ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI...

9
Original Article Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 1 Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx e-ISSN: 2581-0545 - https://journal.itera.ac.id/index.php/jsat/ Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology. Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International Licence. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s) and the title of the work, journal citation and DOI. Published under licence by Journal of Science and Aplicative Technology (JSAT). Received 00th January 20xx Accepted 00th Febuary 20xx Published 00th March 20xx DOI: 10.35472/x0xx0000 ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI SELATAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK DAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Maya Efiarni Eka Putri a , Rahmat Nawi Siregar b , Alamta Singarimbun c a Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia b Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia c Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia * Corresponding E-mail: [email protected] Abstract: Liquefaction causes physical damage on land and has potential to cause more fatalities. In addition, southern part of Bali Island is one of the tourist destination areas with quite high liquefaction potential due to soil condition and large number of potential earthquakes. Research on liquefaction potential analysis at Serangan, Southern Bali was conducted by using probabilistic and ground penetrating radar (GPR) methods. This research aims to obtain information on shallow layers, land subsidence due to earthquakes theoretically, and probability of liquefaction occurrences in the area of Serangan, Southern Bali by considering several parameters, such as Bali earthquake (2020) and Lombok earthquake (2018). In this research, the GPR data was processed by ReflexW 7.0 software, and probabilistic by Microsoft Excel 2010. The probabilistic and GPR results indicated ground water level was at 2 m depth and the liquefaction occurrence was 92.22% with ground acceleration of 0.5749 gal at 3.5 m depth, which was 10 km away from epicenter due to an earthquake with a magnitude of 7.7. Keywords: GPR, Liquefaction, Probability Method, ReflexW 7.0 Software Abstrak: Likuifaksi dapat mengakibatkan kerusakan tanah secara fisik dan menimbulkan potensi korban jiwa lebih besar. Pulau Bali Selatan merupakan salah satu daerah destinasi wisata dan memiliki potensi likuifaksi cukup tinggi dikarenakan kondisi tanah dan tingginya potensi gempabumi. Pada penelitian analisis potensi likuifaksi di daerah Serangan, Bali Selatan dilakukan dengan menggunakan metode probabilistik dan metode ground penetrating radar (GPR). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lapisan dangkal bawah permukaan, penurunan tanah akibat gempabumi secara teoritis, dan probabilitas kejadian likuifaksi di daerah Serangan, Bali Selatan dengan mempertimbangkan beberapa parameter yaitu gempabumi Bali (2020) dan gempabumi Lombok (2018). Pada penelitian ini data GPR diolah menggunakan software ReflexW 7.0 dan data probabilistik diolah menggunakan software Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian probabilistik dan GPR menunjukkan keberadaan muka air tanah pada kedalaman 2 m serta probabilitas kejadian likuifaksi sebesar 92.22% dengan percepatan tanah sebesar 0.5749 gal di kedalaman 3.5 m yang berjarak 10 km dari episenter akibat gempabumi dengan magnitudo 7.7. Kata Kunci : GPR, Likuifaksi, Metode Probabilitas, Software ReflexW 7.0 Pendahuluan Pulau Bali yang dikenal dengan julukan Pulau Dewata memiliki beberapa destinasi pariwisata unggulan berupa objek wisata pantai[1]. Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Bali, Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi pariwisata yakni sebagai kawasan pelestarian habitat peneluran penyu[2]. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pesisir Selatan Bali yakni daerah reklamasi Serangan merupakan daerah kawasan rawan bencana likuifaksi yang dipicu oleh gempabumi dangkal di atas 6SR dalam waktu yang cukup lama[3]. Disamping hal tersebut daerah Serangan, Bali Selatan merupakan pusat pembangunan pemukiman, maka upaya menganalisis secara teoritis dan melakukan mitigasi bahaya likuifaksi akibat gempabumi sangat diperlukan untuk mengurangi resiko akibat gempabumi di Serangan, Bali Selatan. Untuk dapat menganalisis dan melakukan mitigasi bahaya likuifaksi maka diperlukan pengetahuan mengenai Open Access

Transcript of ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI...

