ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

14
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin 403 ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT-KALIMAT SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS Nurfitriah 1 , Rahmatun Jannatin Nai’mah 2 , Ria Adriyati 3 Civil Engineering Department, Politeknik Negeri Banjarmasin 1,2,3 ABSTRACT The design of this research was qualitative research using the descriptive qualitative approach. The participants consisted of 25 students. The main data were obtained from the 25 students’ compositions and the other data were collected from interviews. This study objectives were to (1) obtain the understanding of the students in making simple sentences using simple past tense, (2) the types of grammatical errors in daily activities text and (3) obtain the sources of grammatical errors in using simple present tense at the first semester students of Mining Engineering Study Program, Civil Engineering Department of Banjarmasin State Polytechnic in the academic year 2018/2019. The results of the research show that (1) the students make errors in omission, addition, and misformation of be (be, am, is, are, was, were, beeb), do (do, does), have (have, has, had) and modals (can, must, will). (2) The source of error is intralingual errors and interlingual error. (3) The students also make error in using verbs after modal auxiliary. It means that the students still lack in mastering auxiliary verbs. Keywords: Error Analysis, Grammatical, Simple Sentence, English PENDAHULUAN Berbahasa yang baik dan benar merupakan hal terpenting bagi setiap orang agar bisa berkomunikasi dan mengeksplorasi ide-ide pada orang lain. Tanpa berbahasa dengan baik dan benar orang-orang tidak bisa menyampaikan ide-ide dan berinteraksi dengan orang lain secara intensif. Meskipun dalam proses pembelajaran bahasa yang baik dan benar terkadang mengalami banyak kesulita n dalam bentuk kesalahan-kesalahan berbahasa, namun kesalahan-kesala ha n tersebut bukan berarti sesuatu yang negatif bagi para pembelajarnya. Hal tersebut meru-pakan sesuatu yang alami terjadi dalam proses belajar bahasa, dikarenakan pengaruh bahasa pertama yang lebih sering digunakan serta strategi yang digu- nakan dalam pembelajaran bahasa asing. Seperti yang dikatakan oleh Richards (1984: 182) bahwa banyak dari kesalahan para peserta didik terjadi dikarenakan oleh strategi yang mereka gunakan dalam pemerolehan bahasa kedua. Banyak orang-orang yang tertarik untuk belajar bahasa asing selain bahasa yang sehari- hari yang digunakan. Salah satunya yakni bahasa Inggris. Orang-orang tersebut beranggapan bahwa dengan menguasai bahasa Inggris, maka akan dapat bersaing dengan banyak orang dalam mencapai kesuksesan hidup, terutama dalam memperoleh pekerjaan. Pembelajaran bahasa asing adalah suatu kegiatan yang sulit karena setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda-beda, yang berbeda dari sistem bahasa asli

Transcript of ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Page 1: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

403

ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA

DALAM MEMBUAT KALIMAT-KALIMAT SEDERHANA

MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS

Nurfitriah1, Rahmatun Jannatin Nai’mah2, Ria Adriyati3

Civil Engineering Department, Politeknik Negeri Banjarmasin1,2,3

ABSTRACT

The design of this research was qualitative research using the descriptive qualitative approach. The participants consisted of 25 students. The main data were obtained from the 25 students’ compositions and the other data were collected from interviews. This study objectives were to (1) obtain the understanding of the students in making simple sentences using simple past tense, (2) the types of grammatical errors in daily activities text and (3) obtain the sources of grammatical errors in using simple present tense at the first semester students of Mining Engineering Study Program, Civil Engineering Department of Banjarmasin State Polytechnic in the academic year 2018/2019. The results of the research show that (1) the students make errors in omission, addition, and misformation of be (be, am, is, are, was, were, beeb), do (do, does), have (have, has, had) and modals (can, must, will). (2) The source of error is intralingual errors and interlingual error. (3) The students also make error in using verbs after modal auxiliary. It means that the students still lack in mastering auxiliary verbs.

Keywords: Error Analysis, Grammatical, Simple Sentence, English

PENDAHULUAN

Berbahasa yang baik dan benar merupakan hal terpenting bagi setiap orang

agar bisa berkomunikasi dan mengeksplorasi ide-ide pada orang lain. Tanpa berbahasa dengan baik dan benar orang-orang tidak bisa menyampaikan ide-ide

dan berinteraksi dengan orang lain secara intensif. Meskipun dalam proses pembelajaran bahasa yang baik dan benar terkadang mengalami banyak kesulitan dalam bentuk kesalahan-kesalahan berbahasa, namun kesalahan-kesalahan

tersebut bukan berarti sesuatu yang negatif bagi para pembelajarnya. Hal tersebut meru-pakan sesuatu yang alami terjadi dalam proses belajar bahasa, dikarenakan

