LAPORAN KEGIATAN FORCLIME FC MODULE
TAHUN 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO PERENCANAAN 2019
FORESTS AND CLIMATE CHANGE PROGRAMME FINANCIAL COOPERATION MODULE
FORCLIME - FC Gedung Manggala Wanabakti Blok 7 Lt. 2 Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta
LAPORAN KEGIATAN FORCLIME FC MODULE
TAHUN 2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sekretariat Jenderal KLHK Biro Perencanaan
National Programme Management Unit FORCLIME FC 2019
ii
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
:
Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si (Kepala Biro Perencanaan / Programme Executing Agency)
Supervisor
:
Drs. Teguh Prio Adi Sulistyo, M.Si (Kepala Bagian Kerjasama Dalam Negeri dan Hibah / PPK FORCLIME FC)
Ketua
:
Ir. Basoeki Karyaatmadja, M.Sc. IPM (Programme Team Leader/ DTL DPMU Kabupaten Malinau)
Anggota
:
- Ir. IGNN Sutedja, MM. (District Team Leader DPMU Kabupaten Kapuas Hulu)
- Diyana Diningsih, SE, MBA (Tenaga Khusus Administrasi dan Keuangan)
- Dorin Lida Kusumawardani, S.Hut, MS (Tenaga Khusus Monitoring, Evaluasi dan Reporting)
- Fitria Dewi Kusuma, S.Hut, M.Si (Tenaga Teknis Kehutanan dan REDD+)
- Defri Satya Zuma, S.Hut, M.Si (Tenaga Teknis GIS)
- Timothi Ramos Siahaan, SE (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Berau)
- Ilham Nuryanto, SE, M.Ak (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Kapuas Hulu)
- Moch. Reza Andrian, SE (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Malinau)
- Sri Muhayah (Staf Administrasi NPMU)
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Forest and Climate Change Programme Financial Cooperation (FORCLIME-FC)
merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Republik
Federal Jerman yang dilaksanakan berdasarkan persetujuan pada summary record
of negotiation antara Bappenas dengan BMZ tanggal 2 Oktober 2007, Financing
Agreement dan Separate Agreement pada 19 November 2010. Program ini
merupakan modul kerjasama keuangan (Financial Coorperation/FC). Untuk
pelaksanaan program, Pemerintah Jerman menugaskan KfW sebagai channeling
dalam pelaksanaan program FOECLIME. Sedangkan Pemerintah Indonesia diwakili
oleh Kementerian LHK, yang selanjutnya menugaskan Biro Perencanaan
Kementerian LHK sebagai Program Executing Agency (PEA).
Pemerintah Republik Federal Jerman memberikan komitmen pendanaan
pelaksanaan Program FORCLIME FC sebesar EUR 20 juta. Kontribusi tersebut
merupakan hibah yang dikelola menurut mekanisme hibah terencana. Sedangkan
pemerintah Indonesia menyediakan kontribusi minimal sebesar EUR 2 juta (10%
dari hibah), dalam bentuk in-cash dan in-kind.
Target yang akan dicapai oleh masing-masing Demonstration Activitiy (DA) REDD+ pada akhir program FORCLIME FC adalah: 1. Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 300.000 - 400.000 ton CO2eq
dibandingkan emisi GRK tanpa ada intervensi program FORCLIME/Business as Usual (BAU)
2. Setidaknya 80% dari kegiatan percontohan REDD mencapai dampak sosial ekonomi yang positif pada tingkatan program dan kelompok sasaran
3. Perbaikan pengelolaan hutan secara berkelanjutan Dalam rangka mencapai target program, telah disusun kerangka logis/Logical framework yang telah disepakati dalam Separate Agreement to The Financing Agreement dan terbagi kedalam 4 (empat) output, yaitu 1) Langkah-langkah untuk mencapai kesiapan didanai, 2) Program investasi dalam kegiatan percontohan REDD terealisir, 3) Pembayaran insentif yang inovatif dan adil serta skema kompensasi terlaksana dan teruji, dan 4) Manajemen program, Kegiatan persiapan dan pendukung.
Kegiatan penting yang dilakukan oleh Program FORCLIME FC sampai dengan Tahun 2019 berdasarkan Logical Framework tersebut adalah sebagai berikut:
iv
Output 1: Langkah-langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
Program FORCLIME FC telah mengkoordinir fasilitasi penetapan REL (Reference
Emission Level) DA REDD+ dengan menggunakan data Citra Landsat sejak tahun
1990 hingga tahun 2010 (RSS 2010). Hasil perhitungan tersebut ditetapkan dalam
keputusan (SK) Kepala Dinas terkait di tingkat kabupaten. Pada Kabupaten Berau
ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Berau No. 76 Tahun
2015. Pada Kabupaten Kapuas Hulu ditetapkan pada SK Kepala Dinas Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu No. 35 Tahun 2015. Pada Kabupaten
Malinau ditetapkan pada SK Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau No.
522.21/SK/27/DK-IV/XII/2015. Berdasarkan perhitungan emisi karbon dari
intervensi di bidang rehabilitasi (skema agroforestry), upaya perlindungan hutan,
perencanaan tata guna lahan serta peningkatan kapasitas masyarakat,
dibandingkan dengan Forest Reference Emission Level (FREL) diperoleh capaian
penurunan emisi GRK pada masing-masing DA program FORCLIME FC dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2018 sebagai berikut:
Lokasi Capaian Penurunan Emisi (tco2e)
DA#2 (Kapuas Hulu) 228,509.41
DA#8 (Kapuas Hulu) 332,336.27
DA#3 (Malinau) 352,219.31
DA#7 (Berau) 273,792.34
DA#6 (Berau) -573,842.07
Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir
Output 2 terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu perencanaan tata guna lahan dan
penetapan Kawasan hutan pada tingkat kabupaten melalui kegiatan Participatory
Land use Planning (PLUP), patroli hutan berbasis masyarakat, Agroforestry, dan
demplot. Capaian kegiatan program FORCLIME FC dapat dilihat pada tabel berikut:
No Kegiatan Kapuas Hulu Berau Malinau
1 PLUP
Tata Batas Desa (Desa) 15 13 6 (proses)
Tata Guna Lahan (Desa) 20 30 6 (proses)
2 Patroli Hutan Berbasis Masyarakat
List Keanekaragaman hayati Terlampir Luas area terpatroli (ha) 10,346.57 30,773.12 16,263.06
3 Agroforestry
Jumlah tanaman (pohon) 856,767 1,273,526 61,971
Luas (Ha) 1,219.86 1,415.03 100.5
4 Demplot
Jenis Demplot agroforestry, silvofishery,
silvopastura,
HHBK, hortikultura
agroforestry, silvopastura,
silvofishery,
hortikultura, HHBK
HHBK dan agroforestry
Pendapatan (Rp) 7.091.328.625 2.604.211.000 *
*) tahap uji coba demplot
v
Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
Dalam rangka transparansi penggunaan dana, telah dilakukan audit eksternal oleh
independent exsternal auditor dan BPK, serta audit internal oleh Inspektorat
Jenderal. Setiap temuan di lapangan diselesaikan sesuai dengan ketentuan.
Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan dan Pendukung
1. Persentase realisasi penggunaan anggaran kerjasama program FORCLIME
FC Module dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 yang bersumber dari
sumber dana rupiah murni (RMP) dan hibah luar negeri (HLN) sebesar
86,60%. Sedangkan Serapan program FORCLIME pada tahun 2019
mencapai 95,58%.
2. Dukungan fasilitasi terhadap program Perhutanan Sosial telah dilakukan oleh
FORCLIME FC sebanyak 17 desa, dimana 13 Desa telah mendapatkan izin
kelola Hutan Desa, 3 desa dalam proses pengajuan izin kelola Hutan Desa,
dan 1 desa dalam proses pengajuan izin Kemitraan dengan IUPHHK-HA PT
Sumalindo Lestari Jaya IV.
3. Intervensi program Forclime juga telah berkontribusi mendorong
peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM). Berdasarkan analisis data,
diketahui bahwa dari tahun 2016 sampai tahun 2019, dari 32 desa binaan
program FORCLIME FC di Kapuas Hulu dengan status IDM tertinggal
sebanyak 9 desa, menjadi berkembang sebanyak 19 desa, maju sebanyak 3
desa, dan mandiri sebanyak 1 desa (Sepandan). Pada Kabupaten Berau, dari
33 desa binaan program FORCLIME FC dengan status IDM tertinggal
sebanyak 13 desa, menjadi berkembang sebanyak 13 desa, maju sebanyak
5 desa, dan mandiri sebanyak 1 desa (Labanan Makmur). Sedangkan pada
kabupaten Malinau dari 13 desa binaan program FORCLIME FC, desa
dengan status IDM sangat tertinggal sebanyak 3 desa, naik menjadi
tertinggal sebanyak 9 desa, dan yang berkembang sebanyak 1 desa (Long
Pujungan).
4. Program Forclime FC sedianya akan berakhir pada tahun 2020, namun telah
disetujui untuk diperpanjang tanpa tambahan Dana (No Cost Extention)
sampai dengan tahun 2021
vi
KATA PENGANTAR
Laporan Program FORCLIME FC Tahun
2019 ini merupakan bentuk akuntabilitas
Biro Perencanaan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku
Programme Executing Agency (PEA)
program kerja sama pembangunan antara
Pemerintah Republik Indonesia dengan
Pemerintah Republik Federal Jerman di
bidang hutan dan perubahan iklim (forest
and climate change). Laporan disusun berdasarkan atas pencapaian
penyelenggaraan kegiatan program FORCLIME FC secara keseluruhan, baik pada
tingkat National Program Management Unit (NPMU) maupun pada tingkat District
Program Management Unit (DPMU) di tiga kabupaten percontohan (Kapuas Hulu,
Malinau, dan Berau).
Penyajian laporan ini disusun mengikuti kerangka kerja logis (logical framework)
program FORCLIME FC yang telah disepakati dalam Separate Agreement to the
Financing Agreement pada tanggal 19 Oktober 2010.
Penyelesaian Laporan ini terlaksana berkat dukungan dari seluruh penyelenggara
program FORCLIME FC yang terdiri atas Pejabat Pengelola DIPA, Pimpinan program,
Tenaga Ahli, Tenaga Teknis, Tenaga Khusus dan staf manajemen pada tingkat
NPMU dan DPMU serta pihak-pihak lain yang tidak bisa disebut satu persatu.
Terhadap para pihak yang telah membantu tersebut, disampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang tinggi.
Disadari bahwa laporan ini masih belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu
kritik, saran, dan masukan yang konstruktif sangat diharapkan guna
penyempurnaannya.
Semoga Laporan ini bermanfaat.
Jakarta, Februari 2020 Kepala Biro Perencanaan KLHK Selaku Programme Executing Agency Dr.Ir.Ayu Dewi Utari, M.Si NIP. 19690522 1993032 002
vii
DAFTAR ISI TIM PENYUSUN ............................................................................................................. ii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.1. Tujuan ....................................................................................................... 1 1.2. Ruang Lingkup ............................................................................................ 2 1.3. Penerima Manfaat ....................................................................................... 2
II. CAPAIAN KEGIATAN FORCLIME-FC ............................................................... 3 2.1 Output 1 : Langkah-Langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai ...................... 3 2.2.1 Mendukung Inventarisasi Karbon di Lapangan ................................................ 3 2.2. Output 2 : Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir ... 11 2.2.1 Mendukung Perencanaan Tata Guna Lahan dan Penetapan Kawasan Hutan pada
Tingkat Kabupaten .................................................................................... 11 A. Investasi Jangka Panjang: Patroli Hutan Berbasis Masyarakat ........................ 13 2.2.2 Menerapkan Inovasi dan Kegiatan Percontohan Pro-poor pada Tingkat
Kabupaten ................................................................................................ 23 2.2.3 Langkah-Langkah Pengembangan Kapasitas Kelompok Sasaran dan Mitra di
Tingkat Lokal ............................................................................................ 24 2.2.4 Mendukung Langkah-Langkah Penghidupan/ Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat yang Terkena Dampak .............................................................. 29 2.3 Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema Kompensasi
Terlaksana dan Teruji ................................................................................ 31 2.3.1 Mendukung Langkah-Langkah Audit dan Transparansi ................................. 31 2.3.2 Mendukung Entitas Monitoring dan Verifikasi ............................................... 31
III. KESIMPULAN..............................................................................................40 3.1. Output 1: Langkah-langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai ...................... 40 3.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir .... 41 3.3. Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema Kompensasi
Terlaksana dan Teruji ................................................................................ 41 IV. PENUTUP ...................................................................................................41
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Deforestasi dan degradasi hutan di DA#2 dan DA#8 ............................................ 3
Tabel 2 Deforestasi dan degradasi pada DA#3 ................................................................ 4
Tabel 3 Perubahan tutupan lahan pada DA#7 dan DA#6 .................................................. 5
Tabel 4 Perhitungan emisi aktual .................................................................................... 9
Tabel 5 Rata-Rata IDM Status Wilayah DA Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan Berau .... 10
Tabel 6 Indeks Kemiskinan Agregat dari Hasil Survey Sosek DA#10 Kabupaten Berau ...... 11
Tabel 7 Rekapitulasi Progress Kegiatan PLUP Tata Batas dan Tata Guna Lahan di Kabupaten
Kapuas Hulu, Malinau dan Berau ....................................................................... 12
Tabel 8 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat
Kabupaten Kapuas Hulu .................................................................................... 16
Tabel 9 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat
Kabupaten Malinau ........................................................................................... 18
vii
Tabel 10 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat
Kabupaten Berau.............................................................................................. 19
Tabel 11 Rekapitulasi data kegiatan agroforestry di Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan
Berau ......................................................................................................................... 24
Tabel 12 Data Pengadaan dan Realisasi Tahun 2019 ...................................................... 32
Tabel 13 Pagu Anggaran Tahun 2020 ........................................................................... 34
Tabel 14 Realisasi Annex 3 SA per 31 Desember 2019 ................................................... 37
Tabel 15 Realisasi anggaran PROGRAM FORCLIME FC tahun 2011-2019 Sumber Dana RMP
dan HLN ..................................................................................................................... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik Degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#8 ...................... 4
Gambar 2 Grafik degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#3 ...................... 5
Gambar 3 Grafik degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#6 dan DA#7 ....... 6
Gambar 4 FRL dan Emisi Aktual di DA#2 ......................................................................... 7
Gambar 5 FRL dan Emisi Aktual DA#8 ............................................................................ 7
Gambar 6 FRL dan Emisi Aktual di DA#8 ......................................................................... 7
Gambar 7 FRL dan Emisi Aktual di DA#6 ......................................................................... 8
Gambar 8 FRL dan Emisi Aktual DA#7 ............................................................................ 8
Gambar 9 Grafik Perhitungan Penyimpanan Karbon pada masing-masing DA ..................... 9
Gambar 10 Survey potensi hutan untuk kajian kelayakan investasi Desa Nanga Palin,
Kecamatan Embaloh Hilir .............................................................................. 10
Gambar 11 Temuan gangguan hutan berupa jalan logging, pembalakan kayu, dan areal
perambahan hutan ....................................................................................... 14
Gambar 12 Temuan satwa liar di jalur patroli antara lain burung luntur putri, orangutan,
langur borneo dan bunga bangkai (kiri-kanan) ................................................ 15
Gambar 13 Hasil temuan patroli A. Bakal bunga bangkai (Rizanthes sp), B. Kantong semar,
C. Ular, D. Kuau Raja .................................................................................... 17
Gambar 14 Pendampingan LPHD dalam rangka Penyusunan Proposal Investasi
Pengembangan Perhutanan Sosial ................................................................. 20
Gambar 15 Penyerahan plakat dan piagam penghargaan Juara Harapan I Tingkat Nasional
dari Dirjen PSKL kepada perwakilan LPHD Bunut Hulu dalam Lomba Wana Lestari
Tahun 2019 ................................................................................................. 21
Gambar 16 Sosialisasi kemitraan konservasi antara masyarakat dengan TNBKDS ............. 21
Gambar 17 Kegiatan identifikasi potensi HHBK di 6 Desa Kecamatan Bahau Hulu yang
dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat dan survey ke lokasi potensi 22
Gambar 18 Pengembangan kapasitas tenaga pelaksana DPMU Kapuas Hulu di PPMT Ngarak
dan POLNEP (atas), danpendampingan kunjungan belajar tenaga pelaksana
DPMU Malinau ke Kabupaten Kapuas Hulu (bawah) ....................................... 25
Gambar 19 Mahasiswa UNTAN belajar memanen madu kelulut di Desa Pulau Manak ........ 26
Gambar 20 Bangunan pondok belajar kelulut Desa Tanjung Intan (kiri); masyarakat Desa
Sriwangi Kecamatan Boyan Tanjung saat pelatihan budidaya lebah kelulut di
Desa Tanjung Intan (tengah); dan Kunjungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kapuas Hulu (kanan) ................................................................................... 27
Gambar 21 Kegiatan pelatihan kayu manis di Jambi dan budidaya kopi di Saronge yang
diikuti oleh kelompok tani Kabupaten Berau .................................................. 28
viii
Gambar 22 Kegiatan pelatihan penyadapan karet dan pembuatan keramba kepiting di
Kabupaten Berau ....................................................................................... 29
Gambar 23 Pendapatan masyarakat dari investasi demplot program FORCLIME FC: A)
Kapuas Hulu; B) Berau ............................................................................... 30
Gambar 24 Tampilan webgis FORCLIME FC yang menampilkan data-data spasial dan data
investasi masing-masing wilayah DA ........................................................... 33
Gambar 25 Desain Antar Muka Aplikasi Mobile GIS Forclime FC ....................................... 34
Gambar 26 Partisipasi FORCLIME FC pada Festival Danau Sentarum 2019 di Kapuas Hulu 36
Gambar 27 Partisipasi FORCLIME FC pada kegiatan PeSoNa ........................................... 36
Gambar 28 Persentase Realisasi Annex 3 Berdasarkan Kategori Per 31 Desember 2019 .... 37
Gambar 29 Persentase realisasi anggaran program FORCLIME FC dari tahun 2011-2019 ... 38
Gambar 30 Koordinasi program FORCLIME FC dengan KPH ............................................ 39
Gambar 31 Kegiatan sosial kemitraan konservasi FORCLIME FC bersama TNBKDS di
Kabupaten Kapuas Hulu ............................................................................. 39
Gambar 32 Sertifikat FSC PT.Sumalindo Lestari Jaya IV yang dikeluarkan oleh Lembaga FSC
................................................................................................................................. 40
1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Forest and Climate Change Programme, Financial Cooperation Module (FORCLIME
FC Module) merupakan salah satu program yang diarahkan untuk memberikan
kontribusi pada Kebijakan Perubahan Iklim Indonesia dalam pengurangan emisi gas
rumah kaca yang berasal dari deforestasi dan degradasi serta upaya mitigasi dan
adaptasi (REDD+). Program FORCLIME FC dibangun berdasarkan kerjasama
pembangunan antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan Pemerintah Republik Federal
Jerman yang melalui Kementerian Ekonomi dan Pembangunan (BMZ). Kegiatan ini
dilakukan di tiga Kabupaten terpilih yaitu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi
Kalimantan Barat, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan Kabupaten
Berau Provinsi Kalimantan Timur. Dalam kabupaten tersebut, wilayah kerja
FORCLIME FC dibagi ke dalam 6 (enam) REDD+ Demonstration Activities (DA) yang
masing-masing memiliki karakteristik berbeda dengan luas total sekitar 506.039 Ha,
serta mencakup 16 kecamatan dan 78 desa.
Karakteristik DA di masing-masing kabupaten berbeda. Kabupaten Kapuas Hulu
diarahkan pada pengembangan dan perlindungan log over area. Oleh karenanya
implementasi program pengembangan kapasitas masyarakat dan perhutanan sosial
di Kapuas Hulu menjadi strategis. Intervensi pada desa-desa di Kabupaten Malinau
diarahkan untuk perlindungan kawasan konservasi dalam rangka meningkatkan
carbon stock. Selanjutnya DA di Kabupaten Berau lebih diarahkan untuk mendukung
pengelolaan hutan yang lestari (PHL). Oleh karenanya DA tersebut berada di areal
kerja PT. Sumalindo Lestari Jaya dan Inhutani I dan kampung-kampung yang
memberikan dampak terhadap pengelolaan hutan di dalam DA tersebut. Mendorong
fasilitasi disekitar Kemitraan antara Pengelola Hutan dan masyarakat menjadi
penting di Berau.
Target yang akan dicapai oleh masing-masing DA REDD+ pada akhir program
FORCLIME FC adalah:
1. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 300.000 – 400.000 ton
CO2eq dibandingkan emisi GRK tanpa ada intervensi program
FORCLIME/Business as Usual (BAU)
2. Setidaknya 80% dari kegiatan percontohan REDD mencapai dampak sosial
ekonomi yang positif pada tingkatan program dan kelompok sasaran
3. Perbaikan Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan
1.1. Tujuan
Penyusunan Laporan ini bertujuan untuk:
2
1. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan program FORCLIME FC sampai
dengan Tahun 2019
2. Sebagai akuntabilitas kinerja Biro Perencanaan selaku Programme Executing
Agency atas penyelenggaraan kegiatan program FORCLIME FC pada tahun 2019
3. Sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran terhadap penyelenggaraan program
dalam rangka menyempurnakan pelaksanaan kegiatan program FORCLIME FC
pada periode berikutnya.
1.2. Ruang Lingkup
Laporan ini meliputi kemajuan pelaksanaan kegiatan yang dicapai oleh 3 (tiga)
DPMU pada kabupaten terpilih, yaitu, Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan
Barat, Kabupaten Malinau di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Berau di
Provinsi Kalimantan Timur serta oleh NPMU selama tahun 2019.
Capaian kemajuan pelaksanaan kegiatan yang disajikan dalam laporan berdasarkan
realisasi kegiatan pada masing-masing output seperti yang tertera pada Logical
FrameWork (Kerangka Kerja Logis) program FORCLIME FC berdasarkan Separate
Agreement yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
diwakili oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Kehutanan, serta Pemerintah
Republik Federal Jerman yang diwakili oleh KfW pada tahun 2010.
1.3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat laporan ini adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Pemerintah Kabupaten Malinau, Pemerintah
Kabupaten Berau, Pemerintah Pusat serta masyarakat yang berada/tinggal di dalam
dan sekitar hutan yang desa/kampungnya ditetapkan sebagai bagian dan areal
percontohan (Demonstration Activities). Program FORCLIME FC memiliki 6 (enam)
Demonstration Activities (DA) di 3 (tiga) Kabupaten di Kalimantan, yaitu:
1. Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat 2 areal DA (DA#2 dan DA#8). DA
Putaran/tahap pertama (DA#2) terletak di 3 Kecamatan yang terdiri dari 16
Desa. Putaran/tahap kedua (DA#8), terletak di 6 Kecamatan yang terdiri dari
15 Desa
2. Kabupaten Malinau, terdapat 1 areal DA (DA#3) terletak di 2 Kecamatan yang
terdiri dari 14 Desa.
3. Kabupaten Berau, terdapat 3 DA (DA#7, DA#6, DA#10).Putaran/tahap
pertama (DA#7) terletak di 2 Kecamatan yang terdiri dari 10 Kampung.
Putaran/tahap kedua (DA#6) terletak di 4 Kecamatan yang terdiri dari 12
Kampung. Putaran/tahap ketiga (DA#10) di area mangrove yang terletak di 5
kecamatan dan terdiri atas 10 kampung.
