TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

10
Gita Bintari Farisza, Suparno, Agung Kumoro WW / Jurnal SENTHONG 2019 279 PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI DKI JAKARTA Gita Bintari Farisza, Suparno, Agung Kumoro WW Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Industri kreatif di Indonesia semakin berkembang pesat, terutama dalam bidang ilmu desain. Hal ini terbukti dari semakin banyak tenaga kerja desainer yang dicari dari berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, perlu disiapkan suatu standar yang dapat menjadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya untuk menentukan jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya. Fasilitas pendidikan ilmu Desain Komunikasi Visual masih kurang. Hal ini terlihat dari kurikulum dan jumlah kuota kursi yang tidak dapat menampung jumlah peminat. Sekolah Tinggi yang ideal untuk ilmu bidang Desain Komunikasi Visual dapat memfasilitasi kebutuhan pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas seorang desainer, serta merupakan tempat yang memberikan kebebasan bagi anak muda untuk berkreasi dan meningkatkan kreativitas mereka. Demi mendukung hal tersebut, psikologi arsitektur merupakan strategi desain yang sesuai pada perencanaan dan perancangan sebuah Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual. Metode yang digunakan adalah dengan studi observasi, studi lapangan serta studi literatur terhadap teori-teori yang terkait. Prinsip-prinsip psikologi arsitektur, yaitu bentuk, warna, suara, bau/aroma, material, dan ruang, diterapkan mulai dari skala mikro, seperti elemen interior ruang dan peruangan hingga skala makro, yaitu pengolahan lansekap secara keseluruhan. Penerapan aspek tersebut diharapkan dapat mewujudkan sebuah wadah yang memberikan kenyamanan untuk bebas beraktivitas dan berkreasi. Kata kunci: sekolah tinggi, desain komunikasi visual, psikologi arsitektur 1. PENDAHULUAN Pada zaman globalisasi ini, jumlah perusahaan terus meningkat. Seiring dengan itu, kompetensi antar perusahaan pun semakin ketat. Banyak perusahaan berlomba-lomba mempromosikan produk mereka dengan cara membuat brand perusahaan dan mengadakan acara besar-besaran. Contoh yang digunakan seperti promosi iklan di media cetak, televisi, hingga shopping online melalui internet. Demi mengakomodasi hal tersebut, maka perusahaan membutuhkan para desainer untuk mendesain berbagai macam media promosi mereka. Dari perkembangan itu, kebutuhan tenaga desainer di dunia kerja pada tahun 2000 meningkat pesat. Istilah Desain Komunikasi Visual (DKV) menjadi populer. Dampak positifnya dapat terlihat di berbagai universitas mulai membuka jurusan dalam bidang tersebut. Namun sayangnya, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang Desain Komunikasi Visual kurang dikenal secara lengkap oleh masyarakat, sehingga saat itu profesi Desainer Komunikasi Visual kurang mendapat respons positif dari masyarakat. DKV sudah ada di Indonesia selama kurang lebih 13 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah peminat dan sekolah jurusan Desain Komunikasi Visual sangat meningkat. Di Jakarta sudah tercatat tidak kurang dari 18 buah lembaga pendidikan tinggi Desain Komunikasi Visual. Dari sisi pendidikan, Desain Komunikasi Visual memiliki peminat yang sangat banyak dan terus meningkat sampai sekarang. Dibandingkan dengan jurusan seni yang lain, Desain Komunikasi Visual memiliki peminat terbanyak. Sayangnya, kuota yang diberikan sangat sedikit dan tidak dapat menampung semua peminat jurusan Desain Komunikasi Visual.

