Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah...

11
Sebuah BlIlZ{JazyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYW Rampai MeJu/idik llnJUk Pe1lIbalum Dati BeJhagai IIlJpekzyxwvu Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor)yxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONM Dr. Purim Marbun; Dr. Erastus Sabdono; Dr. Gernaida K. Pakpahan; Dr. Frans Pantan; Maryam Kurniawati, D.Min; Dr. Wigand Sugandi, Hendy Kasidi, M.Th; DrJustitia Vox Dei Hattu; Michael Krissusanto, M.Th; Dr. Andreas Budi Setyobekti; Dr. Robert Paul Trisna; Mey Ester Marbun, M.Pdk; Dr.Yuel Sumarno

Transcript of Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah...

Page 1: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

Sebuah BlIlZJazyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBARampai MeJuidik

llnJUk Pe1lIbalum Dati BeJhagai IIlJpekzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Oleh Junifrius Gultom MSi PhD (Editor)yxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA

Dr Purim Marbun Dr Erastus Sabdono Dr

Gernaida K Pakpahan Dr Frans Pantan

Maryam Kurniawati DMin Dr Wigand

Sugandi Hendy Kasidi MTh DrJustitia Vox Dei

Hattu Michael Krissusanto MTh Dr Andreas

Budi Setyobekti Dr Robert Paul Trisna Mey

Ester Marbun MPdk DrYuel Sumarno

DAFTAR

lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Daftar lsi

Sekapur Sirih 111

Riwayat Penulis iv

1 Menjadi Guru Pembaharu 1zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Dr Purim Marbun

2 Menuju Pendidikan Teologi Berbasis Teologi Dan Spiritualitas

Pentakosta Sebuah Urgensi Dan Kebutuhan 12

Junifrius Gultom M Si PhD

3 Membawa Jemaat Kepada Kesempurnaan 41

Dr Erastus Sabdono

4 Ontologi Pendidikan Iman Kristen Suatu Pengantar Tentang

Karakteristik Esensial Pendidikan lman Kristen Sebagai Sarana Pembaruan

Paradigma Hidup Orang Kristen Di Era Postmodern 58

Dr Frans Pantan

5 ldentitas Pendidikan Keluarga Pengantar Awal Tentang Studi Mengenai

Pendidikan Dalam Ke1uarga Yahudi Dan Implikasinya Bagi Pendidikan

Anak-anak Dalam Keluarga Kristen Saat Ini 75

Dr Gernaida Kr Pakpahan

6 Pendidikan Religius Kristiani Untuk Transformasi Sosial 102

Maryam KurniawatizxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBDmin

7 Gereja Yang Mendidik Untuk Perubahan Paradigma Dan Hidup 121

Dr Wigand Sugandi

8 Pendidikan Yang Memberdayakan Studi Kasus Pe1ayanan Yayasan Nests

Bagi Masyarakat Sioban Mentawai Sumatera Barat 140

Hendy Kasidi M Th

9 Konsep Pendidikan Hebrew Jewish-the Educating Synagogue Dan

Sekolah Alexandrian Serta lmplementasinya Bagi Pendidikan Keluarga

Kristen DewasayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAIni 169

Dr Andreas Budi Setyobekti

_L

DAFTAR

lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Michael Krissusanto M Th

11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal

Bidang Pendidikan Agama Kristen 199

Dr Yuel Sumarno

12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai

Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan

Kristiani 222

Dr Justitia Vox Dei Hattu

13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237

Dr Robert Paul Trisna

14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam

Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim

Jakarta 249

Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA

I

BEBERAPA BUTIR

prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU

AGAmA IRISl [IU (PJI()

OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA

12 I(URIIULUm 2013-

PEmlKIRMJ OAR 1

PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU

IWISTIAIUI

ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak

hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan

juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum

tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan

Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya

Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di

seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum

Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna

Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal

yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka

menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi

misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan

menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang

seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri

secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer

yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya

sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi

kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi

memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK

sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil

dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak

suka

Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach

event organizer hakini

P[HflN GURU 1 K222

Pendahuluan

erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita

Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru

adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor

yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang

sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang

pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang

penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-

arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita

berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri

seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-

garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari

seorang guru

Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana

kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn

berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari

kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana

lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih

dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun

kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka

semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik

akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani

2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas

seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya

sebuah kurikulurn

Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut

saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan

benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai

seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran

bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita

karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang

guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Karakteristik Kurikulum 2013

Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya

Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini

(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)

merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya

dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan

berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-

Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan

secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal

PERAN GURU TK223

ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain

kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga

berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli

dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)

semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi

semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara

siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru

maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai

komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri

menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain

pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu

melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal

rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya

kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona

pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong

orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)

desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)

doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)

Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu

adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain

Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara

seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab

seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas

mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja

Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa

untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan

dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa

pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata

mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan

melakukannya dengan tangan

Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi

guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu

pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu

menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa

guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013

mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi

Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang

yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi

kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk

pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi

yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan

dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri

dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi

PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224

para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi

karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi

yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan

mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka

guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang

disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa

melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya

Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi

para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara

maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang

instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar

antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika

seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli

dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya

orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak

tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja

apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia

akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu

banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-

galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai

instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar

sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi

proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal

Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang

dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka

pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang

dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita

bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh

-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat

menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum

2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani

2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru

melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum

2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif

dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh

gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja

keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan

membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru

Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan

PERAN GURU TK225

I

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 2: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

DAFTAR

lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Daftar lsi

Sekapur Sirih 111

Riwayat Penulis iv

1 Menjadi Guru Pembaharu 1zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Dr Purim Marbun

2 Menuju Pendidikan Teologi Berbasis Teologi Dan Spiritualitas

Pentakosta Sebuah Urgensi Dan Kebutuhan 12

Junifrius Gultom M Si PhD

3 Membawa Jemaat Kepada Kesempurnaan 41

Dr Erastus Sabdono

4 Ontologi Pendidikan Iman Kristen Suatu Pengantar Tentang

Karakteristik Esensial Pendidikan lman Kristen Sebagai Sarana Pembaruan

Paradigma Hidup Orang Kristen Di Era Postmodern 58

Dr Frans Pantan

5 ldentitas Pendidikan Keluarga Pengantar Awal Tentang Studi Mengenai

Pendidikan Dalam Ke1uarga Yahudi Dan Implikasinya Bagi Pendidikan

Anak-anak Dalam Keluarga Kristen Saat Ini 75

Dr Gernaida Kr Pakpahan

6 Pendidikan Religius Kristiani Untuk Transformasi Sosial 102

Maryam KurniawatizxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBDmin

7 Gereja Yang Mendidik Untuk Perubahan Paradigma Dan Hidup 121

Dr Wigand Sugandi

8 Pendidikan Yang Memberdayakan Studi Kasus Pe1ayanan Yayasan Nests

Bagi Masyarakat Sioban Mentawai Sumatera Barat 140

Hendy Kasidi M Th

9 Konsep Pendidikan Hebrew Jewish-the Educating Synagogue Dan

Sekolah Alexandrian Serta lmplementasinya Bagi Pendidikan Keluarga

Kristen DewasayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAIni 169

Dr Andreas Budi Setyobekti

_L

DAFTAR

lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Michael Krissusanto M Th

11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal

Bidang Pendidikan Agama Kristen 199

Dr Yuel Sumarno

12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai

Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan

Kristiani 222

Dr Justitia Vox Dei Hattu

13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237

Dr Robert Paul Trisna

14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam

Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim

Jakarta 249

Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA

I

BEBERAPA BUTIR

prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU

AGAmA IRISl [IU (PJI()

OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA

12 I(URIIULUm 2013-

PEmlKIRMJ OAR 1

PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU

IWISTIAIUI

ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak

hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan

juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum

tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan

Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya

Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di

seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum

Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna

Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal

yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka

menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi

misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan

menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang

seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri

secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer

yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya

sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi

kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi

memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK

sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil

dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak

suka

Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach

event organizer hakini

P[HflN GURU 1 K222

Pendahuluan

erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita

Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru

adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor

yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang

sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang

pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang

penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-

arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita

berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri

seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-

garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari

seorang guru

Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana

kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn

berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari

kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana

lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih

dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun

kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka

semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik

akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani

2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas

seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya

sebuah kurikulurn

Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut

saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan

benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai

seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran

bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita

karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang

guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Karakteristik Kurikulum 2013

Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya

Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini

(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)

merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya

dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan

berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-

Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan

secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal

PERAN GURU TK223

ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain

kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga

berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli

dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)

semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi

semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara

siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru

maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai

komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri

menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain

pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu

melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal

rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya

kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona

pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong

orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)

desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)

doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)

Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu

adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain

Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara

seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab

seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas

mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja

Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa

untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan

dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa

pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata

mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan

melakukannya dengan tangan

Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi

guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu

pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu

menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa

guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013

mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi

Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang

yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi

kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk

pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi

yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan

dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri

dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi

PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224

para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi

karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi

yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan

mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka

guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang

disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa

melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya

Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi

para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara

maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang

instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar

antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika

seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli

dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya

orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak

tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja

apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia

akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu

banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-

galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai

instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar

sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi

proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal

Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang

dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka

pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang

dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita

bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh

-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat

menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum

2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani

2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru

melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum

2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif

dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh

gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja

keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan

membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru

Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan

PERAN GURU TK225

I

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 3: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

DAFTAR

lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Michael Krissusanto M Th

11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal

Bidang Pendidikan Agama Kristen 199

Dr Yuel Sumarno

12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai

Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan

Kristiani 222

Dr Justitia Vox Dei Hattu

13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237

Dr Robert Paul Trisna

14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam

Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim

Jakarta 249

Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA

I

BEBERAPA BUTIR

prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU

AGAmA IRISl [IU (PJI()

OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA

12 I(URIIULUm 2013-

PEmlKIRMJ OAR 1

PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU

IWISTIAIUI

ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak

hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan

juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum

tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan

Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya

Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di

seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum

Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna

Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal

yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka

menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi

misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan

menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang

seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri

secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer

yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya

sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi

kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi

memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK

sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil

dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak

suka

Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach

event organizer hakini

P[HflN GURU 1 K222

Pendahuluan

erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita

Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru

adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor

yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang

sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang

pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang

penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-

arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita

berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri

seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-

garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari

seorang guru

Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana

kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn

berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari

kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana

lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih

dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun

kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka

semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik

akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani

2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas

seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya

sebuah kurikulurn

Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut

saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan

benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai

seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran

bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita

karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang

guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Karakteristik Kurikulum 2013

Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya

Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini

(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)

merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya

dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan

berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-

Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan

secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal

PERAN GURU TK223

ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain

kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga

berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli

dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)

semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi

semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara

siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru

maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai

komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri

menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain

pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu

melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal

rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya

kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona

pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong

orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)

desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)

doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)

Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu

adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain

Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara

seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab

seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas

mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja

Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa

untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan

dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa

pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata

mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan

melakukannya dengan tangan

Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi

guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu

pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu

menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa

guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013

mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi

Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang

yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi

kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk

pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi

yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan

dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri

dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi

PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224

para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi

karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi

yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan

mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka

guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang

disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa

melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya

Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi

para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara

maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang

instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar

antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika

seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli

dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya

orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak

tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja

apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia

akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu

banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-

galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai

instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar

sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi

proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal

Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang

dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka

pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang

dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita

bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh

-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat

menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum

2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani

2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru

melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum

2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif

dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh

gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja

keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan

membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru

Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan

PERAN GURU TK225

I

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 4: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

BEBERAPA BUTIR

prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU

AGAmA IRISl [IU (PJI()

OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA

12 I(URIIULUm 2013-

PEmlKIRMJ OAR 1

PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU

IWISTIAIUI

ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak

hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan

juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum

tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan

Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya

Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di

seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum

Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna

Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal

yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka

menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi

misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan

menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang

seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri

secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer

yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya

sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi

kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi

memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK

sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil

dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak

suka

Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach

event organizer hakini

P[HflN GURU 1 K222

Pendahuluan

erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita

Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru

adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor

yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang

sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang

pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang

penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-

arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita

berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri

seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-

garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari

seorang guru

Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana

kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn

berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari

kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana

lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih

dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun

kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka

semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik

akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani

2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas

seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya

sebuah kurikulurn

Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut

saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan

benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai

seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran

bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita

karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang

guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Karakteristik Kurikulum 2013

Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya

Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini

(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)

merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya

dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan

berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-

Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan

secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal

PERAN GURU TK223

ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain

kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga

berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli

dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)

semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi

semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara

siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru

maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai

komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri

menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain

pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu

melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal

rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya

kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona

pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong

orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)

desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)

doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)

Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu

adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain

Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara

seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab

seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas

mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja

Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa

untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan

dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa

pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata

mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan

melakukannya dengan tangan

Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi

guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu

pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu

menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa

guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013

mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi

Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang

yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi

kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk

pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi

yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan

dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri

dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi

PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224

para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi

karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi

yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan

mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka

guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang

disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa

melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya

Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi

para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara

maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang

instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar

antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika

seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli

dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya

orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak

tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja

apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia

akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu

banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-

galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai

instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar

sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi

proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal

Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang

dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka

pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang

dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita

bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh

-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat

menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum

2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani

2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru

melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum

2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif

dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh

gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja

keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan

membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru

Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan

PERAN GURU TK225

I

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 5: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain

kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga

berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli

dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)

semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi

semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara

siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru

maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai

komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri

menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain

pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu

melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal

rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya

kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona

pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong

orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)

desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)

doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)

Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu

adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain

Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara

seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab

seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas

mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja

Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa

untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan

dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa

pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata

mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan

melakukannya dengan tangan

Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi

guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu

pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu

menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa

guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013

mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi

Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang

yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi

kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk

pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi

yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan

dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri

dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi

PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224

para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi

karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi

yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan

mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka

guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang

disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa

melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya

Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi

para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara

maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang

instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar

antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika

seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli

dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya

orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak

tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja

apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia

akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu

banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-

galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan

untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai

instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar

sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi

proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal

Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang

dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka

pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang

dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita

bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh

-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat

menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum

2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani

2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru

melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum

2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif

dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh

gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja

keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan

membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru

Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan

PERAN GURU TK225

I

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 6: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang

menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah

persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini

siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan

persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik

mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan

pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab

perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara

maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani

2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa

menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat

dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta

mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)

Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang

secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu

rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada

lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana

dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-

128)

I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang

bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif

mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus

2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek

yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik

oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan

rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang

diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang

mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban

atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa

rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah

dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara

kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a

kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan

mengevaillasi

3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi

kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber

fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226

yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks

wawancara pengarnatan dan sebagainya

4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk

rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru

Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab

persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang

sarna sekali bertolak belakang

5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar

berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini

terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan

berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang

ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya

dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa

beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang

sudah dirernukan

Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya

berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn

mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh

tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan

Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu

(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan

menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan

rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti

secara berurut kclirna langkah ini

Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual

01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks

Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi

dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka

terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn

2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan

figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya

secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau

gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013

untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa

pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya

memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran

khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru

Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013

227PEHIN GURU TK

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 7: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang

pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013

Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu

dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan

profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang

guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur

sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari

seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika

rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini

mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain

rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan

pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta

kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya

dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014

24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)

Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi

seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang

menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik

profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi

teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007

Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada

kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan

siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi

diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi

yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan

Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai

perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun

Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk

kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran

yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya

(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa

seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya

dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu

sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang

sudah dirniliki

Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang

Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah

PERAN GURU TK228

sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut

saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung

oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna

dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak

diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia

harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia

pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh

sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia

HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya

berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif

Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan

adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang

luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data

informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar

kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa

menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki

dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru

Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy

Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious

Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik

utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu

teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu

seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya

untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa

yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang

dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus

mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori

sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang

berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal

sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah

tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan

menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk

merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah

Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi

oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan

rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani

I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas

Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)

Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu

sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar

therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa

yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013

PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 8: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode

pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya

Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran

sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum

mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992

152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum

ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992

159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi

konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar

seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)

Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk

mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum

PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini

Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode

yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa

dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang

sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa

rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan

mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach

direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di

dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot

coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and

creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional

potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah

bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran

dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk

mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam

kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini

saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna

(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan

potensi diri

Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan

kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa

seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang

rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-

prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan

perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan

hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan

bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira

sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja

bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA

230

sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang

bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa

tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip

kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan

kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya

sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya

seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan

berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk

sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada

prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang

hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-

model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak

mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus

memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka

sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak

mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus

menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang

dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam

lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang

maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu

menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan

menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam

dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola

relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses

coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika

pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan

menindas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk

menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang

sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna

dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi

yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang

mernatikan kemampuan dirinya

Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer

adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang

merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya

sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran

konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu

penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung

jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal

pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan

231

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 9: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan

acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para

pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu

dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini

dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang

harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja

rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang

menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini

sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain

acara yang sesuai dengan lcebutuhan

Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan

Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua

kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai

dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi

salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara

yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian

pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan

setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw

kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah

bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya

Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan

knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang

diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0

mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal

mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan

siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah

kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa

yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri

kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang

diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa

mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam

banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila

mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain

akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh

orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi

(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar

Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga

dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-

buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal

persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya

prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232

bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga

tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui

lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya

mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA

Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia

beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim

maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn

tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan

bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim

maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang

guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya

berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan

rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang

rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para

siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan

peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti

kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat

menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang

secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai

seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi

(Darmaningtyas 2004 136)

Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu

yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn

Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan

mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan

saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar

seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal

secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas

dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang

berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim

menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan

mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan

memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi

prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-

berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah

bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan

mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih

Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab

guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju

bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan

seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari

PERAN GURU TK233

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 10: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya

sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah

keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati

apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike

Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup

Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab

seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah

tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan

kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan

tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya

tentang hal ini

Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya

mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams

direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta

keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan

diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen

schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di

depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan

motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai

seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata

Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi

tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang

luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan

kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya

semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada

Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini

tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka

wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran

keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk

berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu

menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu

Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan

kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi

panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara

SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang

guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya

sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar

anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris

mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar

pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan

penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita

prRAN GURU I K234

lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni

sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung

jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan

marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut

dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang

guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-

waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang

menarik darinya

Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap

panggilan sebagai seorang guru adalah

mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu

sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap

guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan

bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang

bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan

yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa

Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas

membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk

dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk

berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known

(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh

sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu

menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar

siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk

mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini

ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru

gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah

harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model

pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang

seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan

menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya

Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak

kaku apalagi menindas

Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl

karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu

yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar

Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo

l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi

teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan

dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang

disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada

tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-

hari

PERAN GURU TK235

I

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF
Page 11: Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa ... menggunakan pendekatan saintifik. Secara sederhana, pendekatan

DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran

inovatif progresif dan

leonteksiual Jakarta Kencana

Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics

(Diakses pada 30 Juli 2017)

Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta

Galang Press

Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik

Waru Sidoardjo Genta

Group

Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh

Yogyakarta Kanisius

Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator

Alabama Religious Education Press

Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan

kurikulum 2013 Memahami

berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena

Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper

Collins Publishers

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Jakarta Depdiknas

Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang

peziarah Spiritualitas guru

Kristiani Yogyakarta Obor

Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional

dalam perspekti] abad 21

Magelang Tera Indonesia

Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta

I PERAN GURU TK236

  • NtrE6C5PDF