Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah...
Transcript of Oleh: Junifrius Gultom, M.Si, Ph.D (Editor) · disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah...
Sebuah BlIlZJazyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBARampai MeJuidik
llnJUk Pe1lIbalum Dati BeJhagai IIlJpekzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Oleh Junifrius Gultom MSi PhD (Editor)yxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA
Dr Purim Marbun Dr Erastus Sabdono Dr
Gernaida K Pakpahan Dr Frans Pantan
Maryam Kurniawati DMin Dr Wigand
Sugandi Hendy Kasidi MTh DrJustitia Vox Dei
Hattu Michael Krissusanto MTh Dr Andreas
Budi Setyobekti Dr Robert Paul Trisna Mey
Ester Marbun MPdk DrYuel Sumarno
DAFTAR
lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Daftar lsi
Sekapur Sirih 111
Riwayat Penulis iv
1 Menjadi Guru Pembaharu 1zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Dr Purim Marbun
2 Menuju Pendidikan Teologi Berbasis Teologi Dan Spiritualitas
Pentakosta Sebuah Urgensi Dan Kebutuhan 12
Junifrius Gultom M Si PhD
3 Membawa Jemaat Kepada Kesempurnaan 41
Dr Erastus Sabdono
4 Ontologi Pendidikan Iman Kristen Suatu Pengantar Tentang
Karakteristik Esensial Pendidikan lman Kristen Sebagai Sarana Pembaruan
Paradigma Hidup Orang Kristen Di Era Postmodern 58
Dr Frans Pantan
5 ldentitas Pendidikan Keluarga Pengantar Awal Tentang Studi Mengenai
Pendidikan Dalam Ke1uarga Yahudi Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Anak-anak Dalam Keluarga Kristen Saat Ini 75
Dr Gernaida Kr Pakpahan
6 Pendidikan Religius Kristiani Untuk Transformasi Sosial 102
Maryam KurniawatizxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBDmin
7 Gereja Yang Mendidik Untuk Perubahan Paradigma Dan Hidup 121
Dr Wigand Sugandi
8 Pendidikan Yang Memberdayakan Studi Kasus Pe1ayanan Yayasan Nests
Bagi Masyarakat Sioban Mentawai Sumatera Barat 140
Hendy Kasidi M Th
9 Konsep Pendidikan Hebrew Jewish-the Educating Synagogue Dan
Sekolah Alexandrian Serta lmplementasinya Bagi Pendidikan Keluarga
Kristen DewasayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAIni 169
Dr Andreas Budi Setyobekti
_L
DAFTAR
lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Michael Krissusanto M Th
11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal
Bidang Pendidikan Agama Kristen 199
Dr Yuel Sumarno
12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai
Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan
Kristiani 222
Dr Justitia Vox Dei Hattu
13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237
Dr Robert Paul Trisna
14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam
Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim
Jakarta 249
Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA
I
BEBERAPA BUTIR
prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU
AGAmA IRISl [IU (PJI()
OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA
12 I(URIIULUm 2013-
PEmlKIRMJ OAR 1
PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU
IWISTIAIUI
ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak
hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan
juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum
tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan
Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya
Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di
seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum
Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna
Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal
yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka
menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi
misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan
menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang
seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri
secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer
yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya
sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi
kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi
memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK
sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil
dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak
suka
Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach
event organizer hakini
P[HflN GURU 1 K222
Pendahuluan
erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita
Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru
adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor
yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang
sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang
pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang
penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-
arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita
berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri
seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-
garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari
seorang guru
Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana
kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn
berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari
kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana
lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih
dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun
kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka
semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik
akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani
2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas
seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya
sebuah kurikulurn
Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut
saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan
benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai
seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran
bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita
karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang
guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Karakteristik Kurikulum 2013
Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya
Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini
(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)
merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya
dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan
berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-
Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan
secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal
PERAN GURU TK223
ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain
kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga
berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli
dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)
semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi
semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara
siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru
maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai
komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri
menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain
pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu
melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal
rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya
kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona
pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong
orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)
desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)
doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)
Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu
adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain
Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara
seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab
seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas
mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja
Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa
untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan
dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa
pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata
mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan
melakukannya dengan tangan
Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi
guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu
pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa
guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013
mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi
Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang
yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi
kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk
pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi
yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan
dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri
dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi
PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224
para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi
karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi
yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan
mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka
guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang
disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa
melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya
Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi
para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang
instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar
antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika
seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli
dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya
orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak
tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja
apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia
akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu
banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-
galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai
instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar
sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi
proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal
Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang
dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka
pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang
dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita
bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh
-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat
menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum
2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani
2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru
melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum
2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif
dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh
gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja
keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan
membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru
Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan
PERAN GURU TK225
I
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
DAFTAR
lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Daftar lsi
Sekapur Sirih 111
Riwayat Penulis iv
1 Menjadi Guru Pembaharu 1zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Dr Purim Marbun
2 Menuju Pendidikan Teologi Berbasis Teologi Dan Spiritualitas
Pentakosta Sebuah Urgensi Dan Kebutuhan 12
Junifrius Gultom M Si PhD
3 Membawa Jemaat Kepada Kesempurnaan 41
Dr Erastus Sabdono
4 Ontologi Pendidikan Iman Kristen Suatu Pengantar Tentang
Karakteristik Esensial Pendidikan lman Kristen Sebagai Sarana Pembaruan
Paradigma Hidup Orang Kristen Di Era Postmodern 58
Dr Frans Pantan
5 ldentitas Pendidikan Keluarga Pengantar Awal Tentang Studi Mengenai
Pendidikan Dalam Ke1uarga Yahudi Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Anak-anak Dalam Keluarga Kristen Saat Ini 75
Dr Gernaida Kr Pakpahan
6 Pendidikan Religius Kristiani Untuk Transformasi Sosial 102
Maryam KurniawatizxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBDmin
7 Gereja Yang Mendidik Untuk Perubahan Paradigma Dan Hidup 121
Dr Wigand Sugandi
8 Pendidikan Yang Memberdayakan Studi Kasus Pe1ayanan Yayasan Nests
Bagi Masyarakat Sioban Mentawai Sumatera Barat 140
Hendy Kasidi M Th
9 Konsep Pendidikan Hebrew Jewish-the Educating Synagogue Dan
Sekolah Alexandrian Serta lmplementasinya Bagi Pendidikan Keluarga
Kristen DewasayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAIni 169
Dr Andreas Budi Setyobekti
_L
DAFTAR
lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Michael Krissusanto M Th
11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal
Bidang Pendidikan Agama Kristen 199
Dr Yuel Sumarno
12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai
Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan
Kristiani 222
Dr Justitia Vox Dei Hattu
13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237
Dr Robert Paul Trisna
14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam
Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim
Jakarta 249
Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA
I
BEBERAPA BUTIR
prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU
AGAmA IRISl [IU (PJI()
OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA
12 I(URIIULUm 2013-
PEmlKIRMJ OAR 1
PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU
IWISTIAIUI
ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak
hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan
juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum
tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan
Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya
Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di
seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum
Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna
Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal
yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka
menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi
misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan
menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang
seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri
secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer
yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya
sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi
kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi
memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK
sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil
dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak
suka
Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach
event organizer hakini
P[HflN GURU 1 K222
Pendahuluan
erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita
Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru
adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor
yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang
sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang
pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang
penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-
arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita
berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri
seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-
garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari
seorang guru
Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana
kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn
berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari
kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana
lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih
dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun
kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka
semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik
akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani
2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas
seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya
sebuah kurikulurn
Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut
saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan
benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai
seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran
bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita
karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang
guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Karakteristik Kurikulum 2013
Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya
Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini
(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)
merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya
dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan
berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-
Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan
secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal
PERAN GURU TK223
ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain
kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga
berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli
dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)
semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi
semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara
siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru
maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai
komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri
menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain
pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu
melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal
rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya
kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona
pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong
orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)
desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)
doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)
Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu
adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain
Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara
seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab
seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas
mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja
Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa
untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan
dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa
pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata
mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan
melakukannya dengan tangan
Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi
guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu
pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa
guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013
mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi
Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang
yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi
kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk
pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi
yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan
dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri
dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi
PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224
para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi
karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi
yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan
mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka
guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang
disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa
melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya
Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi
para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang
instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar
antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika
seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli
dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya
orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak
tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja
apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia
akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu
banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-
galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai
instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar
sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi
proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal
Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang
dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka
pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang
dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita
bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh
-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat
menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum
2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani
2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru
melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum
2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif
dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh
gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja
keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan
membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru
Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan
PERAN GURU TK225
I
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
DAFTAR
lSIzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
10 Ilmu Pendidikan Dan Kepemimpinan Di Indonesia 186zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Michael Krissusanto M Th
11 Strategi Paikem Terpadu Sebagai Sarana Membawa Perubahan Dal
Bidang Pendidikan Agama Kristen 199
Dr Yuel Sumarno
12 Peran Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Biagkai
Kurikulum 2013 Beberapa Butir Pemikiran Dari Perspektif Pendidikan
Kristiani 222
Dr Justitia Vox Dei Hattu
13 Pendidikan Dalam Zaman Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru 237
Dr Robert Paul Trisna
14 Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Pada Anak Usia Dini Di Dalam
Keluarga Suatu Studi Kasus Pada Anak-anak TK Menara Serafim
Jakarta 249
Mey Ester Marbun MPdkyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBA
I
BEBERAPA BUTIR
prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU
AGAmA IRISl [IU (PJI()
OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA
12 I(URIIULUm 2013-
PEmlKIRMJ OAR 1
PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU
IWISTIAIUI
ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak
hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan
juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum
tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan
Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya
Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di
seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum
Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna
Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal
yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka
menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi
misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan
menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang
seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri
secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer
yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya
sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi
kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi
memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK
sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil
dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak
suka
Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach
event organizer hakini
P[HflN GURU 1 K222
Pendahuluan
erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita
Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru
adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor
yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang
sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang
pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang
penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-
arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita
berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri
seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-
garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari
seorang guru
Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana
kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn
berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari
kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana
lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih
dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun
kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka
semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik
akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani
2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas
seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya
sebuah kurikulurn
Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut
saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan
benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai
seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran
bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita
karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang
guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Karakteristik Kurikulum 2013
Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya
Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini
(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)
merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya
dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan
berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-
Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan
secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal
PERAN GURU TK223
ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain
kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga
berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli
dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)
semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi
semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara
siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru
maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai
komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri
menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain
pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu
melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal
rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya
kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona
pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong
orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)
desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)
doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)
Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu
adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain
Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara
seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab
seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas
mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja
Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa
untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan
dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa
pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata
mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan
melakukannya dengan tangan
Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi
guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu
pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa
guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013
mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi
Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang
yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi
kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk
pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi
yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan
dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri
dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi
PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224
para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi
karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi
yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan
mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka
guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang
disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa
melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya
Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi
para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang
instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar
antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika
seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli
dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya
orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak
tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja
apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia
akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu
banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-
galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai
instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar
sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi
proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal
Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang
dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka
pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang
dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita
bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh
-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat
menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum
2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani
2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru
melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum
2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif
dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh
gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja
keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan
membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru
Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan
PERAN GURU TK225
I
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
BEBERAPA BUTIR
prRAIU GURU P(IUOIOIIAIU
AGAmA IRISl [IU (PJI()
OALAm BIIUGKJ1lTSRIFDA
12 I(URIIULUm 2013-
PEmlKIRMJ OAR 1
PERSPEIltTIF PEIUOIOII(AIU
IWISTIAIUI
ABSTRAKSTzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBABerkualitas atau tidaknya sebuah kurikulurn tidak
hanya ditentukan oleh isi dari kurikulum tersebut retapi ditentukan
juga olch guru (mata pelajaran apapun) sebagai pelaksana kurikulum
tcrsebut Jika dernikian maka peran seorang Guru Pendidikan
Agama Kristen (PAK) dalarn pelaksanaan kurikulum khususnya
Kurikulum 2013 yang sernentara diberlakukan di sekolah-sekolah di
seantero nusantara ini sangat strategis Sebagai pelaksana kurikulum
Guru PAK setidaknya memainkan ernpat peran srraregis Pertarna
Guru PAK sebagai seorang ilmuwan yang rnernpertanyakan hal-hal
yang belurn diketahui dan bersarna dengan para siswanya mereka
menyelidiki dan rnencari jawaban atas hal-hal yang rnasih menjadi
misteri Kedua Guru PAK sebagai seorangzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAcoach yang marnpu
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang bersahabat bukan
menindas sehingga proses pembelajaran itu sendiri mernbuka ruang
seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan potensi diri
secant maksimal Ketiga Guru PAK sebagai seorang event organizer
yang dalam mendesain rencana-rencana pernbelajaran berupaya
sernaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi
kebutuhan para siswa dan bukan sekadar mementingkan apalagi
memuaskan keinginan sang guru sernata Dan terakhir Guru PAK
sebagai seorang hakirn yang mampu menilai para siswa secara adil
dan bertanggungjawab dan bukan sekadar aras dasar suka atau tidak
suka
Kata-kata Kunci Guru PAK Kurikulurn 2013 ilmuwan coach
event organizer hakini
P[HflN GURU 1 K222
Pendahuluan
erika mcndengar kata guru maka kepadanya kita
Kmelckatkan banyak sekali garnbaran ideal misalnya guru
adalah seorang ahli yang tahu banyak hal seorang konselor
yang bisa diajak untuk berbagi cerita apa saja seorang
sahabat yang ada dalarn suka maupun duka seorang
pendamping yang terus berjalan mendamping siswanya seorang
penasihat spiritual yang darinya para siswa mendapatkan araban-
arahan spiritual seorang pelaksana kurikulum dan sebagainya Kita
berharap bisa menernukan gambaran-gambaran ideal ini dalam diri
seorang guru meskipun kita menyadari sungguh bahwa gambaran-
garnbaran ini menunrut tanggung jawab yang tidak ringan dari
seorang guru
Terkait dengan tanggung jawab sebagai seorang pelaksana
kurikulurn kita sadar benar bahwa baik atau tidak baiknya kurikulurn
berkualitas atau tidaknya bukan semata-mata bergantung dari
kurikulurn tersebut melainkan juga pada guru sebagai pelaksana
lapangan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Fuad Hasan sebagaimana dikutip oleh Imas Kurniasih
dan Berlin Sani pernah mengatakan begini Sebaik apapun
kurikulurn jika tidak dibarengi oJeh guru yang berkualitas maka
semuanya akan sia-sia Sebaliknya kurikulurn yang kurang baik
akan dapat diropang oleh guru yang berkualitas (Kumiasih amp Sani
2014 13) Saya kira kita setuju dengan pernyataan ini bahwa kualitas
seorang Guru turut menentukan terlaksana dengan baik atau tidaknya
sebuah kurikulurn
Dalam kerangka berpikir ini maka Kurikulum 2013 menurut
saya menantang kira untuk melihat kembali dan memaharni dengan
benar siapakah guru iru Kurikulurn 2013 melihat guru scbagai
seseorang yang rnernainkan peran ganda dalarn proses pembelajaran
bersama para siswa Tulisan ini akan memaparkan kepada kita
karakteristik Kurikulum 2013 dan implikasi konkretnya bagi seorang
guru khususnya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Karakteristik Kurikulum 2013
Kita tentu setuju bahwa setiap kurikulum memiliki kekhasannya
Kurikulurn 2013 yang sementara dipakai beberapa tahun terakhir ini
(dengan berbagai tarnbal-sularn di sana-sini yang terus dilakukan)
merniliki beberapa karakteristik urnurn yang membedakannya
dengan kurikulurn-kurikulurn sebelurnnya sebagaimana dijelaskan
berikut ini (Yani 2014 78-143 Kurniasih amp Sani 2014 1-60 AI-
Tabany 20145-16) Pertarna Kurikulum 2013 memberikan penekanan
secara holistik pada domain pengetahuan sikap dan keterampilan Hal
PERAN GURU TK223
ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain
kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga
berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli
dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)
semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi
semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara
siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru
maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai
komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri
menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain
pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu
melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal
rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya
kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona
pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong
orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)
desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)
doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)
Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu
adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain
Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara
seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab
seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas
mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja
Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa
untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan
dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa
pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata
mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan
melakukannya dengan tangan
Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi
guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu
pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa
guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013
mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi
Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang
yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi
kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk
pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi
yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan
dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri
dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi
PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224
para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi
karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi
yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan
mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka
guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang
disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa
melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya
Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi
para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang
instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar
antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika
seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli
dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya
orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak
tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja
apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia
akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu
banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-
galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai
instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar
sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi
proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal
Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang
dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka
pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang
dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita
bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh
-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat
menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum
2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani
2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru
melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum
2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif
dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh
gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja
keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan
membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru
Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan
PERAN GURU TK225
I
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
ini berarti bahwa kurikulum 2013 bukan saja menekankan domain
kognitif siswa tetapi juga domain karakter dan budi pekerti Itu juga
berarti bahwa proses pembelajaran termasuk komponen penilaianyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAeli
dalamnya tidak hanya berfokus pada ranah pengetahuan (kognitif)
semata melainkan mencakup semua aspek Penilaian tidak lagi
semata-mata diukur dari nilai ujian terrulis tetapi juga pada cara
siswa bersikap kesopanannya dalam berinteraksi dengan para guru
maupun siswa lain dan sebagainya Dengan melibatkan berbagai
komponen ini maka kita bisa melihat bahwa pendidikan itu sendiri
menyentuh segala dimensi kehidupan Atau dengan kata lain
pendidikan tidak hanya membuat orang tahu ten tang sesuatu
melainkan memahaminya dengan benar dan berupaya semaksimal
rnungkin untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Saya
kira hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Lickona
pakar pendidikan karakter bahwa pendidikan itu idealnya menolong
orang untuk (1)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAknowing the good - tahu tentang yang baik (2)
desiring loving the good - berhasrat untuk melakukan yang baik dan (3)
doing the good - melakukan yang baik (Koesoema 2015 157-158)
Atau dalam bahasanya Doni Koesoema pendidikan karakter itu
adalah proses olah pikir olah rasa dan olah raga Tentu dalam desain
Kurikulum 2013 tiga domain ini hams dipertimbangkan secara
seimbang dalam proses pembelajaran Iru berarti tanggung jawab
seorang guru tidak hanya semata-mata berorientasi pada aktivitas
mentransmisi sebanyak mungkin pengetahuan kepada para siswa saja
Proses pembelajaran yang berlangsung seyogianya menolong siswa
untuk sampai pada tahap melakukan apa yang diketahui Dengan
dernikian tepat kata-kata ini untuk Kurikulurn 2013 bahwa
pendidikan itu idealnya menolong siswa untuk melihat dengan mata
mengolah dan mempertimbangkannya dengan hati dan
melakukannya dengan tangan
Kedua Kurikulum 2013 membuka ruang sebesar-besarnya bagi
guru untuk mengembangkan dan memerlengkapi did dengan ragam ilmu
pengetahuan Hal ini sernata-mata dilakukan agar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran yang segar dan up to date Mengapa
guru harus melakukan hal ini Oleh karena Kurikulum 2013
mernbuka ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk berekspJorasi
Kurikulum 2013 juga mendorong siswa untuk menjadi orang-orang
yang aktif kreatif dan inovatif Aktif dalam mencari informasi
kreatif dalam menggunakan berbagai sumber yang ada untuk
pembelajaran dan inovatif daJam menyajikan informasi-informasi
yang telah diperoleh dengan cara-cara yang mudah dimengertidan
dipahami Itu sebabnya seorang guru perlu memerJengkapi diri
dengan baik supaya dia bisa menjadi partner yang sepadan bagi
PERAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA224
para siswanya dan sebaliknya Salah satu tantangan terbesar bagi
karalcteristik ini adalah terbukanya dunia informasi dan teknologi
yang memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan
mudah Jika guru tidak berlomba untuk mengupgrade dirinya maka
guru akan ketinggalan jauh dari para siswanya sehingga apa yang
disajikan di kelas adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa
melalui belajar mandiri yang dilakukan olehnya
Ketiga oleh karen a Kurikulum 2013 membuka ruang bagi
para siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara
maksimal maka kurikulum ini tidak lagi melihat guru sebagai seorang
instruktur melainkan searang fasilitator Ada perbedaan mendasar
antara seorang instruktur dan fasilitator Dari segi peran jika
seorang guru adalah instruktur maka ia adalah seorang yang ahli
dalam materi yang disampaikan Ia dianggap sebagai satu-sarunya
orang yang tahu tentang apa yang sedang dipelajari dan siswa tidak
tahu sama sekaJi Proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
semata-mata untuk mengarahkan siswa untuk menerima begitu saja
apa yang diajarkan Sebaliknya jika gum adalah fasilitator maka ia
akan dianggap sebagai partner atau mitra belajar siswa Ia tahu
banyak hal tetapi bukan satu-satunya yang mengetahui segala-
galanya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung bertujuan
untuk membangun kepekaan dan sikap kritis siswa Guru sebagai
instruktur akan berperan mengendalikan proses belajar-rnengajar
sebaliknya jika ia adalah fasilitator maka ia akan memfasilitasi
proses pembeJajaran dengan melibatkan siswa secara maksimal
Dalam paradigma seorang instruktur pola komunikasi yang
dibangun umumnya satu arah sebaliknya jika ia fasilitator maka
pola komunikasi yang diciptakan adalah pola komunikasi yang
dialogis Dari penjelasan sederhana ini nampak jelas kepada kita
bahwa fasilitator adalah peran yang lebih tepat untuk dimainkan oleh
-seorang guru daripada seorang instruktur Jika guru lebih tepat
menjadi fasilitator daripada instruktur maka sifat dari Kurikulum
2013 itu bukan lagi teacher-centered melainkan student-centered (Yani
2014 92) Proses pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru
melainkan melibatkan siswa secara aktif Itu sebabnya Kurikulum
2013 menolak sistem pembelajaran yang bersifat indoktrinatif
dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh
gurunya Sebaliknya dalam desain kurikulum ini siswa harus bekerja
keras untuk mencari mengolah informasi yang didapat dan
membentuknya menjadi sebuah pengetahuan baru
Keempat metode pembelajaran dalam desain Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik Secara sederhana pendekatan
PERAN GURU TK225
I
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
saintifik dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekaran yang
menggunakan cara-cara ilrniah dalarn mcnyclesaikan sebuah
persoalan yang cliajukan Dengan menggunakan pendekatanyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAini
siswa diharapkan rnampu berpikir kritis dalarn menyelesaikan
