PRESENTASI KELOMPOK 1

download PRESENTASI KELOMPOK 1

of 74

description

Bahan Diskusi

Transcript of PRESENTASI KELOMPOK 1

PowerPoint Presentation

JANTUNGKELOMPOK IANGGOTA KELOMPOKHELDYANTI W. SOLISSA(2009-83-046)FAUZI A. SANUSI(2010-83-008)STELLA C. SIAHAYA(2011-83-001)FRANCISKA RILIS TUPAMAHU(2011-83-002)VENSKA LAPALELO(2011-83-003)ASMA YUNI JUMAD(2011-83-006)DESYA B. SILAYA(2011-83-008)AMANDA J. RUMALATU(2011-83-009)HETRI DEMA PUTRI WULANDARI(2011-83-011)ZUNNU ROINI MATDOAN(2011-83-012)YUYUN ANISSA(2011-83-013)TRISKA FAJAR SURYANI(2011-83-014)WISTANOVA REFIALY(2011-83-017)FADHLAH APRIYANI RUHUPUTTY(2011-83-020)

GAGAL JANTUNGGAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PASIEN PENYAKIT GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RUANG X.A RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNGDEFENISI Gagal jantung atau sering juga disebut Gagal Jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisiETIOLOGIFaktor keturunan, Jenis kelaminUsiaPola makanKebiasaan merokokFaktor keturunanRiwayat obesitasRiwayat Diabetes Mellitus (DM)Tingginya kadar lipidKurangnya aktifitasStressRiwayat Hipertensi.MANIFESTASI KLINIS

PREVALENSIDISTRIBUSI( Person, Place, Time)Semua pasien Gagal Jantung Kongestif yang telah di diagnosa oleh dokter, yang dirawat di ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung selama penelitian berlangsung, yaitu tanggal 20 Juni-11 Juli 2009.Bersedia untuk dilakukan penelitian.Pasien dapat komunikatifBerada dalam kondisi sadarDETERMINANFaktor keturunanJenis kelamin, UsiaPola makan,Kebiasaan merokokRiwayat ObesitasRiwayat penyakit DM Kurangnya aktifitas fisikRiwayat hipertensi.FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIMODIFIKASIDETERMINAN SAMPEL FREKUENSIPRESENTASEGENETIKA30 responden 15 responden50 %JENIS KELAMIN 30 responden P = 16 respondenL = 14 respondenP= 53,3 %L = 46,7 %USIA 30 responden < 40 thn = 9 responden 60 thn = 6 responden> 60 thn = 20 %FAKTOR YANG DAPAT DIMODIFIKASI DETERMINANSAMPEL FREKUENSIPRESENTASEPOLA MAKAN YG BURUK 30 responden29 responden96,67 %MEROKOK30 responden 16 responden53,3 %OBESITAS30 responden

13 responden43,3 %DIABETES MELITUS30 responden

15 responden50 % AKTIVITAS FISIK 30 responden

15 responden50 %HIPERTENSI30 responden

20 responden66,7 %LATAR BELAKANG MASALAH .

Mengetahui gambaran faktor resiko pada pasien penyakit Gagal Jantung Kongestif di ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungMemberikan informasi tentang faktor resiko penyakit Gagal Jantung Kongestif melalui promosi kesehatan.

PENELITIANDesain penelitian kuantitatif. Metode deskriptifHASIL PENELITIANHasil penelitian menunjukan bahwa ternyata dari 30 responden yang dilakukan penelitian

FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT DIUBAHFAKTOR RESIKO YANG DAPAT DIUBAHPENYAKIT JANTUNG BAWAAN

PendahuluanPenyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan suatu abnormalitas struktural jantung yang terjadi sejak lahir.Insidensi PJB makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan akan lahir 40.000 bayi dengan PJB.METODEPenelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara consecutive sampling Sampel sebanyak 50 orang dari Poliklinik RSUP Dr.Kariadi. Sampel 50 orang dari Puskesmas Pandanaran. Materi/alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnyaHasil PenelitianSelama 4 bulan (Maret-Juni 2011) Sampel sebanyak 50 orang.Jumlah responden terbanyak berusia 31-40 tahun baik untuk responden di RSUP Dr. Kariadi, yaitu sebanyak 27 orang (54%), maupun untuk responden di Puskesmas Pandanaran yaitu 26 orang (52%). Responden termuda di RSUP Dr. Kariadi berusia 22 tahun dan usia tertua 50 tahun dengan nilai rerata 35.1 6.59.Sebagian besar responden di RSUP Dr. Kariadi menggunakan asuransi berupa Askeskin/Jamkesmas/Jamkesda yaitu sebanyak 23 orang (46%)Responden di Puskesmas Pandanaran menggunakan biaya pribadi untuk biaya kesehatan, yaitu sebanyak 28 orang (56%).

Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit Jantung Bawaan

Distribusi pengetahuan orangtua di Puskesmas Pandanaran tentang Penyakit Jantung Bawaan

Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Makanan Bergizi

Distribusi pengetahuan orangtua di RSUP Dr. Kariadi danPuskesmas Pandanaran tentang asupan makanan bergizi

Kesimpulan Tingkat pengetuhuan orangtua pasien di pusat pelayanan kesehatan primer dan sekunder (Puskesmas Pandanaran) tidak terlalu berbeda jauh dengan tersier (RSUP Dr. Kariadi) sebagian besar dalam tingkat kurang yaitu 56% dan 50%. Tidak ada perbedaan bermakna mengenai pengetahuan orangtua PJB di RSUP Dr. Kariadi dan Puskesmas Pandanaran tentang asupan makanan bergizi.GANGGUAN KATUPPENYAKIT GANGGUAN KATUP JANTUNG

LATAR BELAKANGMortalitas dan morbiditas yang tinggi akibat Penyakit Jantung Reumatik (PJR) berhubungan dengan wanita terutama karena diagnosis yang terlambat pada satu sisi dan alasan sosial ekonomi di sisi lain. Rujukan yang sedikit ke pusat pelayanan kesehatan tertier menyebabkan tertundanya diagnosis yang mana menyebabkan timbulnya komplikasi. Masalah yang dikemukakanInsiden Rheumatic Fever (RF) merupakan masalah yang biasa terjadi pada negara berkembang, teturama di Pakistan. Dimana Prevalence rate 22/1000 populasi. Prevalence rate ini mempresentasikan Pakistan sebagai Negara dengan RF tertingggi di Dunia.

JENIS DAN METODE PENELITIAN Metode cross-sectional deskriptif merupakan metode yang digunakan.

250 anak remaja perempuan dengan PJR didata dengan teknik consecutive non.probability sampling.

250 pasien yang diambil, mengalami MS. Pasien dengan mitral regurgitasi dan penyakit katup aorta tidak termasuk.

Setelah pengelompokan, penilaian terhadap MS dilakukan dengan 2D colour Doppler Echocardiografy.

DIAGNOSIS (HASIL TEMUAN) ANGKA PRESENTASIMS11044%MS dan MR8534%MS +MR dan Kelainan katup Aorta dalam berbagai Derajat Keparahan5522%Total 250100%HASIL PENELITIAN Dari 110 pasien MS, 48 (43,6%) mengalami MS beratHASIL TEMUAN ANGKA PRESENTASI Severe mitral valve stenosis ( 150 mg/dl, kebiasaan merokok, penyaki DM dalam keluarga dan penyakit DM yang diderita, terbukti berpengaruh terhadap kejadian PJK pada usia < 45 tahun. Beberapa faktor risiko lain yang juga ikut di uji dalam analisa multivariate adalah penyakit jantung dalam keluarga, kadar kolesterol darah, penyakit berisiko dalam keluarga, tetapi ke-3 faktor ini tidak berpengaruh secara statistik terhadap kejadian PJK.

Faktor risiko yang terbukti berpengaruhDislipidemiaKebiasaan merokokPenyakit diabetes mellitusPenyakit dibates mellitus (DM) dalam keluargaFaktor risiko yang tidak terbukti berpengaruhPenyakit jantung dalam keluargaBeberapa penyakit berisiko dalam keluargaKadar kolesterol darahKesimpulanFaktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian PJK dan merupakan faktor risiko PJK pada kelompok usia < 45 tahun adalah: dislipidemia, kebiasaan merokok, penyakit DM dan penyakit DM dalam keluarga.

Saran : Perilaku hidup sehat dengan tidak merokok, olah raga secara teratur, makan makanan yang sehat dan konsumsi kolesterol yang berimbang serta tidak stress merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya PJK.REFERENSINurhayati, Euis dan Isni Nuraini. Gambaran Faktor Resiko pada Pasien Penyakit Gagal Jantung Kongestif di Ruang X.A RSUP Dr. Hasan Sadikin BANDUNG. 2009Aripriandri, Adhikarmika. Perbedaan Pengetahuan Tentang Penyakit Jantung Bawaan Antara Orangtua Pasien Di Pusat Pelayanan Kesehatan primer dan tersier (Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi dan Puskesmas Pandanaran). 2008Rahman, B. Arif. Prevalensi Penderita Aritmia di Rumah Sakit Binawaluya.2009Ahmad, Shakeel, Umar Hayat, Humera Naz. Original Article Frequency of Severe Mitral Stenosis in Young Female Patients having Pure Mitral Stenosis Secondary to Rheumatic Heart Disease. Department of Cardiology, Ayub Medical College, Abbottabad, Pakistan. 2010 Supriyono, Mamat. Faktor-Faktor risiko yang berpengaruh terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Kelompok Usia < 45 tahun. Studi kasus di RSUP dr. kariadi dan RS Telogorejo Semarang. 2008