J Djati Pramana, Sukirno, Bambang...

7
GANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA TOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMEN, BIOTA KANGKUNG) TERESTRIAL MURIA J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Irianto P3TM-Batan. Yogyakarta ABSTRAK PENENTUAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMEN DAN BIOTA KANGKUNG) TERESTRlAL MURlA. Telah dilakukan analisis dan evaluasi kandungan logam B3 dalam air sungai. tumbuhan kangkung (Ipomea reptans poir) dan sedimen sungai dari lima lokasi sampling sungai di daerah Semenanjung Muria dengan metoda AAN Instrumental. Metode sampling. preparasi maupun analisis cuplikan mengikuti prosedur baku analisis lingkungan. Mengacu syarat baku mutu air golongan C maupun baku mutu air golongan D. cuplikan dari kelima lokasi sampling belum melampaui kadar Cd dan Co maksimum yang diijinkan. Korelasi antar variabel bebas lokasi danjenis indikator terhadap variabel terikat konsentrasi logam berat secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi Pearson (r) dan diperoleh hasil interpretasi tak berkorelasi (0.00 <r<0.200) sampai korelasi rendah (r<0.600). Korelasi antar jenis indikator menunjukkan bahwa air sungai mempunyai korelasi bermakna terhadap kangkung dalam hal kandungan logam Cd. ABSTRACT DETERMINATION OF HEAVY TOXIC METALS IN THE ENVIRONMENT INDICATOR SPECIMENS (WATER, RIVER SEDIMENT AND KANGKUNG PLANT) OF MURIA TERESTRlAL. Analysis and evaluation contain of heavy toxic metals in the water. kangkung plant (Ipomea reptans poir) and river sediment offive rivers sampling location at peninsula Muria region by NAA Instrumental method has been done. The method of sampling. preparation although analysis method according to standard procedure of environmental specimens analysis. Accordingly the quality standard of water group C although group D. the sample from fifth river location sampling was under allowed maximum Cd concentration. Correlation between variable location and kind of indicators to heavy metal concentration was shown by coefficient of Pearson correlation. Interpretation by statistic correlation was obtained. Correlation between kind indicators was indicated that river water has significant correlation with the kangkung plant about Cd concentration. PENDAHULUAN D i negara-negara berkembang dalam membangun industri maupun mengembangkan industri yang telah ada dalam kenyataannya cenderung kurang mengindahkan pengendalian dampak pen- cemaran terhadap kelestarian lingkungan. Bidang-bidang lain yang berdampak serupa dapat terjadi pada kegiatan pertanian dalam penggunaan pestis ida, pembangkit tenaga listrik, transportasi, industri nuklir, limbah rumah sakit sampai limbah domestik yang secara kumulatif dapat berdampak terhadap kualitas lingkungan lokal bahkan global. Perjalanan pencemar, biasanya polutan J. Djati Pramana, dkk. terbawa melewati aliran sungai dari hulu yang terbawa arus menuju muara dan terkonsentrasi pad a muara sungai2•5). Berpijak pada kepentingan bersama untuk mengupayakan kualitas lingkungan, dipandang perlu untuk dilakukan pemantauan lingkungan pada daerah calon tapak PL TN yang menurut rencana akan didirikan di Semenanjung Muria. Sementara saat ini di Tanjung Jati B, Tubanan telah dibangun PL TV dan akan beroperasi pada tahun 2005. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai bagian data awal yang meliputi kegiatan monitoring dan pengumpulan data 31

Transcript of J Djati Pramana, Sukirno, Bambang...

Page 1: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

GANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957

PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA TOR LINGKUNGAN

(AIR, SEDIMEN, BIOTA KANGKUNG) TERESTRIAL MURIA

J Djati Pramana, Sukirno, Bambang IriantoP3TM-Batan. Yogyakarta

ABSTRAK

PENENTUAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMENDAN BIOTA KANGKUNG) TERESTRlAL MURlA. Telah dilakukan analisis dan evaluasikandungan logam B3 dalam air sungai. tumbuhan kangkung (Ipomea reptans poir) dan sedimensungai dari lima lokasi sampling sungai di daerah Semenanjung Muria dengan metoda AANInstrumental. Metode sampling. preparasi maupun analisis cuplikan mengikuti prosedur bakuanalisis lingkungan. Mengacu syarat baku mutu air golongan C maupun baku mutu air golongan D.cuplikan dari kelima lokasi sampling belum melampaui kadar Cd dan Co maksimum yang diijinkan.Korelasi antar variabel bebas lokasi danjenis indikator terhadap variabel terikat konsentrasi logamberat secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi Pearson (r) dan diperoleh hasilinterpretasi tak berkorelasi (0.00 <r<0.200) sampai korelasi rendah (r<0.600). Korelasi antar jenisindikator menunjukkan bahwa air sungai mempunyai korelasi bermakna terhadap kangkung dalamhal kandungan logam Cd.