persoalan yang ada dan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran Dalarn proses pernbelajarannya pendekatan saintifik
mcnycnruh tiga domain penting yaitu sikap keterarnpilan dan
pengetahuan DomainzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAsikap menolong siswa untuk menjawab
perianyaan rnengapa Domain ini dapat dikernbangkan seeara
maksimal melalui berbagai aktivitas seperti menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur menjalankan dan menghargai (Yani
2014 84-88) Domain kedua yaitu keterarnpilan menolong siswa
menjawab perianyaan bagairnana Domain im dapat
dikembangkan secara maksimal melalui aktivitas rnencipta
mcnyajikan mendernostrasikan dan sebagainya (Yani 201490-91)
Domain yang ketiga adalah pengetahuan yang menolong siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan Domain ini dapat berkernbang
secara maksimal melalui aktivitas mencari inforrnasi tertentu
rnenganalisis dan sebagainya (Yani 2014 88-89) Selanjutnya ada
lima tahapan penting dalarn pendekatan saintifik sebagairnana
dijclaskan berikut ini (Kurniasih amp Sani 201438-60 Yani 2014 125-
128)
I Mengamati (Observasi) Tahap pertarna ini rncmbuka ruang
bagi para siswa uruuk rnelakukan pcngarnaran (seobjektif
mungkin) terhadap isu rerrenru yang menjadi fokus
2 Meuanya Pada rahap kedua ini terjadi tanya-jawab atas objek
yang diamari Perranyaan-pertanyaan yang diajukan (baik
oleh guru maupun siswa) bertujuan untuk mernbangkitkan
rasa ingin rahu siswa atas ropik yang sedang
diamatidipercakapkan terrnasuk merangsang siswa untuk
terlibat aktif dalam interaksi baik sebagai pihak yang
mengajukan pertanyaan maupun yang mernberikan jawaban
atas pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
tentunya disesuaikan dengan kernampuan kogniiif siswa
rnulai dari hal-hal yang bersifat pengetahuan umum 1l111dah
dan sederhana hingga pertanyaan-pertanyaan yang secara
kognitif lebih tinggi seperti pertanyaan yang ll1engarah pad a
kemampllan lIntllk menganalisis mensistesis dan
mengevaillasi
3 Mellgllllplllkal1 IIformasi Pada tahap Ini Slswa diberi
kesempatan seluas-Iuasnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajllkan dengan menggali berbagai sumber
fRIN GURU IKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA226
yang rcrsedia seperti mencari dari berbagai buku teks
wawancara pengarnatan dan sebagainya
4 Mengasosiasi I Menalar Pada tahap ini siswa dilatih unruk
rneramu berbagai informasi yang sudah dikumpulkan pada
tahap sebelumnya menjadi sebuah pengetahuan baru
Informasi-inforrnasi tersebut bisa saja mendukung menjawab
persoalan yang sementara diteliti ataupun sesuatu yang yang
sarna sekali bertolak belakang
5 Mengleomunikasikan Setelah mengasosiasi dan menalar
berbagai informasi yang sudah diperoleh pada tahap ini
terbuka ruang bagi para siswa untuk merurnuskan kesirnpulan
berdasarkan hasil pengarnatan dan pencarian informasi yang
ada Apa yang telah disimpulkan selanjutnya
dikornunikasikan secara lisan dan tulisan dan bentuknya bisa
beragarn antara lain menuliskan atau menceritakan apa yang
sudah dirernukan
Jika rnengarnari kelirna langkah di atas secara saksarna saya
berargurnen bahwa langkah-Iangkah ini dapat diterapkan dalarn
mengajarkan proses pernbelajaran PAK di sekolah-sekolah sejauh
tersedia berbagai surnbcr dari topik yang dibahasdiperbincangkan
Meskipun kita sadar sepenuhnya juga bahwa ada topik-topik tertentu
(berbasis kisah-kisah Alkitab) yang rasanya sulit diteliti dengan
menggunakan langkah-Iangkah ini secara penuh Bisa saja akan
rerjadi lompatan-Iompatan rertentu sehingga tidak harus mengikuti
secara berurut kclirna langkah ini
Kelima sifat pembelajaran Kurikulum 2013 sangat kontekstual
01eh karcna tersedia ruang untuk menyesuaikan dengan konteks
Iokal siswa maka apa yang menjadi kebutuhan siswa terpenuhi
dengan baik Termasuk bagaimana desain kurikulurn ini peka
terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat
Berdasarkan pernaparan tentang karakteristik Kurikulurn
2013 di atas maka desain kurikulurn ini setidaknya mengharapkan
figur seorang guru yang kompeten dalam rnernainkan perannya
secara baik dan bellar Pertanyaannya kemudian adalah peran atau
gambaran guru seperti apa yang diharapkan oleh Kurikulum 2013
untuk memenuhi berbagai tuntutan ini Berikut aclalah beberapa
pemikiran saya dalam upaya menjawab pel1anyaan ini Saya
memulainya dengan menjelaskan empat kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang Guru (P AK) lalu dilanjutkan dengan peran
khuslIs yang harllsnya dimainkan oleh sang Guru
Guru (PAK) dalarn Bingicai KurikuJurn 2013
227PEHIN GURU TK
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
Kornpetcnsi seorang guru menjadi salah satu syarat penting yang
pcrlu untuk dipertimbangkan dalam desain Kurikulurn 2013
Menurut Pcraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nornor 16 Tahun 2007 renrang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kornpetensi Guru rnaka ada ernpatyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAkornpetensi inti yang perlu
dimiliki oleh seorang guru yaitu pcdagogik kepribadian sosial dan
profesional (Perrnendiknas 2007 3 Kurniasih dan Sani 2014 24)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kompetensi Pedagogik rerkait dengan kernarnpuan mengajar seorang
guru Narnun demikian kemarnpuan mengajar ini tidak diukur
sernara-mara ketika guru berada di ruang kelas tetapi mulai dari
seorang guru rnernpersiapkan mareri pernbelajaran hingga ketika
rnareri tersebut disampaikan ltu sebabnya kompetensi ini
mengharuskan seorang gum menguasai beberapa hal antara lain
rnernahami dengan baik siswa bagairnana merancang melaksanakan
pcmbelajaran dan mengevaluasi proses pernbelajaran serta
kernampuan untuk menolong siswa mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan tepat (Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014
24 lrwantoro dan Suryana 2016 2-3)
Kompetensi Kepribadian terkait dengan kematangan pribadi
seorang guru yang tereermin melalui sikap dan perilaku yang
menghargai norma-norma yang berlaku menjunjung tinggi kode etik
profesi guru bersikap jujur arif dan berwibawa sehingga bisa menjadi
teladan bagi para siswa dan guru yang lain (Permendiknas 2007
Kurniasih dan Sani 2014 25-26) Kompetensi Sosial merujuk kepada
kemarnpuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berelasi dengan
siswa guru lain orang tuawali dan masyarakat luas Dalam berelasi
diharapkan seorang guru marnpu mengembangkan pola-pola relasi
yang positif efektif dan dinarnis (Permencliknas 2007 Kurniasih dan
Sani 201426-27) termasuk kernampuan untuk rnenghargai berbagai
perbeclaan sehingga tidak bersikap diskriminatifterhadap siapapun
Terakhir Kompetensi Profesional Kompetensi ini merujuk
kepada kernampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan berbagai keilmuan lain yang terkait dengannya
(Permendiknas 2007 Kurniasih dan Sani 2014 27) Itu berarti bahwa
seorang guru hams terus-rnenerus mengllpgrade ilmu yang dimilikinya
dan rnenyesuaikan dengan tuntunan dan perkernbangan keilrnuan itu
sendiri serta tidak gampang berpuas diri dengan pengetahuan yang
sudah dirniliki
Berdasarkan uraian di atas rnaka menurut saya peran seorang
Guru (PAX) yang dibutuhkan dalam bingkai Kurikulum 2013 adalah
PERAN GURU TK228
sebagai berikut Pertanta Guru sebagai Ilmuwan Peran ini meriurut
saya sejalan dengan pendckatan pernbelajaran saintifik yang diusung
oleh Kurikulurn 2013 Sebagai ilmuwan seorang guru (bersarna
dengan siswanya) harus berani mempertanyakan hal-hal yang tidak
diketahui dan punya keinginan yang tinggi unruk menyelidikinya Ia
harus rerbuka rerhadap berbagai perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan terrnasuk perkernbangan dan kernajuan teknologi Jauh
sebelum lahirnya Kurikulurn 2013 pakar pendidikan Indonesia
HAR Tilaar sudah rnemprediksi kebutuhan ini Dalam bukunya
berjuclul Beberapa Agenda Refonnasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21 Tilaar mengatakan bahwa sosok seorang guru masa depan
adalah seorang ilmuwan yang mernpunyai dasar pengetabuan yang
luas dan dilengkapi dengan kemampuan menyampaikan data-data
informasi kepada peserta didik (Tilaar 1998 17) Bagi Tilaar
kebutuhan masa kini rnenunrut guru suka atau tidak unruk bisa
menjacli seorang ilmuwan yang berbobot karena ilmu yang dimiliki
dan berkualitas dalam kecakapan untuk menyelidiki hal-hal baru
Melengkapi apa yang disampaikan oleh Tilaar Timothy
Lines dalam bukunya berjudul Functional Images of the Religious
Education mengatakan bahwa setidaknya ada tiga karakteristik
utama yang melekat dalarn diri seorang ilmuwan yaitu penemu
teoretikus dan peneliti (Lines 1992 144) Sebagai seorang penemu
seorang guru harus marnpu untuk mengembangkan kernampuannya
untuk melihat diri dan sekeliling belajar untuk mengapresiasi apa
yang dilihat serta mernaharni dan menginterpretasi apa yang
dilihatnya (Lines 1992 146) Karakteristik seorang teoretikus
mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam berteori
sehingga ketika mengajar ia berbicara tentang sesuatu yang
berdasarkan pacla sebuah konsep yang jelas dan tepat tidak asal
sehingga tindakan-tindakan yang nampak berdasar pada sebuah
tujuan yang jelas (Lines 1992 146) Tanpa teori apa yang diajarkan
