LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

104
i LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia Disusun Oleh Nama Peserta : Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan Core Isu : Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Borneo Tarakan Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2020

Transcript of LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Page 1: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

i

LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN XI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

Disusun Oleh

Nama Peserta : Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Core Isu : Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Borneo Tarakan

Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc

Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BEKERJASAMA DENGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2020

Page 2: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI

Nama

Jabatan

NIP

Unit Kerja

Core Isu

Judul Kegiatan

:

:

:

:

:

:

Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd

Dosen Asisten Ahli

199108192019032016

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah

Konsep Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,

Universitas Borneo Tarakan

Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Coach : Veronika Hanna Naibaho

Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.

Tarakan, 5 Agustus 2020

Telah disetujui oleh Mentor

Untuk diseminarkan pada hari Selasa, Tanggal 11 Agustus 2020

Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara Samarinda

Mentor

Ridwan, S.Pd., M.Pd.

NIP 1980102720140410001

Page 3: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI

Nama

Jabatan

NIP

Unit Kerja

Core Isu

Judul Kegiatan

:

:

:

:

:

:

Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd

Dosen Asisten Ahli

199108192019032016

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah

Konsep Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,

Universitas Borneo Tarakan

Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Coach : Veronika Hanna Naibaho

Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.

Tarakan, 5 Agustus 2020

Telah disetujui oleh Coach

Untuk diseminarkan pada hari Selasa, Tanggal 11 Agustus 2020

Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara Samarinda

Coach

Veronika Hanna Naibaho

NIP 198009262006042004

Page 4: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI

Nama

Jabatan

NIP

Unit Kerja

Judul Kegiatan

:

:

:

:

:

Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd

Dosen Asisten Ahli

199108192019032016

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan

Coach : Veronika Hanna Naibaho

Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.

Telah diseminarkan dalam Seminar Laporan Aktualisasi

pada hari Senin, Tanggal 11 Agustus 2020

Coach

Veronika Hanna Naibaho

NIP 198009262006042004

Penguji

Windra Mariani, SH., MH

NIP 198203052005012001

Page 5: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

aktualisasi yang berjudul: Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia. Berkat pihak-pihak yang telah banyak membantu dan

membimbing baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis dapat

menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Ridwan, S.Pd., M.Pd selaku mentor yang telah memberikan arahan,

motivasi dan bimbingan kepada penulis

2. Ibu Kartini, S.Pd., M.SC, selaku Ketua Jurusan PGSD yang telah memberi izin

dan dukungan selama melakukan kegiatan aktualisasi dan sekaligus tim dosen

pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

3. Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, selaku tim dosen pengampu Konsep Dasar

IPA Biokimia yang sekaligus menjadi tim review RPS dan validator materi

terhadap bahan ajar e-learning.

4. Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala Laboratorium Microteaching

sebagai validator ahli media bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar

IPA Biokimia.

5. Ibu Asih Riyanti M.Pd selaku validator ahli bahasa pada bahan ajar e-learning

mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

6. Ibu Veronica Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc selaku coach yang memberikan

arahan, motivasi dan bimbingan kepada penulis.

7. Ibu Windra Mariani, SH., MH selaku penguji yang telah memberi saran

perbaikan terhadap rancangan dan evaluasi aktualisasi.

Demikian yang dapat disampaikan, tentunya laporan aktualisasi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritik. Semoga laporan

evaluasi aktualisasi ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak.

Tarakan, 5 Agustus 2020

Degi Alrinda Agustina

Page 6: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

Lembar Persetujuan Laporan Aktualisasi Mentor .............................................. ii

Lembar Persetujuan Laporan Aktualisasi Coach ................................................ iii

Lembar Pengesahan Laporan Aktualisasi ........................................................... iv

Kata Pengantar ......... ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ............ ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. ... ........................................................................................ 1

B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................ 3

C. Manfaat Aktualisasi ..................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi .. ........................................................................................ 4

B. Visi dan Misi Organisasi ............................................................................... 5

C. Tugas dan Fungsi . ........................................................................................ 7

BAB III LANDASAN TEORI

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas ........ ........................................................................................ 10

2. Nasionalisme ....... ........................................................................................ 10

3. Etika Publik ......... ........................................................................................ 11

4. Komitmen Mutu ... ........................................................................................ 12

5. Anti Korupsi ........ ........................................................................................ 12

B. Kedudukan, Peran ASN

1. Manajemen ASN .. ........................................................................................ 13

2. Whole of Government ................................................................................... 15

3. Pelayanan Publik .. ........................................................................................ 15

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu ..... ........................................................................................ 17

B. Penetapan Isu ....... ........................................................................................ 19

C. Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 20

BAB V DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI ................................................... 27

Page 7: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

vii

ROLEMODEL ......... ........................................................................................ 51

BAB VI KESIMPULAN ................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54

LAMPIRAN ............. ........................................................................................ 55

Page 8: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparartur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail

dalam UU ASN No.5 tahun 2014 pasal 3 yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar,

berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan publik, berkompeten

dan professional dalam bertugas.

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara

sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan

pencapaian cita-cita dan tujuan negara tersebut. Sejumlah keputusankeputusan strategis

mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor

pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan

sosok PNS profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga

mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam rangka menyiapkan PNS untuk

masuk dalam sistem pemerintahan, salah satunya adalah melalui Latihan Dasar

(LATSAR). Latsar ini merupakan wadah pengembangan untuk mewujudkan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian dari ASN yang profesional. Kompetensi ASN yang

profesional tersebut diperlukan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, mampu

bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III angkatan XI

tahun 2020 dilaksanakan melalui distance learning oleh LAN Samarinda Tahap

pertama; On Campus yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2020 hingga 29 Juni

2020 bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menginternalisasikan nilai-nilai

dasar ANEKA serta kedudukan dan peran ASN kepada CPNS Kemendikbud Republik

Page 9: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

2

Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan On Campus adalah setiap peserta diwajibkan

untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di unit kerja masing-masing dan

merancang kegiatan pemecahan isu tersebut serta merumuskan kegiatan dan nilai-nilai

apa yang akan diaktualisasikan di dalamnya. Tahap selanjutnya adalah kegiatan

Habituasi yang dimulai dari tanggal 1 Juli 2020 hingga 6 Agustus 2020 bertujuan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI

dalam melaksanakan rancangan kegiatan pemecahan isu. Melalui proses diklat pelatihan

dasar, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman, penghayatan, dan penguasaan

kompetensi. Selayaknya proses belajar yang baik, suatu konsep akan dapat dikuasai

secara penuh setelah diterapkan dalam proses keseharian. Penerapan nilai-nilai inilah

yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan pengenalan unit

kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk kepada

penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut. Proses ini dikenal dengan istilah

aktualisasi.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA Profesi Dosen akan diaktualisasikan di

Jurusan PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan.

Dengan profesi PNS yang memahami dan mampu mengaktualisasikan kelima nilai

dasar itu akan meningkatkan legitimasi masyarakat terhadap kinerja PNS sebagai

pelayan publik di negara ini. Hasil kegiatan aktualisasi pada pelatihan dasar CPNS

disusun dalam bentuk laporan sebagai bentuk tanggung jawab untuk membuktikan

bahwa peserta pelatihan mampu menyelesaikan isu atau permasalahan dalam unit kerja

serta dapat membiasakan diri (habituasi) untuk selalu mengaktualisasikan nilai - nilai

dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam melaksanakan kegiatan pemecahan

isu dan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan di tempat tugas.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri,

tertanggal 15 Juni 2020 bahwa Pola pembelajaran pendidikan tinggi di tahun ajaran

2020/ 2021 pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah teori,

demikian juga untuk mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan dengan

daring. Dalam perspektif pendidikan, istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori

pendidikan sebagai implikasi dari Industrial Revolution 4.0 adalah Education 4.0, untuk

menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi di era Industrial

Page 10: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

3

Revolution 4.0 baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Education 4.0

merupakan inovasi dunia pendidikan di era Industrial Revolution 4.0. Education 4.0

dapat dilihat sebagai sebuah respons kreatif di mana manusia memanfaatkan teknologi

digital, open sources contents dan global classroom dalam penerapan pembelajaran

sepanjang hayat (lifelong learning), flexible education system, dan personalized

learning, untuk memainkan peran yang lebih baik di dalam dunia pendidikan. Oleh

karena itu untuk menyiapkan materi pembelajaran berbasis e-learning, maka penulis

menyusun rancangan aktualisasi ini.

B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai – nilai

dasar PNS dan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI yang dipelajari peserta

pelatihan dasar serta mampu dan peka terhadap isu/permasalahan yang terjadi

dilingkungan kerja, mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif dalam

pemecahan isu/masalah serta membiasakan diri (habituasi) untuk selalu

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam

melaksanakan tugas yang diamanatkan sehingga menjadi ASN yang berkarakter

profesional dalam melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Secara lebih

spesifik aktualisasi diri bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ditemukan pada

unit kerja, dalam hal ini pemecahan isu yang akan dilakukan yaitu Penyusunan Bahan

Ajar e-learning Konsep Dasar IPA Biokimia di Jurusan PGSD, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan.

C. Manfaat Aktualisasi

Aktualisasi diri menjadi sararana habituasi bagi Calon PNS. Penerapan aktualisasi

ini dapat menjadi pengalaman belajar untuk mengemban tanggung jawab penuhnya

sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya (yang

dibuktikan dengan selesainya laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS).

Penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja dapat merubah mindset didalam

dirinya untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.

Page 11: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi

Universitas Borneo Tarakan didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 09

Oktober 1999 dan ditetapkan pada tanggal 30 Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan

Yayasan Pinekindi Nomor : 011/YP/TRK/III/2000. Universitas Borneo Tarakan secara

resmi mulai menyelenggarakan proses pendidikan pada tanggal 06 Juni 2001, sesuai

dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 37/D/O/2001.Universitas

Borneo Tarakan diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri oleh Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 19 yang dituangkan ke dalam Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Pendirian Universitas Bangka

Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas Musamus yang ditetapkan di

Jakarta pada tangal 19 November 2010 yang berkedudukan di Kota Tarakan,

Kalimantan Utara, dimana Kampus Utama Universitas Borneo Tarakan berada dibagian

timur kota Tarakan, yaitu di tepi Pantai Amal yang terletak di Jalan Amal Lama Nomor

1 Kota Tarakan. Saat ini Universitas Borneo menyelenggarakan Pendidikan Strata 1 (S-

1) yang dilakukan oleh 6 (enam) Fakultas dengan 14 program studi. Rektor Universitas

Borneo saat ini adalah Prof. Dr. Drs Adri Patton, M.Si

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah satu Fakultas yang dibuka

bersamaan dengan pendirian Universitas Borneo Tarakan. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Borneo Tarakan berdiri dan beroperasi pada tahun 2001.

Fakultas ini memiliki 6 program Studi, yaitu : Pendidikan Matematika, Pendidikan

Biologi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, PGSD

dan Bimbingan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo

Tarakan terletak di Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan Timur, Gedung C Kampus

Universitas Borneo. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan satu-satunya

Fakultas Keguruan Dan Kependidikan yang terdapat di Kalimantan Utara.

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT) didirikan melalui program hibah

PGSD Tahun 2007 yang diusulkan oleh Rektor UBT. Ijin penyelenggaraan jurusan

PGSD FKIP UBT dimulai pada tanggal 19 Juli 2007 sesuai SK Dirjen Dikti Nomor:

Page 12: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

5

1925/D/T/2007. Sebagai bentuk komitmen terhadap legalitas penyelenggaraan

pendidikan, Jurusan PGSD FKIP UBT telah mendapatkan perpanjangan ijin, sesuai SK

Koordinator Kopertis XI nomor 2711/D/T/K-XI/2009 tertanggal 07 Juli 2009.

Kemudian Jurusan PGSD FKIP UBT melakukan akreditasi dan mendapatkan peringkat

“C” dengan nomor 030/ SK/ BAN-PT/ Ak-XV/ S/ I/ 2013 dan nilai 221. Pada Tahun

2017 Jurusan PGSD FKIP UBT melakukan Reakreditasi dan mendapatkan peringkat

“B” dengan nomor 3354/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2017 Tanggal 12 September 2017

dan nilai 327. Diharapkan dengan meningkatnya akreditasi jurusan PGSD FKIP UBT

ini dapat meningkatkan kualitas lulusan dan profesionalisme calon tenaga pendidik

Sekolah Dasar.

B. Visi Misi Organisasi

Universitas Borneo Tarakan

Visi

Menjadi pusat penyelenggara pendidikan tinggi berbasis riset untuk mendukung

pembangunan dan pengembangan potensi kawasan perbatasan dan sumber daya

laut tropis yang berkelanjutan

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional yang berorientasi

kewirausahaan

2. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan

sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional

3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat

4. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat

madani dan pembangunan berkelanjutan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Visi

Pusat dan pengembangan pendidikan yang berkualitas dan unggul yang berbasis

kewilayahan pada tahun 2024

Page 13: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

6

Misi

1. Melaksanakan manajemen akademik yang berkualitas, professional dan

berkarakter yang transparan, akuntabel, efektif/efisiens dan kesesuaian hukum

(role of law) berbasis pemangku kepentingan

2. Pengembangan manajemen akademik yang professional, efektif dan efisien

melalui peningkatan kapasitas dan etos kerja dalam pelayanan

3. Menyiapkan lulusan yang berkompeten, berwawasan luas, berkarakter,

memiliki skill yang memadai, berintegritas, bermoral, memiliki nilai-nilai

etika dan estetika serta menumbuhkembangkan sikap inovatif, konstruktif,

kritis, terbuka dan berwawasan kebangsaan mengacu pada KKNI.

4. Menghasilkan riset unggulan dosen yang bermutu dan publikasi secara

berkala melalui desentralisasi penelitian dan pengabdian masyarakat.

5. Pengembangan fasilitas laboratorium, ruang belajar dan sarana pendukung

akademik lainnya yang berkualitasMengembangkan strategi pendanaan dan

pembiayaan berbasis revenue generating.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Visi

Pusat Penyelenggara dan Pengembangan Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Unggul

dan Kompetitif Berbasis Kewilayahan Tahun 2024

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung

terbentuknya tenaga pendidik yang kompetitif.

2. Menyelenggarakan dan Mengembangkan Penelitian kependidikan dan non

kependidikan berbasis kewilayahan

3. Menyelenggarakan dan Mengembangkan pengabdian Kepada masyarakat

sesuai kebutuhan dan perkembangan IPTEKS

4. Mengembangkan organisasi yang sehat dalam Rangka penguatan tata kelola

menuju good governance

Page 14: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

7

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru Dan Dosen Pasal 60, dosen memiliki kewajiban antara lain:

a) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi

hasil pembelajaran;

c) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

d) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,

agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta

didik dalam pembelajaran;

e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta

nilai-nilai agama dan etika; dan

f) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Kemudian, uraian tugas dosen adalah sebagai berikut:

a) Tugas Dosen dalam Pendidikan/Pengajaran

1. Melaksanakan perencanaan pembelajaran yang meliputi:

a. Merumuskan tujuan instruksional;

b. Membuat RPS;

c. Menyusun kontrak perkuliahan;

d. Menyusun buku ajar;

2. Melaksanakan pembelajaran dengan bentuk-bentuk antara lain seminar, diskusi,

praktikum, simulasi dan evaluasi

a. Dalam melaksanakan pembelajaran, perlu memberikan tujuan instruksional,

materi, latihan, tugas, umpan balik tugas, dan pembimbingan.

b. Dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan media pembelajaran

yang beragam seperti papan tulis, Liquid Crystal Display (LCD), program

software dan alat peraga lainnya yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

3. Melaksanakan pembelajaran sebanyak 16 kali pertemuan atau 80% dari yang

terjadwal untuk setiap mata kuliah yang diampu.

