tbb presentasi

24
BY: KELOMPOK 9 TUGAS KELOMPOK TEKNOLOGI BESI DAN BAJA Mukti Lestari 3333120978 Sara Veronica 3333141126 Triska Mutiara P 3333141125 Yoriza Sativa 3333141917

Transcript of tbb presentasi

Page 1: tbb presentasi

BY: K E LO M P O K 9

TUGAS KELOMPOK TEKNOLOGI BESI DAN

BAJA

Mukti Lestari 3333120978Sara Veronica 3333141126Triska Mutiara P3333141125Yoriza Sativa 3333141917

Page 2: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 1

• Deformasi bahan disebabkan oleh beban tarik static adalah dasar dari pengujian dan studi mengenai kekuatan bahan. Hal ini disebabkan beberapa alasan yaitu:

• Mudah dilakukan• Menghasilkan tegangan uniform pada penampang• Kebanyakan bahan mempunyai kelemahan untuk

menerima beban tarik yang uniform pada penampang. Evaluasi dibagian yang aman masih mungkin. Maka dalam pengujian bahan insdustri kekuatan adalah paling sering ditentukan oleh penarikan statik.

Page 3: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 2

Pada logam, daerah elastic dinyatakan oleh bagian lurus dari hubungan tersebut dan gradiennya sebagai modulus elastic. Secara teknik batas daerah tersebut ditentukan oleh regangan sisa aoabila beban ditiadakan seperti ditunjukan gambar. Harga ini dinamakan batas elastic. Beberapa bahan amorf mempunyai perpanjangan elastic yang besar. Alasannya bahwa molekul rantai yang panjang saling terkait dan cara pembebasannya berbeda satu sama lain.

Page 4: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 3Apabila diberikan suatu tegangan

melampaui batas elastik, maka perpanjangan permanen terjadi pada

batang uji tersebut. Perpanjangan tersebut dinamakan deformasi plastis,

tegangan terendah dimana deformasivplastis terjadi disebut

tegangan mulur. Mulur terjadi sangat berbeda antara badan berkristal dan

bahan amorf. Ada berbagai mekanisme di dalam Kristal. Dua unsur mulur yang utama dalam Kristal adalah pergeseran

(slip) dan kembaran (twin).

Page 5: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 4, 5

• Kalau bahan dideformasikan pada temperatur sangat rendah dibandingkan dengan titik cairnya, maka pengerasan terjadi mengikuti deformasinya. Gejala ini disebut pengerasan regangan/pengerasan kerja.• Pengerasan terjadi selama pengujian tarik

dank arena regangan bertambah maka kekuatan mulurnya, kekuatan tarik dan kekerasannya meningkat sedangkan hantaran listrik dan massa jenisnya menurun

Page 6: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 5

• Beberapa bahan dapat tiba-tiba menjadi getas dan patah karena perubahan temperatur dan laju regangan, walaupun pada dasarnya logam tersebut liat. Gejala ini disebut transisi liat-getas yang merupakan hal penying yang ditinjau dari penggunaan praktis bahan. Bahan yang dapat memberikan gejala patah getas adalah logam BCC seperti Fe, W, Mo, Nb, Ta. Dan logam HCP seperti Zn serta paduannya. Sedangkan bagi logam FCC tidak mengalami gejala ini. Disamping itu gejala itu dapat mudah terjadi bagi plastik.

Page 7: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 7Patah getas bersifat getas sempurna, yaitu tanpa adanya deformasi platis sama sekali. Jadi, berbeda dengan bidang slip basa, patah terjadi pada bidang kristalografi spesifikasi pada bidang pecahan. Yang memberikan pengaruh pada patahan ada 3 faktor yaitu:• Tegangan tiga sumbuKarena keadaan tegangan menjadi rumit terhadap dua sumbu/tiga sumbu disebabkan pangkal tarikan, terjadi pningkatan yang mencolok dari tegangan mulur, sementara tegangan patah kurang mempengaruhi dan patah getas mudah terjadi.• Laju regangan Peningkatan tegangan mulur yang sangat ditandai oleh peningkatan laju regangan yang mengakibatkan hasil sama pada no 1• TemperaturMakin rendah temperature makin mudah terjadi patah getas.

Page 8: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 8Pengujian bengkok bagi bahan keras dan getas adalah cara terbaik untuk menentukan kekuatan dan kegetasan karena alas an berikut: menurut standar ada beberapa hal bagi besi cor, logam keras, berbagai keramik dan lain sebagainya yaitu:• Bentuk batang uji sederhana, dapat dibuat terhadap bahan

yang sukar diproses secara mekanis.• Bentuk batang uji sederhana, agar sukar terjadi cacat yang

berupa retakan akibat perlakuan panas atau yang lain• Pada pengujian bengkok dapat diharapkan terjadi patahan

yang ideal dari bahan yang keras dan getas.• Pada umumnya bahan yang mempunyai kekerasan Brinel

lebih dari 600 tidak dapat diuji dengan tank disebabkan tidak adanya pemegang yang cocok.

Page 9: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 9

• Pengujian bengkok dapat dilakukan terhadap bahan getas. Untuk bahan liat dimaksudkan agar dapat menentukan adanya cacat (flaw) dan retakan pada permukaan. Dan dapat juga menentukan mampu deformasi untuk ukuran tertentu dengan radius bengkok tertentu. Cara ini sering dipergunakan untk menentukan mampu bentuk dari pelat tipis atau kekuatan sambanguna las. Tidak perlu menggunakan mesin penguji. Bahan tipis dapat dibengkokna dengan memegangnya pada catok dan bahan tebal dapat dibengkokan dengan mempergunakan dongkrak hidrolik

Page 10: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 10

• Beberapa bahan dapat tiba-tiba menjadi getas dan patah karena perubahan temperatur dan laju regangan, walaupun pada dasarnya logam tersebut liat. Bahan yang memberikan gejala patah getas adalah logam BCC (body Centered Curbic) seperti Fe, W, Mo, Nb, Ta dan logam hcp seperti Zn serta paduannya, sedangkan logam fcc sama sekali tidak terjadi gejala tersebut. Disamping itu gejala itu dapat mudah terjadi bagi plastik.

Page 11: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 15, 16• Penambahan Mn, Si, Ni, Cr, Mo dan unsur lainnya

akan memperbaiki keras serta keuletan dari baja berkeuatan tinggi yang mempunyai fasa martensit.

• Menahan austenit dalam keadaan kurang stabil pada temperatur antara 400-550oC, yang dideformasikan sangat sebelum terjadi transformasi, dan kemudian didinginkan tiba-tiba; maka akan menghasilkan martensit yang sangat halus dan mempunyai sejumlah kisi sehingga memiliki kekuatan tinggi. Metoda ini dinamakan "ausforming" dan pada umumnya cara yang serupa dinamakan perlakuan termomekanik.

Page 12: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 17

• Ausforming tidak dapat dilakukan terhadap baja karbon biasa, sehingga baja harus dipadu dengan Cr, Ni, Si dan lainnya. Dengan penemperan yang cocok setelah proses ausforming maka baja akan mencapai kekuatan maksimum 3100 MPa dan masih mempunyai keuletan cukup.

Page 13: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 18

• Baja maraging yang berkadar karbon minimum dapat dikeraskan melalui presipitasi senyawa antar logam. Baja tersebut mempunyai kadar paduan Ni l8-25% dan kadar karbon kurang dari 0,03%, dipadu pula dengan unsur sekunder lainnya.Martensit kubus yang ditemper memiliki kekuatan yang ekstrim dengan keuletan yang baik pada atau sebelum tahap presipitasi senyawa antarlogam dilakukan. Kekuatan maksimum yang diperoleh kira-kira 3000 MPa. Dalam pengelasan tidak mendapat kesukaran karena tidak mengandung banyak karbon. Pesawat jumbo 747 dikembangkan dengan mempergunakan bahan ini pada komponen struktur rodanya.

Page 14: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 23

• Dilihat dari transformasi ada tiga macam baja yaitu:• a. Baja dengan titik transformasi A1, berupa ferit dibawah A1, dan austensit pada A3 atau di atas A1.• b. Baja dengan titik transformasi A1 dibawah temperature kamar, berupa austensit pada temperature kamar.• c. Baja dengan daerah austensit yang kecil, berupa ferit sampai tempetratur tinggi pada daerah komposisi tertentu.

Page 15: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 24, 29, 30• Ferit mempunyai sel satuan kubus pusat badan atau body centered cubi (cbc), menunjukkan titik mulur yang jelas dan menjadi getas pada temperature rendah.• Fasa Ferit pada baja mempunyai sifat saat pengelasan seperti : stabil pada temperature rendah, kelarutan padat terbatas dapat berada bersama Fe3C (sementit)• Fasa Dendrit pada baja mempunyai sifat saat pengelasan : bentuk cabang-cabang seperti pohon, strukturnya terbentuk karena segregasi karbon pada pembekuan

Page 16: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 54Baja perkakas panas adalah bahan yang dipakai untuk proses pengerjaan panas seperti pada pengecoran cetak, ekstrusi, untuk bilah penggunting, dan untuk cetakan penempaan panas yang dipakai pada temperature tinggi, dsb.Sifat-sifatnya yang diperlukan adalah:1. Mempunyai mampu keras yang baik dan transformasi yang kurang pada perlakuan panas.2.Tidak mempunyai sifat mengarah dan bersifat homogen.3. Mempunyai ketahanan tinggi terhadap pelunakan temper.Cara Pembuatan : Umumnya baja perkakas dingin mempunyai kadar karbon yang tinggi. Berikut ini adalah tahapan dalam pembuatan baja perkakas dingin: 1. Penempaan. Baja perkakas terutama dibuat dengan cara penempaan, karena dengan itu diharapkan dapat dibuat berbagai macam bentuk. 2. Penormalan. Proses ini untuk memperbaiki keseragaman keadaan setelah penempaan, untuk membuat larutnya karbida dan untuk memudahkan speroidisasi atau pembulatankarbida. 3.Pelunakan. Hal yang terpenting dalam pelunakan ialah speroidisasi dari karbida. 4.Pencelupan dingin. Baja karbon tinggi perlu mendapat perhatian dekarburisasi, karena lapisan dekarburisasi menyebabkan keretakan pada waktu celup dingin.