ABSTRACT

DETERMINATION OF HEAVY TOXIC METALS IN THE ENVIRONMENT INDICATORSPECIMENS (WATER, RIVER SEDIMENT AND KANGKUNG PLANT) OF MURIATERESTRlAL. Analysis and evaluation contain of heavy toxic metals in the water. kangkung plant(Ipomea reptans poir) and river sediment offive rivers sampling location at peninsula Muria regionby NAA Instrumental method has been done. The method of sampling. preparation although analysismethod according to standard procedure of environmental specimens analysis. Accordingly thequality standard of water group C although group D. the sample from fifth river location samplingwas under allowed maximum Cd concentration. Correlation between variable location and kind ofindicators to heavy metal concentration was shown by coefficient of Pearson correlation.Interpretation by statistic correlation was obtained. Correlation between kind indicators wasindicated that river water has significant correlation with the kangkung plant about Cdconcentration.

PENDAHULUAN

Di negara-negara berkembang dalammembangun industri maupunmengembangkan industri yang telah adadalam kenyataannya cenderung kurangmengindahkan pengendalian dampak pen­cemaran terhadap kelestarian lingkungan.Bidang-bidang lain yang berdampak serupadapat terjadi pada kegiatan pertanian dalampenggunaan pestis ida, pembangkit tenagalistrik, transportasi, industri nuklir, limbahrumah sakit sampai limbah domestik yangsecara kumulatif dapat berdampak terhadapkualitas lingkungan lokal bahkan global.Perjalanan pencemar, biasanya polutan

J. Djati Pramana, dkk.

terbawa melewati aliran sungai dari huluyang terbawa arus menuju muara danterkonsentrasi pad a muara sungai2•5).

Berpijak pada kepentingan bersamauntuk mengupayakan kualitas lingkungan,dipandang perlu untuk dilakukan pemantauanlingkungan pada daerah calon tapak PLTNyang menurut rencana akan didirikan diSemenanjung Muria. Sementara saat ini diTanjung Jati B, Tubanan telah dibangunPLTV dan akan beroperasi pada tahun2005. Dengan demikian kegiatan inidiharapkan dapat memberi kontribusisebagai bagian data awal yang meliputikegiatan monitoring dan pengumpulan data

31

Page 2: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

ISSN 1410-6957

khususnya tentang sebaran 10gam beratberacun berbahaya (B3) dalam indikatorlingkungan air, sedimen dan biotakangkung. Ketiga indikator tersebut dapatdipandang sebagai indikator altematif tingkatpencemaran lingkungan perairan sungaidaerah terestria//perairan pantai.

Perairan Semenanjung Muria terletakdi antara dua kawasan industri. Sebelah

barat Semarang dan sebelah timur kawasanGresik dengan industri besar seperti semen,petrokimia, serta industri besar lainnya.Pelepasan polutan sebagai senyawa kimiake atmosfer, dapat terlarut bersama airhujan menuju aliran sungai ataupun airjatuhan akan terakumulasi pada perairanpantai. Polutan dapat menyebar kelingkungan dalam bentuk anorganik,organik maupun senyawa metal-organik danselanjutnya dapat berinteraksi dengan mediabila mas uk ke lingkungan5).

Menurut Palar H2) logam B3 adalahlogam-logam yang mempunyai responsbiokimia spesifik pada organisme hidup.Biasanya memiliki nomor atom 22 - 34, 40 ­50 ataupun unsur-unsur lantanida danaktinida serta mempunyai spesifik grafity>4. Dalam jumlah sedikit unsur logam beratdapat bersifat sebagai zat esensial tubuh,tetapi dalam jumlah berlebihan dapatbersifat racun. Dalam badan perairanlogam-logam pada umumnya berada dalambentuk ion-ion, baik sebagai pasangan ionataupun dalam bentuk ion-ion tunggal. lon­ion dapat berbentuk ion-ion bebas,pasangan ion organik, ion-ion kompleks danbentuk-bentuk ion lainnya. Interaksi antaraion-ion logam dengan spesi kimia berbedadalam badan perairan dikarenakan dapatterjadi reaksi hidrolisis, pengompleksan danreaksi redoks.

