Lapsus Dr.jamar

download Lapsus Dr.jamar

of 21

Transcript of Lapsus Dr.jamar

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    1/21

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi dan Fisiologi Meningen

    Meningen adalah selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang

     belakang, melindungi struktur halus yang membawa pembuluh darah dan cairan

    sekresi (cairan serebrospinal), dan memperkecil benturan atau getaran. Meningen

    terdiri dari 3 lapisan, yaitu durameter, arakhnoid, dan piameter. 2

    Gambar 2.1. Anatomi Meningen 2

    1. urameter 

    !apisan paling luar, menutup otak dan medula spinalis. "i#at dari durameter 

    yaitu tebal, tidak elastis, berupa serabut, dan berwarna abu$abu. %agian pemisah dura

    & #al' serebri yang memisahkan kedua hemis#er dibagian longitudinal dan tentorium

    yang merupakan lipatan dari dura yang membentuk aring$ aring membran yang kuat.

    aring ini mendukung hemis#er dan memisahkan hemis#er dengan bagian bawah otak 

    (#ossa posterir). 2

    2. Arakhnoid

    Merupakan membran bagian tengah, yaitu membran yang bersi#at tipis dan

    lembut yang menyerupai sarang laba$laba, oleh karena itu disebut arakhnoid.

    Membran ini berwarna putih karena tidak dialiri darah. *ada dinding arakhnoid

    terdapat #le'us khoroid yang bertanggung awab memproduksi cairan serebrospinal

    (+""). Membran ini mempunyai bentuk seperti ari tangan yang disebut arakhnoid

    ili, yang mengabsorbsi +"". *ada usia dewasa normal +"" diproduksi - cc dan

    diabsorbsi oleh ili 1- cc. 2

    3. *iameter 

    Merupakan membran yang paling dalam, berupa dinding yang tipis,

    transparan, yang menutupi otak dan meluas ke setiap lapisan daerah otak. *iameter 

    1/

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    2/21

     berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur aringan ikat yang disebut trabekel.

    *iameter merupakn selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang mengikuti

    setiap lekukan$lekukan pada sulkus$sulkus dan #isura$ #isura, uga melekat pada

     permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal sampai ke uung medula

    spinalis setinggi korpus ertebra. 2

    2.2 Definisi Meningitis Tube!ulosis

    %erbagai penyakit dapat menyerang susunan sara# pusat. "alah satunya adalah

     peradangan pada selaput otak, yang sering disebut meningitis. Meningitis merupakan

     penyakit susunan sara# pusat yang dapat menyerang semua orang. %ayi, anak$anak,

    dan dewasa muda merupakan golongan usia yang mempunyai resiko tinggi untuk 

    terkena meningitis. 3

    *engetahuan yang benar mengenai meningitis tuberkulosis dapat membantu

    untuk mengurangi angka kematian penderita akibat meningitis, mengingat bahwa

    insiden kematian akibat meningitis masih cukup tinggi. 0

    Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen)

    yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium tuberkulosis. *enyakit ini merupakan

    salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada penyakit tuberkulosis paru.

    n#eksi primer muncul di paru$paru dan dapat menyebar secara lim#ogen dan

    hematogen ke berbagai daerah tubuh di luar paru$paru, seperti perikardium, usus,

    kulit, tulang, sendi, dan selaput otak. 3

    2." #tiologi Meningitis Tube!ulosis

     Mycobacterium tuberkulosis merupakan bakteri berbentuk batang pleomor#ik 

    gram positi#, berukuran ,0$3m mempunyai si#at tahan asam, dapat hidup selama

     berminggu$minggu dalam keadaan kering, serta lambat bermultiplikasi (setiap 1-

    sampai 2 am). %akteri ini merupakan salah satu enis bakteri yang bersi#at

    intracellular   pathogen pada hewan dan manusia. "elain Mycobacterium tuberkulosis,

    spesies lainnya yang uga dapat menimbulkan tuberkulosis adalah  Mycobacterium

    bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium microti. 0

    1

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    3/21

    Gambar 2.2. Mycobacterium tuberculosis secara mikroskopis 0

    2.$ #%idemiologi Meningitis Tube!ulosis

    4uberkulosis yang menyerang ""* ("istem "ara# *usat) ditemukan dalam tiga

     bentuk, yakni meningitis, tuberkuloma, dan araknoiditis spinalis. 5etiganya sering

    ditemukan di negara endemis 4%, dengan kasus terbanyak berupa meningitis

    tuberkulosis. i Amerika "erikat yang bukan merupakan negara endemis tuberkulosis,

    meningitis tuberkulosis meliputi 16 dari semua kasus tuberkulosis. -

    i ndonesia, meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan karena morbiditas

    tuberkulosis pada anak masih tinggi. *enyakit ini dapat saa menyerang semua usia,

