Presentasi mineral (2)

21
MINERAL KELAS X MIA 1 SMAN 2 SINGARAJA KELOMPOK 3 Putu Indah Gita Pramesti Putu Kahlil Arif Budiawan Ni Kadek Melyawathi Putu Nanda Kertiana Maharani Dewi

description

kelas x geografi

Transcript of Presentasi mineral (2)

Page 1: Presentasi mineral (2)

MINERALKELAS X MIA 1

SMAN 2 SINGARAJA

KELOMPOK 3Putu Indah Gita PramestiPutu Kahlil Arif Budiawan

Ni Kadek MelyawathiPutu Nanda Kertiana Maharani Dewi

Page 2: Presentasi mineral (2)

Presentation . . .loading...

Page 3: Presentasi mineral (2)

PETA KONSEP

Pengertian Mineral

Definisi Klasik Definisi Kompilasi

Sifat sifat mineral

Proses pembentukan mineral

Mineral Pembentuk batuan

Page 4: Presentasi mineral (2)

Latar Belakang

Mineralogi adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologi. Istilah meniralogi termasuk tidak hanya bahan komposisi alami tetapi juga stuktur mineral. Mineral juga dapat diartikan sebagai bahan padat organic yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsure-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana ataom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis.

Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang di endapkan pada dasar sungai.

Apabila kondisinya memungkinkan mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur dikenal sebagai “ kristal’.

Page 5: Presentasi mineral (2)

RUMUSAN MASALAH1. Apakah pengertian mineral dan sifar-sifat dari mineral?2. Bagaimana proses pembentukan mineral?

TUJUAN PENULISAN MAKALAH1. Menjelaskan pengertian mineral dan sifar-sifat dari mineral2. Menguraikan tentang proses pembentukan mineral

Page 6: Presentasi mineral (2)

Definisi MineralDefinisi Klasik :Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap.

Definisi Kompilasi :Mineral adalah suatu zat yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris tertentu

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahankomposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Page 7: Presentasi mineral (2)

Sifat- Sifat Mineral

1. Suhu Kohesi

Sifat Kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar atom pada sebuah mineral. Hal ini disebabkan oleh susunan atom-atom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap. Daya tarik-menarik ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang mempengaruhi daya tarik-menarik atau kohesi ini disebut suhu kohesi.

2. Reaksi Terhadap Cahaya

Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang datang atau dikenai padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita. Namun, sifat ini tidak dapat dijadikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan timbulnya reaksi yang sama pada mineral-mineral bila terkena cahaya.

Page 8: Presentasi mineral (2)

3. Perawakan Kristal

Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral.

4. Sifat Kelistrikan

Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya. Pada mineral hanya ada dua jenis sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).

5. Sifat Radioaktifitas

Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada dalam mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar α, β, dan γ. Kegunaan dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat juga digunakan untuk mengukur waktu Geologi dengan cara menghitung waktu paruhnya (half time). Contohnya : Uranium(U), Radium(Ra), Thorium(Th), Plumbum(Pb), Vanadium(V) dan Kalium(K)

Page 9: Presentasi mineral (2)

6. Gejala Emisi Cahaya

Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam proses-proses tertentu. Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet. Mineral Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral Radium(Ra).

7. Bau dan Rasa

Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:a. Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfur(S).b. Bau Bituminous adalah bau yang seperti Terc. Bau Argillerous adalah bau seperti lempung(tanah).

Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-jenis rasa pada mineral :a. Rasa Saline atau rasa seperti garam(asin).b. Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda.c. Rasa Witter atau rasa pahit.

Page 10: Presentasi mineral (2)

Proses Pembentukan Mineral1. Proses Magmatis

Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. Proses magmatis ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Early magmatis, yang terbagi atas:ü Disseminated, contohnya Intanü Segregasi, contohnya Crhomiteü Injeksi, Contohnya Kiruna

2. Late magmatis, yang terbagi atas:ü Residual liquid segregation, contohnya magmatis Tabergü Residual liquid injection, contohnya magmatis Adirondackü Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide Insizwaü Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein

Page 11: Presentasi mineral (2)

2.Proses Pegmatis

Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.

3. Proses Pneumatolisis

Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineral pneumatolitis.