Menurut Ostapzukl) penggunaan bio­indikator dalam ekosistem akuatik sepertitanaman air, makro algae, ikan dan kerangsangat efektif untuk menentukan tingkatpolusi logam-logam berbahaya termasuk didalamnya logam kelumit. Di sini variabelbiologis sangat berpengaruh yang tidak

32

GANENDRA, Vol. VII, No. I

terdapat dalam mempelajari karakteristikkimia-fisika dari air ataupun sedimen.Dengan menentukan konsentrasi unsurpolutan dalam cuplikan bioindikator perairanpantai/sungai dapat diperkirakan tingkatpencemaran yang terjadi dalam periode ataurentang waktu tertentu. Disamping itu daridata yang diperoleh ada peluang untukdilakukan prediksi ada atau tidak adanyakorelasi antara beberapa macam indikatoraltematif yang dipilih dalam kaitannyadengan rantai kehidupannya. Tumbuhankangkung dipilih sebagai salah satubioindikator yang dipersyaratkan olehRoosbach6), yaitu mudah untuk mengumpul­kannya, mudah diperoleh dan mencermin­kan bagian yang dapat mewakili ekosistemyang sedang dipantau. Tumbuhan kangkungadalah salah satu bioindikator yang telahditetapkan dalam diversifikasi bioindikatoryang dikembangkan di Indonesia, jugasebagai tanaman yang dibudidayakan, karenaitu dipandang sebagai pathway yang dekatdengan kehidupan manusia. Bioindikatoradalah organisme atau populasi organismedimana dalam kelangsungan hidupnyamemiliki daya tahan serta memberikanperubahan respons akibat dampak dariperubahan kondisi lingkungannya. Sebagaijenis indikator organism monitoring dapatmengindikasikan akumulasi logam-logamdan dapat ditentukan komposisi kimia darispesies unsur yang ditinjau. Ditinjau dariaspek perpindahan mass a polutan, khususnyakonsentrasi logam B3 yang ditinjau dalamair sungai sedimen dan tumbuhan kangkungdiasumsikan mempunyai korelasi yangsignifikan. Hal ini dapat dilakukan mengguna­kan pendekatan statistik, menggunakanprogram aplikasi statistik SPSS 10.0.

Teknik analisis menggunakan tekniknuklir telah memberikan sumbangan terhadappenentuan unsur dalam cuplikan lingkungan.Leddicotte et all7) dan Grimanis8} menge­mukakan bahwa metode analisis unsur

menggunakan teknik aktivasi netron terutamadalam penentuan unsur kelumit, saat initerus berkembang dan terbukti dapat

J. Djati Pramana, dkk.

Page 3: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

2)

kadar

GANENDRA, Vol. VII, No. I

diterapkan dalam berbagai tujuan. Analisiskualitatif ditentukan oleh tenaga spesiflkdari nuklida hasil aktivasi. Penentuan

kualitatif dengan teknik AAN InStrumentaldilakukan seeara relatif dengan memperban­dingkan laju eaeah euplikan terhadap lajueaeah standar. Seeara sederhana

ditunjukkan oleh persamaan berikut ini :

(Cps o)eupl.Weupl. = ---~ x Wstd. I)

(Cps 0) std.

W = kadar unsur yang diperhatikanCpso = laju eaeah saat keluar reaktor

Uji akurasi dilakukan dan dinyatakan dalam% akurasi

Akurasi (Ku - Ks) x100%Ks

dengan Ku = kadar terukur, Kssertiflkat.

TAT A KERJA

Bahan

Cuplikan air sungai, sedimen dantanaman kangkung sampling dari limalokasi sampling sungai Suru, Balong,Wareng, Kaneilan, dan muara Gelis.~ Sumber standar multigamma 152Eu~ Standar sekunder buatan Fisher dan

standar primer SRM 2704 Buffalo RiverSedimen

Peralatan

Peralatan sampling, Unit spektrometery detektor GeLi dengan sistem pengolahdata program Maestro II, timbanganSartorius, fasilitas irradiasi netron LazySusan Reaktor Kartini dengan fluks netron5,85.1010 netron.em'2.der', kontainer timbal,vial polyetilen dan peralatan gelas.