4. Melaksanakan evaluasi pembelajaran

a. Menilai hasil belajar mahasiswa;

Page 15: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

8

b. Mengevaluasi efektifitas proses pembelajaran;

c. Melaksanakan proses belajar sepanjang hayat untuk terus mengembangkan

kualitas keilmuan dan kepribadiannya.

5. Melaksanakan fungsi manajemen pendidikan antara lain:

a. Menginformasikan konten kontrak perkuliahan

b. Mengatur alokasi waktu pembelajaran;

c. Menegakkan disiplin pembelajaran;

d. Menginformasikan nilai ujian/tugas kepada mahasiswa.

6. Melaksanakan pembimbingan kepada mahasiswa terkait penyelesaian tugas akhir

dan tugas-tugas akademik lainnya.

7. Melaksanakan segala proses pembelajaran dengan penuh tanggung jawab

berdasarkan etika akademik.

8. Memberikan keteladanan moral melalui ucapan, sikap dan perilaku, baik secara

lisan maupun tulisan dalam setiap aktivitas pembelajaran.

b) Tugas Dosen dalam Penelitian dan Pengembangan Karya Ilmiah

1. Menghasilkan karya ilmiah

2. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni

monumental/seni pertunjukkan/karya sastra

c) Tugas Dosen dalam Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat

2. Memberi latihan/ penyuluhan/ penataran pada masyarakat

3. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang

melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan

4. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat.

d) Tugas Dosen dalam Bidang Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi

a) Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada perguruan tinggi

b) Menjadi anggota panitia/badan lembaga pemerintah

c) Menjadi anggota organisasi profesi

d) Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar

lembaga

e) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional

Page 16: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

9

f) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah

g) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ kesenian/ sosial

Page 17: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

10

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Nilai-Nilai Dasar ANEKA

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan yang

menjadi tugas atau amanahnya. Akuntabilitas berbeda dengan responsibilitas.

Responsilibitas hanya berfokus pada penyelesaian tugas, sedangkan akuntabilitas

berfokus dari awal hingga akhir tugas dan menyusun bukti pelaksanaan tugas tersebut.

Mengacu pada UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa salah satu

fungsi dan tugas ASN sebagai pelayan publik, sehingga akuntabilitas perlu

diinternalisasikan pada ASN. Oleh karena itu perlu pemahaman terhadap nilai dasar

akuntabilitas. Pada LAN (2015) nilai dasar tersebut terdiri dari

Kepemimpinan,Transparansi, Integritas,Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,

Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi. Ranah perilaku untuk menunjukkan PNS

yang Akuntabel adalah perilaku yang berkaitan dengan transparansi dan akses

informasi, menghindari perilaku yang curang dan koruptif, perilaku terhadap

penggunaan sumber daya negara, perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan

penggunaan data serta informasi pemerintah dan perilaku berkaitan dengan konflik

kepentingan.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsanya

sekaligus menghormati negara lain. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan

terhadap pemahaman terhadap falsafah bangsa dan ideologi negara yaitu Pancasila.

Prinsip nasionalisme dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa

indonesia senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme Pancasila

merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsanya yang dilandasi dengan nilai-

nilai Pancasila. Pada implementasi dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan

nasionalisme sila pertama bahwa Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral

ketuhanan sebagai landasan pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang

majemuk, tanpa menjadikan salah satu agama tertentu mendikte negara. Implementasi

Page 18: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

11

pada dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila kedua bahwa

berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak

sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Implementasi dari nilai-

nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila ketiga bahwa semangat gotong

royong dapat diperkuat dalam kehidupan masyarakat dengan terus menerus

mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan multikulturalisme yang dapat

membangun rasa keadilan dan kebersamaan. Implementasi dari nilai-nilai pancasila

untuk menunjukkan nasionalisme sila keempat bahwa demokrasi permusyawaratan

dibangun berdasarkan akal dan kearifan (hikmat dan kebijaksanaan), bukan berdasarkan

kekuasaan. implementasi dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila

kelima bahwa negara bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan dari fungsi

sosial atas hak milik pribadi sehingga bisa terwujud kesejahteraan umum. Oleh karena

itu, Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, dengan

nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir

mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.

3. Etika Publik

Etika merupakan ajaran-ajaran moral berkaitan standar tentang benar dan salah

yang dipelajari melalui proses hidup bermasyarakat. Etika publik merupakansalah satu

nilai dasar yang dimili ASN, yaitu refleksi tentang standar atau norma yang

menentukan baik buruk maupun benar salah perilaku atau tindakan dan keputusan

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan

publik. Pada pelaksanaan tugas ASN sebagai pelayanan publik bahwa membutuhkan

tidak hanya kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa

kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif,

terutama pada masyarakat kalangan bawah. Kode etik dirumuskan untuk

menyempurnakan pekerjaan di sektor publik, mencegah hal-hal buruk, dan untuk

kepentingan bersama dalam organisasi publik, setiap pegawai dan pejabat diharapkan

menaatinya dengan kesadaran yang tulus. Paham idealisme etik mengatakan bahwa

pada dasarnya setiap manusia adalah baik dan suka hal-hal yang baik. Apabila ada

orang-orang yang menyimpang dari kebaikan, itu semata-mata karena dia tidak tahu

Page 19: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

12

norma untuk bertindak dengan baik atau tidak tahu cara-cara bertindak yang menuju ke

arah kebaikan. Oleh karena itu sebagai ASN harus mematuhi kode etik yang berlaku.

4. Komitmen Mutu

Mutu merupakan setiap langkah yang diambil sebagai kesempatan untuk

meminimalkan erorr atau waste dan setiap orang wajib mengambil tanggung jawab dan

partisipasi. Komitmen mutu dilakukan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan

pelayanan publik dengan nilai dasar efektifitas, efisiensi, inovasi dan mutu. Mutu

bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki kinerjanya

secara terus menerus. Oleh karena itu, agar senantiasa memiliki komitmen mutu, maka

ASN harus senantiasa berpikir kreatif agar senantiasa berinovasi untuk meningkatkan

pelayanan publik. Hoe Tido dkk (LAN, 2015) mengemukakan bahwa untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan, maka layanan dalam penyelenggaraan pemerintahan

pun dapat menghasilkan inovasi pada berbagai kategori yaitu Inovasi produk dapat

dilihat pada aspek perubahan tata letak (layout) ruangan kerja yang dapat memberikan

kenyamanan bagi pegawai dan masyarakat yang memerlukan layanan, bertambahnya

jenis layanan yang dapat diberikan oleh instansi, Inovasi proses dilakukan melalui

reformasi birokrasi dengan memberikan metode pelayanan baru, penggunaan teknologi

baru, prosedur kantor yang disederhanakan, dan percepatan waktu layanan, Inovasi

posisi terjadi karena adanya reposisi persepsi dalam konteks khusus, Inovasi paradigma

berhubungan dengan perubahan model mental yang mengubah mindset pelanggan

dalam hal mendapatkan layanan.

5. Anti Korupsi

Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang

dapat menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat

dan kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun

waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. ASN sebagai

aparatur pemerintah yang diberi amanah untuk mengelola pemerintahan harus memiliki

jiwa anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun masyarakat baik

Page 20: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

13

secara langsung maupun tidak langsung. Nilai dasar anti korupsi terdiri dari jujur,

mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Kesadaran

diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu mengingt akan

tujuan keberadaan manusia di muka bumi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti

akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang

baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usah terbaik dan

mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggung jawabkan secara publik.

Kesadaran anti korupsi dapat menghindarkan ASN dari perilaku dan tindak pidana

korupsi.

B. Peran dan Kedudukan ASN

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan

kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber

daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Untuk

dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU

ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya

tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik;

2) Pelayan public; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN

bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan

public yang professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan

Negara Kesatuan Republik Indonesia Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana,

pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang

professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap

ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut

Page 21: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

14

PNS berhak memperoleh: 1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun

dan jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5) pengembangan kompetensi Sedangkan

PPPK berhak memperoleh: 1) gaji dan tunjangan; 2) cuti; 3) perlindungan; dan 4)

pengembangan kompetensi.

Kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN

yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan pemerintah yang sah; 2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3)

melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; 4)

menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5) melaksanakan tugas kedinasan

dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; 6) menunjukkan

integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap

orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) menyimpan rahasia jabatan dan

hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan 8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada

kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan

latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status

pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Sistem merit yang berdasarkan pada

obyektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk

mengelola SDM. Dalam sistem merit berbagai keputusan dalam manajemen SDM

didasari pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Kualifikasi, kemampuan,

pengetahuan dan juga ketrampilan pegawai yang menjadi acuan dalam pengelolaan

ASN berdasar sistem merit menjadi fondasi untuk memiliki pegawai yang kompeten

dan “bahagia” dalam organisasi karena mereka memiliki kepercayaan diterapkannya

keadilan dalam organisasinya. Langkah awal dalam memperbaiki kinerja pelayan publik

harus dimulai dari memperbaiki kinerja ASN secara individual. Manajemen yang baik

bagi ASN adalah kunci untuk memulai perubahan ke arah yang lebih baik dan

diharapkan mampu menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang baik pula. Melalui

merit sistem, ASN akan mendapatkan bentuk rewards dan punishment sebagai dampak

Page 22: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

15

dari produktivitas kerjanya dan diharapkan mampu memenuhi aspek equity dikalangan

ASN.

2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government merupakan proses pelayanan publik yang

diselenggarakan secara sistematis dengan mengintegrasikan fungsi dan elemen antara

sektor yang berkaitan melalui koordinasi, kolaborasi dan membangun komitmen

bersama. Jenis pelayanan publik yang dapat menggunakan WoG antara lain Pelayanan

yang Bersifat Adminisitratif, jasa, barang, dan regulatif. WoG menunjukkan bagaimana

instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan

bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG dapat

dipraktekkan dalam kontinum koordinasi-merger, di mana pelaksanaan WoG dilakukan

mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau kelembagaan

sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa lembaga menjadi satu unit

organisasi baru. Cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan

institusi formal maupun informal antara lain penguatan koordinasi antar lembaga,

membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas,dan koalisi sosial.

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG adalah kapasitas Sumber Daya

Manusia dan institusi, nilai dan budaya organisasi, dan kepemimpinan.

3. Pelayanan publik

Pelayanan publik sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau

masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk

memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai 9

Pelayanan Publik dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu

unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah

penerima layanan (pelanggan) orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,

Page 23: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

16

dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima

layanan (pelanggan).

Page 24: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

17

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerjasama Jurusan

dengan Sekolah Dasar

a. Deskripsi isu

Jurusan tidak memiliki kerja sama dengan sekolah Dasar untuk melaksanakan

kegiatan Tridharma perguruan tinggi karena kerja sama dengan Sekolah Dasar

yang selama ini terjadi adalah melalui Fakultas yaitu UPT PPL (Praktek

Pengalaman Lapangan) untuk menempatkan mahasiswa yang mengambil mata

kuliah PPL pada sekolah Dasar yang memiliki kerjasama dengan fakultas. Hal ini

menyebabkan dosen PGSD yang akan melakukan kegiatan tridharma perguruan

tinggi secara mandiri di sekolah harus berkomunikasi secara mandiri dengan

kepala sekolah yang dituju, dan mengurus ijin kegiatan tridharma dari jurusan dan

selanjutnya baru ke fakultas untuk memperoleh ijin fakultas dan membutuhkan

waktu yang lebih lama. Hal ini terjadi karena belum ada SOP yang mengatur

kerjasama antara jurusan dengan Sekolah Dasar secara langsung agar jurusan juga

dapat mengembangkan tridharma perguruan tinggi secara mandiri dengan sekolah

mitra.

b. Sumber isu

Realita yang terjadi di Jurusan PGSD dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

c. Analisis dampak

Pengajuan kegiatan di sekolah ataupun kegiatan tridharma membutuhkan waktu

lebih lama, sehingga pengembangan jurusan juga akan kurang optimal

Belum tersedianya pedoman penulisan skripsi studi literatur dan analisis

konten

a. Deskripsi isu

Pada masa Covid 19, mahasiswa kesulitan memperoleh data lapangan sehingga

penelitian mahasiswa tingkat akhir terhambat, sehingga ada mahasiswa yang

menunda penelitian, sedangkan sebagian dosen pembimbing mengarahkan untuk

mengalihkan penelitian mahasiswa pada studi literatur dan analisis konten. Tetapi

Page 25: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

18

untuk melaksanakan penelitian tersebut belum tersedia buku pedoman penulisan,

sehingga dosen pembimbing menggunakan pedoman penelitian kualitatif. Padahal

pedoman penelitian kualitatif lapangan berbeda dengan penelitian studi literatur.

Mahasiswa juga kesulitan karena sebelumnya pada mata kuliah metodologi

penelitian, hanya sekilas dibahas tentang studi literatur dan analisis konten, dosen

pengampu lebih memfokuskan pada kualitatif lapangan.

b. Sumber isu

Berdasarkan pengalaman Ketua jurusan PGSD

c. Analisis dampak

Pemahaman mahasiswa untuk studi literatur dan analisis konten masih kurang,

sehingga sebagian mahasiswa memilih untuk menunda penelitiannya daripada

mengganti penelitian. Selain itu sistematika penulisan tugas akhir (skripsi)

mahasiswa tentang studi literatur berbeda antar dosen pembimbing.

Belum tersedianya bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA

Biokimia

a. Deskripsi isu

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri,

tertanggal 15 Juni 2020 bahwa Pola pembelajaran pendidikan tinggi di tahun ajaran

2020/ 2021 pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring, sehingga pada

Jurusan PGSD FKIP UBT juga akan menerapkan pembelajaran secara daring.

Penerapan ini memerlukan bahan ajar yang berbeda dengan pembelajaran klasikal

di kelas. Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia merupakan salah satu mata

kuliah wajib bagi mahasiswa PGSD. Pada jurusan PGSD, bahan ajar yang

digunakan dosen pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia untuk

pembelajaran tahun lalu masih sebatas penggunaan powerpoint untuk

menyampaikan materi pembelajaran klasikal di kelas. Oleh karena itu, perlu

disusun bahan ajar e-learning yang sesuai dengan kebutuhan mahassiswa agar dapat

mencapai tujuan belajar mahasiswa

b. Sumber isu

Pengalaman dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia

Page 26: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

19

c. Analisis dampak

Belum tersedianya bahan ajar bahan ajar e-learning menyebabkan mahasiswa

kesulitan dalam memahami materi sehingga berdampak pada pencapaian tujuan

pembelajaran yang kurang optimal. Selain itu bahan ajar e-learning juga diperlukan

untuk menyiapkan mahasiswa dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 dengan

literasi digital.

B. Penetapan Isu

Penetapan isu dilakukan melalui metode analisis Urgency, Seriousness, and Growth

(USG).