Transcript of TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

Page 1: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWW/JurnalSENTHONG2019

279

PENERAPANPSIKOLOGIARSITEKTURPADAPERANCANGANSEKOLAHTINGGIDESAINKOMUNIKASIVISUAL

DIDKIJAKARTA

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWWProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

AbstrakIndustri kreatif di Indonesia semakin berkembang pesat, terutama dalam bidang ilmu desain. Hal ini

terbuktidarisemakinbanyaktenagakerjadesaineryangdicaridariberbagaibidangsepertipolitik,ekonomi,sosial, dan budaya. Oleh karena itu, perlu disiapkan suatu standar yang dapatmenjadi acuan bagi tenagakerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya untuk menentukan jenjang ketenagakerjaan maupun dalamperencanaanpendidikanpenunjangnya.FasilitaspendidikanilmuDesainKomunikasiVisualmasihkurang.Halini terlihat dari kurikulum dan jumlah kuota kursi yang tidak dapat menampung jumlah peminat. SekolahTinggiyangidealuntukilmubidangDesainKomunikasiVisualdapatmemfasilitasikebutuhanpendidikanyangmampumeningkatkankualitasseorangdesainer,sertamerupakantempatyangmemberikankebebasanbagianakmuda untuk berkreasi danmeningkatkan kreativitasmereka. Demimendukung hal tersebut, psikologiarsitekturmerupakanstrategidesainyangsesuaipadaperencanaandanperancangansebuahSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual.Metodeyangdigunakanadalahdenganstudiobservasi,studilapangansertastudiliteratur terhadap teori-teori yang terkait. Prinsip-prinsip psikologi arsitektur, yaitu bentuk, warna, suara,bau/aroma, material, dan ruang, diterapkan mulai dari skala mikro, seperti elemen interior ruang danperuangan hingga skala makro, yaitu pengolahan lansekap secara keseluruhan. Penerapan aspek tersebutdiharapkandapatmewujudkan sebuahwadahyangmemberikankenyamananuntukbebasberaktivitasdanberkreasi.

Katakunci:sekolahtinggi,desainkomunikasivisual,psikologiarsitektur

1.PENDAHULUAN

Padazamanglobalisasiini,jumlahperusahaanterusmeningkat.Seiringdenganitu,kompetensiantarperusahaanpunsemakinketat.Banyakperusahaanberlomba-lombamempromosikanprodukmereka dengan cara membuat brand perusahaan dan mengadakan acara besar-besaran. Contohyang digunakan seperti promosi iklan di media cetak, televisi, hingga shopping online melaluiinternet.Demimengakomodasihaltersebut,makaperusahaanmembutuhkanparadesaineruntukmendesain berbagai macam media promosi mereka. Dari perkembangan itu, kebutuhan tenagadesainer di dunia kerja pada tahun 2000meningkat pesat. IstilahDesain Komunikasi Visual (DKV)menjadipopuler.Dampakpositifnyadapat terlihatdiberbagaiuniversitasmulaimembuka jurusandalam bidang tersebut. Namun sayangnya, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang DesainKomunikasiVisualkurangdikenalsecaralengkapolehmasyarakat,sehinggasaatituprofesiDesainerKomunikasiVisualkurangmendapatresponspositifdarimasyarakat.

DKVsudahadadiIndonesiaselamakuranglebih13tahun.Dalamkurunwaktutersebut,jumlahpeminatdansekolahjurusanDesainKomunikasiVisualsangatmeningkat.DiJakartasudahtercatattidakkurangdari18buahlembagapendidikantinggiDesainKomunikasiVisual.Darisisipendidikan,Desain Komunikasi Visual memiliki peminat yang sangat banyak dan terus meningkat sampaisekarang.Dibandingkandengan jurusanseniyang lain,DesainKomunikasiVisualmemilikipeminatterbanyak. Sayangnya, kuota yang diberikan sangat sedikit dan tidak dapat menampung semuapeminatjurusanDesainKomunikasiVisual.

Page 2: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

280

TABEL1DATAPENDAFTARSBMPTN2017ISISOLO

Sumber:Solopos,2017

Kekurangan kuota kursi disebabkan karena walaupun jurusan Desain Komunikasi Visualmendapatkan banyak perhatian dan banyak peminatnya, sayangnya kualitas pendidikan dan ilmuDesainKomunikasiVisualdi Indonesiamasihterbilangkurang.KekurangantenagapengajarkhususDesain Komunikasi Visual jugamenjadi faktor besar buruknya sistem pengajaran pada umumnya.Selain itu, kurikulum dan pelajaran yang diberikan masih belum memenuhi kebutuhan DesainKomunikasi Visual bahkanmasih ada yang tidak sesuai denganDesain Komunikasi Visual. Fasilitaspendidikan Desain Komunikasi Visual yang ada di Jakarta masih belum memadai dan standarkualitasnya masih sangat kurang, sehingga lulusan dari jurusan Desain Komunikasi Visual banyakmemilikikekurangandanketidaksesuaindengankebutuhanindustriuntuktenagakerjadesainer.

Demi menanggapi respons masyarakat tersebut, maka pentinglah kiranya dibangun sebuahfasilitas pendidikan yang lebih mendalami pengertian dan deskripsi yang jelas tentang DesainKomunikasiVisual.SekolahTinggimerupakanPerguruanTinggiyangmenyelenggarakanpendidikanvokasidalamsaturumpunIlmuPengetahuandan/atauteknologitertentudanjikamemenuhisyarat,sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Guna mewujudkan sebuah SekolahTinggi Desain Komunikasi Visual yangmampumewadahi pembelajaran rumpun cabang ilmu seniyangnyaman,desainharusmempertimbangkansegipsikologimanusiasertapenerapanwujudteoriarsitekturuntukpsikologimanusiadalamdesain.

Kenyamanan pengguna bangunan menjadi hal utama yang harus diperhatikan, hal tersebutberhubungan dengan pertimbangan dari segi psikologi manusia. Seorang calon desainer adalahseorang yang unik. Kepribadian seorang desainer sangat unik dengan pemikiran yang berbedadaripadayang lain.Dalamhal ini tentunyamotivasimenjadiseorangdesainer tidakhanyasekedarmenjadi tukang edit, tukang gambar, atau tukang cetak. Akan tetapi, seorang desainer harusmenjadipribadiyangbisamenghasilkansegalasesuatuyangkreatifdanberbeda.

Demimenjadiseorangdesaineryangbaik,desainerdituntutuntukdapatberkomunikasisecaraverbalmaupunliteral.Desainerharusbisaberbicaradenganbertukarpikiranatauberpendapatdanmemberitahukan informasi,bentukgagasanmelalui kata-kata, tulisan, gambar, tanda/simbol, fotobahasa isyarat, bunyi/suara, dan lain-lain.Menurut pakar komunikasi, Everett M. Rogers (1986),komunikasidiartikansebagaiprosesdimanasuatuidedialihkandarisumberkepadapenerimaataulebih.Denganmaksuduntukmengubahtingkah lakumereka.Sementara itu,ShannondanWeaver(1949),memahamibahwakomunikasisebagaibentukinteraksimanusiayangsalingmempengaruhisatusamalain.Bentukkomunikasitidakterbataspadapenggunaanbahasaverbalsaja,tetapidalamhalekspresimuka,seni,danteknologi.

MenurutSusanWeinschenk(2011),untukdapatmewujudkanbentukarsitektursebuahsekolahterdapat 10 aspek yang harus ada pada sebuah lingkungan pendidikan. Aspek-aspek tersebutkemudian dikategorikan dalam 4 kelompok besar, yaitu lansekap, peruangan, elemen ruang dan

Page 3: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWW/JurnalSENTHONG2019

281

komplementer. Lansekap mencakup aspek context dan the great outdoor yang mengutamakanrespondesainsesuaikondisi lingkungandanpengolahan lansekapbagiproseskegiatanpendidikan.Peruangan terdiri dari aspek community, inclusion and the spaces in between yang menekankanpadahubungan antar ruangdan ruangbersama; space yangmenekankanpadapenyediaan ruangsesuaidengankebutuhan.

2.METODEPENELITIAN

PerancanganSekolahTinggiDesainKomunikasiVisualinimenerapkanstrategidesaindariteoripsikologi arsitektur, yang memfokuskan kebutuhan pengguna bangunan dari kebiasaan dan polapikirmanusia.Metodeperencanaandanperancanganyangditerapkanmeliputikonstruksigagasanyangberdasarkanpadafenomenayangterjadidimasyarakat.Pengumpulandatadilakukandenganstudiobservasikemasyarakatmelaluiwawancara,observasike lapangansertastudi literaturyangbersumber dari buku, jurnal dan artikel yang berhubungan dengan psikologi pendidikan danpsikologi dalam mendesain. Data tersebut diolah untuk kemudian menjadi kriteria dan bahanpertimbangandalamkeputusandesainSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual.

