Administrasi Puskesmas

15
 SISTEM ADMINISTRASI PADA PUSKESMAS WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA Naskah Publikasi diajukan oleh Muhammad Zaki Afandi 08.12.3050 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM  YOGYAKARTA 2013

description

hah

Transcript of Administrasi Puskesmas

  • SISTEM ADMINISTRASI PADA PUSKESMAS WANADADI

    KABUPATEN BANJARNEGARA

    Naskah Publikasi

    diajukan oleh

    Muhammad Zaki Afandi

    08.12.3050

    kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    AMIKOM YOGYAKARTA

    2013

  • ii

  • iii

    ADMINISTRATION SYSTEM IN PUSKESMAS WANADADI BANJARNEGARA REGENCY

    SISTEM ADMINISTRASI PADA PUSKESMAS WANADADI

    KABUPATEN BANJARNEGARA

    Muhamad Zaki Afandi

    Kusnawi

    Jurusan Sistem Informasi

    STMIK AMIKOK YOGYAKARTA

    ABSTRACT

    Wanadadi Health Center is a health institution that is responsible for organizing the first-level health services are comprehensive, integrated and sustainable. Wanadadi health centers have an important role in providing health services to communities, especially communities that exist in the working area.

    With a high level of patient visits, administration system that runs on wanadadi

    health center today it is less optimal in doing its job because it still uses a manual system, especially at the registration counter, examination and administration. So that when performing a search of patient data, medical recap, recapitulation of traffic data and other reports to be constrained. Therefore we need an administration system that can overcome these problems.

    In this thesis, researcher tried to analyze and design computer-based information

    system that can overcome the problem in the administrative system, by focusing on the process input, data searching and reporting to facilitate decision making. Keywords: Administration System, Information System, Health Center.

  • 1

    1. Pendahuluan

    Perkembangan teknologi pada sekarang ini sudah semakin pesat, hal ini juga

    diimbangi dengan pekembangan sistem informasi yang semakin fleksibel, sehingga

    dapat menyajikan informasi yang cepat, akurat dan efisien bagi setiap orang.

    Perkembangan teknologi yang pesat ini menuntut diubahnya sistem manual menjadi

    sistem yang terkomputerisasi. Sistem yang terkomputerisasi juga dapat diterapkan

    dimana saja, tidak terkecuali dibidang kesehatan seperti Puskesmas.

    Puskesmas adalah lembaga kesehatan yang bertanggung jawab

    menyelenggarakan layanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di daerah kerjanya.

    Dengan tingkat kujungan pasien yang tinggi setiap harinya, Puskesmas dituntut untuk

    mampu memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pasiennya. Hal ini ditunjukan

    dengan digunakannya komputer untuk membatu para pegawai dalam mengolah data,

    seperti pada Puskesmas Wanadadi.

    Puskesmas Wanadadi memang telah memberikan pelayanan yang baik bagi

    setiap pasiennya terutama pada sistem administrasinya karena telah dilengkapi dengan

    komputer. Namun demikian sistem administrasi yang berjalan saat ini dirasa kurang

    mampu memberikan hasil yang optimal. karena komputer yang tersedia hanya digunakan

    untuk memasukan data kedalam aplikasi spreadsheet saja. Hal ini justru akan

    memperlambat tugas para pegawai didalam melakukan pengolahan data. Misalnya

    dalam melakukan pencatatan data pasien yang akan mendaftar di Puskesmas, pencarian

    rekap medis pasien dan pembuatan laporan bulanan untuk mengetahui jumlah

    pengunjung di Puskesmas tersebut.

    Atas dasar itu penyusun mengusulkan untuk dibuatnya sistem administrasi yang

    berbasis komputer yang dapat mengatasi permasalahan pada sistem administrasi yang

    ada pada Puskesmas Wanadadi.

    2. Landasan Teori

    2.1 Definisi Sistem

    Secara etimologi sistem berasal dasi kata system yang berarti susunan atau

    cara. Sistem dapat dikelompokan kedalam dua pendekatan yaitu sistem yang ditekankan

    pada pendekatan prosedur dan sistem yang ditekankan pada komponen atau elemen.

    Menurut FitzGerald dan Stallings suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari

    prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

    melakukan suatu kegiatan atau untuk menyeleseikan suatu sasaran yang tertentu.

  • 2

    2.2 Karakteristik Sistem

    Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

    mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkunagan

    luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output),

    pengolahan (proces) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

    2.3 Definisi Informasi

    Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu

    organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para

    manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat sehingga para manajer tidak

    dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

    Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

    berarti bagi yang menerimanya.