3
II. CAPAIAN KEGIATAN FORCLIME-FC 2.1 Output 1 : Langkah-Langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
2.2.1 Mendukung Inventarisasi Karbon di Lapangan
A. Laju Deforestrasi dan Degradasi Hutan
Analisis laju deforestasi dan degradasi hutan menggunakan data aktivitas berasal dari data penutupan lahan nasional yang diproduksi oleh walidata untuk penutupan lahan dan perubahannya, yaitu Kementerian LHK c.q. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) melalui National Forest Monitoring System (NFMS). Data ini menggunakan sistem klasifikasi IPCC (2003) dengan 23 jenis tutupan lahan. Sampai saat ini citra tutupan lahan belum diterbitkan oleh Ditjen PKTL, sehingga analisis laju deforestrasi dan degradasi masih menggunakan data tahun 2018.
1. Kabupaten Kapuas Hulu
Deforestrasi dan degradasi hutan di DA#2 dan DA#8 dijelaskan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 1 Deforestasi dan degradasi hutan di DA#2 dan DA#8
Berdasarkan hasil analisis perubahan tutupan lahan di lokasi DPMU Kapuas Hulu selama kurun waktu 2016-2018 tidak terjadi aktivitas deforestasi pada DA#2 maupun DA#8. Laju deforestasi 2012-2018 menunjukkan tren yang relatif menurun.
Kapuas Hulu
DA#2
Perubahan Tutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017 - 2018
Deforestasi 244,57 0,00 73,95 5,77 0,00 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 244,57 0,00 73,95 5,77 0,00 0,00
Kapuas Hulu
DA#8
Perubahan Tutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017 - 2018
Deforestasi 87,65 0,00 0,00 54,27 0,00 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 87,65 0,00 0,00 54,27 0,00 0,00
4
2. Kabupaten Malinau
Deforestasi dan degradasi pada DA#3 dijelaskan pada tabel dibawah ini Tabel 2 Deforestasi dan degradasi pada DA#3
Degradasi hutan pada tahun 2017-2018 di area DA#3 Kabupaten Malinau mengalami sedikit penurunan akibat dari perubahan lahan kering di hutan primer menjadi lahan agroforestry seluas 0.001636 ha. Selain itu, deforestasi pada 2017-2018 telah terjadi perubahan tata guna lahan dimana sebagai lahan kering hutan sekunder menjadi lahan perkebunan di lahan kering 0.000287 ha. Laju degradasi dan deforestasi dijelaskan pada grafik dibawah ini:
Malinau DA#3 Perubahan Tutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017 - 2018
Deforestasi 319,60 12,20 0,00 0,00 7,30 0,001636
Degradasi 0,00 0,00 0,44 0,00 0,00 0,000287
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 319,60 12,20 0,44 0,00 7,30 0,001923
Gambar 1 Grafik Degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#8
5
Gambar 2 Grafik degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#3
3. Kabupaten Berau
Data dari tabel menunjukkan bahwa peningkatan deforestasi di tahun 2014-2018, di DA#7 terjadi karena konversi pada lahan kering sekunder sekitar 0.21 ha. Kemudian pada tahun 2016-2017 terjadi peningkatan deforestasi dan menghasilkan lahan kering hutan sekunder untuk penanaman perkebunan sekitar 23.41 ha. Pada tahun 2018 tidak ditemukan deforestasi di DA#7 tetapi degradasi lahan kering primer meningkat 1.533,94 ha yang mungkin diakibatkan oleh aktivitas logging dari PT. SLJ IV.
Sedangkan pada DA#6 deforestasi terlihat sangat dinamis dari tahun 2012-2018. Hal ini diakibatkan karena aktivitas perambahan liar dan kebakaran hutan. Aktivitas perambahan liar di DA#6 terjadi akibat dari lokasi yang sebagian besar merupakan area PT. Hutan Sanggam Labanan Lestari yang berbatasan langsung dengan area perkebunan masyarakat dan akses jalan.
Tabel 3 Perubahan tutupan lahan pada DA#7 dan DA#6
Berau DA#7
Perubahan Tutupan Lahan (Ha)
2012-2013
2013-2014
2014-2015 2015-2016
2016-2017 2017-2018
Deforestasi 0,00 0,00 0,21 0,15 23,41 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1533,94
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,00 0,00 0,21 0,15 23,41 1533,94
6
Berau DA#6
Perubahan Tutupan Lahan (Ha)
2012-2013
2013-2014
2014-2015 2015-2016
2016-2017 2017 - 2018
Deforestasi 2.717,28 190,53 874,89 10.750,03 1.176,13 596,95
Degradasi 0,00 0,00 228,99 0,15 23,41 165,07
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 596,17 0,00 8083,63
Total Def+Deg 2.717,28 190,53 1.103,88 10.750,18 1.199,53 762,02
Pada 2017-2018 deforestasi dan degradasi menurun, deforestasi terjadi pada lahan kering hutan primer untuk aktivitas agroforestry seluas 30,035 ha dan lahan kering hutan sekunder pada 3 tipe tutupan yaitu semak belukar (330.23 ha), penanaman (32.27 ha), agroforestry (150.14 ha) dan lahan kosong seluas (84.26 ha). Deforestasi dan degradasi hutan yang terjadi seimbang dengan kegiatan reforestasi (270.36 ha) dan penanaman (8,354.38 ha). Selain itu meskipun deforestasi sangat dinamis dikawasan DA#6 tetapi serapan karbonnya masih cukup tinggi yaitu sekitar 10.730.000 ton C dengan karbon stock sekitar 94% dari area dikawasan hutan primer. Pada area DA#10 yaitu ekosistem mangrove yang baru mendapat intervensi dari kegiatan Forclime-FC pada 2018 telah dilakukan reforestasi di area hutan mangrove sekunder seluas 172,98 ha dan 97.44 ha. Tetapi pada 2017-2018 terjadi deforestasi pada area hutan mangrove primer seluas 616.98 ha dan 624.29 ha sebagai perubahan alih fungsi menjadi area tambak. Degradasi dan deforestasi hutan tahun 2012-2018 digambarkan pada grafik dibawah ini
Gambar 3 Grafik degradasi dan deforestasi hutan pada 2012-2018 di DA#6 dan DA#7
7
B. Emisi Karbon Metodologi perhitungan emisi karbon yang telah dilakukan menggunakan estimasi perbedaan stok karbon dari masing-masing lokasi yang berbeda khususnya pada lokasi tutupan lahan yang yang mengalami perubahan pada tahun sebelumnya hingga tahun setelahnya dan dihitung emisi aktualnya. Perhitungan tersebut diestimasi melalui perhitungan perbedaan antara area tutupan lahan dan stok karbon per-hektar. Apabila hasil perhitungan menunjukkan hasil yang positif diantara karbon stok sekarang dan karbon stok sebelumnya maka terjadi sekuestrasi karbon sedangkan hasil yang negatif pada perhitungan menunjukkan bahwa telah terjadi emisi karbon. Berdasarkan hasil perhitungan emisi aktual pada 2014-2018 dijelaskan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 4 FRL dan Emisi Aktual di DA#2
Gambar 5 FRL dan Emisi Aktual DA#8
8
Gambar 6 FRL dan Emisi Aktual DA#6
Gambar 7 FRL dan Emisi Aktual di DA#6
Gambar 8 FRL dan Emisi Aktual DA#7
9
Berdasarkan perhitungan emisi aktual dapat diketahui usaha penurunan emisi hingga tahun 2019, sebagai berikut:
Tabel 4 Perhitungan emisi aktual
Berdasarkan tabel data emisi aktual dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan hampir mencapai target penurunan emisi sebesar 300.000-400.000 tCO2e, khususnya pada lokasi #DA 3 Malinau. Pada lokasi DA#6 masih menghasilkan emisi yang tingggi karena sebagian besar lokasinya berbatasan langsung dengan masyarakat dan terjadi potensi kebakaran hutan. Tetapi pada tahun 2016-2018 emisi level pada DA#6 menurun (Gambar 9) akibat adanya investasi dari Forclime FC dalam peningkatan level ekonomi masyarakat dan meningkatkan penyimpanan karbon melalui kegiatan penanaman. Potensi penyimpanan karbon yang telah dilakukan pada kegiatan investasi dimasing-masing DA yang berasal dari kegiatan persemaian, penananaman, patroli hutan, demplot pertanian dan agroforestry meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2019, sebagai berikut:
Location Emission Reduction Achievement (tco2e)
DA#7 (Berau) 273.792,34
DA#6 (Berau) -573.842,07
DA#3 (Malinau) 352.219,31
DA#2 (Kapuas Hulu) 228.509,41
DA#8 (Kapuas Hulu) 332.366,27
Gambar 9 Grafik Perhitungan Penyimpanan Karbon pada masing-masing DA
10
C. Kondisi Sosial Ekonomi
Salah satu tujuan dari kegiatan investasi adalah meningatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di desa/kampung dampingan FORCLIME FC. Peningkatan kondisi kesejahteraan masyarakat ini ditunjukkan melalui survey Indeks Desa Membangun (IDM). Hasil dari survey IDM tahun 2016 dan 2019 pada DA#2 dan DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu terjadi perubahan status dari sangat tertinggal menjadi berkembang. Pada DA#6 Kabupaten Berau berubah status berkembang dari yang sebelumnya tertinggal, sedangkan DA#7 dan DA#3 (Kabupaten Malinau) masih tergolong desa dengan status tertinggal. Tabel 5 Rata-Rata IDM Status Wilayah DA Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan Berau
Kabupaten DA# IDM 2016 Status IDM 2019 Status
Kapuas Hulu
DA#2 0.4814 Sangat
tertinggal
0.6395 Berkembang
DA#8 0.4525 Sangat tertinggal
0.6095 Berkembang
Malinau DA#3 0.4101 Sangat
tertinggal
0.5260 Tertinggal
Berau
DA#7 0.4999 Sangat
Tertinggal
0.5822 Tertinggal
DA#6 0.4999 Tertinggal 0.6745 Berkembang
Penetapan baseline sosek dilakukan untuk menetapkan indikator kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa dampingan FORCLIME FC yang hasilnya akan dibandingkan dengan penilaian pada akhir program. Penetapan baseline sosek dilakukan menggunakan metode Indeks Desa Membangun (IDM) dan Nested Spheres of Poverty (NESP).
Pada tahun 2019, DPMU Kapuas Hulu dan Berau melakukan kajian baseline sosek pada Desa Nanga Palin DA#8 dan 10 Desa di DA#10. Berdasarkan hasil kajian baseline sosek menunjukkan bahwa Desa Nanga Palin pada tahun 2019 tergolong desa berkembang (Lampiran 1). Sedangkan berdasarkan metode NESP masuk dalam kategori sedang dengan
nilai indeks kemiskinan agregat 53.44. Jika ditelisik, nilai terbesar diperoleh dari indeks konteks (lingkungan pendukung), menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat tersebut masih sangat tergantung dengan sumberdaya alam, baik dari perkebunan, hutan, sungai, maupun danau. Untuk itu, dorongan
Gambar 10 Survey potensi hutan untuk
kajian kelayakan investasi Desa Nanga Palin,
Kecamatan Embaloh Hilir
11
pemanfaatan sumberdaya alam dan lahan di Desa Nanga Palin melalui program FORCLIME FC akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian sumberdaya alam tersebut ke depannya.
Survey baseline sosek juga dilaksananakan oleh DPMU Berau pada lokasi DA#10 pada tahun 2019. Survey dilakukan pada 5 (lima) kampung yaitu Batu-Batu, Kasai, Pulau Besing, Teluk Semanting dan Suaran. Berdasarkan metode IDM, kelima kampung tersebut masuk dalam kategori berkembang (Lampiran 3). Sedangkan berdasarkan metode NESP menunjukkan tingkat kesejahteraan sedang dengan nilai indeks 34.15-44.19 (Tabel 6).
Tabel 6 Indeks Kemiskinan Agregat dari Hasil Survey Sosek DA#10 Kabupaten Berau
No Lokasi DA# Desa Indek Kemiskinan
Agregat Klasifikasi
1 DA#10 Batu-Batu 42.08 Sedang
2 DA#10 Kasai 34.15 Sedang
3 DA#10 Pulau Besing 40.62 Sedang
4 DA#10 Teluk Semanting 44.19 Sedang
5 DA#10 Suaran 41.94 Sedang Keterangan: klasifikasi miskin (0-33.3), sedang (33.4-66.6), sejahtera (66.7-100)
2.2. Output 2 : Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD
Terealisir
2.2.1 Mendukung Perencanaan Tata Guna Lahan dan Penetapan
Kawasan Hutan pada Tingkat Kabupaten
Kegiatan Participatory Land use Planning (PLUP) terdiri dari dua aktivitas yaitu
tata batas administrasi desa dan tata guna lahan. PLUP turut mendukung
program pemerintah dalam implementasi Undang-Undang Desa No.6 tahun
2014 dan Permendagri No.45 tahun 2016 tentang Penepatan dan Penegasan
Batas Desa. Selain itu kegiatan pengesahan batas desa menjadi prasyarat
dasar bagi desa untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD).
1) Kabupaten Kapuas Hulu
Pelaksanaan kegiatan PLUP di DPMU Kapuas Hulu yang akan dilaksanakan
pada Semester II 2019 berlokasi di 12 desa. Hingga akhir 2019 terdapat
15 Desa yang telah mendapatkan pengesahan dari Bupati dan 1 desa baru
proses untuk diajukan untuk mendapatkan PerBup. 16 Desa lainnya masih
menunggu kesepakatan dengan desa lainnya. Untuk tata guna lahan desa
telah terjadi kesepakatan pada 7 desa (Lampiran 4).
12
2) Kabupaten Malinau
Kegiatan PLUP tata batas telah selesai dilaksanakan pada tahun 2018 di 6
Desa antara lain Long Uli, Long Tebulo, Long Alango, Long Kemuat, Long
Berini dan Apau Ping. Pada akhir tahun 2019 telah dikeluarkan draft
PerBup No.49 Tahun 2019 tentang batas administrasi Desa se-Kecamatan
Bahau Hulu yang belum ditandatangani oleh Bupati Kabupaten Malinau.
Kegiatan PLUP tata guna lahan yang diselenggarakan di 6 Desa tersebut
telah dilakukan pada tahun 2019 data terlampir pada Lamprian 7.
3) Kabupaten Berau
Program FORCLIME FC bersama dengan para pihak di Kabupaten Berau telah memfasilitasi penataan batas wilayah kampung di Kecamatan Segah dan Kelay. Sebanyak 13 (tiga belas) kampung sudah mendapatkan Keputusan Bupati pada tahun 2016, sedangkan 14 desa yang terdiri dari DA#7 (4 desa), DA#6 (5 desa) dan DA#10 (5 desa) (Lampiran 8). Pada 6 kampung yaitu Nyapa Indah, Pilanjau, Sukan Tengah, Pesayan dan Suaran belum dilaksanakan kegiatan PLUP tata batas. Sedangkan untuk PLUP tata guna lahan telah dilaksanakan pada Semester II 2019 melalui kegiatan konsultasi publik di beberapa kampung mencakup 15 Kampung di DA#7 dan DA#6 (Lampiran 9).
Tabel 7 Rekapitulasi Progress Kegiatan PLUP Tata Batas dan Tata Guna Lahan di Kabupaten Kapuas
Hulu, Malinau dan Berau
No. Lokasi Total
Desa
Tata Batas Tata Guna Lahan
Desa
Mendapatkan
PerBup
Proses
PerBup
Proses
Kesepakatan Proses Selesai
1. Kapuas
Hulu
32 15 1 16 20 12
2. Malinau 33 6 30
3. Berau 13 13 18 1 6
13
A. Investasi Jangka Panjang: Patroli Hutan Berbasis Masyarakat
Patroli hutan merupakan kegiatan investasi jangka panjang program FORCLIME-FC pada desa yang masuk dalam wilayah Demonstration activity (DA) REDD+. Kegiatan ini dilakukan oleh tim patroli yang beranggotakan masyarakat desa dan beranggotakan 4 – 6 orang. Kegiatan patroli hutan diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi hutan di sekitar desanya. Secara umum patroli hutan bertujuan untuk: (1) pengamanan dan perlindungan hutan dari penebangan liar maupun pencurian hasil hutan lainnya. (2) monitoring keanekaragaman hayati, dan (3) pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Ruang lingkup patrol hutan berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh tim patroli di District Programme Management Unit (NPMU) Program FORCLIME-FC meliputi: 1. Pengamanan dan perlindungan hutan, yaitu suatu upaya untuk mencegah
dan membatasi kerusakan hutan, Kawasan hutan, dan hasil hutan yang
disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam,
hama dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,
masyarakat dan perorangan atas hutan, Kawasan hutan, hasil hutan,
investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.
Perlindungan dan pengamanan Kawasan hutan dapat dilakukan melalui:
2. Pencegahan dan/atau penindakan orang yang mengambil, memindahkan,
merusak atau menghilangkan keberadaan Kawasan hutan
3. Pencegahan dan/atau penanggulangan (termasuk di dalamnya
penindakan) orang yang mengerjakan atau menduduki kawasan hutan
tanpa izin yang sesuai dan tepat, seperti: perambahan hutan, perladangan
perpindah/liar, pemukiman liar, dan penambangan liar
4. Pengawasan, pencegahan, dan penanggulangan terjadinya konflik
pemanfaatan hutan
5. Monitoring dan evaluasi biodiversity, yaitu mendata jenis-jenis dan jumlah
tumbuhan dan satwa liar yang ditemukan baik secara langsung atau tidak
langsung. Pada kegiatan ini semua jenis tumbuhan dah satwa liar didata
baik yang berstatus dilindungi atau tidak.
6. Pencegahan kebakaran dan pengendalian api, yaitu mengawasi dan
mengidentifikasi area-area yang rawan terjadi kebakaran hutan akibat
aktivitas masyarakat, misalnya pembukaan lahan.
7. Monitoring High Conservation Value Forest (hutan berniali konservasi
tinggi), yaitu hutan yang secara spesifik memiliki nilai konservasi untuk
kepentingan ekologis dan sosial yang tinggi.
14
1) Kabupaten Kapuas Hulu
Patroli Hutan Berbasis Masyarakat telah dilakukan pada areal DA REDD+ Putaran-1 (DA#2) dan Putaran-2 (DA#8) mulai April 2019 pasca pencairan anggaran kegiatan patroli, adapun jumlah anggota tim patroli pada areal DA#2 sebanyak 220 orang, tergabung ke dalam 44 Tim Patroli. Luas areal DA#2 yang dipatroli sekitar 3,743 ha. Sedangkan untuk tim patroli pada areal DA#8 yang terlibat sebanyak 155 orang yang tergabung ke dalam 31 Tim Patroli. Luas areal patroli pada areal DA#8 sekitar 6,603.4 hektar. Dengan demikian, total area terpatroli sebesari 10,347 Ha yang dilaksanakan oleh 75 tim patroli (375 orang anggota). Desa-desa di DA#2 melaksanakan patroli sebanyak tiga kali di tahun 2019 ini, sementara di DA#8 sebanyak empat kali, kecuali Desa Nanga Palin yang hanya dua kali saja.
Gambar 11 Temuan gangguan hutan berupa jalan logging, pembalakan kayu, dan areal perambahan
hutan
Tim patroli beberapa kali mencatat temuan gangguan hutan seperti perambahan, pembalakan, dan pembakaran lahan dan hutan. Ketiganya dilakukan secara sengaja, kebanyakan oleh kelompok masyarakat yang bermukim di desa terkait. Jejak-jejak pembalakan diketahui dari temuan tunggul pohon tebangan; kayu tebangan berbentuk log, balok, dan papan; dan jalan logging. Pelakunya kebanyakan masyarakat setempat, namun ada juga orang luar desa yang turut membalak kayu. Masyarakat mengambil kayu dari hutan untuk keperluan sendiri sebagai bahan konstruksi bangunan rumah, sampan, dan peti jenazah.
Pembakaran lahan dan hutan dilakukan oleh masyarakat untuk lahan kebun atau ladang yang biasanya membuka lahan seluas 1.5 – 3 ha dengan menebang pohon di lokasi tersebut lalu membakar lahannya. Pembakaran mutlak dilakukan untuk benar-benar membersihkan lahan tersebut serta memperkaya unsur hara agar tanaman tumbuh optimal nantinya.
15
Masyarakat di Kapuas Hulu memiliki perangkat pengetahuan mengenai pembakaran terkendali, produk dari pengetahuan tradisional yang diwariskan turun-temurun, sehingga mereka dapat menjamin pembakaran hanya terjadi di wilayah yang mereka inginkan. Mereka menanam padi lokal di ladang tersebut selama 2-4 tahun lalu pindah ke lahan yang baru. Mereka baru akan kembali ke lahan yang sama puluhan tahun kemudian sehingga memungkinkan terjadinya suksesi sekunder terlebih dahulu.
Selain patroli perlindungan, tim telah melakukan monitoring keanekaragaman hayati, dilakukan berbagai jenis satwa dan tumbuhan, baik dari perjumpaan langsung maupun tak langsung. Tercatat beberapa jenis satwa yang dilindungi seperti orangutan, bekantan, trenggiling, elang bondol, dan rangkong badak (Tabel 8). Tim juga mencatat perjumpaan dengan langur borneo (Presbytis chrysomelas) di Desa Pala Pintas. Catatan atas Primata endemik Kalimantan ini di Kapuas Hulu tidak begitu banyak, terakhir adalah perjumpaan di TNBKDS di awal tahun 2019. Dengan demikian, tim patroli berhasil menyumbangkan catatan baru untuk jenis ini. Jenis lain yang unik adalah temuan kadal merah tak berkaki Ophisaurus gracilis oleh tim patroli Desa Tamao. Lantaran tak berkaki, kadal ini sering disangka ular, pun oleh tim patroli yang mengidentifikasi jenis tersebut sebagai ular. Identifikasi lebih jelas dilakukan melalui foto yang diambil oleh tim tersebut (Gambar 12).