pengaruh bahasa pertama yang lebih sering digunakan serta strategi yang digu-nakan dalam pembelajaran bahasa asing. Seperti yang dikatakan oleh Richards (1984: 182) bahwa banyak dari kesalahan para peserta didik terjadi dikarenakan

oleh strategi yang mereka gunakan dalam pemerolehan bahasa kedua. Banyak orang-orang yang tertarik untuk belajar bahasa asing selain bahasa yang sehari-

hari yang digunakan. Salah satunya yakni bahasa Inggris. Orang-orang tersebut beranggapan bahwa dengan menguasai bahasa Inggris, maka akan dapat bersaing dengan banyak orang dalam mencapai kesuksesan hidup, terutama dalam

memperoleh pekerjaan. Pembelajaran bahasa asing adalah suatu kegiatan yang sulit karena setiap

bahasa memiliki sistem yang berbeda-beda, yang berbeda dari sistem bahasa asli

Page 2: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

404

(native language) para pembelajar. Perbedaan dalam sistem berbahasa dapat

menyebabkan masalah ataupun hambatan bagi para pembelajar, khususnya pembelajar pemula. Ling Chen (2006) menambahkan bahwa pembelajaran bahasa asing merupakan sebuah proses yang kompleks karena pembelajar

cenderung terpengaruh bahasa asli (native language). Dia) menambahkan pula bahwa pemahaman yang baik pada pengaruh bahasa pertama (L1) dalam

pengajaran bahasa asing akan membantu siswa memahami kesulitan yang dihadapi pada pembelajaran bahasa Inggris.

Pembelajaran bahasa Inggris sebagai mata kuliah umum bagi beberapa

mahasiswa di Indonesia merupakan sebuah proses yang kompleks. Dalam Bahasa Indonesia tulisan (ortoghrapic writing) sama dengan pengucapannya

(pronunciation). Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris, antara tulisan dengan pengucapannya tidaklah sama. Contoh lain, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia hanya memiliki “time signals” yang ditunjukkan oleh keterangan

waktu. Bila keterangan waktu tidak ditulis, para pembaca/pendengar dari kalimat tersebut tidak dapat mengetahui waktu terjadinya peristiwa atau kegiatan yang

dinyatakan dalam kalimat tersebut. Misalnya: Saya pergi ke kampus. Dari kalimat tersebut tidak diketahui kapan subjek kalimat (Saya) pergi ke kampus. Karena bahasa Indonesia tidak memiliki “tenses” atau pola waktu terjadinya

suatu kegiatan atau peristiwa yang ditunjukkan bentuk kata kerjanya. Berbeda bila dicantumkan keterangan waktunya: Saya pergi ke kampus kemarin. Bahasa

Inggris memiliki “time signals” sekaligus memiliki “tenses” yang ditunjukkan dengan perubahan kata kerjanya dalam kalimat sekarang (present tense) maupun dalam kalimat lampau (past tense).

Salah satu jenis “tenses” dalam bahasa Inggris yaitu simple present tense. Kalimat ini cukup sederhana, sekaligus sebagai dasar dari kalimat-kalima t

Bahasa Inggris yang lain. Meski kalimat simple present tense ini relatif sederhana dan mudah, beberapa mahasiswa khususnya program studi Teknik Pertambangan belum mampu membuat kalimat ini secara benar meskipun mereka sebelumnya

sudah memperoleh pengetahuan awal yang banyak selama menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas

(SMA). Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman mahasiswa tentang kalimat-kalima t sederhana berpola simple present tense. Kemudian, untuk mengetahui jenis

kesalahan gramatikal apa yang paling banyak dibuat mahasiswa. Analisis kesalahan merupakan proses yang didasarkan pada analis is

kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek (yaitu bahasa) yang sudah ditargetkan. Bahasa yang ditargetkan dapat berupa bahasa ibu maupun bahasa nasional dan bahasa asing. Analisis kesalahan sintaksis dapat mengungkapkan

keberhasilan dan kegagalan program pembelajaran yang dirancang oleh dosen. Analisis kesalahan sintaksis juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur

kemampuan berbahasa peserta didik pada umumnya. Hasil dari analis is kesalahan sintaksis dapat digunakan sebagai bahan untuk menerangkan bagian-bagian kesalahan sintaksis yang sering dilakukan mahasiswa, sehingga untuk

selanjutnya kesalahan yang serupa dapat dikurangi.

