repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh)...

39

Transcript of repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh)...

Page 1: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang
Page 2: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang
Page 3: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang
Page 4: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 5: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang
Page 6: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

PR NOW:Praktik Public Relations di Era Disruptif

Editor:Yani Tri Wijayanti

Penulis:Primada Qurrota Ayun, Nur Anisah, Maya Agustia, Nadia Muharman,Rismawaty, Indria Hady Putri, Suranto AW, Chatia Hastasari, RahmatHidayat Asri, Sangra Juliano Prakasa, Oki Ahmad Ismail, Agus Naryoso,Sri Widowati Herieningsih, Muhammad Bayu Widagdo, Siska ArmawatiSufa, Didik Sugeng Widiarto, Asmara Indahingwati, I Gusti Agung AlitSuryawati, Dody Triguno, Mutia Dewi, Sri Rejeki, Gusmia Arianti, SuciRahmah Yusrafitri, Puji Hariyanti, Rahmat Saleh, Deni Yanuar, NuriyatulLailiyah, Wahid Abdulrahman, Arina Habaidillah, Desayu Eka Surya,Dhimas Alfianto, Rahma Santhi Zinaida, Ruzqiyah Ulfa, RachmaliaDevinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya, Nadia Wasta Utami,Brahma Putra Pratama, Tono Purwantoro

Desain Sampul dan Tata Letak:Alip Yog Kunandar

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun dandengan cara apapun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis daripenerbit.

Diterbitkan oleh:IPRC dan Penerbit Galuh Patriabekerjasama denganASPIKOM DIY-Jateng dan PERHUMAS Yogyakarta

Cetakan Pertama: Desember 2018

ISBN: 978-602-51985-5-7

iv PR NOW

Page 7: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

PENGANTAR EDITORPuji syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat, berkah

dan karunia-Nya buku dengan judul “PR NOW: Praktik Public Rela-tions di Era Disruptif ” dapat diterbitkan. Buku ini merupakan kum-pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh)artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang mencermati mengenai fenomena, problematika,perkembangan kajian public relations di era disruptif.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari Call for Paper kegiatanIndonesia Public Relations Conference (IPRC), yang terseleng-gara atas kerja sama Perhumas BPC Yogyakarta bekerjasama denganASPIKOM Korwil DIY-Jawa Tengah yang bertema “Era Disruptifdan Penguatan Kapasitas Daya Saing Serta Isu Etika Bagi ProfesionalPublic Relations”. Taun 2018 dianggap sebagai tahun dimana terjadikecemasan karena adanya tantangan baru yang kemudian hal ini dise-but sebagai disrupsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disrupsidiartikan hal tercabut dari akarnya, maka dalam kehidupan sehari-dari dapat diartikan terjadi perubahan yang fundamental atau men-dasar, termasuk di dalamnya adalaha danya evolusi teknologi. Digi-talisasi merupakan dampak dari evolusi ini, terutama dalam perkem-bangan informasi yang berdampak besar pada kehidupan manusia.

Demikian juga dalam bidang public relations menghadapi tan-tangan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi, pub-lic relations atau humas harus menguasai teknologi dan dapat ikut

vPraktik Public Relations di Era Disruptif

Page 8: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

menyebarkan citra positif melalui berbagai teknologi yang ada. De-ngan menggunakan teknologi dengan baik dan benar, maka publicrelations atau humas ikut berperan serta dalam melawan berita-beritahoax dan juga fake news yang sekarang dapat tersebar luas denganmudah. Perkembangan teknologi ini diikuti oleh perkembanganzaman, dimana sekarang sudah masuk di era 4.0, public relations haruslebih update informasi dan kita dihadapkan oleh big data. Public rela-tions tidak lagi beraktivitas dalam hitungan jam, tetapi sudah dalamhitungan menit, maka public relations harus lebih aktif dalam peng-gunaan teknologi. Banyak alat atau tools yang dapat dipergunakan diera 4.0, baik untuk publikasi informasi terkait perusahaan atau organi-sasi, monitoring media, melakukan penelitiansejauhmana pesan ter-sampaikan pada khalayak. Oleh karenanya supaya penyampaikanpesan lebih efektif dan efisien, public relations mesti beradaptasi dengankemajuan teknologi, melakukan inovasi untuk penyampaian pesan.

Buku ini merupakan kumpulan hasil riset dan kajian teori akade-misi praktisi dan mahasiswa mengenai kajian Public Relations Strategis.Ada dua puluh artikel dengan kajian yang berbeda-beda. Diantaranyakajian khusus humas pemerintahan dan kepolisian, ditulis oleh AgusNaryoso dan Muhammad Bayu Widagdo dengan judul “GagasanProgram Publc Relations untu Profesionalisme POLRI level POL-RES”, Nur Anisah, Maya Agustina dan Nadia Muharman me-nulis dengan judul “Strategi Komunikasi Humas POLDA Aceh untukPembentukan Citra Positif Polisi di Mata Masyarakat”. RahmatSaleh dan Deni Yanuar dengan judul “Polisi Meu Pep-pep : TerobosanModel Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas dalam Menciptakan CitraPositif Kepolisian Aceh”. Sangra Juliano Prakasa dan OkiAchmad Ismail dengan judul “Hubungan antara Kompetensi HumasPemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan Standarisasi PelayananKepada Masyarakat”. Berikutnya artikel dengan judul “StrategiHumas Pemerintah Kota Semarang melalui Program LAPOR Hendi!Dalam Meningkatkan Partisipasi Aspirasi Politik” yang ditulis olehPrimanda Qurrota Ayun. Suranto, Chatia Hastasari sertaRahmat Hidayat Asri yang menulis “Komunikasi Persuasif HumasPOLDA DIY di Era Disruptif ”.

Kajian di bidang pariwisata juga ditulis oleh beberapa penulis,

vi PR NOW

Page 9: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

yaitu “Event Public Relations sebagai Alat promosi Desa Wisata diJawa Tengah” ditulis oleh Sri Widowati Herieningsih. “PariwisataHalal Korea Selatan dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Dis-ruptif ” yang ditulis oleh Sri Rejeki dan Gusmia Arianti. SedangkanDody Triguno dan Mutia Dewi menuliskan “Strategi KomunikasiPemasaran Pariwisata Yayasan Keraton Kasepuhan dan Yayasan Fes-tival Islam International Cirebon dalam Mendukung Wisata HalalCirebon”.

Serta beberapa kajian strategi mengenai peran dan fungsi humasditulis oleh beberapa penulis yaitu “Manajemen Kampanye Penang-gulangan Kabut Asap Dinas Kesehatan Provinsi Riau Bersama MissTeen Indonesia 2015” yang ditulis oleh Suci Rahmah Yusrafitridan Puji Hariyanti. “Strategi Kampanye Public Relations di DalamPerspektif Disaster Ideology Oriented Campaign” yang ditulis oleh AgusNaryoso, Sri Widowati Herieningsih serta Muhammad BayuWidagdo. Selanjutnya Nuriyatul Lailiyah dan Wahid Abdulrahmanmenuliskan tentang “Political Branding : Karakter Pilihan Pemilih dalamPemilihan Walikota Semarang 2015”. Serta “Tengkar Twit Followerpada Feedback Twitter (Studi Analisis Isi Posting Twitter GoenawanMuhamad)” yang ditulis oleh Tono Purwantoro.

Kajian mengenai media relations dituliskan oleh RachmaliaDevinda Hardika, Narayana Mahendra Prastya serta NadiaWasta Utami dengan judul “Analisis Media Relations di Rumah Sakitdi Yogyakarta: Kebutuhan Media Menggunakan Konsep InformationSubsidies”. Brahma Putra Pratama menuliskan tentang “PotensiTransformasi Aktivitas Media Relations antar Industri Media”. Artikelberikutnya terkait peran public relations ditulis oleh I Gusti AgungAlit Suryawati dengan judul “Peranan Public Relations dalamMengoptimalkan Kinerja Hotel Berbintang di Kabupaten Badung”.Terkait tentang public relations hotel, terdapat artikel dari SiskaArmawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto dan AsmaraIndahingwati dengan judul “Modifikasi Nama, Logo dan InovasiProduk Baru sebagai Re-Branding dan Strategi Marketing PR Ho-tel Inna Simpang Surabaya”.

Kajian tentang corporate social responsibility (CSR) ditulis olehDesayu Eka Surya dan Dhimas Alfianto dengan judul “Strategi

viiPraktik Public Relations di Era Disruptif

Page 10: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp Paper Kabupaten Serang dalamMempertahankan Citra Perusahaan. Studi Deskriptif MengenaiStrategi Komunikasi Bagian CSR dan Media Relations melalui Pro-gram Bedan RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) dalam Mem-pertahankan Citra Perusahaan di Kalangan Masyarakat PenerimaBantuan. Rahma Santhi Zinaida dan Ruzqiyah Ulfa menulis denganjudul “Resolusi Konflik Perusahaan melalui Program Corporate So-cial Responsibility”. Dan terakhir artikel dari Rismawaty dan IndriaHady Putri dengan judul “Daya Tarik Pesan Tabloid Kontak olehHumas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat BandungTerhadap Kepuasan Perolehan Informasi Bagi Karyawannya.

Indonesia Public Relations Conference (IPRC) terdiri darikegiatan Seminar Nasional dan Call for Paper dilaksanakan di KotaYogyakarta pada tanggal 18-19 Oktober 2018. Ucapan terimakasihdisampaikan kepada seluruh penulis artikel dan pemakalah ataskeikutsertaan pada Call for Paper ini, rekan-rekan Perhumas BPCYogyakarta, ASPIKOM Korwil DIY dan Jawa Tengah serta panitiaatas kerja kerasnya dan semua pihak yang telah membantu terlaksana-nya Seminar dan Call for Paper Public Relations ini hingga penerbitanbuku ini. Semoga buku ini menjadi sumbangan akademis yang ber-manfaat bagi perkembangan kajian public relations di Indonesia. Seba-gai karya akademis buku ini tentunya masih terus harus ditingkatkankualitasnya dari segala aspek. Maju Terus Humas Indonesia. Indone-sia Bicara Baik.

Yogyakarta, 18 Oktober 2018

Yani Tri Wijayanti

viii PR NOW

Page 11: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

DAFTAR ISIPengantar Editor........................................................................Daftar Isi.....................................................................................

A. PUBLIC RELATIONS1. Strategi Humas Peme-rintah Kota Semarang Melalui

Program LAPOR Hendi! dalam Meningkatkan PartisipasiAspirasi PublikPrimada Qurrota Ayun.......................................................

2. Strategi Komunikasi Humas Polda Aceh untukPembentukan Citra Positif Polisi di Mata MasyarakatNur Anisah, Maya Agustia, & Nadia Muharman.........

3. Daya Tarik Pessn Tabloid KONTAK oleh Humas PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat BandungTerhadap Kepuasan Perolehan Informasi BagiKaryawannyaRismawaty & Indria Hady Putri.....................................

4. Komunikasi Persuasif Humas Polda DIY di Era DisruptifChatia Hastasari, Suranto AW,& Rahmat Hidayat Asri.....................................................

5. Hubungan Antara Kompetensi Humas PemerintahanProvinsi Jawa Barat dengan Standarisasi PelayananKepada MasyarakatSangra Juliano Prakasa & Oki Ahmad Ismail.................

ixPraktik Public Relations di Era Disruptif

vix

1

18

32

42

57

Page 12: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

B. KAMPANYE PR6. Strategi Kampanye Public Relations dalam Perspektif

Dissaster Ideologically Oriented CampaignAgus Naryoso, Sri Widowati Herieningsih,& Muhammad Bayu Widagdo........................................

7. Modifikasi Nama, Logo dan Inovasi Produk Barusebagai Re-branding dan Strategi Marketing PR Hotel InnaSimpang SurabayaSiska Armawati Sufa, Didik Sugeng Widiarto,& Asmara Indahingwati....................................................

8. Peranan Public Relations dalam Mengoptimalkan KinerjaHotel Berbintang di Kabupaten Badung, BaliI Gusti Agung Alit Suryawati ..........................................

9. Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata YayasanKeraton Kasepuhan dan Yayasan Festival IslamInternasional Cirebon dalam Mendukung Wisata HalalCirebonDody Triguno, Mutia Dewi.............................................

10. Pariwisata Halal Korea Selatan dalam MeningkatkanDaya Saing di Era DisruptifSri Rejeki & Gusmia Arianti............................................

11. Event Public Relations Sebagai Alat Promosi Desa WisataDi Jawa TengahSri Widowati Herieningsih..............................................

12. Manajemen Kampanye Penanggulangan Kabut AsapDinas Kesehatan Provinsi Riau Bersama Miss TeenIndonesia 2015Suci Rahmah Yusrafitri & Puji Hariyanti......................

x PR NOW

79

106

115

132

154

172

192

Page 13: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

13. Polisi Meu Pep-Pep: Terobosan Model SosialisasiKeselamatan Lalu Lintas dalam Menciptakan CitraPositif Kepolisian AcehRahmat Saleh & Deni Yanuar..........................................

14. Political Branding: Karakter Pilihan Pemilih DalamPemilihan Walikota Semarang 2015Nuriyatul Lailiyah & Wahid Abdulrahman...................

15. Diskursus Identitas Budaya Urban (Kajian CulturalStudies pada Event Jazz Traffic Festival Surabaya 2014)Arina Habaidillah.............................................................

C. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY16. Strategi Komunikasi PT. Indah Kiat Pulp and Paper

Kab. Serang dalam Mempertahankan Citra PerusahaanDesayu Eka Surya & Dhimas Alfianto..........................

17. Resolusi Konflik Perusahaan Melalui Program CorporateSocial ResponsibilityRahma Santhi Zinaida & Ruzqiyah Ulfa.......................

D. MEDIA RELATIONS18. Analisis Media Relations di Rumah Sakit di Yogyakarta:

Kebutuhan Media menggunakan Konsep InformationSubsidiesRachmalia Devinda Hardika,Narayana MahendraPrastya, & Nadia Wasta Utami........................................

19. Potensi Transformasi Aktivitas Media Relations antarIndustri MediaBrahma Putra Pratama....................................................

20. Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter(Studi Analisis Isi Posting Twitter Goenawan Mohamad)Tono Purwantoro............................................................

xiPraktik Public Relations di Era Disruptif

214

233

248

265

285

307

323

338

Page 14: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 15: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

PR

Page 16: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 17: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

ABSTRAKPenelitian analisis isi posting Twitter Goenawan Mohamad (GM)

bertujuan mengidentifikasi saluran feedback media sosial yangmengidentifikasikan medium is the message. Tengkar Twit terjadiadanya perbedaan pendapat antara follower dalam menyikapipernyataan komunikator. Feedback follower medium twitter mengacukepada Stimulus Response Theory. Namun, kecepatan respon fol-lower beropini tidak diimbangi etika sosial komunikasi. Isinyamenghujat, menyampaikan ujaran kekerasan, menghina ataumelecehkan isi posting. Keberanian mereka ternyata tidak diwujudkanmelalui jati diri karena menggunakan identitas palsu, baik namamaupun fotonya. Akun Twitter GM, tokoh budayawan dan jurnalis se-nior Majalah BeritaTempo, isi posting-nya senantiasa menarikperhatian follower. Medium Twitter dan opini follower menjadi fokuspenelitian, karena menjadi lahan berargumentasi dan beropinitermasuk “memasarkan” kekerasan ujaran atau bersifat destruktif.Follower sengaja menciptakan agenda setting agar tercipta persepsibaru terhadap tokoh GM.

Kata Kunci: Tengkar Twit, Stimulus-Respon Theory, Commu-nications Ethic, Agenda Setting Theory.

Tengkar Twit Followerpada Feedback Twitter

(Studi Analisis IsiPosting Twitter

Goenawan Mohamad)

Tono PurwantoroProgram Studi Ilmu Komunikasi,Universitas Al Azhar Indonesia

20

338 PR NOW

Page 18: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

PENDAHULUANPerkembangan teknologi komunikasi yang terjadi saat ini tidak

dapat dicegah keberadaannya. Para inventor atau ilmuwan meman-faatkan ruang keinginan dan hasrat dirinya untuk memenuhi kebutuh-annya maupun kebutuhan manusia lain dalam berkomunikasi. Peranmereka dalam menciptakan teknologi komunikasi berhasil menja-dikan dunia saat ini sangat mudah terhubungkan.

Keberadaan teknologi satelit dan membaiknya jaringan internet ter-masuk perangkat wi-fi, semakin menjadikan perlengkapan tersebut ba-gian dari kebutuhan utama individu saat ini. Khususnya masyarakat per-kotaan sebagai bagian gaya hidup maupun kelengkapan kehidupan se-hari-harinya. Bahkan teknologi komunikasi dapat memudahkan masya-rakat perkotaan melakukan aktivitas kerja, berbelanja, atau memenuhikebutuhan keseharian, termasuk memberikan opini atau berkomunikasi.

Teknologi, seperti dikutip pernyataan Stanley J. Baran, dalambukunya Introduction to Mass Communication: Media Literacy and Culture(2011: 22), merupakan salah satu faktor yang membentuk perubahanekonomi dan kebudayaan: pengaruh teknologi sangat memengaruhiseberapa besar kekuatan yang diberikan orang dan budaya untukdigunakan. Baran mengutip tulisan Kennedy pada majalah Wired ber-judul Spielberg in the Twilight Zone (Juni 2002:106-113,146) pernyataansutradara Steven Spielberg “Teknologi bisa menjadi teman baik kita,dan teknologi juga menyiksa kita. Hal ini bisa mengganggu ceritakita, mengacaukan kemampuan kita untuk berpikir atau bermimpi,untuk berimajinasi sesuatu yang indah karena kita terlalu sibuk denganponsel saat berjalan dari kafetaria ke kantor.”

Aktivitas baru masyarakat dunia dalam berkomunikasi baik lang-sung maupun memanfaatkan saluran media sosial, menjadikan duniasangat mudah terhubungkan, seakan tanpa batasan wilayah atau ne-gara. Arus pesan komunikasi berjalan deras lalu lalang, baik yangberguna maupun sampah termasuk hoax mendatangi individu takmengenal batas waktu. Pemilihan saluran medium komunikasi men-jadi pertimbangan dan strategi individu saat akan berkomunikasi se-hingga tepat sampai ke personal yang dituju. Pernyataan MarshalMcLuhan pada Understanding Media (20 mengungkapkan, the mediumis the message.

339Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 19: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Pernyataan McLuhan menunjukkan adanya kekuatan dari setiapmedium yang dipilih dalam proses komunikasi. Pilihan media sosialTwitter dapat memberikan kemudahan individu berkomunikasi danmemberikan feedback bahkan terjadi perubahan atau pergeseran dalambersikap. Sebelumnya, karena keterbatasan saluran komunikasi kon-vensional media massa cetak, interaksi manusia dalam beropini ataumemberikan gagasan, relatif memakan waktu yang cukup panjangsehingga situasi masih dapat terkendali karena butuh waktu dalammendapatkan respon atau feedback. Saat ini, umpan balik pesan sangatresponsif dan cenderung menyerang dalam mengungkapkan opini.Sesuai teori behavioral dan cognitive yang menjadi bagian dari teorikelompok umum gagasan Little John (Sasa Djuarsa Senjaja: 2016:1.23)bagaimana stimulus responsive menguraikan variable proses kogniifdan informasi menyebabkan atau menghasilkan tingkah laku tertentu.

Keikutsertaan menggunakan berbagai aplikasi media sosial, sese-orang berupaya menaikkan kredibilitas tokoh seperti memberikanopini pribadi terhadap sesuatu pernyataan atau peristiwa yang terjadi.Media sosial mampu mendorong keberanian berkomentar menyam-paikan pokok pikirannya. Sebelumnya, saat masih media konvensio-nal, menyajikan opini tak semudah menggunakan media sosial. Opinidisampaikan melalui penataan pokok pikiran yang dituangkan melaluirangkaian kalimat yang mudah dipahami sebelum dituangkan dalamtulisan kemudian dikirimkan ke media massa sehingga isi pesan dapatterbaca khlayak luas.

Keberadaan media sosial Twitter menjadi pilihan saluran mediauntuk menyampaikan isi pesan dari komunikator kepada komunikan.Tidak seperti media cetak konvensional, di mana isi pesan tidak bisaseketika atau langsung mendapatkan respon, Twitter mewujudkan feed-back yang cepat, responsive terhadap stimulus pesan. Namun, di sisinegatif memperburuk keadaan kehidupan masyarakat bersosialisasi.Satu diatara isu yang terjadi seperti diberitakan Kantor Berita BBCyang dikutip Goenawan Mohamad dalam akun Twitter miliknya,Jum’at, 19 Januari 2018, memberitakan, “Swedia, negeri yang terkenaldamai itu, kini menyiapkan penduduknya untuk perang-juga melawanbanyaknya berita bohong yang menyebarkan kebencian.”

Kehadiran media sosial Twitter menyebabkan perubahan sosial

340 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 20: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

dan budaya masyarakat, termasuk bagaimana mereka mengutarakanopini yang sebelumnya seakan kurang ruang karena berbagai ham-batan, sulit atau panjangnya proses sebuah pesan dimuat pada me-dia. Bahkan karena ada proses penyuntingan redaksi dalam visi danmisi media serta memperhatikan etika jurnalistik, tidak semua opinidapat termuat. Hasilnya, materi opini yang dimuat media massa sa-ngat terjaga dan santun dalam berbahasa. Perbedaan yang sangat men-colok saat ini ketika media sosial ramai-ramai dimiliki individu namunsangat kurang memahami bagaimana menyalurkan opini dengan baikterutama beretika komunikasi.

Karina Seupeli dalam wawancara dengan cakrawala.com padaedisi 1 Agustus 2016, mengamati dengan penuh keprihatinan menge-nai kondisi cuaca cultural yang semakin dangkal antara lain terlihatdari budaya komentar di media elektroik, media sosial yang serbapendek, orang bangga jika akun Twitter-nya punya banyak pengikut(follower) atau akun Facebook-nya unya banyak teman. Dan lewat ko-mentar singkat orang merasa sudah bekerja.

Dikutip dari Kompas.com yang mengambil sumber penulisannyadari kolumnis New York Times, Nick Bilton dengan judul bukuHatching Twitter: A True Story of Money, Power, Friendship, and Betrayal,cikal bakal keberadaan twitter cukup mengenaskan. Empat karakterpendiri Twitter, serta CEO Twitter saat ini, Dick Costolo, EvanWilliams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah Glass,mendirikan jejaring sosial berbasis microblog dengan kapasitas 40karakter pada Maret 2006. Lahir setelah gagalnya perusahaan rintisan(startup) Odeo yang dibangun Glass dan Williams pada tahun 2005.Kedua pendirinya mundur dari Odeo setelah iTunes Store milik Applemuncul dengan layanan serupa. Glass dan Williams mengajak rekanmereka, Jack Dorsey, yang mengembangkan layanan messaging unik.Bertiga bersama Biz Stone membangun startup baru Obvious Corp.dan mengembangkan beberapa aplikasi, termasuk messaging dengankode nama “Twttr”. Mereka menambahkan dua huruf vokal ke dalamkode nama aplikasi itu, menjadi Twitter, dan merilisnya tahun 2006.

Pengguna internet di Indonesia pada Januari 2018 menunjukkansebanyak 130 juta pengguna. Sekitar 49 persen dari total jumlah pen-duduk Indonesia yang mencapai 265,4 juta jiwa. Perusahaan media

341Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 21: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

asal London, Inggris We Are Social yang bekerjasama dengan Hoot-suite, seperti diberitakan Kompas.com, 1 Maret 2018, memberikanhasil penelitiannya, rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam23 menit sehari untuk mengakses media sosial. Data tersebut menun-jukkan masyarakat menyadari keberadaan teknologi komunikasimemberikan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-harinya. Me-dia sosial Twitter merupakan media sosial yang digunakan berbagaikalangan, baik individu, institusi atau instansi pemerintah, perusahaanswasta hingga brand produk. Menelaah mengenai jumlah penggunamedia sosial di Indonesia, Twitter dengan jumlah pengguna aplikasiini sebanyak 27 persen. Ada diurutan ketujuh setelah Youtube,Facebook, WhattsApp, Line, dan BBM.

Namun, peningkatan penggunaan media sosial tidak diimbangidengan membaiknya etika, perilaku dan budaya masyarakat. Gejalakomunikan saat ini seakan membenarkan pendapat Donald K. Wrightmelalui tulisannya berjudul Communication Ethics (2010), situasi sepertiini sebagai consumer generated information channels, yang beberapa fokusnyakepada aspek komunikasi telah berkembang dari sekadar membantumedia untuk memberikan panduan dan nasehat mengenai nilai ethicapa yang harus dilakukan.

Perhatian penulis terhadap media sosial Twitter karena followermedia sosial saat ini seringkali memberikan feedback yang tidak ber-sahabat terhadap pernyataan atau posting komunikator. Padahal,sebelumnya, Twitter hadir penuh bersahabat dan diguakan sebagaisarana komunikasi Seperti disampaikan melalui retwett akun GMdari specter@kamto_adi pada 11 April 2018, Gue rindu twitter ja-man dulu yg dipake buat banyolan, becandaan, caci maki sambil keta-wa-ketiwi. Kadang buat numpang jualan atau info barang hilangTwitter yg skrg sok agamis ujung-ujungnya jadi politis Twitter ygskrg rasis, ujung-ujungnya bengis, ditangkep nangis.

Pemilik akun Addie MS pernah bertanya kepada followernyamelalui akun Twitter-nya, 5 Desember 2017, “apa yg bikin lu sukasama Twitter, yg di medsos lainnya ga ada? Bukan yg ga suka ya.”Jawaban follower sebanyak 90 twitt dengan berbagai alasan. Dian-taranya karena 1) “bisa search, ngikutin org tanpa jadi friend.” 2)“Krn sy bkn generasi Televisi lagi, jd berita terupdate teraktual man-

342 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 22: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

ca/dlm negeri adanya ya dsni.” 3) “twitterrrrr? …kelaaaaasnya bedaama medsos yg lain lah pokoknya …paas buat orang terdidik… san-tun… berfikir maju…tdk menghakimi sesamanya.” 4) “simple. Tothe point. Mostly real time. Menarik sudut pandang penggunanya.Orang terdidik & orang kocak banyak yg pakai Twitter utk menuang-kan pikirannya. Jadi kalo cari bacaan yg bener ya di sini. Gitu mas.”

Dibandingkan saat hanya media cetak suratkabar atau majalahmenjadi sumber pemberitaan, publik hanya membaca apa yang disa-jikan media. Publik seakan “pasrah” sesuai keinginan media massa.Komunikan tidak mudah memberikan komentar terhadap media me-lalui tulisan opini atau surat pembaca, sehingga feedback tidak seketikakarena membutuhkan tengang waktu, proses penulisan opini sertaada campur tangan editing redaksi. Namun, sisi baiknya adalah feed-back yang hadir di media dapat terkendali melalui etika berbahasayang tertata baik.

Sisi lain dari keberadaan media sosial, menurut Karlina Supelisaat menyampaikan pikirannya melalui pidato bertajuk Kebudayaandan Kegagapan Kita, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta mengung-kapkan munculnya kebiasaan baru masyarakat berbudaya komentardi media sosial atau media elektronik. Ini merupakan salah satu daridelapan persoalan utama yang menjangkiti masyarakat, selain konsu-merisme, korupsi, minimnya komitmen dan tanggungjawab. Sebagiananggota masyarakat sudah merasa hebat dengan berkomentar pendekmelalui media sosial.

Akibat kemudahan berujar di media sosial seringkali memicu terja-dinya pertengkaran sesama follower atau bahkan kepada individu pen-gunggah isi pesan. Seperti dialami musisi Addie MS atau tokoh opinionleader lainnya, akun media sosial mereka diikuti para follower yang ka-dang menmberi komentar sekenanya dan tidak menggunakan sehinggamemicu kemarahan follower yang setia dan berupaya membelanya.Situasi ini dapat mudah kita ketahui melalui keiukutsertaan pada bebe-rapa tokoh di Indonesia yang menurut pengamatan, para follower memi-liki agenda setting, sengaja memicu emosi dengan menyampaikan ujarankekerasan dan kebencian, kemudian “mereka” menanamkan pemikiranyang sesuai kehendaknya. Situasi ketidaknyamanan isi pesan yang adamenjadi stimulus respon bagi follower kemudian terjadi twitwar.

343Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 23: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Twitwar menurut tagdef.com, terjadi ketika ada pertukaran isipesan posting akun yang diikuti follower menjadi pertempuran opinidan cenderung menyerang, menyalahkan baik kepada komunikatorsebagai pemilik akun atau terjadi perlawanan opini terhadap followeryang memberikan pernyataan. Goenawan Mohamad memberikanmakna sendiri mengenai kata twitwar sebagai Tengkarkata. Berbagaimedia sosial turut serta mendukung dan mengiringi interaksi manusiadengan teknologi tanpa harus bertemu secara fisik karena teleponselular generasi terbaru sudah mampu membantu menggantikansosok fisik. Kegiatan komunikasi ini masuk ke dalam ranah Komu-nikasi Antarpribadi walaupun menggunakan saluran internet sebagaialat bantu salurannya sehingga tindakan komunikasi dapat terlaksanadi hadapan kita.

Seperti dipertegas tagdef.com, twitwar terjadi ketika ada per-tukaran pernyataan emosional atau saling serang di Twitter antaradua orang atau lebih. Gejala serupa ini dirasakan juga oleh musisidan koduktor musik Addie MS pada 27 Mei 2018 yang menyatakanTwitter semakin dipenuhi caci-maki dan kebencian. Ada kebanggansaat mencela dengan berujar kasar. Ada kepuasan saat menghina de-ngan gambar vulgar. Lupa bahwa kita saudara sebangsa.

Kegiatan komunikasi melalui saluran media sosial dapat dikate-gorikan sebagai komunikasi interpersonal yang menggunakan saluranmedia internet atau piranti computer. Menurut Joseph De Vito me-lalui bukunya Communication Interpersonal (2015) komunikasi tersebutmasuk kategori CMC atau Computer Mediated Communication. Keber-adaan teknologi komunikasi, menambah cara manusia melakukanproses komunikasi, yang sebelumnya melalui tatap muka langsungdi suatu tempat, saat ini pertemuan dan pembicaraan atau penyam-paian isi pesan dari komunikator kepada komunikan tidak harus ber-temu namun dapat menggunakan computer melalui teleconference,WhatApps atau Skype mewarnai keseharian kehidupan masyarakatdalam berkomunikasi.

Penulis memperhatikan bagaimana komentar diberikan para fol-lower twitter milik GM yang kadang berisikan nada negatif melaluitutur kata yang tidak beretika, kata cacian, memojokkan pemikiran-nya, kalimat yang diunggah seringkali tidak bersahabat, berujar

344 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 24: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

kebencian, menghujat, untuk mengekspresikan ketidak sepakatan atautidak sependapat dengan penyataan GM. Sebagai subjek penenlitian,sepanjang Mei 2018, penulis mengamati, mengobservasi mengenaiisi pesan para follower akun Twitter GM,

Melalui akun website milik Viva.co.id., Goenawan Mohamad me-rupakan seorang budayawan berlatar belakang jurnalis majalah yangmemulai karirnya sejak 1970-an sebagai Pemimpin Redaksi majalahberita Ekpress. Memiliki nama lengkap Goenawan SoesatyoMohamad, lahir di kota Batang, Kabupaten Pemalang, 29 Juli 1941.Namanya dikenal dengan Goen atau pun GM. Sebelum kariernya dimajalah, GM menjadi jurnalis dan reporter di Harian KAMI (1969-1970), Radaktur Majalah Horison (1969-1974), Pemimpin RedaksiMajalah Ekspres (1970-1971), Pemimpin Redaksi MajalahSwasembada (1985), Pemimpin Redaksi Majalah Tempo (1971-1993dan 1998-1999). Saat ini jabatannya sebagai Komisaris Utama PTTempo Inti Media Tbk dan Pendiri Komunitas Salihara.

Hasil karyanya berupa buku, kumpulan puisi dan sajak, sertakolom Catatan Pinggirnya telah dibukukan hingga jilid kesembilan danmendapatkan berbagai penghargaan seperti International Editor of theYear Award dari World Press Review, Amerika Serikat pada 1999.Wertheim Award pada 2005, Anugerah Sastra dan David Prize pada2006. Anugerah Hamengku Buwono IX bidang Kebudayaan dariUniversitas Gadjah Mada, Penghargaan Professor Teeuw dari LeidenUniversity Belanda pada 1992, Louis Lyons dari Harvard Univer-sity Amerika Serikat pada 1997, International Freedom Award dari WorldPress Review, Amerika Serikat pada 1997. Ia konsisten mengisi rubrikCatatan Pinggir setiap minggu di majalah Tempo. Rangkaian reputasidan prestasi Internasional maupun lokal menjadikan GM tepat sebagaiseorang Opinion Leader yang kredibel. Namun, tidak semua followerTwitternya menyetujui opini yang diuploadnya.

Menyadari perkembagan teknologi komunikasi, GM memanfaat-kan media sosial Twitter sebagai bentuk aktualisasi diri melalui isipernyataan atau opininya terhadap situasi yang terjadi di sekitarnya.Melalui tulisan opini singkat GM dapat melihat reaksi yang munculdengan cepat layaknya teori Stimulus-Respons dimana beberapa fol-lower akun GM segera bereaksi terhadap isi pesan yang dipostingnya

345Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 25: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Penyebaran pesan singkat menjadi opini diri sebagai upaya pemben-tukan eksistensi diri. Terlebih naluri menulis untuk berbagi penga-laman dan pengetahuannya seperti yang ia lakukan melalui rubriksetia Catatan Pinggir di Majalah Tempo merupakan bentuk opini priba-di yang disajikan dengan bahasa sastra terhadap berbagai hal yangterjadi di berbagai belahanbumi.

Dari tampilan muka akunTwitter milik GM, diketahuimemiliki follower sebanyak1.420.000. Sepanjang waktusejak dibuatnya akun ini, GMtelah melakukan sebanyak46.100 ciut atau mengunggahberbagai pesan untuk diketahuifollowernya. Angka tersebutmencerminkan perhatian pub-lik terhadap eksistensi GM dalam berbagai aktivitas yang dilakukan.

GM aktif mem-posting pemikirannya atau me-retwett pernyataanteman, tokoh, berita media massa cetak ataupun elektronik yang me-nurutnya pantas diposting dan diketahui follower. Ketertarikan penelititerhadap isi posting GM karena feedback follower kerap menumbuhkanperasaan kebencian, tidak sependapat dengan opini GM, danmengolok-olok pemikiran GM. Padahal, kredibelitas GM sebagaiopinion leader dengan wawasan serta opini yang dimiliki dan disam-paikan melalui akun Twitter memiliki nilai-nilai kebaikan terutamadapat memberikan wawasan pengetahuan bagi pembaca tulisan yangdiunggahnya melalui Twitter atau di berbagai media massa, terutamamajalah berita mingguan Tempo.

GM dalam berbagai referensi media sosial, dipersepsikan se-bagai personal yang berupaya mengacaukan pemikiran pembacanyadengan.nada negative. Akun facebook id-id/facebook.com, menya-takan GM berupaya merusak agama. Bahkan pada subjudul memper-tegas bahwa GM merusak agama demi Atheisme.

Gambar 1: Tampilan Akun TwitterGoenawan Mohamad

346 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 26: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Pada media online islam-bergerak.com, artikel menge-nai GM bertendensi negatif,menuliskan GM

Persepsi negative publicterhadap GM yang dihembus-kan oleh media sosial dapatberdampak kepada persepsipembacanya. Tentunya akanada yang meyakini sehinggapercaya jika GM seperti yangdijelaskan dalam artikel, atausebaliknya yang berpikir bah-

wa artikel yang ada merupakan upaya “memasarkan” memperburukkarakter personal seorang GM. Alasan penulis artikel yang tak menye-butkan nama tersebut menjadi pelengkap sumber referensi penulisdalam memahami latar belakang GM.

Indiividu yang memahamibagaimana sepak terjang se-orang GM yang berlatarbela-kang jurnalis, budayawan, danpengurus komunitas Salira sertaadanya anggapan masuk ke da-lam kelompok Islam tertentumembuat perhatian banyak or-ang terhadap sepak terjang yangdilakukannya. Baik terhadap pe-mikirannya yang sering munculmelalui tulisannya di majalahberita Tempo melalui CatatanPinggir dan juga toleransi terhadap berbagai agama. Begitu punsikapnya yang dekat dan menyanjung kepemimpinan pemerintahanPresiden Joko Widodo menjadikan GM dianggap sebagai tim suksespresiden.

Gambar 2: Posting Facebooktentang GM pada 5 September 2011

pukul 8.20

Gambar 3: Artikelislambergerak.com 30 April 2016

bernada negatif

347Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 27: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Metode PenelitianPenelitian analisis isi terhadap posting Twitter tokoh opinion

leader Goenawan Muhamad menggunakan paradigma subjektif se-suai arahan Morgan dan Smircich (1994) dan masuk ke dalamparadigma interpretatif. Dalam pandangan Deddy Mulyana (2006)yang dikutip Gun Gun Heryanto (2015) pada jurnalnya, pendekatansubyektif mengasumsikan bahwa pengetahuan tidak mempunyai sifatyang obyektif dan sifat yang tetap, melainkan bersifat interpretatif.

Subyek penelitian ini mengarah kepada masalah feedback followerpada akun Twitter milik Goenawan Mohamad (GM) yang kerap me-nimbulkan perdebatan terhadap peryataan isi posting maupun antarafollower. Para follower GM umumnya merespon isi posting tentang sikap-nya mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Isi pesanyang diunggah ke akunnya diperoleh dari isi pemikiran atau pandanganhidupnya tentang seeuatu yang terjadi di sekitarnya dan menyikapinya.Isi posting lainnya dapat berupa kutipan berita media massa ataumeneruskan (retwetted) dari pemilik akun lain yang dianggapnya sesuaidengan keadaan yang terjadi,.

Objek penelitian adalah menganalisis isi pesan para follower twit-ter GM yang menumbuhkan stimulus perbedaan persepsi sehinggamenimbulkan respon perdebatan sesama anggota follower dan kerapmenumbuhkan perbedaan faham yang menyebabkan, meminjamistilah GM menimbulkan tengkar twit atau lebih umum dikenaltwittwar. Teknik pengambilan penelitian berdasarkan isi posting GMsepanjang Mei 2018. Kemudian ditentukan pada cuitan tertentu yangmemiliki komentar terbanyak terutama di atas 100 untuk diananlisispesan komentar follower.

Hasil dan PembahasanFeedback follower menggambarkan bagaimana posting tersebut

memberikan stimulus-respon dari para follower. Teknik pengumpulandata dilakukan melalui dokumentasi, pengamatan terhadap isi post-ing akun Twitter GM. Pesan sepeti apa sajakah yang mampu mem-bangkitkan stimulus respons. Pesan seperti apakah yang tidak me-numbuhkan reaksi follower. Isi pesan GM sebenarnya dapat meru-pakan self disclosure baik melalui opininya atau berupa retwited akun

348 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 28: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

lain yang menurut GM memiliki nilai pengetahuan atau pemahamanyang selaras.dengan perasaan dan pikirannya.

Hasil pengamatan terhadap isi posting Twitter akun GM padaperiode 1 sampai dengan 31 Mei 2018 terdapat sebanyak 197 kalimelakukan cuitan atau mem-posting pokok pikirannya, kadang mela-kukan retwetted berbagai pernyataan opini akun milik orang lain yangdiikutinya atau dari berita media massa untuk dijadikan bahasan isicuitnya agar menarik perhatian. Sampai akhir penelitian, akun Twit-ter GM diikuti sebanyak 1.420.000 follower sejak dibuatnya pada 2007.Sepanjang memiliki akun tersebut, GM melakukan ciutan sebanyak461.000. Dari sejumlah posting yang dilakukannya, beberapa ung-gahan GM jika ditelaah melalui computer, beberapa postingnya sudahdihapus tanpa komentar yang melatarbelakangi alasannya.

Analisis terhadap isi pernyataan GM pada akun Twitternya diuta-makan kepada jumlah follower lebih dari 100 komentar. Baik opiniGM atau retwitted dari posting follow akun lain, berita media massa,atau pernyataan institusi pemerintah terhadap keberhasilan pelaksana-an pekerjaannya kemudian diunggah GM agar dapat tersebarkan apayang sudah dilakukan pemerintah.

Tabel 1: TengkarTwit Posting Akun Twitter GM Mei 2018

No

1

2

3

Tgl Posting

05.05.18

07.05.18

10.05.18

Subjek Posting

- Retwetted ADDIEMS@addiems Ajakan positifPresiden Jokowi utk tidakmembuang2 waktu malahmenjadi olok2 soalkalajengking

- Retwetted Abdillah TohaBicara ekonomi di masjidboleh, tapi dagang dimesjiddilarang NabiKetika kerasukan takdikendalikan lagi…AnggaranJakarta melonjak (bbc.com)Retwtted Tamara Amany Ala-tas Merinding mendengar lagugugur bunga di Mabes Polri

Feedback FollowerComent Share Suka139 606 1.007

458 2.328 2.928

334 737 702

128 1.382 2.577

349Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 29: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

11.05.18

14.05.18

20.05.18

27.05.18

29.05.18

171 234 528

190 707 1.594

132 521 584

144 1.158 964

150 301 509

964 1.563 1.154

160 4.260 3.454

787 1.316 2.628

213 563 1.127

4.

5.

6.

7.

8.

- Siapa saja tokoh2 politik danmasyarakat yg tidak menya-takan belasungkawa kpd paraprajurit Polri dan

- Retwetted ADDIE MS Bebe-rapa tokoh nasional yg hampirsetiap hari berceloteh soalpemerintah justru tidakmengucapkan

- Dari semua presiden AS da-lam sejarah modern, Trumpadalah musuh terburuk bagikeadilan dan kemerdekaanuntuk Palestina.

- Retwitted Cyril Raoul HakimPernyataan pers KedubesPalestina

- Retwetted Cyril Raoul HakimPercepat proses terbitnya UUAnti Terorisme

- Retwetted Abdillah TohaPembom bunuh diri matisyahid, bukan mati konyol.

- Retwetted Rifqi Fairuz GerejaSt. Yusuf Sawangan Mage-lang sebelahan sm mesjid.Jelang buka, warga Katoliknunggu adzan supaya bsmelayani buka hadirin/panitiaMuslim. Masjid gak adzan2.Ternyata muadzin mesjidmatiin speaker luar karenapekewuh sm acara gereja.Carilah ilmu sampai ke negeriCina dan gak ada salahnyabelajar toleransi dari negeriJerman. Dlm bangsa ygmayoritasnya Kristen itu, bukapuasa dilakukan terbuka.Jika begitu banyak nadamarah dlm khotbah, dansedikit sekali suara bersyukur,apakah itu berarti karuniaTuhan telah kering?

Sumber: Hasil Analisis Data Akun Twitter GM pada Mei 2018

350 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 30: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Tabel 1. Menunjukkan 13 posting-an atau ciutan GM melalui Twit-ter sepanjang Mei 2018 yang berhasil menjadi daya tarik lebih dari100 follower merespon terhadap cuitan yang diunggah dan terjadiTwitwar diantara follower. Pada tabel dan analisis isi posting akuntwitter GM yang menjadi focus utama adalah komentar follower yangmencapai lebih dari 100 komentar. Bukan mengabaikan jumlahkomentar yang kurang dari 100, karena follower yang kurang dari100 pun seringkali terjadi tengkartwit pada akunnya, Justifikasinyaadalah banyaknya jumlah komen mengindikasikan terjadi tengkartwityang lebih beragam antarfollower terhadap pernyataan GM.

Pada Gambar 4, Ko-mentar GM “Ketika kera-kusan tak dikendalikan la-gi…” menanggapi isi beritaBBC Indonesia bertajuk Ang-garan Jakarta melonjak…Unggahan pesan ini menjadistimulus respon followernya.Tercatat sebanyak 333 jumlahfollower akun GM memberi-kan respon terhadap pesanposting GM yang dianggap-nya sebagai suatu stimulus

untuk berkomentar sehingga respon yang diberikan berjumlah 333,kemudian 777 follower meneruskan pesan tersebut ke followernyadan sebanyak 702 memberikan icon hati sebagai bentuk sukaterhadap opini GM. Respon yang diberikan follower beragam namunlebih banyak kepada hal negative, tidak setuju dengan pendapat GM,walaupun opini GM merupakan kritik terhadap PemerintahanProvinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan gubernur baru.

Respon follower diwujudkan dalam kata, gambar, dan bahkankadang tidak focus atau merespons kepada pembahasan isi twit GM.Tapi sekadar tampil, memaki, menggunakan bahasa kasar, tak ber-etika, atau memberikan opini kepada yang bukan subyek pembahasan.Seperti terlihat pada gambar berikut. .

Tengkartwit follower terjadi karena follower “pendukung’

Gambar 4: Opini GM mengenaiAnggaran Jakarta pada 7 Mei 2018

351Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 31: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

gubernur tidak rela denganpernyataan GM, sementara fol-lower lain sependapat dengankritikan GM. Follower punmemanfaatkan teori AgendaSetting, berupaya menggiringopini baru seperti terlihat padagambar 5 yang sebenarnya tidakterkait dengan unggahan GM.tetapi follower ILHAM@Ken-zo_Hermanto-May 11, “RE-LAWAN DAHULU. KOMI-SARIS KEMUDIAN”. inginmengaburkan pesan utama GMdengan memberikan argumen-tasi terhadap keinginan follower untuk menjelaskan apa yang dilakukanpresiden Joko Widodo.

Bagi follower yang sependapat GM, diunggah Fajar Alam-@fajaralam9_ May 7 memuat ilustrasi tikus yang seolah membawakarung berisikan hasil korupsi dengan teks Gak ada Ahok asyiiiiiik,seakan ingin membalas isi twit sebelumnya. Disusul kemudian …te-gakkankeadilan..@KSabililah-May 7 yang mencoba memberikan datadan fakta melalui buku Korupsi Ahok sebagai upaya meluruskananggapan yang bisa terjadi oleh akun milik GM.

Perubahan budaya ma-syarakat melalui kemajuan tek-nologi seperti media sosialmendorong masyarakat me-miliki budaya komentar, se-perti dipaparkan pemerhatibudaya Karlina Supeli, dapatterbaca beberapa komentarfollower menggunakan katayang tak beretika dan menjadibudaya baru masyarakat kitadalam memberikan opini.

Gambar 5: Posting followermemanfaatkan tengkartwit pada

akun GM

Gambar 6 : tengkartwitantarfollower saling mengunggah

ilustrasi

352 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 32: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Temuan lain, adanya fol-lower menggunakan namaCEBONG DICELANAIN#Ganti Presiden@IslamBeneran-May10. Dari iden-titas yang dicantumkan, na-ma akun tampil sekedarmengganggu dan memilikiagenda setting agar publikbimbang atau mengikutikeinginannya untuk gantipresiden. Ujaran yangdiposting pada akun GM se-bagai komentar sebagai be-

rikut, “Emang lo ngga rakus kong.” Follower lain bernama #2019gantipesiden@agusabah1980- May 10, “Pak goen, YTH. Bapak lupaya, anggaran tersebut dianggarkan di era pak jarot. Kenapa Aniesyg di keritik bukan yg menganggarkan? Klo pak gun mengatakantanah abang semerawut, akan saya iyakan krn itu kenyataan. SkrangBanyak2 istighfar ya pak”

Isi pesan follower melalui identitas palsu dengan menggunakannama yang dapat menjadi stimulus follower lain merupakan perwujudanteori agenda setting. Sengaja memberikan pesan tertentu agar isi pos-tingnya diketahui follower lain-nya Mereka berupaya memasar-kan atau menyebarkan keinginan-nya untuk mengganti presiden2019 mendatang. Padahal waktukampanye belum tiba, namunmelalui media sosial “mereka”membuat nama dengan tujuanmengganti presiden.

Akun Twitter milik GM ti-dak melulu bersikan opininya.Beberapa diantaranya me-re-tweeted opini akun lain (gambar 8)

Gambar 7 : Rangkaian kata saattengkartwit

Gambar 8: Posting retwetted GMdari Abdillah Toha@AT

AbdullahToha

353Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 33: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

yang menurut GM layak ditampilkan pada akunnya. Seperti me-retwetted akun milik Abdillah Toha@AT_AbdillahToha-May 4. “Maafngajari mantan panglima. Yang dilarang itu bicara politik praktis,Jendral. Bukan ilmu politik. Supaya tidak ada masjid PDIP, masjidPKS, masjid Golkar dsb. Persamaannya begini. Bicara ekonomi dimasjid boleh. Tapi dagang di masjid dilarang Nabi.”

Retwetted GM terhadap Abdillah Toha menarik stimulus 458 ko-mentar, 2.300 isi pesan diteruskan para follower dan sebanyak 2.900follower menyukai isi pesan tersebut. Respon follower tidak hanyamenjadikan isi pesan GM sebagai bentuk beropini, tetapi lebih kepadabagaimana isi pesan follower diperhatikan oleh follower lainnya. Taklagi mendengarkan pesan tetapi langsung menyampaikan pesan sesuaikehendaknya. Proses komunikasinya hanya berlangsung lebih kepadasatu arah. Bahkan pesan yang mereka sampaikan lebih kepada sifatnyasebagai pendukung fanatic yang tidak berpikir realistis.

Respon follower penuh emosi diungkapkan melalui rangkaiankata dan gambar baik foto, ilustrasi maupun emoji.Seperti terlihatpada gambar 9.

Gambar 9

Ungkapan penuh emosi follower menunjukkan adanya perubahansosial di masyarakat yang tidak lagi mennghargai pendapat tetapilebih cenderung men-judge bahwa pemilik akun adalah orang pilihan

354 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 34: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

atau simpatisan yang menjadi bagian tim sukses pemenangan personildalam pemilihan suara. GM yang dapat dikategorikan sebagai opin-ion leader, karena ungkapan kata yang terkesan berpihak kepadapemerintah tentunya menjadi daya tarik follower yang tak sepahamcenderung memberikan identitas GM sebagai penyebar fitnah,penyebar hoax.

Penyebaran pesan yang memojokkan melalui berbagai akun me-dia sosial terutama Twitter, dirasakan GM. Dalam satu posting Twit-ter-nya, 18 Februari 2013, GM menegaskan, “Sebodoh-bodohnyafitnah adalah memakai akun dgn nama samaran. Tak meyakinkan,sebab tak mau tampil mempertanggungjawabkan ucapan.” Sepertitercatat pada gambar berikut.

Akun GM menjadi a-jang follower tertentu me-manfaatkan sebagai ajangkomentar terhadap berba-gai pesan yang diunggahsekaligus ingin meyakinkanfollower siapa jati dirisesungguhnya GM yangdilihatnya dari pandangan-nya. Berbagai isi komentarcenderung negatif, namunkarena isi postingnya

menggunakan identitas tidak jelas, penyataan yang disampaikannyamembuat pesan tersebut belum tentu benar. Bagi follower harus lebihcerdas mensikapi terhadap isi komentar atau tanggapan yang berasaldari nama tidak jelas karena sesuai pernyataan GM, mereka adalahtidak meyakinkan dan tidak bertanggungjawab terhadap ucapannya.

Beberapa nama dengan identitas diragukan yang memberikankomentar, diantaranya: Sijabrik@gombalMukarjo7, Anti PartaiMonyong Putih@ichwan, haye@haye, MCK 212 - Monyet CabulKabur@DenmasBedjO. Follower di era komunikasi bebas sekarang,tentunya ada pihak tertentu yang ingin dijadikan sebagai industrikomuniasi untuk tujuan tertentu sesuai keinginan pasar.

Gambar 10: Cuitan GM terhadapidentitas Palsu

355Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 35: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

PenutupIsi posting Twitter akun milik GM berupa pemikiran atau pun

me-retwetted posting akun milik yang lain, sering menumbuhkan stimu-lus respons bagi follower-nya. Penelitian analisis isi dilakukan sejak 1sampai dengan 31 Mei 2018 terjadi pro dan kontra terhadap isi pesanyang diunggahnya. Respons follower kadang menimbulkan tengkartwitatau twittwar karena masing-masing merasa benar pemikiran yangdiunggahnya.

Media sosial Twitter menjadi media pilihan individu dalam me-nyampaikan pesan untuk “menyerang” atau memperburuk personalseperti terjadi pada akun milik GM. Serangan opini dengan rangkaiankata serampangan cenderung membully dan tidak beretika mediaini dianggap ampuh dalam menumbuhkan situasi “gaduh” dan inginmendapatkan perhatian pembaca dari follower atau pun pemilik akun.Stimulus respons dalam proses komunikasi pada akun twitter GMterjadi. Banyaknya yang merespon posting karena follower merasa ter-pacu untuk memberikan komentar sekaligus memperburuk danmenjelekkan citra GM.

Perubahan perilaku individu dalam bertutur kata meluntur kare-na emosional sehingga kekerasan ujaran menjadi hiasan setiap komen-tarnya terhadap isi posting. Serangan kekerasan ujaran seakan menjadiagenda setting follower agar public tidak percaya terhadap GM sebagaitokoh opinion leader. Banyaknya akun palsu yang tak beridentitas atauakun pseudonim mengidentfikasikan adanya dorongan dari phiak ter-tentu yang mengumbar opini tidak benar agar public menjadi was-was, tidak percaya dan membenci panutan tokoh yang diikutinya.

Temuan lain, pemikiran atau pernyataan GM oleh follower yangtidak sejalan atau gagal paham terhadap isi pesan, dianggap sebagaiupaya penghasutan atau hoax. GM pernah mohon maaf karena meng-unggah berita yang sebenarnya terjadi beberapa tahun lalu dan bukandi tempat seperti yang disebutkan dalam postingnya. Kesalahan dataperistiwa menjadi ajang bully follower. Pembiaran gagal paham fol-lower terhadap pesan posting GM akan memberikan persepsi yangtidak jelas. Sebaiknya, GM dapat mengklarifikasi terhadap tengkartwit follower. Selama ini, GM membiarkan berlalu seolah tidak adadiserahkan sepenuhnya kepada masing-masing follower untuk memper-

356 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 36: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

cayainya atau tidak. Pernyataan GM, sebodoh-bodohnya fitnah adalahmemakai akun dengan nama samaran.

Kebebasan berekspresi melalui media sosial menjadi kebangga-an di era baru masyarakat Indonesia. Namun, kebanyakan opini fol-lower GM hanya dijadikan “senjata” untuk menyerang dan menunjuk-kan ketidaksukaan. Follower yang tidak beridentitas jelas ini menjadifenomena baru sebagai industri komunikasi yang sengaja diciptakanuntuk menyebarluaskan ujaran kekerasan, kebencian dan menyebaremosi.

Sebagai pemilik akun, GM tidak memberikan solusi terhadappernyataan posting yang diunggahnya setelah mendapat serangan atauopini publik yang ditujukan kepadanya. Namun, GM sebagai budaya-wan dan jurnalis sebaiknya dapat memberikan pembelajaran atau punpencerahan kepada follower yang gagal paham atau tidak memahamipernyataan yang diposting. GM dapat mem-blocked akun-akun miste-rius yang tak beridentitas namun tutur kata yang muncul sangat takberetika. Bagi follower yang tidak mampu menyerap pesan GM tentu-nya dapat langsung unfollow agar tidak mengganggu jiwa emosinyasehingga tidak terjadi “pertempuran sengit” dalam akun twitter. GMmelalui akun Twitter-nya berupaya memberi pencerahan kepada siapapun yang berminat sebagai ekspresi dan aktualisasi diri. Suka atautidak suka bagi follower-nya.

DAFTAR PUSTAKAHarley, John. (2012). Digital Futures for Cultural and Media Studies. Well

Sussex. UK:Wiley-Blackwell.Littlejohn, Stephen W (2002). Theories of Human Communication (3rd,

7th eds) Belmont, California: Wordsworth.Reardon, Kathleen K (1987). Interpersonal Comunication: Where Minds

Meet. Belmont, California: Wordsworth.Sendjaja, Sasa Djuarsa dkk (2016). Teori Komunikasi (Cetakan Keempat).

Tangerang Selatan, Banten; Universitas Terbuka.Soemirat, Betty RFS, Eddy Yehuda (2016) Opini Publik, Tangerang

Selatan, Banten:: Universitas Terbuka.

357Praktik Public Relations di Era Disruptif

Tengkar Twit Follower pada Feedback Twitter....

Page 37: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

https://beritagar.id/artikel/waini/fenomena-unik-di-linimasa-twit-ter-indonesia, diunduh Kamis, 31 Mei 2018, pukul 14.55 WIB.

https://galeribukujakarta.com/karlina-supelli-di-batas-cakrawala/diunduh Senin, 4 Juni 2018 pukul 10.40 WIB

https://news.detik.com/berita/d-1329825/rahasia-goenawan-mohamad-menulis-catatan-pinggir- diunduh Rabu, 20 Juni 2018pukul 02.17 WIB

https://tekno.kompas.com/read/2016/03/21/18021707/Mengintip.Sejarah.Pendirian.Twitter.yang.Penuh.Intrik, diunduhSabtu, 2 Juni 2018, pukul 23.05 WIB

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-ungkap-pola-pemakaian-medsos-orang-indonesia diunduhKamis, 21 Juni 2018 pukul 02:41 WIB

https://twitter.com/search?src=typd&q=goenawan%20mohamaddiunduh Senin, 11 Juni 2018 pukul 02.50.

358 PR NOW

Tono Purwantoro

Page 38: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

THIS PAGEINTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 39: repository.uai.ac.id...pulan dari hasil penelitian dan kajian teori yang terdiri 20 (dua puluh) artikel yang ditulis oleh dosen, mahasiswa serta para anggota organi-sasi profesi yang

Diterbitkan atas Kerjasama: