23. PRESENTASI SHP KU

19
Dengan Judul : APLIKASI BEBERAPA DOSIS ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK HIJAU JENIS Leguminoceae TERFORMULASI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN SEMAI Eucalyptus pellita F. Muell PADA MEDIUM GAMBUT Oleh : MUHAMMAD JAYA ADHIATMA NIM. 1106114377 JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015 SELAMAT DATANG DI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Transcript of 23. PRESENTASI SHP KU

Dengan Judul :APLIKASI BEBERAPA DOSIS ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK HIJAU JENIS Leguminoceae

TERFORMULASI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN SEMAI Eucalyptus pellita F. Muell PADA MEDIUM GAMBUT

Oleh :MUHAMMAD JAYA ADHIATMA

NIM. 1106114377

JURUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU2015

SELAMAT DATANG DI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Oleh :

MUHAMMAD JAYA ADHIATMANIM.1106114377

MENYETUJUI

SEMINAR HASIL PENELITIAN

APLIKASI BEBERAPA DOSIS ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK HIJAU JENIS Leguminoceae

TERFORMULASI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN SEMAI Eucalyptus pellita F. Muell PADA

MEDIUM GAMBUT

Pembimbing I

M. Mardhiansyah, S. Hut., M. ScNIP.19800311 200501 1 003

Pembimbing II

Evi Sribudiani, S. Hut., M. SiNIP.197102122003122002

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1. Hutan Tanaman Industri (HTI)

Tanamannya berdaur pendek (4-6 tahun)

Eucalyptus pellita F.Muell merupakan salah jenis unggulan penghasil pulp selain marga Accacia sp.

Di Riau Eucalyptus pelita ditanam skala besar dan sudah memasuki rotasi ke 3 (Supangat, dkk, 2013)

2. Kualitas Semai

Hutan Tanaman Industri (HTI) membutuhkan bibit yang berkualitas tinggi dari persemaian

(Nursery)

3. Medium Tanam

Mutu bibit di persemaian diantaranya dipengaruhi secara

langsung oleh kondisi media tempat tumbuhnya (Suhaila, dkk,

2013). Usaha pembangunan HTI di Riau

sedikit banyaknya akan terganggu luas dan miskinnya

hara tersedia di tanah gambut.

4. Perlakuan Perbaikan

Untuk itu diperlukan upaya memperbaiki sifat tanah gambut agar dapat dimanfaatkan sebagai medium semai yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan semai. Salah satunya berupa perbaikan dari luar yang ramah lingkungan.Upayanya antara lain dengan memformulasikan limbah abu serbuk gergaji dan pemupukan secara organik (pupuk hijau leguminosa).

Abu serbuk gergaji mudah bercampur dengan tanah, meningkatkan kelembaban tanah serta dapat menyumbangkan unsur hara pada tanah karena mengandung 0,23% P, 2,47% K, 11,25% Ca dan 1,54% Mg (Hertatik, dkk, 2000). Pupuk hijau jenis leguminoceae yang dapat digunakan adalah legume cover crop (LCC) mengandung N, P, dan K (Gultom, 2013).

1.2. Perumusan Masalah

Luasan, sifat fisik, kimia dan biologi tanah gambut dapat menjadi salah satu faktor yang kurang menguntungkan bagi budidaya tanaman di Provinsi Riau. Beberapa perlakuan yang sering dilakukan untuk menanggulangi kekurangan sifat fisik, kimia dan biologi tanah gambut tersebut cenderung tidak ramah lingkungan sehingga dalam jangka panjang akan menurunkan kualitas tanah dan tanamannya. Oleh karena itu perlu adanya perlakuan yang bersifat ramah lingkungan dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan abu serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae dapat menjadi alternatif perlakuan yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.

1.3.Tujuan PenelitianMengetahui potensi dan dosis terbaik penggunaan abu serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi yang tepat bagi pertumbuhan semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) pada medium gambut di persemaian (nursery).

1.4. Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu memberikan informasi seputar pemanfaatan limbah abu serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi sebagai medium tanam yang baik bagi tumbuhan dan bersifat ramah lingkungan.

BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat

dan Waktu

Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau,

Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Riau dan Laboratorium Ekofisiologi

dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Riau Jalan Bina Widya, Kelurahan

Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru .

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan November 2015 – Januari 2016.