Page 3: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

405

Kesalahan berbahasa dalam pembelajaran bahasa merupakan suatu hal yang

tidak bisa dihindari. Kesalahan seseorang dalam berbahasa dapat menjadi masalah jika orang tersebut mengerti tentang konsep kesalahan, namun sebaliknya bisa menjadi hal sederhana jika orang tersebut tidak menyadari akan

kesalahannya dalam bertindak tutur atau berbahasa. Tarigan (1998) menjelaskan bahwa kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajar i

bahasa kedua (B2), tetapi juga oleh siswa yang mempelajari bahasa pertamanya (B1). Hal tersebut menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa, baik pembelajaran B1 maupun B2. Oleh

karenanya, kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu diketahui dan dikaji secara mendalam, sebab kesalahan tersebut merupakan bagian integral dari proses

belajar bahasa. Dengan mengkaji kesalahan-kesalahan tersebut, setidaknya ada tiga

informasi yang diperoleh, yaitu: (1) sebagai umpan balik bagi pendidik, sampai

sejauh mana kemajuan telah dicapai peserta didik, sehingga materi-materi apa sajakah yang masih tersisa dan harus dipelajari; (2) sebagai bukti bagi penelit i

tentang bagaimana seseorang memperoleh dan belajar bahasa; dan (3) sebagai masukan bahwa kesalahan tersebut merupakan salah satu strategi yang digunakan siswa dalam memperoleh bahasanya (Corder, 1981 : 56).

Analisis kesalahan berbahasa adalah upaya untuk menginformas ikan kesalahan-kesalahan dalam penggunaan bahasa asing yang memiliki perbedaan

dengan bahasa ibu. Kesalahan diartikan sebagai penyimpangan dari aturan-aturan yang berlaku atau sebagai pelanggaran terhadap kaidah tata bahasa yang terjadi karena kesalahpahaman atau kesulitan berkomunikasi (James, 1998: 123).

Corder (1981) mengatakan bahwa analisis kesalahan mempunyai dua fungs i dalam proses pembelajaran, yaitu untuk menginvestigasi proses pembelajaran

bahasa dan untuk mengetahui apakah pengajaran perlu atau tidak dilakukan agar pencapaian tujuan belajar itu berhasil. Chafe (1982: 87) mengatakan bahwa analisis kesalahan memberikan tiga keuntungan, yaitu: (1) dosen mengetahui

seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai; (2) analisis kesalahan juga memberikan data dan bukti bagaimana mahasiswa belajar dan strategi apa yang

digunakan; dan (3) kesalahan yang dibuat dapat juga sebagai sumber atau materi atau bahan untuk belajar berikutnya yang pada gilirannya mahasiswa tahu dan memahami mana yang benar dan mana yang salah.

Brown (2007: 105) mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah analis is terhadap kesalahan-kesalahan berbahasa seorang mahasiswa baik bahasa asing,

bahasa kedua, ataupun bahasa pada umumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian analisis kesalahan berbahasa adalah suatu proses kerja yang digunakan oleh guru dan peneliti bahasa dengan langkah-langkah pengumpulan

data, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam data, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya, serta

pengevaluasian taraf keseriusan kesalahan itu. Menurut Sattayatham and Honsa (2008) menyebutkan (di depan sudah

menurut) bahwa dalam bahasa Inggris dikenal istilah “errors” (kesalahan yang

berulang-ulang) dan “mistakes” (kesalahan biasa yang terjadi sekali waktu). Sattayatham dan Honsa (2008) menambahkan, errors diartikan sebagai

Page 4: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

406

kesalahan berulang-ulang yang dibuat oleh orang yang belum sepenuhnya

memahami sistem bahasa secara institusional, sedangkan mistakes merujuk pada suatu kesalahan yang terjadi sekali-sekali karena lupa sesaat, salah pengucapan, dan biasanya penutur dapat memperbaiki kesalahan tersebut sendiri.

Sattayatham dan Honsa (2008) juga menambahkan bahwa sumber-sumber kesalahan dalam mempelajari suatu bahasa dapat pula terjadi karena intervens i

sistem dari bahasa asli pembelajar (native language) dan karakteristik umum (general characteristics) dari pola pembelajaran bahasa. Kesalahan yang disebabkan intervensi dari bahasa asli pembelajar disebut kesalahan intrabahasa

(intralanguage errors), sedangkan kesalahan yang disebabkan oleh karakteristik umum dari pola pembelajaran bahasa disebut kesalahan interbahasa

(interlanguage errors). Berkaitan dengan kesalahan intrabahasa, Robert (1998) mengklasifikasikannya menjadi overgeneralization, ignorance of rules restriction, incomplete application of rules,dan false concept hypothesized.