Page 1: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Original Article

Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 1

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx

e-ISSN: 2581-0545 - https://journal.itera.ac.id/index.php/jsat/

Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology. Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International Licence. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s) and the title of the work, journal citation and DOI. Published under licence by Journal of Science and Aplicative Technology (JSAT).

Received 00th January 20xx Accepted 00th Febuary 20xx Published 00th March 20xx

DOI: 10.35472/x0xx0000

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI SELATAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK DAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

Maya Efiarni Eka Putria, Rahmat Nawi Siregarb, Alamta Singarimbunc

a Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

b Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

c Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia

* Corresponding E-mail: [email protected]

Abstract: Liquefaction causes physical damage on land and has potential to cause more fatalities. In addition, southern part of Bali Island is one of the tourist destination areas with quite high liquefaction potential due to soil condition and large number of potential earthquakes. Research on liquefaction potential analysis at Serangan, Southern Bali was conducted by using probabilistic and ground penetrating radar (GPR) methods. This research aims to obtain information on shallow layers, land subsidence due to earthquakes theoretically, and probability of liquefaction occurrences in the area of Serangan, Southern Bali by considering several parameters, such as Bali earthquake (2020) and Lombok earthquake (2018). In this research, the GPR data was processed by ReflexW 7.0 software, and probabilistic by Microsoft Excel 2010. The probabilistic and GPR results indicated ground water level was at 2 m depth and the liquefaction occurrence was 92.22% with ground acceleration of 0.5749 gal at 3.5 m depth, which was 10 km away from epicenter due to an earthquake with a magnitude of 7.7.

Keywords: GPR, Liquefaction, Probability Method, ReflexW 7.0 Software

Abstrak: Likuifaksi dapat mengakibatkan kerusakan tanah secara fisik dan menimbulkan potensi korban jiwa lebih besar. Pulau Bali Selatan merupakan salah satu daerah destinasi wisata dan memiliki potensi likuifaksi cukup tinggi dikarenakan kondisi tanah dan tingginya potensi gempabumi. Pada penelitian analisis potensi likuifaksi di daerah Serangan, Bali Selatan dilakukan dengan menggunakan metode probabilistik dan metode ground penetrating radar (GPR). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lapisan dangkal bawah permukaan, penurunan tanah akibat gempabumi secara teoritis, dan probabilitas kejadian likuifaksi di daerah Serangan, Bali Selatan dengan mempertimbangkan beberapa parameter yaitu gempabumi Bali (2020) dan gempabumi Lombok (2018). Pada penelitian ini data GPR diolah menggunakan software ReflexW 7.0 dan data probabilistik diolah menggunakan software Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian probabilistik dan GPR menunjukkan keberadaan muka air tanah pada kedalaman 2 m serta probabilitas kejadian likuifaksi sebesar 92.22% dengan percepatan tanah sebesar 0.5749 gal di kedalaman 3.5 m yang berjarak 10 km dari episenter akibat gempabumi dengan magnitudo 7.7.

Kata Kunci : GPR, Likuifaksi, Metode Probabilitas, Software ReflexW 7.0

Pendahuluan

Pulau Bali yang dikenal dengan julukan Pulau Dewata

memiliki beberapa destinasi pariwisata unggulan berupa

objek wisata pantai[1]. Dari sekian banyak objek wisata yang

ada di Bali, Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi

pariwisata yakni sebagai kawasan pelestarian habitat

peneluran penyu[2]. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pesisir

Selatan Bali yakni daerah reklamasi Serangan merupakan

daerah kawasan rawan bencana likuifaksi yang dipicu oleh

gempabumi dangkal di atas 6SR dalam waktu yang cukup

lama[3]. Disamping hal tersebut daerah Serangan, Bali

Selatan merupakan pusat pembangunan pemukiman, maka

upaya menganalisis secara teoritis dan melakukan mitigasi

bahaya likuifaksi akibat gempabumi sangat diperlukan untuk

mengurangi resiko akibat gempabumi di Serangan, Bali

Selatan. Untuk dapat menganalisis dan melakukan mitigasi

bahaya likuifaksi maka diperlukan pengetahuan mengenai

Open Access

Page 2: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Original Article Journal of Science and Applicative Technology

