See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/320826928

Petrologi Batuan Alas Cekungan (Basement) Pra-Tersier di Pegunungan Garba,

Sumatera Selatan

Conference Paper · September 2017

CITATIONS

4READS

2,356

5 authors, including:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sunda Oroclines View project

Surface Geological Mapping Lahat Formation (older than Late Oligocene) in South Sumatera View project

Nugroho Imam Setiawan

Universitas Gadjah Mada

31 PUBLICATIONS   86 CITATIONS   

SEE PROFILE

Salahuddin Husein

Universitas Gadjah Mada

102 PUBLICATIONS   164 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Salahuddin Husein on 03 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

PROCEEDINGS JOINT CONVENTION MALANG 2017, HAGI – IAGI – IAFMI- IATMI (JCM 2017) Ijen Suites Hotel, Malang, September 25 – 28, 2017 Petrologi Batuan Alas Cekungan (Basement) Pra-Tersier di Pegunungan Garba, Sumatera Selatan Esti Handini1, Nugroho Imam Setiawan1, Salahuddin Husein1, Permana Citra Adi2, Hendarsyah2 1Departemen Teknik Geologi FT UGM, 2PT Pertamina

Abstrak

Pegunungan Garba di Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu pegunungan inlier yang menyingkapkan batuan-batuan berumur pra-Tersier, yang menjadi alas bagi Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian petrologi basement masih sangat jarang dilakukan di daerah ini, padahal peran basement dalam eksplorasi migas semakin penting. Makalah ini menyampaikan hasil temuan berupa 4 satuan batuan basement yang tersebar dan terkorelasi di 13 jalur stratigrafi terukur di Pegunungan Garba. Hubungan masing-masing satuan bersifat litodemik dengan batas-batas struktur serta intrusi yang tidak mudah diamati di lapangan. Satuan Filit merupakan batuan tertua, didominasi oleh filit, dengan keterdapatan kuarsit, sabak, sekis, dan filit grafit dalam jumlah sedikit dan setempat. Satuan ini disetarakan dengan Formasi Tarap yang diduga berumur Karbon - Awal Perm. Satuan berikutnya adalah satuan Andesit yang tersusun oleh andesit (pilotasitik), andesit (trakitik), dan gabro; disetarakan dengan Formasi Garba berumur Kapur Awal. Satuan ketiga adalah Satuan Breksi Polimik yang tersusun atas breksi polimik dengan matriks berupa mudrock dan fragmen berupa marmer, andesit, dan rijang; disetarakan dengan Formasi Garba Anggota Insu. Satuan basement termuda adalah satuan Granit yang disetarakan dengan Formasi Garba, yang diperkuat dengan hasil penentuan umur mutlak K-Ar 91,3 ± 1,9 juta tahun. Hasil penentuan umur mutlak ini merupakan data baru yang bertujuan untuk mengkonfirmasi umur dari batuan tersebut sehingga pemahaman di antara satuan batuan tersebut dapat membantu menafsirkan urutan dan proses pembentukan batuan tersebut.

Latar Belakang Studi petrologi basement adalah hal yang sangat jarang dilakukan, namun merupakan bagian penting yang dapat menunjang eksplorasi minyak bumi dan gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susunan batuan basement di area Pegunungan Garba, Cekungan Sumatra Selatan. Basement Sumatra dibentuk oleh gabungan berbagai lempeng mikro (terrane), yang terakresi semenjak Paleozoikum hingga Mesozoikum. Pulunggono & Cameron (1984) mengajukan peta konfigurasi basement terrane yang tersusun oleh, dari timur ke barat, East Malay, Malacca, Mergui, dan Woyla. Sesar Lematang ditafsirkan sebagai sutur antara Mergui dan Woyla. Hutchison (1994)

kemudian menambahkan data asosiasi fauna yang dijumpai, dengan sedikit modifikasi pada model yang diajukan oleh Pulunggono dan Cameron (1984). Metcalfe (2013) mengajukan model dengan susunan terrane yang berbeda, meliputi Indochina (origin Gondwana), East Malaya (origin Cathaysian), Sibumasu (origin Gondwana), West Sumatra (origin Gondwana), dan Woyla (origin Gondwana). Semua basement terrane tersebut terakresi membentuk Sumatra melalui proses subduksi dan kolisi di tepian benua aktif semenjak Permian. Proses akresi terrane Woyla ke tepian West Sumatra pada awal Kapur Akhir menghasikan Tinggian Pendopo. Akresi Woyla tersebut sekaligus menutup Samudera Meso-Tethys, yang sebagian batuannya terobduksi membentuk fragmen ofiolit di basement Cekungan Sumatra Selatan. Tepian Woyla yang sebelumnya ditempati oleh Busur Gunungapi Saling kemudian juga terakresi ke tepian West Sumatra, salah satunya menghasilkan Pegunungan Garba. Garba mengalami deformasi intensif dan penebalan kerak yang diakibatkan oleh proses kolisi dan memberikan kesempatan terjadinya intrusi batuan granitik. Di sini akan ditampilkan litologi penyusun basement Pegunungan Garba yang meliputi satuan filit, satuan breksi polimik, dan satuan granit. Data dan Metode Secara keseluruhan ada 14 sampel sayatan tipis yang mewakili basement dari Pegunungan Garba, terdiri atas 2 sampel dari Satuan Filit, 6 sampel Satuan Andesit, 2 sampel dari Satuan Breksi Polimik, dan 4 sampel dari Satuan Granit. Penentuan umur mutlak sampel granit dari area penelitian juga dilakukan dengan menggunakan metode K-Ar pada Activation Laboratories di Kanada.