    termasuk bayi dan anak kecil dengan kekebalan alamiah yang masih rendah. Angka

    keadian tertinggi diumpai pada anak umur / bulan sampai dengan 0 atau / tahun, arang

    ditemukan pada umur dibawah / bulan, hampir tidak pernah ditemukan pada umur 

    dibawah 3 bulan. Meningitis tuberkulosis menyerang ,36 anak yang menderita

    tuberkulosis yang tidak diobati. Angka kematian pada meningitis tuberkulosis berkisar 

    antara 1$26. "ebagian besar memberikan geala sisa, hanya 176 pasien yang akan

    kembali normal secara neurologis dan intelektual. /

    2.& Patofisiologi Meningitis Tube!ulosisMeningitis tuberkulosis pada umumnya muncul sebagai penyebaran tuberkulosis

     primer. %iasanya #okus in#eksi primer ada di paru$paru, namun dapat uga ditemukan di

    abdomen (22,76), kelenar lim#e leher (2,16) dan tidak ditemukan adanya #okus primer 

    (1,26). ari #okus primer, kuman masuk ke sirkulasi darah melalui duktus torasikus dan

    kelenar lim#e regional, dan dapat menimbulkan in#eksi berat berupa tuberkulosis milier 

    atau hanya menimbulkan beberapa #okus metastase yang biasanya tenang.

    *endapat yang sekarang dapat diterima dikemukakan oleh 8ich. 4eradinya

    meningitis tuberkulosis diawali oleh pembentukan tuberkel di otak, selaput otak atau

    17

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    4/21

    medula spinalis, akibat penyebaran kuman secara hematogen selama masa inkubasi

    in#eksi primer atau selama peralanan tuberkulosis kronik walaupun arang. / %ila

     penyebaran hematogen teradi dalam umlah besar, maka akan langsung menyebabkan

     penyakit tuberkulosis primer seperti 4% milier dan meningitis tuberkulosis.

    Meningitis tuberkulosis uga dapat merupakan reaktiasi dari #okus tuberkulosis (4%

     pasca primer). "alah satu pencetus proses reaktiasi tersebut adalah trauma kepala. /

    5uman kemudian langsung masuk ke ruang subarachnoid atau entrikel.

    4umpahan protein kuman tuberkulosis ke ruang subarakhnoid akan merangsang

    reaksi hipersensitiitas yang hebat dan selanutnya akan menyebabkan reaksi radang

    yang paling banyak teradi di basal otak. "elanutnya meningitis yang menyeluruh

    akan berkembang.

    "ecara patologis, ada tiga keadaaan yang teradi pada meningitis tuberkulosis&1. Araknoiditis proli#erati# 

    *roses ini terutama teradi di basal otak, berupa pembentukan massa

    #ibrotik yang melibatkan sara# kranialis dan kemudian menembus pembuluh

    darah. 8eaksi radang akut di leptomening ini ditandai dengan adanya eksudat

    gelatin, berwarna kuning kehiauan di basis otak. "ecara mikroskopik, eksudat

    terdiri dari lim#osit dan sel plasma dengan nekrosis perkiuan.

    *ada stadium lebih lanut, eksudat akan mengalami organisasi dan

    mungkin mengeras serta mengalami kalsi#ikasi. Adapun sara# kranialis yang

    terkena akan mengalami paralisis. "ara# yang paling sering terkena adalah

    sara# kranial 9, kemudian dan 9, sehingga akan timbul geala diplopia

    dan strabismus. %ila mengenai sara# kranial , maka kiasma optikum menadi

    iskemik dan timbul geala penglihatan kabur bahkan bisa buta bila teradi

    atro#i papil sara# kranial . %ila mengenai sara# kranial 9 akan

    menyebabkan gangguan pendengaran yang si#atnya permanen. /,

    2. 9askulitis

    9askulitis yang teradi disertai dengan dengan trombosis dan in#ark  pembuluh darah kortikomeningeal yang melintasi membran basalis atau

     berada di dalam parenkim otak. :al ini menyebabkan timbulnya radang

    obstruksi dan selanutnya in#ark serebri. 5elainan inilah yang meninggalkan

    sekuele neurologis bila pasien selamat. Apabila in#ark teradi di daerah sekitar 

    arteri cerebri media atau arteri karotis interna, maka akan timbul hemiparesis

    dan apabila in#arknya bilateral akan teradi ;uadriparesis.