    2.4 Definisi Sistem informasi

    Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

    mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

    manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

    tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.

    2.5 Definisi Sistem Informasi Manajemen

    Sistem informasi manajemen (management information system) merupakan

    penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi

    yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

    SIM (Sistem Informasi Manajemen) didefinisikan oleh George M. Scott sebagai

    kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi

    baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.

    2.6 Definisi Administrasi

    Dari segi etimologis, administrasi berasal dari bahasa yunani yaitu administrare

    yang berarti melayani atau membantu. Sedangkan dalam bahasa inggris, menggunakan

    istilah administration yang sebenarnya berasal dari kata Ad (intensif) dan ministrare (to

    serve) yang berarti melayani, akhirnya diartikan melanyani dengan baik.

    2.7 Metode-metode System Development Life Cycle (SDLC Waterfall)

    Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (1992: 24)

    salah satunya adalah waterfall model. Model ini memberikan pendekatan-pendekatan

  • 3

    sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak. Berikut merupakan gambar

    pengembangan sistem perangkat lunak dengan proses SDLC (System Development Life

    Cycle) dengan model waterfall.

    Gambar 2.1 SDLC Waterfall

    3. Analisis Sistem

    Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisiskan sebagai penguraian dari

    suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

    untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-

    kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

    diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

    3.1 Analisis Kelemahan Sistem

    3.1.1 Analisis Kinerja (Performance)

    Kinerja merupakan bagian penting dalam kelancaran proses kerja dalam suatu

    perusahaan atau instansi. Analisis kinerja dimaksudkan untuk mendatangkan

    peningkatan terhadap kinerja (hsil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi efektif.

    3.1.2 Analisis Informasi (Information)

    Dalam penyajian informasi sering terjadi keterlambatan, bahkan kesalahan.

    Informasi yang dihasilkan sering tidak dapat langsung digunakan sebagai dasar

    pengambilan keputusan. Oleh sebab itu diharapkan adanya informasi yang akurat, tepat

    waktu dan relevan.

    SISTEM ENGINERING

    ANALYSIS

    TESTING

    MAINTENANCE

    DESIGN

    CODE

  • 4

    3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy)

    Dalam pembuatan laporan secara manual sering terjadi kesalahan dalam

    pencatatan sehingga dapat menigkatkan biaya operasional seperti alat tulis dan kertas.

    3.1.4 Analisis Pengendalian (Control)

    Pengendalian (control) dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk

    menghindari dan mendeteksi secara dini penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta

    untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control maka sistem

    yang mengalami gangguan bias diperbaiki.

    3. 1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Dengan analisis ini ada upaya untuk meningkatkan efisiensi operasi dengan

    menggunakan sumberdaya yang tersedia.

    3. 1.6 Analisis Pelayanan (Service)

    Peningkatan pelayanan terhadap para pasien merupakan tujuan utama. Proses

    pelayanan yang baik diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas puskesmas.

    3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

    3.2.1 Kebutuhan Fungsional

    Kebutuhan fungsional pada sistem administrasi pada Puskesmas Wanadadi

    antara lain:

    1. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data pasien

    2. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data pendaftaran

    3. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data poli

    4. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data jadwal dokter

    5. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data pegawai

    6. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data obat

    7. Sistem dapat melihat, menambah, mengubah, menghapus data suplier

    8. Sistem dapat melakukan input data pemeriksaan

    9. Sistem dapat melakukan input data resep

    10. Sistem dapat melakukan input data transaksi pembayaran

    11. Sistem dapat melakukan input data pembelian obat

    12. Sistem dapat melihat data detail pendaftaran

    13. Sistem dapat melihat data detail pemeriksaan

    14. Sistem dapat melihat data detail obat masuk

    15. Sistem dapat melihat data detail obat keluar

  • 5

    16. Sistem dapat membuat laporan pendaftaran

    17. Sistem dapat membuat laporan pemeriksaan

    18. Sistem dapat membuat laporan pembayaran

    19. Sistem dapat membuat laporan obat

    3.2.2 Kebutuhan Perangkat Keras

    Perangkat Keras

    Server

    Motherboard Disesuaikan dengan processor

    Processor 3GHz Quad Core Processor

    RAM DDR3 4 GB

    Harddisk 320 GB

    VGA DDR3 64Bit

    Monitor 15"