2 | Journal of Science and Applicative Technology, vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx e-ISSN: 2581-0545

Title of Manuscript

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

kedalaman muka air tanah, penurunan tanah akibat

gempabumi dan probabilitas potensi terjadinya likuifaksi di

daerah Serangan, Bali Selatan. Tujuan dalam penelitian ini

untuk mengetahui kedalaman muka air tanah, penurunan

tanah akibat gempabumi secara teoritis, dan probabilitas

kejadian likuifaksi.

Geologi Pulau Bali

Wilayah permukaan Pulau Bali tersusun atas berbagai

macam batuan gunungapi. Pada daerah Serangan, Bali

Selatan tersusun oleh formasi endapan aluvium (Qal)

(Gambar 1) sebagai endapan termuda yang terdiri atas

lempung, pasir, lanau, dan kerikil[4], [5].

Gambar 1. Peta Geologi Bali Selatan

Likuifaksi

Secara umum, likuifaksi merupakan proses berkurangnya kekuatan lapisan tanah dan kenaikan tegangan air pori akibat getaran yang berasal dari gempabumi maupun pembebanan lainnya. Pada saat mengalami getaran, air akan memberikan suatu tekanan di partikel-partikel tanah yang akan mempengaruhi kepadatan dari tanah tersebut[6]–[8]. Sebelum terjadinya gempabumi, tekanan air pada suatu tanah relatif rendah. Ketika terjadinya gempabumi, tekanan air dalam tanah akan meningkat setelah menerima getaran. Partikel-partikel tanah dapat bergerak dengan mudah sehingga tidak memiliki kekuatan atau daya dukung dan daya dukung tanah sepenuhnya akan berasal dari tegangan air pori. Oleh karena itu, tanah telah berbentuk cairan dan tidak lagi memiliki kestabilan. Sehingga beban-beban di atas tanah

seperti gedung atau bangunan akan ambles ke dalam tanah (Gambar 2)[9].

Gambar 2. Bangunan yang ambles akibat likuifaksi(.digambar ulang

oleh penulis)[10]

Metode Ground Penetrating Radar (GPR)

Metode Ground Penetrating Radar (GPR) menggunakan sinyal gelombang elektromagnetik[11]. Metode GPR digunakan untuk menyelidiki bawah permukaan dangkal (0-10) m dan memberikan resolusi tinggi[12], [13]. Metode GPR didasarkan atas persamaan Maxwell yang berkaitan dengan semua fenomena elektromagnetik yang dirumuskan sebagai berikut[14]:

t

DJ

(1)

t

B

(2)

D (3)

0 (4)

dimana:

H = Kuat medan magnet (A/m)

Page 3: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Journal of Science and Applicative Technology Original Article

Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology J. Sci. Appl. Tech. vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 3 Published by: Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

E = Kuat medan listrik (V/m)

D = Perpindahan elektrik (As/m2)

B = Induksi magnet (Vs/m2)

J = Rapat arus (A/m2)

= Rapat muatan (As/m2)

Prinsip penggunaan metode GPR tidak jauh berbeda dengan metode seismik pantul. Teknik penggunaan metode GPR (Gambar 3) adalah electromagnetic subsurface profiling (ESP) dengan cara memanfaatkan pengembalian gelombang elektromgetik yang dipancarkan melalui permukaan tanah dengan perantara antena[12].