    *ada pemeriksaan histologis arteri yang terkena, ditemukan adanya

     perdarahan, proli#erasi, dan degenerasi. *ada tunika adentisia ditemukan

    1

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    5/21

    adanya in#iltrasi sel dengan atau tanpa pembentukan tuberkel dan nekrosis

     perkiuan. *ada tunika media tidak tampak kelainan, hanya in#iltrasi sel yang

    ringan dan kadang perubahan #ibrinoid. 5elainan pada tunika intima berupa

    in#iltrasi subendotel, proli#erasi tunika intima, degenerasi, dan perkiuan. =ang

    sering terkena adalah arteri cerebri media dan anterior serta cabang$

    cabangnya, dan arteri karotis interna. 9ena selaput otak dapat mengalami

    #lebitis dengan deraat yang berariasi dan menyebabkan trombosis serta

    oklusi sebagian atau total. Mekanisme teradinya #lebitis tidak elas, diduga

    hipersensitiitas tipe lambat menyebabkan in#iltrasi sel mononuklear dan

     perubahan #ibrin. /,

    3. :idrose#alus 5omunikans

    :idrose#alus komunikans teradi akibat perluasan in#lamasi ke sisterna basalis yang akan mengganggu sirkulasi dan resorpsi cairan serebrospinalis. /,

    Adapun perlengketan yang teradi dalam kanalis sentralis medulla

    spinalis akan menyebabkan spinal block  dan paraplegia. 0 Gambaran patologi

    yang teradi pada meningitis tuberkulosis ada 0 tipe, yaitu&

    1.  Disseminated milliary tubercles, seperti pada tuberkulosis milier.

    2.  Focal caseous plaques, contohnya tuberkuloma yang sering menyebabkan

    meningitis yang di#us.

    3.  Acute inflammatory caseous meningitis.

    • 4erlokalisasi, disertai perkiuan dari tuberkel, biasanya di korteks.• i#us, dengan eksudat gelatinosa di ruang subarakhnoid.

    0. Meningitis proli#erati#.

    • 4erlokalisasi, pada selaput otak.

    • i#us dengan gambaran tidak elas.

     

    Gambaran patologi ini tidak terpisah$pisah dan mungkin teradi bersamaan pada

    setiap pasien. Gambaran patologi tersebut dipengaruhi oleh beberapa #aktor, yaitu

    umur, berat dan lamanya sakit, respon imun pasien, lama dan respon pengobatan yang

    diberikan, irulensi dan umlah kuman uga merupakan #aktor yang mempengaruhi. /,

    *atogenesis teradinya meningitis tuberkulosis secara skematis, dapat

    diamati sebagai berikut&

    %4A masuk tubuh

    >

    4ersering melalui inhalasi

    arang pada kulit, saluran cerna

    >

    Multiplikasi

    >

    n#eksi paru ? #okus in#eksi lain

    2

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    6/21

    >

    *enyebaran hematogen

    >

    Meningens

    >

    Membentuk tuberkel>

    %4A tidak akti# ? dormain

    %ila daya tahan tubuh menurun

    >

    8upture tuberkel meningen

    >

    *elepasan %4A ke ruang subarachnoid

    >

    M@G4" 4B%@85B!C"A

    2.' Manifestasi Klinis Meningitis Tube!ulosis

    Menurut !incoln, mani#estasi klinis dari meningitis tuberkulosis dapat

    dikelompokkan dalam tiga stadium, yaitu&

    1. "tadium (stadium inisial ? stadium non spesi#ik ? #ase prodromal)o *rodromal berlangsung 1 $ 3 minggu.

    o %iasanya gealanya tidak khas.

    o 4imbul perlahan$lahan.

    o 4anpa kelainan neurologis.

    o Geala yang biasa muncul&

    o emam (tidak terlalu tinggi).

    o 8asa lemah.

    o  a#su makan menurun (anore'ia).

    o  yeri perut.

    o "akit kepala.o 4idur terganggu.

    o Mual.

    o Muntah.

    o 5onstipasi.

    o Apatis.

    o rritable.

    *ada bayi, irritable  dan ubun$ubun menonol merupakan mani#estasi yang

    sering ditemukan, sedangkan pada anak yang lebih tua memperlihatkan perubahan

    suasana hati yang mendadak, prestasi sekolah menurun, letargi, apatis, mungkin saa

    21

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    7/21

    tanpa disertai demam dan timbul keang intermiten. 5eang bersi#at umum dan

    didapatkan sekitar 1$1-6.

    ika sebuah tuberkel pecah ke dalam ruang sub arachnoid maka stadium akan

     berlangsung singkat sehingga sering terabaikan dan akan langsung masuk ke stadium

    .

    2. "tadium (stadium transisional ? #ase meningitik)

    *ada #ase ini teradi rangsangan pada selaput otak ? meningen. itandai oleh

    adanya kelainan neurologik, akibat eksudat yang terbentuk diatas lengkung serebri.

    *emeriksaan kaku kuduk (D), re#leks 5ernig dan %rudEinski (D) kecuali pada bayi.

    Gambar 2.3. 5aku kuduk pada penderita meningitis

    engan beralannya waktu, terbentuk in#iltrat (massa elly berwarna abu) di

    dasar otak menyebabkan gangguan otak ? batang otak. *ada #ase ini, eksudat yang

    mengalami organisasi akan mengakibatkan kelumpuhan sara# kranial dan

    hidrose#alus, gangguan kesadaran, papiledema ringan serta adanya tuberkel di koroid.