Metodepengumpulandatayangpertamaadalahstudiobservasikemasyarakat.Studitersebutbertujuan untuk mendapatkan pola kegiatan dan kebutuhan ruang yang berdasarkan padakebutuhanpengguna.Kemudian,observasike lapanganbertujuanuntukmengetahuikondisitapakyangdibutuhkandalammenyelesaikanpersoalantapak.Metodeterakhiradalahstudiliteraturyangberhubungandenganpsikologimanusiadanteoripsikologiarsitekturuntukbidangpendidikan.Studiliteratur bertujuan untuk mendapatkan bahan pertimbangan, kriteria dan prinsip desain yangberdasarkanpsikologimanusiadanteoripsikologiarsitekturuntukbidangpendidikan.

Kriteriadanprinsip-prinsiptersebutselanjutnyadikajiuntukmenentukanstrategiperancanganyangdigunakandalammenjawabpersoalandesain,yaitupersoalantapakyangmenerapkanprinsipthe great outdoors, context dan regulation; persoalan peruangan yang menerapkan prinsipcommunity, inclusion and the spaces in between dan space; persoalan bentuk dan tampilan fisikbangunandenganmenerapkanprinsipcontextdandetail, texture, colour;persoalanelemenruangyang menerapkan prinsip detail, texture, colour and ceilings, scale, interaction, furniture dantransparencyandnature.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Prinsip-prinsippsikologiarsitekturmemilikibeberapakriteriayangditerapkandalamdesain.Berikutadalahprinsippsikologidalammendesain:

Gambar1.Psikologidalammendesain

Sumber:100ThingsEveryDesignerNeedsToKnowAboutPeople

Page 4: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

282

TABEL2PENGAPLIKASIANPSIKOLOGIDALAMMENDESAIN

No Prinsip Kriteria Penerapandalamdesain

1 Howpeoplesee(Bagaimanaseseorangmelihatsesuatu)

Objekharusdapatlangsungdirasakanmelaluipenglihatan

manusia

Penggunaanwarnapadawarnaeksteriorbangunandaninteriorruangan

2Howpeopleread

(Bagaimanacaraseseorangmembacasesuatu)

Objekharusmudahuntukdibacadandimengerti

Peletakanbangunandanjalursirkulasijalanpedestriandanjalankendaraan

3 Howpeopleremember(Bagaimanacaraseseorangmengingat)

Objekharusmemilikicirikhasagardapatmelekatdipikiranorang

Peletakanhiasanpadaluarbangunansepertitanaman

4 Howpeoplethink(Bagaimanacaraseseorangberpikir)

Objekharusmemberikaninfosecarajelasdalamskalakecil

Peletakansebuahpenunjukarahdannamagedunguntukkejelasanpengguna

5Howpeoplefocustheirattention

(Bagaimanacaraseseorangmemfokuskanperhatian)

Objekharusmemilikicirikhasyangmenonjolagardapatmelekatdipikiranorang

Peningkatantinggibangunandaridaerahdepankedaerahbelakang

6 Whatmotivtespeople(Bagaimanacaramemotvasiseseorang)

Objekharusmudahdicaridanmudahuntukdigunakan

Peletakanpohonsebagaipeneduhjalanpedestrian

7 Howpeoplefeel(Bagaimanaseseorangmerasakansesuatu)

Objekharusmemberikankenyamanan,keamanan,dan

keindahan

Kelengkapanfasilitasuntukpendidikansenidanutilitaspadabangunan

8Howpeopledecide

(Bagaimanaseseorangmengambilkeputusan)

ObjekharusmemilikialternatifTerdapatmainenterance,sideentrancedansirkulasijalanharusduaarah

9 Peoplemakemistakes(Seseorangbisaberbuatkesalahan)

Objekharusmudahdimengertidandapatdiperbaiki

Peletakanfasilitaspendidikanseniharusmudahdicapai

10 Peoplearesocialanimals(Bagaimanacaraseseorangbersosialisasi)

Objekharusmemberikankedekatanfisikyangmemungkinkaninteraksi

ikatansosialPeletakantamandanopenspace

Berdasarkantabel1,pembahasanmengenaipenerapanpsikologiarsitekturdapatdijabarkan

dalam4kategori,yaitutapak,peruangan,bentukdantampilanfisikbangunansertaelemenruang.Berikutpembahasandarikategori-kategoritersebut:

a. PenerapanpadaTapakPrinsip-prinsip psikologi arsitektur diterapkan pada pengolahan tapak. Dalam proses

pemilihan tapak, prinsip psikologi dalam mendesain menjadi dasar pertimbangan. Prinsip-prinsiptersebutdijabarkanmenjadikriteriapemilihan,yaitutapakmemilikiukuranyangluassertaterhindardari kebisingan agar kegiatan pembelajaran tidak terganggu. Lokasi tapak terpilih sesuai denganperuntukan lahan yangmengacu pada Perda DKI Jakarta Nomor 1 tahun 2014 yangmenyatakanbahwalokasitermasukkedalamwilayahS.1sebagaisubzonapendidikan.

TABEL3LOKASISITETERPILIH

LokasiSite Keterangan 1. Ukurantapak:74.380m2

2. PerdaDKIJakartanomor1tahun2014:• KoefisienDasarBangunan(KDB):60%• KoefisienDasarHijau(KDH):30%• KoefisienLantaiBangunan(KLB)=2,4• GarisSempadanBangunan(GSB)=8m

3. Luaskebutuhanlahanberdasarkantotalkebutuhanruang:29021m2(39%dariluaslahantersedia)

4. LuaslantaidasarberdasarkanKDB=18.138m2

Sumber:GoogleEarth,2018danPeraturanDaerahDKIJakartaNomor1tahun2014

Page 5: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWW/JurnalSENTHONG2019

283

Kemudian, dalam proses pengolahan tapak diterapkan prinsip context. Prinsip tersebutmenekankan pada desain yang responsif terhadap kondisi site dan lingkungan sekitar. Prinsipditerapkan pada analisis klimatologis yang mencakup pergerakan angin dan matahari, analisiskebisingandananalisisorientasi.

Gambar2.AnalisisPencapaian

Analisis klimatologis, dapat dilihat pada Gambar 3, dilakukan untuk mengkondisikankenyamanaan termal dan penghawaan bangunan. Analisis tersebut berpengaruh pada konfigurasiruang,bukaanruangsertaorientasibangunan.Pergerakanangindidaerahsitebergerakdariutaramenujuselatan,sehinggaresponterhadapprinsiptersebutadalahorientasibangunanutara-selatan.Hal inidilakukangunamengoptimalkanbukaanpada sisi-sisi tersebut sebagaipenghawaaanalamisertamengurangieksposur.Adanyabukaandisisitimur-baratsitebertujuanuntukmengoptimalkankenyamaantermaldibangunan.

Gambar3.

AnalisisKlimatologis

Analisis kebisingan yang dapat dilihat pada Gambar 4, bertujuan untuk mendapatkanketenangan dalam bangunan. Kegiatan pembelajaran membutuhkan suasana yang tenang dannyaman untuk fokus beraktivitas, sehingga analisis kebisingan menjadi pertimbangan dalamkonfigurasi ruang sesuai dengan hirarki ketenangan. Respon terhadap analisis kebisingan adalahpeletakanruang-ruangkegiatanutamapadasisidengankebisinganterendah.

Page 6: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

284

Gambar4.AnalisisKebisingan

Analisis view yang dapat dilihat pada Gambar 5, bertujuan untuk menentukan orientasibangunanyangdirencanakanagardapatmengeksposbangunankepadasitesekitarpadaketinggianmatanormalmanusia.Kegiatanpembelajaranmembutuhkanpemandanganyangtidakmenganggukonsentrasi peserta didik, sehingga analisis view menjadi pertimbangan dalam konfigurasi ruangsesuai dengan hirarki keindahan. Respon terhadap analisis view adalah peletakan ruang-ruangkegiatanutamapembelajarandisisisitedenganpemandanganlahankosong.

Gambar5.

AnalisisView

Analisis penzoningan akhir bertujuan untuk menentukan zoning akhir pada bangunanSekolahTinggiDesainKomunikasiVisualyangakandirancang.Kriteriayangdigunakansebagaidasarpertimbangan dalam analisis penzoningan akhir adalah berdasarkan hasil zoning pada analisissebelumnya,akanmemberikankemudahanaksesbagipenggunadalammenjalanikegiatannya.