Overgeneralization didefinisikan sebagai suatu penggunaan strategi pola tata bahasa yang telah tersedia untuk digunakan dalam situasi yang baru. Kesalahan

ini terjadi bilamana pola tata bahasa yang menyimpang (deviant structure) dijadikan sebagai dasar dalam dalam menyusun semua kalimat dalam bahasa target (bahasa asing yang diucapkan/dipelajari). Ignorance of rules restrictions

adalah termasuk kesalahan intrabahasa yang berkaitan dengan analogi. Dalam hal ini kesamaan parsial suatu pola kalimat terdahulu dijadikan dasar dalam

menyusun kalimat berikutnya dengan tiada menghiraukan adanya batasan-batasan aturan ketatabahasaan ataupun pengecualian suatu pola kalimat tertentu yang mungkin terjadi dalam kalimat yang akan disusun karena analogi keliru dari

pola kalimat sebelumnya. Kesalahan intrabahasa ini mungkin terjadi ketika seorang pembelajar

merespon secara mendadak dari suatu kalimat pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Misalnya: What does she shout him? What does he have to do? Pertanyaan di atas mungkin dijawab secara mendadak sebagai berikut: She shout

him to hurry. He have to write the address. Kalimat respon di atas tidak tepat karena tiada kesesuaian antara subjek dengan predikatnya. Seharusnya kalimat

pertanyaan di atas dijawab seperti sebagai berikut: “She tells him to hurry”. Dalam kalimat tersebut predikatnya kurang akhiran “s”. Begitu pula dengan kalimat respon yang kedua seharusnya: “He has to write the address”. Predikat

yang sesuai dengan “he”dalam kalimat positif adalah “has to” bukannya “have to”.

Kategori terakhir dari kesalahan intrabahasa ini seringkali disebut kesalahan semantik, yang mungkin terjadi karena pemahaman yang keliru di dalam bahasa target atau dengan kata lain terjadi karena kegagalan dalam pemahaman konsep

atau hipotesa dari konsep tersebut sehingga ketidaksesuaian subjek dan predikatnya terjadi karena kegagalan dalam memahami konsep tersebut.

Misalnya: “One it was happened” seharusnya “One day it happened”. Dalam bahasa Indonesia kata kerja kalimat pasif biasanya didahului awalan “ter atau di”.

Dengan analogi tersebut, kata “terjadi” dalam bahasa Indonesia diterjemahkan pasif ke dalam bahasa Inggris, yakni dengan memakai kata kerja

Page 5: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

407

bentuk ketiga atau “past participle” sesudah “to be”. Padahal kata “terjadi”

dalam bahasa Inggris memiliki makna aktif bukan pasif. Macam-macam

Kesesuaian (Agreement) (John, 1983):

a. Kesesuaian hubungan personal (agreement of person). Contoh: Agung is

my brother. He is a wise man (titik)

b. Kesesuaian hubungan pola waktu dan perubahan kata kerja dalam kalimat (agreement of tense). Contoh: Toni goes to Bandung every week

c. Kesesuaian jenis kelamin (agreement of gender). Contoh: Rina is my sister. She is beautiful.

d. Kesesuaian jumlah (agreement of number). Contoh: He has a car 5)

Kesesuaian hubungan antara subyek dan predikat kata kerja. Contoh: The books are on the table.

Martin (1999), mengelompokkan fungsi atau kegunaan kalimat simple present

tense yaitu: 1) menyatakan suatu peristiwa/kejadian yang terjadi pada saat sekarang (realita), 2) menyatakan suatu kegiatan atau yang dilakukan secara berulang-ulang (repeated actions atau habitual actions). 3) menyatakan suatu

peristiwa yang merupakan kebenaran umum (general truth), yaitu suatu peristiwa yang dianggap benar oleh sebagian besar/semua orang. 4) menyatakan

suatu kegiatan yang terjadwal (scheduled actions).

Dulay, Burt, dan Krashen (1982: 138) menyebutkan empat taksonomi deskriptif untuk menganalisis kesalahan, yaitu: (1) linguistic category taxonomy. Kategori yang mengklasifikasikan kesalahan sesuai dengan salah satu atau kedua komponen

bahasa (fonologi, sintaksis dan morfologi, semantik dan leksikon, dan gaya) dan konstituen linguistik tertentu lainnya; (2) surface strategy taksonomy. Kesalahan

yang berkaitan dengan bagaimana tata bahasa yang mendasar diganti oleh mahasiswa. Omission errors adalah tidak adanya item yang harus muncul dalam berkomunikasi yang benar. Misalnya: there is a doll in my room. Additionerr ors

adalah kesalahan yang disebabkan adanya item yang tidak seharusnya muncul dalam berkomunikasi dengan benar, ada tiga jenis kesalahan: (a) double markings.

Contoh “she didn’t went back”; (b) regularization. Contoh “eated for ate, childs for children”; (c) simple additions. Contoh “the fishes doesn’t live in the water”. Misformation errors adalah kesalahan yang ditandai dengan kesalahan penggunaan

bentuk morphim atau struktur. Ada tiga jenis kesalahan: (a) regularization errors. Contoh “the dog eated the chicken”; (b) archi-forms. Contoh “I see her yesterday”

dan “Her dance with my brother”; (c) alternating forms. Contoh “I seen her yesterday”. Misordering errors adalah kesalahan penempatan sebuah morphim atau sekelompok morphem dalam komunikasinya. Misalnya “I don’t know what is

that”; (3) comparative taxonomy adalah mengklasifikasikan kesalahan berdasarkan perbandingan antara struktur yang digunakan oleh peserta didik dan konstruksi

jenis tertentu lainnya. Kesalahan diklasifikasikan kedalam developmental errors, interlingual errors, ambiguous errors, and unique errors; dan (4) communicative effect taxonomy adalah kesalahan dari perspektif efek sebagai pendengar atau