Gambar 12 Temuan satwa liar di jalur patroli antara lain burung luntur putri, orangutan,
langur borneo dan bunga bangkai (kiri-kanan)
16
Tabel 8 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat Kabupaten
Kapuas Hulu
Keterangan: CR: critical (kritis), EN: endangered (terancam), VU: vulnerable (rentan), LC: least concern (kurang perhatian)
No Nama Lokal Nama Ilmiah
Status
IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
A. Mamalia
1 Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
2 Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
3 Langur Borneo Presbytis chrysomelas CR App II
4 Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
5 Kelampiau/ Owa Hylobates muelleri EN App I √
6 Lutung kelasi Presbytis rubicunda LC App II √
7 Trenggiling Manis javanica CR App I √
8 Kucing batu Pardofelis marmorata NT App I √
9 Landak Hystrix brachyura LC
10 Beruk Macaca nemestrina VU App II
11 Babi hutan Sus barbatus VU
B. Burung
1 Rangkong Badak Buceros rhinoceros VU App II √
2 Elang bondol Haliastur indus LC App II √
3 Kangkareng Perut Putih Anthracocerus albirostris LC √
4 Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
5 Pekakak emas Pelargopsis capensis LC App II
6 Pelatuk ayam Dryocopus javensis LC APP I
7 Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
8 Delimukan zamrud Chalcophaps indica LC
9 Kukuk beluk Strix leptogrammica LC App II
10 Delimukan zamrud Chalcophaps indica LC
11 Kukuk beluk Strix leptogrammica LC
12 Luntur Putri Harpactes duvaucelii NT
13 Burung kempuk/ srigunting
jambul-rambut Dicrurus hottentottus LC
C. Tumbuhan
1 Kantong semar Nepenthes ampularia LC
2 Kantong semar Nepenthes bicalcarata VU App II √
3 Kantong semar Nepenthes gracilis LC App II
4 Kantong semar Nepenthes mirabilis LC App II
5 Ulin Eusideroxylon zwageri VU
6 Ramin Gonystylus bancanus CR App II
7 Jenis-jenis dari famili
Dipterocarpaceae
17
2) Kabupaten Malinau
Kegiatan patroli hutan berbasis masyarakat mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 setelah pencairan dan kesepakatan melalui musyawarah desa. Periode 2019 patroli hutan dilakukan oleh 13 Desa kecuali pada Desa Long Belaka. Rata-rata patroli hutan dilaksanakan sebanyak 6 kali, sedangkan 1 desa yaitu Apau Ping hanya 3 kali dan 4 kali patroli dilakukan oleh Desa Long Pua dan Long Jelet. Sejumlah 350 orang telah terlibat dalam kegiatan tersebut. Tim patroli hutan mencatat gangguan hutan yang ditemukan dilapangan antara lain bekas pondok untuk pencari gaharu maupun bekas camp perusahaan. Kabupaten Malinau memiliki kondisi hutan yang masih cukup terjaga kelestariannya dari hasil patroli beberapa spesies satwa dilindungi yang ditemukan seperti tenggalung malaya (kucing hutan), beruang madu, rangkong badak dan beberapa burung serindit melayu. Jenis-jenis temuan yang tergolong kritis dan terancam menurut IUCN antara lain trenggiling, burung cucak rowo dan burung julan jambul hitam (Tabel 9). Hasil temuan ini dijumpai secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui suara, jejak, kubangan maupun bulu yang tertinggal, sedangkan untuk jenis flora dilindungi seperti kantong semar dan bunga bangkai (Rizanthes sp) (Gambar 13).
Gambar 13 Hasil temuan patroli A. Bakal bunga bangkai (Rizanthes sp), B. Kantong semar,
C. Ular, D. Kuau Raja
18
Tabel 9 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat Kabupaten Malinau
No Nama Indonesia Nama Ilmiah
Status
IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
A. Mamalia
1 Trenggiling Manis javanica CR APP I √
2 Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
3 Payau Cervus unicolor VU √
4 Bangat/ Lutung Presbytis hosei VU
5 Babi hutan Sus barbatus VU
6 Landak Hystrix crassispinis LC
7 Rusa timor Cervus timorensis VU √
8 Pelanduk kancil Tragulus javanicus √
9 Tenggalung malaya Viverra tangalunga LC
B. Aves
1 Cucak rowo Pycnonotus zeylanicus CR
2 Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN
3 Rangkong Badak Buceros rhinoceros VU App II √
4 Elang bondol Spilornis cheela LC √
5 Serindit Melayu Loriculus galgulus LC √
6 Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
C. Reptil
1 Ular Bungarus flaviceps LC
D Tumbuhan
1 Kantong semar Nepenthes northiana VU App II
2 Ulin Eusideroxylon zwageri VU
3 Durian lai Durio kutejensis VU
4 Mata kucing Dimocarpus longan NT
6 Jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae
Keterangan: CR: critical (kritis), EN: endangered (terancam), VU: vulnerable (rentan), LC: least concern (kurang perhatian)
3) Kabupaten Berau
Kegiatan patroli hutan di Kabupaten Berau pada tahun 2019 hanya dilakukan pada 25 kampung dan dimulai pada bulan September 2019. Rata-rata kegiatan patroli hutan dilakukan dengan melibatkan sebanyak 96 tim patroli total. Temuan yang menunjukkan adanya ancaman kerusakan hutan yang telah ditemukan tim patroli antara lain illegal logging, kebakaran hutan dan perubahan tutupan ladang yang rata-rata dilakukan oleh masyrakat sekitar.
Beberapa temuan fauna yang dilindung antara lain beruang madu, bekantan, burung rangkong dan kuau raja, sedangkan hasil temuan flora dari kegitan patroli hutan contohnya kantong semar dan jenis-jenis Dipterocarpaceae yang menjadi salah satu potensi hasil hutan kayu di Kabupaten Berau. Data tertera pada Tabel 10 dibawah ini.
19
Tabel 10 Temuan jenis-jenis dilindungi dari hasil kegiatan patroli bersama masyarakat Kabupaten Berau
No Nama Indonesia Nama Ilmiah
Status
IUCN CITES Permen LHK
No.106/2018
A. Mamalia
1 Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
2 Bekantan Nasalis larvatus EN APP I √
3 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC
4 Babi hutan Sus barbatus VU
B. Aves
1 Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
2 Luntur putri Harpactes duvaucelii NT
3 Kangkareng hitam Anthracoceros malayanus VU
4 Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √
5 Pelatuk sayap merah Picus puniceus LC
6 Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
7 Kuntul kecil Egretta garzetta LC
C. Reptil
1 Ular Tropidolaemus wagleri LC
D. Tumbuhan
1 Kantong semar Nepenthes ampullaria VU App II
2 Kantong semar Nepenthes gracilis LC App II
3 Kantong semar Nepenthes rafflesiana LC App II
4 Ulin Eusideroxylon zwageri VU
5 Durian lai Durio kutejensis VU
6 Jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae
Keterangan: CR: critical (kritis), EN: endangered (terancam), VU: vulnerable (rentan), LC: least concern (kurang perhatian)
B. Fasilitasi Program FORCLIME FC dalam Perhutanan Sosial Dalam rangka mendukung kebijakan nasional terkait pemberian akses pengelolaan hutan kepada masyarakat melalui program Perhutanan Sosial, program FORCLIME FC telah memfasilitasi 17 desa. Dari 17 desa yang difasilitasi, 13 Desa telah mendapatkan izin kelola Hutan Desa, 3 desa dalam proses izin kelola Hutan Desa, dan 1 desa dalam proses pengajuan izin Kemitraan dengan IUPHHK-HA PT Sumalindo Lestari Jaya IV (Lampiran 7).
20
1) Kapuas Hulu
FORCLIME FC telah mendorong pelaksanaan Perhutanan Sosial, diawali dengan Sosialisasi Perhutanan Sosial di desa pada tahun 2017 dan memfasilitasi pengajuan Hak Pengelolaan Hutan Desa untuk Sembilan calon hutan desa. Dari jumlah tersebut, 7 (tujuh) Hutan Desa yang sudah mendapatkan izin Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) yaitu HD Mensiau, Tamao, Sungai Abau, Sugai Ajung, Lanjak Deras, Sepandan dan Bunut Hulu. Sedangkan 2 (dua), yaitu Desa Melemba dan Jongkong Manday masih dalam proses pengeluaran izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pasca ditetapkannya HPHD, maka ketujuh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) telah membentuk KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial), membuat Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD) dari tahun 2018-2027 dan Rencana Kerja Tahunan Hutan Desa (RKTHD) Tahun 2019. Batas dan zonasi hutan desa saat ini sudah dipetakan, dimulai dari HD Mensiau, Tamao, dan Bunut Hulu tahun 2018 silam, kemudian dilanjutkan oleh HD Sungai Abau, Sungai Ajung, Sepandan dan Lanjak Deras di tahun 2019 ini. Pemetaan dilakukan secara mandiri oleh LPHD dengan bimbingan dari TA GIS dan Database DPMU Kapuas Hulu. Hingga penghujung tahun 2019, kegiatan survey telah tuntas dilakukan dan data koordinatnya digunakan untuk analisis spasial oleh tim GIS dan Database DPMU Kapuas Hulu. Selain itu, dilaksanakan pula sosialisasi Perhutanan Sosial di Desa Nanga Palin untuk memperkenalkan skema-skema pengelolaan hutan yang dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan kawasan hutan di desanya. Demi meningkatkan pengelolaan HD, DPMU Kapuas Hulu mendorong dan mendampingi LPHD dalam membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). KUPS ini menjadi pengelola kegiatan pengembangan usaha di hutan desa. Ketujuh hutan desa dampingan membentuk 5 – 7 unit KUPS sesuai dengan potensi hutan desa yang ingin mereka kembangkan (Lampiran 17 ).
Gambar 14 Pendampingan LPHD dalam rangka Penyusunan Proposal Investasi Pengembangan
Perhutanan Sosial
21
Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh LPHD Bunut Hulu yang mampu memanfaatkan kawasan hutan desanya dengan baik. Penghargaan Juara Harapan I Tingkat Nasional diperoleh LPHD Bunut Hulu dalam Lomba Wana Lestari Tahun 2019 untuk kategori Hak Pengelolaan Hutan Desa.
Gambar 16 Sosialisasi kemitraan konservasi antara masyarakat dengan TNBKDS
FORCLIME FC juga mendorong penyelenggaraan Perhutanan Sosial skema kemitraan konservasi. Skema ini dibuat untuk memberikan akses kepada masyarakat sekitar kawasan konservasi agar dapat memperoleh manfaat ekonomi. Kemitraan dibentuk antara TNBKDS dengan masyarakat desa di daerah penyangganya. Sebagai langkah awal, dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat pada tanggal 7-12 Juli 2019 yang melibatkan pihak TNBKDS, BPSKL Wilayah Kalimantan dan DPMU Kapuas Hulu. Desa-desa penyangga tersebut masuk dalam wilayah DA#2, yaitu Desa Menua Sadap, Mensiau, Lanjak Deras, Sepandan, dan Melemba. Dari paparan narasumber dan diskusi yang terbangun, masyarakat dan perangkat desa yang hadir dalam kegiatan sosialisasi menyatakan kesediaannya untuk membangun kemitraan dengan TNBKDS. Hasil sosialisasi ini menjadi dasar bagi desa untuk membentuk kelompok pengelola serta membangun bentuk kemitraan sesuai dengan potensi yang perlu dikembangkan di desanya.
Gambar 15 Penyerahan
plakat dan piagam
penghargaan Juara Harapan
I Tingkat Nasional dari
Dirjen PSKL kepada
perwakilan LPHD Bunut Hulu
dalam Lomba Wana Lestari
Tahun 2019
22
2) Kabupaten Malinau
Kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial di Kabupaten Malinau telah berhasil membantu 2 (dua) desa yaitu Hutan Desa Long Berini dan Long Kemuat untuk mendapatkan SK HD yang diterima pada bulan Oktober 2019. Izin pengelolaan Hutan Desa Long Kemuat memiliki luas area 1,326 ha sedangkan Hutan Desa
Long Berini 3,570 ha. Kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial yang difasilitasi oleh FORCLIME FC baru dimulai dengan melakukan identifikasi potensi HHBK yang terdapat di dua kawasan hutan desa tersebut. Dari hasil kegiatan identifikasi tersebut terdapat beberapa komoditi yang ada di desa seperti kayu manis, kopi, rotan, gaharu, bambu, kakao, karet, kacang tanah dan ginseng alam. Selain tanaman diatas juga terdapat jenis lain yang potensinya cukup banyak di alam seperti pasak bumi (Eurycoma longifolia), bekai (Albertisia papuana Becc) atau vetsin hutan dan belenglah (Litsea cubeba) atau merica hutan. Selain kegiatan identifikasi potensi, anggota LPHD juga difasilitasi dengan pelatihan peningkatan kapasitas pengolahan HHBK seperti rotan, kayu manis dan rotan jernang (Lampiran 20).
Gambar 17 Kegiatan identifikasi potensi HHBK di 6 Desa Kecamatan Bahau Hulu yang dilakukan melalui
wawancara dengan masyarakat dan survey ke lokasi potensi
3) Kabupaten Berau Fasilitasi perhutanan sosial yang telah dilakukan FORCLIME FC di Kabupaten Berau telah membantu 4 kampung mendapatkan legalitasi Hak Pengelolaan Hutan Desa yaitu Hutan Desa Pegat Batumbuk, Long Lanuk, Long Ayap dan Punan Segah. Pada tahun 2019 Kemitraan bersama PT. Sumalindo Lestari Jaya IV difasilitasi untuk dilaksanakan bersama masyarakat dan dalam proses untuk mendapatkan izin dari KLHK. Kemitraan bersama PT.SLJ IV dilakukan melalui kerjasama bisnis untuk masyarakat, RIL (Reduce Impact Logging), pelatihan HCVF 5 dan 6, patroli hutan dan mendukung sertifikasi FSC. Pada tahun 2019 dilakukan pengajuan Hutan Desa oleh Kampung Long Laai yang telah disepakati oleh masyarakat dengan luas area ajuan yaitu 46,809.01 ha. Area ajuan hutan desa Long Laai berada di wilayah Hutan Lindung dan dikelilingi oleh perusahaan konsesi. Sedangkan kegiatan yang telah dilakukan FORCLIME FC dalam memfasilitasi kegiatan hutan desa yang telah mendapatkan izin antara lain penanaman area mangrove, agroforestry pengolahan terasi udang dan pengembangan gaharu.
23
2.2.2 Menerapkan Inovasi dan Kegiatan Percontohan Pro-poor pada Tingkat
Kabupaten
A. Investasi Jangka Panjang: Persemaian, Penanaman dan Pemeliharaan
Tanaman (Agroforestry)
1) Kabupaten Kapuas Hulu Kegiatan penanaman yang digunakan untuk mendukung kegiatan investasi
jangka Panjang di Kabupaten Kapuas Hulu dilakukan dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2019. Pada tahun 2019 telah dilaksanakan penanaman di DA#2
pada lokasi Desa Sungai Abau, Sungai Ajung, Labian Ira’ang, Tamao dan
Belatung, sedangkan DA#8 telah dilaksanakan penanaman pada Desa Pala
Pintas, Keliling Semulung, Nanga Embaloh, Bunut Hulu, Kapuas Raya, Entibab,
Nanga Tuan dan Tambang (Lampiran 18).
Hasil pemeliharaan tahun 2019 dilokasi DA#2 dan DA#8 diketahui bahwa total
penanaman hingga 2019 sebanyak 1,593,423 pohon dengan jumlah tanaman
yang berhasil hidup sejumlah 904,096 pohon atau setara dengan 56.74%
presentase tumbuh dengan jumlah KK terlibat sebanyak 3,390.
2) Kabupaten Malinau
Melalui pemeliharaan tanaman agroforestry tahun 2019 di Kabupaten Malinau
diketahui bahwa terdapat 48.16% (setara dengan 68,092) presentase
keberhasilan dari total 141,376 pohon yang ditanam pada tahun 2016 dan
terdapat sejumlah 255 KK yang terlibat. Kegiatan pemeliharaan tahun ke 3
dilaksanakan pada 5 desa yaitu desa Long Aran, Long Tebulo, Long Kemuat,
Long Berini dan Apau Ping (Lampiran 19).
3) Kabupaten Berau Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada tahun 2019 yang khususnya untuk tanaman tahun ke-2 dan ke-3 pada area DA#7 dan DA#6 didapatkan hasil bahwa sebanyak 1,193,370 pohon berhasil tumbuh atau setara dengan 67.25% tingkat presentase keberhasilan hidup tanaman. Kegiatan pemeliharaan ini melibatkan kurang lebih 2,530 kepala keluarga yang juga sebagai penerima manfaat dari kegiatan jangka panjang tersebut(Lampiran 10). Pada area DA#10 baru dilakukan penanaman jenis-jenis tanaman bakau dan kelapa pandan sari (Lampiran 20).
24
Tabel 11 Rekapitulasi data kegiatan agroforestry di Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan Berau
Lokasi
Total Penanaman
Pemeliharaan
Presentase Tumbuh
Luas Area
(ha)
Keteribatan KK
Kapuas Hulu
DA#2 701,328 431,026 61.46% 573.64 1,212
DA#8 892,095 473,070 53.03% 1,063.08 2,178
SUB TOTAL 1,593,423 904,096 56,74% 1,636.72 3,390
Malinau
DA#3 141,376 68,092 48.16% (Belum
teridentifikasi)
255
SUB TOTAL 141,376 68,092 48.16% 255
Berau
DA#7 506,113 359,222 70,98% 768.59 769
DA#6 1,268,260 914,304 78.81% 1,615.08 1,761
SUB TOTAL 1,774,373 1,193,370 67,25% 2,383.67 2,530
TOTAL 3,509,172 2,165,558 61.71% 6,175
2.2.3 Langkah-Langkah Pengembangan Kapasitas Kelompok Sasaran
dan Mitra di Tingkat Lokal
1) Kapuas Hulu Masyarakat sebagai pelaku utama dalam setiap kegiatan investasi perlu
mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan segala
investasi yang mereka jalankan. Salah satu bentuk pendampingan yang
dilakukan FORCLIME-FC adalah dengan melaksanakan serangkaian kegiatan
pengembangan kapasitas kelompok sasaran dan mitra yang terlibat dalam
program FORCLIME-FC. Selain itu, tenaga pelaksana DPMU Kapuas Hulu, LPM,
dan LPHD desa dampingan FORCLIME FC juga ikut serta dalam beberapa
kegiatan pengembangan kapasitas yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga
lain. Selama tahun 2019, pelatihan yang telah dilakukan dan diikuti oleh DPMU
Kapuas Hulu dapat dilihat pada Tabel 7.
Pendampingan secara intensif kepada LPHD dilaksanakan oleh tenaga pelaksana DPMU Kapuas Hulu. Bahkan saat ini terdapat enam tenaga pelaksana yang telah memperoleh SK pendamping perhutanan sosial. Mereka berperan sebagai pendamping dalam memastikan kegiatan-kegiatan di hutan desa berjalan dengan baik.
25
Langkah untuk
mengembangkan kapasitas
tenaga pelaksana DPMU
Kapuas Hulu dan masyarakat di desa dampingan juga dilakukan dengan
membangun kesepakatan bersama antara Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP)
dengan Biro Perencanaan KLHK selaku PEA FORCLIME tentang dukungan
pengembangan kegiatan percontohan pengurangan emisi dari deforestasi dan
degradasi hutan plus (DA REDD+) di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi
Kalimantan Barat. Dalam kesepakatan tersebut, POLNEP akan mendukung
pencapaian tujuan FORCLIME melalui bantuan pemikiran dan tenaga SDM serta
dukungan teknologi tepat guna. Tawaran dari FORCLIME adalah lokasi kerja
program dapat menjadi lokasi tujuan praktek kerja lapangan mahasiswa
POLNEP ataupun untuk kegiatan lain dengan tujuan pendidikan, penelitian, dan
pengembangan masyarakat sesuai Tridharma Perguruan Tinggi. Kesepakatan ini
telah ditandatangani oleh Direktur Politeknik Negeri Pontianak (Ir. H.M. Toasin
Ahsa, M.Si) dan Kepala Biro Perencanaan selaku PEA FORCLIME (Dr. Ir. Ayu
Dewi Utari, M.Si) pada Bulan Juni 2019 dan akan berlaku hingga berakhirnya
penyelenggaraan program FORCLIME di Kabupaten Kapuas Hulu.
Gambar 18 Pengembangan
kapasitas tenaga pelaksana DPMU
Kapuas Hulu di PPMT Ngarak dan
POLNEP (atas), danpendampingan
kunjungan belajar tenaga
pelaksana DPMU Malinau ke
Kabupaten Kapuas Hulu (bawah)
26
Desa-desa dampingan program
FORCLIME juga menjadi lokasi
praktik magang enam orang
mahasiswa Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura (Untan).
Selama satu bulan (10 Juli – 10
Agustus 2019), mereka memelajari
praktik patroli hutan bersama
masyarakat, agroforestri, budidaya
lebah kelulut, hortikultura,
pembuatan jahe instan, dan
pembuatan pupuk organik pada
desa-desa di areal DA#2 (Banua
Ujung, Pulau Manak, Banua Martinus, Mensiau, dan Lanjak Deras).
Pendampingan dilakukan langsung oleh TA Agroforestry, PL, dan FD setempat.
Selain itu, mahasiswa dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor (STPP
Bogor) turut melaksanakan praktik magang di Pondok Belajar Desa Mensiau.
Tidak hanya praktik bercocok tanam saja, mereka juga secara langsung berbagi
pengalaman mengembangkan komoditas pertanian dengan masyarakat Desa
Mensiau. Kehadiran mahasiswa STTP Bogor ini membuka peluang bagi anak
muda di Desa Mensiau untuk mengecap pendidikan lanjut. Mereka membawa
informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru sehingga seorang anak muda
Mensiau mencoba mengikuti seleksi mahasiswa baru STTP Bogor. Tak dinyana
usaha tersebut membuahkan hasil, anak muda itu diterima menjadi satu-
satunya mahasiswa perwakilan dari Kabupaten Kapuas Hulu dan menerima
beasiswa penuh selama empat tahun.
Program FROCLIME FC memberi dukungan yang besar dalam hal peningkatan
kapasitas masyarakat di areal DA REDD+. Untuk itu, telah dibangun dua pondok
belajar yang diperuntukkan sebagai lokasi belajar bagi petani dan masyarakat
lainnya untuk belajar mengenai pengelolaan hutan, pertanian, perikanan,
peternakan, dan pemanfaatan HHBK. Sejak tahun 2017, lokasi belajar pertama
dikembangkan di Desa Mensiau dan diberi nama Pondok Belajar Hutan Desa
Mensiau. Di lokasi ini terdapat beberapa demplot seperti demplot agroforestry,
HHBK madu kelulut, silvofishery, hortikultura, dan serai wangi.
Pada tahun 2019 adalah dibangunnya pondok belajar kelulut di Desa Tanjung
Intan. Desa Tanjung Intan memang cukup maju dalam hal budidaya lebah
kelulut. Pengembangannya telah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan anggota
KMPH yang menggeluti usaha ini sudah memahami seluk-beluk berbudidaya
lebah kelulut ini. Banyak masyarakat dari desa lain serta mahasiswa yang
datang berkunjung untuk mempelajari hal ini. Oleh karenanya, pengembangan
Gambar 19 Mahasiswa UNTAN belajar
memanen madu kelulut di Desa Pulau Manak
27
pondok belajar madu kelulut dilakukan demi mendukung upaya penyebarluasan
best practices dari penyelenggaraan investasi budidaya lebah kelulut. Kegiatan
pelatihan lainnya dapat dilihat pada Lampiran 20.