Page 12: Presentasi mineral (2)

4. Proses HydrotermalMerupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas : - Endapan Hipotermal

- Endapan Mesotermal- Endapan Epitermal

5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)Adalah prsoses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam grup epitermal. Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak dimana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral-mineral baru yang lain

6. Proses SedimenterTerbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain sebagainya.

Page 13: Presentasi mineral (2)

7. Proses EvaporasiTerdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.

8. Konsentrasi Residu dan MekanikTerdiri atas :ü Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dan lain-lain.ü Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai, pantai, alluvial dan eolian.

9. Supergen enrichment

10. MetamorfismeTerbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.

Page 14: Presentasi mineral (2)

Mineral Pembentuk BatuanMineral-mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas 6 bagian :1. Felsic mineralTersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang dan cerah serta mempunyai berat jenis kecil atau ringan. Contohnya adalah :

a) Quartz (Kuarsa)Mineral kuarsa memiliki sistem kristal hexagonal (prisma, bipyramid dan kombinasinya. Rumus kimia tau komposisi kimia dari kuarsa adalah SiO2. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen

b) FeldsparFeldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan besar, yaitu :1. Alkali feldspar yang terdiri dari orthoklas, mikroklin, sanidine, anorthoklas,pertite, dan antipertite.2. Plagioklas feldspar yang terdiri dari albite, oligoklas, andesine, labradorit,

Page 15: Presentasi mineral (2)

c) Orthoclase (Potassium feldspar)Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih.

d) Plagioklas feldsparMineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar. Mineral ini mengandung unsur Calsium atau Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas. Plagioklas yang mengandung Natrium dikenal dengan mineral Albite, sedangkan yang mengandung Ca disebut An-orthite.

Page 16: Presentasi mineral (2)

2. Mafic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap dan mempunyai berat jenis besar atau berat.Contoh :

a) Olivine ((Mg,Fe)2SiO4)Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan basalt dan ultramafic.

b) PiroksinPiroksin merupakan kelompok mineral silikat yang kompleks dan memiliki hubungan erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi kimia walaupun mereka mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu orthorhombic dan monoklin.

c) Amphibole (Horblende)Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O).

Page 17: Presentasi mineral (2)

3. MicaMica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), aluminum (Al) , silicon (Si) dan air (H2O). Struktur mika adalah tipe tetrahedron dalam lembar-lembar.

4. FeldspatoidMineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2. Bila dalam suatu batuan terdapat SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan terbentuk adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid.

5. Nepheline (KNaAl2Si2O4)Nepheline adalah sebuah mineral yang termasuk dalam sistem kristal hexagonal, walaupun bentuknya jarang dijumpai, umumnya massif dan fine grain. Warna dari mineral ini adalah putih kekuningan sampai abu-abu kemerahan.

6. Leucite (KaISi2O8)Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam bentuk umumnya adalah trapezohedron. Leucite ini memiliki bentuk kecil dan halus, dan terkenal dengan nama fine grain matrix.

Page 18: Presentasi mineral (2)

A. KesimpulanAda beberapa kesimpulan yang dapat kita petik dari pembahasan di atas yakni :

1. mineral adalah suatu zat yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris tertentu.

2.Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral. Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat-sifat mineral, pendeskripsian mineral dan semua hal yang berkaitan dengan mineral.

Penutup

Page 19: Presentasi mineral (2)

4.Proses pembentukan mineral-mineral baik yang memiliki nilai ekonomis, maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat perlu diketahui dan dipelajari mengenai proses pembentukan, keterdapatan serta pemanfaatan dari mineral-mineral tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis.

3. Adapaun sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah :

1. Suhu Kohesi2. Reaksi Terhadap Cahaya3. Perawakan Kristal4. Sifat Kelistrikan5. Sifat Radioaktivitas6. Gejala Emisi Cahaya7. Bau dan Rasa

Page 20: Presentasi mineral (2)

B. SaranSemoga apa yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Makalah yang membahasan tentang mineral ini mengajarkan kita tentang bagaimana peNting mineral bagi kehidupan. Dan karena didalam isi makalah ini mungkin masih ada yang perlu di benarkan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Daftar Pustakahttp://geochimpunk.blogspot.com/2012/03/buku-panduan-mineralogi.html

Page 21: Presentasi mineral (2)