Cara kerja

Preparasi cuplikan

Pengambilan euplikan untuk maksudpemantauan peneemaran diambil seearaperiodik dan berkesinambungan. Padakesempatan ini euplikan diambil dari daerah

J. Djati Pramana, dkk.

ISSN 1410-6957

penelitian pada tanggal 23-24 Agustus 2003dari lima titik sampling yang telah ditentukandengan beberapa pertimbangan, sehinggadianggap representasi daerah perairan sungaiSemenanjung Muria.

Metode sampling sampai preparasimasing-masing euplikan mengikuti prosedurbaku EMSB (Environmental MonitoringSpecimen Bank). Preparasi air di labora­torium meliputi penyaringan menggunakankertas saring, diikuti proses pemekatan/penguapan dengan pemanasan. Sedangkaneuplikan tanaman kangkung, dari penyimpan­an sementara dalam freezer, dibersihkan,kemudian dilakukan penggerusan dalamsuasana N2 eair, selanjutnya dikeringkanmenggunakan alat pengering lampu pemanas.Setelah halus digerus kembali dan diayakmenggunakan ayakan tyler lolos 100 mesh.Sedangkan untuk preparasi sedimen,pengeringan sedimen basah dengan penguap­an diangin-anginkan sampai keadaan kering.Setelah euplikan kering dilakukan homo­genisasi dengan penggerusan dan pengayakanmenggunakan ayakan Tyler lolos 100 mesh.Cuplikan padat dan standar dengan beratmasing-masing 0, I gram dan euplikan air0,2 ml masing-masing dimasukkan ke dalamvial polyetilen siap diiradiasi bersamastandar primer dan standar sekunder.

lradiasi cuplikan

Cuplikan bersama standar diiradiasibersama dalam satu kelongsong untukmengeliminir pengaruh perbedaan fluks darimasing-masing nomor lubang irradiasi.Radiasi selama 12 jam dalam fasilitasirradiasi Lazy Susan Reaktor Kartini. Lamapendinginan disesuaikan dengan umur paromasing-masing unsur yang ditinjau.Peneaeahan radioaktivitas imbas dilakukan

menggunakan spektrometer y dengandetektor GeLi buatan EG & G ORTEC

dengan waktu eaeah 600 detik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis kualitatif logam beratberaeun dapat ditentukan logam-Iogam Cr,

33

Page 4: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

ISSN 1410-6957

Cd, Fe, Co dan Sb. Dari histogramperbandingan konsentrasi logam teridentifi­kasi dalam cuplikan air sungai, terlihatbahwa konsentrasi Fe tertinggi pada lokasisampling sungai Muara Gelis dengankonsentrasi 1,4 ± 0,02 Ilglg, logam Cd padaair sungai Kancilan sebesar (2,9 ± 0,6).10-4Ilglg dan logam Cr pada air Muara Gelissebesar (42 ± 7,5).10.3 Ilglg, logam Co danSb juga air sungai Gelis dengan konsentrasimasing-masing (38 ± 6,2).10-2 Ilglg dan(2,3 ± 0,8).10-2 Ilglg.

Dari histogram perbandingan konsentrasilogam teridentifikasi dalam cuplikan biotakangkung (Gambar 2) konsentrasi Cdtertinggi dari lokasi sampling sungai Gelis(19 ± 3,5).10'1 Ilglg, sedangkan terendahpada sungai Balong sebesar (3,67 ± 0,35).10,1 Ilglg. Untuk Cr tertinggi pada sampelsungai Kancilan sebesar (26,3 ± 0,91).10'1

Ilglg, terendah sungai Suru (5,6 ± 0,9).10'1Ilglg, untuk logam Co tertinggi dari sungaiKancilan sebesar (25 ± 6,2).10'1 Ilglg,terendah sungai Suru sebesar (2,3 ± 0,3).10'1Ilglg, untuk Fe tertinggi (43 ± 4,7).10'1 Ilglgpada sungai Balong, terendah sungai Suru(2,5 ± 0,4).10'1 Ilglg, sedangkan untuk logamSb tertinggi pada sample dari muara sungaiGelis sebesar (12 ± 3,4).10'3 Ilglg, terendah(0,9 ± 0,2).10'3 Ilglg dari lokasi samplingsungai Kancilan.