Gambar 20 Bangunan pondok belajar kelulut Desa Tanjung Intan (kiri); masyarakat Desa Sriwangi
Kecamatan Boyan Tanjung saat pelatihan budidaya lebah kelulut di Desa Tanjung Intan (tengah); dan
Kunjungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu (kanan)
2) Kabupaten Malinau
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Kabupaten Malinau pada tahun 2019 antara lain:
a. DPMU Malinau memiliki potensi rotan yang sangat melimpah dan belum banyak dikembangkan oleh masyarakat. FORCLIME FC memfasilitasi studi banding pengembangan rotan di Desa Tegal Wangi pada Yayasan Kampung Wisata Rotan Galmantaro, Cirebon. Kegiatan ini diikuti oleh KPH Malinau Unit X, DPMU Malinau, District Facilitator FORCLIME FC, anggota LPHD Long Kemuat dan Long Berini.
b. Studi banding dilakukan oleh DPMU Malinau sebagai upaya peningkatan kapasitas bagi LPHD Long Kemuat dan Long Berini. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain penyusunan RPHD, RKTHD serta kegiatan investasi yang telah dikembangkan oleh DPMU Kapuas Hulu dan nantinya dapat diaplikasikan di DPMU Malinau. Kegiatan studi banding ini dilakukan di Desa Lanjak, Sepandan, Lanjak Deras, Labian, Mensiau, Menua Sadap, Bunut Hulu, Nanga Embaloh, Pala Pintas, dan Tanjung Intan
c. Desa Long Kemuat dan Long Berini memiliki potensi tanaman kopi yang banyak dikembangkan tahun 2000-an melalui program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri yang biasa disebut GERBANGDEMA. Namun karena kurangnya pasaran dan harga komoditas ini relatif murah maka masyarakat desa tidak lagi mengembangan dan memelihara tanaman kopi tersebut. FORCLIME FC memfasilitasi kegiatan kunjungan belajar dan bimbingan teknis Kopi bagi LPHD dan perwakilan masyarakat petani kopi Pelaksanaan studi banding di Kampung Sarongge, diikuti oleh Ketua LPHD desa Long Kemuat dan Long Berini, perwakilan petani kopi dari desa Long Kemuat dan Long Berini, Personil DPMU Malinau dan NPMU sebagai pendamping
d. Hasil identifikasi potensi yang dilakukan oleh DPMU Malinau diketahui bahwa kayu manis dan rotan jernang merupakan komoditas yang melimpah di 6 Desa Kecamatan Bahau Hulu. FORCLIME FC
28
memberikan fasilitasi pelatihan pemanenan kayu manis lestari dan budidaya rotan jernang di Desa Lempur Tengah Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua LPHD dari desa Long Kemuat dan Long Berini, perwakilan masyarakat petani kayu manis dan rotan jernang, DPMU Malinau, NPMU dan DF GFA.
Gambar 21 Kegiatan pelatihan kayu manis di Jambi dan budidaya kopi di Saronge yang diikuti oleh
kelompok tani Kabupaten Berau
3) Kabupaten Berau Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Kabupaten Berau pada tahun 2019 antara lain:
e. Forclime FC bekerjasama dengan Mangrove Center Balikpapan (MCB) sebagai pemberi materi dalam Pelatihan penanaman dan rehabilitasi mangrove. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 22-23 Agustus 2019. Peserta pelatihan terdiri atas kelompok masyarakat, fasilitator kampung, pendamping lapangan, dan Tim Kerja Kampung (TKK). Peserta diberikan pemahaman mengenai hutan mangrove, teknik pembibitan dan teknik penanaman mangrove. Setelah pematerian, peserta juga diajak mempraktikkan meteri langsung di kegiatan lapangan. Antusiasme dan keikutsertaan masyarakat kampung menunjukkan kepedulian dan komitmen masyarakat melestarikan dan melindungi ekosistem mangrove.
f. Kegiatan pembuatan keramba budidaya pembesaran kepiting bakau
dengan sistem keramba jaring silvofishery di lokasi hutan mangrove.
Pelaksanaan pelatihan berlangsung pada tanggal 8 s/d 10 Oktober
2019 di Suaran dan dihadiri sebanyak 50 orang peserta. Pematerian
disampaikan oleh LPHD Tanjung Harapan, Kecamatan Batu Ampar,
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Setelah pemaparan teori,
peserta kemudian mengikuti praktik tahapan pembuatan keramba
yang didahului dengan survey kelayakan lokasi, dilanjutkan dengan
menentukan titik pemasangan tiang pancang, penggalian sisi keramba,
29
pemasangan tiang pancang, dan pemasangan papan siring, terpal,
waring serta terakhir pemasangan pipa paralon.
g. Peningkatan kapasitas penyadap melalui Pelatihan Teknik Penyadapan Tanaman Karet di Areal DA#6 dan DA#7 Kabupaten Berau sangat penting dilakukan untuk menunjang keterampilan masyarakat dalam hal teknik penyadapan pada tanaman karet sehingga dapat menghasilkan lateks dengan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang tinggi. Susunan acara pelatihan meliputi pematerian dan FGD serta pelatihan lapang. Narasumber berasal dari Badan Penyuluh dan Ketahanan Pangan Kecamatan Segah. Pelatihan mengundang 158 orang peserta yang terdiri dari petani karet, kelompok masyarakat, fasilitator kampung, pendamping lapangan, TKK (Tim Kerja Kampung) Program Forclime FC dari Kampung Punan mahkam, Long Laai, Long Ayan, Labanan Makmur, dan Long Pelay.
Gambar 22 Kegiatan pelatihan penyadapan karet dan pembuatan keramba kepiting di Kabupaten Berau
2.2.4 Mendukung Langkah-Langkah Penghidupan/ Mata Pencaharian
Berkelanjutan Masyarakat yang Terkena Dampak
Selain mendukung penurunan emisi dan perbaikan pengelolaan hutan lestari, program ini memiliki mandat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kegiatan pembangunan penghidupan/mata pencaharian yang berkelanjutan. Bentuk intervensi dalam output ini adalah pendampingan pembuatan Demonstration Plot (Demplot) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain menjadi alternatif kegiatan ekonomi masyarakat, kegiatan pengembangan demplot berfungsi sebagai intensifikasi lahan bercocok tanam yang ramah lingkungan yang dapat mengurangi aktivitas perambahan hutan maupun tradisi perladangan berpindah. Di lokasi DPMU Kapuas Hulu pengembangan demplot dimulai pada tahu 2016, DPMU Berau pada tahun 2015 dan DPMU Malinau akan dikembangkan beberapa potensi HHBK di 2 (dua) lokasi Hutan Desa pada periode 2020 ini.
1) Kapuas Hulu Kegiatan investasi pengembangan demplot di Kabupaten Kapuas Hulu sudah dimulai pada tahun 2016, Jenis-jenis HHBK yang selama ini telah dikembangkan
30
oleh masyarakat di DA#2 dan DA#8 seperti madu hutan, madu kelulut, rotan, bambu, aren, dan tanaman pewarna alami untuk pewarnaan tenun, sedangkan kegiatan lainnya yang telah difasilitasi antara lain agroforestry, silvofishery, sylvopastura dan pengembangan pondok belajar. HHBK madu tikung menjadi komoditi yang berkontribusi cukup banyak sebagai penambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar Rp 723,286,000 hingga tahun 2019. Pengembangan HHBK madu tikung telah dilaksanakan pada tahun ini dengan pemasangan 4.810 papan tikung di 6 desa. Kegiatan pengembangan demplot agroforestry berupa penananaman jenis tanaman puri (Mitragyna speciosa) berkontribusi sebanyak Rp 4,587,938,225 hingga tahun 2019. Kegiatan silvofishery dengan pengembangan tanaman puri dan hortikultura (pisang dan serai wangi) yang dikombinasikan dengan jenis-jenis ikan patin, nila, bawal, lele, jelawat dan gurame berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sekitar Rp 1,301,080,000,-. Kegiatan sylvopastura pada DA#2 dan DA#8 dilakukan dengan pemeliharaan sistem intensif pada jenis ternak kambing, babi, ayam dan bebek dengan hasil pendapatan yang diperoleh hingga tahun 2019 sebesar Rp 221,044,400,-. Kegiatan usahan lain yang telah dikembangkan pada tahun 2019 antara lain penanaman serai wangi sebagai penghasil minyak atsiri di lokasi DA#2 yaitu Sungai Abau dan Tamao, pemanfaatan air bersih menjadi usaha air kemasan dan pemasaran karet bokar bersih melalui perusahaan PT. GMG Sentosa, Pontianak.
Gambar 23 Pendapatan masyarakat dari investasi demplot program FORCLIME FC: A) Kapuas Hulu; B)
Berau
2) Kabupaten Berau Kegiatan pengembangan demplot yang dilakukan di Kabupaten Berau meliputi investasi pada komoditi hortikultura, silvofishery, HHBK dan dukungan kegiatan UMKM (amplang, terasi, sirup mangrove dan olahan ikan). Hingga tahun 2019 kegiatan pengembangan demplot hortikultura pada DA#6, 7 dan 10 memberikan hasil sebanyak Rp 2,484,067,000, sedangkan kegiatan UMKM pengolahan ikan menghasilkan keuntungan
A
2,484,067,000
Hortikultura
120,144,000
UMKM
B
31
hingga Rp 120,144,000,-. Pada tahun 2019 ini juga dikembangkan kegiatan silvofishery melalui budidaya pembesaran kepiting bakau di lokasi Kampung Teluk Semanting dan Suaran. Pengembangan madu kelulut, distilasi gaharu, inokulasi gaharu dan penanaman tanaman obat-obatan yang baru dimulai dan belum memberikan hasil.
2.3 Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
2.3.1 Mendukung Langkah-Langkah Audit dan Transparansi
Salah satu kegiatan dalam program FORCLIME FC untuk mendukung transparansi penggunaan dana adalah melaksanakan audit eksternal (eksternal audit) oleh independent eksternal auditor untuk melakukan audit tahunan maupun audit rutin yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dan Badan Pengelola Keuangan. Berdasarkan hasil audit Inspektorat Jenderal pada April 2019 diketahui bahwa terdapat temuan kesalahan administrasi yang dilakukan oleh DPMU Berau dan merujuk kepada keputusan untuk menghentikan kegiatan sementara selama Semester I 2019. Kesalahan administrasi tersebut telah diselesaikan.
2.3.2 Mendukung Entitas Monitoring dan Verifikasi
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan program dan mengevaluasi arah kegiatan sesuai dengan logical framework yang telah ditetapkan, maka akan dilakukan pengadaan jasa konsultansi monitoring dan evaluasi pada tahun kegiatan 2020.
2.4 Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan 2.4.1 Organisasi Program
Pada tahun 2019 terjadi pembenahan staff khususnya di DPMU Berau agar terjadi pengelolaan yang lebih baik dengan pengakhiran kontrak sebanyak 12 pegawai dan telah dilakukan rekrutmen untuk posisi TA dokumentasi dan pelaporan. Sedangkan pada DPMU Kapuas Hulu terdapat 2 pegawai yang tidak melanjutkan kontrak dan mengundurkan diri. NPMU melakukan rekrutmen baru untuk menggantikan kekosongan posisi tenaga ahli kehutanan, GIS, pelaporan dan administrasi.
2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa
Pada tahun 2019 telah dilaksanakan 4 pengadaan berupa jasa dan barang dengan total realisasi anggaran sebesar Rp 516.052.000. Realisasi pengadaan barang dan jasa pada program FORCLIME FC tahun 2019:
32
Tabel 12 Data Pengadaan dan Realisasi Tahun 2019
No No. Kontrak SD Nama
Pengadaan Pagu Realisasi Penyedia
1
SPK. 83/PPK/Ren-
KDNH/III/2019 tanggal 25 Maret 2019
RMP
Jasa
Konsultansi Audit Tahun
2019
135.000.000 134.145.000
KAP Dolly,
Bambang, Sulistiyanto,
Dadang & Ali
2
SPK.113//SPK/PPK/REN-
PA/VIII/2019 tanggal
15 Agustus 2019
RMP
Jasa Publikasi
& Dokumentasi Kapuas Hulu
dan Berau
193.053.667 192.907.000 CV. Mochsa Raya
3
SPK No.126/PPK/REN-
PA/X/2019 tanggal 15 Oktober
HLN
Jasa Konsultasi
Pengembangan Web GIS
125.000.000 99.000.000
PT. Bara
Perkasa Investama
4 SPK No.127/PPK/REN- PA/X/2019 15 Oktober
2019,
HLN
Perangkat Pengolah Data
dan Komunikasi:
Software Land
Based Application
90.000.000 90.000.000 PT. Vivastor
Techno Logica
Jumlah 543.053.667 516.052.000
Realisasi Anggaran 95.03%
A. Pengadaan Pengembangan WebGIS dan Land Based Survey Application
Pada tahun 2019 terdapat dua pengadaan yaitu pengadaan Pengembangan WebGIS dan Land Based Survey Apllication. Pengadaan ini dikerjakan oleh pihak ketiga (konsultan). Untuk pengembangan WebGIS dipilih PT Bara Perkasa Investama dan Land Based Survey Application dipilih PT Vivastor Techno Logica. Seluruh pekerjaan telah selesai pada bulan Desember 2019 dan telah dilakukan training dari pihak vendor kepada Staff GIS NPMU, DPMU Berau, Malinau, dan Kapuas Hulu. Pengadaan ini bertujuan untuk mendokumentasikan data spasial setiap kegiatan yang dilakukan di masing-masing Demonstration Activity. Pembuatan Geodatabase Spasial telah dilakukan agar diperoleh dokumentasi data spasial yang seragam dan terintegrasi. Sebagai tindak lanjut dari pembuatan geodatabase tersebut, maka diperlukan sebuah platform yang mampu menyajikan data dan informasi dalam bentuk aplikasi berbasis WebGIS.
33
Pembangunan WebGIS pernah dilakukan pada tahun 2016. Namun dalam perkembangannya aplikasi tersebut mengalami kegagalan karena pembangunan portal yang tidak dinamis. Kemudian dilakukan perbaikan awal pada November 2018 melalui pembangunan Front-end aplikasi web dalam bentuk Peta Interaktif Geospasial FORCLIME FC (http://forclime-fc.org/index.php/id/publikasi/peta-interaktif/forclime-fc-gis). Pengembangan WebGIS ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan dan perbaikan webgis FORCLIME FC.
Pengembangan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas webgis FORCLIME FC akan terus dilakukan sesuai perkembangan kebutuhan dan kegiatan Program FORCLIME FC. Dalam kegiatan ini akan dilakukan upgrade web dengan meningkatkan fungsi dan pemeliharaan serta memudahkan dalam pemuktahiran data dan informasi melalui sistem aplikasi web (Front-end dan back-end), Development server, Domain + Id protection, Production infrastructure, serta pembuatan super user antara web FORCLIME FC dengan WebGis FORCLIME FC. Pengembangan WebGIS ini juga merupakan salah satu langkah exit strategy dalam rangka pendokumentasian Program FORCLIME FC. Sehingga apabila program selesai dokumentasi Program tetap dipelihara oleh bagian Pusat Data dan Informasi Kementerian LHK. Untuk sekarang WebGIS dapat di akses di alamat dibawah ini: http://webgis.forclimefc.menlhk.go.id.Tampilan WebGIs Forclime FC terlampir pada gambar di bawah ini
Gambar 24 Tampilan webgis FORCLIME FC yang menampilkan data-data spasial dan data investasi
masing-masing wilayah DA
Pengadaan Land Based Survey Application bertujuan untuk menyediakan data/informasi khususnya data spasial yang telah terstandarisasi dalam suatu struktur dan format data untuk memudahkan baik dalam input dan update, pengelolaan, ataupun penyajian dan pelaporan sesuai kebutuhan. Berikut ini merupakan hasil user requirement yang telah dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Land Based Survey Application Program Forclime FC.Dalam Aplikasi Mobile GIS Forclime FC, memiliki tampilan depan dengan beberapa Menu fitur-fitur aplikasi dari Mobile GIS Forclime FC, yaitu antara lain fitur Cartography, Surveying, Thematic Map, dan Data Analysis.
34
Gambar 25 Desain Antar Muka Aplikasi Mobile GIS Forclime FC
2.4.3 Pengembangan Perencanaan Program
Kegiatan penyusunan Annual Work Plan untuk tahun 2020 dilaksanakan pada 12-14 November 2019 di Jakarta yang dihadiri perwakilan tenaga khusus dan ahli dari ketiga DPMU. Telah disepakati bahwa Anggaran tahun 2020 Forclime FC berdasarkan pada anggaran yang tertera pada Annex 3 Separate Agreement/SAsebesar Rp. 39.219.233.000,- yang terdiri dari RMP dan HLN sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 13 Pagu Anggaran Tahun 2020
No. Sumber Dana Pagu (Rp)
1 RMP 5.374.352.000
2 HLN 33.844.881.000
Jumlah 39.219.233.000
No. Kategori Pagu (Rp)
1. NPMU 7.675.952.000
2. Consultancy 7.450.416.000
3. Monitoring 4.724.620.000
4. Demonstration Activities 19.368.245.000
Jumlah 39.219.233.000
35
Alokasi anggaran sumber dana RMP digunakan untuk biaya operasional kantor NPMU dan DPMU, sedangkan alokasi anggaran sumber dana HLN digubakan untuk kegiatan program di wilayah Demonstration Activities. Tabel berikut adalah alokasi anggaran sumber dana HLN tahun 2020. Pada kegiatan tahun 2020 akan lebih terfokus pada pengembangan Hutan Desa dan persiapan exit strategy program.
2.4.5 Lokakarya dan Penyebar Luasan Informasi
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan publikasi dan penyebarluasan informasi, FORCLIME FC telah menyusun dokumen Public Relation Strategy yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Publikasi selama program berlangsung. Beberapa kegiatan diseminasi dan publikasi yang telah diselenggarakan oleh FORCLIME FC pada tahun 2020 antara lain: a. Partisipasi pada Acara Kick Off Pengembangan Multiusaha Hasil Hutan Bukan
Kayu dan Jasa Lingkungan
Diseminasi Tingkat Nasional Hasil Investasi Program FORCLIME FC Kabupaten
Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat pada Acara Kick Off Pengembangan
Multiusaha Hasil Hutan Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan dilaksanakan pada
tanggal 10 Mei 2019 di Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, FORCLIME
berkesempatan mengisi booth pameran dan memamerkan progress kegiatan
investasi dari produk-produk HHBK dan tanaman purik. Produk-produk HHBK
seperi madu, bambu, rotan dan daun purik di highlight sebagai HHBK unggulan
yang dapat dikembangkan oleh masyarakat dan meningkatkan perekonomian
masyarakat di masa mendatang.
b. Partisipasi Festival Danau Sentarum Keikusertaan program FORCLIME FC pada Festival Danau Sentarum (FDS) adalah dalam rangka mendiseminasikan kegiatan dan capaian program selama mendampingi masyarakat pada DA di Kabupaten Kapuas Hulu. Event unggulan tahunan Kab. Kapuas Hulu ini menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Diseminasi dalam bentuk pameran pada expo FDS ini dilaksanakan tanggal 25-27 Oktober 2019 di Desa Sepandan, Kabupaten Batang Lupar. Tak kurang dari 70 pengunjung datang ke stand FORCLIME untuk membeli produk hasil investasi masyarakat atau sekedar berdiskusi mengenai upaya FORCLIME FC dalam menurunkan emisi GRK, mendorong pengelolaan hutan lestari, dan meningkatkan perikehidupan masyarakat.
36
Gambar 26 Partisipasi FORCLIME FC pada Festival Danau Sentarum 2019 di Kapuas Hulu
c. Partisipasi Pameran PeSoNa (Perhutanan Sosial Nasional) Pada kesempatan ini FORCLIME-FC memperkenalkan kesuksesannya dalam fasilitasi 13 Hutan Desa di 3 (tiga) Kabupaten dampingan melalui produk-produk HHBK yang telah dihasilkan. Selain itu bersama FORCLIME-TC melaksanakan kegiatan Talkshow/Crash Course dengan mengundang narasumber Direktur Jenderal PSKL, Anggota LPHD, KPH sebagai pendamping Hutan Desa dan perwakilan mahasiswa. Kegiatan Talkshow ini bertujuan untuk mempromosikan Kegiatan Perhutanan Sosial kepada generasi milenial agar nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Pada Discussion Group mengundang sebanyak 60 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dengan background keahlian yang beragam. Pada sesi diskusi mahasiswa berperan untuk mengidentifikasi apa peran pemuda, kapasitas yang diperlukan dan stakeholder yang dapat mendukung Program Perhutanan Sosial.
Gambar 27 Partisipasi FORCLIME FC pada kegiatan PeSoNa
d. Diseminasi Tingkat Internasional Hasil Investasi Program FORCLIME FC
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat pada Acara 2nd International
Conference on Tropical Silviculture (ICTS) di Bogor. Konferensi dilaksanakan
pada tanggal 10 – 11 September 2019 dan dihadiri oleh peneliti, akademisi, dan
praktisi dalam bidang budidaya hutan. Keikutsertaan DPMU Kapuas Hulu dalam
konferensi ini mengangkat pengembangan budidaya HHBK Madu Kelulut. Dari
37
hasil studi singkat mengenai pelaksanaan investasi HHBK madu kelulut di DA#2
dan DA#8, disusun artikel ilmiah dan dipresentasikan di konferensi tersebut.
Artikel ilmiah telah terbit dalam prosiding IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science Vol. 394 (tautan: https://iopscience.iop.org/article/
10.1088/1755-1315/394/1/012051/meta). Artikel selengkapnya terlampir
(Lampiran 22)
2.4.5 Anggaran
Realisasi penggunaan anggaran program FORCLIME FC berdasarkan realisasi Annex 3 Separate Agreement/SA per-tanggal 31 Desember 2018 (data rekening khusus per tanggal 31 Desember 2019) adalah sebesar 80% atau € 16.000.076,77 yang setara
dengan Rp 234.029.859.307 berdasarkan transaksi yang tercatat pada rekening khusus SP2D di Bank Indonesia dan Notice of Disbursement/NOD KfW sebagai berikut:
Tabel 14 Realisasi Annex 3 SA per 31 Desember 2019
Gambar 28 Persentase Realisasi Annex 3 Berdasarkan Kategori Per 31 Desember 2019
Persentase realisasi penggunaan anggaran kerjasama program FORCLIME FC
Module dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 yang bersumber dari sumber
dana rupiah murni (RMP) dan hibah luar negeri (HLN) disajikan pada Gambar 24 dan
total realisasi penggunaan anggaran program FORCLIME FC dari tahun 2011 sampai
dengan 2019 disajikan pada Tabel 15.
38
Tabel 15 Realisasi anggaran PROGRAM FORCLIME FC tahun 2011-2019 Sumber Dana RMP dan HLN
Gambar 29 Persentase realisasi anggaran program FORCLIME FC dari tahun 2011-2019
2.4.5 Koordnasi Pelaksanaan Program
a. Koordinasi bersama KPH Selama perjalanannya, program FORCLIME FC selalu melakukan koordinasi dengan KPH. Sedikitnya telah dilakukan empat kali pertemuan yang melibatkan berbagai stakeholder. Sejak awal program, telah disepakati bahwa program FORCLIME FC merupakan basis dari aktivitas KPH. Seluruh kegiatan yang dilakukan ditingkat tapak dalam rangka mendukung percepatan penguatan KPH. Koordinasi bersama KPH disajikan pada Gambar 30.
