PRESENTASI KAMPUS

29
PEMANFAATAN TOOLS VALUE STREAM MAPPING GUNA MENGETAHUI NON VALUE ADDED TIME DAN VALUE ADDED TIME PADA DIREKTORAT GRAFIKA PT.GUDANG GARAM, TBK Oleh : HASTAWATI CHRISNA SUROSO 115060700111012

Transcript of PRESENTASI KAMPUS

Page 1: PRESENTASI KAMPUS

PEMANFAATAN TOOLS VALUE STREAM MAPPING GUNA

MENGETAHUI NON VALUE ADDED TIME DAN VALUE

ADDED TIME PADA DIREKTORAT GRAFIKA

PT.GUDANG GARAM, TBK

Oleh :HASTAWATI CHRISNA SUROSO

115060700111012

Page 2: PRESENTASI KAMPUS

LATAR BELAKANG Sebagai perusahaan dengan pangsa pasar yang besar PT. Gudang Garam, Tbk

selayaknya terus meningkatkan produksinya baik dalam lantai produksi atau manajemen perusahaan.

PT. Gudang Garam, Tbk perlu mempercepat lead time manufacture dari proses produksi sehingga mempercepat sampainya produk ke konsumen

Rokok merupakan produk yang memiliki kandungan zat kimia sehingga diperlukan packaging yang baik agar tidak mudah rusak dan tidak berbahaya bagi lingkungan. PT. Gudang Garam,Tbk Unit XI mensuplai berbagai macam produk untuk keperluan packaging rokok pada beberapa unit perusahaan.

Dalam usaha melakukan penurunan waktu lead time manufacture diperlukan sebuah tools yang dapat merepresentasikan Value Added (VA), non value added (NVA), maupun necessary but non value added (NNVA) sehingga diperlukan perhitungan waktu standart untuk beberapa aktivitas.

Value Stream Mapping merupakan sebuah tools dari Lean Manufacturing yang bertujuan untuk mengidentifikasi proses yang memberikan nilai tambah maupun tidak. Dimana tools tersebut mampu melihat berapa jumlah lead time manufacture yang diperlukan dari sebuah produk, sehingga dapat dilakukan analisa lebih lanjut jika diperlukan nantinya untuk mempercepat lead time manufacture.

Page 3: PRESENTASI KAMPUS

RUMUSAN MASALAH Bagaimana cara mengetahui lead time manufacture

produk Outer Rokok (OPP Pack printed) ? Bagaimana cara mengetahui jumlah Value Added Time,

Non Value Added Time, serta Necessary but Non Value Added Time dalam pembuatan produk Outer rokok (OPP Pack Printed) ?

TUJUAN PENELITIAN

•Mengetahui lama lead time manufacture produk Outer Rokok (OPP Pack printed)•Mengetahui Value added time, Non Value added time, serta necessary but non value added time.•Memberikan rekomendasi perusahaan terkait dengan jumlah lead time yang ada melalui value stream mapping

Page 4: PRESENTASI KAMPUS

PELAKSANAAN KKN-P

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Gudang Garam Tbk Direktorat Grafika yang berlokasi di Unit XI Divisi printing. Pengambilan data dilakukan pada 1 Maret – 29 Maret 2014.

Page 5: PRESENTASI KAMPUS

DIAGRAM ALIR KKN-P

Page 6: PRESENTASI KAMPUS

TENTANG DIREKTORAT GRAFIKA DIREKTORAT GRAFIKA memproduksi berupa barang – barang

cetakan offset seperti etiket, outer, pembungkus rokok, barang – barang cetakan fine packaging, laminated paper board, corrugating carton box, tinta offset, gravurewater based, silinder cetak.

Jumlah tenaga kerja shift pertama sebanyak 17 orang dengan jumlah tenaga kerja non shift 1.118 orang.

Pada unit perbengkelan antara lain mesin – mesin yang digunakan adalah jenis vertical machining model, tools grinder model, precision universal cylinder, horizontal surface grinding, universal tools grinding, legal lathe model, shaping machine model B, universal miling machine, drilling dan milling machine, dan lain – lain.

Page 7: PRESENTASI KAMPUS

ORGANISASI & MANAJEMEN

Page 8: PRESENTASI KAMPUS

PROSES PRODUKSIProses pembuatan outer rokok ini melibatkan 4 mesin yang secara flow process dapat digambarkan dengan diagram seperti dibawah ini.