Tabel 1. Analisis USG

No Identifikasi Isu U S G Total Rangking

1 Belum tersedianya Standar Operasional

Prosedur (SOP) Kerjasama Jurusan dengan

Sekolah Dasar

3 3 3 9 3

2 Belum tersedianya pedoman penulisan

skripsi studi literatur dan analisis konten 4 3 3 10 2

3 Belum tersedianya bahan ajar e-learning

mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia 5 4 5 14 1

Keterangan U : Urgency 1 : Sangat Kecil

S : Seriousness 2 : Kecil

G : Growth 3 : Sedang

4 : Besar

5 : Sangat Besar

C. Uraian Kegiatan Aktualisasi

1. Isu yang diangkat

Belum tersedianya bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia

2. Pemecahan Isu

Penyusunan bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia

3. Kegiatan Pemecahan Isu :

1. Studi Pendahuluan dengan analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa

2. Merevisi Rencana Pembelajaran Semester

3. Membuat handout

4. Membuat video pembelajaran

Page 27: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

20

Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Studi

Pendahuluan

dengan analisis

kebutuhan bahan

ajar e-learning

mahasiswa

a. Melakukan koordinasi dengan

ketua jurusan PGSD

b. Melakukan koordinasi dengan

tim dosen pengampu matakuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

c. Menyusun instrumen studi

pendahuluan

d. Menginformasikan kepada

mahasiswa untuk mengisi

angket pada link google form

e. Mengumpulkan dan

menganalisis data dari

mahasiswa melalui google form

f. Menyimpulkan hasil analisis

kebutuhan mahasiswa

Hasil analisis

kebutuhan

mahasiswa

Menyusun instrumen dan

menginformasikan kepada

mahasiswa untuk mengisi angket

pada link google form

(akuntabilitas)

Melakukan analisis kebutuhan mahasiswa (nilai kemanusiaan)

dan melakukan koordinasi dan

kerjasama dengan ketua jurusan dan tim dosen pengampu (nilai

musyawarah) (nasionalisme)

Berkoordinasi dengan ketua

jurusan dan dosen pengampu

mata kuliah dan mengajukan surat izin melakukan studi

pendahuluan (etika publik)

Menyusun instrumen studi

pendahuluan berupa angket merupakan bentuk efektifitas

layanan dengan mengetahui

kebutuhan mahasiswa (komitmen mutu)

Mengumpulkan dan menganalisis

Kegiatan ini sesuai

dengan visi misi Universitas Borneo

Tarakan, FKIP, dan

Jurusan PGSD

Universitas Borneo

Tarakan

Visi Menjadi pusat

penyelenggara

pendidikan tinggi berbasis riset untuk

mendukung

pembangunan dan

pengembangan potensi kawasan perbatasan dan

sumber daya laut tropis

yang berkelanjutan

Misi menyelenggarakan

pendidikan berstandar nasiona yang

Kegiatan ini

sesuai dengan nilai organisasi

UBT yaitu

professional,

tanggung

jawab,

kualitas, dan

inovatif

Profesional

dalam pelaksanaan

salah satu

tugas tridharma

perguruan

tinggi, yaitu pengajaran

Tanggung

Jawab dalam melaksanakan

Page 28: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

21

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

data dari mahasiswa melalui

google form dan menyimpulkan

hasil analisis secara jujur (anti korupsi)

Berkoordinasi dengan ketua

juruan serta review bersama

dengan tim dosen pengampu (WoG)

Menganalisis kebutuhan bahan

ajar e-learning bagi mahasiswa

sebagai bentuk pelayanan publik (Manajemen ASN)

Menganalisis kebutuhan bahan

ajar e-learning bagi mahasiswa

(Pelayanan Publik)

berorientasi

kewirausahaan

Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

Visi

Pusat dan

pengembangan

pendidikan yang berkualitas dan unggul

yang berbasis

kewilayahan pada tahun 2024

Misi

Melaksanakan

manajemen akademik

yang berkualitas, professional dan

berkarakter yang

transparan,akuntabel,efektif/efisien dan

kesesuaian hukum (role

of law) berbasis

pengajaran

Memberikan pengajaran

yang

berkualitas

dengan

menyusun bahan ajar

Inovatif dalam

membuat bahan ajar e-learning

2 Merevisi

Rencana

Pembelajaran

Semester (RPS)

Konsep Dasar

IPA Biokimia

a. Melakukan Koordinasi dengan

ketua jurusan PGSD

b. Melakukan koordinasi dengan

tim dosen pengampu mata

kuliah Konsep Dasar IPA

Biokimia

c. Melakukan revisi RPS Konsep

Dasar IPA Biokimia

d. Mereview RPS dengan seluruh

tim dosen pengampu mata

RPS yang

sudah direvisi

Melakukan revisi RPS Konsep

Dasar IPA Biokimia sesuai

dengan dengan pembelajaran

daring (akuntabilitas)

Mereview kembali RPS dengan

tim dosen pengampu mata kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

(nilai musyawarah)

(nasionalisme)

Berkoordinasi dengan ketua

Page 29: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

22

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kuliah Konsep Dasar IPA

Biokimia

jurusan dan dosen pengampu mata

kuliah (etika publik)

Merevisi RPS dan mereview

bersama tim dosen pengampu merupakan bentuk efektifitas

layanan karena menyesuaikan

dengan konteks e-learning (komitmen mutu)

Merevisi RPS secara jujur dengan

mencantumkan referensi yang

digunakan (anti korupsi)

Berkoordinasi dengan ketua juruan serta mereview RPS

dengan tim dosen pengampu

(WoG)

Merevisi RPS sebagai salah satu

tupoksi dosen sebelum melakukan e-learning

(Manajemen ASN)

Merevisi RPS menyesuaikan

dengan konteks e-learning bagi mahasiswa (Pelayanan Publik)

pemangku kepentingan

Pendidikan Guru

Sekolah Dasar

Visi Pusat Penyelenggara

dan Pengembangan

Tenaga Pendidik

Sekolah Dasar Unggul dan Kompetitif Berbasis

Kewilayahan Tahun

2024

Misi Menyelenggarakan

pendidikan dan

pengajaran yang unggul

mendukung terbentuknya tenaga

pendidik yang kompetitif

3 Membuat

handout

a. Menyusun draft handout

b. Melakukan validasi dengan

Handout Menyusun handout dan merevisi

berdasarkan validasi dan angket

respon mahasiswa (akuntabilitas)

Page 30: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

23

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

ahli

c. Revisi handout berdasarkan

hasil validasi ahli

d. Melakukan ujicoba handout

e. Menganalisis hasil uji coba

f. Merevisi handout

Melakukan diskusi dengan

validator ahli materi, media, dan

bahasa (nilai

musyawarah)(nasionalisme)

Mengajukan surat izin ujicoba kepada jurusan PGSD dan FKIP

dan berdiskusi dengan validator

(etika publik)

Menyusun handout sebagai bentuk inovasi layanan, validasi ahli dan

menganalisis hasil uji coba

merupakan efektifitas layanan, ujicoba merupakan orientasi mutu,

revisi handout berdasarkan respon

mahsiswa merupakan bentuk

efisiensi layanan (komitmen mutu)

Mencantumkan referensi yang digunakan untuk menyusun

handout dan menganalisis secara

jujur terhadap efektifitas handout (anti korupsi)

Berdiskusi dengan dan validator

(WoG)

Menyusun handout sebagai

tupoksi dosen untuk menyediakan

bahan ajar e-learning bagi

Page 31: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

24

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mahasiswa (Manajemen ASN)

Menyediakan handout yang efektif

bagi mahasiswa (Pelayanan

Publik)

4 Membuat video

pembelajaran

a. Menyusun materi

b. Recording

c. Editing

d. Melakukan validasi dengan

ahli

e. Revisi video pembelajaran

berdasarkan hasil validasi ahli

f. Melakukan ujicoba video

pembelajaran

g. Menganalisis hasil uji coba

yang dilakukan

h. Merevisi video pembelajaran

Video

Pembelajaran

Membuat video pembelajaran dan recording, serta editing

berdasarkan validasi dan angket

respon mahasiswa (akuntabilitas)

Melakukan diskusi dengan validator ahli materi, media, dan

bahasa (nilai

musyawarah)(nasionalisme)

Mengajukan surat izin ujicoba

kepada jurusan PGSD dan FKIP(etika publik)

Membuat video pembelajaran

sebagai bentuk inovasi layanan,

pemilihan program, validasi ahli dan menganalisis hasil uji coba

merupakan efektifitas layanan,

ujicoba merupakan orientasi mutu, revisi berdasarkan respon

mahasiswa merupakan efisiensi

layanan (komitmen mutu)

Mencantumkan link yang

digunakan untuk menyusun video

Page 32: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

25

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pembelajaran pada kolom

deskripsi dan menganalisis hasil

ujicoba secara jujur (anti korupsi)

Berdiskusi dengan tim dosen pengampu dan validator (WoG)

Membuat video pembelajaran

sebagai tupoksi dosen untuk

menyediakan bahan ajar e-lerning bagi mahasiswa (Manajemen

ASN)

Menyediakan video pembelajaran

bagi mahasiswa melalui youtube (Pelayanan Publik)

Page 33: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

26

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Juli Tanggal Pelaksanaan Output Kegiatan

1 2 3 4 5

1 Studi Pendahuluan dengan analisis kebutuhan bahan

ajar e-learning mahasiswa

1 Juli – 12 Juli 2020 Hasil analisis

kebutuhan mahasiswa

2 Merevisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 13 Juli - 17 Juli 2020 RPS yang sudah

direvisi

3 Membuat handout 18 Juli – 26 Juli 2020 Handout

4 Membuat video pembelajaran 22 Juli – 30 Juli 2020 Video Pembelajaran

Page 34: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

27

BAB V

DESKRIPSI HASIL KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi off campus merupakan salah satu rangkaian kegiatan pelatihan

dasar CPNS yang dilakukan selama 30 hari sebagai penerapan dari rancangan aktualisasi

terhadap nilai-nilai dasar ASN yang telah diseminarkan pada 29 Juli 2020 tentang

“Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia”.

Kegiatan aktulisasi dilakukan mulai pada tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2020 di Jurusan

PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita Borneo Tarakan.

Studi pendahuluan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai langkah

awal untuk menyusun bahan ajar e-learning pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan ajar yang dibutuhkan

mahasiswa melalui angket yang diberikan kepada mahasiswa melalui google form. Hasil

dari angket tersebut, digunakan untuk menyiapkan bahan ajar e-leraning bagi mahasiswa

pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Kegiatan ini terdiri dari enam tahap yang

secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

Tahap 1. Melakukan koordinasi dengan ketua jurusan PGSD

Koordinasi dilakukan dengan ketua Jurusan PGSD yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc.

untuk berkoordinasi tentang agenda kegiatan studi pendahuluan serta memperoleh

persetujuan untuk melakukan studi pendahuluan kepada mahasiswa angkatan 2019 yang

terdiri dari tiga kelas, yaitu A1, A2, dan A3. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai

dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, dan Whole of Government (WoG).

Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada sila keempat dengan melakukan

koordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar e-

learning yang dibutuhkan bagi mahasiswa. Etika Publik dengan berkoordinasi dengan

santun ketua jurusan PGSD, dilanjutkan dengan mengajukan surat izin melakukan studi

pendahuluan kepada ketua Jurusan PGSD dan Dekan FKIP. WoG dengan berkoordinasi

dan kerjasama dengan ketua jurusan PGSD.

Kegiatan 1 Studi Pendahuluan

Page 35: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

28

Gambar 1.1a

Koordinasi dengan ketua Jurusan PGSD

Gambar 1.1b Surat izin Studi Pendahuluan

Tahap 2. Melakukan koordinasi dengan tim dosen pengampu matakuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia

Koordinasi dilakukan dengan Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd melalui

Zoom karena pelaksanaan Work From Home (WFH). Kegiatan ini merupakan penerapan

dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, dan Whole of Government (WoG).

Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada sila keempat dengan melakukan

koordinasi dan kerjasama dengan tim dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA

Biokimia untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar e-learning yang dibutuhkan bagi

mahasiswa. Etika Publik dengan berkoordinasi secara santun dengan tim dosen pengampu

mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama

dengan tim dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia.

Gambar 1.2

Koordinasi dengan tim dosen pengampu melalui Zoom

Page 36: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

29

Tahap 3. Menyusun instrumen studi pendahuluan

Kegiatan ini dimulai dengan menyusun kisi-kisi instrumen yang selanjutnya

digunakan untuk menyusun instrumen melalui google form. Penyusunan kisi-kisi dengan

mempertimbangkan berbagai aspek dari untuk bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia untuk selanjutnya disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang

tercantum pada google form. Pertanyaan pada google form dibagi menjadi 3 bagian,

bagian pertama untuk identitas mahasiswa, bagian 2 untuk pembeljaran online secara

umum, dan bagian 3 secar khusus untuk kebutuhan bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar

IPA Biokimia. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas

dan Komitmen Mutu. Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk

mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menyusun instrumen studi pendahuluan.

Komitmen mutu berupa efektifitas layanan dengan menyusun instrumen agar bahan ajar

e-learning yang disediakan efektif dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Gambar 1.3a

Tampilan googleform Bagian 1

Gambar 1.3b

Tampilan googleform Bagian 2

Gambar 1.3c

Tampilan googleform Bagian 3

Tahap 4. Menginformasikan kepada mahasiswa untuk mengisi angket pada link

google form

Kegiatan ini dilakukan setelah menyelesaikan penyusunan angket dengan google

form. Informasi kepada mahasiswa terkait pengisian ini dengan mengirimkan melalui

Whatsapp dengan mencantumkan link google form, yaitu

https://bit.ly/StudiPendahuluanelearning. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai

dasar ASN yaitu Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk

Page 37: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

30

mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menginformasikan kepada mahasiswa untuk

mengisi angket sesuai dengan link yang tersedia.

Gambar 1.4a

Menginformasikan pengisian

googleform pada Kelas A1

Gambar 1.4b

Menginformasikan pengisian

googleform pada Kelas A2

Gambar 1.4c

Menginformasikan pengisian

googleform pada Kelas A3

Tahap 5. Mengumpulkan dan menganalisis data dari mahasiswa melalui google form

Kegiatan ini dilakukan dengan merekap data yang sudah diisi oleh mahasiswa pada

googleform. Jumlah mahasiswa yang sudah mengisi sebanyak 75 mahasiswa yang tersebar

secara merata pada tiga kelas angkatan 2019. Analisis data dilakukan secara otomatis

melalui googleform yang ditampilkan dalam diagram. Kegiatan ini merupakan penerapan

Akuntabilitas, Anti Korupsi, Manajemen Asn, Dan Pelayanan Publik. Akuntabilitas ,

yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk mengetahui kebutuhan mahasiswanya

dengan mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar

mahasiswa. Anti korupsi yaitu dengan menampilkan data secara jujur tanpa manipulasi,

data hasil analisis adalah data yang sesuai dengan yang ditunjukkan pada respon diagram

google form. Manajemen ASN dan Pelayanan publik dengan mengumpulkan dan

menganalisis data tentang kebutuhan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa sebagai bentuk

pelayanan publik.

Gambar 1.5a

Partisipasi mahasiswa mengisi angket

Gambar 1.5b

Sebaran partisipasi mahasiswa mengisi angket

Page 38: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

31

Tahap 6. Menyimpulkan hasil analisis kebutuhan mahasiswa

Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dari Studi Pendahuluan yaitu

menyimpulkan hasil. Kesimpulan dari hasil studi ini antara lain 1) materi yang menurut

mahasiswa paling sulit dan yang paling membutuhkan bahan ajar e-learning yaitu materi

Unsur, Senyawa, dan Campuran, 2) Media pembelajaran yang digunakan untuk e-learning

adalah menggunakan Google Classroom 3) Mahasiswa sebagian besar setuju penggunaan

handout dan video pembelajaran, dan 4) Mahasiswa sebagian besar menyarankan

menggunakan video pembelajaran melalui Youtube. Kegiatan ini merupakan penerapan

nilai ASN yaitu, akuntabilitas dan anti korupsi. Akuntabilitas sebagai bentuk tanggung

jawab dosen untuk mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menyimpulkan hasil

analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa. Anti korupsi dengan menyimpulkan

hasil analisis secara jujur sesuai dengan data dan diagram yang tercantum pada respon

google form.