Untuk cuplikan sedimen sungaiterlihat dari· histogram perbandingan logamB3 teridentifikasi sebagai berikutKonsentrasi unsur Cd tertinggi terdapatdalam sedimen dari lokasi sampling sungaiKancilan sebesar (12 ± 1,3).10'1 Ilglg, untukCr tertinggi sungai Wareng sebesar 1,2 ±0,3 Ilglg, terendah 131,32 ± 0,1840 Ilglg,Untuk logam Co tertinggi sungai Surusebesar 1,92 ± 0,16 Ilglg, terendah sungaiWareng sebesar 0,3 ± 0, I Ilglg, logam Fetertinggi sungai Kancilan sebesar (41 ± 5,2)% terendah muara sungai Suru sebesar (13± 2,9) %. Sedangkan untuk logam Sbtertinggi pada iokasi sampling sungai

34

GANENDRA, Vol. VII, No. I

Kancilan sebesar (12 ± 0,31 Ilglg, terendahpada lokasi sampling sungai Warengsebesar (1,1 ± 0.1) Ilglg.

Dari hasil uji validasi dari kelimalogam teridentifikasi memberikan presisidan akurasi dalam rentang yang cukup baik.Data pengujian akurasi menggunakanstandar primer SRM-2704 Buffalo RiverSedimen diberikan pada tabel 1.

Menurut Keputusan Menteri NegaraKependudukan dan Lingkungan Hidup No.Kep-02/MEN.KLHlI/I998 tentang bakumutu air Golongan C, ditinjau konsentrasilogam berat Cd pada air sungai dari kelirnalokasi sampling masih berada di bawahkadar maksimum yang diperkenankansebesar 0,01 mgll.

Sedangkan pada baku mutu airgolongan D (air pertanian, perkotaan,industri dan industri tenaga air) kadar logamCd dan Co dalam air sungai kelima sungaitersebut juga belum melampaui kadarmaksimum yang diperkenankan yaitu 0,01mgll untuk Cd dan 0,2 mgll untuk Co,Kandungan logam berat pad a suatu perairanataupun badan sungai akan selalu berubah­ubah. Hal ini disebabkan kondisi air sungaiyang bersifat labil yang sangat dipengaruhioleh adanya pergerakan arus, tinggi curahhujan, suhu, pH dan perubahan kondisilingkungan yang dipengaruhi oleh masuknyapolutan ke badan air sungai.

Secara umum konsentrasi logam B3dalam cuplikan air sungai seperti terlihatpada histogram di atas terlihat adanyakecenderungan kandungan !ogam darilokasi sampling sungai Gelis relatif lebihtinggi. Korelasi antara kandungan logam B3dalam air sungai, kangkung dan sedimensungai sebagai satu mata rantai rangkaianpencemaran dapat diinterpretasikanmenggunakan pendekatan statistik, Sebagaivariabel bebas dipilih jenis indikator yaituair sungai, tumbuhan kangkung dansedimen. Variabel kedua adalah lokasi yangmeliputi ke lima lokasi sampling, sedangkan

J. Djati Pramana, dkk.

Page 5: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

GANENDRA, Vol. VII, No.1

variabel terikat ditentukan konsentrasi logamB3 dalam masing-masing cuplikan.