Page 9: PRESENTASI KAMPUS

PROSES PRODUKSI Ada 19 aktivitas yang dilakukan dalam

pembuatan Outer rokok, dalam aktivitas tersebut terdapat beberapa aktivitas konstan.

Aktivitas konstan disebabkan karena mesin fully otomatis serta kegiatan menunggu yang tidak ada operator

Dalam kasus ini terdapat 6 aktivitas konstan

Page 10: PRESENTASI KAMPUS

PROSES PRODUKSI Pada mesin cerutti 1 kertas dilakukan proses

pencetakan sesuai dengan desain yang diinginkan, pada studi kasus ini mencetak pada kertas plastik OPP pack printed dengan ukuran 1150 mm x 10.000 m untuk bagian pembungkus luar rokok (outer)

Pada mesin laminasi plastik OPP pack printed dilakukan perekatan dengan plastik OPP pack printed yang belum dicetak dengan ukuran 1150 mm x 5000 m untuk mempertebal serta memperbaiki kualitas outer rokok.

Gulungan kertas dibawa ke mesin slitter untuk dipotong agar ukuran roll lebih kecil yaitu menjadi 324 mm x 2400 m

Pemotongan menjadi per keping dengan mesin slitter dimana ukurannya menjadi 10,8 mm x 10,8 mm.

Page 11: PRESENTASI KAMPUS

PROSES PRODUKSIBerikut merupakan uraian dari ke 19 aktivitas yang ada dalam pembuatan Outer rokok :

Page 12: PRESENTASI KAMPUS

DIAGRAM ALIRSTUDI KASUS

Studi Literatur :1. Konsep Lean Manufacturing2. Konsep Value Stream Mapping3. Konsep Stopwacth Time Study

Survei Pendahuluan :Mengetahui gambaran sistem dan proses produksi aktual dan masalah yang timbul

Identifikasi dan Perumusan Masalah1. Latar belakang2. Identifikasi Masalah3. Penentuan tujuan penelitian

Pengumpulan Data :1. Literatur dan jurnal2. Profil perusahaan

Pembuatan Current State Map :1. Identifikasi aliran material dan informasi2. Aktivitas proses produksi3. Cycle time tiap produksi4. Perhitungan waktu standart

Analisa Current State Map

Rekomendasi perbaikan

Kesimpulan dan Saran

Page 13: PRESENTASI KAMPUS

PENGAMBILAN DATABerikut merupakan 20 data waktu yang diambil dari 19 aktivitas yang dilakukan dalam pembuatan Outer rokok :

Page 14: PRESENTASI KAMPUS

KECUKUPAN DATAPerhitungan kecukupan data, menggunakan rumus sebagai berikut :

Jika N’ < N maka data dikatakan cukup. Dilakukan uji terhadap keseluruhan aktivitas sehingga didapat rekapan data sebagai berikut :

Page 15: PRESENTASI KAMPUS

KENORMALAN DATABerikut akan dijelaskan mengenai langkah-langkah menggunakan

SPSS 19 : Membuka SPSS 19 dan membuat file baru Klik variable view, kemudian mengisi nama variable dengan

Aktivitas_D Buka Data view dan masukkan data Melakukan uji kenormalan data denganklik Analize – Descriptive

Statistics – Explore. Memasukkan Lama_Mengajar sebagai dependent list. Klik Plots centang Normality Plots with tests. Klik continue lalu klik OK.

Muncul output sebagai berikut

H0 = data berdistibusi normal H1 = data tidak berdistribusi normal

Dari uji kenormalan diatas, dapat diketahui Sig = 0,104, karena Sig > 0,05 maka Ho diterima

Page 16: PRESENTASI KAMPUS

KENORMALAN DATADilakukan pula uji kenormalan terhadap semua aktivitas sehingga didapatkan rekapan tabel kenormalan sebagai berikut :

Page 17: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU PENGAMATANWaktu pengamatan diperoleh melalui rumus sebagai berikut :

Sehingga diperoleh data seperti dibawah untuk keseluruhan aktivitas :

Page 18: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU NORMAL Dalam menghitung waktu normal suatu

aktivitas diperlukan perhitungan performance rating terlebih dahulu, dikarenakan rumus waktu normal adalah WN = WP X PR

Page 19: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU NORMAL Performance rating harus didapat lebih

dulu dengan menggunakan tabel westinghouse rating systems

Page 20: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU NORMAL Setelah performance rating dijumlahkan maka dapat

dihitung waktu normal dengan mengalikan waktu pengamatan dengan total performance rating tiap aktivitas. Sehingga didapat rekapan Waktu Normal sebagai berikut :

Page 21: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU STANDAR Dalam menghitung waktu standar

diperlukan allowance dikarenakan rumus waktu standar adalah

Dalam menghitung allowance ini menggunakan tabel ILO sehingga didapatkan rekapan data allowance tiap aktivitas

Page 22: PRESENTASI KAMPUS

WAKTU STANDAR Semua data dihitung waktu standarnya sehingga

didapatkan rekapan tiap aktivitasnya sebagai berikut :

Page 23: PRESENTASI KAMPUS

VALUE STREAM MAPPING

Page 24: PRESENTASI KAMPUS

ANALISA VALUE STREAM MAP

Dari gambar disamping terlihat bahwa presentase value added time sebesar 54,59 % dari keseluruhan aktivitas pada proses produksi outer rokok.

Value Added Time; 54.59

Non Value Added Time; 45.41

Page 25: PRESENTASI KAMPUS

ANALISA VALUE STREAM MAP

Produk menunggu dikerjakan di storage sementara selama 1440 menit. Ini disebabkan karena jumlah mesin pembuat outer rokok masing-masing adalah satu, kecuali pada mesin slitter sehingga raw material yang dikerjakan harus menunggu sampai waktu pengerjaan di masing-masing mesin selesai.

Aktivitas inspeksi rokok di mesin cerutti 1 dan aktivitas inspeksi produk outer rokok. Aktivitas inspeksi dikategorikan dalam non value added lebih khususnya dalam necessary but non value added

Aktivitas terakhir yang memiliki nilai non value added cukup tinggi adalah aktivitas T yaitu pengiriman outer rokok ke warehouse finish good.

Page 26: PRESENTASI KAMPUS

REKOMENDASI› Pada kegiatan inspeksi yang tergolong dalam necessary

but non value added tidak dapat dihilangkan, oleh sebab itu sebaiknya dilakukan relayout agar departemen Quality Control letaknya lebih dekat dengan lantai produksi sehingga waktu dapat dioptimalisasi.

› Sebaiknya dilakukan peninjauan ulang untuk letak mesin terakhir proses produksi agar lebih dekat dengan warehouse finish good sehingga tidak diperlukan waktu yang cukup lama untuk menempatkan barang jadi

› Sebaiknya dilakukan pertimbangan untuk menambah jumlah mesin agar kapasitas produksi outer dapat meningkat dan dapat mengurangi lead time manufacture sebelumnya dikarenakan banyaknya raw material yang menunggu untuk diproses.

Page 27: PRESENTASI KAMPUS

KESIMPULAN PT. Gudang Garam, Tbk Unit XI Direktorat Grafika telah dapat mengetahui lead

time manufacture dari produk outer rokok dengan lama waktu 3820 menit. Dapat diketahui value added time sebesar 1786 menit, dan non value added

time sebesar 1486 menit dari penggambaran value stream mapping yang telah dibuat

Nilai non value added yang cukup besar ada tiga, yaitu yang pertama produk menunggu giliran dikerjakan di mesin cerutti selama 1440 menit. Terbesar kedua adalah aktivitas F yaitu inspeksi rokok di mesin cerutti 1 selama 19,20 menit dan aktivitas K yaitu inspeksi produk outer rokok selama 8,12 menit. Dan yang ketiga adalah aktivitas T yaitu pengiriman outer rokok ke warehouse finish good selama 3,88 menit.

Sebaiknya dilakukan relayout agar departemen Quality Control letaknya lebih dekat dengan lantai produksi dan mesin terakhir pada proses produksi agar lebih dekat dengan warehouse finish good sehingga tidak diperlukan waktu yang cukup lama untuk menempatkan barang jadi.

Sebaiknya dilakukan pertimbangan untuk menambah jumlah mesin agar kapasitas produksi outer dapat meningkat dan dapat mengurangi lead time manufacture.

Page 28: PRESENTASI KAMPUS

SARAN Dilakukan analisa lebih lanjut mengenai value stream

mapping yang telah ada dengan metode yang sesuai agar dapat dengan mudah mengurangi waste yang ada sehingga lead time manufacture yang rendah dapat tercapai.

Hubungan yang harmonis dengan supplier akan memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan, oleh karena itu akan lebih baik jika PT. Gudang Garam, Tbk meningkatkan loyalitas pada hanya beberapa supplier saja.

Page 29: PRESENTASI KAMPUS

TERIMA KASIH