39
Gambar 30 Koordinasi program FORCLIME FC dengan KPH
b. Koordinasi bersama Taman Nasional
Pada areal DA REDD+ di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat
desa yang masuk dalam area zona penyangga taman nasional. Pada Kabupaten
Malinau, seluruh desa binaan (13 desa) masuk dalam area zona penyangga Taman
Nasional Kayan Mentarang (TNKM). Terdapat dua desa binaan FORCLIME FC (Long
Alango dan Apau Ping) di Kabupaten Malinau telah melakukan perjanjian kerjasama
dengan TNKM terkait penguatan fungsi TN. Selanjutnya, pada Kabupaten Kapuas
Hulu, terdapat lima desa binaan (Desa Menua Sadap, Desa Sepandan, Desa Lanjak
Deras, Desa Mensiau, dan Desa Melemba) program FORCLIME FC yang masuk
dalam area penyangga kawasan Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau
Sentarum (TN BKDS). Program FORCLIME FC telah memfasilitasi kemitraan
konservasi, patroli, pelatihan, dan pemetaan
Gambar 31 Kegiatan sosial kemitraan konservasi FORCLIME FC bersama TNBKDS di Kabupaten
Kapuas Hulu
c. Koordinasi Pengelolaan Hutan Lestari
Program FORCLIME FC telah memfasilitasi kegiatan PHL pada dua IUPHHK-HA (PT Sumalindo Lestari Jaya IV dan PT INHUTANI I Unit Labanan) antara lain Reduced Impact Logging (RIL), pengelolaan dan monitoring area nilai konservasi tinggi
40
(NKT), terjalinnya kemitraan kehutanan, dan pelatihan-pelatihan. Pada Januari 2020 PT Sumalindo Lestari Jaya IV telah memperoleh sertifikat FSC.
Gambar 32 Sertifikat FSC PT.Sumalindo Lestari Jaya IV yang dikeluarkan oleh Lembaga FSC
III. KESIMPULAN
Secara keseluruhan capaian Program FORCLIME FC sampai dengan tahun 2019 dapat
disimpulkan berdasarkan output dalam Logical Framework sebagai berikut :
3.1. Output 1: Langkah-langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
Secara umum capaian penurunan emisi pada DA#7, DA#2, DA#8 dan DA#3 telah sejalan
dengan target program (273.792,34 – 352.219,31 tCO2e dengan target program 300.000-
400.000 tCO2e, sedangkan diperoleh peningkatan emisi pada DA#6 sebesar 573.842,07
tCO2e. Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas tingginya nilai deforestasi dan degradasi
hutan akibat kebakaran hutan, perubahan tata ruang kabupaten dan pembukaan jalan di
area PT Inhutani I dan PT.SLJ IV.
41
3.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir
Kegiatan investasi di Kabupaten Kapuas Hulu berupa PLUP, Penanaman, Pemeliharaan,
Patroli hutan, pengembangan HHBK, demplot (sawah, hortikultura, agroforestry,
sylvopastural dan sylvofishery). Hasil investasi demplot memberikan hasil yang dapat
membantu perekonomian masyarakat dengan perolehan pendapat sekitar 7 miliar pada
DPMU Kapuas Hulu dan sekitar 2.6 Miliar pada DPMU Berau, beberapa list keanekaragaman
hayati dan temuan penting telah diketahui melalui kegiatan patroli hutan yang dilakukan
oleh masyarakat.
3.3. Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
Kegiatan dalam program FORCLIME FC untuk mendukung transparansi penggunaan
dana adalah melaksanakan audit eksternal (eksternal audit) oleh independent
eksternal auditor untuk melakukan audit tahunan, INTERNAL audit dan BPK. Setiap
temuan di lapangan diselesaikan sesuai dengan ketentuan.
IV. PENUTUP
Demikian Laporan Pelaksanaan Program FORCLIMEFC ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban/akuntabilitas manajemen (PEA) dalam menyelenggarakan program
Forclime FC sampai dengan Tahun 2019.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program
mulai dari tingkat lapangan, kabupaten hingga tingkat nasional dan internasional, melalui
kesempatan ini disampaikan terima kasih dan penghargaan.
Diharapkan agar laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran
dalam merencanakan kegiatan program FORCLIME FC pada waktu yang akan datang.
LAMPIRAN
No Provinsi Kabupaten Lokasi DA# Kecamatan Desa IDM 2016 IDM Status 2016 IDM IDM Status 2019
1
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610603 |
EMBALOH HILIR
6106032012 |
BELATUNG0.4167 SANGAT TERTINGGAL 0.5360 TERTINGGAL
2
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042001 |
BANUA MARTINUS0.5449 TERTINGGAL 0.6248 BERKEMBANG
3
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042002 |
MENUA SADAP0.5236 TERTINGGAL 0.6064 BERKEMBANG
4
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042003 |
PULAU MANAK0.5788 TERTINGGAL 0.6570 BERKEMBANG
5
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042004 |
BANUA UJUNG0.599 BERKEMBANG 0.6481 BERKEMBANG
6
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042010 |
TAMAO0.5528 TERTINGGAL 0.6222 BERKEMBANG
7
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042005 |
SAUJUNG GILING
MANIK
0.4419 SANGAT TERTINGGAL 0.6408 BERKEMBANG
8
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610604 |
EMBALOH HULU
6106042006 |
ULAK PAUK0.4566 SANGAT TERTINGGAL 0.6070 BERKEMBANG
9
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122005 |
LABIAN0.5352 TERTINGGAL 0.7337 MAJU
10
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122003 |
SUNGAI AJUNG0.4251 SANGAT TERTINGGAL 0.5890 TERTINGGAL
11
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122004 |
SUNGAI ABAU0.4695 SANGAT TERTINGGAL 0.6714 BERKEMBANG
12
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122006 |
MENSIAU0.4066 SANGAT TERTINGGAL 0.6559 BERKEMBANG
13
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122007 |
MELEMBA0.397 SANGAT TERTINGGAL 0.5497 TERTINGGAL
14
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122010 |
LABIAN IRA'ANG0.3978 SANGAT TERTINGGAL 0.5359 TERTINGGAL
15
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122008 |
LANJAK DERAS0.4259 SANGAT TERTINGGAL 0.7133 MAJU
16
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#2
610612 |
BATANG LUPAR
6106122002 |
SEPANDAN0.531 TERTINGGAL 0.8416 MANDIRI
0.4814 SANGAT TERTINGGAL 0.63955 BERKEMBANG
17
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610620 |
MENTEBAH
6106202006 |
TANJUNG INTAN0.4578 SANGAT TERTINGGAL 0.7214 MAJU
18
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610619 |
BOYAN
TANJUNG
6106192006 |
NANGA BOYAN0.3879 SANGAT TERTINGGAL 0.6871 BERKEMBANG
19
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610619 |
BOYAN
TANJUNG
6106192012 |
LANDAU MENTAIL0.3632 SANGAT TERTINGGAL 0.5524 TERTINGGAL
20
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610619 |
BOYAN
TANJUNG
6106192014 |
TELUK GERUGUK0.3692 SANGAT TERTINGGAL 0.6343 BERKEMBANG
21
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8 610602 | BIKA
6106022012 |
JONGKONG
MANDAY
0.4175 SANGAT TERTINGGAL 0.5299 TERTINGGAL
22
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610603 |
EMBALOH HILIR
6106032010 |
PALA PINTAS0.491 TERTINGGAL 0.5821 TERTINGGAL
23
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610603 |
EMBALOH HILIR
6106032002 |
KELILING
SEMULUNG
0.4705 SANGAT TERTINGGAL 0.5449 TERTINGGAL
24
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIR
6106052011 |
KAPUAS RAYA0.5396 TERTINGGAL 0.6160 BERKEMBANG
25
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIR
6106052004 |
NANGA TUAN0.4033 SANGAT TERTINGGAL 0.5992 BERKEMBANG
26
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIR
6106052002 |
BUNUT HULU0.4994 TERTINGGAL 0.6254 BERKEMBANG
27
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIR
6106052009 |
BUNUT TENGAH0.55 TERTINGGAL 0.6443 BERKEMBANG
28
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIR
6106052010 |
ENTIBAB0.4028 SANGAT TERTINGGAL 0.4930 TERTINGGAL
29
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610619 |
BOYAN
TANJUNG
6106192013 |
DELINTAS KARYA0.3745 SANGAT TERTINGGAL 0.6484 BERKEMBANG
30
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610603 |
EMBALOH HILIR
6106032008 |
NANGA PALIN0.5216 TERTINGGAL 0.6090 BERKEMBANG
31
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610603 |
EMBALOH HILIR
6106032001 |
NANGA EMBALOH0.561 TERTINGGAL 0.6368 BERKEMBANG
32
61 | KALIMANTAN
BARAT
6106 | KABUPATEN
KAPUAS HULUDA#8
610605 |
BUNUT HILIRTEMBANG 0.4304 SANGAT TERTINGGAL 0.6284 BERKEMBANG
0.4525 SANGAT TERTINGGAL 0.6095 BERKEMBANG
RATA-RATA DA#2
RATA-RATA DA#8
Lampiran 1. IDM Status Kabupaten Kapuas Hulu
Lampiran 2. IDM Status Kabupaten Malinau
NO PROVINSI KABUPATEN LOKASI DA# KECAMATAN DESA IDM 2016 STATUS 2016 IDM 2019 IDM 2019
1 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG ARAN 0.3903 SANGAT TERTINGGAL 0.5470 TERTINGGAL
2 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG PALIRAN 0.3863 SANGAT TERTINGGAL 0.4797 SANGAT TERTINGGAL
3 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG KETAMAN 0.3848 SANGAT TERTINGGAL 0.5395 TERTINGGAL
4 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG BELAKA 0.3669 SANGAT TERTINGGAL 0.4514 SANGAT TERTINGGAL
5 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG BENA 0.3443 SANGAT TERTINGGAL 0.4200 SANGAT TERTINGGAL
6 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG PUJUNGAN 0.4973 TERTINGGAL 0.6643 BERKEMBANG
7 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG PUA 0.3834 SANGAT TERTINGGAL 0.5541 TERTINGGAL
8 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 PUJUNGAN LONG JELET TIDAK ADA STATUS DI 2016 0.4908 TERTINGGAL
9 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU LONG ULI 0.4176 SANGAT TERTINGGAL 0.5708 TERTINGGAL
10 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU LONG ALANGO 0.4772 SANGAT TERTINGGAL 0.5587 TERTINGGAL
11 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU LONG KEMUAT 0.4332 SANGAT TERTINGGAL 0.5205 TERTINGGAL
12 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU LONG TEBULO 0.4165 SANGAT TERTINGGAL 0.5076 TERTINGGAL
13 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU LONG BERINI 0.4028 SANGAT TERTINGGAL 0.5130 TERTINGGAL
14 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN MALINAU DA#3 BAHAU HULU APAU PING 0.4303 SANGAT TERTINGGAL 0.5468 TERTINGGAL
0.4101 SANGAT TERTINGGAL 0.5260 TERTINGGALRATA-RATA DA#3
No Tahun Provinsi Kabupaten Lokasi DA Kecamatan Desa IDM 2016 IDM Status 2016 IDM 2019 IDM Status 2019
1
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042008 |
PANDAN SARI0.5385 TERTINGGAL 0.6200 BERKEMBANG
2
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042009 |
BUKIT MAKMUR0.4981 TERTINGGAL 0.6590 BERKEMBANG
3
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042010 |
HARAPAN JAYA0.5553 TERTINGGAL 0.7751 MAJU
4
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042011 |
TEPIAN BUAH0.4263 SANGAT TERTINGGAL 0.7654 MAJU
5
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042005 |
PUNAN MALINAU0.3621 SANGAT TERTINGGAL 0.5335 TERTINGGAL
6
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042013 |
SIDUUNG INDAH0.4605 SANGAT TERTINGGAL 0.5652 TERTINGGAL
7
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640304 | SEGAH6403042012 |
BATU RAJANG0.4385 SANGAT TERTINGGAL 0.5710 TERTINGGAL
8
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6 640301 | KELAY6403012005 |
MERASA0.4943 TERTINGGAL 0.6467 BERKEMBANG
9
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6640309 | TELUK
BAYUR
6403092004 |
LABANAN JAYA0.5957 TERTINGGAL 0.7914 MAJU
10
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6640309 | TELUK
BAYUR
6403092005 |
LABANAN
MAKMUR
0.6191 BERKEMBANG 0.8786 MANDIRI
11
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6640309 | TELUK
BAYUR
6403092006 |
LABANAN
MAKARTI
0.5695 TERTINGGAL 0.6981 BERKEMBANG
12
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6640303 |
SAMBALIUNG
6403032001 |
LONG LANUK0.4418 SANGAT TERTINGGAL 0.5899 TERTINGGAL
13
201965 | KALIMANTAN
TIMUR
6404 |
KABUPATEN
BERAU
DA#6
SAMBALIUNG
NYAPA INDAHDesa Pemekaran
(Belum Ada Data)
0.49998 TERTINGGAL 0.6745 BERKEMBANG
14
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640303 |
SAMBALIUNG
6403032012 |
SUKAN TENGAH0.4856 SANGAT TERTINGGAL 0.8008 MAJU
15
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640303 |
SAMBALIUNG
6403032009 |
PESAYAN0.5168 TERTINGGAL 0.6440 BERKEMBANG
16
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640303 |
SAMBALIUNG
6403032007 |
SUARAN0.5052 TERTINGGAL 0.6810 BERKEMBANG
17
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640307 | PULAU
DERAWAN
6403072001 |
PEGAT BATUMBUK0.4222 SANGAT TERTINGGAL 0.5178 TERTINGGAL
18
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640307 | PULAU
DERAWAN
6403072009 |
KASAI0.536 TERTINGGAL 0.6054 BERKEMBANG
19
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640307 | PULAU
DERAWAN
6403072002 |
TELUK
SEMANTING
0.4727 SANGAT TERTINGGAL 0.6379 BERKEMBANG
20
201965 | KALIMANTAN
TIMUR
6404 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10
6400550 | SAMBALIUNG
PILANJAU 0.5068 TERTINGGAL
0.649 BERKEMBANG
21
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640306 | GUNUNG
TABUR
6403062009 |
PULAU BESING0.4578 SANGAT TERTINGGAL 0.5992 BERKEMBANG
22
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10640306 | GUNUNG
TABUR
6403062011 |
BATU-BATU0.5282 TERTINGGAL 0.6978 BERKEMBANG
23
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#10 640310 | TABALAR6403102006 |
BUYUNG-BUYUNG0.5432 TERTINGGAL 0.6027 BERKEMBANG
0.49745 TERTINGGAL 0.649 BERKEMBANG
24
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7 SEGAH GUNUNG SARI 0.5405 TERTINGGAL
0.7663
MAJU
25
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7 SEGAH LONG AYAN 0.3536 SANGAT TERTINGGAL 0.5294 TERTINGGAL
26
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7 SEGAH LONG AYAP 0.4048 SANGAT TERTINGGAL 0.5249 TERTINGGAL
27
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
SEGAH
PUNAN SEGAH
0.3269
SANGAT TERTINGGAL 0.4919 TERTINGGAL
28
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
SEGAH
LONG LAAI
0.3856
TERTINGGAL 0.646 BERKEMBANG
29
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
SEGAH
PUNAN MAHAKAM
0.3777
SANGAT TERTINGGAL 0.5678 TERTINGGAL
30
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
KELAY
LONG KELUH
0.4558
SANGAT TERTINGGAL 0.5859 TERTINGGAL
31
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
KELAY
LONG PELAY
0.464
SANGAT TERTINGGAL 0.5935 TERTINGGAL
32
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
KELAY
LONG LAMCIN
0.44
SANGAT TERTINGGAL 0.5527 TERTINGGAL
33
201964 | KALIMANTAN
TIMUR
6403 |
KABUPATEN
BERAU
DA#7
KELAY
LONG SULUI
0.4522
SANGAT TERTINGGAL 0.5637 TERTINGGAL
0.42011 Sangat Tertinggal 0.58221 TERTINGGALRATA-RATA DA#7
RATA-RATA DA#6
RATA-RATA DA#10
Lampiran 3. IDM Status Kabupaten Berau
Lampiran 4. Progress PLUP-Tata Batas Kabupaten Kapuas Hulu
Status tata batas Status tata batas
2018 2019
1 DA#2 Belatung 8,004.7 80.0
2 DA#2 Banua Martinus 934.6 9.35 PERBUP NO.21 TAHUN 2019
3 DA#2 Banua Ujung 2,894.7 28.95 PERBUP NO.27 TAHUN 2019
4 DA#2 Saujung Giling Manik 5,502.0 55.02 PERBUP NO.25 TAHUN 2019
5 DA#2 Ulak Pauk 11,916.5 119.2
6 DA#2 Pulau Manak 3,601.3 36.01 PERBUP NO.30 TAHUN 2019
7 DA#2 Tamao 10,522.0 105.2 PERBUP NO.19 TAHUN 2017
8 DA#2 Menua Sadap 270,953.0 2,709.5
9 DA#2 Labian 4,824.0 48.24 PERBUP NO.59 TAHUN 2017
10 DA#2 Sungai Ajung 19,460.6 194.6 PERBUP NO.31 TAHUN 2019
11 DA#2 Labian Ira'ang 2,372.0 23.72 SK BUPATI NO.380 TAHUN 2016
12 DA#2 Mensiau 23,003.0 230.0 PERBUP NO.22 TAHUN 2017
13 DA#2 Sungai Abau 4,953.0 49.53 PERBUP NO.62 TAHUN 2017
14 DA#2 Lanjak Deras 7,161.0 71.61 PERBUP NO.43 TAHUN 2016
15 DA#2 Sepandan 22,536.7 225.4 Belum sepakat dengan kec.suhaid (di mediasi Tim Desk Resolusi Konflik)
16 DA#2 Melemba 25,152.0 251.5 Belum dibahas dengan kec. Selimbau, akan dibahas tahun 2020
423,791.2 4,237.9
17 DA#8 Jongkong Manday 8,004.7 80.6 PERBUP NO.46 TAHUN 2019
18 DA#8 Pala Pintas 934.6 20.7
19 DA#8 Keliling Semulung 2,894.7 25.8
20 DA#8 Kapuas Raya 5,502.0 28.4 PERBUP NO.47 TAHUN 2019
21 DA#8 Bunut Tengah 11,916.5 0.4
22 DA#8 Bunut Hulu 3,601.3 170.8
23 DA#8 Nanga Tuan 10,522.0 236.6 Belum sepakat dengan kec. Boyan Tanjung, akan dibahas tahun 2020
24 DA#8 Entibab 270,953.0 119.4 Belum sepakat dengan kec. Boyan Tanjung, akan dibahas tahun 2020
25 DA#8 Teluk Geruguk 4,824.0 28.3 Belum sepakat dengan desa nanga danau, akan dibahas tahun 2020
26 DA#8 Nanga Boyan 19,460.6 23.3
27 DA#8 Landau Mentail 2,372.0 46.8
28 DA#8 Tanjung Intan 23,003.0 58.9 PERBUP NO.26 TAHUN 2019
29 DA#8 Delintas Kkarya 4,953.0 8.2 PERBUP NO.21 TAHUN 2018
30 DA#8 Tembang 7,161.0 22.6
31 DA#8 Nanga Embaloh 22,536.7 52.5
32 DA#8 Nanga Palin 25,152.0 73.7
423,791.2 996.9
847,582.30 5,234.85 TOTAL
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
SUB TOTAL DA#8
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Proses
SUB TOTAL DA#2
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Proses usulan PerBup
Selesai
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
Selesai
Selesai
Selesai
Proses kesepakatan dengan kecamatan
No Area Lokasi
Kegiatan PLUP (Tata Batas)
Area (Ha) Perimeter (km) No.SK Bupati Keterangan
Lampiran 5. Hasil Identifikasi PLUP Tata Guna Lahan Kabupaten Kapuas Hulu
HL HP HPK HPT Total
1 Melemba Batang Lupar DA#2 5,974 12,914 18,888 5.15 2.91 37.47 132.03 177.56 19,065.69
2 Sepandan Batang Lupar DA#2 4,089 3,444 7,532 14.88 2,909.77 23.27 40.18 620.09 658.71 85.19 477.35 9.29 4,838.74 12,371.06
3 Sungai Abau Batang Lupar DA#2 1,582 1,912 3,495 339.07 257.20 0.39 183.57 677.89 1,458.13 4,952.90
4 Labian Batang Lupar DA#2 1,258.34 1,258.34 47.70 648.05 13.29 24.19 2,799.29 4.63 28.74 3,565.88 4,824.22
5 Labian Ira'ang Batang Lupar DA#2 337.00 337.00 129.26 593.80 17.66 4.70 1,277.54 12.39 2,035.33 2,372.33
6 Sungai Ajung Batang Lupar DA#2 1,068.38 17,605.80 18,674.18 643.90 1.93 140.57 786.40 19,460.58
7 Lanjak Deras Batang Lupar DA#2 3,700.85 509.58 4,210.43 0.03 328.63 26.75 228.17 47.77 111.91 743.26 4,953.69
8 Menua Sadap Batang Lupar DA#2 33,596.70 19,002.50 52,599.20 9.37 3.08 890.05 482.51 36.64 1,421.65 54,020.85
9 Pulau Manak Batang Lupar DA#2 533.87 369.08 161.49 1,064.44 310.15 23.39 29.16 1,656.46 386.19 29.42 102.16 2,536.92 3,601.36
10 Mensiau Embaloh Hulu DA#2 13,843.70 4,112.15 17,955.85 19.06 81.56 36.08 1.51 30.29 1,853.00 2,021.50 19,977.35
11 Banua Martinus Embaloh Hulu DA#2 20.00 82.25 102.25 245.76 20.14 408.56 117.74 40.17 832.37 934.62
12 Tamao Embaloh Hulu DA#2 6,013.32 2,760.25 8,773.57 519.14 20.50 990.58 174.84 43.62 1,748.67 10,522.24
13 Banua Ujung Embaloh Hulu DA#2 55.96 55.96 1,575.46 60.41 17.74 940.24 172.80 72.15 2,838.80 2,894.76
14 Ulak Pauk Embaloh Hulu DA#2 4,461.16 4,461.16 5,098.78 24.87 18.71 2,159.21 153.75 7,455.33 11,916.49
15 Saujung Giling ManikEmbaloh Hulu DA#2 132.02 10.69 259.22 401.93 2,960.24 65.14 4.15 1,925.20 17.61 127.81 5,100.15 5,502.08
16 Belatung Embaloh Hilir DA#2 452.41 1,042.86 1,495.27 153.53 5,051.68 11.41 1,172.14 120.70 6,509.46 8,004.73
Sub Total DA#2 70,891.05 38,614.11 - 31,799.63 141,304.80 301.88 17,409.08 257.42 139.28 30.29 - - 13,501.15 - 1,103.68 633.67 653.38 34,029.83 175,334.63
17 Pala Pintas Embaloh Hilir DA#8 176.80 20.34 197.15 852.70 5.82 906.06 106.66 1,871.24 2,068.39
18 Keliling Semulung Embaloh Hilir DA#8 244.26 244.26 756.70 21.80 1,425.73 129.86 2,334.09 2,578.36
19 Nanga Embaloh Embaloh Hilir DA#8 - 3,439.99 22.52 10.49 1,365.34 407.07 5,245.41 5,245.41
20 Bunut Hulu Bunut Hilir DA#8 9,165.61 4.69 1,470.72 10,641.02 4,043.77 15.81 - 984.66 1,395.18 6,439.42 17,080.43
21 Kapuas Raya Bunut Hilir DA#8 861.50 861.50 1,453.81 45.99 5.84 21.63 6.79 306.19 140.97 1,981.21 2,842.72
22 Entibab Bunut Hilir DA#8 818.89 2,449.90 1,531.72 361.70 5,162.21 4,578.66 18.28 852.25 1,112.07 220.22 6,781.48 11,943.70