-8"~.«m I!J CtIleaE ,:JfXJJ .Fe

Q.~,ctXlJw';eaoi!lJD~ «OJ I

;:JfXJJ,

~~~~:::~ : ~ ~ 8~.=~•.. ~~_0 •.•.. --.,

w.....,•••••••<••• *"SInJAllSflG&ts

Lokasl

12000

[Q. '0000..•

1 ·..·1 11-1

~ :1 ~

j .000 g 1W !.•000 GO

2000

~_ 0

N ~~ ~~ 0- NM ~ ~- Q

N::'-~ -W Breng

88/ont}Kancifan$uruMuar.

Lokasi

G.lis

moo 1

23000

!I:i~~:.

20000 ~~

• "ODDw,;'".~ 10000c

0'".5000

I 1.63

.,50,95,W.,ang

BelongKanen."SuruMua,.

lakasl

Gelis

Gambar 1. Perbandingan konsentrasi logamFe, Cr, Cd, Co dan Sb dalamcuplikan air sungai

J. Djati Pramana, dkk.

ISSN 1410-6957

Tabel 1. Data Analisis Unsur Cr, Cd, Co, Fedan Sb dalam SRM-2704 BuffaloRiver Sediment

Unsur

Kadar rata-rata (mglkg)Akurasi,

Sertifikat (Cs)

Hasil ukur (Cu)(0/0)

Cr

135 ± 5 144 ± 2,26.67

Cd

3.45 ± 0.222,75 ± 0.1220,28

Co

14 ± 0.6 12,28 ± 0.9812,28

Fe

41100± 1043260±145.26

Sb

3.79 ± 0,154.07 ± 0,027.38

Pendekatan statistik ini dapat dilaku­kan dengan menggunakan program SPSS­10.0 for Windows untuk menentukan inter­pretasi korelasi antar variabel dari nilai r(koefisien korelasi). Secara praktis diperolehdata output setelah disusun data pada dataeditor.

Didasarkan pada fenomena transferlogam sebagai polutan dari air sungai ­mengendap dan terikat melalui prosesadsorbsi pada perrnukaan partikel-partikel,terendapkan bersama dalam sedimenkemudian akan diserap oleh tumbuhankangkung. Sebagai tumbuhan, kangkunghidup sangat dipengaruhi oleh lingkunganya.Lingkungan di sini diartikan sebagai mediaatau areal setempat yang di dalamnyaterdapat suatu ekosistem yang salingberkorelasi. Oleh karena itu bila dipandangmata rantai ekosistem air sungai - sedimen ­tumbuhan kangkung pada daerah tertentudapat diprediksi tingkat korelasinya denganmeninjau kandungan logam atau unsurtertentu dari ketiga indikator lingkungantersebut.

35

Page 6: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

5,6

GANENDRA, Vol. VII, No.1

DC.DS>

ISSN 1410-6957

,.f--•• .., ElCdDCr;:: I rg:

u. 3. I ,,"~ 2'.,; 20

g 15'"

I.••

W .reng a.long Kencil.n Suru !tfu.,.G eUa

Loka.1

,. 1 -"12

~ 10MU.

Ji'"0;~ .!•:jJ U• r,"; • ~"H i

Wateng B,,'ong XaneUen Suru MlarsGell,

loka.1

It

e IfII:"•••·fI.... 2~

~

- -:.. -o ,;.: :-: '.:'." ..... ::.:

W•••""

BBkNrI

301

252.

E

20~ . IS., :c0 I.'"

W.,.ng a.long K.ncil.n SuruLokasi

.,

2.

Gambar 3, Perbandingan konsentrasi logamFe, Cr, Cd, Co dan Sb dalamcuplikan sedimen sungai

negatif sampai korelasi agak rendah. Secaraumum menunjukkan korelasi sangat rendah.Demikian juga halnya prediksi korelasiantara variabel bebas indikator terhadapkonsentrasi logam.

Gambar 2. Perbandingan konsentrasi logamFe, Cr, Cd, Co dan Sb dalamcuplikan biota kangkung

Logam berat akan diserap olehtumbuhan kangkung bersama unsur haradan terakumulasi pada akar, batang maupundaun. Dengan asumsi ini maka dapatdiprediksi korelasi antara variabel maupun

. faktor variabel yang terlibat.Menurut Sutrisno ukuran korelasi

konservatif diklasifIkasikan sebagai inter­pretasi korelasi tinggi (0,800 < r < 1,000),cukup (0,600 < r < 0,800), agak rendah(0,400 < r < 0,600), rendah (0,200 < r <0,400 dan sangat rendah/tak berkorelasi(0,00 < r < 0,200). Dari sajian analisiskorelasi Pearson pada tabel 3 di atas dapatdiprediksikan bahwa variabel lokasi tidakberkorelasi (r = 0,00) terhadap indikator.Sedangkan prediksi korelasi antara variabellokasi terhadap kandungan logam Cd, Cr,Co, Fe dan Sb berada pada tingkat korelasi

f.

Loka.i G"lIs

