Pola Pola Hereditas

38
Pola-Pola Pola-Pola Hereditas Hereditas

Transcript of Pola Pola Hereditas

Page 1: Pola Pola Hereditas

Pola-Pola Pola-Pola HereditasHereditas

Page 2: Pola Pola Hereditas

Kompetensi DasarKompetensi Dasar1.1. Menjelaskan konsep gen, DNA, dan Menjelaskan konsep gen, DNA, dan

kromosomkromosom2.2. Menjelaskan hubungan gen (DNA)- RNA-Menjelaskan hubungan gen (DNA)- RNA-

Polipeptida dan proses sintesis proteinPolipeptida dan proses sintesis protein3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses Menjelaskan keterkaitan antara proses

pembelahan mitosis dan meiosis dengan pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifatpewarisan sifat

4.4. Menerapkan prinsip hereditas dalam Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifatmekanisme pewarisan sifat

5.5. Menjelaskan peristiwa mutasi dan Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemasimplikasinya dalam salingtemas

Page 3: Pola Pola Hereditas

Kelompok I Hukum Mendel IKelompok I Hukum Mendel I Kelompok II Hukum Mendel IIKelompok II Hukum Mendel II Kelompok III IntermedietKelompok III Intermediet Kelompok IV KodominanKelompok IV Kodominan Kelompok V Gen Alel DominanKelompok V Gen Alel Dominan Kelompok VI Gen Alel ResesifKelompok VI Gen Alel Resesif

Page 4: Pola Pola Hereditas

PETA KONSEPPola-pola Hereditas

HukumPewarisan Sifat

Hukum II Mendel

Persilangan Monohibrid

Hukum IMendel

PersilangnDihibrid

Penyimpangan Hukum Mendel

InteraksiAlel

Interaksi Genetik

Tautan PindahSilang

- Dominansi Tidak Sempurna- Kodominan- Alel Ganda- Alel Letal

- Penurunan Sifat Poligenik- Kriptomeri- Epistasis- Hipostasis- Komplementer

- Tautan Autosomal- Tautan Seks

Page 5: Pola Pola Hereditas

TerminologiTerminologiP →P → Parental ( Parental (individu tetuaindividu tetua))FF11 → → Filial 1 (Filial 1 (keturunan pertamaketurunan pertama))F2 → F2 → Filial 2 (Filial 2 (keturunan keduaketurunan kedua) ) Gen D → gen atau alel dominan Gen D → gen atau alel dominan GGen d → gen atau alel resesif en d → gen atau alel resesif Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi

alelnya alelnya Heterozigot → Dd Heterozigot → Dd Fenotip → ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai Fenotip → ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai

suatu sifat pada suatu individu suatu sifat pada suatu individu Genotip → susunan genetik yang mendasari pemunculan Genotip → susunan genetik yang mendasari pemunculan

suatu sifatsuatu sifat   

Page 6: Pola Pola Hereditas

Hukum Pewarisan SifatHukum Pewarisan SifatMendel mempelajari hereditas pada tanaman Mendel mempelajari hereditas pada tanaman

kacang ercis kacang ercis (Pisum sativum) (Pisum sativum) dengan alasan:dengan alasan: 1.  Memiliki pasangan-pasangan sifat yang1.  Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok.menyolok. 2.  Biasanya melakukan penyerbukan sendiri 2.  Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination).(Self polination). 3.  Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan3.  Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang.silang. 4.  Segera menghasilkan keturunan.4.  Segera menghasilkan keturunan.

Page 7: Pola Pola Hereditas

Hukum Mendel I

Hukum Mendel I disimpulkan dari persilangan monohibrid. Hukum ini disebut juga hukum segregasi (pemisahan) alal-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi

haploid.

• Monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dua sifat yang berbeda.

Page 8: Pola Pola Hereditas

Contoh Persilangan Monohibrid

• Persilangan pada induk P1R: bulatr: kisut

•persilangan: Biji bulat x biji keriput

•  RR x rr Genotip: Rr Fenotip: Bulat Rasio genotip: Semua sama Rasio Fenotip: Semua sama

Page 9: Pola Pola Hereditas

Hukum Mendel II• Hukum Mendel II disimpulkan dari perkawinan

dihibrid. Hukum Mendel juga dinamakan hukum penggabungan secara bebas.

• Hukum Mendel II menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas (misalnya alel B memisah dengan alel b, serta alel K memisah dengan alel k) akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda. 

Page 10: Pola Pola Hereditas
Page 11: Pola Pola Hereditas
Page 12: Pola Pola Hereditas

Uji Silang Persilangan antara 2 parental individu,

yang tidak diketahui genotipnya dengan induk yang genotipnya homozigot resesif.

Tujuan : untuk menguji apakah individu bersifat heterozigot atau bukan

Misal : kamu diberi segenggam biji bulat, dan sipemberi biji tidak tau pasti apakah biji bulat itu homozigot atau heterozigot.

