli serebral pada penderita dengan fibrilasi atrial

    dengan fungsi ventrikel yang buruk. /ntikoagulan perlu diberikan

    pada fibrilasi atrial kronis maupun dengan riayat emboli, trombosis

    dan rancient schemic 'ttac%s, trombus intrakardiak dan aneurisma

    ventrikel.

    &2 /ntiaritmia tidak direkomendasikan untuk pasien yang asimptomatik

    atau aritmia ventrikel yang menetap. /ntiaritmia klas I harus dihindari

    ke"uali pada aritmia yang mengan"am nyaa. /ntiaritmia klas IIIterutama amiodaron dapat digunakan untuk terapi aritmia atrial dan

    tidak digunakan untuk terapi aritmia atrial dan tidak dapat digunakan

    untuk men"egah kematian mendadak.

    B2 /ntagonis kalsium dihindari.

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    31/33

    metabolisme serta meningkatkan perfusi ginjal. Pemberian heparin

    subkutan perlu diberikan pada penderita dengan imobilitas. Pemberian

    antikoagulan diberikan pada penderita dengan fibrilasi atrium, gangguan

    fungsi sistolik berat dengan dilatasi ventrikel.

    A IV

    KESI)PULAN

    1. Diagnosis pasien n. /D, usia &B tahun adalah 8ongestif 6eart 3ailure.

    !. Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

    pemeriksaan penunjang.

    (. Prognosis pasien pada kasus ini adalah:

    /d fungsional : dubia ad bonam

    /d vitam : dubia ad bonam

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    32/33

    /d sanationam : dubia ad bonam

    !AFTAR PUSTAKA

    4orlaug 4/, Paulus @.i".nhs.uk>pubs>hse)+"vdandriskfa"tors Rdiakses 1>)&>!)1)S.

    Di"kstein %, 8ohen-#olal /, 3ilippatos $, 0"0urray

  • 7/25/2019 PRESCIL CHF Dokhep

    33/33

    DonaldL 0er"edesL 4ru"eL odd. *!)1)2. 6eart Disease.'H'* 165, 1!1-1!B.

    3onse"a 8. Diagnosis of heart failure in primary "are. 6eart 3ail ?ev !))+L11:M

    1)&.

    6auser %, =ongo 4, "ir".ahajournals.org

    #udoyo / @ dkk. !))+. "u%u ',ar lmu Penya%it alam 0ili! e!., Pusat

    Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam 3%;I,