2ND - UNUD

2

Transcript of 2ND - UNUD

Page 1: 2ND - UNUD
Page 2: 2ND - UNUD

2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE TECHNOLOGY AND HUMANITIES

ICoSTH 2019Kuta, Bali, INDONESIA, 14– 15 Nopember 2019

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA DINI UMUR

0—5 TAHUN : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

EVI WAHYU CITRAWATI, S.S. M.HUM

DRS I WAYAN TEGUH, M.HUM, NI PUTU N. WIDARSINI, M.HUM.PRODI SASTRA INDONESIA, FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA

[email protected]

METODE PENELITIANMetode pengkajian menggunakan metode penelitian deskriptif

analitik yaitu pendekatan interdisipliner dengan mempergunakan

konsep-konsep sosiologi agama, antropologi, dan sejarah agama.

Pemerolehan data di lapangan dilakukan dengan mempergunakan

metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang dilakukan tidak hanya

dilihat dari aspek sejarah, migrasi sosial dari sudut pandang

sosiologi, antropologi, tetapi juga dari aspek agama, politik, nilai-nilai

sosial budaya pendukung para warga setempat. Data yang

dipergunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer

dilaksanakan dengan pengumpulan data melalui teknik observasi di

lapangan, dengan menggali informasi, melalui observasi sistematis,

wawancara mendalam (in depth interview), analisis isi dan Focus

Group Discussion (FGD).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat di lapangan pada anak

usia 0—5 tahun bertujuan untuk mendaftar bunyi vokal dan bunyi

konsonan yang diperoleh oleh anak, mendaftar proses

fonologisnya, membuat kaidah proses fonologis yang dialami

anak. Medeskripsikan perkembangan leksikal anak dengan

membuat alur tahapan perkembangan leksikal dalam bahada

Indonesia. Jika dilihat dari perkembangan bahasa anak

yang diteliti, anak sudah mulai memeroduksi bahasa

sejak umur 1.1 tahun– 3.5 tahun. Dapat dinyatakan

dalam beberapa hal (1) jumlaah kata dalam bI yang

diperoleh sebanyak 225 kata, dan hingga sekarang

sudah menguasai 700 an kata aktif dalam

DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, Sri, 201. ―Pemerolehan Bahasa Anak Bilingual Simultan

Indonesia-Jerman‖ Denpasar. Disertasi Program Studi Linguistik FIB

Udayana

Darjowiwidjono, Soenjono. 2018. Echa . Kisah Pemerolehan Bahasa

Anak Indonesia. Jakarta‖ Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Darjowiwidjono, Soenjono.. 2012. Psikolinguistik: Pengantar

Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor

Indonesia

Rusyani, Endang. 2008. ―Pemerolehan Bahasa Anak Usia 2,5 Tahun

(Studi Kasus terhadap Pemerolehan Bahasa Anak usia Dini). Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101

985031-ENDANG_RUSYANI/Pemerolehan_Bahasa_AUD.pdf).

Widiastuti, Ni Made Ayu. 2017. ―Pemerolehan Kosa Kata Bahasa

Inggris oleh Anak Usia Dini melalui Program Televisi‖. Denpasar :

Laporan Penelitian untuk Hibah Dana PNBP LPPM.

PENDAHULUANPemerolehan bahasa anak merupakan satu hal yang terpenting pada

tahap perkembangan anak. Karena pada masa ini sering disebut

dengan masa golden age atau masa dimana seorang anak

mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat

(Sujiono, 2009, dalam Rapi.

Perkembangan yang dialami seorang anak itu berupa perkembangan psiko-motorik

meliputi gerakan yang dilakukan menggunakan anggota tubuh mereka,

perkembangan kognitif yaitu pemahaman atau pengetahuan tentang suatu benda

atau bunyi, perkembangan sosio-emosional yaitu kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan, dan perkembangan bahasa dimana anak usia dini mulai mengetahui,

mengucapkan, serta memahami kata-kata yang mereka dengar.

Perkembanagan pemerolahan bahasa anak tidaklah sama antara 1

anak dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi faktor lingkungan dan

faktor kondisi anak itu sendiri. Jika dilihat secara normal,

perkembangan bahasa anak dimulai dari umur 0—1 tahun. Dimana

pada saat itu anak hanya bisa menyebutkan 1 kata. Menjelang 2—3

tahun anak dapat memeroduksi kata sebanyak 2 atau 3 kata

meskipun dengan aksen yang masih kurang jelas{cadel)Menurut

Hurlock (2003) kondisi perkembangan bahasa anak tergantung pada

faktor lingkungan dimana anak itu dibesarkan, Kondisi anak yang

memiliki intelegensia tinggi, displin yang baik biasanya akan memiliki

perkembangan yang baik dalam memeroleh perbendaharaan kata.

Ada 3 masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu: (1) faktor

apasajakah yang memengaruhi perkembangan bahasa anak usia

dini, (2) bagaimanakah fase perkembangan leksikon anak usia 0—5

tahun, dan (3) bagaimanakah perkembangan sintaksis bahasa anak

pada usia 0—5 tahun.

Pada usia 1.6 –3 tahun anak sudah lebih banyak memroduksi kata,

dari kata tunggal ataupun dwitunggal ke kata yang terdiri dari 3

suku kata. Misalnya [mama ucu/mama susu] Bunyi bahasa

Indonesia sudah diproduksi secara aktif, terbukti si anak sudah

bisa menirukan lagu anak-anak yang selalu diperdengarkan oleh

neneknya. Walaupun pada nasa ini si anak masih

mengembangkan ujaran leksikal tunggal. Semua itu tergantung

pada perkembangan motorik dan psikomotorik.

Pada umur 4—5 tahun sia anak sudah dapat memroduksi bunyi

bahasa pada tingkat multi bahasa yang terdiri dari 3 atau 4 kata.

Yang termasuk ke dalam kategori pemerolehan bahasa pada tahap

sintaksis. Anak sudah mulai bisa memilih kata mana yang

termasuk ke dalam bentuk S dan P. Dengan kata lain anak sudah

bisa membuat kalimat yang sederhana. Contoh [obing papa utih/

mobil papa putih].{papa eyi ais kim/papa beli es krim]

NO:

HASIL DAN PEMBAHASANFaktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak yaitu: (1)

umur anak, (2) kondisi lingkungan dimana anak itu dibesarkan, (3)

kecerdasan anak, yaitu meniru lingkungan tentang bunyi yang

didengar oleh anak. (4) status sosial, (5) kondisi fisik anak. Pada

tahap pemerolehan bahasa aanak, pada umur 1.5 tahun anak sudah

mulai bisa mengucapkan satu suku kata atau dwi suku kata.

Misalnya [pa, ma]. Ada 7 konsonan yang sudah bisa diproduksi

konsonan hambat, frikatif, afrikat, nasal, lateral, dan semivokal.

Pada umur ini juga si anak sudah bisa memroduksi bunyi vokal

lengkap yaitu [a, I, u, e, dan o].