    9askulitis menyebabkan gangguan #okal, sara# kranial dan kadang medulla spinalis.

    :emiparesis yang timbul disebabkan karena in#ark? iskemia, ;uadriparesis dapat

    teradi akibat in#ark bilateral atau edema otak yang berat.

    *ada anak berusia di bawah 3 tahun, iritabel dan muntah adalah geala

    utamanya, sedangkan sakit kepala arang dikeluhkan. "edangkan pada anak yang

    lebih besar, sakit kepala adalah keluhan utamanya, dan kesadarannya makin menurun.

    Geala yang dapat muncul, yaitu antara lain&

    • Akibat rangsang meningen sakit kepala berat dan muntah (keluhan utama).

    • Akibat peradangan ? penyempitan arteri di otak, antara lain&

    o disorientasi

    o  bingung

    o keang

    o tremor o hemibalismus ? hemikorea

    22

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    8/21

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    9/21

    malas minum, letargi, distress perna#asan, ikterus, muntah, diare, hipotermia, keang

    (pada 06 kasus), dan ubun$ubun besar menonol (pada 33,36 kasus).<

    ari pemeriksaan #isik dilihat berdasarkan stadium penyakit. 4anda rangsang

    meningen seperti kaku kuduk biasanya tidak ditemukan pada anak berusia kurang dari

    2 tahun. <

    4abel 2.1. "istem skoring geala dan pemeriksaan 4%

    Bi tuberkulin positi#. *ada 06 kasus, ui tuberkulin dapat negati#. *ada

    anak, ui tuberkulin merupakan pemeriksaan  screening tuberkulosis yang paling

     berman#aat. *enelitian menunukkan bahwa e#ektiitas ui tuberkulin pada anak dapat

    mencapai

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    10/21

    2 am setelah penyuntikan dan diukur diameter dari  pembengkakan (indurasi) yang

    teradi. <

    %erikut ini adalah interpretasi hasil ui mantoux &

    1. *embengkakan (indurasi) & $0 mm ui mantou' negati#.

    Arti klinis & tidak ada in#eksi Mycobacterium tuberculosa.

    2. *embengkakan (indurasi) & 3$< mm ui mantou' meragukan.

    Arti klinis & hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan

     Mycobacterium atypic atau setelah aksinasi %+G.

    3. *embengkakan (indurasi) & I 1 mm ui mantou' positi#.

    Arti klinis & sedang atau pernah terin#eksi Mycobacterium tuberculosa.

    %ila dalam penyuntikan aksin %+G teradi reaksi cepat (dalam 3$

    hari) berupa kemerahan dan indurasi I - mm, maka anak dicurigai telah

    terin#eksi Mycobacterium tuberculosis!

    ari pemeriksaan laboratorium biasa disapatkan anemia ringan dan

     peningkatan lau endap darah pada 76 kasus.

    *ada pemeriksaan cairan otak dan tulang belakang ? liquor 

    cerebrospinalis (dengan cara pungsi lumbal) didapatkan&

    • Jarna& ernih (khas), bila dibiarkan mengendap akan membentuk batang$

     batang. apat uga berwarna  xanhtochrom bila penyakitnya telah berlangsung

    lama dan ada hambatan di medulla spinalis.

    • umlah sel& 1 H - sel ? Kl. Mula$mula, sel polimor#onuklear dan lim#osit

    sama banyak umlahnya, atau kadang$kadang sel polimor#onuklear lebih

     banyak (pleositosis mononuklear). 5adang$kadang, umlah sel pada #ase akut

    dapat mencapai 1 ? mm3.

    • 5adar protein& meningkat (dapat lebih dari 2 mg ? mm3). :al ini

    menyebabkan liquor cerebrospinalis  dapat berwarna  xanthochrom  dan pada

     permukaan dapat tampak sarang laba$laba ataupun bekuan yang menunukkan

    tingginya kadar #ibrinogen.

    • 5adar glukosa& biasanya menurun (li;uor cerebrospinalis dikenal sebagai

    hipoglikoraEia. Adapun kadar glukosa normal pada liquor cerebrospinalis

    adalah F/6 dari kadar glukosa darah.

    • 5adar klorida normal pada stadium awal, kemudian menurun.

    • *ada pewarnaan Gram dan kultur liquor cerebrospinalis  dapat ditemukan

    kuman.

    Bntuk mendapatkan hasil positi#, dianurkan untuk melakukan pungsi lumbal

    selama 3 hari berturut$turut. 4erapi dapat langsung diberikan tanpa menunggu

    hasil pemeriksaan pungsi lumbal kedua dan ketiga.

    • ari pemeriksaan radiologi&

    2-

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    11/21

    Loto toraks & dapat menunukkan adanya gambaran tuberkulosis.

    *emeriksaan @@G (electroencephalography menunukkan kelainan kira$kira

     pada 76 kasus berupa kelainan di#us atau #okal.

