Week 3. Bab 4 - Titrasi Kompleksometri

download Week 3. Bab 4 - Titrasi Kompleksometri

of 54

Transcript of Week 3. Bab 4 - Titrasi Kompleksometri

PowerPoint Presentation

Titrasi KompleksometriSURYA UNIVERSITYKimia Analitik1

2TOPIK Pengertian Kompleksiometri

Prinsip Dasar Titrasi

Senyawa Kompleks

Aneka Ligan

Bilangan Koordinasi

Jenis Ligan

Reaksi Substitusi Ligan

Geometri Ion Kompleks

Titrasi Kompleksometri

Kurva Titrasi [Cu(NH3)4]2+ Reaksi Pembentukan Khelat Ligan EDTA Kompleks EDTA Sifat Asam-Basa EDTA Tetapan Pembentukan Efektif Kurva Titrasi Indikator Titrasi EDTA EBT dan Calmagite Teknik Masking dan Demasking Hidrolisis Kation Logam Auxsiliary Complexing Agents Teknik Titrasi EDTA Latihan soal-soalMengapa Kompleksometri?

Adanya ion Ca2+ dan Mg2+ yang terlarut di dalam air menimbulkan kesadahan air (hard water).Masalah yang disebabkan air sadah:Penyumbatan pada pipa dan ketel air panas akibat terbentuknya endapan CaCO3.Sabun menjadi sukar berbusa dan kurang efektif dalam membersihkan kotoranKandungan Ca2+ dan Mg2+ dalam air perlu untuk dianalisa Titrasi kompleksometri

Mengapa Kompleksometri?Penentuan kadar Zn2+ dalam makanan dan air minum

5Senyawa KompleksSenyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam dengan satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan ligan - ligan dapat diibaratkan seperti reaksi asam-basa lewis, di mana basa lewis merupakan zat yang mampu memberikan satu atau lebih pasangan elektron (ligan).

Ion/atom pusat:

Ion/atom bagian dari senyawa koordinasi yang berada di pusat (bagian tengah) baik dalam keadaan netral ataupun bermuatan positif bertindak sebagai penerima pasangan elektron (Asam Lewis), umumnya berupa logam (terutama logam-logam transisi). Logam transisi memiliki sub kulit d atau f yang tidak terisi penuh atau mudah membentuk ion-ion dengan subkulit d atau f yang tidak terisi penuh. Ini menyebabkan beberapa sifat khas, yaitu: Memiliki warna yg unik Pembentukan senyawa paramagnetik Aktivitas katalitik Cenderung membentuk ion kompleks6Ikatan yang terjadi antara logan dengan ligan umumnya merupakan ikatan kovalen koordinat, sehingga senyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi.

Ligan (gugus pelindung):

atom/ion bagian dari senyawa koordinasi yang terikat langsung dengan atom pusat dikenal sebagai atom donor,contoh: nitrogen dalam ion kompleks [Cu(NH3)4]2+merupakan atom donor.

Deret spektrokimia :

Ligan kuat Ligan sedang Ligan lemahCO, CN-> phen > NO2-> en > NH3> NCS-> H2O > F-> RCOO-> OH-> Cl-> Br-> I-

Senyawa Kompleks

Phenantroline = phen

7Senyawa-Senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi yang dapat diartikan sebagai bilangan yang dapat menunjukkan jumlah atom donor diseputar atom logam pusat dalam ion kompleks.Ion-ion kompleks memiliki bilangan koordinat yang bermacam macam

Contoh : Ion Kompleks Bilangan KoordinasiAg [NH3]+ 2 [Sn Cl3]- 3[Fe Cl4]- 4[Ni(CN)5]3- 5[Fe(CN)6]3- 6Senyawa Kompleks

Ion kompleks: kation logam transisi yang dikelilingi oleh ligan-ligan.Ligan: molekul netral/ion yang mendonorkan sepasang elektronnya kepada kation logam untuk membentuk ikatan kovalen (koordinasi).Ketika ion kompleks bergabung dengan ion lain, senyawa netral yang dihasilkan itu disebut: senyawa kompleks.Tanda kurung [ ] dipakai untuk menuliskan rumus senyawa kompleks.Senyawa Kompleks