Gambar 3. Cara kerja GPR(.digambar ulang oleh penulis)[13]

Antena pemancar akan menghasilkan pulsa listrik dengan bentuk prf (pulse repetition frequency). Ketika pulsa dipancarkan oleh antena ke bawah permukaan maka akan mengalami atenuasi dan cacat sinyal selama perambatannya. Energi yang dipantulkan akan mengenai bawah permukaan yang bersifat inhomogenitas dan akan diterima oleh antena penerima. Sedangkan untuk energi yang dibelokkan mengenai bawah permukaan yang bersifat homogen dan

tidak akan diterima oleh antena penerima[11]. Keberhasilan metode GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang radar tertransmisikan dan ter-refleksikan. Refleksi yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik timbul akibat adanya perbedaan antara konstanta dielektrik relatif antara lapisan yang berbatasan[14].

Metode Probabilitas

Probabilitas kegagalan merupakan kemungkinan terjadinya kerusakan massa tanah sehingga terjadinya potensi likufaksi[15]. Faktor keamanan (FS) dan indeks keandalan ( ) merupakan parameter utama untuk mengetahui probabilitas terjadinya likuifaksi. Semakin besar nilai faktor keamanan (FS) dan nilai indeks keandalan ( ), maka probabilitas potensi terjadinya likuifaksi akan semakin kecil (Gambar 4)[15].

Gambar 4. Batas terjadinya likuifaksi berdasarkan indeks

keandalan[15]

Percepatan Tanah

Percepatan getaran tanah berupa gangguan perlu dikaji pada setiap terjadinya gempabumi. Semakin besar nilai percepatan getaran tanah maksimum pada suatu daerah, maka semakin besar bahaya dan risiko gempabumi yang akan terjadi[16]. Dalam penelitian ini untuk memperkirakan besarnya percepatan getaran tanah maksimum maxymenggunakan fungsi atenuasi yang dirumuskan oleh Campbell (1989) dikarenakan tidak adanya data rekaman gempa yang dinyatakan dalam persamaan berikut[16]:

max exp 2.501 0.623 M ln 7.28Ly R (5)

Page 4: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Original Article Journal of Science and Applicative Technology

4 | Journal of Science and Applicative Technology, vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx e-ISSN: 2581-0545

Title of Manuscript

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

dimana:

maxy Percepatan tanah maksimum (gal)

ML Magnitudo lokal gempabumi

R Jarak episenter (km)

Metode

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Laboratorium Geoteknologi LIPI Bandung. Untuk mendapatkan data-data pada penelitian ini (Gambar 8-Gambar 12 dan Tabel 3-Tabel 7), maka dilakukan 1) Proses filtering pada penampang radargram untuk menentukan kedalaman muka air tanah (Gambar 5) dengan menggunakan software ReflexW 7.0. 2) Perhitungan analisa secara teoritis probabilitas kejadian likuifaksi dengan menggunakan persamaan yang dirumuskan oleh Wang dan Yang (2001) berdasarkan data sondir/SPT (Gambar 6) dengan menggunakan software Mics. Excel 2010.

Gambar 5. Batas terjadinya likuifaksi berdasarkan indeks

keandalan[15]]

Gambar 6. Batas terjadinya likuifaksi berdasarkan indeks

keandalan[15]]

Hasil dan Pembahasan

Kedalaman Muka Air Tanah

Kedalaman muka air tanah di daerah Serangan, Bali Selatan berkisar antara 1.6-2.6 m. Hal tersebut dicirikan oleh sinyal yang melemah (Gambar 7) pada penampang radargram setelah dilakukan proses pengolahan data berupa filtering. Pelemahan sinyal hanya akan terjadi jika gelombang elektromagnetik mengenai bawah permukaan dengan nilai konstanta dielektrik yang besar.