36 J. Djati Pramana, dkk.

Page 7: J Djati Pramana, Sukirno, Bambang Iriantorepo-nkm.batan.go.id/2165/1/JURNAL_D.PERMANA_PSTA_2004.pdfGANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 PENENTUAN LOG AM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKA

KESIMPULAN

Tabel 2. Output data korelasi Pearson antar. bel ienis indik

GANENDRA, Vol. VII, No. I

.--- ----Air Kangkung

Sedimensunaai

Air sungai PearsonCorrelation

1,000,988"-,270

Sig. (2-tailed)

,,002

,917N

555

Kangkung Pearson Correlation,988"1,000-,019

Sig. (2-tailed)

,002,,976

N

555

Sedimen Pearson Correlation-,065-,0191,000

Sig. (2-tailed)

,917,976,N

555

**. Correlation is significant at the O,01Ievel(2-tailed)

Terlihat bahwa kandungan Cd dalamair sungai mempunyai koefisien korelasiPearson r = 0,988. Hal ini menunjukkanbahwa ada korelasi bermakna positif antarakandungan logam Cd dalam air sungaiterhadap kandungan Cd dalam bioindikatorkangkung. Keadaan sebaliknya tidak terdapatkorelasi (r = -0,019) antara kandungan Cddalam sedimen terhadap kandungan Cddalam kangkung. Sedangkan korelasi ketigajenis indikator terhadap kandungan logam­logam Cr, Co, Fe dan Sb diinterpretasikantidak mempunyai korelasi yang bermakna.

Dari hasil pengamatan yang telahdilakukan dengan memperbandingkanhistogram konsentrasi kandungan logam B3Cd, Cr, Co, Fe dan Sb, konseIitrasi tertinggiterdistribusikan secara acak. Konsentrasi

tertinggi untuk cuplikan air sungai secaralImum terdapat pada cuplikan dari lokasisampling sungai Gelis, namun demikianmasih berada di bawah batas konsentrasi

logam Cd dan Cr yang dipersyaratkansebagai air golongan C dan D. Pengamatanlebih lanjut untllk mempelajari penomenatransfer masa logam teridentifikasi dari airsungai - sedimen - kangkung temyatamemberikan kenyataan bahwa variabellokasi dan jenis indikator tidak memberikankorelasi yang bermakna, kecuali untuk

J. Djati Pramana, dkk.

ISSN 1410-6957

hubungan antara air sungai dan kangkungterhadap kadar Cd .

DAFT AR PUST AKA

I. MUNN RE, Environmental ImpactAssesment, Principles and Procedure,Institute for Environmental Studies, TheUniversity of Toronto, John Willey &Sons (1977).

2. PALAR H, Pencemaran dan ToksikologiLogam Berat, Rineka Cipta, Jakarta1994.

3. SCHLADOT JD, Monitoring andSampling of Adequate Biological Samplesfor Environmental Specimens Bank(ESB) Purpose, Proceeding of Indonesia­German Symposium on EnvironmentalMonitoring and Specimen Bank,Yogyakarta 12-13 Dec. (1995).

4. OPT ASPCZUK P, Biological Indicatorsin Aquatic Ecosystem, Proceeding ofIndonesia-German Symposium onEnvironmental Monitoring and SpecimensBank, Yogyakarta 12 13 Dec. (1995).

5. SOEMARWOTO 0, Ekologi LingkunganHidup dan Pembangunan, PenerbitDjambatan, Edisi ke-dua (1985.)

6. ROOSBACH M, Bioindicators fromTerestrial Ecosystem for EnvironmentalMonitoring, Proceeding of Indonesia­German Symposium on EnvironmentalMonitoring and Specimens Bank,Yogyakarta 12 13 Dec. (1995).

7. LEDDICOTTE, G.W, at aI., The Use ofNeutron Activation Analisys in AnallyticalChemistry, USA, 1958.

8. GRIMANIS A.P., "Neutron ActivationAnalysis In Greece", Significance andImpact of Nuclear Research InDeveloping Countries., IAEA, VIENNA,1987.

9. HADI S, Metodologi Research jilid 3,Andi Offset Yogyakarta (2000).

10. SANTOSO S, SPSS Pengolahan DataStatistik Secara Profesional, PT Elex

Media Komputindo, Jakarta (1999).II. SUSETYO W, Spektrometer Gamma,

Gama Press Yogyakarta (1988).

37