menjadi sesuatu yang tanpa dasar Teori menolong guru untuk
merencanakan melakukan dan rnengevaluasi sesuatu secara terarah
Karakteristik teorerikus akan sangat baik ditopang atau diimbangi
oleh karakteristik peneliti Sebagai seorang peneliti guru akan
rnendorong dirinya bersarna-sama dengan siswanya unruk berani
I Dalum mcnguraikan bcberapa peran ini saya ditolong olch Thomas
Arthur Lines dcngan bukunya Functional ImageraquozxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCB0 Religious trlIIC(IOI (1992)
Dalam buku ini Lines mcnjelaskan secara apik scpuluh garnbaran guru yaitu
sebagai parent coach scientist critic strorvteller artist visionarv revohuiouar
therapist clan minister Pada tulisan ini saya mencoba mcngkorclasikan apa
yang disampaiknn olch Lines dcngan kcbutuhan Kurikulu1112013
PERAN GURU rKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA229
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
rnencoba hal-hal baru enrah dengan mclakukan variasi metode
pengajaran mernbuat akriviras alat peraga dan sebagainya
Berdasarkan penjelasan di aras bisayxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisirnpulkan bahwa peran
sebagai seorang ilmuwan yang yang melekat pada sang gum
mengharuskannya u ntuk rnarnpu menyelesaikan masalah (Lines 1992
152) dan aktivitas uiama yang idealnya dilakukan oleh seorang gum
ketika mengemban ranggung jawab ini adalah eksplorasi (Lines 1992
159) Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah apa implikasi
konkritnya bagi seorang Guru PAlO Saya mengusulkan dua hal agar
seorang guru berkernbang secara maksirnal dalarn peran ini (1)
Pendekatan saintifik membuka ruang seluas-luasnya untuk
mengernbangkan hal ini sehingga akan sangat baik jika para Gum
PAl( bersama-sarna dengan siswanya terlibat aktif dalam hal ini
Metode-rnetode pernbelajaran yang dipilih adalah rnetode-metode
yang mengusung hal ini bahkan pernanfaaian teknologi bisa
dilakukan secara maksirnal (2) Melakukan persiapan matang
sebelum mengajar menjadi sebuah keharusan sehingga guru bisa
rnenunrun siswa menemukan hal-hal baru rnempertanyakannya dan
mernberikan jawaban-jawaban konkrit atas jawaban rersebutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Kedua Guru sebagai Coach Secara urnurn coach
direrjernahkan sebagai pelatih Kala pelatih umurnnya dikenal di
dunia olahraga Menurut International Coaching Federation (lCF)middot
coaching adalah partnering with the clients in a rhought-provoking and
creative process that inspireszxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBrhein fa maximize their personal an professional
potential (wwwcoachfederationorg)Arlinya coaching adalah
bckerja bersama dengan para klien dalarn mensrirnulasi pemikiran
dan proses yang kreatif sehingga menginspirasi para klien untuk
mengembangkan secara rnaksimal potensi dirinya baik dalam
kchidupan sehari-hari maupun karier Dari definisi sederhana ini
saya rnelihat setidaknya acla ernpat kata kunci yaitu bekerja bersarna
(bermirra) stirnulasi pikiran proses krearif dan pengembangan
potensi diri
Dalarn ranah pendidikan ketika merafora ini dikenakan
kepada seorang guru rnaka Lines mengingatkan kita bahwa
seudaknya ada beberapa prinsip pokok yang perlu diperhatikan yang
rnenurut saya sejalan dengan definisi coaching dari lCF Prinsip-
prinsip tersebut adalah pertallla seorang coach perlu mell1berikan
perhalian penuh kepada orang-orang yang dilalih (siswa) dan bukan
hanya pada dirinya sendiri Jika tidak proses coadlillg tidak akan
bCljalan maksimal (Lines 1992 100) Prinsip pertama ini saya kira
sejalan dengan dcfinisi di atas babwa COllchiJlgaclalah proses bekelja
bersama (bermitra) Siswa menjadi partner guru c1alam memelajariutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA
230
sesuatu J ika siswa adalah partner rnaka padanya ada sesuatu yang
bisa dikembangkan secara rnaksimal Dia tidak datang membawa
tangan kosong clan siap untuk menerima sesuatu begitu saja Prinsip
kedua ketika melatih seseorang perhatian lebih besar diberikan
kepada upaya untuk mempraktikkan sesuatu dan bukan hanya
sekadar menyampaikan teori (Lines J 992 100) Itu artmya
seseorang tidak hanya ditolong untuk mengembangkan kemarnpuan
berpikir atau mengingat sesuaru tetapi bagaimana dia ditolong untuk
sampai pada tahapan bagaimana melakukannya (how to) Pada
prinsip ini saya kira coaching menolak model-model pendidikan yang
hanya mengindoktrinasi siswa mernbelenggunya dengan model-
model yang memaksanya untuk mengbafal dan mengmgat sebanyak
mungkin informasi Prinsip ketiga seorang coach harus
memperlakukan peserta didiknya dengan balk dan rnelihat rnereka
sebagai manusia seuruhnya (Lines 1992 100) dan tidak
mernperlakukannya hanya sekadar sepertl robot Ia harus
menernukan berbagai potensi baik dalam diri orang-orang yang
dilatihnya Prinsip keernpat seorang coach yang baik harus meildesam
lingkungan pernbelajaran dengan sebaik mungkin sehingga hasil yang
maksirnal bisa dicapai (Lines 1992 100-101) Coaching perlu
menyediakan ruang pernbelajaran yang mernadai dan
menyenangkan Saya rnernahami ruang pembelajaran ini dalam
dua hal secara fisik terkait sarana-prasarana dan sebagai sebuah pola
relasi yang terjalin d i anrara subjek-subjek yang terlibat dalarn proses
coaching rersebut Bagi saya kernitraan yang sejan akan tercipta jika
pola relasi yang rercipta adalah pola relasi yang bersahabat dan bukan
menindas
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran sebagai coach yang melekat pada guru mengharuskannya unruk
menciptakan sebuah suasana belajar-mengajar yang mernbuka ruang
sebesar-besarnya bagi orang-orang yang berjalan bersarna-sarna
dengannya untuk berkembang secara maksimal sesuat dengan potensi
yang dimiliki olehnya tanpa dibelenggu oleh berbagai hal yang
mernatikan kemampuan dirinya
Ketiga Guru sebagai Event Organizer (EO) Event Organizer
adalah seseorang (atau sekelompok orang) yang merancang
merencanakan dan melaksanakan sebuah acara Jenis acaranya
sangat bervariasi mulai dari acara pernikahan ulang tahun pameran
konferensi seminar pertunjukan festival peluncuran produk tertentu
penggalangan dana dan sebagainya Menurut saya ada tLga tanggung
jawab besar seorang EO Pertama adalah mend~esaln a~ara Hal
pertall1a yang harus dilakukan oleh seorang EO ketlka akan
231
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
mcndesain acara adalah mendara secara cerrnat sernua kebutuhan
acara terrnasuk kebutuhan arau permimaan khusus dari para
pcnyewa Pendataan ini juga meneakup pemilihan ternpat waktu
dan sarana-prasarana yang dibutuhkan Dalarn proses pendataan ini
dialog terjadi di aruara kcdua belah pihak Prinsip paling urarna yang
harus dipegang adalah bahwa scorang EO tidak bisa scenaknya saja
rnemaksakan keinginannya melainkan perlu mcmerhatikan apa yang
menjadi kebutuhan urama siyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBApenycwa Selanjulnya jika data-data ini
sudah diperoleh maka langkah berikutnya adalah meraneang desain
acara yang sesuai dengan lcebutuhan
Kedua melaksanakan konsep yang sudah diraneangkan
Tahapan ini meneakup persia pan detail berdasarkan semua
kebutuhan yang diburuhkan dan bagaimana mcrealisasikannva sesuai
dengan konsep Pada lahapan ini persiapan yang marang rnenjadi
salah saru syarar mutlak untuk menghasilkan sebuah desain acara
yang benar-benar rnernuaskan selera Ketiga memberikan perhatian
pcnuh pada porensi (kekuatan) dan bukan kelerbatasankelemahan
setiap orang yang terlibat dalarn tim kerja Menurut saya salah saw
kunei keberhasilan seorang EO (yang bekerja bersarna) adalah
bagairnana dia menerima setiap orang apa adanya dan mengapreasihasil kerjanya
Perranyaannya sekarang adalah baga irnana mengembangkan
knsep ini dalarn desain Kurikulum 2013 Hal pertarna yang
diajarkan kepada kita adalah bagaimana seorang auru dalarn 0
mcndesain sebuah reneana pernbelajaran berupaya semaksimal
mungkin unruk menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
siswa Untuk itu kemampuan utarna yang dibutuhkan di sini adalah
kernarnpuan untuk mendengarkan memahami dan mengerti apa
yang menjadi kebutuhan seorang siswa Ketiica kita mernbiarkan diri
kita berada dalarn keadaan diam dan berfokus pada apa yang
diutarakan olch orang lain maka menurut saya di sini kita bisa
mengerti dan memahami dengan baik kebutuhan seseorang Dalam
banyak kenyataan kita terlalu sering membiarkan pikiran kila
mengganggu kita kerika kita sedang mendengarkan orang lain
akhirnya kita sulit memahallli seeara uruh apa yang disampaikan oleh
orang Jain dan akhirnya leita tergoda utltuic memberiican interpretasi
(yang rerburu-buru dangkal dan tak berbobot sama sekali) alas apayang kita dengar
Selain kemampuan mendengar persiapan yang malang juga
dJbutuhkan Tanpa persiapan scgala sesualu akan menjadi lerbuJu-
buru tanpa arah yangjclas Bagi saya persiapan lllencakup dua hal
persiapan diri dan sarana-prasarana penunjang Selain ilu saya
prRAN GURU TKutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBA232
bcranggapan bahwa peran guru sebagai seorang EO (dengan tiga
tanggung jawab besar yang sudah dijelaskan di atas) nampak melalui
lima tahapan pendekaian saintifik berikut ini rnengarnati rncnanya