    Mouse PS/2 /USB

    Keyboard PS/2 /USB

    UPS 700 VA

    Switch 8 Ports

    Client

    Motherboard Disesuaikan dengan processor

    Processor 2 GHz core Processor

    RAM DDR2 512 MB

    Harddisk 80 GB

    VGA DDR3 64Bit

    Monitor 15"

    Mouse PS/2 /USB

    Keyboard PS/2 /USB

    UPS 700 VA

    Printer Ink Jet

  • 6

    3.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

    Perangkat Lunak

    Server

    Sistem Operasi Windows XP Profesional SP3

    Server Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition (25 client)

    Client

    Sistem Operasi Windows XP Profesional SP3

    3.2.4 Kebutuhan Pengguna

    1. Admin

    User ini memiliki hak penuh untuk melakukan pengaturan sistem. Dalam sistem

    ini tidak semua pengguna memiliki hak yang sama, hal ini dilakukan untuk

    keamanan sistem.

    2. UPT

    User ini bertugas untuk melakukan input data pegawai, data poli dan data jadwal

    dokter.

    3. Loket

    User ini bertugas untuk melakukan input data pasien yang melakukan

    pendaftaran pada Puskesmas.

    2. Dokter

    User ini bertugas untuk malakukan input data pemeriksaan yang dilakukan

    terhadap pasien dan membuat resep obat untuk pasien.

    3. Apoteker

    User ini bertugas untuk menangani pengambilan obat, data suplier, data obat

    dan obat masuk.

    4. Kasir

    User ini bertugas untuk menangani transaksi pembayaran.

    3.3 Analisis Kelayakan Sistem

    3.3.1 Kelayakan Hukum

    Pengembangan sistem dikatakan layak secara hokum jika tidak melanggar

    peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru harus tidak boleh

    menimbulkan masalah di kemudian hari akibat melanggar hokum yang berlaku, terutama

    dalam menggunakan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung sistem.

    Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakansoftware resmi dan berijin

    sehingga tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

  • 7

    3.3.2 Kelayakan Operasional

    Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat

    mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses

    pengembangannya dilakukan dengan teknik penyerapan kebutuhan informasi melalui

    penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu

    sebelum sistem dioperasikan, sehingga akan memudahkan operator untuk

    menjalankannya. Sistem baru ini dapat dikatakan layak untuk dioperasikan.

    3.3.3 Kelayakan Ekonomi

    No Metode Biaya dan Manfaat Nilai Syarat Keputusan

    1 Payback Period 1 tahun 1 bulan < 3 tahun Layak

    2 Return of Ivestment 165,418% > 0 Layak

    3 Net Present Value 98.993.172 > 0 Layak

    3.4 Perancangan Sistem

    3.4.1 Data Flow Diagram Level 0

  • 8

    4. Implementasi

    4.1 Uji Coba Sistem dan Program

    Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak

    untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi

    sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sering

    diasosiasikan dengan pencarian bug (kesalahan baris program yang menyebabkan

    kegagalan mengeksekusi sistem perangkat lunak).

    Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari

    kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap modul

    dan dilanjutkan dengan untuk semua modul yang telah dirangkai.

    1. Black Box Testing

    Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement)

    yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara menguji

    hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul,

    kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis

    yang diinginkan.

    2. White Box Testing

    White box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul

    untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada

    kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak

    sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program,

    variable dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu per

    satu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang.

    4.2 Konversi Sistem

    Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap

    untuk digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem,

    salah satunya adalah pendekatan konversi paralel yaitu pendekatan yang dilakukan

    dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama

    selama satu periode tertentu. Kebaikan pendekatan ini menyediakan proteksi tinggi

    kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.

    Sistem Administrasi ini memakai konversi paralel dengan pertimbangan

    apabila sistem yang baru tidak berjalan sesuai yang diharapkan, maka masih ada

    sistem lama sehingga pelayanan dapat berjalan baik.

  • 9

    4.3 Pemeliharaan Sistem

    Pemeliharaan sistem merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang

    dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki suatu sistem, hal ini bertujuan untuk

    memperpanjang usia kegunaan asset dari sistem tersebut dan menjamin kesiapan

    operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan walaupun dalam keadaan darurat.

    Berikut merupakan langkah-langkah pemeliharaan sistem:

    1. Penggunaan Sistem

    Maksud dari penggunaan sistem yaitu menggunakan sistem sesuai dengan

    fungsi tugasnya masing-masing untuk pengoperasian rutin atau sehari-hari.

    2. Audit Sistem

    Audit sistem yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk

    menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja.