Gambar 7. Penampang radargram kedalaman muka air tanah

Penurunan Permukaan Tanah

Pada Tabel 1 tampak bahwa hasil penurunan permukaan tanah akibat gempabumi untuk berbagai nilai magnitudo gempa dan jarak dari episenter akibat gempabumi memiliki nilai yang bervariasi.

Tabel 1. Percepatan permukaan tanah akibat gempabumi

Magnitudo Jarak (km) maxy (g) Kedalaman (m)

6.6

5 0.4077 1.7-3.5

7 0.3506 3.3-3.5

9 0.3075 3.5

7 5 0.5231 1.5-4.9

10 0.3717 1.5-3.5

Page 5: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Journal of Science and Applicative Technology Original Article

Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology J. Sci. Appl. Tech. vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 5 Published by: Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

15 0.2883 3.3-3.5

17 0.2645 3.3-3.5

7.2

5 0.5925 1.5-4.9

10 0.421 1.5-3.5

15 0.3265 1.7-3.5

20 0.2667 3.3-3.5

23 0.2402 3.3-3.5

7.5

5 0.7142 1.5-9.5

10 0.5076 1.5-4.9

15 0.3936 1.5-4.9

20 0.3215 1.5-3.5

25 0.2717 1.9-3.5

30 0.2352 3.3-3.5

34 0.2124 3.5

7.7

5 0.809 1.5-9.5

10 0.5749 1.5-9.5

15 0.4459 1.5-4.9

20 0.3641 1.5-4.9

25 0.3077 1.5-3.5

30 0.2665 1.7-3.5

35 0.2349 3.3-3.5

40 0.2101 3.3-3.5

44 0.1957 3.5

Berdasarkan parameter gempabumi yang digunakan pada penelitian ini yaitu gempabumi di Bali (2020) dengan magnitudo 6.6 yang jaraknya sejauh 280.74 km dari episenter dan gempabumi di Lombok (2018) dengan magnitudo 7.0 yang jaraknya sejauh 169.32 km dari episenter akan relatif lebih sulit untuk terjadinya potensi likuifaksi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 yang menyajikan percepatan tanah maksimum untuk gempabumi Bali (2020) dan gempabumi Lombok (2018) yang memiliki nilai percepatan tanah sangat rendah.

Tabel 2. Percepatan tanah berdasarkan parameter gempabumi penelitian

Event Magnitudo Jarak (km) maxy (g) Kedalaman (m)

Bali

(2020) 6.6 280.74 0.01765 -

Lombok

(2018) 7 169.32 0.0373 -

Probabilitas Kejadian Likuifaksi

Berdasarkan data SPT yang telah diolah, diperoleh probabilitas kejadian likuifaksi pada setiap magnitudo dan kedalaman yang dianalisis pada penelitian ini (Tabel 3-Tabel 7) dan (Gambar 8-Gambar 12). Syarat dalam menentukan potensi likuifaksi yaitu berdasarkan faktor keamanan (FS) dan indeks keandalan . Jika faktor keamanan (FS) < 1.0 dan indeks keandalan < 0 maka potensi likuifaksi akan cenderung lebih mudah terjadi. Sebaliknya, jika faktor keamanan (FS) > 1.0 dan indeks keandalan > 0 maka potensi likuifaksi relatif lebih sulit terjadi.

Tabel 3. Probabilitas kejadian likuifaksi dengan M 6.6

Magnitudo

Gempa Kedalaman

(m) FS

Indeks Keandalan

Probabilitas

6.6

1.5 1.47400 0.48710 0.3156

1.7 1.37044 0.39321 0.3483

1.9 1.28860 0.31383 0.3783

3.3 1.06954 0.07365 0.4721

3.5 1.04531 0.04412 0.484

4.5 1.92933 0.83409 0.2033

4.7 1.90352 0.81673 0.209

4.9 1.87997 0.80068 0.2119

6.1 2.96166 1.38652 0.0838

6.3 2.93947 1.37683 0.0853

6.5 2.91886 1.36776 0.0869

9.1 3.00377 1.40472 0.0807

9.3 2.99498 1.40094 0.0907

9.5 2.98673 1.39739 0.0823

Page 6: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Original Article Journal of Science and Applicative Technology