Page 13: Pola Pola Hereditas

Silang Balik Perkawinan antara organisme hibrida (keturunan

yang secara genetik tidak mirip dengan induk) atau organisme heterozigot dengan satu dari induknya (biasanya dengan fenotip dominan) atau dengan organisme yang secara genetik mirip dengan induknya

Tujuan : untuk mendapatkan fenotip yang mirip dengan induk, untuk perkawinan murni atau manipulasi genetik.

Page 14: Pola Pola Hereditas

Persilangan Resiprok (Persilangan Tukar Kelamin ) Persilangan dimana fenotip tiap kelamin

ditukar sebagai perbandingan dengan persilangan asli

Tujuan untuk menguji peran dari jenis kelamin induk dalam pola penurunan sifat

Page 15: Pola Pola Hereditas

Penyimpangan Semu Hukum Mendel1. Interaksi Alel1.1.Dominasi Tidak Sempurna• Dominasi tidak sempurna terjadi apabila

suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier).

Page 16: Pola Pola Hereditas
Page 17: Pola Pola Hereditas

1.2. Kodominan

• Kodominan tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel.contoh: golongan darah1. type A = IAIA or IAi2. type B = IBIB or IBi3. type AB = IAIB4. type O = ii

Page 18: Pola Pola Hereditas

Contoh: homozigot jantan Type B (IBIB) x Contoh: homozigot jantan Type B (IBIB) x heterozygot betina Type A (IAi)  heterozygot betina Type A (IAi) 

Page 19: Pola Pola Hereditas

1.3.  Alel Ganda Alel ganda merupakan fenomena adanya

tiga atau lebih alel dari suatu gen.

1.4.  Alel Letal Alel Letal merupakan alel yang dapat

mengakibatkan kematian pada individu homozigot (embrio).

Page 20: Pola Pola Hereditas

Gen letal DominanGen letal Dominan Gen letal dominan menyebabkan kematian pada Gen letal dominan menyebabkan kematian pada

keadaan homozigot dominan. Pada keadaan keadaan homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainankelainan

Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek. Dalam keadaan homozigot dominan, ayam pendek. Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam normalhomozigot resesif ayam normal            

Page 21: Pola Pola Hereditas

Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan monohybrid

Page 22: Pola Pola Hereditas

Gen letal resesif• Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada

dalam keadaan homozigot resesif. Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen letal

Page 23: Pola Pola Hereditas

2.Interaksi Genetik• .1.  Atavisme• Atavisme merupakan munculnya suatu

sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen

Page 24: Pola Pola Hereditas
Page 25: Pola Pola Hereditas

2.2. Polimeri2.2. PolimeriPolimeri merupakan bentuk interaksi gen bersifat Polimeri merupakan bentuk interaksi gen bersifat

komulatif.komulatif.

Page 26: Pola Pola Hereditas

2.3. KriptomeriKriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi, jika gen tersebut berdiri sendiri. Namun, jika gen ini berinteraksi dengan gen lainnya, akan muncul sifat yang tersembunyi

tersebut.

Page 27: Pola Pola Hereditas
Page 28: Pola Pola Hereditas

2.4.  EpistasisEpistasis merupakan gen yang sifatnya mempengaruhi gen lain.Ini adalah contoh dari epistasis dominan

Page 29: Pola Pola Hereditas
Page 30: Pola Pola Hereditas

• Contoh epistasis resesif

Page 31: Pola Pola Hereditas

2.5.  Hipostasis

Hipostasis merupakan gen yang dipengaruhi.2.6.   Komplementer• Komplementer merupakan interaksi beberapa gen yang saling

melengkapi, jika salah satu gen tidak ada, pemunculan suatu karakter menjadi tidak sempurna atau terhalang.

• Gen     C:        membentuk pigmen warna• Gen     c: tidak membentuk pigmen warna • Gen     P:         membentuk enzim pengaktif• Gen     p: tidak membentuk enzim pengaktif•

Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu maka warna bunga yang terbentuk adalah putih

Page 32: Pola Pola Hereditas

Berdasarkan hasil persilangan rasio fenotip = ungu : putih

= 9 : 7

Page 33: Pola Pola Hereditas

3. TautanPautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang

sama, saling berkait atau berikatan, saat proses pembentukkan gamet, disebabkan gen-gen tersebut terletak dalam kromosom yang sama

• Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll)

• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah =

3 : 1

Page 34: Pola Pola Hereditas
Page 35: Pola Pola Hereditas
Page 36: Pola Pola Hereditas

4.           Pindah SilangPindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu

kromatid dengan gen-gen kromatid di homolognya.

• Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang. ..disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll).

• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)

• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk ( KP) dengan galur rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat : merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9

Page 37: Pola Pola Hereditas
Page 38: Pola Pola Hereditas