9

Senyawa komples dalam tubuh makhluk hidup: Vitamin B12

Hemoglobin (Hb) Klorofil

Aneka Ligan

11LiganNama SenyawaNama LiganMeCNasetonitrilAsetonitrilenetilenadiaminaetilenadiaminapypiridinapiridina2,2-bipy2,2-bipiridina2,2-bipiridinaphen1,10-fenatrolina1,10-fenatrolinadipicdipikolinatdipikolinatPPh3trifenilfosfinatrifenilfosfinaAsPh3trifenilfosfina

trifenilfosfina

PCy3

trisikloheksilfosfinatrisikloheksilfosfinaLIGAN NETRALDalam menuliskan ligan biasanya atom donor ditulis di bagian depan kecuali beberapa ligan seperti berikut ini :12LIGAN NETRAL LiganNama SenyawaNama LiganH2OairaquaNH3amoniaamina / azanaH2Shidrogen sulfidasulfanH2Tehidrogen teluridatelanCOkarbon monooksidakarbonilCSkarbon monosulfidatiokarbonilNOnitrogen mono-oksidanitrosilNO2nitrogen dioksidanitrilNSnitrogen monosulfidationitrosil13Ligan negatif adalah ion sisa asam. Ion sisa asam namanya dapat berakhiran da, it atau -at. Ion sisa asam yang namanya berakhiran dengan -da, sebagai ligan akhiran -da diganti dengan -do, kecuali beberapa ligan seperti contoh di bawah ini :LIGAN NEGATIFLiganNama SenyawaNama LiganNH2-AmidaAmidoNH2-ImidaImidoN(CH3)2-DimetilamidaDimetilamidaN3-NitridaNitridoN3-AzidaAzidoS2-SulfidaSulfidoO3-ozonidaOzonido14LiganNama SenyawaNama LiganF-fluoridafloroCl-kloridakloroBr-bromidabromoO2-oksidaokso /oksidoO22-peroksidaperoksoOH-hidroksidahidroksoSH-hidrogensulfidamerkapto / sulfanidoRO-alkoksidaalkoksiCN-sianidasianoPengecualian

Ion sisa asam yang namanya berakhiran dengan -it atau -at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan -o.15Jika di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan ligan yang ada.

Jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, dst.

Apabila awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah subtituen yang ada pada ligan, maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dst.

Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis di dalam tanda kurung.URUTAN PENYEBUTAN LIGAN16FormulaNama Kompleks[AgCl(PPh3)3]klorotris(trifenilfosfina)perak(I)[AgCl(Pcy3)2]klorobis(trisikloheksilfosfina)perak(I)[AgSCN(SbPh3)3]tiosianatotris(trifenilstibina)perak(I)[AgNCS(sbPh3)3]isotiosianatotris(trifenilstibina)perak(I)[BaI2(py)6]diiodoheksapiridinabarium(II)[Co(NH3)3(NO2)3]triaminatrinitrokobalt(III)[Ni(CO)4]tetrakarbonikel[Fe(CO)5]pentakarbonilbesi[Co(NH2)2(NH3)4]OC2H5diamidotetraaminakobalt(III)etoksida diamidotetraaminakobalt(I) etoksidaCONTOH TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS17cis-[CO(NH3)4Cl2]NO3cis-tetraaminadiklorokobalt(III) nitrattrans-[Co(NH3)4Cl2]NO3trans-tetraaminadiklorokobalt(III)nitratfac-[Ru(H2O)4Cl3]

fac-triaquatriklororutenium(III)

mer-[Ru(H2O)4Cl3]mer-triaquatriklororutenium(III)

[(NH3)5Cr-OH-Cr(NH3)5]Cl5

mu()-hidroksobis[pentaaminakromium(III)] klorida[Me(CN)2Li(-I)2Li(NCMe)2]di--iodobis[diasetonitrillitium(I)][Ru(NH3)5(ONO)Cl

pentaaminanitritorutenium(II)klorida

[Ru(NH3)5(NO2)]Cl

pentaaminanitrorutenium(II)klorida

[NH3)4Co(-HN2)(-SO2)Co(NH3)4]3+ion -amido--sulfonilbis [tetraaminakobalt(II)]

[Co(dipic)(-dipic)Co(H2O)5]*dipikolinato kobalt(II)-mu()-dipikolinato kobalt(II)penta aqua *CONTOH TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKSMuatan ion kompleks merupakan jumlah dari muatan kation pusat dan ligan-ligannya.Jumlah atom yang terikat langsung pada kation pusat dalam suatu ion kompleks disebut: bilangan koordinasi.