Gambar 1.6a

Diagram yang menunjukkan bahwa materi Unsur, Senyawa, dan Campuran adalah materi yang sulit

dipahami dan paling membutuhkan bahan ajar e-learning

Gambar 1.6b

Data Penggunaan Platform Google Classrom

Page 39: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

32

Gambar 1.6c

Mahasiswa setuju menggunakan bahan ajar handout dan video pembelajaran

Gambar 1.6d

Mahasiswa menyarankan penggunaan video pembelajaran dengan Youtube

Analisis dampak

Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini

yaitu memperoleh hasil analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa tidak akan

tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang berkaitan serta komunikasi dengan

mahasiswa menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu,

sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.

Kontribusi terhadap visi misi

Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu

“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya

tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu Tanggung Jawab dalam

menyediakan bahan ajar e-learning sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Page 40: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

33

Kegiatan merevisi RPS ini merupakan kegiatan untuk menyesuaikan rencana

pembelajaran semester dengan konsep e-learning. Sebagaimana diketahui, bahwa

berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 menteri bahwa pembelajaran di perguruan tinggi

pada semster ganjil Tahun Akademik 2020/2021 wajib menggunakan daring. RPS yang

tersedia sebelumnya adalah RPS untuk pembelajaran tatap muka dikelas, sehingga

diperlukan revisi untuk menyesuaikan dengan e-learning pada semester ganjil Tahun

Akademik 2020/2021. Kegiatan ini terdiri dari empat tahap, secara rinci akan dijelaskan

sebagai berikut.

Tahap 1. Koordinasi dengan Ketua Jurusan PGSD

Koordinasi dilakukan dengan ketua Jurusan PGSD yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc.

untuk berkoordinasi tentang rencana revisi RPS untuk menyesuaikan dengan pembelajaran

daring. Beliau menyetujui revisi RPS yang disesuaikan dengan pembelajaran daring.

Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik,

dan Whole of Government (WoG). Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada

sila keempat dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan untuk

menyetujui revisi RPS. Etika Publik dengan berkoordinasi dengan santun ketua jurusan

PGSD. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan PGSD.

Gambar 2.1

Koordinasi dengan ketua jurusan PGSD melalui Zoom

Kegiatan 2. Merevisi RPS (Rencana pembelajaran Semester)

Page 41: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

34

Tahap 2. Melakukan koordinasi dengan tim dosen pengampu mata kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia

Koordinasi dilakukan dengan Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd melalui

Zoom karena pelaksanaan Work From Home (WFH). Beliau menyetujui revisi RPS untuk

pembelajaran daring karena RPS yang ada sebelumnya merupakan RPS untuk pembeljaran

tatap muka. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme,

etika publik, dan Whole of Government (WoG). Nasionalisme dari menerapkan nilai

musyawarah pada sila keempat dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan tim

dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia untuk menyetujui revisi RPS.

Etika Publik dengan berkoordinasi secara santun dengan tim dosen pengampu mata kuliah

konsep dasar IPA Biokimia. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan tim dosen

pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia.

Gambar 2.2

Koordinasi dengan tim dosen pengampu melalui Zoom

Tahap 3. Melakukan revisi RPS Konsep Dasar IPA Biokimia

Revisi RPS dilakukan secara mandiri berdasarkan persetujuan dari ketua jurusan

dan tim dosen pengampu. Revisi dilakukan dengan memperbaharui pokok bahasan,

referensi dan metode pembelajaran yang digunakan. Kegiatan ini merupakan penerapan

nilai dasar ASN akuntabilitas, komitmen mutu, anti korupsi, manajemen ASN, dan

pelayanan publik. Akuntabilitas dengan melakukan revisi RPS Konsep Dasar IPA

Biokimia sesuai dengan dengan pembelajaran daring. Komitmen mutu bahwa merevisi

RPS merupakan bentuk efektifitas layanan karena menyesuaikan dengan pembelajaran

Page 42: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

35

daring dan pencapaian CPMK. Anti korupsi dengan merevisi RPS secara jujur dengan

mencantumkan referensi yang digunakan pada RPS hasil revisi. Manajemen ASN dengan

merevisi RPS sebagai salah satu tupoksi dosen sebelum melakukan e-learning. Pelayanan

Publik dengan merevisi RPS merupakan cara merencanakan pembelajaran yang sesuai

dengan pembelajaran daring.

Gambar 2.3

RPS yang direvisi

Tahap 4. Mereview RPS dengan seluruh tim dosen pengampu mata kuliah Konsep

Dasar IPA Biokimia

Kegiatan review RPS dilakukan bersama dengan seluruh tim dosen pengampu

mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia, yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc dan Ibu Kadek

Dewi Wahyuni Andari, M.Pd. Kegiatan ini dilakukan melalui Zoom. Kegiatan diawali

dengan penulis menyampaikan hasil revisi dan selanjutnya direview bersama. Hasil dari

kegiatan ini adalah penambahan pengadaan praktikum mandiri pada materi fotosintesis,

sehingga diperlukan penyusunan pedoman praktikum. Kegiatan ini merupakan penerapan

nilai-nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, komitmen mutu dan WoG. Nasionalisme dengan

diskusi bersama untuk mereview hasil revisi RPS merupakan nilai musyawarah. Komitmen

mutu dengan mereview hasil revisi disesuaikan dengan pembelajaran daring dan

Page 43: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

36

pencapaian CPMK . WoG dengan diskusi dan kerjasama dengan tim dosen pengampu mata

kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

Gambar 2.4

Review RPS bersama dengan tim dosen pengampu melalui Zoom

Analisis dampak

Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini

yaitu revisi RPS sesuai dengan pembelajaran daring tidak akan tercapai. Koordinasi dan

kerjasama dengan ketua jurusan dan tim dosen pengampu menjadi hal yang penting untuk

mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai

dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.

Kontribusi terhadap visi misi

Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu

“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya

tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu Profesional dan Tanggung

Jawab. Profesional dalam perencanaan pembelajaran sebagai langkah awal untuk

pelaksanaan pengajaran yang merupakan salah satu tugas tridharma perguruan tinggi.

Tanggung jawab dalam merencanakan pembelajaran berbasis e-learning.

Page 44: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

37

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Kegiatan 1 dan 2. Hasil pada

kegiatan 1 dan 2 digunakan sebagai acuan untuk menyusun bahan ajar e-learning, salah

satunya adalah Handout. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan handout sebagai salah satu

bahan ajar e-learning yang efektif. Kegiatan ini terdiri dari 6 tahap sebagai berikut.

Tahap 1 Menyusun draft handout

Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan referensi yang digunakan untuk

menyusun handout. Referensi yang digunakan merupakan buku koleksi pribadi dan koleksi

perpustakaan fakultas. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,

komitmen mutu, anti korupsi, dan manajemen ASN. Akuntabilitas dengan menyusun

draft handout sebagai salah satu tanggung jawab dosen untuk menyediakan bahan ajar e-

learning bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan menyusun draft handout sebagai bentuk

inovasi layanan. Anti korupsi dengan mencantumkan referensi dan link yang digunakan

untuk menyusun draft handout. Manajemen ASN dengan menyusun draft handout sebagai

tupoksi dosen untuk menyediakan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.

Gambar 3.1a

Menyusun draft handout

Gambar 3.1b

Referensi yang digunakan

Tahap 2 Melakukan validasi dengan ahli.

Draft handout yang sudah disusun, selanjutnya dilakukan Validasi draft handout

tersebut dengan ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Validasi ahli materi dilakukan

Kegiatan 3. Membuat Handout

Page 45: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

38

oleh Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd, selaku tim dosen pengampu mata kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia. Validasi ahli bahasa dilakukan oleh Ibu Asih Riyanti, M.Pd

selaku dosen dari jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Validasi ahli media dilakukan oleh

Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala Laboratorium Microteaching FKIP

UBT. Validasi dilakukan dengan mengirimkan lembar validasi dan file draft handout

melalui Whatsapp dan dilanjutkan diskusi melalui Zoom. Kegiatan ini menerapkan nilai-

nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan WoG.

Nasionalisme dengan menerapkan nilai musyawarah yaitu diskusi dengan validator ahli

media, ahli bahasa, dan ahli materi untuk menghasilkan handout yang berkualitas. Etika

publik dengan berdiskusi dengan validator ahli secara santun. Komitmen mutu dengan

berdiskusi dengan validator ahli untuk menghasilkan handout yang berkualitas sesuai

dengan bidang keahlian validator merupakan bentuk efektifitas layanan. WoG dengan

berkoordinasi dan berdiskusi dengan validator ahli.

Gambar 3.2a

Validasi Ahli Materi

Gambar 3.2b

Validasi ahli bahasa

Page 46: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

39

Gambar 3.2c

Validasi ahli media melalui Zoom

Tahap 3. Revisi draft handout berdasarkan hasil validasi ahli

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari validasi dengan ahli. Beberapa

saran yang diberikan oleh ahli, yaitu 1) pemberian petunjuk penggunaan handout, 2)

pencantuman sumber gambar, 3) materi disampaikan lebih singkat dan disertai link agar

mahasiswa menggali materi secara mandiri. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN

yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu. Akuntabilitas dengan merevisi draft handout

sebagai bentuk tanggung jawab setelah menyusun draft dan validas untuk menyediakan

handout yang berkualitas. Komitmen mutu dengan menyediakan handout yang bermutu

berdasarkan saran dari validator ahli.

Page 47: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

40

Gambar 3.3

Hasil revisi berdasarkan saran validator

Tahap 4 Melakukan ujicoba handout

Sebelum melakukan uji coba, penulis mengajukan izin pelaksanaan uji coba

kepada ketua jurusan yang kemudian diteruskan kepada Dekan FKIP. Ujicoba dilakukan

dengan platform google classroom dengan sebelumnya menginformasikan kepada

mahasiswa melalui Whatsapp. Tahap ini diawali dengan mahasiswa mengerjakan soal

pretest, kemudian dilanjutkan dengan mengupload handout, selanjutnya mahasiswa

mengerjakan soal posttest dan dan mengisi angket respon mahasiswa. Kegiatan ini

menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu etika publik, akuntabilitas, dan komitmen mutu.

Etika publik dengan mengajukan surat izin kepada ketua jurusan dan diteruskan kepada

Dekan FKIP. Akuntabilitas dengan melakukan ujicoba untuk memperoleh kejelasan dari

sudut pandang mahasiswa sebagai pengguna layanan yaitu handout. Komitmen mutu

dengan menerapkan orientasi mutu agar dapat memperoleh handout yang efektif.

Gambar 3.4a

Surat Izin melakukan ujicoba

Gambar 3.4b

Ujicoba melalui Google Clasroom

Page 48: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

41

Tahap 5 Menganalisis hasil ujicoba

Setelah melakukan ujicoba, dilakukan analisis terhadap hasil ujicoba untuk

mengetahui efektifitas handout yang telah disusun. Analisis dilakukan terhadap nilai

pretest dan post test mahasiswa dengan program SPSS untuk mencari nilai N gain score.

Nilai N gain score sebesar 84,1366, sehingga penggunaan handout efektif terhadap

mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu komitmen mutu, anti

korupsi dan pelayanan publik. Komitmen mutu dengan menganalisis hasil uji coba

merupakan bentuk dari efektifitas layanan. Anti korupsi dengan menganalisis secara jujur

terhadap efektifitas handout bagi mahasiswa. Pelayanan publik dengan menyediakan

handout yang efektif bagi mahasiswa.

Gambar 3.5

Hasil analisis N gain score

Tahap 6. Merevisi berdasarkan angket respon mahasiswa

Setelah melakukan ujicoba, mahasiswa juga mengisi angket respon yang berkaitan

dengan handout yang diberikan. Angket tersebut berisi tentang pertanyaan seputar

kepuasan mahasiswa terhadap handout yang disediakan dan saran. Kepuasan mahsiswa

terhadap handout yang disediakan secara umum setuju terhadap handout yang diberikan

dan memberikan saran antara lain pencantuman soal evaluasi di akhir materi agar mudah

dalam mengumpulkan lembar kerja pada google classroom dan perbaikan terhadap gambar

sistem periodik unsur yang lebih jelas. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu

akuntabilitas dan pelayanan publik. Akuntabilitas dengan dengan merevisi handout

sebagai bentuk tanggung jawab setelah memproleh respon mahasiswa menyediakan

Page 49: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

42

handout yang berkualitas. Komitmen mutu dengan merevisi berdasarkan respon

mahasiswa merupakan bentuk efisiensi layanan. Pelayanan publik dengan menyediakan

handout yang efektif bagi mahasiswa dengan memperhatikan saran pada respon

mahasiswa.

Gambar 3.6a

Saran pada angket respon mahasiswa

Gambar 3.6b

Revisi Hasil Respon Mahasiswa

Analisis dampak

Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini

yaitu membuat handout tidak akan tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan ketua

jurusan dan tim dosen pengampu serta validasi dari ahli media, bahasa, dan materi

menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat

penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.

Kontribusi terhadap visi misi

Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu

“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya

tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu professional, tanggung

jawab, kualitas, dan inovatif Profesional dalam pelaksanaan salah satu tugas tridharma

perguruan tinggi, yaitu pengajaran. Tanggung Jawab dalam melaksanakan pengajaran

dengan mmbuat bahan ajar berupa handout. Memberikan bahan ajar yang berkualitas bagi

mahasiswa. Inovatif dalam membuat handout dengan berbagai literatur buku maupun link

youtube.

Page 50: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

43

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Kegiatan 1 dan 2. Hasil pada

kegiatan 1 dan 2 digunakan sebagai acuan untuk menyusun bahan ajar e-learning, salah

satunya adalah video pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan video

pembelajaran sebagai salah satu bahan ajar e-learning yang efektif. Kegiatan ini terdiri dari

8 tahap sebagai berikut.

Tahap 1. Menyusun materi

Menyusun materi dilakukan berdasarkan materi yang sudah tercantum pada

handout yang sudah tervalidasi dari ahli materi dengan menggunakan powerpoint.

Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, komitmen mutu dan

manajemen ASN. Akuntabilitas dengan menyusun materi dengan powerpoint sebagai

tanggung jawab untuk menyediakan bahan ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan

menyusun materi dari handout yang sudah tervalidasi dari ahli materi merupakan bentuk

efektifitas layanan. Manajemen ASN dengan menyusun materi sebagai tupoksi dosen

untuk menyediakan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.

Gambar 4.1a

Pembuatan materi dengan powerpoint

Tahap 2. Recording

Recording atau rekaman dilakukan dengan menggunakan program Active

Presenter. Pemilihan program ini digunakan agar pembelajaaran seperti face to face, yaitu

dengan menggabungkan materi dari powerpoint dan rekaman video dosen menjelaskan

materi. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu.

Akuntabilitas dengan melakukan recording video pembelajaran sebagai tanggung jawab

untuk menyediakan bahan ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan memilih

Kegiatan 4. Membuat Video Pembelajaran

Page 51: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

44

program untuk recording agar mahasiswa seperti face to face dengan dosen merupakan

bentuk efektifitas layanan.

Gambar 4.2

Recording dengan Active Presenter

Tahap 3. Editing

Editing atau merapikan video pembelajaran perlu dilakukan untuk menghilangkan

terhadap faktor-faktor luar yang mengganggu pada proses recording dan menambahkan

video referensi yang memudahkan mahasiswa dalam memahami materi. Editing dilakukan

dengan program Power Director, Kinemaster, dan Wondershare Filmora. Video yang

sudah selesai pada tahap editing kemudian diupload ke Youtube dengan link

https://www.youtube.com/watch?v=sbI5D1nos70. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar

ASN yaitu akuntabilitas, komitmen mutu dan antikorupsi. Akuntabilitas dengan

melakukan editing video pembelajaran sebagai tanggung jawab untuk menyediakan bahan

ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan memilih program editing merupakan

bentuk efektifitas layanan. Anti korupsi dengan mencantumkan link yang digunakan

untuk melengkapi video pembelajaran pada kolom deskripsi

Gambar 4.3a

Editing

Gambar 4.3b

Penulisan referensi pada kolom deskripsi

Page 52: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

45

Tahap 4. Melakukan validasi dengan ahli

Validasi dilakukan dengan ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Validasi ahli

materi dilakukan oleh Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd, selaku tim dosen

pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Validasi ahli bahasa dilakukan oleh

Ibu Asih Riyanti, M.Pd selaku dosen dari jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Validasi

ahli media dilakukan oleh Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala

Laboratorium Microteaching FKIP UBT. Validasi dilakukan dengan mengirimkan lembar

validasi dan link video pembelajaran melalui Whatsapp dan dilanjutkan diskusi melalui

Zoom. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik,

komitmen mutu, dan WoG. Nasionalisme dengan menerapkan nilai musyawarah yaitu

diskusi dengan validator ahli media, ahli bahasa, dan ahli materi untuk menghasilkan video

pembelajaran yang berkualitas. Etika publik dengan berdiskusi dengan validator ahli

secara santun. Komitmen mutu dengan berdiskusi dengan validator ahli untuk

menghasilkan video pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan bidang keahlian

validator merupakan bentuk efektifitas layanan. WoG dengan berkoordinasi dan berdiskusi

dengan validator ahli.

Gambar 4.4a

Validasi dengan ahli materi

Gambar 4.4b

Validasi ahli bahasa melalui Zoom

Page 53: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

46

Gambar 4.4c

Validasi ahli media

Tahap 5. Revisi video pembelajaran berdasarkan hasil validasi ahli

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari validasi dengan ahli. Beberapa saran

yang diberikan oleh ahli, yaitu 1) video dibuat dalam 2 part, 2) perbaikan pilihan

kata/diksi, 3) gambar dan tulisan diperbesar agar mahasiswa yang menggunakan

smartphone tetap jelas membaca tulisan dan mengamati gambar. Hasil revisi kemudian

diupload pada youtube dengan link Part 1 https://www.youtube.com/watch?v=Sgh5-

Cz49MM, Part 2 https://www.youtube.com/watch?v=oJhfet-rn2w. Kegiatan ini

menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu. Akuntabilitas

dengan merevisi video pembelajaran sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyediakan

video pembelajaran yang berkualitas. Komitmen mutu dengan menyediakan video

pembelajaran yang bermutu berdasarkan saran dari validator ahli.

Page 54: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

47

Gambar 4.5

Revisi hasil validasi

Tahap 6. Melakukan ujicoba video pembelajaran,

Sebelum melakukan uji coba, penulis mengajukan izin pelaksanaan uji coba

kepada ketua jurusan yang kemudian diteruskan kepada Dekan FKIP. Ujicoba dilakukan

dengan platform google classroom dengan sebelumnya menginformasikan kepada

mahasiswa melalui Whatsapp. Tahap ini diawali dengan mahasiswa mengerjakan soal

pretest, kemudian dilanjutkan dengan memberikan link youtube untuk video pembelajaran,

selanjutnya mahasiswa mengerjakan soal posttest dan dan mengisi angket respon

mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu etika publik,

akuntabilitas, dan komitmen mutu. Etika publik dengan mengajukan surat izin kepada

ketua jurusan dan diteruskan kepada Dekan FKIP. Akuntabilitas dengan melakukan

ujicoba untuk memperoleh kejelasan dari sudut pandang mahasiswa sebagai pengguna

layanan yaitu video pembelajaran. Komitmen mutu dengan menerapkan orientasi mutu

agar dapat memperoleh video pembelajaran yang efektif.

Gambar 4.6a

Surat izin melakukan ujicoba

Gambar 4.6b

Ujicoba melalui Google Classroom

Page 55: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

48

Tahap 7. Menganalisis nilai pre test dan posttest terhadap uji coba yang dilakukan

Setelah melakukan ujicoba, dilakukan analisis terhadap hasil ujicoba untuk

mengetahui efektifitas video pembelajaran yang telah disusun. Analisis dilakukan terhadap

nilai pretest dan post test mahasiswa dengan program SPSS untuk mencari nilai N gain

score. Nilai N gain score sebesar 81,6400, sehingga penggunaan video pembelajaran

efektif terhadap mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

komitmen mutu, anti korupsi dan pelayanan publik. Komitmen mutu dengan menganalisis

hasil uji coba merupakan bentuk dari efektifitas layanan. Anti korupsi dengan

menganalisis secara jujur terhadap efektifitas video pembelajaran bagi mahasiswa.

Pelayanan publik dengan menyediakan video pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa

Gambar 4.7

Hasil analisis N gain score

Tahap 8 Merevisi berdasarkan angket respon mahasiswa

Setelah melakukan ujicoba, mahasiswa juga mengisi angket respon yang berkaitan

dengan video pembelajaran yang diberikan. Angket tersebut berisi tentang pertanyaan

seputar kepuasan mahasiswa terhadap video pembelajaran yang disediakan dan saran.

Kepuasan mahasiswa terhadap video pembelajaran yang disediakan secara umum setuju

terhadap video pembelajaran yang diberikan dan memberikan saran antara lain pemberian

animasi dan menurunkan kualitas video agar tidak banyak memakai paket data. Pemberian

animasi menggunakan program Powtoon. Resolusi video diturunkan dari ukuran 1920 x

1280 menjadi 1280x720. Walaupun kualitas video diturunkan, gambar dan tulisan tetap

Page 56: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

49

terlihat jelas. Link video pembelajaran revisi akhir Part 1

https://www.youtube.com/watch?v=jch2uPI8jnY, Part 2

https://www.youtube.com/watch?v=SMOVSO2Pxyc. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar

ASN yaitu akuntabilitas dan pelayanan publik. Akuntabilitas dengan dengan merevisi

video pembelajaran sebagai bentuk tanggung jawab setelah memperoleh respon

mahasiswa menyediakan video pembelajaran yang berkualitas. Komitmen mutu dengan

merevisi berdasarkan respon mahasiswa merupakan bentuk efisiensi layanan. Pelayanan

publik dengan menyediakan video pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa dengan

memperhatikan saran pada respon mahasiswa.

Gambar 4.8a

Saran dari respon mahasiswa

Gambar 4.8b

Pembuatan animasi dengan Powtoon

Analisis dampak

Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini

yaitu membuat video pembelajaran tidak akan tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan

ketua jurusan dan tim dosen pengampu serta validasi dari ahli media, bahasa, dan materi

menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat

penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.

Kontribusi terhadap visi misi

Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu

“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya

tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa.

Page 57: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

50

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu professional, tanggung jawab,

kualitas, dan inovatif Profesional dalam pelaksanaan salah satu tugas tridharma

perguruan tinggi, yaitu pengajaran. Tanggung Jawab dalam melaksanakan pengajaran

dengan mmbuat bahan ajar berupa video pembelajaran. Memberikan bahan ajar yang

berkualitas bagi mahasiswa. Inovatif dalam membuat video pembelajaran dengan

menggabungkan berbagai media audio dan visual.

Page 58: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

51

ROLE MODEL

Nama : Ridwan, S.Pd., M.Pd.

NIP/NIDN : 198010272014041001

Tempat dan Tanggal Lahir : Dompu, 27 Oktober 1980

Golongan / Pangkat : Penata /IIIc

Alamat Rumah : Jalan Belimbing No.54, RT.13, Kel. Kampung Empat,

Kec. Tarakan Timur

Beliau merupakan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP UBT.

Pengalaman jabatan beliau juga pernah menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

dan Ketua Senat FKIP UBT. Ditengah kesibukan beliau menjabat sebagai wakil dekan saat

ini, beliau selalu melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Beliau aktif mengajar

di Jurusan pendidikan Bahasa Inggris, melakukan penelitian dan publikasi ilmiah, serta

melaksanakan pengabdian masyarakat sengan menjadi narasumber dan fasilitator dalam

berbagai kegiatan. Selain itu beliau juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan organisasi

profesi sebagai sarana untuk pengembangan diri. Beliau tergabung dalam organisasi

profesi diantara Asosiasi Dosen Indonesia. Sebagai mentor, beliau membimbing,

mengarahkan dan selalu memberi motivasi terhadap penulis sehingga seluruh kegiatan

dapat terlaksana dengan baik. Dalam keseharian, beliau adalah pribadi yang sangat ramah,

disiplin, profesional dan selalu mengutamakan pelayanan publik. Beliau senantiasa

menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi dosen, serta

sebagai wakil dekan FKIP UBT.

Page 59: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

52

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Jurusan PGSD FKIP,

Universitas Borneo Tarakan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan

manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan pelayanan publik pada kegiatan

penyusunan bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, validasi, ujicoba dan analisis bahwa bahan ajar

e-learning yaitu handout dan video pembelajaran efektif untuk pembelajaran daring

pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dan

Whole of Government (WoG), manajemen ASN, dan pelayanan publik tersebut

tercantum sebagai berikut.

1. Akuntabilitas, tanggung jawab sebagai dosen untuk menyediakan bahan ajar e-

learning bagi mahasiswa pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.

2. Nasionalisme, nilai kemanusiaan pada sila kedua yaitu memahami kebutuhan

mahasiswa terhadap bahan ajar e-learning, dan nilai musyawarah pada sila

keempat yaitu berkoordinasi dan berdiskusi dengan ketua jurusan, tim dosen

pengampu dan validator ahli.

3. Etika Publik, pengajuan surat izin pelaksanaan kegiatan dan berkoordinasi

dengan ketua jurusan, tim dosen pengampu dan validator ahli.

4. Komitmen mutu, membuat bahan ajar e-learning sebagai bentuk inovasi

layanan

5. Anti Korupsi, melakukan ujicoba dan analisis bahan ajar e-learning secara jujur

sehingga diperoleh bahan ajar e-learning yang efektif.

6. Manajemen ASN, melaksanakan tugas pelayanan publik yang professional dan

berkualitas dengan membuat bahan ajar e-learning bagi mahasiswa

7. Whole of Government, berkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dengan ketua

jurusan dan berdiskusi dengan tim dosen pengampu serta validator ahli terkait

penyusunan bahan ajar e-learning

8. Pelayanan Publik, menyusun bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.

Page 60: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

53

B. Tindak Lanjut

1. Tindak lanjut dari kegiatan pertama yaitu studi pendahuluan bahan ajar e-

learning adalah menyampaikan hasil kepada ketua jurusan PGSD dan tim dosen

pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Hasil studi pendauluan ini

menjadi bahan rujukan untuk menyusun bahan ajar e-learning yang sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa. Pada penyusunan bahan ajar e-learning lainnya,

selain mempertimbangkan dari hasil studi pendahuluan ini, juga perlu

disesuaikan dengan karakteristik materi dan pencapaian CPMK.

2. Tindak lanjut dari kegiatan kedua yaitu revisi RPS adalah penyusunan bahan ajar

e-learning yang dibutuhkan pada masing-masing pertemuan mata kuliah Konsep

Dasar Kimia pada semester gasal Tahun Akademik 2020/2021. Bahan ajar e-

learning disusun secara bersama-sama dengan tim dosen pengampu mata kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia. Selain bahan ajar, juga akan disusun pedoman

praktikum mandiri bagi mahasiswa.

3. Tindak lanjut dari kegiatan ketiga dan keempat yaitu membuat handout dan

video pembelajaran adalah pembuatan handout dan video pembelajaran untuk

mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia pada semester gasal Tahun Akademik

2020/2021. Pembuatan handout dan video pembelajaran juga disesuaikan

dengan metode pembelajaran yang tercantum pada RPS yang sudah direvisi

pada kegiatan kedua. Penyusunan handout dan video pembelajaran bekerjasama

dengan seluruh dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia

Page 61: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

25

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara.2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN R

___________________________.2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Manajemen ASN Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Whole of Goverment Modul Pendidikan

dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

___________________________.2015. Pelayanan Publik Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI

Salinan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Page 62: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

26

LAMPIRAN

Page 63: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

27

Kartu Konsultasi Coach

Latsar CPNS Angkatan XI

Nama : Degi Alrinda Agustina, M.Pd

NDH : 10

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Universitas Borneo Tarakan

No Hari, Tanggal Uraian Konsultasi Media

1 Senin, 22 Juni 2020 Draft Isu, Rencana Kegiatan Whatsapp

2 Rabu, 24 Juni 2020 Revisi Isu, Rencana Kegiatan Whatsapp

3 Kamis, 25 Juni 2020 Draft Rancangan Aktualisasi Whatsapp

4 Jum’at, 27 Juni 2020 Revisi Rancangan Aktualisasi Whatsapp

5 Jum’at, 3 Juli 2020 Progress tahapan kegiatan studi

pendahuluan

Whatsapp

6 Jum’at 10 Juli 2020 Progress tahapan kegiatan studi

pendahuluan dan persiapan revisi

RPS

Whatsapp

7 Jum’at, 17 Juli 2020 Kegiatan studi pendahuluan dan

RPS sudah selesai,

mempersiapkan penyusunan

handout dan video pembelajaran

Whatsapp

8 Jum’at, 24 Juli 2020 Handout dan Video Pembelajaran

selesai dilakukan validasi ahli dan

ujicoba, persiapan analisis data

dan revisi akhir

Whatsapp

9 Jum’at, 31 Juli 2020 Semua kegiatan sudah selesai

dilaksanakan

Whatsapp

10 Rabu, 5 Agustus 2020 Draft Laporan Aktualisasi Whatsapp

Page 64: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

28

Kartu Konsultasi Mentor

Latsar CPNS Angkatan XI

Nama : Degi Alrinda Agustina, M.Pd

NDH : 10

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Universitas Borneo Tarakan

No Hari, Tanggal Uraian Konsultasi Tanda Tangan

1 Senin, 22 Juni 2020 Draft Isu, Rencana Kegiatan

2 Rabu, 24 Juni 2020 Revisi Isu, Rencana Kegiatan

3 Kamis, 25 Juni 2020 Draft Rancangan Aktualisasi

4 Jum’at, 27 Juni 2020 Revisi Rancangan Aktualisasi

5 Kamis, 2 Juli 2020 Persiapan studi pendahuluan

6 Kamis, 9 Juli 2020 Progress studi pendahuluan

7 Senin, 13 Juli 2020 Persiapan revisi RPS

8 Kamis, 16 Juli 2020 Progess revisi RPS

9 Senin, 21 Juli 2020 Progress Handout dan Persiapan video

pembelajaran

10 Kamis, 30 Juli 2020 Semua kegiatan sudah selesai

dilaksanakan

11 Senin, 4 Agustus 2020 Draft Laporan Aktualisasi

Page 65: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

29

Page 66: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan

KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA GJ533014 Bidang PGSD 3 3 16 Juli 2020

OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RM Ka Prodi

Kadek Dewi Wahyuni

Andari, S.Pd., M.Pd

Agustinus Toding Bua,

S.Pd., M.Sc

Kartini, S.Pd., M.Sc

Degi Alrinda Agustina,

M.Pd

Degi Alrinda Agustina, M.Pd

Kartini, S.Pd., M.Sc

Capaian

Pembelajaran

CPL-PRODI

S5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

S8. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

P3. Menguasai pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn,

dan SBdP.

