Presentasi Sandi

7/31/2019 Presentasi Sandi

1/19


2/19

ABSTRAK

Gangguan hubung singkat fasa-fasa merupakan salah satu permasalahanyang timbul dalam pengoperasian transformator tenaga dalam sebuahgardu induk. Gangguan yang disebabkan oleh adanya hubung singkamenimbulkan banyak kerugian pada peralatan sistem transmisi sertakonsumen listrik. Salah satu cara untuk mengatasi gangguan ini adalahdengan cara memasang peralatan pengaman relay arus lebih. Relay arulebih bekerja berdasarkan arus gangguan yang timbul dari gangguanhubung singkat fasa-fasa. Agar dapat bekerja dengan baik, relaytersebut perlu diatur waktu dan arus kerjanya.Dengan mencari arus

gangguan hubung singkat fasa-fasa trafo utama (MTr) no. 1 pada SESatau Gardu Induk PT. INALUM, akan didapatkan setting arus dan wakturelay untuk proteksi trafo daya serta membuktikan karakteristik relayarus lebih yang digunakan.

Kata kunci : Gangguan hubung singkat, setting arus, setting waktu, OCR

Sandi Carnolis 19 0kt 2011


3/19

TUJUAN


Tujuan Dari Penulisan Laporan ini yang ingin didapat adalahHal-hal berikut.

1. Untuk mengetahui karakteristik relay arus lebih pada trafoutama No. 1 di PT. INALUM.

2. Untuk mengetahui pengaturan/setting relay arus lebih yang

tepat sebagai proteksi trafo daya pada trafo utama No. 1 di

PT. INALUM


4/19

MANFAAT


Manfaat penulisan adalah berikut ini:

agar diketahui karakteristik relay arus lebih dan

dapat mengetahui setting relay arus lebih sebagaiproteksi trafo daya SES 275 kV PT. INALUM dari

gangguan arus lebih. Sedangkan manfaat untuk PT.

INALUM kuala tanjung selaku pemegang otoritas

pemeliharaan SES (smelter electric substation),

dapat menjadi settingan/pengaturan bandingan

dengan settingan lama relay arus lebih trafo daya.


5/19

Batasan Masalah


Permasalahan dibatasi tentang karakteristik relay aruslebih, perhitungan dan setting arus dan waktu OCRpada trafo utama no 1, dan analisa perhitungandengan data setting SESKuala Tanjung.


6/19

Tinjauan umum perusahaan


No Tanggal/Bulan/Tahun Proses1. Juli 1972-1976 Awal pembangunan perusahaan

2. 9 Juni 1978 Pembangunan awal 2 PLTA

3. 7April 1979 Pembangunan Pabrik Peluburan

Aluminium

4. 6 Juli 1980 Pembangunan Pembangkit listrik bawah

tanah

5. 7 Juni 1983 Serah terima proyek selesai

Sumber : PT. INALUM


7/19


Relay pengaman adalah salah satu piranti baik elektris maupunmagnetik yang dirancang untuk mendeteksi adanya kondisi

ketidaknormalan pada peralatan sistem tenaga listrik yang tidak

diinginkan. Jika kondisi abnormal tersebut terjadi maka relay

pengaman secara otomatis memberikan sinyal atau perintah

untuk membuka pemutus tenaga ( circuit breaker ) agar bagianyang terganggu dapat dipisahkan dari sistem normal.

Disamping itu, relay juga berfungsi untuk menunjukkan lokasi

atau macam gangguan sehingga memudahkan evaluasi saat

terjadi gangguan (Tjahyono, 2000).


8/19


Mengisolir peralatan yang terganggu agar

bagian-bagian selebihnya tetap beroperasiseperti biasa (normal).

Mengatasi kerusakan peralatan akibat panaslebih (over heating) gaya-gaya mekanik

tersebut.

Bertujuan untuk mencegah, mengurangi, dan

menghilangkan suatu gangguan dengan cepat

dapat dicapai.


9/19

APA SAJA SYARAT RELAY???


1. Sensitivitas (kepekaan)2. Reability (keandalan)

3. Speed (kecepatan)

4. Sederhana

5. Ekonomis

6. Selektivitas (pemilihan)


10/19

Pengertian relay arus lebih (OCR)

Sandi Carnolis 19 0kt 2011 1

Relay yang mendeteksi adanya gangguanfasa pada penyaluran tenaga listrik


11/19

Prinsip kerja relay arus lebih


Merupakan pengaman yang bekerja karena adanya besaranarus dan terpasang pada jaringan tegangan tinggi, jaringan

tegangan menengah dan trafo tenaga

Maksudnya??

Dengan nilai setting yang telah ditetapkan

maka, jika terjadi suatu keadaan yang tidak

normal relay akan bekerja untuk

memerintahkan PMT untuk melakukan

pemutusan tenaga. Jadi relai bekerja

sesuai dengan setting yang telah diberikan.


12/19

Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa-fasa


Fasa B dan fasa C mengalami gangguan menyebabkan

kenaikan arus pada fasa B dan C, tegangan untuk fasa

tersebut menjadi drop .

Diagram Gangguan hubung singkat fasa-fasa


13/19Sandi Carnolis 19 0kt 2011 1

Menurut Kadarisman dan Sarimun (2003) untuk menghitung arus

gangguan hubung singkat pada suatu sistem adalah :

Menghitung Impedansi Sumber

Menghitung Reaktansi Trafo

Menghitung Impedansi Ekivalen

Menghitung Arus Hubung Singkat fasa-fasa


14/19


Dari langkah-langkah menghitung arus gangguan hubung singkat fasa-fasa,

didapat hasil sebagai berikut :

Arus Gangguan Fasa-fasa

If =8730,15< -90Ampere

If = 8730,15 Ampere


15/19

Setting arus dan waktu OCR


a. Setting arus OCR sisi 275 kV

b. Setting arusnya adalah :

c. Setting waktu OCR sisi 275 kV


16/19

Sehingga dihasilkan nilai setting arus dan waktu

OCR sisi 275 kV dalam tabel berikut :


Sisi CT Ratio

Pengaman OCR

tset / Iset1

Setting

PT. INALUMPerhitungan

TMS Iset2 TMS Iset2

275 kV 600/1 A 1,1 s / 556,6 A 0,30 1 A-

0,84 A


17/19

Dari hasil perhitungan didapat :


Setting arus dan waktu OCR hampir mendekati setting OCR pada PT. INALUM

Karakteristik relay di PT. INALUM adalah invers dengan grafik

0

0.5

1

1.5

2

0 200 400 600 800 1000

Gambar 4.1 Kurva karakteristik OCR PT. INALUM

Gambar 4.2 kurva karakteristik relay waktu Invers


18/19


a. Hasil perhitungan memiliki setting arus lebihsensitif dari data PT. INALUM

b. Dari hasil perhitungan diketahui bahwakarakteristik relay arus lebih adalah tipe invers


19/19


Presentasi Sandi

Documents

Transcript of Presentasi Sandi