Bilangan KoordinasiIon KompleksKation PusatLiganBilangan OksidasiBilangan Koordinasi[Ag(NH3)2]+Ag+NH3Ag = +12[NiCl4]2-Ni2+Cl-Ni = +24[Pt(NH3)2Cl2]Pt2+NH3, Cl-Pt = +24[Cr(NH3)6]3+Cr3+NH3Cr = +36[Ni(CN)4]2-Ni2+CN-Ni = +24Latihan Soal 01

Ligan yang hanya memiliki satu atom donor, yang mendonorkan sepasang elektron kepada kation logam, disebut ligan monodentat. Ligan yang dapat mendonorkan 2 pasang elektron (melalui dua atom donor) disebut ligan bidentat (bergigi dua).Ligan yang dapat mendonorkan bahkan lebih dari 2 pasang elektron (melalui lebih dari 2 atom donor) disebut ligan polidentat.

Jenis Ligan

Ligan bidentat dan polidentat dapat membentuk lingkaran/cincin heterosiklik ketika berikatan dengan kation pusat.Senyawa kompleks yang terbentuk dari proses ini disebut khelat.Khelat berasal dari kata Yunani chele yang artinya sepit kepiting.Istilah ini melukiskan aktivitas ligan saat berikatan dengan kation.Ligan yang dapat membentuk khelat disebut bahan pengkhelat.

Jenis Ligan

Ligan bidentat menjepit kation pusatmelalui atom N dan atom OLigan polidentat mencengkram kation pusatmelalui 2 atom N dan 4 atom OLigan yang ada di dalam suatu ion kompleks dapat ditukarkan, baik sebagian atau seluruhnya, dengan ligan lain.Hal ini terjadi apabila ion kompleks baru yang terbentuk lebih stabil daripada ion kompleks yang semula. Reaksi yang seperti ini disebut: reaksi substitusi ligan. Contoh:Reaksi Substitusi Ligan[Cu(H2O) 6]2+ (aq) + 2 OH- (aq) [Cu(OH) 2(H2O)4] (s) + 2 H2O (l)Blue solutionPale blue precipitate[Cu(OH) 2(H2O)4] (s) + 4 NH3 (aq) [Cu(H2O)2(NH3)4]2+ (aq) + 2 H2O (l) + 2 OH- (aq) Deep blue solutionReaksi Substitusi Ligan[Cu(H2O) 6]2+ (aq) + 4 Cl- (aq) [Cu(Cl)4]2- (aq) + 6 H2O (l)Blue solutionYellow solution

FormulaGeometryExamplesIllustrationMX2Linear[Ag(NH3)2]+MX4Tetrahedral[NiCl4]2-MX4Square planar[PtCl4]2-MX6Octahedral[Co(NH3)6]3+Bentuk geometri ion kompleks terkait dengan jumlah bilangan koordinasinya (jumlah ligan yang dimilikinya).