Gambar6.Analisisperzoninganakhir

Page 7: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWW/JurnalSENTHONG2019

285

b. PenerapanpadaPeruangan

Dalam penyelesaian persoalan peruangan terdapat beberapa hal yang menjadi bahanpertimbangan, yaitu kebutuhan ruang, pola hubungan ruang dan sirkulasi dalam bangunan.Kebutuhan ruang disesuaikan dengan kegiatan dan kebutuhan pengguna. Di sisi lain, terdapatbeberapa ruang yang menjadi aspek penting dalam psikologi arsitektur. Ruang-ruang tersebutadalahruangkuliah,ruanglaboratorium,ruangstudio,ruangperpustakaan,danruanggaleri.Ruangkuliahmembutuhkan interior ruang yangmemberikan kesan tenangdan relaks agar peserta didikdapatmenangkappembelajaranlebihbaik.Posisitempatdudukjugamemberikanefekbagipesertadidik.

c. PenerapanpadaBentukdanTampilanFisik

Bentukdantampilanfisikbangunanmemilikidasarpertimbangan,yaitubentukmassamudahdikenali, stabil dan efisien untuk peruangan. Bentuk yang stabil dan efisien dibutuhkan untukmengoptimalkan pemanfaatan ruang.Menurut Joseph & John (1987), bentuk persegimerupakanbentukyangefisiendigunakanuntukperuangansebuahsekolah.Disisilain,prinsiparsitekturuntukpsikologiarsitekturdapatditerapkanpadawarnaeksteriorbangunandanmaterialbangunansepertibataringan.Berdasarkankriteriabahanmaterialdankarakteristikmaterialyangada,materialyangdipergunakan untuk tampilan fisik pada bangunan Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visualmerupakanmaterialyangharganyaterjangkau,tahanlamadanmemilikinilaiestetika.

Gambar7.Ilustrasibentukdantampilanmassabangunan

d. PenerapanpadaElemenRuang

Elemenruangyangdiaplikasikandalamprinsippsikologiarsitekturadalahpadapenggunaanwarna,bentukruang,danskalaruang.

TABEL4ELEMENWARNAPADAZONAKEGIATAN

Page 8: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

286

Gambar8.IlustrasiauditoriumdangaleripadaSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual

Gambar8merupakanilustrasiruangauditoriumdangaleridenganpenerapanprinsippsikologi

arsitekturpadapemilihanwarna,bentuklangit-langitdandetailruangan.Warnayangdiaplikasikandi ruang kegiatan adalah coklat. Warna coklat dianggap dapat memberikan kenyamanan danmeningkatkansemangat.

Gambar9.IlustrasiruangkelasdanperpustakaanpadaSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual

Gambar 9 merupakan ilustrasi ruang kelas dan perpustakaan dengan penerapan prinsip

psikologiarsitekturpadapemilihanwarnadanpenempatantempatduduk.Warnayangdiaplikasikanpada ruang kegiatan adalah biru. Warna biru dianggap dapat memberikan kesejukan danmeningkatkan konsentrasi. Penempatan tempat duduk di ruang perpustakaan memaksimalkanprivasi pengguna ruangan untuk dapat melakukan aktifitas tanpa terganggu pengguna ruang ynglain.

Hasil analisis yang diambil setelah mengetahui jumlah pengguna pada zona kegiatan adalahmemberikan ruang dengan skala yang besar untuk ruangan yang jumlah kapasitas penggunanyamembutuhkan space yang luas dan orang yang banyak. Kriteria ketenangan ruangan yangdibutuhkanagarkegiatanyangdilakukantidaktergangguadalahdenganmemberikankeseimbangandalammenyusunkelompokruangyangmembutuhkanketenangandenganyangtidak.

Page 9: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

GitaBintariFarisza,Suparno,AgungKumoroWW/JurnalSENTHONG2019

287

Gambar10.Skalaruang

4.KESIMPULANDANSARAN

Penerapan psikologi arsitektur merupakan strategi desain yang tepat pada Sekolah TinggiDesain Komunikasi dikarenakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik seni untuk mendukungproseskreativitas.Psikologiarsitekturmerupakansebuahwujudarsitekturyangmendukungprosesperkembangan perilaku manusia. Terdapat 10 prinsip psikologi arsitektur yang diterapkan padaSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual.Prinsip-prinsiptersebutditerapkanmulaidariskalamikro,yaitu elemen interior ruang dan skala makro, yaitu pengolahan lansekap secara keseluruhan.Selanjutnya dijabarkan dalam 4 kategori, yaitu tapak, peruangan, bentuk, dan tampilan fisikbangunan. Prinsip-prinsip psikologi arsitektur saling mendukung satu sama lain. Kesinambunganprinsiptersebutmendukungsebuahsekolahtinggiyangoptimal.a. Prinsip psikologi arsitektur diterapkan pada penyelesaian tapak. Prinsip-prinsip tersebut

diterapkandalampemilihanlokasi,analisisklimatologis,pertimbanganorientasibangunandanpengolahan area pendidikan. Pengolahan tapak bertujuan untukmengoptimalkan lingkungansehinggakegiatanpembelajarantidakterganggudandapatberjalandenganmaksimal.

b. Prinsippsikologi ruangditerapkandalampenyelesaianperuangan.Prinsip tersebutditerapkanpada pola hubungan ruang. Di sisi lain, dalam pemenuhan kebutuhan ruang terdapat prinsipyang dterapkan di ruang kuliah, ruang laboratorium, ruang studio, ruang perpustakaan, danruanggaleriyangpentinguntukdisediakanpadaSekolahTinggiDesainKomunikasiVisual.

c. Prinsippsikologibentukdantampilanfisikbangunanmenerapkanprinsipbentukdanmaterial.Prinsip diterapkan dengan penggunaan bentuk bangunan yang kontekstual terhadap kondisitapak.Di sisi lain, pemilihanmaterial jugamendukungpenerapanprinsippsikologi arsitektur.Materiallokalyangditerapkanadalahbatubatadankayupadafasaddanstrukturbangunan.

d. Prinsip psikologi pengolahan elemen ruang menerapkan prinsip ruang warna, suara, danbau/aroma. Elemen-elemen ruangmerupakan hal yang penting pada lingkungan pendidikan.Elementersebutdapatmendukungprosespembelajarandankenyamananpesertadidikdalamberaktivitas dan berkreasi. Ruang yang ideal untuk kegiatan pembelajaran seni adalah ruangyangmampumeningkatkankreativitasdanmembantupesertadidikuntukrelaks.Pengolahanelemen ruang bertujuan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran serta perkembanganprosesinderawi/sensoridanmotorikhalus.PenerapanpsikologiarsitekturpadaSekolahTinggiDesainKomunikasiVisualdiharapkandapat

mewujudkan sebuah wadah yang memberikan kenyamanan bagi peserta didik seni untuk dapatbebasberkreativitasdanmenghasilkanseorangdesaineryangdapatmemajukanindustrikreaif.Disisi lain, Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual juga dapat mendukung perkembangan cabangilmusenidesainkomunikasivisualdiIndonesia.

Page 10: TH PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR PADA …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

288

REFERENSI

D.K.Ching,Francis.2007.Arsitektur:Bentuk,Ruang,danTatanan.Jakarta:PT.GeloraAksaraPratamaFarisza,G.(2018)SekolahTinggiDesainKomunikasiVisualdenganPendekatanPsikologiArsitekturdi

Jakarta.Skripsi.Surakarta:UniversitasSebelasMaret.Halim, Deddy. 2005. PSIKOLOGI ARSITEKTUR Pengantar Kajian Lintas Disiplin.Jakarta: Penerbit

GrasindoJoseph,C.D.,&John,C.H.(1987).TimeSaverStandardsforBuildingTypes2ndEdition.Singapore:

McGraw-HillInc.Nughroho,Eko.2008.Pengenalanteoriwarna.Yogyakarta:AndiPublisherNurhayati,Eti.2011.PSIKOLOGIPENDIDIKANINOVATIF.Yogyakarta:PustakaPelajarWeinschenk, Susan.2011.100 Things Every Designer Needs to Know About People. Amerika: New

Ridershttp://www.solopos.com/2017/05/13/sbmptn-2017-program-studi-dkv-paling-diminati-pendaftar-di-isi-solo-816489diaksespada14Maret2018