6 | Journal of Science and Applicative Technology, vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx e-ISSN: 2581-0545

Title of Manuscript

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

Gambar 8. Potensi likuifaksi dengan M 6.6

Tabel 4. Probabilitas kejadian likuifaksi dengan M 7.0

Magnitudo

Gempa Kedalaman

(m) FS

Indeks Keandalan

Probabilitas

7

1.5 0.96576 -0.05791 0.5199

1.7 0.89791 -0.15181 0.5596

1.9 0.84429 -0.23118 0.591

3.3 0.70076 -0.47136 0.6808

3.5 0.68489 -0.50089 0.6915

4.5 1.26409 0.28908 0.3897

4.7 1.24718 0.27172 0.3936

4.9 1.23175 0.25567 0.4013

6.1 1.94047 0.84151 0.2005

6.3 1.92593 0.83182 0.2033

6.5 1.91243 0.82275 0.2061

9.1 1.96806 0.85971 0.1977

9.3 1.96230 0.85593 0.1977

9.5 1.95689 0.85238 0.1977

Gambar 9. Potensi likuifaksi dengan M 7.0

Tabel 5. Probabilitas kejadian likuifaksi dengan M 7.2

Magnitudo

Gempa Kedalaman

(m) FS

Indeks Keandalan

Probabilitas

7.2

1.5 0.78467 -0.32557 0.6255

1.7 0.72954 -0.41946 0.6591

1.9 0.68598 -0.49884 0.6879

3.3 0.56936 -0.73902 0.7673

3.5 0.55646 -0.76855 0.7764

4.5 1.02706 0.02142 0.492

4.7 1.01332 0.00406 0.5

4.9 1.00078 -0.01199 0.504

6.1 1.57661 0.57385 0.2843

6.3 1.56480 0.56416 0.2877

6.5 1.55383 0.55509 0.2912

9.1 1.59903 0.59205 0.2776

9.3 1.59435 0.58827 0.281

9.5 1.58996 0.58472 0.281

Page 7: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Journal of Science and Applicative Technology Original Article

Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology J. Sci. Appl. Tech. vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 7 Published by: Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

Gambar 10. Potensi likuifaksi dengan M 7.2

Tabel 6. Probabilitas kejadian likuifaksi dengan M 7.5

Magnitudo

Gempa Kedalaman

(m) FS

Indeks Keandalan

Probabilitas

7.5

1.5 0.57696 -0.72191 0.7642

1.7 0.53642 -0.81581 0.791

1.9 0.50439 -0.89518 0.8133

3.3 0.41864 -1.13536 0.8708

3.5 0.40916 -1.16489 0.877

4.5 0.75519 -0.37492 0.6443

4.7 0.74508 -0.39229 0.6517

4.9 0.73586 -0.40833 0.6554

6.1 1.15927 0.17750 0.5675

6.3 1.15058 0.16780 0.5636

6.5 1.14252 0.15874 0.5596

9.1 1.17575 0.19570 0.5754

9.3 1.17231 0.19192 0.5754

9.5 1.16908 0.18836 0.5714

Gambar 11. Potensi likuifaksi dengan M 7.5

Tabel 7. Probabilitas kejadian likuifaksi dengan M 7.7

Magnitudo

Gempa Kedalaman

(m) FS

Indeks Keandalan

Probabilitas

7.7

1.5 0.47137 -0.98247 0.8365

1.7 0.43825 -1.07637 0.8577

1.9 0.41208 -1.15574 0.8749

3.3 0.34203 -1.39592 0.9177

3.5 0.33428 -1.42545 0.9222

4.5 0.61698 -0.63548 0.7356

4.7 0.60872 -0.65284 0.7421

4.9 0.60119 -0.66889 0.7454

6.1 0.94710 -0.08305 0.5319

6.3 0.94001 -0.09275 0.5359

6.5 0.93342 -0.10181 0.5398

9.1 0.96057 -0.06485 0.5239

9.3 0.95776 -0.06863 0.5239

9.5 0.95512 -0.07219 0.5279

Page 8: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Original Article Journal of Science and Applicative Technology