Page 17: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 68Jenis-jenis baja tahan karat:• Baja tahan karat martensit mengandung 12-13% Cr dan0,1-0,3 C.

Kadar Cr sebanyak ini adalah batas terendah untuk ketahanan asam karena itu baja ini sukar berkarat diudara, tetapi ketahanan karat dalam suatu larutan juga cukup.

• Baja tahan karat austenite mengandung 18% Cr dan 8% Ni disebut baja tahan karat delapan belas delapan. Baja tahan karat austenite lebih baik pada ketahan korosinya, mampu bentuk dan mampu lasnya.

• Baja tahan karat ferit mengandung Cr sekitar 16-18% atau lebih. Baja tahan karat ferit yang mengandung lebih dari 18% adalah getas tetapi keuletannya tergantung pada jumlah kadar C dan N.

• Baja tahan karat maraging mengandung Fe - 18% Ni dengan unsur paduan Co, Mo, Ti dan lain sebagainya. Baja ini di pergunakan untuk pesawat terbang, pesawat luar angkasa, tabung bertekanan tinggi, perkakas dan lain-lain.

Page 18: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 70• Baja Tahan Karat Austenita. Komposisi : 18%Cr-8%Ni disebut baja tahan karat delapan belas delapan. b. Karakteristik :Lebih baik ketahanan orosi, mampu bentuk dan mampu las c. Pengggunaan :Dipakai dalam industri kimia, konstruksi, perabot dapur, turbin mesin jet, mobil, komponen berputar, bangunan kapal, reaktor atom, dll. d. Kekurangan: 1.1 Korosi antarbutir : Disebabkan oleh presipitasi karbida Cr pada batas butir. Temperatur 500-900°C, tertinggi 600-800°C 1.2 Korosi lubang dan krevis : Disebabkan oleh retakan lapisan pasif kerusakan yang terjadi disebabkan oleh adanya ion klor. Pengurangan Ph pada permukaan kontak dengan benda lain disebut krevis. Untuk menghindari korosi ini, dibuat baja dengan kandungan Mo sebesar 2-4% Mo 1.3 Retakan korosi tegangan : Retakan oleh korosi lokal, dari lapisan pasif yang pecah. Pengujian retakan korosi tegangan dilakukan dengan pembebanan kelarutan 42% magnesium klorida.

Page 19: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 78Penyebab dari korosi baja tahan karat• Korosi antarbutir : Disebabkan oleh presipitasi karbida Cr pada

batas butir.• Korosi lubang dan krevis :

- Disebabkan oleh retakan lapisan pasif kerusakan yang terjadi disebabkan oleh adanya ion klor

- Pengurangan Ph pada permukaan kontak dengan benda lain• Retakan korosi tegangan : Retakan oleh korosi lokal, dari lapisan

pasif yang Pecah• Bila kita perhatikan penyebab dari korosi lubang dengan reakan

korosi tegangan sama-sama disebabkan oleh lapisan pasif yang rusak dan pecah, maka Cacat Berupa retakan korosi tegangan pada baja tahan karat austenite di pandang sangat menyusahkan karena muncul bersamaan dengan korosi lubang.

Page 20: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 79

• Sebagai contoh dari baja tahan karat berfasa ganda yang saling menutupi yaitu tegangan muluryang rendah dari fasa austenite dipertinggi dengan adanya fase ferit , dan keuletan rendah dari fase ferit diperbaiki oleh fase austenite.

Page 21: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 80

• Baja Tahan Karat Austenit ( Baja Tahan Karat 18-8) yangdiperkuat oleh penambahan Ti,Nb,Mo dsb akan mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap panas dengan menambahakan lebih banyak unsure Cr dan Ni

Page 22: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 86

• Tujuan utama proses anil adalah pelunakan sehingga baja yang keras dapat dikerjakan melalui pemesinan atau pengerjaan dingin

Page 23: tbb presentasi

PEMBAHASAN NO 96

Cara Pengendalian Korosi Antar Butir :• Turunkan Kadar Karbon Di Bawah 0.03 %• Tambahkan Paduan Yang Dapat Mengikat Karbon• Pendinginan Cepat Dari Temperature Tinggi• Pelarutan Karbida Melalui Pemanasan• Hindari Pengelasan• Berdasarkan penjelasan cara pengendalian korosi

di atas bahwa seharusnya kadar karbon di bawah 0,03% bukan lebih atau samadengan

Page 24: tbb presentasi

DAFTAR PUSTAKA

• PPT Bahan ajar. Pengetahuan Bahan• Buku Pengetahuan Bahan Teknik hal 72-107, Prof.

Ir Tata Surdia MS.Met.E• kuswandybobi.blogspot. com “perlakuan panas”• bowo.wordpress.com/tag/korosi