KU2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.

KK3. Mampu menerapkan pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,

IPS, PKn, dan SBdP melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan metode saintifik sesuai dengan etika

akademik.

CP-MK

Mahasiswa mampu bekerjasama merencanakan konsep dasar IPA di Sekolah Dasar secara bertanggungjawab untuk

memperkaya penguasaan materi IPA dengan benar (P2, A3, C5)

Deskripsi Singkat

MK

Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar IPA yang memuat bahan kajian biologi dan kimia, yangmana membahas

tentang asal mula kehidupan dan ciri-ciri makhluk hidup, perubahan-perubahan pada makhluk hidup, permasalahan lingkungan

hidup dan upaya pelestarian lingkungan hidup, fotosintesis tumbuhan hijau

Pokok

Bahasan/Bahan

1. Asal mula kehidupan

2. Ciri-ciri dan perubahan pada makhluk hidup

Page 67: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Kajian 3. Permasalahan lingkungan hidup dan upaya pelestarian lingkungan hidup

4. Fotosintesis tumbuhan hijau dan tempat tumbuhan hijau menyimpan cadangan makanannya

5. Sistem gerak pada makhluk hidup

6. Sistem pencernaan pada manusia dan menghubungkan gangguan pada sistem pencernaan manusia

7. Sistem pernafasan pada manusia

8. Sistem ekskresi pada manusia

9. Perkembangbiakan pada makhluk hidup

10. Unsur, Senyawa dan Campuran dari bahan-bahan alam dan buatan

Pustaka Utama:

Brady, J.E. dan Humitson, E. 1996. General Chemestry. New york: John Wiley & Son.

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 1. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.

Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 2. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.

Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 3. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.

Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.

Media Pembelajaran Perangkat Lunak: Perangkat Keras:

OS:WINDOWS; Office

Google classroom, Whatsapp, Zoom, Youtube

PC & LCD Projector

Team Teaching Kadek Dewi Wahyuni Andari, S.Pd., M.Pd

Agustinus Toding Bua, S.Pd., M.Sc

Kartini, S.Pd., M.Sc

Degi Alrinda Agustina, M.Pd

Mata Kuliah Syarat -

Mg ke-

SUB-CPL-MK

(Mendukung tercapainya CP-

MK)

Indikator Kriteria dan Bentuk

Penilaian Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran

Bobot

Penilaian

(%)

1

Penyampaian kontrak perkuliahan

Mahasiswa mampu

mengidentifikasi asal mula

Ketercapaian

mahasiswa

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

Video pembelajaran tentang

asal usul manusia.

Asal mula kehidupan

dan ciri-ciri makhluk 2%

Page 68: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

kehidupan mengidentifikasi

asal mula

kehidupan dan ciri-

ciri makhluk hidup

mengidentifikasi asal

mula kehidupan dan

ciri-ciri makhluk hidup

Mahasiswa mengidentifikasi

asal mula kehidupan dari

video tersebut dengan kuis

hidup

2

Mahasiswa mampu

menguraikan ciri-ciri dan

perubahan pada makhluk

hidup

Ketercapaian

mahasiswa

menguraikan

perubahan-

perubahan pada

makhluk hidup

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

menguraikan perubahan

pada makhluk hidup

Handout tentang ciri-ciri dan

perubahan makhluk hidup

Mahasiswa menguraikan

menguraikan ciri-ciri dan

perubahan-perubahan pada

makhluk hidup hasil

membaca handout dengan

kuis

Perubahan-perubahan

pada makhluk hidup

2%

3

Mahasiswa mampu

menemukan permasalahan

lingkungan hidup dan upaya

pelestarian lingkungan hidup

Ketercapaian

mahasiswa

menemukan

permasalahan

lingkungan hidup

dan upaya

pelestarian

lingkungan hidup

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

menemukan

permasalahan

lingkungan hidup dan

upaya pelestarian

lingkungan hidup

Mahasiswa melakukan studi

kasus terhadap permaslahan

lingkungan hidup di

lingkungan sekitarnya

dengan problem based

learning

Permasalahan

lingkungan hidup dan

upaya pelestarian

lingkungan hidup 3%

4-5

Mahasiswa mampu

membuktikan fotosintesis

tumbuhan hijau dan tempat

tumbuhan hijau menyimpan

cadangan makanannya

Ketercapaian

mahasiswa

membuktikan

fotosintesis

tumbuhan hijau dan

tempat tumbuhan

hijau menyimpan

cadangan

makanannya

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

membuktikan

fotosintesis tumbuhan

hijau dan tempat

tumbuhan hijau

menyimpan cadangan

makanannya

Handout fotosintesis

tumbuhan hijau dan pedoman

praktikum

Mahasiswa melakukan

praktikum mandiri dan

membuat video pelaksanaan

praktikum

Fotosintesis tumbuhan

hijau dan tempat

tumbuhan hijau

menyimpan cadangan

makanannya 4%

6-7

Mahasiswa mampu

menunjukkan sistem gerak

pada makhluk hidup

Ketercapaian

mahasiswa

menunjukkan

sistem gerak pada

makhluk hidup

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

menunjukkan sistem

gerak pada makhluk

hidup

Handout dan Video

pembelajaran sistem gerak

Mahasiswa menunjukkan

sistem gerak pada makhluk

hidup melalui quizizz

Sistem gerak pada

makhluk hidup

4%

8 Penilaian tengah semester Ketercapaian Tingkat ketepatan Proses penilaian tengah Materi pertemuan 1 s.d 30%

Page 69: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

mahasiswa

memahami konsep

dasar IPA Biokimia

mahasiswa dalam

menyesaikan penilaian

tengah semester

semester dengan

menggunakan tes

7

9

Mahasiswa mampu

menunjukkan sistem

pencernaan pada manusia

dan menghubungkan

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

Ketercapaian

mahasiswa

menunjukkan

sistem pencernaan

pada manusia dan

menghubungkan

gangguan pada

sistem pencernaan

manusia

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

menunjukkan sistem

pencernaan pada

manusia dan

menghubungkan

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

Handout dan Video

pembelajaran sistem

pencernaan

Mahasiswa menunjukkan

sistem pencernaan pada

makhluk hidup melalui

quizizz

Sistem pencernaan

pada manusia dan

menghubungkan

gangguan pada sistem

pencernaan manusia 3%

10-11

Mahasiswa mampu

mendemonstrasikan sistem

pernafasan pada manusia

Ketercapaian

mahasiswa

mendemonstrasikan

sistem pernafasan

pada manusia

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

mendemonstrasikan

sistem pernafasan pada

manusia

Handout sistem pernafasan

Mahasiswa

mendemonstrasikan sistem

pernafasan pada makhluk

hidup dengan video

pembelajaran

Sistem pernafasan

pada manusia

4%

12-13

Mahasiswa mampu

mendemonstrasikan sistem

Ekskresi pada manusia

Ketercapaian

mahasiswa

mendemonstrasikan

sistem pengeluaran

pada manusia

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

mendemonstrasikan

sistem ekskresi pada

manusia

Handout sistem pengeluaran

Mahasiswa

mendemonstrasikan sistem

ekskresi pada makhluk hidup

dengan video pembelajaran

Sistem pengeluaran

pada manusia

4%

14

Mahasiswa mampu

membedakan

perkembangbiakan pada

makhluk hidup

Ketercapaian

mahasiswa

membedakan

perkembangbiakan

pada makhluk

hidup

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

membedakan

perkembangbiakan pada

makhluk hidup

Handout Perkembangbiakan

pada makhluk hidup

Mahasiswa membedakan

perkembangbiakan pada

makhluk hidup melalui tabel

Perkembangbiakan

pada makhluk hidup

2%

15

Mahasiswa mampu

membedakan bahan-bahan

alam dan buatan berupa

unsur, senyawa, dan

campuran

Ketercapaian

mahasiswa

membedakan

bahan-bahan alam

dan buatan berupa

unsur, senyawa,

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

membedakan bahan-

bahan alam dan buatan

berupa unsur, senyawa,

dan campuran

Handout dan Video

Pembelajaran Unsur,

Senyawa, dan Campuran

Mahasiswa membedakan

unsur, senyawa, dan

campuran dalam kehidupan

Bahan-bahan alam dan

buatan berupa unsur,

senyawa, dan

campuran 2%

Page 70: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

dan campuran sehari-hari

16

Penilaian akhir semester Ketercapaian

mahasiswa

memahami konsep

dasar IPA Biokimia

Tingkat ketepatan

mahasiswa dalam

menyelesaikan tes

penilaian akhir semester

Proses penilaian akhir

semester menggunakan

metode tes

Materi pertemuan 1 s.d

15 40%

Page 71: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Lembar Validasi untuk Ahli Materi

Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

(Handout)

Nama Validator : Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd

Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan

Petunjuk Pengisian

1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :

5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas

4 : Baik/tepat/jelas

3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas

2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas

1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

Catatan 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran

Lulusan dan Capaian Pembelajaran Mata

Kuliah (CPMK)

2 Ketersediaan Sub CPMK √

3 Ketersediaan peta konsep √

4 Ketersediaan rangkuman √

5 Ketersediaan soal latihan √

6 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √

7 Kebenaran isi/konsep √

8 Kejelasan materi √

9 Kedalaman materi √

10 Ketepatan pemilihan gambar untuk

menjelaskan materi

11 Sistematika penyajian logis √

12 Kecapaian materi untuk mencapai

kompetensi

Catatan revisi

Secara umum sudah memenuhi ketercapaian dan kompetensi mahasiswa. Poin yang perlu diperbaiki

adalah tentang kejelasan materi dan pemberian contoh yang sederhana.

Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria

sebagai berikut.

1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi

2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi

3. Layak digunakan/ujicoba

Tarakan, 20 Juli 2020

Validator

Kadek Dewi Wayuni Andari, M.Pd

Page 72: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Lembar Validasi untuk Ahli Bahasa

Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

(Handout)

Nama Validator : Asih Riyanti, M.Pd.

Unit Kerja : Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Univ. Borneo Tarakan

Petunjuk Pengisian

1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :

5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas

4 : Baik/tepat/jelas

3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas

2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas

1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

Catatan 1 2 3 4 5

1 Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan

benar

2 Menggunakan istilah yang sesuai dengan

konsep materi

3 Bahasa lugas dan mudah dipahami √

4 Ketersediaan soal latihan √

5 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √

6 Ketepatan ejaan √

7 Konsistensi penggunaan istilah √

8 Konsistensi penggunaan simbol √

Catatan revisi

1. Perbaiki penulisan bahasa asing dan penggunaan ejaan

2. Referensi yang digunakan harus dicantumkan kutipannya pada handout

3. Pemberian soal tidak perlu diberi kunci jawaban

Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria

sebagai berikut (lingkari yang sesuai)

1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi

2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi

3. Layak digunakan/ujicoba

Tarakan, 21 Juli 2020

Validator

Asih Riyanti,M.Pd.

Page 73: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA

PENYUSUNAN BAHAN AJAR E-LEARNING PADA MATA KULIAH

KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA

(HANDOUT)

Nama Validator : Roby Zulkarnain Noer, M.Pd

Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan

PetunjukPengisian:

1. Berikan Penilaian Bapak/Ibu dengan cara membericheck list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kriteria skor :

5 : Sangat Baik/Sangat Tepat/Sangat Jelas

4 : Baik/Tepat/Jelas

3 :Cukup Baik/Cukup Tepat/Cukup Jelas

2 :Kurang Baik/Kurang Tepat/Kurang Jelas

1 : Sangat Kurang/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang Jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai SkalaPenilaian Catatan

1 2 3 4 5

1 Keserasian Tulisan Dan Warna Pada Cover √

2 Ketepatan Urutan Penyajian Handout √

3 Ketepatan Ukuran Huruf √

4 Konsistensi Ukuran Huruf √

5 Kejelasan Gambar √

6 Kesesuaian Gambar Dengan Konsep √

7 PenempatanGambar √

8 Gambar Menarik √

9 Ketepatan Letak Teks √

10 Ukuran Handout √

Berdasarkan Penilaian Di Atas, Maka Handout Mata KuliahKonsepDasar IPA

BiokimiaMemenuhiKriteriaSebagaiBerikut (Lingkari Yang Sesuai)

1. LayakDigunakan/UjicobaTanpaRevisi

2. LayakDigunakan/UjicobaDenganRevisi

3. LayakDigunakan/Ujicoba

Tarakan, 20-07-2020

Validator

Roby ZulkarnainNoer, M.Pd

Page 74: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

HANDOUT KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA

UNSUR, SENYAWA, dan CAMPURAN

Disusun oleh

Degi Alrinda Agustina, M.Pd

Page 75: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

1

1. Mahasiswa membaca dengan seksama kompetensi yang harus

dicapai dan peta konsep materi Unsur, Senyawa, dan Campuran.

2. Mahasiswa membaca dengan seksama materi pada hand out

Unsur, Senyawa, dan Campuran.

3. Mahasiswa yang kurang jelas dengan materi pada handout ini,

dipersilahkan bertanya kepada dosen melalui kolom komentar

pada Forum di Google Classroom pada pengiriman file handout

Unsur, Senyawa, dan Campuran.

4. Mahasiswa mengerjakan soal latihan pada handout Unsur,

Senyawa, dan Campuran, dan selanjutnya mengirimkan melalui

Tugas Kelas yang diberikan dosen pada Google Classroom

PETUNJUK PENGGUNAAN HANDOUT

Page 76: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

2

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA Biokimia

Kode Mata Kuliah : GJ533014

SKS : 3 SKS

Mahasiswa mampu bekerjasama merencanakan konsep dasar IPA di

Sekolah Dasar secara bertanggungjawab untuk memperkaya

penguasaan materi IPA dengan benar

Mahasiswa mampu membedakan bahan-bahan alam dan buatan berupa

unsur, senyawa, dan campuran

Unsur, Senyawa, dan Campuran

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Materi Pokok

Page 77: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

3

Materi

Campuran Zat tunggal

Senyawa Unsur Larutan Koloid Suspensi

Peta Konsep

Page 78: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

4

Unsur, senyawa dan campuran merupakan bagian dari materi.

Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati

ruang. Semua benda yang berada di alam ini, yang mencakup

tumbuhan, hewan maupun manusia termasuk materi. Menurut

Mulyono (2010), materi meliputi segala sesuatu yang dapat dilihat dan

disentuh seperti air, dan yang tidak dapat dilihat dan disentuh seperti

udara. Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas, yang

memudahkannya untuk dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya.

Materi memiliki beberapa karakteristik, dintaranya adalah wujud, sifat

dan perubahan yang terjadi pada materi, dimana karakteristik ini juga

dimiliki oleh unsur, senyawa, dan campuran.

Materi berdasarkan wujudnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

padat, cair dan gas. Zat padat mempunyai bentuk dan volume tertentu,

partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat rendah, jarak

partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat bergerak

bebas. Jika zat padat dipanaskan, terjadi penambahan energi yang

menyebabkan partikel-partikelnya bervibrasi (bergetar). Jika suhu

dinaikkan maka getaran semakin cepat sehingga terjadi proses

pemuaian dan jarak partikelnya semakin merenggang dan menjauh,

yang menyebabkan perubahan fase padat mulai mencair. Zat cair

mempunyai volume tertentu, tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap.