Geometri Ion KompleksTitrasi yang menggunakan reaksi pembentukan senyawa kompleks.M + L ML Titrasi ini analog dengan titrasi asam basa: M sebagai asam (H+), L sebagai basa (OH-), pM sebagai pH; Kurva titrasinya adalah kurva pM terhadap volume titran (mL).Namun demikian, titrasi ini jauh lebih rumit karena melibatkan berbagai reaksi kesetimbangan yang harus diperhitungkan.Titrasi Kompleksometri25KationLiganKompleksReaksi pembentukan kompleks dengan ligan monodentat umumnya berlangsung bertahap. Misalnya, pembentukan [Cu(NH3)4]2+: Cu2+ + NH3 [Cu(NH3)]2+ K1 = 1.9 x 104 [Cu(NH3)]2+ + NH3 [Cu(NH3)2]2+ K2 = 3.6 x 103[Cu(NH3)2]2+ + NH3 [Cu(NH3)3]2+ K2 = 7.9 x 102[Cu(NH3)3]2+ + NH3 [Cu(NH3)4]2+ K2 = 1.5 x 102 Cu2+ + 4 NH3 [Cu(NH3)4]2+ Kf = K1.K2.K3.K4 = 8.1 x 1012Kf tetapan pembentukan kompleks/tetapan stabilitas kompleksMakin besar nilai Kf, makin stabil kompleks tersebut.Kestabilan Kompleks26Besarnya nilai Kf [Cu(NH3)4]2+ mengisyaratkan bahwa titrasi Cu2+ dengan ligan NH3 adalah titrasi yang layak.Namun tidak demikian kenyataannya. Kurva titrasinya:

Kurva Titrasi [Cu(NH3)4]2+27

Tidak ada patahan yang jelas untuk menunjukkan letak titik akhir titrasi.Hal ini dikarenakan tidak semua NH3 yang ditambahkan digunakan dalam satu langkah untuk membentuk kompleks [Cu(NH3)4]2+.Sebaliknya, semua spesies kompleks [Cu(NH3)4]2+ yang lebih rendah: [Cu(NH3)]2+, [Cu(NH3)2]2+, dan [Cu(NH3)3]2+, tetap ada dalam larutan dengan konsentrasi yang cukup.Ini karena mereka tidak diubah seluruhnya menjadi [Cu(NH3)4]2+. Perhatikan nilai K1, K2, K3, dan K4 yang semakin kecil; artinya: semakin sulit untuk menambahkan NH3 ke dalam kompleks itu.Kesimpulan: reaksi pembentukan kompleks dengan ligan monodentat umumnya tidak layak digunakan untuk titrasi.Kurva Titrasi [Cu(NH3)4]2+28Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan ligan pengkhelat yang akan bereaksi 1 : 1 dengan kation logam.Misalnya:1Cu2+ + 1trien [Cu(trien)]2+ K = 2.5 x 1020Reaksi ini dapat digunakan untuk titrasi Cu2+,Nilai K nya besar dan berlangsung cepat.Kesimpulan: reaksi untuk titrasi kompleksometri adalah reaksi pembentukan kompleks dengan ligan polidentat dimana M : L = 1 : 1.Trien hanya bereaksi dengan sedikit ion logam: Cu, Co, Ni, Cd, Hg.Ligan (titran) yang paling umum dipakai untuk titrasi: EDTA.Reaksi Pembentukan Khelat29

2+EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat) merupakan ligan heksadentat.

EDTA mengikat ion logam melalui 4 atom O (dari gugus COOH-nya) dan 2 atom N (dari gugus amin-nya).

Ligan EDTA30

Struktur EDTA

EDTA dalam keadaan bebasnya sering dituliskan sebagai: H4Y.Ketika EDTA mengikat kation logam, keempat atom hidrogennya telah dilepaskan, jadi EDTA berada dalam bentuk ionnya: Y4-.Reaksi umum pembentukan kompleks EDTA:Mn+ + Y4- MY-(4-n) Kabs = dddddTetapan pembentukan kompleksnya disebut K absolut (Kabs).Titrasi EDTA dapat dilakukan untuk hampir semua kation logam.Kompleks EDTA31[MY-(4-n)][Mn+][Y4-]EDTA mempunyai 6 situs basa: 4 O dan 2 N, maka ada 6 spesies asam yang mungkin: H6Y2+, H5Y+, H4Y, H3Y-, H2Y2-, HY3-, dan Y4-.

2 H+ yang dilepaskan terakhir adalah H+ yang terikat pada atom N.Seperti halnya asam poliprotik lainnya (e.g H3PO4), bentuk spesies EDTA yang ada dalam larutan sangat ditentukan oleh pH larutan.Karena itu, dalam titrasi kompleksometri, pH larutan perlu untuk dijaga konstan dengan menggunakan larutan buffer.