    +4$ scan kepala & dapat menentukan adanya dan luasnya kelainan di daerah

     basal, serta adanya dan luasnya hidrose#alus. Gambaran dari pemeriksaan +4$ scan dan M8 (Magnetic "esonance

     #maging kepala pada pasien meningitis tuberkulosis adalah normal pada awal

     penyakit. "eiring berkembangnya penyakit, gambaran yang sering ditemukan

    adalah enhancement  di daerah basal, tampak hidrose#alus komunikans yang

    disertai dengan tanda$tanda edema otak atau iskemia #okal yang masih dini.

    "elain itu, dapat uga ditemukan tuberkuloma yang silent , biasanya di daerah

    korteks serebri atau talamus.

    2.) Pemei!saan Penun*ang Meningitis Tube!ulosis

    *emeriksaan yang dapat dilakukan antara lain&

    arah lengkap

    Bi tuberculin

    8adiologi

    *ungsi cairan otak dan tulang belakang ? liquor cerebrospinalis (dengan cara

     pungsi lumbal)

    2.+ Pengobatan Meningitis Tube!ulosis*engobatan meningitis tuberkulosis harus tepat dan adekuat, termasuk 

    kemoterapi yang sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan

     penurunan tekanan intrakranial. 4erapi harus segera diberikan tanpa ditunda

     bila ada kecurigaan klinis ke arah meningitis tuberkulosis. /,,7,< 4erapi

    diberikan sesuai dengan konsep baku tuberkulosis yakni&

    Lase intensi# selama 2 bulan dengan 0 sampai - obat anti tuberkulosis,

    yakni isoniaEid, ri#ampisin, piraEinamid, streptomisin, dan etambutol. 4erapi

    dilanutkan dengan 2 obat anti tuberkulosis, yakni isoniaEid dan ri#ampisin

    hingga 12 bulan.

    4erapi untuk meningitis terbagi menadi terapi umum dan terapi

    khusus, yaitu&

    • 4erapi Bmum

    stirahat mutlak, bila perlu diberikan perawatan intensi# 

    *emberian giEi tinggi kalori tinggi protein

    *osisi penderita diaga agar tidak teradi dekubitus.

    5eseimbangan cairan tubuh

    *erawatan kandung kemih dan de#ekasi Mengatasi geala demam, keang.

    2/

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    12/21

    • 4erapi 5husus

    a. *enatalaksanaan meningitis serosa meliputi&

    8eimen terapi & 28:@ $ 8:

    Bntuk 2 bulan pertama.

    : & 1 ' 0 mg?hari, oral

    8i#ampisin & 1 ' / mg?hari, oral

    *iraEinamid & 1-$3 mg?kg%%?hari, oral

    @tambutol &1-$2 mg?kg%%?hari, oral

    Bntuk $12 bulan selanutnya.

    : & 1 ' 0 mg?hari, oral

    8i#ampisin & 1 ' / mg?hari, oral

    "teroid, diberikan untuk &

    Menghambat reaksi in#lamasi

    Mencegah komplikasi in#eksi

    Menurunkan edem cerebri

    Mencegah perlengketan arachnoid dan otak  Mencegah arteritis? in#ark otak 

    ndikasi &

    5esadaran menurun

    e#isit neurologi #okal

    osis & osis e'ametason 1 mg bolus intraena, kemudian 0$- mg

    intraena selama 2$3 minggu, selanutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.

     b. *enatalaksanaan meningitis *urulenta

    *emberian antibiotika harus cepat dan tepat sesuai dengan bakteri

     penyebabnya dan dalam dosis yang cukup tinggi. "ambil menunggu hasil biakan sebaiknya diberikan antibiotika dengan spektrum luas. Antibiotika

    diberikan selama 1$10 hari atau sekurang$kurangnya hari setelah bebas

    demam.

    •  *enisilin G dosis 1$2 uta unit setiap 2 am untuk in#eksi  Pneumococcus,

    $treptococcus, Meningiococcus!

    •  5loramphenicol dosis 0 ' 1 g?hari atau ampisilin 0 ' 3 g?hari untuk in#eksi

     %aemophilus!

    • Gentamisin untuk in#eksi &!coli! 'lebsiella, Proteus, dan kuman$kuman gram

    negati#.

    2

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    13/21

    Kaa!teisti! ,bat

    Isonia-id

    %ersi#at bakterisid dan bakteriostatik. Cbat ini e#ekti# pada kumanintrasel dan ekstrasel, dapat berdi#usi ke dalam seluruh aringan dan cairan

    tubuh, termasuk liquor cerebrospinalis, cairan pleura, cairan asites, aringan

    kaseosa, dan memiliki adverse reaction  yang rendah. soniaEid diberikan

    secara oral. osis harian yang biasa diberikan adalah -$1- mg ? kg%% ? hari,

    dosis maksimal 3 mg ? hari dan diberikan dalam satu kali pemberian.

    soniaEid yang tersedia umumnya dalam bentuk tablet 1 mg dan 3 mg,

    dan dalam bentuk sirup 1 mg ? - ml. 5onsentrasi puncak di darah, sputum,

    dan liquor cerebrospinalis dapat dicapai dalam waktu 1$2 am dan menetap

     paling sedikit selama /$7 am. soniaEid terdapat dalam air susu ibu yang

    mendapat isoniaEid dan dapat menembus sawar darah plasenta. soniaEid

    mempunyai dua e#ek toksik utama, yakni hepatotoksik dan neuritis peri#er.