3.2. Bahan

dan Alat E pellita Polibag ASG+Pupuk hijau

legumSaprik

Cangkul Timbangan analitik

gemborKertas label

terpalMistar ukur

Ember Oven Gunting Parang Alat tulis kamera

3.3. Metode Penelitian Penelitian dilakukan secara eksperimen, menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Setiap ulangan terdiri

atas 5 sampel percobaan.

Dengan rancangan perlakuan sebagai berikut :T0 = Tanpa pemberian Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae Terformulasi sebagai kontrol.T1 = Pemberian 125 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae Terformulasi/polybagT2 = Pemberian 225 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae Terformulasi/polybagT3 = Pemberian 325 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae Terformulasi/polybagT4 = Pemberian 425 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae Terformulasi/polybag

Parameter pengamatan : persen hidup semai, tinggi semai, diameter semai, berat kering semai dan rasio tajuk/akar semai

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.5. Pemeliharaan

Persiapan tempat

penelitian

Penyediaan medium tanam

Penyediaan abu serbuk gergaji – pupuk hijau

leguminosa terformulasi

Penambahan abu serbuk gergaji-pupuk hijau leguminosa

terformulasiPenanaman semai

Penyulaman

Penyiraman

Pengendalian OPT

Penyiangan

3.6. Pengamatan

1. Persen Hidup Semai

Persen Hidup = x 100 %

(Satjapradja, 2006)

2. Pertambahan Tinggi Semai

3. Pertambahan Diameter Semai 4. Berat Kering Semai

5. Rasio/Tajuk Akar Semai

Rasio Tajuk/Akar = (Hendromono, 2003 dalam Tambunan 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Persen Hidup Semai

Perlakuan Persen Hidup Semai (%)T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100jenis leguminoceae terformulasi) T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100jenis leguminoceae terformulasi) T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100jenis leguminoceae terformulasi) T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100jenis leguminoceae terformulasi) T0 (Tanpa Perlakuan) 99,75

Keterangan : Angka-angka pada setiap baris kolom yang berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

4.2. Pertambahan Tinggi SemaiPerlakuan Tinggi Semai (cm)T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 23,44 ajenis leguminoceae terformulasi) T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 23,28 ajenis leguminoceae terformulasi) T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 21,38 abjenis leguminoceae terformulasi) T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 20,59 bjenis leguminoceae terformulasi) T0 (Tanpa Perlakuan) 11,51 c

Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%

4.3. Pertambahan Diameter SemaiPerlakuan Diameter Semai (mm)T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,60 ajenis leguminoceae terformulasi)

 T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,59 ajenis leguminoceae terformulasi)

 T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,27 bjenis leguminoceae terformulasi)

 T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,23 bjenis leguminoceae terformulasi)

 T0 (Tanpa Perlakuan) 0,61 c

Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%

4.4. Berat Kering SemaiPerlakuan Berat Kering Semai (gr)

T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 5,37 ajenis leguminoceae terformulasi)

 T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 5,04 ajenis leguminoceae terformulasi)

 T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 4,96 ajenis leguminoceae terformulasi

 T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 4,55 ajenis leguminoceae terformulasi)

 T0 (Tanpa Perlakuan) 2,01 b

Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%

4.5. Rasio Tajuk Akar SemaiPerlakuan Rasio Tajuk/Akar Semai T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,90jenis leguminoceae terformulasi)

`T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,19jenis leguminoceae terformulasi)

 T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,00jenis leguminoceae terformulasi

 T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,99jenis leguminoceae terformulasi)

 T0 (Tanpa Perlakuan) 1,79

Keterangan : Angka-angka pada setiap baris kolom yang berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi memiliki

potensi untuk memacu pertumbuhan semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) pada medium gambut di persemaian (nursery).

2. Perlakuan T4 dengan dosis sebesar 425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi merupakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) pada medium gambut di persemaian (nursery). Persen hidup semai sebesar 100 %, pertambahan tinggi semai 23,44 cm, pertambahan diameter semai 1,60 mm, berat kering semai 5,37 gr dan rasio tajuk akar semai 2,00.

1. Disarankan menggunakan dosis 425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi untuk memacu pertumbuhan semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) di persemaian (nursery).

2. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi pada tanaman hutan yang tergolong penghasil kayu keras.

T4T3T2T1T0

HASILNYA..............

TERIMA KASIH