Sifat Asam-Basa EDTA32

Bentuk spesies EDTA sebagai fungsi pH larutan:

Spesies Y4- dominan pada pH tinggi, namun pada pH tinggi ion logam cenderung terhidrolisis dan mengendap sebagai hidroksida.Jadi titrasi dilakukan pada pH tinggi yang terendah (masih layak).

Sifat Asam-Basa EDTA33Untuk memperhitungkan pengaruh pH terhadap pembentukan kompleks EDTA, digunakan tetapan pembentukan efektif (Keff) atau disebut juga tetapan pembentukan kondisional.Fraksi EDTA yang berada dalam bentuk Y4- dirumuskan:

Dengan persamaan ini, nilai Y4- dapat dihitung pada pH berapapun, asalkan semua nilai K diketahui.[Y4-] dapat dinyatakan sebagai:Tetapan Pembentukan Efektif34

Reaksi umum pembentukan kompleks EDTA:

Keff merupakan tetapan pembentukan kompleks pada kondisi reaksi tertentu (pH reaksi tertentu). Tetapan Pembentukan Efektif35

Diketahui tetapan pembentukan kompleks CaY2- adalah 1010.65. Hitunglah konsentrasi ion Ca2+ bebas yang ada di dalam larutan CaY2- 0.10 M pada pH = 10.00 (Y4- = 0.3) dan pH = 6.00 (Y4- = 1.8 x 10-5).

Latihan Soal 0236Kurva titrasi kompleksometri merupakan grafik pM = -log [Mn+] terhadap volume titran EDTA yang ditambahkan.Bentuk kurva ini analog dengan kurva titrasi asam-basa.

Kurva Titrasi37

pH = 12pH = 10pH = 8Ada 3 daerah kurva titrasi yang perlu diperhatikan:Di awal titrasi dan sebelum titik ekivalen[Mn+] = [Mn+] yang tersisa (belum bereaksi); [Mn+] yang berasal dari peruraian [MY(n-4)] dapat diabaikan.Pada titik ekivalen, [Mn+] habis bereaksi dengan EDTA. Ada sedikit [Mn+] yang berasal dari peruraian [MY(n-4)].Di titik ini: [Mn+] = [EDTA] Setelah titik ekivalen, EDTA terdapat dalam jumlah berlebih. Hampir semua [Mn+] berada dalam bentuk [MY(n-4)].

Kurva Titrasi38Sebanyak 50.0 mL larutan Ca2+ 0.01 M yang disangga dengan larutan buffer pada pH = 10.0 dititrasi dengan larutan EDTA 0.01 M. Hitunglah nilai pCa pada: awal titrasi, setelah penambahan 10.0 mL titran, pada titik ekivalen, dan setelah penambahan 10.0 mL titran berlebih. Diketahui nilai Kabs untuk CaY2- = 5.0 x 1010, dan nilai Y4- pada pH = 10.0 adalah 0.35.

Latihan Soal 0339Indikator titrasi EDTA sering disebut juga indikator metalokrom, biasanya menggunakan EBT (Eriochrome Black-T).Indikator metalokrom umumnya adalah senyawa organik berwarna yang juga membentuk khelat dengan ion-ion logam.Warna khelatnya tentu saja harus berbeda dengan warna indikator itu sendiri dalam keadaan bebasnya.Untuk mendapatkan titik akhir yang tajam, indikator harus melepaskan ion logamnya kepada EDTA pada nilai pM yang amat dekat dengan nilai pM titik ekivalen.Jadi, ikatan antara indikator dan kation logam harus lebih lemah daripada ikatan antara EDTA dan kation logam.Indikator Titrasi EDTA40Struktur indikator ini dapat dilihat pada gambar di bawah.EBT akan berikatan dengan kation logam melalui atom O (dari gugus fenol: -OH) dan atom N (dari gugus azo: - N = N -).EBT merupakan asam triprotik (H3In), 1 H+ berasal dari gugus sulfonat, 2 H+ yang lain berasal dari gugus fenol. Dalam air gugus sulfonat akan segera terionisasi, maka larutan EBT dalam air dituliskan sebagai H2In-.Warna EBT dalam keadaan bebas: H2In- HIn2- In3-