    5eduanya arang teradi pada anak, biasanya lebih banyak teradi pada pasien

    dewasa dengan #rekuensi yang meningkat dengan bertambahnya usia. Bntuk 

    mencegah timbulnya neuritis peri#er, dapat diberikan piridoksin dengan dosis

    2-$- mg satu kali sehari, atau 1 mg piridoksin setiap 1 mg isoniaEid.

    ifam%isin

    8i#ampisin bersi#at bakterisid pada intrasel dan ekstrasel, dapat

    memasuki semua aringan dan dapat membunuh kuman semidorman yang

    tidak dapat dibunuh oleh isoniaEid. 8i#ampisin diabsorbsi dengan baik melalui

    sistem gastrointestinal pada saat perut kosong (1 am sebelum makan) dan

    kadar serum puncak dicapai dalam 2 am. 8i#ampisin diberikan dalam bentuk 

    oral, dengan dosis 1$2 mg ? kg%% ? hari, dosis maksimalmya / mg per 

    27

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    14/21

    hari dengan dosis satu kali pemberian per hari. ika diberikan bersamaan

    dengan isoniaEid, dosis ri#ampisin tidak boleh melebihi 1- mg ? kg%% ? hari

    dan dosis isoniaEid 1 mg? kg%% ? hari. 8i#ampisin didistribusikan secara luas

    ke aringan dan cairan tubuh, termasuk liquor cerebrospinalis. istribusi

    ri#ampisin ke dalam liquor cerebrospinalis lebih baik pada keadaan selaput

    otak yang sedang mengalami peradangan daripada keadaan normal. @#ek 

    samping ri#ampisin adalah perubahan warna urin, ludah, keringat, sputum, dan

    air mata menadi warma oranye kemerahan. @#ek samping lainnya adalah

    mual dan muntah, hepatotoksik, dan trombositopenia. 8i#ampisin umumya

    tersedia dalam bentuk kapsul 1- mg, 3 mg, dan 0- mg.

    Pia-inamid*iraEinamid merupakan deriat dari nikotinamid, berpenetrasi baik 

     pada aringan dan cairan tubuh, termasuk liquor cerebrospinalis. Cbat ini

     bersi#at bakterisid hanya pada intrasel dan suasana asam dan diresorbsi baik 

     pada saluran cerna. osis piraEinamid 1-$3 mg ? kg%% ? hari dengan dosis

    maksimal 2 gram ? hari. 5adar serum puncak 0- Kg ? ml tercapai dalam waktu

    2 am. *iraEinamid diberikan pada #ase intensi# karena piraEinamid sangat baik 

    diberikan pada saat suasana asam yang timbul akibat umlah kuman yang

    masih sangat banyak. @#ek samping piraEinamid adalah hepatotoksis,

    anoreksia, iritasi saluran cerna, dan hiperurisemia (arang pada anak$anak).

    *iraEinamid tersedia dalam bentuk tablet - mg.  

    Ste%tomisin

    "treptomisin bersi#at bakterisid dan bakteriostatik terhadap kuman

    ekstraselular pada keadaan basal atau netral, sehingga tidak e#ekti# untuk 

    membunuh kuman intraselular. "aat ini streptomisin arang digunakan dalam

     pengobatan tuberkulosis, tetapi penggunaannya penting pada pengobatan #ase

    intensi# meningitis tuberkulosis dan M8$4% (multi drug resistent

    tuberculosis. "treptomisin diberikan secara intramuskular dengan dosis 1-$0

    mg ? kg%% ? hari, maksimal 1 gram ? hari, dan kadar puncak 0-$- Kg ?ml

    dalam waktu 1$2 am. "treptomisin sangat baik melewati selaput otak yang

    meradang, tetapi tidak dapat melewati selaput otak yang tidak meradang.

    "treptomisin berdi#usi dengan baik pada aringan dan cairan pleura dan

    diekskresi melalui ginal. *enggunaan utamanya saat ini adalah ika terdapat

    kecurigaan resistensi awal terhadap isoniaEid atau ika anak menderita

    2

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    15/21

    tuberkulosis berat. 4oksisitas utama streptomisin teradi pada nerus kranial

    9 yang mengganggu keseimbangan dan pendengaran, dengan geala berupa

    telinga berdengung (tinismus) dan pusing. "treptomisin dapat menembus

     plasenta, sehingga perlu berhati$hati dalam menentukan dosis pada wanita

    hamil karena dapat merudak sara# pendengaran anin, yaitu 36 bayi akan

    menderita tuli berat. 