Jarak antar partikelnya lebih renggang, memiliki energi yang lebih besar

daripada zat padat, dan partikelnya dapat bergerak bebas. Bila

dilakukan pemanasan, getaran antar partikelnya semakin cepat, ikatan

PENDAHULUAN

Page 79: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

5

antar partikelnya semakin lemah sehingga partikelnya dapat bergerak

bebas dan saling menjauh satu sama lain. Jika pemanasan terus

dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair menjadi gas. Zat gas

mempunyai molekul yang selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel

semakin lemah dan semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel

semakin besar karena bergerak sangat bebas dan mempunyai susunan

tidak beraturan. Keadaan akan semakin menjauhkan molekul satu

dengan lainnya dan bergerak bebas di mana keadaan tersebut akan

terjadi bila suhu dinaikkan. Perbedaan keadaan molekul ketiganya

ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

sumber : berpendidikan.com

Gambar 1. Perbedaan molekul zat padat, cair dan gas

Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika

dan sifat kimia. Sifat fisika merupakan sifat dari suatu materi yang

dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang termasuk sifat fisika

misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku, kelenturan, dan

kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan kemampuan

sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk

mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui

reaksi. Sifat kimia antara lain kereaktifan, rumus kimia, bentuk molekul,

dan susunan ikatan.

Materi juga dapat mengalami perubahan, yaitu perubahan fisika

dan perubahan kimia. Perubahan fisika merupakan perubahan bentuk

Page 80: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

6

ataupun wujud dari suatu materi tanpa mengubah susunan komponen

dari materi tersebut dalam arti perubahan materi yang tidak

menghasilkan zat baru. Contohnya adalah air akan berubah menjadi uap

air bila didihkan dan akan berubah menjadi es bila dibekukan. Uap air

bila didinginkan akan berubah menjadi air dan es bila dipanaskan akan

berubah kembali menjadi air. Contoh lainnya adalah kapur barus

menyublim menjadi gas, gandum yang digiling menjadi tepung terigu,

benang diubah menjadi kain, batang pohon dipotong-potong menjadi

kayu balok. dalam perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak

menghasilkan zat baru. Perubahan kimia merupakan perubahan materi

yang menghasilkan jenis dan sifat materi yang berbeda dalam arti

perubahan materi yang menyebabkan terbentuknya zat baru. Pada

perubahan kimia, susunan komponen zat berubah. Gejala yang

menyertai terjadinya perubahan kimia adalah terjadinya perubahan

warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan suhu. Contoh

perubahan kimia adalah gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika

direaksikan dengan gas oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen

bereaksi, dihasilkan zat baru, yaitu air yang sifatnya berbeda dengan

sifat zat pembentuknya karena air bersifat cair, padahal unsur

pembentuknya adalah gas. Perubahan fisika hanyalah sementara

sedangkan perubahan kimia tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk

semula. Pada perubahan fisika dan perubahan kimia, berlaku hukum

kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum berubah dan setelah

mengalami perubahan adalah tetap.

Materi dikelompokkan ke dalam zat tunggal dan campuran. Zat

tunggal adalah bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan

Page 81: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

7

sifat yang khas. Zat tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dikelompokkan

menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Materi ini akan kita bahan secara

lengkap pada handout ini.

Page 82: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

8

UNSUR

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat

lain yang lebih sederhana baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia.

Bagian terkecil dari suatu unsur disebut dengan atom. Unsur hanya terdiri

dari satu jenis atom, yang dapat bergabung atau tidak bergabung membentuk

molekul atau struktur yang lebih besar. Menurut Chang, Raymond (2005),

unsur bersifat tunggal dan homogen. Lebih dari 118 unsur kimia yang telah

teridentifikasi. Masing-masing unsur memiliki karakteristik. Berdasarkan asal

usulnya, diketahui bahwa 94 unsur pertama terjadi secara alami, sementara

24 lainnya didapat secara artifisial sebagai produk sintetis melalui reaksi

nuklir buatan. Reaksi nuklir melibatkan penembakan sinar α (alfa), β (beta)

ataupun γ (gama) pada atom suatu unsur, sehingga atom dapat terpecah lagi

menjadi atom dari unsur baru. Oleh karena banyaknya kimia unsur yang ada

di alam, unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor

atom dan kemiripan sifat dalam Sistem Periodik Unsur. Penyusunan sistem

periodik unsur yang ada saat ini didasarkan pada tabel yang dipublikasikan

oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869, 118 unsur yang sudah

terindentifikasi telah dikonfirmasi termasuk pada penemuan 4 unsur baru

(nihonium, moscovium, tennessine, dan organesson) oleh International Union of

Pure and Applied Chemistry (IUPAC) pada tanggal 30 Desember 2015 dan

secara resmi di berin nama tanggal 28 November 2016. Selengkapnya dapat

kalian baca pada https://republika.co.id/berita/o0glsf368/4-unsur-baru-

resmi-masuk-di-tabel-periodik-kimia.

Page 83: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

9

Sumber: zonareferensi.com

Gambar 2. Sistem Periodik Unsur

Pada Sistem periodik unsur terdiri dari golongan dan periode.

Golongan ditunjukkan dengan kolom vertikal yang menunjukkan kemiripan

sifat. Jadi unsur segolongan akan memiliki kemiripan sifat satu dengan

lainnya (terutama berlaku untuk golongan utama). Golongan Utama (A)

meliputi Golongan IA s/d Golongan VIIIA dan Golongan Transisi (B),

meliputi 10 golongan (Golongan IB s/d VIIIB). Periode ditunjukkan dengan

kolom horizontal pada Sistem Periodik Unsur. Pada unsur seperioda berlaku

hukum periodik, artinya sifat unsur berubah secara periodik sesuai dengan

kenaikan nomor atomnya. Perioda meliputi Periode 1 s/d Periode 7. Maisng-

masing golongan memiliki sifat fisika dan sifat kimia tertentu. Secara lengkap

sifat fisika dan sifat kimia pada golongan alkali, alkali tanah, halogen, gas

mulia, dan transisi periode 4, dapat kalian baca pada.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-

unsur-2603/

Page 84: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

10

Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur yang ada ini dibagi ke dalam tiga

kategori, yakni logam, metaloid dan nonlogam.

1. Logam

Unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai

titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat

menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat

padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa.

Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara

lain: Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran

dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel

kereta api. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik,

perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan

perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan

kuningan. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas

rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat. Platina (Pt) Platina

digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran

sebagai pengaman tulang yang patah. Emas (Au) Emas merupakan logam

sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan

sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas

dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.

2. Non Logam

Unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus

listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam

merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non

logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa

unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:

Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi

menguatkan gigi, freon–12 sebagai pendingin kulkas dan AC. Klorin (Cl),

Klorin digunakan untuk pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih,

Page 85: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

11

dan gas mustard, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk

minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, pemutih. Yodium (I)

Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam

garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri

tepung.

3. Metaloid

Unsur semi logam (Metaloid) memiliki sifat antara logam dan non

logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari, antara lain : Silikon (Si), senyawa silikon banyak digunakan dalam

peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan

untuk membuat gelas dan keramik. Germanium (Ge), germanium merupakan

bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator

sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.

Unsur-unsur kimia juga sering kalian temukan dimanfaatkan untuk

kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Secara lengkap, manfaat

unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat kalian baca pada

https://pelayananpublik.id/2019/09/03/unsur-kimia-jenis-sifat-contoh-dan-

kegunaannya-dalam-kehidupan-sehari-hari/

.

Page 86: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

12

SENYAWA

Senyawa merupakan zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih

yang bergabung secara kimia. Secara kimia juga senyawa dapat diuraikan

kembali menjadi unsur. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dari unsur

penyusunnya. Contohnya adalah air (H2O), gas oksigen (O2) dan gas hidrogen

(H2) berwujud gas dan mudah terbakar, sedangkan air berwujud cair dan

digunakan untuk memadamkan api. Hal ini menunjukkan perbedaan sifat

senyawa dari unsur-unsurnya. Berdasarkan pembentukannya senyawa dibagi

menjadi senyawa alami dan senyawa buatan. Pada Senyawa alami merupakan

senyawa yang terbentuk melalui proses kimia alami di alam, misalnya Bauksit

(Al2O3) dan Hematit ( Fe2O3) yang merupakan batuan. Sedangkan senyawa

buatan atau senyawa sintetis. Merupakan senyawa yang terbentuk sebagai

hasil rakayasa manusia secara kimia, misalnya CaCO3 yang digunakan

sebagai bahan pembuatan kapur tulis, dan Mg(OH)2 yang biasa digunakan

untuk membuat obat maag.

Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan asal

dan unsur pembentuknya, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.

Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian senyawa

organik dan senyawa anorganik adalah jumlah senyawa organik jauh lebih

banyak daripada senyawa anorganik dan semua senyawa organik

mengandung atom karbon (C), yang mempunyai keunikan dalam hal

kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan

mempunyai sifat-sifat khas.

Page 87: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

13

A. Senyawa Organik

Senyawa organik umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang

terbentuk oleh makhluk hidup (organisme). Manurut Fessenden, R.J. and J.S.

Fessenden (1986), senyawa organik yang dibangun oleh unsur karbon sebagai

kerangka utamanya yang mengikat unsur non logam yang lain (Hidrogen,

Oksigen, Nitrogen). Senyawa ini mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-

hari seperti ureum atau urea terdapat pada air seni (urin). Gula pasir atau

sukrosa yang banyak terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil

fermentasi dari lautan gula. Senyawa organik dapat berupa senyawa yang

mengandung karbon dan hidrogen beserta dengan elemen lainnya (misalnya

nitrogen dan oksigen). CO, CO2, O2 bukan senyawa organik karena tidak

mengandung atom hidrogen. Selain itu, senyawa organik ada yang

mengandung karbon dan hidrogen saja yang disebut hidrokarbon adalah

senyawa organik yang Senyawa hidrokarbon banyak terdapat di alam dan

juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan molekul

yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat,

protein, lemak, asam amino dan lain-lain. Penggunaan senyawa organik

dalam kehidupan sehari-hari dapat dibaca pada

https://www.pakarkimia.com/contoh-kimia-organik/

B. Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom

utama logam, umumnya berasal dari makhluk tak hidup, misalnya tanah,

batu-batuan, air laut dan lain sebagainya. Beberapa contoh senyawa ini seperti

garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, Alumunium hidroksida

(Al(OH)3) dan Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang dijumpai pada obat

maag. Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu

gas oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang

CO2. Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang mudah kita

kenal misalnya Asam nitrat (HNO3), Asam klorida (HCl) dan lainnya. Menurut

Page 88: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

14

Cotton dan Wilkinson (1989), senyawa anorganik dapat diklasifikasikan

sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam. Senyawa oksida

merupakan senyawa yang dibentuk oleh atom oksigen dengan atom lainnya.

Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida. Berdasarkan unsur

pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam. Penggunaan

senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari dapat dibaca pada

https://www.pakarkimia.com/contoh-kimia-anorganik/

Page 89: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

15

CAMPURAN

Segala sesuatu yang ada di bumi, secara kimiawi bisa digolongkan

menjadi zat tunggal maupun campuran. Jika zat tunggal adalah zat yang

terdiri dari satu jenis saja, maka campuran adalah hasil pencampuran dua zat

atau lebih yang terjadi secara fisika. Terjadi secara fisika maksudnya tidak

memerlukan suatu proses kimia untuk membentuk suatu campuran. Zat-zat

yang bergabung ini tidak bersatu secara kimiawi dalam arti tidak

menghasilkan suatu reaksi kimia. Berdasarkan sifatnya campuran dibedakan

menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran

Homogen adalah campuran yang terjadi antara dua zat atau lebih dengan

partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat dibedakan lagi. Contoh

sederhana campuran homogen, yaitu: campuran gula dengan air yang

dinamakan larutan gula, contoh sederhana lainnya yaitu campuran air dengan

garam dinamakan sebagai larutan garam. Campuran Heterogen

adalah campuran yang terjadi antara dua macam zat atau lebih dengan

partikel-partikel penyusunnya yang masih dapat dibedakan satu sama

lainnya. Contoh sederhana campuran heterogen yaitu air sungai, air laut,

tanah, minuman, makanan, adonan beton cor, adonan kue, dan lain

sebagainnya. Pada campuran heterogen ini dinding pembatas antar zat masih

bisa dilihat, sebagai contohnya campuran air dengan minyak, campuran pasir

dan besi, campuran air dan serbuk besi, serta lain sebagainya. Sementara

berdasarkan jenisnya, campuran dibedakan menjadi larutan, koloid, dan

suspensi sebagai berikut.

Page 90: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

16

A. Larutan

Larutan adalah suatu campuran yang bersifat homogen. Disebut

campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut

homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati

adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis

sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas

misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan

logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan

lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut

(solute). Zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar merata) dalam zat

pelarut. pelarut adalah zat yang mendispersikan komponen – komponen zat

terlarut, misalnya air. Pada larutan, antara zat terlarut dan pelarut yang

menyatu dan tidak bisa dibedakan keduanya. Larutan terbentuk melalui

pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi

langsung dalam keadaan tercampur. Zat terlarut biasanya merupakan

komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang

terdapat dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan jumlah zat terlarut, larutan

dibagi menjadi tiga sebagai berikut.

a. Larutan Jenuh, jika larutan berada pada keadaan di mana jumlah

maksimal suatu zat terlarut yang masih dapat larut dalam suatu pelarut

b. Larutan Tidak Jenuh, jika jumlah zat yang dilarutkan masih lebih kecil

dari pada jumlah zat terlarut pada keaadaan jenuh .

c. Larutan Lewat Jenuh, jika jumlah zat yang dilarutkan masih lebih

banyakl dari pada jumlah zat terlarut pada keaadaan jenuh, dan pada

keadaa ini akan terdapat zat yang tidak larut atau zat yang mengendap

Selain itu, Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut dibedakan menjadi dua

yaitu larutan pekat dan larutan encer. Larutan pekat merupakan larutan yang

mengandung relatif lebih banyak solute. Larutan encer merupakan larutan

yang relatif sedikit mengandung solute.

Page 91: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

17

B. Koloid

Koloid adalah campuran yang secara makroskopik bersifat homogen

karena tampak seperti larutan, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra

merupakan campuran heterogen karena molekul zat terlarut (fase terdispersi)

masih dapat dibedakan dengan molekul pelarut (medium pendispersi). Pada

koloid tidak dikenal istilah solvent dan solute, tetapi medium pendispersi dan

fase terdispersi.

Berdasarkan fase terdispersinya sistem koloid dapat dikelompokan

menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase

terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas). Sol terdiri

dari 1) sol padat, yaitu sol dalam medium pendispersi padat contoh paduan

logam, gelas berwarna, intan, 2) sol cair, yaitu sol dalam medium pendispersi

cair contoh cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat. 3) sol gas, yaitu sol dalam

medium pendispersi gas contoh debu di udara, asap pembakaran. Emulsi

terdiri dari 1) emulsi padat, yaitu (gel) emulsi dalam medium pendispersi

padat contoh jeli, keju, mentega, nasi. 2) emulsi cair, yaitu(emulsi) emulsi

dalam medium pendispersi cair contoh susu, mayones, krim. 3) emulsi gas,

yaitu (aerosol cair) emulsi dalam medium pendispersi gas contoh awan,

kabut, hairspray, obat nyamuk semprot. Bih terdiri dari 1) buih padat, yaitu

buih dalam medium pendispersi padat contoh batu apung, styrofoam, karet.