mengumpulkan inforrnasi rnengasosiasi dan mengkornunikasikanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBA
Keempat Gum sebagai Hakim Dalarn konteks lndonesia
beberapa rahun bclakangan ini kerika mendcngarkan kata hakim
maka pikiran kira langsung tertuju pada proses peradilan yang kejarn
tak berwibawa dan gampang diarur Akibatnya jika kita mengatakan
bahwa guru hams bisa mernainkan perannya sebagai seorang hakim
maka bagi kita ini sesuaru hal yang rnengerikan karena bisa saja sang
guru guru bcrlaku kejam terhadap sang murid Dalarn bukunya
berjudul Pendidikan yang Merniskinkan Darrnaningtyas bahkan
rncnilai peran guru sebagai hakirn ini adalah sesuatu yang
rnenakutkan karena guru bisa berlaku sangat kejarn kepada para
siswanya (Darrnaningryas 2004 136) Ia bahkan menyandingkan
peran guru sebagai hakirn ini dengan beberapa peran lain seperti
kornando tutor penatar calo penatar yang menurutnya sangat
menguat beberapa tahun terakhir ini dalarn dunia pendidikan yang
secara perlahan-lahan melernahkan peran guru yang ideal sebagai
seseorang yang mendidik membimbing dan mernberikan inspirasi
(Darmaningtyas 2004 136)
Meresponi hal di alas saya melihat bahwa tetap ada sesuatu
yang menarik dan bernilai dari peran guru sebagai seorang hakirn
Jika hal ini dikembangkan secara benar dan maksimal maka akan
mernberikan perubahan yang signifikan bagi dunia pendidikan dan
saya mencoba untuk menguraikannnya di sini Tanggung jawab besar
seorang hakim adalah mernberikan penilaianmenetapkan suatu hal
secara adil Penilaianpenetapan keputusan dilakukan seeara bebas
dan mandiri tanpa ada rekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan di dalamnya Dalam banyak kesempatan hakim
menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang mcncari dan
mcrindukan keadilan Setidaknya dalam menimbang dan
memutuskan sebuah perkara seorang hakim harus menjunjung tinggi
prinsip independensi (bebas dari pengaJUh luar) dan prinsip ketidak-
berpihakan 1l11plikasi sederhana dari dua prinsip ini adalah
bagaimana seorang guru bisa lllembebaskan dirinya dari berbagai
pengaruh siapapun kelika mengevaluasi seorang seorang siswa dan
mampu bersikap netral dalam menilai tidak pilih kasih
Peran scbagai seorang hakim nampak melalui tanggungjawab
guru dalam menilaimengevaJuasi siswa Di sini kita tenlu seruju
bahwa guru lidak hanya menilai pengetahuan dan kelerampilan
seorang Slswa tctapi juga sikapnya Membaea peran ini dari
PERAN GURU TK233
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
pcrspcktif Kurikulurn 20]3 maka tanggung jawab guru bukan hanya
sekadar menilai sesuatu Tetapi penilaian lahir dari scbuah
keputusan maiang dan bertanggung jawab Penilaian itu juga tenruyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAdisesuaikan dengan kernarnpuan dan situasi siswa bukan sesuka hati
apalagi hanya sebataszyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAlilltedan dislike
Sebuah RefleksiutrpnlkigdcaUTSRPKJGFDBAPcnutup
Dari beberapa pcnjelasan di atas kita melihat bahwa tanggung jawab
seorang Guru PAK dalam bingkai Kurikulurn 2013 bukanlah sebuah
tanggung jawab rnudah Untuk bisa mewujudkannya dibutuhkan
kornirmen yang tinggi kerendahan hati dan kesadaran pcnuh akan
tanggung jawab yang diemban Ada beberapa cararan reflekiif saya
tentang hal ini
Perrarna Cum (PAK) harus meliliat tallggllllg jawabnya
mengajar dan niendidik sebagai sebuah panggilan ilahi yang hams
direspous deugan kesunggultan Irati ketulusan kejujuran serta
keberanian dan bukan hanya sekadar ntemenuhi keinginan-keinginan
diri atau orallg lain Kesungguhan hari mernperreguh kornirmen
schingga kita rnampu untuk melangkah maju meski jalan-jalan di
depan ridaklah sernudah yang kita harapkan Ketulusan mernurnikan
motivasi schingga kita tidak hanya melihat tanggung jawab sebagai
seorang guru hanya dalam hirungan untung dan rugi semata
Kcjujuran menolong kita untuk menerima diri apa adanya tetapi
tidak bekerja seadanya Kejujuran mernbuka sebuah wang yang
luas untuk belajar berdamai dengan diri sendiri Berdarnai dengan
kererbatasan-keterbatasan yang ada pada diri sambil berupaya
semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang ada
Keberanian rnenolong untuk melihat bahwa apa yang dilakukan ini
tidak bebas dari tantangan dan hambatan keberanian mernbuka
wang baru bagi inovasi-inovasi bam dalarn pembelajaran
keberanian menantang diri apakah berani araukah tidak untuk
berpindah dari zona nyalllan kita Ice sebuah zona yang selalu
menantang leita untuk Illeillbarui diri dari walchl ke waktu
Menurut saya eillpat hal ini kesungguhan hati kehIiusan
kejujuran serta keberanian menolong leita untuk menghidupi
panggilan kita sebagai seorang guru sehingga kata-kata A Mintara
SlIfiyanta dan YuIia Sri Prihartini dalam buku mereka beljudlll SallgzxwutsrponmlkihgfebaZUSPOJIDCBCllrtI Sang Peziarah (2014) menjadi jelas bahwa Menjadi seorang
guru sllngguh merupalcan vocation (panggilan) dan bukan hanya
sekadar (lJlomtiol (kegemaran) (4) Tentu ada perbedaan mendasar
anlara vocation dan avocatiol1 Beberapa kamus Bahasa Inggris
mengartikan vocation sebagai pekerjaan tetapi tidak hanya sekadar
pekeliaan mclainkan pekeljaan yang dilakukan secara scrius dan
penllh komitmen sebaliknya avocatiol adalah sesuatu yang kita
prRAN GURU I K234
lakukan untuk mcnyempurnakan pekerjaan kita urnurnnya dipaharni
sebagai hobi Dengan dernikian jika kita menghayati tanggung
jawab seorang guru sebagai sebuah panggilan maka kita akan
marnpu untuk menghayati dan menghidupi panggilan tersebut
dengan sebaik mungkin Sebaliknya jika tanggung jawab seorang
guru kita paharni hanya sebagai sebuah kegemaran maka sewakru-
waktu rasa itu akan hilang lenyap kerika tidak ada lagi sesuatu yang
menarik darinya
Kedua salah satu benruk konkrit dari penghayatan rerhadap
panggilan sebagai seorang guru adalah
mentpersiapkan proses beajar mengajar dengan sebaik mungkiu
sebagaimana diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 Itu artinya setiap
guru perlu meluangkan waktu untuk melakukan persiapan dan
bukan persiapan jika ada waktu luang saja Persiapan mernberi ruang
bagi kita untuk rnerarnu dan mengolah bahan kembali bahan-bahan
yang ada di buku ajar sesuai dengan kebutuhan riil para siswa
Ketiga gllm terlebih siswa ketika hadir di ruang-ruaug kelas
membawa sertanya ragam peugetahuan dan pengalaman yallg siap untuk
dibagikan sehingga pcrlu ada wang yang cukup bagi mereka untuk
berbagi Parker Palmer dalam bukunya To Know as We are Known
(1993) mengatakan bahwa to teach is to create space (69) Oleh
sebab itu guru rnelalui desain pernbelajaran yang dibuat perlu
menyediakan secara sengaja dan terencana wang yang cukup agar
siswa dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya terrnasuk
mengembangkan dirinya secara maksimal Ruang di sini
ditentukan salah sarunya oleh pilihan-pilihan metode yang guru
gunakan dalam mengajar Gaya mengajar yang monolog sudah
harus diirnbangi (dan jika perlu ditinggalkan) dengan model-model
pembelajaran yang lebih dialogis yang menciptakanmembuka ruang
seluas-Iuasnya untuk berdiskusi menelaah kasus berbagi pengalarnan
menuturkan narasi-narasi kehidupan bermain dan sebagainya
Ruang di sini juga berarti pola-pola relasi yang Iebih bersahabat tidak
kaku apalagi menindas
Kee1l1pat Kuriklllrllll 2013 menekankan aspek pelllbelltukatl
karakter sisllla Oleh karena itll guru perlu meneladankan sesuatu
yang baik di dala1l1 maupul1 di luar kelas Kata-kata Ki Bajar
Dewantara 1l1enggelitik kita kembali Ing ngarso sung tliloClIo ilg madyo
l11allgllll lltars(I 111 1I1IriI(Idayali yang berarti Di depan menjadi
teladan di tengah membangun se1l1angat dari belakang memberikan
dorongan dan kekuatan Selain teladan bahan-bahan ajar yang
disajikan oleh guru perlu mendorong siswa unhlk sampai pada
tataran me1l1praktikkan apa yang ia ketahui dalam kehidupan schari-
hari
PERAN GURU TK235
I
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-
DAFTAR PUSTAKAzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Al-Tabany Trianto Ibnu Badar 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMKJIHGFEDCBAMendesain model pemhelajaran
inovatif progresif dan
leonteksiual Jakarta Kencana
Code of Ethics https wwwcoachfederationorgabolltethics
(Diakses pada 30 Juli 2017)
Darmaningtyas 2004 Pendidikan yang memiskinkan Yogyakarta
Galang Press
Irwantoro Nurdan YusufSuryana 2016 Kompetensipedagogik
Waru Sidoardjo Genta
Group
Koesoerna Don i 2015 Pendidikan karakter Utuh dan menyeluruh
Yogyakarta Kanisius
Lines Timothy Arthur 1992 Functional images of the religious educator
Alabama Religious Education Press
Kurniasih Imas dan Berlin Sani 2014 Sukses mengimplemcntasikan
kurikulum 2013 Memahami
berbagai aspek dalam kurikulum 2013 Surabaya Kata Pena
Palmer Parker 1993 To know as we are known New York Harper
Collins Publishers
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Jakarta Depdiknas
Sufiyanta Mintara AyxwutsrponmlkihgfedcbaYWVUTSRPONMLKJIHGFEDBAamp Yulia Sri Prihartini 2014 Sang guru sang
peziarah Spiritualitas guru
Kristiani Yogyakarta Obor
Tilaar H A R 1997 Beberapa agenda refromasipendidikan nasional
dalam perspekti] abad 21
Magelang Tera Indonesia
Yani Ahmad 2014 Mindset kurikulum Ztll B Bandung Alfabeta
I PERAN GURU TK236
- NtrE6C5PDF
-