Page 6: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

408

pembaca. Taksonomi tersebut mengklasifikasikan kesalahan pada kesalahan global

dan lokal.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan peneliti ini adalah desain penelitian kualitat if deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk membuat gambaran keadaan atau suatu keadaan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap bentuk-bentuk

kesalahan dalam menulis. Isaac dan Michael (1984: 42) mengatakan bahwa Descriptive research is used to describe systematically a situation or area of

interest factually and accurately. Maksudnya adalah penelitian deskriptif digunakan untuk menjelaskan suatu situasi secara sistematik atau ketertarikan suatu minat secara faktual dan akurat.

Penelitian dilaksanakan di Politeknik Negeri Banjarmasin. Subjek penelit ian

adalah mahasiswa semester 1 Program Studi Teknik Pertambangan sebanyak 25 orang. Subjek penelitian diambil satu kelas secara acak (cluster random sampling).

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah (1) tes; tes yang dimaksudkan adalah peneliti memberi waktu kepada para mahasiswa (sampel) waktu 90 menit untuk menulis karangan tentang kegiatan

mereka sehari-hari dalam bahasa Inggris.; (2) wawancara (interview); hasil wawancara digunakan untuk mengetahui alasan-alasan penggunaan kata kerja

bantu (auxiliary verb) yang digunakan dalam karangan.

Dalam soal essay, mahasiswa diminta menterjemahkan kalimat-kalimat simple present tense yang masih ditulis dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Penilaian soal tes hanya berkisar pada kesesuaian subjek kalimat dengan

predikat/kata kerjanya. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Peneliti melakukan identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi kesalahan

ejaan yang terdapat dalam sebuah kalimat dan selanjutnya menjelaskan sumber-sumber atau penyebab serta dampak komunikatif kesalahan tersebut.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan yang dibuat oleh subjek penelitian. Data yang diperoleh dapat dianalisis sesuai dengan bentuk

yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut berkaitan dengan tata bahasa yang seharusnya digunakan pada karangan. Kesalahan tata bahasa tersebut berupa

auxiliary verbs.

Dalam bahasa Inggris, terdapat kata kerja bantu atau disebut dengan auxiliary verbs. Auxiliary verbs adalah kata kerja yang berfungsi membantu kata yang lain

untuk membentuk struktur kalimat menjadi lengkap. Kata kerja bantu tersebut adalah can-could, may-might, must, shall-should, will-would, do/does-did, to be (am, is, are, was, were, be, being, been), have/has-had, dare, need, ought to, dan

used to. Pada kajian ini terdapat kesalahan dalam menggunakan kata kerja bantu dalam kalimat. Kesalahan tersebut terdapat pada tabel 1 di bawah ini.

Page 7: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

409

Tabel 1. Kesalahan dalam Menggunakan Kata Kerja Bantu

Item Sentence Incorrect Correct

Forms Forms

1. (are) If we talking about education, 1. … we will 1. … we are

we will think about …. (no. 1 [4]) think about thinking

…. about ….

2. It can makes the people 2… can makes 2… can make

3. But

it

did 3. But it was 3. (was) The local government …. But

it did not nationally. (no. 9 [6]) not …. not ….

4. (were) In our country, there are 4. In our 4. In our

some province and region try to country, there country, apply free education. (no.10 [6]) are …. there were

….

5. (are) The quality and trust of the 5. … and 5. … and teacher and education staff is two education education

key words which makes the nation staff is two staff are two

to be development. (no. 1 [7]) …. ….

6. (has) Although, there are 20% 6. … it did not 6. … it has not

education cost from our …. ….

government but it did not gave a

positIIe impact for

the quality of

education yet. (no. 6 [8])

7. (do) It is becaused by some parents 7. … some 7. … some did not care their childs when parents did parents who

they study at home. (no. 16 [9]) not care …. do not care

….

8. (doesn’t/does not) …, because 8. … education 8. … education education very wide and don’t choose doesn’t

education don’t choose people old …. (does not)

choose ….

or people young, people rich or

people poor, and act. (no. 12

[11])

a. Penghilangan Kata

Hilangnya sebuah kata yang kata tersebut seharusnya muncul dalam kalimat

dapat disebut penghilangan kata atau juga disebut word omission. Kata yang dihilangkan dapat berpengaruh pada makna dan struktur suatu kalimat (tata bahasa).

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa penghilangan kata (word

Page 8: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

410

omission) dapat mempengaruhi suatu kalimat baik secara struktur maupun secara

semantik.

Pada hasil karangan pembelajar (mahasiswa) dalam penelitian ini, terdapat kesalahan yang berkaitan dengan penghilangan kata (word omission) dalam hal ini berkaitan dengan penghilangan kata kerja bantu (auxiliary verbs). Kesalahan-

kesalahan tersebut dapat dikategori menjadi tujuh kategori kesalahan yaitu: penghilangan be (be omission), penghilangan do (do omission), Contoh

penghilanagan tersebut dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini.

Tabel 2. Kesalahan dalam Penghilangan Kata

Type Sentence Incorrect Correct

Forms Forms

Be 1. It an importa nt role in our daily 1. It an 1. It is an

omission

important life. (no. 4 [3]) important

…. ….

2. …, but, we must responsible for 2. …must 2. … must be

our future. (no. 6 [4]) responsible responsible

…. ….

Do 1. With education,we not only 1. … we not 1. … we do

omission

can something for ourselves, …. not ….

but also it is useful for people

circle us and in the world. (no.

14 [11])

b. Penambahan Kata

Kesalahan penambahan (addition error) adalah suatu kesalahan yang terjadi

karena terdapat penambahan unsur tertentu ke dalam suatu kata atau kalimat atau

kesalahan yang menggambarkan munculnya item tertentu yang seharusnya tidak

muncul atau ditempatkan pada bagian tersebut. Pada hasil karangan pembelajar

(mahasiswa) terdapat kesalahan penambahan auxiliary verbs, yaitu:

1. Penambahan setelah modal auxiliary (Addition after modal auxiliary). Secara gramatikal bahasa Inggris, kata kerja yang digunakan setelah modal

(auxiliary) can pada suatu kalimat harus bentuk pertama (kata kerja dasar) atau kata kerja setelah modal tidak harus ditambahkan unsur apapun tetapi

hanya terdapat kata kerja dasar (bare verb). Sebagai contoh dalam kalimat (no. 11 [8]) So, free of charge education can to develop our education quality and….. Dalam hal ini, kata to di antara modal can dan kata develop

Page 9: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

411

harus dihilangkan karena sudah terdapat modal can. Jika suatu kalimat

sudah memiliki modal (auxiliary), kata kerja tidak ditambahkan unsur apapun walaupun subjek kalimatnya orang ketiga tunggal sehingga kalimat ini sesuai dengan kaidah kebahasaan bahasa Inggris. Oleh karena itu,

kalimat di atas menjadi So, free of charge education can develop our education quality and….;

2. Penambahan auxiliary verbs yang lain juga dijumpai dalam hasil karangan

pembelajar yaitu pembelajar menambahkan auxiliary verbs tertentu sehingga kalimat tersebut tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan bahasa Inggris, sebagai contoh: It makes the students do not study. Kata do dalam

kalimat tersebut seharusnya dihilangkan

sehingga kalimat tersebut menjadi It make(s) the students not study;

Tabel 3. Kesalahan dalam Penambahan Kata

Type Sentence Incorrect Forms Correct Forms

Addition

after modal

auxiliary

1. It can makes the people (parents) just hope for our government…. (no. 5 [4])

1. it can makes …..

1. It can make ……

Auxiliary

verbs

addition

1. It make the students is do not study. (no. 2 [2])

1. …… is do not study

1. ……. not study

c. Kesalahan dalam Menggunakan Kata Kerja setelah Modals

Penggunaan kata kerja yang tidak benar dapat diketahui ketika para pembelajar (mahasiswa) tidak menggunakan aturan yang benar dalam penggunaan kata kerja

pada sebuah kalimat. Pada kajian ini, terdapat dua bentuk kesalahan dalam menggunakan kata kerja yaitu salah menggunakan kata kerja setelah (auxiliary verb) modals (wrong form after modals) dan salah menggunakan kata kerja setelah

subjek orang ketiga tunggal (wrong form after third singular subject). Bentuk-bentuk kesalahan ini dijelaskan secara beruntun sebagai berikut:

Kesalahan ini terjadi ketika para mahasiswa menggunakan kata kerja bentuk

lampau (past form) atau bentuk participle (present participle) dan atau ditambahkan dengan ‘s’ pada kata kerja dasar yang diikuti oleh modal. Secara gramatikal bahasa Inggris, kata kerja setelah modal adalah harus kata kerja dasar.

Hal ini juga dikatakan oleh Turton (1995:128) “can and could (modal verbs) are followed by a bare infinitIIe (NOT a to infinitIIe)”. Sebagai contoh pada kalimat

(no. 3 [8]) berikut: …, and it can also improved our human resource in this country, tetapi yang seharusnya adalah … and it can also improve our human resource in this country, contoh lain seperti pada kalimat (no. 13 [7]) I mean that, the

government must gIIes them scholarship to continue their study, tetapi yang seharusnya adalah I mean that, the government must gIIe them scholarship to

continue their study.

Page 10: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

412

Contoh lain bentuk kesalahan penggunaan kata kerja yang dibuat oleh

pembelajar (mahasiswa) pada hasil karangannya terdapat pada tabel 16 di bawah ini.

Tabel 4 Kesalahan dalam Menggunakan Kata Kerja

Type Sentence Incorrect Forms Correct Forms

Wrong

form after

modals

1. It can makes the people(parents) just hope for our government …. (no. 5 [4])

1. …… can makes ……

1. …….. can make ……

2. It means that, if we don’t have much money we can’t got the aducation in our life.(no. 1 [5]) 2. … can’t got ….

2. ………. can’t (cannot) get……

3. Many people cannot continued their study ….. (no. 4 [6])

3. ….. cannot continued …….

3. ….. cannot continue …….

A. Kategori Kesalahan Berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan

Berdasarkan taksonomi siasat permukaan, kesalahan-kesalahan dalam karangan

pembelajar (mahasiswa) ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu, pertama, kesalahan penambahan atau disebut addition error,

contoh: So, the free education cost can to develop our education quality and….

(no. 11 [8]), tetapi yang seharusnya adalah So, the free education cost can

develop our education quality and…. (no. 11 [8]). kata to setelah can harus dihilangkan karena secara gramatikal bahasa inggris bahwa setelah modal kata

kerja harus bentuk pertama dalam hal ini to setelah can harus dihilangkan; kedua, omission, contoh: Education very important for the society in our united. (no. 1 [10]), tetapi yang seharusnya adalah Education is very important for the society in

our united. (no. 1 [10]). Dalam kalimat ini terdapat penghilangan to be yaitu is karena kalimat tersebut merupakan kalimat nonverbal; ketiga, misformation, contoh: The central government have to do like the local government policy in south

halmahera. (no. 13 [8]), tetapi yang seharusnya adalah The central government has to do like the local government policy in south halmahera. (no. 13 [8]). Penggunaan

auxiliary verb have dikatakan salah karena subjek pada kalimat tersebut adalah tunggal (singular). Contoh kesalahan yang berkaitan dengan bentuk kesalahan taksonomi siasat permukaan terdapat pada table 2.1 di bawah ini.

Page 11: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

413

Tabel 2.1 Kategori Kesalahan berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan

B. Sumber Kesalahan

Pada penelitian ini, terdapat dua bentuk sumber kesalahan (source of error) yaitu kesalahan yang bersumber dari dalam bahasa target (English) itu sendiri atau juga

disebut intralingual error dan kesalahan yang bersumber atau pengaruh dari luar bahasa atau bahasa pertama pembelajar yang disebut kesalahan antar-bahasa atau

juga disebut interlingual error. Kesalahan intra-bahasa (intralingual error) ini terjadi karena pembelajar masih dalam proses perkembangan mempelajari bahasa tersebut. Contoh kesalahan intralingual yang dimaksudkan pada kalimat di bawah

ini. Pada kalimat (no. 2 [10]) So, we must to study hard for it, terdapat penambahan to di antara modal must dan kata study. Kata to dalam kalimat di atas seharusnya

dihilangkan karena kata kerja setelah modals harus bentuk dasar dan tidak ditambahkan dengan unsur lain. Sementara kesalahan antar-bahasa (interlingual error) adalah kesalahan yang bersumber atau pengaruh dari luar bahasa atau bahasa

pertama pembelajar. Kesalahan ini terjadi karena pembelajar mentrasfer kaidah kebahasaan bahasa pertama ke dalam bahasa kedua (bahasa Inggris) yang juga

disebut interferensi (interference). Contoh kesalahan antar-bahasa (interlingual error) terdapat pada contoh kalimat berikut: education very important for the society in our united. Pada kalimat ini, pembelajar menhilangkan to be (is) di antara

Page 12: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

414

kata education (subjek) dan kata very, tetapi yang seharusnya to be -is diletakkan

di antara kata education (subjek) dan kata very sehingga kalimat (no. 1 [10]) ini menjadi education is very important for the society in our country. Mengapa kesalahan interlingual dapat terjadi? Karena pada bahasa pertama pembelajar, tidak

terdapat to be walaupun terdapat kalimat nominal dan kalimat pasif, karena dalam bahasa pertama pembelajar tidak terdapat penambahan -s atau -es walaupun sebjek

kaimat tersebut adalah orang ketiga tunggal, karena pada bahasa pertama pembelajar tidak terdapat klasifikasi bentuk kata sandang tak tertentu, Contoh lain kesalahan intra-bahasa (intralingual error) dan kesalahan antar-bahasa

(interlingual error) dapat dilihat dalam tabel 24 di bawah ini.

Tabel 2.4 Sumber Kesalahan

Type Sentence Incorrect Forms Correct Forms

Intralingual 1. It an important role in 1. It an 1. It is an

important Error our daily life. (no. 4 [3]) important….

….

2. It can makes the people 2. … can makes …. 2. … can

(parents) just hope for make …. our government ….(no. 5

[4])

3. It means that, if we don’t 3. … can’t 3. … can’t have much money we (cannot) got the (cannot)

can’t got the aducat ion aducat ion in get the

in our life. (no. 1 [5]) our life …. education in our lIIes

….

Interlingual 1. …, but, we must 1.… we must 1… we must

Error responsible for our responsible …. be

future. (no. 6 [4]) responsible

….

KESIMPULAN

Berdasarkan kajian terhadap kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh subjek

penelitian (mahasiswa semester I Telnik Pertambangan di Politeknik Negeri

Banjarmasin) dapat disimpulkan bahwa unsur dasar suatu Bahasa dalam hal ini

bahasa Inggris sebagai pembangun pola kalimat yang sempurna, karena pada suatu

bahasa tidak dapat dipisahkan antara unsur-unsur atau bentuk-bentuk gramatika l

dan leksikal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Page 13: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

415

1. Terdapat kesalahan Tata Bahasa (auxiliary verbs) yaitu:

a. Kesalahan dalam penggunaan auxiliary verbs (Misuse of auxiliary verbs) yaitu

kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan kata kerja bantu dalam suatu

kalimat. Penggunaan kata kerja bantu dalam bahasa Inggris adalah suatu keharusan

dalam kalimat non-verbal yaitu kalimat yang predikatnya adalah bukan kata kerja,

sehingga menggunakan kata kerja bantu untuk melengkapi suatu kalimat sehingga

kalimat tersebut sesuai dengan kaidah kebahasaan (bahasa Inggris).

b. Pada hasil karangan pembelajar (mahasiswa), terdapat penghilangan kata.

Hilangnya suatu kata dalam suatu kalimat tetapi kata tersebut harus muncul

dalam kalimat tersebut dapat disebut penghilangan kata atau juga disebut

word omission. Kata yang dihilangkan dapat berpengaruh pada makna

kalimat dan juga dapat berpengaruh pada struktur suatu kalimat. Kesalahan

penghilangan ini dapat dikategori sebagai berikut: penghilangan be (be

omission), penghilangan auxiliary verb do (do omission), penghilangan

have dan has, dan penghilangan modal auxiliary.

c. Terdapat kesalahan penggunaan kata kerja, mahasiswa salah menggunakan

kata kerja setelah (auxiliary verb) do (wrong form after do), salah

menggunakan kata kerja setelah (auxiliary verb) modals (wrong form after

modals) dan salah menggunakan kata kerja setelah have dan has.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Edisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Anchalee Sattayatham and Somchoen Honsa, Jr. 2008. Journal of Medical Students’ Most Frequent Errors at Mahidol University, Thailand

(www.asianefljournal.com/March_08_as&sh.php).

Brown, H. D. 2007. Principles of Language Learning and Teaching. EnglewoodCliffs, N. J: Prentice-Hall.

Brown, H.D. 2000. Principle of language learning and teaching. Fourth edition. London: Prentice Hal Inc. Englewood Cliffs. N.J.

Chen, Li-Ling. 2006. Journal of The Effect of L1 and CAI on Grammar Learning: An Error Analysis of Taiwanese Beginning EFL Learners' English Essays (www.asian-efl-journal.com/pta_January_06_pk.php).

Corder, S. P. 1981. The Elicitation of Interlanguage. IRAL. Special issue on the occasion of B. Malmberg’s 60th birthday. (ed. G. Nickel).

Dulay, H. B. M. & Krashen, S. 1982. Language Two. New York: Oxford University Press.

Chafe, W. 1982. Integration and Involvement in Speaking, Writing, and Oral

Literature. In Tannen, D. Spoken and Written Language: Exploring Orality and Literacy. Norwood: Ablex.

Page 14: ANALISA KESALAHAN GRAMATIKAL MAHASISWA DALAM …

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

416

Corder. 1981. Error Analysis and Interlanguage. Hongkong: Oxford Univers ity

Press.

Creswell, J. W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches London: SAGE Publications.

Hewings, Martin. 1999. Advanced Grammar in Use. England: Cambridge University Press.

James, C. 1998. Errors in language learning and use: Exploring Error Analysis. London: Longman.

Krohn, Robert. 1998. English Sentence Structure (third edition). Jakarta: Binarupa

Aksara.

Norrish, John. 1983. Language Learners and Their Errors. London: Macmillan

Press.

Richards, J. 1984. Error Analysis Perspective on Second Language Acquisition. Singapore: Longman.

Selinker, L. 1972. Interlanguage: An international review of applied linguistics. London. Longman.

Tarigan, H. G. 1998. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Taylor, B. P. 1975. The use of overgeneralization and transfer learning

strategies by Elementary and Intermediate University student learning ESL. Washington DC: TESOL.