Hasil dan Diskusi Berikut adalah hasil pengamatan petrografi dari batuan penyusun basement Pegunungan Garba.

Satuan Filit Eq. Fm. Tarap

Satuan Filit Eq. Fm. Tarap ditandai dengan hadirnya filit dan slate pada Sungai Kalian. Filit (IUGS, 2007) yang tersingkap menunjukkan struktur foliasi-nematoblastik. Fragmen batuan ini terutama tersusun oleh rombakan grafit, yang dijumpai tertanam pada matriks yang tersusun oleh kuarsa, muskovit, apatit, dan plagioklas. Sebagian matriks telah mengalami ubaha menjadi mineral lempung.

PROCEEDINGS JOINT CONVENTION MALANG 2017, HAGI – IAGI – IAFMI- IATMI (JCM 2017) Ijen Suites Hotel, Malang, September 25 – 28, 2017 Sedangkan Slate (IUGS, 2007) dijumpai pada Sungai Gilas-Saka menunjukkan kenampakan struktur foliasi-lepidoblastik.

Satuan Andesit Eq. Fm. Garba

Satuan Andesit Eq. Fm. Garba ditandai dengan hadirnya andesit pada bagian tenggara dan barat daerah penelitian. Lava andesit (Streckeisen, 1978) yang dijumpai menunjukkan variasi tekstur trakitik dan pilotasitik dengan komposisi fenokris berupa plagioklas (oligoklas) dan mineral opak. Masa dasar terutama tersusun oleh plagioklas, mineral opak, dan mineral lempung yang menggantikan baik plagioklas maupun piroksen. Sebagian fenokris plagioklas terubah menjadi kalsit.

Satuan Breksi Polimik Eq. Melange

Satuan Breksi Polimik Eq. Melange didominasi oleh breksi polimik yang dijumpai melampar pada bagian tenggara daerah penelitian. Fragmen yang dijumpai antara lain berupa baturijang, batulanau, dan batulempung yang tertanam pada masa dasar berupa lempung hitam. Matriks dari satuan ini berupa mudrock (Pettijohn, 1975) yang terutama tersusun oleh material sedimen silisiklastik, kalsit, mineral lempung, kuarsa, dan mineral opak. Pada beberapa bagian juga dijumpai urat kuarsa.

Satuan Granit Mesozoikum Eq. Fm. Granit Garba

Satuan Granit Mesozoikum Eq. Fm. Granit Garba ditandai dengan hadirnya Alkali Feldspar Granit (Streckeisen, 1976) yang melampar luas pada bagian tengah dan bagian tenggara Garba. Salah satu sampel granit yang tersingkap dijumpai di hulu Sungai Lengkiti terusun oleh mineral utama antara lain ortoklas, kuarsa (monokristalin dan polikristalin), mineral opak, dan biotit. Sebagian ortoklas menunjukkan ubahan menjadi serisit.

Pegunungan Garba dianggap sebagai sisa dari Busur Vulkanik Saling berumur Jura-Kapur yang membentuk Terrane Woyla di atas Lempeng Keno-Tethys. Hadirnya alkali felspar granit pada basement Pegunungan Garba dapat menjadi indikasi bahwa Garba (pernah) berada dalam zona kolisi antara terrane Woyla dan West Sumatra pada awal Kapur Akhir. Proses ini memungkinkan terjadinya penebalan kerak yang dapat menginisiasi magmatisme yang terkait kolisi pada kisaran umur 91,3 ± 1,9 juta tahun.

Kesimpulan Beberapa satuan litologi yang dijumpai menyusun basement Pegunungan Garba antara lain: (1) Satuan Filit, (2) Satuan Andesit, (3) Satuan Breksi Polimik, dan (4) Satuan Granit Garba. Hadirnya alkali felspar granit pada basement Pegunungan Garba dapat menjadi indikasi bahwa Garba (pernah) berada dalam zona kolisi antara terrane Woyla dan West Sumatra pada awal Kapur Akhir. Proses ini memungkinkan terjadinya penebalan kerak yang dapat

menginisiasi magmatisme yang terkait kolisi pada kisaran umur 91,3 ± 1,9 juta tahun.

Gambar 1: Foto sayatan tipis sampel alkali felspar granit dari Pegunungan Garba dengan polarisasi sejajar (atas) dan bersilang (bawah). Qz = kuarsa; Bt = biotit; Or = ortoklas.

Daftar Pustaka Hutchinson, C.S., 1994, Geologische Rundshau, 82, 388-

405. Metcalfe, I., 2013, Journal of Asian Earth Sciences, 66, 1-

33. Pettijohn, F.J., 1975, Harper and Row Publishers, New

York, 628p. Pulunggono, A., and N. R. Cameron, 1984, Indonesian

Petroleum Association, Proceedings of the 13th Annual Convention, 13, 1221-1443.

Streckeisen, A.L., 1976, Neues Jahrbuch für Mineralogie, Monatshefte, 1, 1-15.

2.5 mm

2.5 mm

Qz

Qz

Bt

Bt

Or

Or

View publication statsView publication stats