23 Nanga Tuan Bunut Hilir DA#8 14,063.70 7.94 1,145.40 5,368.99 20,586.03 1,641.32 7.75 1,141.11 87.03 2,877.22 23,463.25
24 Bunut Tengah Bunut Hilir DA#8 - 6.58 31.55 1.96 40.09 40.09
25 Tembang Bunut Hilir DA#8 464.21 - 1,050.28 2.67 448.61 297.06 1,798.62 1,798.62
26 Nanga Boyan Boyan Tanjung DA#8 64.57 70.84 135.41 1,517.11 41.39 12.76 454.17 121.72 46.22 2,193.37 2,328.79
27 Teluk Geruguk Boyan Tanjung DA#8 66.03 958.20 10.73 1,034.96 994.08 20.39 591.86 118.19 66.16 1,790.68 2,825.65
28 Landau Mentail Boyan Tanjung DA#8 166.27 1.42 167.68 97.23 1,255.83 16.04 63.62 3,037.88 38.86 1.62 4,511.08 4,678.77
29 Delintas Karya Boyan Tanjung DA#8 - 241.54 10.67 532.12 35.50 819.83 819.83
30 Tanjung Intan Mentebah DA#8 - 1,720.68 147.57 21.28 253.10 34.81 3,710.60 5,888.04 5,888.04
31 Jongkong Manday Bika DA#8 1,537.80 3,212.96 4,750.76 2,172.45 3.74 700.22 344.96 83.39 3,304.76 8,055.52
32 Nanga Palin Embaloh Hilir DA#8 1,344.92 2,104.60 - 2,518.09 32.55 13.86 1,226.25 131.37 3,922.13 3,922.13
Sub Total DA#8 26,227 3,556 5,171 9,291 43,781 2,059.46 26,274.78 234.95 224.50 253.10 56.44 87.97 9,885.90 - - 9,571.32 3,150.29 51,798.70 95,579.70
TOTAL KAPUAS HULU 97,118 42,170 5,171 41,091 185,086 2,361 43,684 492 364 283 56 88 23,387 - 1,104 10,205 3,804 85,828.53 508,282.77
No. Nama Desa Kecamatan DA
Hutan
Lahan
Kering
Sekunder
Grand TotalSemak
Belukar
Rawa
Total
Alokasi Guna Lahan Desa (Ha)
Tubuh AirPertambangan
Pertani
an
Lahan
Kering
Pertanian
Lahan
Kering
Campur
Rawa Semak
Belukar
Hutan NegaraHutan Rawa
Sekunder
Lahan
Terbuka
PemukimanPerkebunan
Lampiran 6. Progress PLUP-Tata Batas Kabupaten Malinau
Lampiran 7. Hasil Identifikasi PLUP Tata Guna Lahan Kabupaten Malinau
Perhutanan Sosial
Kawasan
Konservasi
(KK)
Hutan
Lindung (HL)
Hutan Produksi
Terbatas (HPT)
Areal
Penggunaan
Lain (APL)
Tubuh Air Total Zona Inti Zona RimbaZona
Pemanfaatan
Zona
TradisionalZona Khusus Total
Areal Usulan Hutan
Desa
Inhutani II
Sei Tubu
PT. Civika
Wana Lestari
PT. Sarana
Trisara BaktiTotal
Kawasan
Permukiman
Ladang/
Pertanian
Lahan
Kering
Sawah/
Pertani
an
Irigasi
Bekas
Ladang
Umur 1-5
tahun
Hutan
Sekunder
Bekas Ladang
Umur 10-15
tahun
Hutan Rimba Total
1 Long Uli 5,650.62 4,785.20 4,050.41 3,408.56 - 17,894.79 - - 0.05 - 5,650.57 5,650.62 - - - 4,321.50 4,321.50 17.80 79.23 - 1,143.62 11,232.55 5,483.18 17,956.38
2 Long Tebulo 2,223.96 293.59 2,499.06 1,466.76 - 6,483.37 - - - - 2,223.88 2,223.88 - - - 1,900.13 1,900.13 8.88 6.02 - 467.85 3,771.88 2,047.43 6,302.06
3 Long Alango 15,124.30 165.94 3,674.69 2,532.40 - 21,497.33 - - 3,795.07 5,934.97 5,394.02 15,124.06 1,764.40 1,777.45 - 364.44 2,141.89 36.91 337.22 - 752.62 5,592.06 14,860.73 21,579.54
4 Long Kemuat 7,726.25 250.69 2,727.20 1,668.32 - 12,372.46 - - 2,648.96 1,938.68 3,138.52 7,726.16 1,421.01 1,645.60 - - 1,645.60 8.01 10.29 - 162.21 4,252.12 7,678.26 12,110.89
5 Long Berini 33,356.10 3,816.56 14,022.34 3,305.19 - 54,500.19 - - 13,657.77 13,640.43 6,049.58 33,347.78 8,047.13 8,960.52 - - 8,960.52 26.01 68.14 - 156.49 22,948.55 44,439.50 67,638.69
6 Apau Ping 188,376.26 2,314.46 2,445.28 1,333.76 - 194,469.76 932.38 65,960.05 75,239.67 18,484.26 27,639.34 188,255.70 - 1,980.75 - - 1,980.75 19.62 64.66 - 346.29 7,658.24 173,235.73 181,324.54
7 Long Aran 7,255.81 62,108.32 107,221.70 20,206.82 652.36 197,445.01 - - - 7,165.15 90.66 7,255.81 - - 64,086.51 18,157.90 82,244.41 24.76 2,718.79 - - 76,437.81 117,588.27 196,769.63
8 Long Pujungan 2,395.37 1,858.31 6,690.48 7,819.83 109.55 18,873.54 - - - - 2,395.36 2,395.36 - - - 6,636.49 6,636.49 30.70 3,455.05 - - 11,560.20 3,667.63 18,713.58
9 Long Ketaman 14,323.97 - - 3,594.67 - 17,918.64 - - - 10,171.12 4,152.88 14,324.00 - - - - - 7.40 295.12 - - 2,740.79 14,824.18 17,867.49
10 Long Pua 10,126.53 - - 5,595.96 - 15,722.49 - - 2,502.26 1,613.80 6,006.77 10,122.83 - - - - - 1.94 179.50 - - 10,753.14 4,728.47 15,663.05
11 Long Jelet 132,144.39 - 4,965.85 2,978.27 - 140,088.51 - - 78,152.47 41,400.70 12,632.37 132,185.54 - - - - - 135.05 - - 16,101.65 123,519.66 139,756.36
12 Long Paliran 2,791.24 1,424.76 4,459.23 3,129.98 - 11,805.21 - - - - 2,789.73 2,789.73 - - - 2,872.32 2,872.32 9.01 152.45 - - 7,308.03 4,235.89 11,705.38
13 Long Belaka 14,268.54 - 1,788.91 1,396.92 - 17,454.37 - - 1,951.20 4,330.82 7,986.50 14,268.52 - - - - - 2.17 268.80 - - 3,522.75 13,610.51 17,404.23
14 Long Bena128,012.41 - 3,670.43 3,238.09 - 134,920.93 14,921.41 13,853.77 52,803.38 29,609.55 16,824.26 128,012.37 - - - - - 1.90 2,207.11 - - 3,488.36 128,980.89 134,678.26
TOTAL MALINAU 563,775.75 77,017.83 158,215.58 61,675.53 761.91 861,446.60 15,853.79 79,813.82 230,750.83 134,289.48 102,974.44 563,682.36 11,232.54 14,364.32 64,086.51 34,252.78 112,703.61 195.11 9,977.43 - 3,029.08 187,368.13 658,900.33 859,470.08
IUPHHK-HAZonasi Taman Nasional Kayan MentarangKawasan Hutan Negara SK 718 Menhut 2014 Guna Lahan Masyarakat
No. Nama Desa
Alokasi Guna Lahan Desa (Ha)
Status tata batas Status tata batas
2018 2019
1 DA#3 Long Uli 18,056.15 68.08 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
2 DA#3 Long Tebulo 6,338.03 39.72 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
3 DA#3 Long Alango 21,667.52 81.33 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
4 DA#3 Long Kemuat 12,211.61 82.23 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
5 DA#3 Long Berini 67,772.33 220.58 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
6 DA#3 Apau Ping 182,188.80 281.56 Selesai Menunggu PerBup Perbup No. 49 Tahun 2019 tentang Batas Administrasi Desa se-Kecamatan Bahau Hulu
308,234.44 773.50
7 DA#3 Long Aran 197,445.01 70.49 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
8 DA#3 Long Pujungan 18,873.54 64.43 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
9 DA#3 Long Ketaman 17,918.64 70.41 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
10 DA#3 Long Pua 15,722.50 56.06 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
11 DA#3 Long Jelet 140,088.51 191.18 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
12 DA#3 Long Paliran 11,805.21 61.06 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
13 DA#3 Long Belaka 17,454.37 70.49 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
14 DA#3 Long Bena 134,920.93 198.63 Kesepakatan dan Survei Lapangan tidak difasilitasi
554,228.71 782.75
862,463.15 1,556.25
SUB TOTAL PUJUNGAN
TOTAL
SUB TOTAL BAHAU HULU
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Batas Desa Indikatif
Kegiatan PLUP (Tata Batas)
No Area Lokasi Area (Ha) Perimeter (km) No.SK Bupati Keterangan
Lampiran 8. Progress Kegiatan PLUP-Tata Batas Kabupaten Berau
No. Area Lokasi
Kegiatan PLUP (Tata Batas)
Area (Ha) Status tata batas (2018)
Status tata batas (2019) No.SK Bupati Keterangan
1. DA#7 Gunung sari 138,778.21 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.668 Tahun 2016
2. DA#7 Long Ayan 60,246.56 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.630 Tahun 2016
3. DA#7 Long Ayap 41,512.20 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.490 Tahun 2016
4. DA#7 Punan Segah 33,367.09 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.492 Tahun 2016
5. DA#7 Long Laai 92,665.25 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.491 Tahun 2016
6. DA#7 Punan Mahakam 50,614.82 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.493
7. DA#7 Long Keluh 26,017.39 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
8. DA#7 Long Pelay 36,676.05 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
9. DA#7 Long Lamcin 64,531.51 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
10. DA#7 Long Sului 159,380.80 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
Sub Total DA#7 703,789.87
11. DA#6 Pandan Sari 3,168.77 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.633 Tahunn 2016
12. DA#6 Bukit Makmur 2,623.81 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.628 Tahunn 2016
13. DA#6 4Batu Rajang 8,484.90 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.631 Tahunn 2016
14. DA#6 Harapan Jaya 1,721.01 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.669 Tahunn 2018
15. DA#6 Tepian Buah 16,558.10 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.632 Tahunn 2018
16. DA#6 Punan Malinau 30,366.80 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.629 Tahunn 2018
17. DA#6 Sidung Indah 13,972.88 Selesai, peta ditandatangani Bupati SK.Bupati No.670 Tahunn 2018
18. DA#6 Labanan Jaya 5,128.88 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
19. DA#6 Labanan Makmur 3,472.89 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
20. DA#6 Labanan Makarti 9,793.23 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
21. DA#6 Merasa 19,301.61 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
22. DA#6 Long Lanuk 43,952.08 Dalam proses PerBup diserahkan kepada Pemeritah Daerah
23. DA#6 Nyapa Indah Proses pengerjaan -
Sub Total DA#6 158,545.86
Lampiran 9. Hasil Identifikasi PLUP Tata Guna Lahan Kabupaten Berau
Hutan
Negara
Pengusahaan
Hutan
Perkebunan
Besar
(dimiliki
swasta)
Kebun
Plasma/
Perkebunan
Rakyat
(Monokultur)
Pertambangan PemukimanLadang/
Agroforesty
Bekas
Ladang
Lahan
Usaha I
Lahan
Usaha
II
Lahan
Pengembangan
Kampung
Badan Air Tambak Lainnya Total Status 2018 Status 2019
1 DA#7 Gunung Sari Segah - 112,520.78 19,751.20 18,202.99 33,704.43 39 55,528.00 247.46 - - 2,776.97 102.73 - - 138,778.21
2 DA#7 Long Ayan Segah 1,885.95 43,901.51 5,822.80 2,324.00 - 21 409.00 5,165.60 - - 15.07 155.81 - - 60,246.56
3 DA#7 Long Ayap Segah 14,178.18 18,714.10 8,446.96 8,348.00 - 16 78.15 11.19 - - 4.94 111.76 - - 41,512.20
4 DA#7 Punan Segah Segah 14,619.39 17,804.92 - - - 15 1,156.00 - - - 860.83 37.03 - - 33,330.22
5 DA#7 Long Laai Segah 46,867.97 32,061.39 4,686.00 - - 50 295.40 75.00 - - 2.00 168.11 - - 92,665.25
6 DA#7 Punan Mahkam Segah 24,651.36 25,633.11 - - - 20 98.78 169.67 - - 132.62 0.51 - - 50,614.81
7 DA#7 Long Keluh Kelay 25,740.00 31,562.73 - - - 10 167.00 - - - 5.81 121.22 - - 26,017.39
8 DA#7 Long Pelay Kelay 36,434.00 23,431.63 - - - 7 164.00 - - - 30.00 255.85 - - 36,676.05
9 DA#7 Long Lamcim Kelay 69,968.00 46,510.11 - - - 25 10,985.00 - - - 6.00 105.50 - - 64,531.51
10 DA#7 Long Sului Kelay 163,691.00 58,000.00 - 5,820.00 - 19 384.59 - - - 4.50 286.27 - - 159,380.80
398,036 410,140.27 38,706.96 34,694.99 33,704.43 222 69,265.92 5,668.91 - - 3,838.74 1,344.79 - - 703,753.00
11 DA#6 Pandan Sari Segah - 410.09 392.11 - 1,214.00 30.00 219.00 - 225.39 97.00 143.67 6.22 - 3,168.77
12 DA#6 Bukit Makmur Segah - 1,591.62 - 150.00 969.90 150.00 - 158.00 127.70 - - 167.71 2,623.82
13 DA#6 Batu Rajang Segah - 6,034.06 - - 1,382.28 210.00 340.50 689.18 - - - - - 8,484.89
14 DA#6 Harapan Jaya Segah - 658.26 677.65 370.00 - 34.00 - 142.00 318.96 - - - 1,721.11
15 DA#6 Tepiah Buah Segah - 11,448.45 1,912.35 - - 6.00 106.62 1,384.27 - - 45.30 31.87 - 77.54 16,559.00
16 DA#6 Punan Malinau Segah - 20,367.42 7,551.46 - 4,897.12 2.50 250.13 930.10 - - 201.00 160.73 - - 24,197.87
17 DA#6 Siduung Indah Segah-
5,782.73 - - 10,683.78 4.00 202.53 689.18 - - - - - 13,972.87
18 DA#6 Labanan Jaya Teluk Bayur - - - 1,520 1,555.90 760.00 - - 219.69 - - 24.53 - - 4,259.63
19 DA#6 Labanan Makmur Teluk Bayur - - - 1,766 3,387.13 882.75 - - 28.00 - - 14.66 - - 9,793.23
20 DA#6 Labanan Makarti Teluk Bayur - 7.084 - 5,500 2,095.08 2,750.00 270.99 - 143.06 130.38 - 28.25 - - 5,674.79
21 DA#6 Merasa Kelay - 10,766.84 - - 2,630.46 10.00 245.00 - - - 2.79 33.08 - - 19,301.60 Belum dimulai Menunggu Perbup
22 DA#6 Long Lanuk Sambaliung - 13,060.83 - - 8,403.53 12.00 180.00 - - - 3.12 127.27 - - 36,650.68 Belum dimulai Proses pengerjaan
23 DA#6 Nyapa Indah Sambaliung - - - - - 8.00 46.00 - - - 1.74 - - - - Belum dimulai Proses pengerjaan
- 70,127.37 10,533.57 9,305.50 37,219.18 4,859.25 1,860.77 3,692.73 916.14 674.04 397.62 426.61 - 245.25 146,408.27
24 DA#10 Pegat BetumbukPulau Derawan
27,696.00 - - 1,799.00 - 1.49
- - - - - 508.82 5,413.59 1.49 29,477.79
Belum dimulai Menunggu Perbup
25 DA#10 Kasai Pulau Derawan 9,637.00 - 280.30 250.00 9,752.17 62.26 7,660.45 1,495.59 - - - 117.93 119.61 62.26 14,217.62 Belum dimulai Menunggu Perbup
26 DA#10 Teluk SemantingPulau Derawan
584.00 - 161.21
5,487.00 4,325.61 72.50 3,483.95 2,509.67 - - - 21.01
87.69 - 8,897.62
Belum dimulai Menunggu Perbup
27 DA#10 Pilanjau/ MantaritipPulau Derawan
5,543.00 - 832.61
566.00 - 35.99
951.91 126.18 - - 49.26 360.95 135.66
- 18,899.21
Belum dimulai Proses pengerjaan
28 DA#10 Sukan Tengah Sambaliung - - 93.63 450.00 3.39 203.33 93.63 2,200.67 - - 51.81 28.50 - 6,638.77 Belum dimulai Proses pengerjaan
29 DA#10 Pesayan Sambaliung 7,277.00 - 3.19 - - 683.22 5,330.44 - - - 43.09 20.09 20.00 - 11,666.85 Belum dimulai Proses pengerjaan
30 DA#10 Suaran Sambaliung 27,957.00 - 779.15 83.44 90.87 102.22 19,341.66 3,710.99 - - - 126.22 70.63 - 33,285.43 Belum dimulai Proses pengerjaan
31 DA#10 Batu Batu Gunung Tabur 770.00 - - 8,174.00 10,543.14 21.20 12,287.15 1,372.28 - - - 58.78 21.20 18,676.32 Belum dimulai Menunggu Perbup
32 DA#10 Pulau Besing Gunung Tabur - - - - - 28.41 - - - - - 23.54 - 1,692.27 Belum dimulai Menunggu Perbup
33 DA#10 Buyung-BuyungTabalar
9,487.00 - 2,672.29
- 4,216.93 51.30
38.64 7,782.18 - - - 353.74 9.02
- 15,681.37
Belum dimulai Proses pengerjaan
88,951.00 - 4,822.37 16,809.44 28,932.11 1,261.94 49,187.83 ###### - - 144.17 1,619.58 5,856.20 84.95 159,133.25
486,986.85 480,267.65 54,062.90 60,809.92 99,855.71 6,343.19 120,314.52 28,559.19 916.14 674.04 4,380.53 3,390.98 5,856.20 330.20 1,009,294.52
Alokasi Guna Lahan Kampung (Ha)
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Sub Total DA#7
Selesai
Selesai
Sub Total DA#10
TOTAL
No. Area Nama Kampung Kecamatan
Selesai
Selesai
Selesai
Sub Total DA#6
Selesai
Selesai
Selesai
Lampiran 10. Data keanekaragaman hayati dari Patroli Hutan Berbasis Masyarakat Tahun 2019 Kabupaten Kapuas Hulu
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
1 Benua Ujung
Aves Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung beo Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung cicak hijau Cica daun Chloropsis Sp. Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Babi Hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (bekas tapak)
Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (Cakaran)
Kancil Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
2 Benua Martinus
Aves Babi Hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (tapak)
Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (Cakaran)
Beruk Beruk Macaca nemestrina VU App II Perjumpaan tidak
langsung (suara)
Bekantan Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kancil Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
Kijang Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Reptil Kura-kura
Aves Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
3 Pulau Manak
Mamalia Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (sarang dan bekas tapak)
4 Belatung Mamalia Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Babi Hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (bekas tapak)
Reptil Biawak
5 Manua Sadap
Mamalia Enggang
Burung pantak daun
Burung baragae
Burung sengayan
Burung Kijang Luso
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Reptil Ular hijau
Kura-kura
Mamalia Babi Hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (tapak)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Monyet
Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Rusa Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (sarang dan
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
bulu)
Landak Landak Hystrix brachyura LC Perjumpaan tidak
langsung
6 Tamao Aves Burung enggang Perjumpaan langsung dan tidak langsung
Burung Jeruit Cinenen belukar Orthotomus atrogularis
Burung bubut
Burung Papao Kadalan Phaenicopheaeus sp.
Burung Ulak-ulak Enggang klihingan
Anorrhinus galeritus NT APP II √
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung andak Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung tajak Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung tuliang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung kelampiau Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Beruk Beruk Macaca nemestrina VU App II
Lutung kelasi Lutung kelasi Presbytis rubicunda LC App II √
Kelampiau/ owa kelawat
Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Kenyalang
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan langsung dan tidak langsung
(tapak)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Landak Landak Hystrix brachyura LC Perjumpaan tidak
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
langsung (bulu)
Kura-kura Baning coklat Manouria emys √
Reptil Biawak Biawak air tawar Varanus salvator LC
Kadal Kadal merah tak berkaki
Ophisaurus gracilis
7 Saujung Giling Manik
Aves Burung enggang
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Lutung kelasi Lutung kelasi Presbytis rubicunda LC App II √
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (bekas tapak)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
8 Ulak Pauk Aves Burung enggang
Burung sansulit
Burung sengayan
Burung mando Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung gagak Perjumpaan tidak langsung (suara)
Elang bondol Elang bondol Haliastur indus LC App II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Bekantan Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Pelanduk Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (bekas tapak)
Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kucing batu Kucing batu Pardofelis marmorata
NT App I √
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Rusa Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Reptil Kura-kura Perjumpaan tidak langsung
Ular Perjumpaan tidak langsung
9 Labian Aves Burung Empulu Empuloh Pycnonotus Sp.
Burung Kubuk Sikatan besar Cyornis concretus LC √
Burung enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Tupai
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Landak Landak Hystrix brachyura LC Perjumpaan tidak
langsung
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Reptil Ular sanca kembang
Ular sanca kembang
Malayophython reticulatus
10 Sungai Ajung
Aves Burung Papao Kadalan Phaenicopheaeus sp.
Burung kocong
Burung Tajak
Burung semujan
Burung antis Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung beletok tawang
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung enggang Perjumpaan tidak
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
langsung (suara)
Burung Kalampiau Perjumpaan tidak langsung (suara)
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Tupai
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Reptil Bunglon
11 Sungai Abau
Aves Burung enggang (kenyalang kapuk)
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC
Cica daun Cica daun Chloropsis Sp. Perjumpaan tidak langsung (suara)
Reptil Kura-kura Baning coklat Manouria emys √
Mamalia Kijang
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
12 Labian Ira'ang
Aves Rangkong
Ayam hutan
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Elang bondol Elang bondol Haliastur indus LC App II √
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Kura-kura
Ular kobra
Mamalia Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Landak Landak Hystrix brachyura LC Perjumpaan tidak
langsung
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
13 Lanjak Deras
Aves Cica daun Cica daun Chloropsis Sp.