    Steoid

    %ukti klinis mendukung penggunaan steroid pada meningitis

    tuberkulosis sebagai terapi auan. *enggunaan steroid selain sebagai anti

    in#lamasi, uga dapat menurunkan tekanan intrakranial dan mengobati edema

    otak. "teroid yang dipakai adalah prednison dengan dosis 1$2 mg ? kg%% ? hari

    selama 0$/ minggu, setelah itu dilakukan penurunan dosis secara bertahap(tappering off selama 0$/ minggu sesuai dengan lamanya pemberian regimen.

    *ada bulan pertama pengobatan, pasien harus tirah baring total.

    "teroid diberikan untuk&

    • Menghambat reaksi in#lamasi

    • Mencegah komplikasi in#eksi

    • Menurunkan edema serebri

    • Mencegah perlekatan

    • Mencegah arteritis?in#ark otak 

    ndikasi "teroid &

    • 5esadaran menurun

    • e#isit neurologist #okal

    #t/ambutol

    @tambutol memiliki aktiitas bakteriostatik, tetapi dapat bersi#at

     bakterid ika diberikan dengan dosis tinggi dengan terapi intermiten. "elain

    itu, berdasarkan pengalaman, obat ini dapat mencegah timbulnya resistensi

    terhadap obat$obat lain. osis etambutol adalah 1-$2 mg ? kg%% ? hari,

    maksimal 1,2- gram ? hari dengan dosis tunggal. 5adar serum puncak - Kg

    dalam waktu 20 am. @tambutol tersedia dalam bentuk tablet 2- mg dan -

    mg. @tambutol ditoleransi dengan baik oleh dewasa dan anak$anak pada

     pemberian oral dengan dosis satu atau dua kali sehari, tetapi tidak berpenetrasi

     baik pada ""*, demikian uga pada keadaan meningitis. 5emungkinan

    toksisitas utama etambutol adalah neuritis optik dan buta warna merah$hiau,

    sehingga seringkali penggunaannya dihindari pada anak yang belum dapat

    diperiksa taam penglihatannya. *enelitian di L5B menunukkan bahwa

    3

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    16/21

     pemberian etambutol dengan dosis 1-$2- mg ? kg%% ? hari tidak menimbulkan

    keadian neuritis optika pada pasien yang dipantau hingga 1 tahun pasca

     pengobatan. 8ekomendasi J:C yang terakhir mengenai pelaksanaan

    tuberkulosis pada anak, etambutol dianurkan penggunaannya pada anak 

    dengan dosis 1-$2- mg ? kg%% ? hari. @tambutol dapat diberikan pada anak 

    dengan 4% berat dan kecurigaan 4% resisten$obat ika obat$obat lainnya tidak 

    tersedia atau tidak dapat digunakan. 

    4abel 2.2. @#ek samping ringan obat dan penatalaksanaannya.

    4abel 2.3. @#ek samping berat obat dan penatalaksanaanya.

    2.10 Kom%li!asi Meningitis Tube!ulosis

    5omplikasi yang paling menonol dari meningitis tuberkulosis adalah

    geala sisa neurologis (sekuele). "ekuele terbanyak adalah paresis spastik,

    keang, paraplegia, dan gangguan sensori ekstremitas. "ekuele minor dapat

     berupa kelainan sara# otak, nistagmus, ataksia, gangguan ringan pada

    koordinasi, dan spastisitas. 5omplikasi pada mata dapat berupa atro#i optik 

    31

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    17/21

    dan kebutaan. Gangguan pendengaran dan keseimbangan disebabkan oleh

    obat streptomisin atau oleh penyakitnya sendiri. Gangguan intelektual teradi

     pada kira$kira 2?3 pasien yang hidup. *ada pasien ini biasanya mempunyai

    kelainan @@G yang berhubungan dengan kelainan neurologis menetap seperti

    keang dan mental subnormal. 5alsi#ikasi intrakranial teradi pada kira$kira

    1?3 pasien yang sembuh. "eperlima pasien yang sembuh mempunyai kelainan

    kelenar pituitari dan hipotalamus, dan akan teradi prekoks seksual,

    hiperprolaktinemia, dan de#isiensi A:, hormon pertumbuhan, kortikotropin

    dan gonadotropin. /

    2.11 Pognosis Meningitis Tube!ulosis

    *rognosis pasien berbanding lurus dengan tahapan klinis saat pasien

    didiagnosis dan diterapi. "emakin lanut tahapan klinisnya, semakin buruk 

     prognosisnya. Apabila tidak diobati sama sekali, pasien meningitis

    tuberkulosis dapat meninggal dunia. *rognosis uga tergantung pada umur 

     pasien. *asien yang berumur kurang dari 3 tahun mempunyai prognosis yang

    lebih buruk daripada pasien yang lebih tua usianya. /

    %A%

    *@M%A:A"A

    *ada kasus ini An.A di diagnosa yaitu Meningitis 4uberkulosis. Adapun mengenai

    analisi kasusnya seperti berikut&

    1. Meningitis Tube!ulosis

    Meningitis 4uberkulosis ditegakkan atas dasar&

    Anamnesis

    32

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    18/21

     

     pasien datang ke 8"B di antar orang tua karena demam tinggi tidak turun$

    turun 1 minggu

     

    keang

     batuk pilek 

      na#su makan berkurangriwayat penyakit keluarga & orang tua pasien ada menderita 4%