Eriochrome Black-T41pKa = 6.3pKa = 11.6(merah)(biru)(orange-kuning)

Eriochrome Black T (H3In)Banyak titrasi EDTA dilakukan pada pH 8-10, dalam keadaan ini bentuk dominan dari EBT adalah HIn2- yang berwarna biru.Kompleks EBT dengan kation logam berwarna: merah anggur.Mekanisme kerja indikator EBT: Di awal titrasi, EBT ditambahkan ke dalam larutan sampel. EBT dan kation logam membentuk kompleks berwarna merah.Ca2+ + HIn2- CaIn- + H+

Eriochrome Black-T42Ion logam(tak berwarna)Indikator bebas(biru)Ion komplekslogam-indikator(merah)Sebelum titik ekivalen, EDTA yang ditambahkan akan bereaksi dengan kation logam yang masih bebas. Seluruh spesies reaksi ini tak berwarna warna larutan tak berubah, tetap merah. Ca2+ + Y4- CaY2-

Mendekati titik ekivalen, EDTA yang ditambahkan akan mengambil kation logam dari ion kompleks logam-indikator. Indikator dibebaskan, larutan berubah warna menjadi biru CaIn- + Y4- CaY2- + HIn2-Eriochrome Black-T43Ion logam(tak berwarna)Titran EDTA(tak berwarna)Ion kompleks logam-EDTA(tak berwarna)Logam-indikator(merah)Titran EDTA(tak berwarna)Logam-EDTA(tak berwarna)Indikator bebas(biru)Perubahan warna saat titrasi EDTA dengan indikator EBT:

Sayangnya EBT tidak stabil dalam larutan air, sehingga harus disiapkan dalam keadaan segar ketika akan dipergunakan.

Eriochrome Black-T44

Sebelum titik ekivalenMendekati titik ekivalenSetelah titik ekivalen

Calmagite adalah indikator lain yang strukturnya mirip EBT. Indikator ini stabil dalam larutan air.Calmagite juga merupakan asam triprotik (H3In), 1 H+ berasal dari gugus sulfonat, 2 H+ yang lain berasal dari gugus fenol. Gugus sulfonat-nya akan segera terionisasi dalam air, karena itu larutan Calmagite dalam air juga dituliskan sebagai H2In-.Warna Calmagite dalam keadaan bebas: H2In- HIn2- In3-Calmagite45pKa = 8.1pKa = 12.4(merah)(biru)(orange-merah)Calmagite (H3In)

Mekanisme kerja indikator Calmagite sama dengan indikator EBT, perubahan warnanya pun sama.Perbedaannya:EBT dapat membentuk kompleks dengan Mg2+ dan Ca2+ Calmagite dapat mengikat Mg2+, namun tidak dapat mengikat Ca2+ (pada pH = 10).

Calmagite46Masking agent adalah pereaksi yang dapat mencegah salah satu/ beberapa dari komponen analit untuk bereaksi dengan EDTA.Contoh:Al3+ dalam campuran Al3+ dan Mg2+ dapat di-masking dengan ion F- sehingga ia tidak dapat bereaksi dengan EDTA. Selanjutnya, Mg2+ dapat dititrasi tanpa gangguan Al3+.CN- dapat digunakan untuk masking ion: Cd2+, Zn2+, Hg2+, Co2+, Cu+, Ag+, Ni2+, Pd2+, Pt2+, Fe2+ dan Fe3+, tetapi tidak untuk ion: Mg2+, Ca2+, Mn2+, Pb2+.Trietanolamin dapat digunakan untuk masking: Al3+, Fe3+, Mn2+

Teknik Masking47Demasking akan melepaskan kation logam dari masking agent. Kompleks CN- dapat di-demasking dengan formaldehida:

Setelah di-demasking, kation logam dapat dititrasi EDTA.Thiourea digunakan utk masking Cu2+, caranya: Cu2+ direduksi menjadi Cu+, lalu thiourea membentuk kompleks dengannya.Demasking dilakukan via reaksi oksidasi dengan H2O2. Teknik masking, demasking, kontrol pH Campuran kation dapat dianalisa dengan titrasi EDTA.Teknik Demasking48

Pada pH tinggi, kation logam cenderung terhidrolisis:Mn+ (aq) + n H2O (l) M(OH)n (s) + n H+ (aq)Endapan hidroksida bereaksi lambat dengan EDTA, karena itu akan mengganggu penentuan kadar kation.Jadi pH titrasi EDTA perlu dikontrol dengan larutan buffer.Namun hidrolisis terkadang dapat digunakan untuk masking. Misalnya:Pada pH = 10 Ca2+ dan Mg2+ dapat dititrasi bersamaan dengan EDTA. Tapi pada pH = 12, Mg(OH)2 akan mengendap, dan hanya Ca2+ yang dapat dititrasi.

Hidrolisis Kation Logam49Kation cenderung mengendap sebagai hidroksida pada pH tinggi.Agar titrasi tetap dapat dilakukan pada pH tinggi, digunakan auxiliary complexing agent. Ini adalah ligan-ligan yang mengikat kation logam dengan cukup kuat, sehingga dapat mencegah pengendapan hidroksida; namun cukup lemah, sehingga akan melepaskan kation logamnya kepada titran EDTA yang ditambahkan.Contohnya: Auxiliary Complexing Agents50

Titrasi Langsung (Direct Titration)Analit secara langsung dititrasi dengan larutan standar EDTA.Titrasi Balik (Back titration)Sejumlah EDTA berlebih ditambahkan kepada analit; EDTA yang berlebih lalu dititrasi dengan larutan standar kation yang lain. Titrasi balik dilakukan apabila:Analit mengendap sebelum ditambahkan EDTA.Analit bereaksi lambat dengan EDTA.Analit terikat kuat pada indikator dan tidak mudah dilepaskan kembali pada saat dititrasi dengan EDTA. Teknik Titrasi EDTA51Titrasi Pengganti (Displacement Titration)Analit direaksikan dahulu dengan kompleks lain, sehingga terjadi reaksi substitusi kation. Kation yang dilepaskan lalu dititrasi EDTA.Hg2+ + MgY2- HgY2- + Mg2+Mg2+ yang dilepaskan ini kemudian dititrasi dengan EDTA.2Ag+ + [Ni(CN)4]2- 2[Ag(CN)2]- + Ni2+ Ni2+ yang dilepaskan ini kemudian dititrasi dengan EDTA.Titrasi ini dilakukan apabila tidak ada indikator yang sesuai untuk kation logam mula-mula (analit) yang hendak dianalisa tersebut.

Teknik Titrasi EDTA52(berlebih)(berlebih)Titrasi Tak Langsung (Indirect Titration)Anion yang mengendap dengan logam tertentu dapat dianalisa dengan EDTA melalui titrasi tak langsung.SO42-(aq) + Ba2+ (aq) BaSO4 (s) (pada pH = 1)Endapan BaSO4 dicuci bersih, dididihkan dengan EDTA berlebih:BaSO4 (s) + Y4- (aq) BaY2- (aq) + SO42- (aq)Kelebihan EDTA kemudian dititrasi dengan larutan standar kation.Alternatif lain, Ba2+ berlebih yang ada dalam filtrat hasil cucian BaSO4dapat dititrasi langsung dengan larutan standar EDTA.Teknik Titrasi EDTA53(berlebih)(berlebih)Underwood, A. L.; Day, R. A., Analisis Kimia Kuantitatif, edisi ke-6, Penerbit Erlangga, 2002, halaman 193 222.Hage, David S.; Carr, James D., Analytical Chemistry and Quantitative Analysis, Pearson, 2011, halaman 203 229.Harris, Daniel C. Quantitative Chemical Analysis, 7th edition, W. H. Freeman and Company, 2007, halaman 228 269.Skoog, West, Holler, Crouch, Fundamentals of Analytical Chemistry, 8th edition, 2004, halaman 449 485.

Referensi5454