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (suara)
Burung tempuluk Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung cicak hijau Perjumpaan tidak langsung (suara)
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Tupai Perjumpaan tidak langsung (sarang)
14 Sepandan Aves Cica daun Cica daun Chloropsis Sp.
Burung kelasi
Buurng rendang air
Burung cicak wilis
Burung sampidan
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (suara)
Elang Perjumpaan tidak
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
langsung (suara)
Burung kenyalang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung tiung Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Kelelawar
Tupai
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Kijang
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (tapak)
Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Landak Landak Hystrix brachyura LC
Reptil Bunglon
15 Mensiau Aves Burung Papao Kadalan Phaenicopheaeus Sp.
Burung pantak daun
Burung nendak
burung semujan
Burung Luntur Putri
Luntur putri Harpactes duvaucelii NT √
Rangkong Badak
Delimukan Delimukan Chalcophaps indica LC
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
zamrud zamrud
Kukuk beluk Kukuk beluk Strix leptogrammica LC
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Perjumpaan tidak langsung
Mamalia Kelelawar
Kijang
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (tapak)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Tupai
Reptil Labi-labi
16 Melemba Aves Burung mendok Kadalan beruang Phaenicopheaeus diardi
Burung sempatiang
Kangkareng perut-putih
Anthracocerus albirostris
LC √
Burung Kuncit api
Burung Semau
Burungteliang Kangkareng perut-putih
Anthracocerus albirostris
LC √
Burung Menuk Jugam
Pekaka emas Pekaka emas Pelargopsis capensis LC App II
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC
Pelatuk ayam Pelatuk ayam Dryocopus javensis LC APP I
Burung tiong emas
Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Elang bondol Elang bondol Haliastur indus LC App II √
Ruai Kuau raja Argusianus argus NT APP II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Pantok daun Perjumpaan tidak
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
langsung (suara)
Mamalia Tupai
Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Bekantan Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (kubangan)
17 Tanjung Intan
Reptil Kura-kura
Aves Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung rangkong Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung tiong emas
Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung elang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung punai Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung perkutut Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung bubut Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung bedidik Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Kelampiau/ Owa Owa kalawat Hylobates muelleri EN App I √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
18 Nanga Boyan
Aves Burung kuncit
Burung tiong emas
Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Gagak
Elang
Burung cucok
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
rowo
Burung empuluk jambul
Burung kecer
Burung kancir
Burung cucok hijau
Murai batu Kucica hutan Copsychus malabaricus
LC Perjumpaan tidak langsung (suara)
Reptil Kura-kura
Mamalia Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (kubangan)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Rancong perjumpaan tidak langsung (urin)
Rusa perjumpaan tidak langsung (feses)
19 Landau Mentail
Aves Burung gagak
Suara burung kukuk
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Suara burung belatuk
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung Papao Kadalan Phaenicopheaeus sp.
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia:
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Landak Landak Hystrix brachyura LC
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (kubangan)
20 Teluk Geruguk
Aves Burung hijau
Tiong emas Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (suara)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Burung keciang
Burung kempuk Srigunting jambul-rambut
Dicrurus hottentottus
LC
Burung ganggang
Burung kuncit api
Empuluh/cucak Empuloh Pycnonotus sp.
Burung elang
Burung bubut
Burung tiung
Burung kuncit
Burung sempidan
Buurng kanji
Mamalia Bajing kelapa Bajing kelapa Callosciurus notatus
Perjumpaan langsung dan tidak langsung (sarang)
Monyet ekor panjang
Bekantan Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak
langsung (cakaran)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Kancil Perjumpaan tidak langsung (bekas tapak)
Reptil Bunglon kerapa Bunglon hutan Gonocephalus chamaeleontinus
Ular sanca kembang
Ular sanca kembang
Malayophython reticulatus
Ular Ular pucuk Ahaetulla Sp.
Kura-kura Kura-kura matahari
Heosemys spinosa
Biawak
21 Nanga Embaloh
Aves Elang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidka langsung (sarang)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak
langsung (kubangan)
22 Jongkong Manday
Aves Burung enggang
Mamalia Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
23 Pala Pintas Aves Burung kerikik
Mamalia Tupai
Bekantan Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Lutung kelasi Lutung kelasi Presbytis rubicunda LC App II √
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidka langsung (sarang)
Reptil Biawak
Kura-kura
24 Keliling Semulung
Reptil Kura-kura
Mamalia Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
25 Entibab Aves Burung kakak tua
26 Kapuas Raya
Aves Burung kuntul besar
Kuntul besar Egreta alba
Kuntul kecil Kuntul kecil Egretta garzetta
Burung (Famili Columbidae – keluarga dara)
Reptil Biawak Biawak air tawar Varanus salvator
Mamalia Orangutan Orangutan Pongo pygmaeus CR App I √
Perjumpaan tidka langsung (sarang)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
27 Nanga Tuan
Aves Burung iram Burung-madu sriganti
Nectarina jugularis
Burung pelatuk Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung pekakak Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung murai batu
Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung cicu Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung cicak hijau Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung empuluk Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Rusa
Perjumpaan tidak langsung (feses, bekas tapak)
Tupai Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
28 Bunut Hulu Aves Kakak tua
Bangau
Burung Empulu
Pekaka emas Pekaka emas Pelargopsis capensis LC App II
Kuntul kecil Kuntul kecil Egretta garzetta
Kuntul kerbau Bubulcus ibis LC
Tiong emas Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Perjumpaan tidak langsung (suara)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Mamalia Tupai Perjumpaan langsung dan tidak langsung
Monyet
Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung (bulu)
Babi hutan Babi Hutan Sus barbatus VU
Perjumpaan tidak langsung (kubangan, bekas tapak)
Reptil Biawak
Kura-kura
29 Bunut Tengah
Aves Burung walet
Burung ilai
burung bangau
Burung bubut
Mamalia Sarang tupai Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Reptil Biawak
Labi-labi
30 Nanga Palin Aves Kangkareng perut-putih
Anthracocerus albirostris
LC √
Cica daun Cica daun Chloropsis Sp.
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Reptil Kura-kura Kura-kura matahari
Heosemys spinosa
Mamalia Beruang madu Beruang madu Helarctos malayanus VU App I √
perjumpaan tidak langsung (cakaran)
31 Tembang Mamalia Monyet Perjumpaan tidak langsung (suara)
32 Delintas Karya
Aves Burung entarong
Tiong emas Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Burung beo Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung keciang Perjumpaan tidak langsung (suara)
No Nama Desa
Jenis Satwa Status
Keterangan Kelas Nama Lokal
Nama Indonesia
Nama Ilmiah IUCN CITES Permen LHK No.106/2018
Cucak hijau Cica daun Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung entogok Perjumpaan tidak langsung (suara)
Terotot hutan Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung burai Perjumpaan tidak langsung (suara)
Burung telik Perjumpaan tidak langsung (suara)
Mamalia Trenggiling Trenggiling Manis javanica CR App I √
Perjumpaan tidak langsung
Reptil Kura-kura
No Desa Temuan Keterangan
1 Long Uli Tana ulen
Sumber air asin Sumber garam mineral bagi satwa liar
2 Long Tebulo Air terjun
Kuburan batu
3 Long Alango Kuburan batu
Sumber air asin Sumber garam mineral bagi satwa liar
Air terjun Elan Bora
4 Long Kemuat Air terjun Pulung
Tanah longsor
Bekas pondok pencari gaharu
5 Long Berini Kuburan batu
Sumber air asin Sumber garam mineral bagi satwa liar
Air terjun
6 Apau Ping Air terjun
Kuburan batu
Sumber air asin Sumber garam mineral bagi satwa liar
Lepuun Bekas kampung
7 Long Aran Bekas ladang Sudah lama ditinggalkan
Pondok bekas orang mencari
gaharu
Air terjun
8 Long Pujungan -
9 Long Ketaman Tana ulen Long Koren
10 Long Pua Air terjun Sungai Bum
11 Long Jelet Air terjun Sungau Bum
Tana Ulen
12 Long Paliran Air terjun
Bekas pondok
Jalan PU
Bekas Camp PT STB
13 Long Bena Tana ulen Sungai Ping
Sumber air asin Sumber garam mineral bagi satwa liar
Lampiran 11. Data Rekapitulasi Temuan Penting di Kabupaten Kapuas Hulu
Lampiran 12. Data Keanekaragamaan Hayati dari Hasil Patroli Hutan Berbasis Masyarakat 2019 Kabupaten Malinau
Kelas Nama Lokal Nama Indonesia Nama Ilmiah IUCN CITES
Permen LHK
No.106/201
8
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Musang Perjumpaan langsung
Pelanduk kancil Tragulus javanicus √ Perjumpaan langsung
Kuau Raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Seringit Serindit Melayu Loriculus galgulus LC √ Perjumpaan langsung
Setung Landak Hystrix crassispinis LC Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran dan kotoran)
Payau Cervus unicolor VU √ Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Aham Trenggiling Manis javanica CR App I √ Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Kelabet Owa-owa Perjumpaan tidak langsung (suara)
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan langsung
Kuai Kuau Raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Elang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Tebun Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN Perjumpaan tidak langsung (suara)
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Kelelawar Perjumpaan langsung
Kelebet Owa Perjumpaan tidak langsung (suara)
Tebun Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN Perjumpaan tidak langsung (suara)
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kuai Kuau raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Ayam hutan Perjumpaan tidak langsung (suara)
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran dan sarang)
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Payau Cervus unicolor VU √ Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan tidak langsung (suara)
Owa Perjumpaan tidak langsung (suara)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Tupai Perjumpaan langsung
Landak Hystrix crassispinis LC Perjumpaan tidak langsung
Tebun Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN Perjumpaan tidak langsung (suara)
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kuai Kuau Raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Beretalang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Tui Perjumpaan tidak langsung (suara)
Lokap Anorrhimus galeritus Perjumpaan tidak langsung (suara)
Murai batu Perjumpaan langsung
Temengang asa Raja udang Palargopsis capensis Perjumpaan tidak langsung (suara)
Reptil Ular po olau Ular Perjumpaan langsung
Status
KeteranganDesaNo
1 Long Uli
Long Tebulo2
Jenis Satwa
Mamalia
Aves
Mamalia
Aves
Mamalia
Aves
Long Alango3
Long Kemuat4
Aves
Mamalia
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan langsung dan tidak langsung (cakaran)
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Landak Perjumpaan tidak langsung
Pelanduk Perjumpaan tidak langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan langsung
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan langsung
Aves Kuai Kuau raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara dan bulu)
Tupai Perjumpaan langsung
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Rusa Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan langsung
Pelanduk Tragulus javanicus √ Perjumpaan langsung
Ular Bungarus flaviceps LC Perjumpaan langsung
Ular Trimeraurus Sp. Perjumpaan langsung
Labi-labi Perjumpaan langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Trenggiling Manis javanica CR App I √ Perjumpaan tidak langsung (sarang)
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan tidak langsung (suara)
Payau Cervus unicolor VU √ Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Kelelawar Perjumpaan langsung
Musang Perjumpaan langsung
landak Hystrix crassispinis LC Perjumpaang tidak langsung (bulu)
Uwa-uwa Perjumpaan tidak langsung (suara)
Rusa timor Cervus timorensis VU √ Perjumpaan langsung
Tenggalung malaya Viverra tangalunga LC Perjumpaan langsung
Rusa Cervus Sp. Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Elang ular bido Spilornis cheela LC √ Perjumpaan langsung
Luntur putri Harpactes duvaucelii NT Perjumpaan langsung
Reptil Ular njau tilung Ular Perjumpaan langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan langsung
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan langsung
Kijang Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Rusa Perjumpaan tidak langsung
Trenggiling Manis javanica CR App I √ Perjumpaan tidak langsung
Kelabet Owa Perjumpaan langsung
Temenggang Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √ Perjumpaan langsung
Elang Perjumpaan langsung
Reptil Ular Perjumpaan langsung
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
landak Hystrix crassispinis LC Perjumpaan tidak langsung (bulu)
macan dahan Perjumpaan langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (kubangan)
Kuau raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung
Enggang Perjumpaan tidak langsung
MamaliaLong Berini5
Reptil
Apau Ping6 Mamalia
MamaliaLong Aran7
Aves
Long Pujungan8 Mamalia
Aves
Aves
Long Ketaman9 Mamalia
Mamalia Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Reptil Ular Perjumpaan langsung
Kijang Perjumpaan tidak langsung
Payau Cervus unicolor VU √ Perjumpaan tidak langsung
Pelanuk Pelanduk kancil Tragulus javanicus √ Perjumpaan langsung
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan langsung
Monyet Perjumpaan langsung
Tebun Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN Perjumpaan langsung
Rangkong Perjumpaan langsung
Burung Lutau Perjumpaan langsung
Landak Hystrix crassispinis LC Perjumpaan tidak langsung (bulu)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan langsung dan tidak langsung (kubangan)
Payau Cervus unicolor VU √ Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Uwa-uwa Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kijang Perjumpaan tidak langsung
Bangat Lutung Presbytis hosei VU Perjumpaan tidak langsung (suara)
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Tupai Perjumpaan langsung
Beruk Macaca nemestriana Perjumpaan langsung
Monyet Perjumpaan langsung
Trenggiling Manis javanica CR App I √ Perjumpaan tidak langsung
Kuai Kuau Raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (bulu)
Murai Perjumpaan tidak langsung (suara)
Tebun Julang jambul hitam Aceros corrugatus EN Perjumpaan tidak langsung (suara)
Kecer Perjumpaan tidak langsung (suara)
Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Serindit Melayu Loriculus galgulus LC √ Perjumpaan tidak langsung (suara)
Ayam hutan Perjumpaan langsung
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Reptil Kura-kura Perjumpaan langsung
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan langsung dan tidak langsung (cakaran)
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan langsung dan tidak langsung (jejak)
Kijang Perjumpaan langsung
Tupai Perjumpaan langsung
Enggang Perjumpaan tidak langsung (suara)
Cucak rowo Pycnonotus zeylanicus CR App II Perjumpaan tidak langsung (suara)
Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √ Perjumpaan langsung
Kuau raja Argusianus argus NT App II √ Perjumpaan tidak langsung (bulu)
Ular sanca kembang Malayophython reticulatus Perjumpaan langsung
Kura-kura Perjumpaan langsung
Long Pua10
MamaliaLong Jelet11
Aves
MamaliaLong Paliran12
Aves
MamaliaLong Bena
Aves
Reptil
13
Nama Lokal Nama Ilmiah Famili
abun
adau
agatis
akabila
akalawit/bajakah Spatholobus Littoralis Hassk
akapadem
akar sak kilang
akar wangi
alim
abang
agatis Agthis borneensis Araucariaceae
anggrek Coelogyne Sp. Orchidaceae
arang Poaceae
bambu
bawe salak bawe salak bawe salak
belaban menyak
belaung
benuang
bintangor Calophyllum Sp. Calophyllaceae
beringin Ficus Sp. Moraceae
buah sep
bua ubuk mba
buah itie
buah uwaiseka
bulo
bunga baan
buake kelepesu
cempedak Artocarpus integra Moraceae
daun bekai
daun aha
daun sang
durian Durio Sp. Malvaceae
durian daun Durio Sp. Malvaceae
durian lai Durio kutejensis Malvaceae
durian sekau Durio Sp. Malvaceae
gaharu
ginseng
gare
Lampiran 13. Data Keanekaragaman Flora pada Kegiatan Patroli Hutan di Kabupaten Malinau
jarum
Jengkol Archidendron pauciflorum Fabaceae
jeruk
juping
Kantong Semar Nepenthes northiana Nepenthaceae
kadeng
kajas sedang
kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae
kayu manis Cinnamomum Sp. Lauraceae
keletang
ketena babui
keladi hutan
keleyeng
kulat lenjau
karuing
kelembuyau
kelepeso
keramo
keramu
kembang ketipui
kernang
ketina babui
ketipai
kidau
kideng
kopi Coffeae Sp. Rubiaceae
latong
lemelai
laran
laran babi
laran babui mayeng
lembasung
lemepek
lemepok
lemutin
lembang
lunday
lemetok
ila
isau
lengkuas
ma'an
manggis Garcinia mangostana Cluciaceae
manggris Koompassia malaccensis Fabaceae
maru
maru abang
mata kucing Dimocarpus longan Sapindanceae
mengkunyit
Moang
marsolok
meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae
meranti merah Shorea Sp. Dipterocarpaceae
meranti putih Shorea Sp. Dipterocarpaceae
merenyiu
mit
mudung jewen
naep
nyatu bekan
nakan/cempedak hutan Artocarpus integra Moraceae
njaulutung
nyato Palaquium Sp. Sapotaceae
nyawai
ncaulotong
oba
oba bala
ojong
oleh
pakat lembang/pasak bumi
paku akar
palan sulau
palan tekalet
pelenjau
pelong
ponyeng
palan
pang'ak
payang
pilung
padan
pasak bumi Eurycoma longifolia Simaroubaceae
punun sang
payang
rayu
rotan merah Arecaceae
rotan sega Arecaceae
Raflesea Rhizanthes Sp. Rafflesiaceae
sai
saleng
serangang batu
sang pedang
sarang semut
salak hutan
sasa hutan
selereng
simang
sirih hutan
sagu
talun
tarap
temah
talun
tau
tebengang liliu
tekujang
tembakang hutan
tubah sekilang
tenak putih
terang
tembalena
tembilit
tumu
talang
tanyit
utit taap
urat mata
uwai palan
uwai seka
wai kadang silu/rotan jerenang Arecaceae
wai leto balu
wai selengan
Lampiran 14. Data Keanekaragamaan Hayati dari Hasil Patroli Hutan Berbasis Masyarakat 2019 Kabupaten Berau
IUCN CITES
Permen
LHK No.
106/2018
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Monyet Monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC
Berang-berang
Kijang
Landak
Rusa
Kucing hutan
Rusa
Burung aruai Kuau Raja Argusianus argus NT APP II √
Enggang
Raja udang
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Tupai
Babi hutan Sus barbatus VU
Kijang
Tiong emas Gracula religiosa LC App II √
Luntur putri Harpactes duvaucelii NT
Kangkareng hitam Anthracoceros malayanus VU
Rangkong badak Buceros rhinoceros VU App II √
Murai
Pelatuk Sayap Merah Picus puniceus LC
Monyet
Babi Sus barbatus VU
Kijang
Beruang Helarctos malayanus VU App I √
Babi Sus barbatus VU
Monyet
Babi hutan Sus barbatus VU
Kijang
Beruang Helarctos malayanus VU App I √
enggang Perjumpaan tidak langsung (cakaran)
Burung aruai Kuau Raja Argusianus argus NT APP II √
Burung gea
Raja udang
Long Ayan2
No Nama Desa Kelas
Mamalia
Aves
Nama Ilmiah
Status
Keterangan
Gunung Sari1
Nama Lokal Nama Indonesia
Mamalia
Aves
Long Ayap3
Long Laai4
Punan Segah5
Mamalia
Mamalia
Mamalia
Aves
Babi hutan Sus barbatus VU
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Monyet monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC
Landak
Enggang
Burung punai
Burung geanting
Bunglon
Payau
Babi Hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Monyet
Pelanduk
Aves Enggang
Reptil Biawak
Babi Hutan Sus barbatus VU
Kijang
Monyet
Beruang Helarctos malayanus VU App I √
Monyet hitam
Burung
Yok/Monyet Monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC
Payau
Kijang
Reptil Labi-labi
Babi hutan Sus barbatus VU
Monyet
Aves Burung enggang
Reptil Biawak
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung
Pelanduk
Bekantan
Trenggiling
Elang
Burung murai Perjumpaan tidak langsung
Babi Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung
Kijang
Babi hutan Sus barbatus VU
Kijang
Monyet
Aves Burung murai
Reptil Kura-kura
Punan Mahkam6
Long Keluh7
Long Pelay8
Long Lamcin9
Long Sului10
Batu Rajang11
Tepian Buah12
Merasa13
Mamalia
Aves
Reptil
Mamalia
Mamalia
Aves
Mamalia
Mamalia
Mamalia
Mamalia
Mamalia
Aves
Mamalia Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Aves Murai
Tupai Perjumpaan langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (kubangan)
Monyet ekor panjang
Berang-berang
Payau
Beruk
Rangkong
Ayam hutan
Biawak
Ular
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Babi hutan Sus barbatus VU
Berang-berang
Beruk
Kijang
Monyet
Owa
Pelanduk
Gagak
Enggang
Bangau
Burung hantu
Ular Tropidolaemus wagleri LC
Mamalia Monyet
Aves Bangau
Beruang Helarctos malayanus VU App I √ Perjumpaan tidak langsung
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Monyet
Elang
Bangau
Babi hutan Sus barbatus VU
Mamalia Monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC
Elang
Burung Punai
Raja udang
Reptil Buaya
Mamalia Monyet
Aves Bangau
Reptil Buaya
Labanan Makarti14
Long Lanuk15
Sukan Tengah17
Suaran19
Nyapa Indah16
18
20
Mamalia
Aves
Reptil
Mamalia
Aves
Reptil
Aves
Pesayan Mamalia
Aves
Pegat Batumbuk
Anjing
Monyet
Kuntul kecil Egretta garzetta LC Perjumpaan langsung
raja udang Perjumpaan langsung
Kuntul perak Egretta intermedia
Reptil Biawak Varanus Sp. Perjumpaan langsung
Babi hutan Sus barbatus VU
Rusa
Murai batu Copsychus malabaricus
walet
cica daun
Raja udang
Babi hutan Sus barbatus VU Perjumpaan tidak langsung (jejak)
Monyet Perjumpaan langsung
Pelanduk Perjumpaan tidak langsung
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √ Perjumpaan langsung
Pesut Perjumpaan langsung
Elang Perjumpaan langsung
Kuau Raja Perjumpaan tidak langsung
Bangau Perjumpaan langsung
Cangak merah Ardea purpurea LC
Reptil Buaya
Bekantan Nasalis larvatus EN App I √
Monyet
Beruk
Kelelawar
Raja udang
Burung accuk
Burung Kuju
Burung Unjit
Burung Punai
Elang
Kuntul
Buaya
Biawak
Elang
Bangau
Reptil Buaya
Kasai21
Teluk Semanting22
Mamalia
Aves
Mamalia
Mamalia
Aves
Pilanjau/Mantaritif
25 Buyung-Buyung Aves
Aves
Mamalia
Aves
Reptil
23
Pulau Besing24
Lampiran 15. Keanekaragaman Flora pada Kegiatan Patroli Hutan di Kabupaten Malinau
No Desa Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Keterangan
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Gaharu Thymelaeaceae Dimanfaatkan bagian kayu gubal
Bengris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Tius
Rotan Arecaceae
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Bengris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Bambu Poaceae
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Durian Lai Durio kutejensis Malvaceae penghasil buah tropis
Lujung
Pasak bumi
Rotan segah
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Nyatoh Palaquium Sp. Sapotaceae Dimanfaatkan kayunya
keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
adau
kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
jelutung Dyera Sp. Apocynaceae Dimanfaatkan kayunya
majau
Marsawa
Tengkawang Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
merkubung
Kayu darah Myristicaceae Dimanfaatkan kayunya
Rotan umbut Arecaceae
Rotan Semleh Arecaceae dapat digunakan sebagai obat tradisional
Kapul
Gaharu Thymelaeaceae
Raja bangun
sagu Metroxylon sagu Arecaceae
Koledang
Aren Arenga pinnata Arecaceae nira aren digunakan sebagai bahan baku gula
Rambutan Nephelium Sp. Sapindanceae penghasil buah tropis
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Tarap
Salak hutan
Kantong semar Nepenthes ampullaria Nepenthaceae
Nibung
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Rotan Semleh Arecaceae dapat digunakan sebagai obat tradisional
Daun Yus
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
sagu Metroxylon sagu Arecaceae
Rotan merah Arecaceae
nibung
Lujung
Buah kapol
cempedak Artocarpus integer Moraceae penghasil buah tropis
aren Arenga pinnata Arecaceae nira aren digunakan sebagai bahan baku gula
Salak Hutan
On Long
Pasak Bumi
Kayu Ulas
Maritam
Buah Geyin
Angawit
Gunung Sari1
Long Ayan2
Long Ayap3
Long Laai4
Punan Segah5
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Buah Kapul
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Petai Parkia speciosa Fabaceae penghasil buah tropis
rambutan Nephelium Sp. Sapindanceae penghasil buah tropis
Buah kelmau
tarap diguankan sebagai bahan baku pembuatan atap
rumbia diguankan sebagai bahan baku pembuatan atap
Buah tam es
Cempedak
Keladi
Rotan Arecaceae
Salak hutan
Kanang
Aren Arenga pinnata Arecaceae nira aren digunakan sebagai bahan baku gula
Gaharu Thymelaeaceae
Nibung
Kayu alaw
palpak
takul
tengkawang Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya dan buah
majau
kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
beringin Ficus Sp. Moraceae
meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bengkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Rotan Arecaceae
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Rambutan Nephelium Sp. Sapindanceae penghasil buah tropis
Cempedak Artocarpus integer Moraceae penghasil buah tropis
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Pohon Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Putih Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kayu arak-arak
Bengkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kayu Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Kapol
Cempedak Artocarpus integer Moraceae penghasil buah tropis
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bengkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Rambutan Nephelium Sp. Sapindanceae penghasil buah tropis
Cempedak Artocarpus integer Moraceae penghasil buah tropis
Bangris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya dan tempat bersarang madu
Rotan Arecaceae
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Rambutan Nephelium Sp. Sapindanceae penghasil buah tropis
Cempedak Artocarpus integer Moraceae penghasil buah tropis
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Shorea leprosula Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
11 Batu Rajang Kantong semar Nepenthes gracilis Nepenthaceae
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Rotan Arecaceae
Punan Mahkam6
Long Keluh7
Long Pelay8
Long Lamcin9
Long Sului10
Tepian Buah12
Banggris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Rotan Segah Arecaceae
Kapur Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Sepetir
Bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Akar bajakah
meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Durian Durio zibethinus Malvaceae penghasil buah tropis
Pohon Lem
Rotan segah Arecaceae
meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Benggris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya
Durian Durio Sp. Malvaceae
Buah kapul
Banggeris Koompassia malaccensis Fabaceae Dimanfaatkan kayunya
Rotan Arecaceae
Gaharu Thymelaeaceae dimanfaatkan gubalnya
Nius
Nibung/sagu
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Kapur Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Majau
Tengkawang Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Nipah Nypa fruticans Arecaceae
Bakau Rhizophora Sp. Rhizophoraceae Dimanfaatkan kayunya
Nyiri
18 Pesayan
19 Suaran
Nipah Nypa fruticans Arecaceae
Bakau Rhizophora Sp. Rhizophoraceae Dimanfaatkan kayunya
Nyiri
Nipah Nypa fruticans Arecaceae
Bakau Rhizophora Sp. Rhizophoraceae Dimanfaatkan kayunya
Nibung Oncosperma tigillarium Arecaceae
Kantong semar Nepenthes gracilis Nepenthaceae
Kantong semar Nepenthes rafflesiana Nepenthaceae
Nibung Oncosperma tigillarium Arecaceae
Nipah Nypa fruticans Arecaceae
Bakau Rhizophora Sp. Rhizophoraceae Dimanfaatkan kayunya
Api-Api Avicennia Sp. Acanthaceae Dimanfaatkan kayunya
Paku Laut
Pedada Sonneratia Sp. Lythraceae Dimanfaatkan kayunya
Jeruju
Kapur Dryobalanops Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Keruing Dipterocarpus Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti kuning Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Meranti merah Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Resak Vatica Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Bangkirai Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Bangkirau Shorea leavis Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
Ulin Eusideroxylon zwageri Lauraceae Dimanfaatkan kayunya
Nipah Nypa fruticans Arecaceae
Meranti Shorea Sp. Dipterocarpaceae Dimanfaatkan kayunya
25 Buyung-Buyung
Labanan Makarti14
Merasa13
Long Lanuk15
Nyapa Indah16
Sukan Tengah17
Pulau Besing24
21 Kasai
Pegat Batumbuk20
Teluk Semanting22
Pilanjau23
Lampiran 16. Progress Fasilitasi FORCLIME FC pada Skema Perhutanan Sosial
No Desa Skema
Perhutanan Sosial
Luas dan Fungsi Hutan
Keterangan Tindak Lanjut Hutan Produksi
Hutan Lindung
Hutan Konservasi
Total Luas Hutan
KABUPATEN BERAU
1 Long Ayap Hutan Desa - 5.640 ha - 5.640 ha SK.527/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 (RPHD telah sah, penataan batas HD selesai)
Kelola HD
2 Punan Segah Hutan Desa - 14.791 ha - 14.791 ha SK.526/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 (RPHD telah sah, penataan batas HD selesai)
Kelola HD
3 Pegat Batumbuk Hutan Desa 11.180 ha - - 11.180 ha SK.7992/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/11/2018 (Usulan didampingi oleh FLIM)
Kelola HD
4 Long Lanuk Hutan Desa 917 ha 7.380 ha - 8.297 ha SK.9206/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2018 Kelola HD
5 Long Laai Hutan Desa - 46.809,01 ha - 46.809,01 ha Fasilitasi usulan HD Permohonan ke Menteri, Vertek
6 Punan Mahkam Kemitraan 144 ha - - 144 ha Fasilitasi Usulan KK bersama PT SLJ IV Permohonan ke Menteri, Vertek
KABUPATEN KAPUAS HULU
7 Bunut Hulu Hutan Desa - 4.763 ha - 4.763 ha SK.5690/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk, penataan batas HD selesai)
Kelola HD
8 Mensiau Hutan Desa 4.112 ha 6.826 ha - 10.938 ha SK.5740/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk, penataan batas HD selesai)
Kelola HD
9 Tamao Hutan Desa 2.742 ha 3.562 ha - 6.304 ha SK.5733/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk, penataan batas HD selesai)
Kelola HD
10 Sungai Abau Hutan Desa - 1.570 ha - 1.570 ha SK. 4161/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2018 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk)
Kelola HD
11 Sungai Ajung Hutan Desa 3.325 ha - - 3.325 ha SK. 4155/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2018 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk)
Kelola HD
12 Sepandan Hutan Desa 2.072 ha 2.102 ha - 4.174 ha SK. 4657/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/7/2018 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk)
Kelola HD
13 Lanjak Deras Hutan Desa 2.997 ha 219 ha - 3.216 ha SK. 4767/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/7/2018 (RPHD telah sah, KUPS telah terbentuk)
Kelola HD
14 Melemba Hutan Desa ha ha - 4.216 ha Telah dilakukan verifikasi teknis. Hasil diskusi dengan Bu Lusi, luasan yang diajukan terlalu luas, aturan (tidak tertulis dari PKPS) maksimal usulan HD adalah 5.000 Ha. Luasan yang diusulkan berdasarkan hasil vertek dan diskusi dengan Ibu Lusi adalah 4.216 Ha.