     

    Apatis

    Pemei!saan fisi!

    di dapatkan pada pemeriksaan #isik rigid ektremitas atas dan bawah, tidak 

    menangis, tampak tidak akti#,tampak lemah, tampak kurus

    Pemei!saan %enun*ang aboatoium3

    • idapatkan pada pemeriksaan darah hari pertama datang ke *oli anak 

    :emoglobin

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    19/21

    BAB I5

    P#NUTUP

    ".1 Kesim%ulan

    Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak 

    (meningen) yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium tuberkulosis.

    *enyakit ini merupakan salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada

     penyakit tuberkulosis paru. 4uberkulosis yang menyerang ""* (sistem sara# 

     pusat) ditemukan dalam tiga bentuk yaitu meningitis, tuberkuloma, dan

    araknoiditis spinalis. 5etiganya sering ditemukan di negara endemis 4%,

    dengan kasus terbanyak adalah meningitis tuberkulosis.

    i ndonesia, meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan karena

    morbiditas tuberkulosis pada anak masih tinggi. *enyakit ini dapat saa

    menyerang semua usia, termasuk bayi dan anak kecil dengan kekebalan

    alamiah yang masih rendah. Angka keadian tertinggi diumpai pada anak 

    umur / bulan sampai 0 atau / tahun, arang ditemukan pada umur dibawah /

     bulan, dan hampir tidak pernah ditemukan pada umur dibawah 3 bulan.

    Meningitis 4% teradi akibat penyebaran in#eksi secara hematogen ke

    meningen. alam peralanannya meningitis 4% melalui 2 tahap. Mula$mula

    terbentuk lesi di otak atau meningen akibat penyebaran basil secara hematogen

    selama in#eksi primer. *enyebaran secara hematogen dapat uga teradi pada

    4% kronik, tetapi keadaan ini arang ditemukan. "elanutnya meningitis teradi

    30

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    20/21

    akibat terlepasnya basil dan antigen 4% dari #okus kaseosa (lesi permulaan di

    otak) akibat trauma atau proses imunologik, langsung masuk ke ruang

    subarakhnoid.

    *engobatan meningitis tuberkulosis harus tepat dan adekuat, termasuk 

    kemoterapi yang sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan

     penurunan tekanan intrakranial. 4erapi harus segera diberikan tanpa ditunda

     bila ada kecurigaan klinis ke arah meningitis tuberkulosis. 5omplikasi yang

     paling menonol dari meningitis tuberkulosis adalah geala sisa neurologis

    (sekuele). "ekuele terbanyak adalah paresis spastik, keang, paraplegia, dan

    gangguan sensori ekstremitas. "ekuele minor dapat berupa kelainan sara# otak,

    nistagmus, ataksia, gangguan ringan pada koordinasi, dan spastisitas.

    *rognosis pasien berbanding lurus dengan tahapan klinis saat pasiendidiagnosis dan diterapi. "emakin lanut tahapan klinisnya, semakin buruk 

     prognosisnya. Apabila tidak diobati sama sekali, pasien meningitis

    tuberkulosis dapat meninggal dunia. *rognosis uga tergantung pada umur 

     pasien. *asien yang berumur kurang dari 3 tahun mempunyai prognosis yang

    lebih buruk daripada pasien yang lebih tua usianya.

    ".2 Saan

    "aran yang diberikan dalam makalah ini terkait dengan kasus adalah&

    *emberian pengobatan antituberkulosis dapat diberikan secara teratur dan

    tanpa terputus untuk menghilangkan bakteri$bakteri penyebabnya.

    "elalu memperhatikan adanya e#ek samping obat yang diberikan, dan

    meminimalisir keadaan yang dapat memperoarah kondisi e#ek samping obat

    tersebut.

    *emberian steroid harus diperhitungkan pada anak$anak, dalam indikasi

    tertentu yang diperbolehkan baru bisa diberikan.

    Geala sisa dari meningitis harus dapat diminimalisir dengan pemberian terapi

    CA4 yang adekuat.

    3-

  • 8/15/2019 Lapsus Dr.jamar

    21/21

    DAFTA PUSTAKA

    1. 8ahaoe , %asir , Makmuri, 5artasasmita +%. 2-. *edoman asional

    4uberkulosis Anak. Bnit 5era *ulmonologi ** A. akarta. *. -0$-/.

    2. 5oppel %". 2