2) buih cair, yaitu buih dalam medium pendispersi cair contoh putih telur

yang dikocok, busa sabun, krim kopi. Jika mikroskop optik atau senter

diarahkan pada suatu dispersi koloid dengan arah tegak lurus terhadap

berkas cahaya yang dilewatkan maka akan tampak molekul-molekul koloid

berupak bintik-bintik terang yang bergerak terus menerus secara acak

menurut jalan yang zig-zag. Gerakan ini disebut Gerak Brown.

Page 92: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

18

sumber:utakatikotak.com

Gambar 3. Gerak Brown

C. Suspensi

Suspensi adalah campuran heterogen yang dibentuk oleh zat terlarut

yang tidak larut dalam larutan. Zat terlarut dalam suspensi mengandung

partikel padat dengan ukuran lebih besar daripada partikel yang ada dalam

larutan sejati dan koloid, sehingga partikel-partikel zat terlarut cenderung

mengendap dan dapat dibedakan dari zat pelarutnya. Suspensi adalah

campuran yang tidak stabil, karena zat terlarut memiliki kekhasan

pengendapan selama waktu tertentu. Karena ukurannya, berat dan dengan

berlalunya waktu, zat terlarut memiliki kecenderungan untuk menetap, hal ini

menunjukkan bahwa zat terlarut dipertahankan, dari sudut pandang fisik dan

kimia, terpisah dari fase cair. Pembentukan endapan tergantung pada ukuran

partikel-partikel zat terlarut, sifat-sifat kelarutannya, dan karakteristik dari

kemampuannya untuk larut. Contoh suspensi diantaranya campuran pasir

dan air; debu yang tergantung di udara dan oleh gravitasi yang tersimpan di

permukaan. Contoh lain dari suspensi yang ditemukan di alam adalah lumpur

atau lumpur, yang merupakan campuran air dan pasir. Sungai berlumpur saat

air menyeret sejumlah sedimen membentuk suspensi. Suspensi dapat

mengandung surfaktan atau dispersan lain untuk mencegah partikel-partikel

fase padat mengendap Ketiga campuran tersebut dapat ditemui dalam

kehidupan sehari-hari, dan sering keliru dalam membedakannya. Secara

makroskopis perbedaan campuran tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Page 93: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

19

sumber: rwahyu46.wordpress.com

Gambar 4. Larutan, Suspensi dan Koloid

Botol a menunjukkan larutan karena terbentuk campuran homogen. Botol b

menunjukkan suspensi karena tampak adanya endapan. Botol c menunjukkan

koloid karena tampak homogen tetapi terpisah berada pada dua fasa, yaitu

fase terdispersi dan medium pendispersi. Secara umum perbedaan antara

larutan, koloid, dan suspensi pada tabel berikut.

Tabel 1. Perbedaan Larutan Koloid dan Suspensi

No Larutan Koloid Suspensi

1 Bersifat homogen

Terlihat homogen tetapi bersifat heterogen jika

dilihat dengan mikroskop

Bersifat heterogen

2 Satu fasa Dua fasa

Dua fasa

3 Ukuran partikel < 10-7

cm Ukuran partikel 10-7-10-5

cm Ukuran partikel >10-5

cm

4 Stabil Umumnya stabil Tidak stabil,

memisah

5 Tidak dapat disaring

meskipun dengan penyaring ultra

Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra

Dapat disaring dengan kertas saring biasa

Pemahaman atas sifat materi pada campuran dapat memudahkan

manusia dalam memperlakukan materi tersebut sesuai dengan kebutuhan

hidupnya. Manusia dapat memisahkan zat dari campurannya. Proses

pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih

murni dari suatu campuran. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di

Page 94: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

20

alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada

dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan

seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia

dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan

kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. menurut Wonorahardjo

(2013), memisahkan suatu campuran juga terdapat beberapa metode sebagai

berikut.

1. Metode Pemisahan Berdasar Ukuran Partikel

a. Filtrasi

Filtrasi dilakukan cara penyaringan atau pemisahan cairan dan padatan yang

tidak larut. Filtrasi dilakukan dengan kertas saring dengan ukuran pori-pori

saringan yang dikehendaki yang diletakkan pada corong, sehingga partikel

yang lebih besar tertinggal dikertas saring.

sumber: inirumahpintar.com

Gambar 6. Filtrasi

b. Dekantasi

Dekantasi dengan cara menuangkan cairan

pelan-pelan pada dinding gelas, agar partikel larutan

mengalir pada gelas dan partikel besar tetap tertinggal

di wadah. Metode dekantasi merupakan metode yang

bisa dilakukan dengan cepat bahkan lebih cepat

daripada melakukan proses penyaringan, namun

hasilnya masih kurang memuaskan jika ukuran zat itu Sumber: kimiapost.net

Gambar 7. Dekantasi

Page 95: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

21

terlalu kecil, namun jika metode ini digunakan untuk memisahkan zat yang

besar seperti air dan juga kerikil pastinya akan sangat efektif.

c. Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan pemisahan dengan menggunakan alat

pemusing (sentrifuge) yang memanfaatkan gaya sentrifuga untuk membentuk

sedimentasi campuran. Komponen yang lebih berat akan terpisah di dasar

wadah sedangkan komponen lainnya berada di atasnya. Metode sentrifugasi

ini bisa dibilang sebagai metode yang digunakan untuk menggantikan metode

filtrasi apabila partikel yang akan dipisahkan itu sangat halus dan juga

memiliki jumlah campuran yang lebih sedikit, misalnya memisahkan sel-sel

darah putih dan juga sel-sel darah merah dari dalam plasma darah, dengan

menggunakan metode sentrifugasi ini maka sel-sel darah akan berkumpul di

bagian bawah tabung reaksi dan plasma darah yang berupa cairan itu akan

memisahkan diri di bagian atas.

Sumber: bisakimia.com

Gambar 8. Mesin Sentrifuga

2. Berdasarkan Perbedaan Fasa

a. Ekstraksi

Campuran antar dua zat ada yang menghasilkan

campuran homogen (larutan) atau campuran heterogen

(atau campuran 2 fasa). Jenis campuran 2 fasa cair ini

dapat dipisahkan dengan menggunakan alat yang

namanya corong pisah. Ektraksi didasarkan adanya

Sumber: sites.google.com

Gambar 9. Corong Pisah

Page 96: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

22

distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur.

Ektraksi digunakan untuk memisahkan senyawa yang terdapat dalam

jaringan tanaman atau hewan, dapat juga untuk pemisahan logam

b. Kromatografi

Kromatografi digunakan untuk memisahkan senyawa runut ataupun

senyawa yang tercampur dengan senyawa lain yang sifatnya agak mirip.

Didasarkan pada perbedaan distribusi campuran senyawa antara dua fasa.

Distribusi bersifat reversibel dan senyawa dalam campuran harus dalam

dimensi molekuler. Kromatografi terdiri dari kromatografi kolom dan

kromatografi lapis tipis. Kromatografi kolom dapat langsung memisahnya

senyawa, tetapi kromatografi lapis tipis untuk melihat jumlah unsur atau

senyawa dalam campuran.

sumber: darthmouth.edu & agrinak.com

Gambar 10. Kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis

3. Metode pemisahan Berdasar Perbedaan Titik Didih

Metode ini dinamakan destilasi atau penyulingan merupakan proses

pemisahan komponen berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen

cairnya yang membentuk campuran. Zat yang memiliki titik didih lebih

rendah (atau yang mudah menguap), maka uap yang terbentuk dialirkan

untuk diembunkan dan ditampung pada tempat khusus,zat tersebut disebut

filtrat.

Page 97: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

23

Sumber :seputarilmu.com

Gambar 11. Destilasi

4. Metode Pemisahan Berdasarkan perubahan Wujudnya

a. Kristalisasi

Kristalisasi diterapkan berdasarkan kelarutan zat. Kemampuan melarut

suatu zat dalam sejumlah pelarut adalah tertentu dan berbeda-beda; maka

dengan mengurangi jumlah pelarutnya, sebagian dari zat yang terlarut akan

muncul berupa bangunan padat yang disebut kristal. Pengurangan pelarut

dapat dilakukan dengan cara menguapkan pelarutnya secara perlahan atau

dibantu melalui pemanasan. Kristal yang terbentuk dapat dipisahkan dari

cairannya melalui penyaringan, dan kristalnya lalu dikeringkan.

Sumber : utakatikotak.com

Gambar 12. Kristalisasi

b. Sublimasi

Dalam proses dalam pemisahan campuran secara sublimasi ialah

dengan cara memanaskan zat padat yang terlarut pada zat padat yang

sehingga zat padat yang ingin kita ambil akan berubah menjadi gas. Gas yang

dihasilkan pun akan ditampung, yang kemudian didinginkan kembali. Dalam

hal ini contoh sublimasi yang paling mudah kita lihat ialah pada proses

Page 98: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

24

pembuatan kabur barus. Campuran kapur barus dan arang dipanaskan

sehingga kapur barus yang dapat menyublin akan menjadi menguap. Setelah

itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali.

sumber:gurupendidikan.co.id

Gambar 13. Sublimasi

Secara lebih lengkap tentang pemisahan campuran di atas, kalian dapat

membuka link https://www.youtube.com/watch?v=YwJSsNe_CSs&t=189s

Page 99: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

25

1. Sebutkan unsur yang berada pada golongan gas mulia!

2. Jelaskan karakteristik unsur logam!

3. Jelaskan manfaat unsur pada golongan halogen dalam kehidupan sehari-

hari!

4. Jelaskan sifat-sifat senyawa!

5. Jelaskan pengertian senyawa organik dan anorganik!

6. Berikan contoh masing-masing senyawa organik yang sering digunakan

dalam kehidupan sehari-hari!

7. Jelaskan pengertian campuran!

8. Jelaskan 3 jenis campuran!

9. Jelaskan metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran

partikel!

10. Jelaskan perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran!

SOAL LATIHAN

Page 100: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

26

Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati

ruang. Materi terdiri dari zat tunggal dan campuran. Zat tunggal adalah

bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan sifat yang khas. Zat

tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu unsur dan senyawa.

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain

yang lebih sederhana baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia.

Senyawa merupakan zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang

bergabung secara kimia. Secara kimia juga senyawa dapat diuraikan kembali

menjadi unsur.

Campuran dikelompokkan menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Larutan

adalah suatu campuran yang bersifat homogen, antara zat terlarut dan pelarut

yang menyatu dan tidak bisa dibedakan keduanya. Koloid adalah campuran

yang secara makroskopik bersifat homogen karena tampak seperti larutan,

tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra merupakan campuran heterogen

karena molekul zat terlarut (fase terdispersi) masih dapat dibedakan dengan

molekul pelarut (medium pendispersi). Suspensi adalah campuran heterogen

yang dibentuk oleh zat terlarut yang tidak larut dalam larutan dimana zat

terlarut cenderung mengendap. Manusia dapat memisahkan zat dari

campurannya untuk pemanfaatan di kehidupan sehari-hari. Proses pemisahan

digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari

suatu campuran dengan metode pemisahan berdasarkan ukuran partikel, titik

didik, perbedaan fasa, dan perubahan wujud.

RANGKUMAN

Page 101: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

27

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga.

Jakarta: Erlangga.

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar: Cetakan Pertama.

Jakarta: UI-Press.

Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga

Jilid 1. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Jakarta:Erlangga.

Mulyono. 2010. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD. Bandung UPI Press.

Wonorahardjo, S. 2013. Metode-metode Pemisahan Kimia : Sebuah Pengantar.

Jakarta: Akademia Permata.

REFERENSI

Page 102: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Lembar Validasi untuk Ahli Materi

Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

(Video Pembelajaran)

Nama Validator : Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd

Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan

Petunjuk Pengisian

1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :

5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas

4 : Baik/tepat/jelas

3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas

2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas

1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

Catatan 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran Lulusan

dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

2 Ketersediaan Sub CPMK √

3 Narasi dan teks mudah dipahami √

4 Ketersediaan peta konsep √

5 Ketersediaan soal √

6 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √

7 Kebenaran isi/konsep √

8 Kejelasan materi √

9 Kedalaman materi untuk mencapai kompetensi √

10 Ketepatan pemilihan gambar untuk menjelaskan

materi

11 Sistematika penyajian logis √

Catatan revisi

Materi pada video sudah mencakup keseluruhan isi materi dan mengarah pada pencapaian Sub CPMK pada

materi Unsur, Senyawa, dan Campuran

Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria

sebagai berikut

1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi

2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi

3. Layak digunakan/ujicoba

Tarakan, 23 Juli 2020

Validator

Kadek Dewi Wayuni Andari, M.Pd

Page 103: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

Lembar Validasi untuk Ahli Bahasa

Penyusunan Bahan Ajar e-learning pada Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA Biokimia

(Video Pembelajaran)

Nama Validator : Asih Riyanti, M.Pd

Unit Kerja : Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Univ. Borneo Tarakan

Petunjuk Pengisian

1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :

5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas

4 : Baik/tepat/jelas

3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas

2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas

1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

Catatan 1 2 3 4 5

1 Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan

benar

2 Menggunakan istilah yang sesuai dengan konsep

materi

3 Bahasa lugas dan mudah dipahami √

4 Ketersediaan soal √

5 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √

6 Ketepatan diksi √

7 Konsistensi penggunaan istilah √

8 Konsistensi penggunaan simbol √

Catatan revisi

Narasi jangan terlalu cepat dan perbaiki diksi agar lebih mudah dipahami

Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria

sebagai berikut (lingkari yang sesuai)

1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi

2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi

3. Layak digunakan/ujicoba

Tarakan, 23 Juli 2020

Validator

Asih Riyanti,M.Pd.

Page 104: LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON …

LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA

PENYUSUNAN BAHAN AJAR E-LEARNING PADA MATA KULIAH

KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA

(VIDEO PEMBELAJARAN)

Nama Validator : Roby Zulkarnain Noer, M.Pd

Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan

PetunjukPengisian:

1. Berikan Penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus

memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, Dengan Kriteria Skor :

5 : Sangat Baik/Sangat Tepat/Sangat Jelas

4 : Baik/Tepat/Jelas

3 :Cukup Baik/Cukup Tepat/Cukup Jelas

2 :Kurang Baik/Kurang Tepat/Kurang Jelas

1 : Sangat Kurang/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang Jelas

2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.

No Aspek yang dinilai SkalaPenilaian

Catatan 1 2 3 4 5

1 PemilihanWarna, Background, Teks, Dan

GambarMenarik √

2 GambarDapatTerlihatDenganJelas √

3 KesesuaianGambarDenganKonsep √

4 KomposisiWarna √

5 PenempatanGambar √

6 RitmeSuara Yang DisajikanSesuai √

7 SuaraTerdengarDenganJelas Dan

Informatif. √

8 JenisTeksMudahDibaca √

9 UkuranTeksSudahSesuai √

10 PesanMudahDisampaikan √

Berdasarkan Penilaian Di Atas, Maka Video PembelajaranMata KuliahKonsepDasar IPA

BiokimiaMemenuhiKriteriaSebagaiBerikut (Lingkari Yang Sesuai)

1. LayakDigunakan/UjicobaTanpaRevisi

2. LayakDigunakan/UjicobaDenganRevisi

3. LayakDigunakan/Ujicoba

Tarakan, 23-07-2020

Validator

Roby ZulkarnainNoer, M.Pd