Draft SK
15 Jongkong Manday
Hutan Desa 1.538 ha 3.213 ha - 4.751 ha Telah dilakukan verifikasi teknis. Hasil diskusi dengan Bu Lusi PKPS, luasan usulan HD bisa masuk semua, karena peraturan gambut telaj keluar.
Draft SK
KABUPATEN MALINAU
16 Long Kemuat Hutan Desa 1.074 ha 252 ha - 1.326 ha SK.8471/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2019 Kelola HD
17 Long Berini Hutan Desa 4.288 ha 3.790 ha - 8.078 ha Sk.8473/menlhk-pskl/pkps/psl.0/0/10/2019 Kelola HD
Lampiran 17. Data Kelompok Usaha Perhutanan Sosial DPMU Kapuas Hulu
Hutan Desa Kelompok Usaha Perhutanan
Sosial (KUPS) Penandaan Batas dan
Zonasi Hutan Pengembangan Usaha
Mensiau
1. KUPS Jasa Lingkungan
2. KUPS Nibung Berayah
(Tenun dan Anyaman)
3. KUPS HHBK
4. KUPS Agroforestry
5. KUPS Pendidikan dan
Pelatihan
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2018
1. Madu Kelulut
2. Pembuatan Jalur Monitoring
Orang Utan
3. Pondok HD Mensiau
Tamao
1. KUPS Madu Kelulut
2. KUPS HHBK Rotan
3. KUPS HHBK Bambu
4. KUPS Agroforestry
5. KUPS Jasa Lingkungan
6. KUPS Kerajinan
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2018
1. Madu Kelulut
2. Air Minum Kemasan Isi
Ulang
Bunut Hulu
3. KUPS Madu Organik
4. KUPS HHBK Rotan dan
Bambu
5. KUPS Jasa Lingkungan
6. KUPS Silvofishery
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2018
Madu Tikung
Lanjak Deras
1. KUPS Perlebahan
2. KUPS Rotan dan Bambu
3. KUPS Agroforestry
4. KUPS Jasa Lingkungan
5. KUPS Kerajinan
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2019
Air Minum Kemasan Isi Ulang
Sungai Abau
1. KUPS Madu Kelulut
2. KUPS Rotan
3. KUPS Silvofishery
4. KUPS Agroforestry
5. KUPS Jasa Lingkungan
6. KUPS Silvopastural
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2019
1. Madu Kelulut
2. Silvofishery
3. Hortikultura
4. Serai Wangi
Sepandan
1. KUPS Perlebahan
2. KUPS Kerajinan
3. KUPS Silvofishery
4. KUPS Agroforestry
5. KUPS Jasa Lingkungan
6. KUPS Silvopastural
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2019
Madu Tikung
Sungai Ajung
1. KUPS Perlebahan
2. KUPS Silvofishery
3. KUPS Silvopastural
4. KUPS Agroforestry
5. KUPS Jasa Lingkungan
6. KUPS Kerajinan
7. KUPS Bambu
Penandaan batas dan Zonasi HD telah dilaksanakan tahun 2019
Madu Kelulut
Lampiran 18. Data Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman (Agroforestry) Kabupaten Kapuas Hulu
Presentase Jumlah
Tumbuh KK terlibat
Tahun Jumlah Tahun ke- Jumlah (%) (orang)
1 Malemba 2016 25,856 3 18,536 71.69 42
2018 33,400 1 34,467 103.19
2019 8,048 0.00
2 Sepandan 2016 25,838 3 17,393 67.32 67
2018 6,042 1 5,272 87.26
3 Sungai Abau 2016 19,598 3 15,753 80.38 61
2018 16,818 1 17,841 106.08
2019 6,320 0.00
4 Labian 2016 39,509 3 19,802 50.12 70
2018 36,098 1 14,499 40.17
5Labian
Ira’anbg2016 11,708 3 5,360 45.78
84
2018 2,979 1 4,179 140.28
2019 6,728 0.00
6 Sungai Ajung 2016 24,939 3 11,607 46.54 101
2018 6,836 1 6,836 100.00
2019 16,784 0.00
7 Laniak Deras 2016 32,738 3 9,196 28.09 41
2018 5,713 1 8,693 152.16
8 Manua Sadap 2016 31,571 3 17,229 54.57 69
2018 13,110 1 13,110 100.00
9 Pulau Manak 2016 29,597 3 20,289 68.55 64
2018 9,025 1 5,220 57.84
10 Mensiau 2016 20,397 3 12,625 61.90 36
2018 9,450 1 9,000 95.24
11Benua
Martinus2016 28,648 3 13,171 45.98
79
2018 2,392 1 2,834 118.48
12 Tamao 2016 40,239 3 24,664 61.29 62
2018 5,023 1 5,447 108.44
2019 2,000 0.00
13 Banua Ujung 2016 42,838 3 18,661 43.56 106
2018 16,584 1 15,760 95.03
14 Ulak Pauk 2016 16,200 3 13,922 85.94 56
2018 4,610 1 5,275 114.43
15Saujung Giling
Manik26.97 2018 20,272 1 14,461 71.33
91
16 Belatung 2016 33,228 3 20,539 61.81 183
2017 6,950 2 6,449 92.79
2018 26,498 1 22,936 86.56
2019 16,744 0.00
573.64 701,328 431,026 61.46 1212
19.31
31.65
33.53
21.2
68.63
Total SUB DA#2
No. Nama Desa Luas
55.27
20.53
67.58
37.47
17.13
46.48
42.32
16.73
22.76
46.08
Penanaman Pemeliharaan
17 Pala Lintas 87 2018 28,500 1 28,000 98.25 290
2019 46,800 0.00
18Keliling
Semulung2018 23,500 1 23,500 100.00
146
2019 20,000 0.00
19Nanga
Embaloh2018 53,640 1 92,400 172.26
316
2019 83,680 0.00
20 Bunut Hulu 2017 16,517 2 16,517 100.00 196
2018 31,960 1 31,960 100.00
2019 35,200 0.00
21 Kapuas Raya 2017 7,580 2 7,590 100.13 71
2018 10,832 1 7,590 70.07
2019 11,360 0.00
22 Entibab 2018 33,560 1 33,560 100.00 215
2019 38,320 0.00
23 Nanga Tuan 2017 6,972 2 6,972 100.00 152
2018 40,216 1 40,216 100.00
2019 40,216 0.00
24 Bunut Tengah 2017 2,830 2 2,624 92.72 30
2018 14,112 1 14,112 100.00
25 Tembang 2018 42,600 1 42,600 100.00 312
2019 101,280 0.00
26 Nanga Boyan 20 2018 20,000 1 20,000 100.00 40
27 Teluk Geruguk 17.3 2018 17,300 1 17,300 100.00 55
28Landau
Mentail35.3 2018 35,300 1 35,300 100.00
50
29 Delintas Karya 15.6 2018 12,800 1 12,800 100.00 28
30 Tanjung Intan 23.2 2018 23,200 1 23,200 100.00 57
31Jongkong
Manday21.1 2018 23,500 1 16,829 71.61
47
32 Nanga Palin 87.9 2019 70,320 0.00 173
1063.08 892,095 473,070 53.03 2178
1636.72 1,593,423 904,096 56.74 3390
Total Sub DA#2
TOTAL
112.07
48.5
167.61
35.25
89.85
21.05
177.5
103.85
Lampiran 19. Data Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman (Agroforestry) Kabupaten Malinau
Presentase Jumlah KK terlibat
Tahun Jumlah Tahun ke- Jumlah (%) (orang)
1 Long Aran 2016 47,250 3 20,364 43.10 65
2 Long Pujungan 2016 3,400 2 3,400 100.00 52
3 Long Paliran 2016 4,683 2 3,555 75.91 7
4 Long Jelet 2016 5,610 2 2,854 50.87 13
5 Long Uli 2016 2,050 2 2,050 100.00 5
6 Long Tebulo 2016 15,376 3 7,445 48.42 25
7 Long Kemuat 2016 19,074 3 10,135 53.14 27
8 Long Berini 2016 20,067 3 9,721 48.44 30
9 Apau Ping 2016 23,866 3 8,568 35.90 31
10 Long Alango
11 Long Ketaman
12 Long Pua
13 Long Belaka
14 Long Bena
141,376 68,092 48.16 255TOTAL
No Nama Desa LuasPenanaman Pemeliharaan
Belum
teridentifikasi
Lampiran 20. Data Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman (Agroforestry) Kabupaten Berau
Tahun Jumlah
terpeliharatanpa
pemeliharaan
1 Gunung Sari 2015 18,912 10,703
2016 21,800 16,351
2 Long Ayan 2015 22,129 21,869
70.55 2016 67,970 3 51,154 75 140
3 Long Ayap 2015 20,670 18,934
36.04 2016 25,830 3 19,643 76 41
4 Punan Segah 2015 20,000 19,775
50.00 2016 9,930 3 6,991 70 25
5 Long Laai 2015 6,200 6,004
160.00 2016 78,422 3 54,331 69 160
6 Punan Mahkam 2015 1,258 1,222
74.00 2016 19,376 3 16,117 83 74
7 Long Keluh 2015 6,300 4,575
88.00 2016 24,000 3 13,214 55 44
8 Long Pelay 2015 10,922 8,031
62.00 2016 14,650 3 11,063 76 31
9 Long Lamcin 2015 21,867 11,003
60.00 2016 21,346 3 13,136 62 30
10 Long Sului 2015 23,023 11,895
168.00 2016 71,508 3 40,421 57 84
768.59 506,113 226,070 130,362 69 629
11 Pandan Sari 2016 118,328 77,255
2017 34,427 31,500
12 Bukit Makmur 184.00 2016 165,510 3 57,798 35 184
129.00 2017 34,262 2 11,430 33 129
13 Batu Rajang 2016 65,000 46,431
2017 36,900 36,900
14 Harapan Jaya 2016 58,283 46,632
15 Tepian Buah 102.00 2016 56,245 3 31,794 57 204
2017 1,010 975
16 Punan Malinau 138.04 2016 94,156 3 49,570 53 160
138.04 2017 77,633 2 53,378 69 160
17 Siduung Indah 2016 69,216 30,272
2017 30,100 30,100
18 Labanan Jaya 2016 80,400 49,008
19 Labanan Makmur 2016 118,624 48,602
20 Labanan Makarti 2016 67,611 43,778
21 Merasa 245.00 2017 63,521 2 27,744 44 245
245.00 2018 52,376 1 39,535 75 245
22 Long Lanuk 171.00 2017 72,910 2 44,800 61 171
171.00 2018 55,476 1 41,141 74 171
23 Nyapa Indah 46.00 2017 24,124 2 18,714 78 46
46.00 2018 19,581 1 19,581 100 46
1,615.08 1,268,260 395,485 441,453 62 1,761
24 Pegat Betumbuk 2018 5,500
25 Kasai 2018 455
26 Teluk Semanting 2018 5,765
2019 416
27 Pilanjau/Mantratip 2018 665
2019 4,890
28 Sukan Tengah 2018 2,380
29 Pesayan 2019 10,600
30 Suaran 2018 1,850
2019 4,844
31 Batu Batu 0 -
32 Pulau Besing 2018 750
33 Buyung Buyung 2019 3,000
2,383.67 1,774,373 621,555 571,815 67.25 2,390
SUB TOTAL DA#7
SUB TOTAL DA#6
TOTAL
Pemeliharaan Penanaman
tahun
ke-
Jumlah
No Nama Desa Luas (Ha) Presentase
Jumlah
KK terlibat
(orang)
Lampiran 21. List Pelatihan untuk Kelompok Sasaran di Kabupaten Kapuas Hulu, Malinau dan Berau
Total Wanita
1 3 - 9 April 2019 Kabupaten Mempawah dan Pontianak
Training penguatan kapasitas fasilitator desa (FD), pendamping
lapangan (PL) dan pendampingan program FORCLIME FC Module
DPMU Kapuas Hulu
TA/TK/PL/FD/DTL/DF/Staf DPMU-KH 48 8
2 10 – 13 April 2019 Pontianak Pelatihan penadaan batas pada areal kerja Hutan Desa di Provinsi KalbarPL Bunut Hilir dan Batang Lupar 2 0
3 24-26 Juni 2019 Pontianak Peningkatan Kapasitas Pendampingan Perhutanan Sosial. TA (Kehutanan dan Comdev), TK GIS, PL (Bunut Hulu dan Hilir) 6 1
431 Juli - 2 Agustus 2019 Pontianak
Couching Clinic Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Lokasi-Lokasi
Desa Perhutanan Sosial di Provinsi KalbarPendamping LPHD Bunut Hulu dan LPHD Sungai Abau 2 0
5 4 - 9 Agustus 2019 Bogor Diklat Kewirausahaan tingkat lanjut bagi SDM KPH dan Kelompok Perhutanan SosTA Kehutanan 1 0
613 – 17 Agustus 2019 Embaloh Hulu dan Boyan Tanjung
Penyuluhan Keamanan Pangan pada Areal DA REDD+ Program
FORCLIME FC, Kabupaten Kapuas Hulu, KalbarTA Comdev), TK Administrasi, PL,FD dan KMPH 50
725-28 September 2019 Desa Bunut Hulu
Training pengelolaan Hasil Investasi Silvofishery di Hutan Desa Bunut
Hulu, Kecamatan Bunut HilirLPHD,KUPS Perangkat Desa, FD Bunut Hulu, PL Bunut Hilir, DPMU 28 18
8
29 Oktober-1 November
2019Desa Sepandan dan Mensiau
Training of Trainer Budidaya Serai Wangi dengan Pola Agroforestry
pada areal DA REDD+ Kabupaten Kapuas HuluDTL, TA/TK, PL, FD dan LPHD 46 10
918-19 November 2019 Putussibau
Perencanaan guna lahan partisipatif (PLUP) untuk mitra pelaksana
program di 12 Desa Wilayah DA REDD+ Program FORCLIME FCLPM Perangkat Desa, Tim PLUP PL dan FD 30 5
10 4-8 Februari 2019 Malinau Inhouse Training-Pemetaan Masyarakat, DPMU Malinau, Balai TNKM 27 6
1117-20 Juni 2019 Desa Tegal Wangi, Cirebon Study Banding Pengembangan HHBK Rotan LPHD Long Berini dan Long Kemuat, KPH Malinau X, DPMU Malinau 13 2
12 20 – 27 Juni 2019 Kapuas Hulu Studi Banding Fasilitasi Hutan Desa di DPMU Kapuas Hulu DPMU Malinau, PL, FD dan LPHD Long Kemuat dan Long Berini 11 1
13 8-11 Oktober 2019 Kampung Sarongge, Bogor Studi Banding dan Bimbingan Teknis Kopi DPMU Malinau, petani kopi dan LPHD Long Kemuat dan Long Berini 6 0
1422 – 25 November 2019 Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
Studi Banding dan Praktek Lapangan Pemanenan Kayu Manis Secara
Lestari dan Budidaya Rotan JernangDPMU Malinau, NPMU,DF, LPHD Long Kemuat, Long Berini, petani 7 1
15
28 November 2019 Kabupaten Malinau
Workshop Penandatanganan Peta Batas Administrasi Deas,
Penyelesaian Batas Kecamatan dan Pengesahan Batas Desa untuk 6
Desa Se-Kecamatan Bahau Hulu
Kepala Desa Apau Ping, Long Berini, Long Tebulo, long Uli,Long
Tit,Long Nyau, Long Ranau, Long Kemuat, Long Alango dan Long
Benai
12 0
1624 - 28 Agustus 2019
Suaran, Buyung Buyung, Teluk
semantingPenanaman Mangrove
TKK, FK, Masyarakat Suaran, Buyung Buyung, Teluk Semanting50 3
1728 September 2019 Berau
Sosialisasi Penjualan Bersama BoKar Bersih bersama PT.MKC
Samarinda di DA#6, DA#7 dan DA#10
Masyarakat Pemanfaat, FK, TKK, aparat kampung Labanan
Makmur, Labanan jaya, labanan makarti50 3
18 8 - 10 Oktober 2019Berau
Pelatihan Pembuatan Keramba Untuk budidaya Pembesaran Kepiting
Bakau dengan sistem keramba jaring SilvoFhiseryTKK, FK, Masyarakat kampung Suaran, Teluk Semanting 60 4
19
25 Oktober 2019 Berau Sosialissasi Hutan Desa kampung Long laai
Pemerintah kampung, organisasi pemerintah daerah terkait
(BPSKL, KPH, Dinas Kehutanan Provinsi KALTIM), Tokoh
Masyarakat, Forclime FC.
45 8
20 11-17 November 2019 Berau Pelatihan penyadapan Karet di DA#6 dan DA#7 Penerima Manfaat Petani karet 158 15
652
Kapuas Hulu
Malinau
Berau
TOTAL
Jumlah Peserta
No Tanggal Lokasi Topik Pelatihan Target GroupKabupaten
Lampiran 22. Publikasi FORCLIME FC dari Hasil Keikutsertaan pada Kegiatan Seminar Internasional
Top Related