8 | Journal of Science and Applicative Technology, vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx e-ISSN: 2581-0545

Title of Manuscript

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

Gambar 12. Potensi likuifaksi dengan M 7.7

Pada Gambar 8-Gambar 12 merupakan plot faktor keamanan dan indeks keandalan berdasarkan pengolahan data SPT yang merupakan probabilitas kejadian likuifaksi di seluruh kedalaman yang dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya probabilitas potensi likuifaksi dengan M 6.6 (Tabel 3 dan Gambar 8) pada setiap kedalaman yang dianalisis, hal tersebut didasarkan oleh nilai faktor keamanan (FS) < 1.0 dan nilai indeks keandalan 0 yang akan relatif lebih sulit terjadinya likuifaksi. Sedangkan adanya probabilitas potensi likuifaksi yaitu dengan M 7.0, M 7.2, M 7.5, dan M 7.7 pada kedalaman tertentu pada (Tabel 4-Tabel 7 dan Gambar 9-Gambar 12) berdasarkan nilai faktor keamanan (FS) < 1.0 dan indeks keandalan 0 yang diberi warna abu-abu pada (Tabel 4-Tabel 7) dengan probabilitas paling besar yaitu sebesar 92.22% pada kedalaman 3.5 m dengan M 7.7.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dirangkum berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yaitu sebagai berikut:

1. Lapisan dangkal di daerah Serangan, Bali Selatan berada pada kedalaman 2 m dengan nilai konstanta dielektrik sebesar 80.

2. Penurunan tanah yang besar akibat gempabumi terjadi pada magnitudo sebesar 7.7 yang berjarak 10 km dari episenter dengan percepatan tanah maksimum 0.5749 gal.

3. Hubungan probabilitas kejadian likuifaksi dengan penurunan tanah akibat gempabumi yaitu semakin besar gempabumi menghasilkan penurunan tanah, maka potensi likuifaksi akan semakin besar pula. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yaitu probabilitas kejadian likuifaksi sebesar 92.22% dengan percepatan tanah maksimum 0.5749 gal.

Konflik Penting

Daerah Serangan, Bali Selatan merupakan salah satu daerah destinasi wisata dan memiliki potensi likuifaksi cukup tinggi dikarenakan kondisi tanah dan tingginya potensi gempabumi. Oleh karena itu pada penelitian ini untuk menganalisis probabilitas potensi likuifaksi serta analisis secara teoritis penurunan tanah akibat gempabumi.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kepada ARNI’S team yang telah memberikan do’a serta dukungan kepada penulis. Terimakasih kepada Bapak Rahmat Nawi Siregar S.Pd., M.Sc. dan Bapak Dr.Eng. Alamta Singarimbun M.Si. yang selalu membimbing dan mengarahkan serta memberikan saran penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dan terimakasih untuk Nata yang selalu memberi support serta semangat setiap harinya.

Daftar Pustaka

[1] B. P. Statistik, Provinsi Bali Dalam Angka. Provinsi Bali, 2018.

[2] R. Ario, E. Wibowo, I. Pratikto, and S. Fajar, “Pelestarian Habitat

Penyu Dari Ancaman Kepunahan Di Turtle Conservation And

Education Center (TCEC), Bali,” J. Kelaut. Trop., vol. 19, no. 1, pp.

60–66, 2016.

[3] LIPI, “PERINGATAN RISIKO LIKUIFAKSI DI PESISIR BENOA DAN

SEKITARNYA,” Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, 2019. [Online].

Available: http://geotek.lipi.go.id/?p=10209. [Accessed: 22-Nov-

2019].

[4] “Tata Ruang Provinsi Bali,” Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali.

[Online]. Available: http://tarubali.baliprov.go.id/peta-geologi/.

[Accessed: 12-Jan-2020].

[5] R. Suyarto, “Kajian Akifer Di Kecamatan Denpasar Barat Provinsi

Page 9: ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SERANGAN BALI …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2006250029/... · 2020. 6. 25. · konstanta dielektrik yang besar. Gambar 7. Penampang

Journal of Science and Applicative Technology Original Article

Copyright © 2019 Journal of Science and Applicative Technology J. Sci. Appl. Tech. vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx | 9 Published by: Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia

Putri et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. x (xx), 20xx, pp. x- x

Bali,” J. Bumi Lestari, vol. 12, no. 1, pp. 162–166, 2012.

[6] A. G. D. Warouw, F. J. Manoppo, and S. G. Rondonuwu, “Analisis

Potensi Likuifaksi dengan Menggunakan Nilai SPT (Studi Kasus :

Jembatan Ir. Soekarno Manado),” J. Sipil Statik, vol. 7, no. 11, pp.

1453–1464, 2019.

[7] K. C. Tijow, O. B. A. Sompie, and J. H. Ticoh, “Analisis Potensi

Likuifaksi Tanah Berdasarkan Data Standart Penetration Test

(SPT), Studi Kasus : Dermaga Bitung, Sulawesi Utara,” J. Sipil Statik,

vol. 6, no. 7, pp. 491–500, 2018.

[8] E. Mina, R. I. Kusuma, and S. Sudirman, “Analisa Potensi Likuifaksi

Berdasarkan Data Spt (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung

Baru Untirta Sindang Sari),” J. Fondasi, vol. 7, no. 1, pp. 11–21,

2018.

[9] M. Hutagalung and S. D. Tarigan, “Analisis Potensi Likuifaksi Akibat

Gempa ( Studi Kasus : Reklamasi Pelabuhan Kontainer Belawan

Fase-2),” J. Rekayasa Konstr. Mek. Sipil, vol. 2, no. 1, 2019.

[10] Jarayanih, “Geologi dan Studi Potensi Likuifaksi Daerah Srihardono

dan Sekitarnya Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta,” Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran,” 2011.

[11] M. S. Kafi, “Analisa Kondisi Bawah Permukaan Tanggul Lumpur

Sidoarjo Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)

pada Titik P76-77, P78-79, P79-83,” Institut Teknologi Sepuluh

November, 2016.

[12] I. A. Pratama, D. D. Warnana, and F. Syaifuddin, “Identifikasi

Rekahan Dangkal Akibat Aktivitas Lumpur Sidoarjo Di Kecamatan

Tanggulangin – Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Metode

Ground Penetrating Radar (GPR),” J. Geosaintek, vol. 3, no. 1, p.

23, 2017.

[13] R. N. Siregar, I. N. Sinarta, M. Ervan, and Sismanto, “Ground

Penetrating Radar and 2-D Electricity Application for Detecting

Landslide in Abang District, Karangasem Regency, Bali,” Int. J. Eng.

Res. Appl., vol. 6, no. 8, pp. 51–55, 2016.

[14] H. A. Wiyono, “Identifikasi Lapisan Aluvial dan Lempung di Danau

Saguling, Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Metode

Ground Penetrating Radar (GPR),” Universitas Lampung.

[15] W. Pawirodikromo, Seismologi Teknik & Rekayasa Kegempaan,

Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

[16] A. Sungkowo, “Studi Kerentanan Seismik dan Karakteristik

Dinamik Tanah di Kota Yogyakarta dari Data Mikrotremor,”

Universitas Islam Indonesia, 2016.