    3. Penjagaan Sistem

    Penjagaan sistem yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin

    sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga

    kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem

    atau modifikasi rancangan software.

    4. Perbaikan Sistem

    Perbaikan sistem yaitu melakukan perbaikan jika dalam pengoperasian terjadi

    kesalahan atau bugs dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak

    terdeteksi saat tahap pengujian sistem.

    5. Peningkatan Sistem

    Peningkatan sistem yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat

    potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu.

    4.4 Pembahasan Basis Data

    Database pada sistem administrasi pada puskesmas wanadadi ini dibuat

    berdasarkan rancangan yang telah diterapkan pada saat tahap perancangan sistem.

    Berikut ini adalah table-tabel yang dibuat dalam database yang diberi nama project1.

  • 10

    Gambar 4.1 Relasi table

  • 11

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan penulis terhadap sistem

    administrasi pada Puskesmas Wanadadi dapat diambil kesimpulan antara lain:

    1. Analisis pada sistem administrasi pada Puskesmas Wanadadi dapat

    menggunakan beberapa pendekatan yaitu analisis kelemahan pada sistem lama,

    analisis kebutuhan sistem yang akan dirancang dan analisis kelayakan. Analisis

    kelemahan sistem menggunakan metode PIECES untuk melihat sistem lama dari

    aspek kinerja, informasi, ekonomi pengendalian, efisiensi dan pelayanan.

    Analisis kebtuhan sistem meliputi kebutuhan fungsional, kebutuhan perangkat

    keras, kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan pengguna yang diperlukan

    untuk sistem baru yang akan dibangun. Analisis kelayakan meliputi kelayakan

    hokum, kelayakan operasional dan kelayakan ekonomi dari sistem baru.

    2. Perancangan pada sistem administrasi pada Puskesmas Wanadadi meliputi

    perancangan proses yang menggunakan flowchart sistem dan DFD,

    perancangan basis data yang menggunakan normalisasi dan bagan relasi table,

    serta perancangan tatap muka untuk merancang tampilan program.

    3. Komputerisasi pada proses-proses di dalam manajemen SDM dilakkukan

    dengan menentukan terlebih dahulu kebutuhan fungsional sistem yang

    berdasarkan pada proses bisnis sebenarnya, kemudian merancang proses

    tersebut menggunakan flowchart sistem dan DFD, lalu diimplementasikan

    menjadi baris-baris program untuk membentuk kesatuan sistem informasi yang

    utuh.

  • 12

    DAFTAR PUSTAKA

    Fatta Hanif Al. 2007. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Jogiyanto, HM. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Jogiyanto, HM. 2003. Sistem Teknologi Informasi-Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta: Andi Kusrini dan Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi

    Negara dengan Visual Basic dan Microsoft sql Server. Yogyakarta: Andi Sunyoto Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.

    Yogyakarta : Andi http://bangded.blogspot.com, diakses tanggal 20 Juni 2012 http://bi.go.id, diakses tanggal 20 Juni 2012 http://bhinneka.com, diakses tanggal 20 Juni 2012 http://rakitan.com, diakses tanggal 20 Juni 2012

    Halaman JudulHalaman PengesahanABSTRACT1. Pendahuluan 2. Landasan Teori 2.1 Definisi Sistem 2.2 Karakteristik Sistem2.3 Definisi Informasi 2.4 Definisi Sistem informasi 2.5 Definisi Sistem Informasi Manajemen 2.6 Definisi Administrasi 2.7 Metode-metode System Development Life Cycle (SDLC Waterfall)

    3. Analisis Sistem3.1 Analisis Kelemahan Sistem 3.1.1 Analisis Kinerja (Performance) 3.1.2 Analisis Informasi (Information) 3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy) 3.1.4 Analisis Pengendalian (Control) 3. 1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) 3. 1.6 Analisis Pelayanan (Service)

    3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1 Kebutuhan Fungsional 3.2.2 Kebutuhan Perangkat Keras 3.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak 3.2.4 Kebutuhan Pengguna

    3.3 Analisis Kelayakan Sistem 3.3.1 Kelayakan Hukum 3.3.2 Kelayakan Operasional 3.3.3 Kelayakan Ekonomi

    3.4 Perancangan Sistem 3.4.1 Data Flow Diagram Level 0

    4. Implementasi 4.1 Uji Coba Sistem dan Program 4.2 Konversi Sistem 4.3 Pemeliharaan Sistem 4.4 Pembahasan Basis Data

    5.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA