Post on 04-Dec-2020
r \
te.~ ._, ..
•
• ·"r--,/ ... -.... -- · ... ··. -:~. ·.·.· .. · .... ·-::-_::.~:~·-
' ·' i '
DAFTJI.R ISI
HAL.
HALAMAN JUDUL
*ATA PENGANTAR
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PEi'JDAHULUAN •• o. o o ••.•••••••••••••••••••••• o ••• e • • • • • • • • 6..
A. PENILIHAN JUDUL PENELITIAN •••••••••••••••••••••••••o 6.
B. METODA DAN SISTIMATIKA •••••••••••oooooooooooooooo•• o. C. TUJUAN PENELITIAN ••••••••••··············•••••••••• 9•
TEORI PENDIDIKAN UTOPIA ............................... 10.
B. CIRI-CIRI PENDIDIKAN UTOPIA ••••••••••••••••••••••••19•
C. CIRI-CIRI ANAK DIDIK •••••••••••••••••••••••••••••••}0.
D. CIRI-CIRI GURU •. o o. • • ...................... o •••••• •.• .39 •
E. KESIJ.1PULA.N ••••• o •••••••••••••••• " •••••••••••••• - ••• • 37..
TEORI PENDIDIKAN DI INDONESIA .OOOOOOOOOOOOOOQOOOOOe 3~·.
B. TUJUAN PENDIDIKAN ·····~··························· 4).
C. KONSEP PENDIDIKAN DI INDONESIA •••••ooooooooooo-oooo
D. KESIMPULAN ••••••••• o ••• o •• o • o ••••• o. o o •• •• o o •• •••• 52. •
SUHBANGA.N TEORI PENDIDIKAN UTOPIA •••••••·······••o••
DALAM PENDIDIKAN INDONESIA ••••••••••••••o•••••••••••
A. PENGANTAR [" t.:
••• Q 0 • 0 0 0 0 • 0 0 0 0 0 0 !) 0 0 0 0 0 • 0 • 0 • 0 • 0 0 • 0 •• 0 •• 0 • • • ..1,:) •
B. PENERAPAN TEORI PENDIDIKAN TJ'roPIA • o ••••••••• o •••• •
DALAM PEMDIDIKAN DI INDONES'IA ..... o o o • o o •• o o ••• u •
c. Pl?JftJTUP' • • o o • o o o o o • o o o o o ·o o o 4 o o o o·o o • o • • • • o • • -• o • 0 0 0 • •
5V· 6~.
) ~ '1 ;
DAD V KESIHPULAN • • • • o • «1 o o o • • o • o o o o o o II'' o • o o • e· • p u o o g o a I) o o c o
A. SUHBMTGAN R.HG. RANGGA\1/J.RSITA
PADA PENDIDIKAN HENTAL IJANGSA eae•oooCJoooooou••o
B. SUHBANGAN R.NG .. RANGGA\vARSITA
PADA PENDIDIK.ll.N YANG IDEAL .... ~ ... o o •• o ••• o o ... o o. 72•
C. SUHl:.l'd\TGAN R,.NG .. RANGGA\"JARSITA BAGI SASTRA •• o .... 7L1-.
D. SUHIJANGAN R.NG. RANGGAv/AJ:(SITA PADA FILSA1TAT .... • 75 •
E. PErJUTUI) •• lil •••• o ••••••• • •• o o o • ••• • o • •. • • • •• • • • o • ?5 •
--··
. •· .. ':':A • I
. ~-KATA FENGANTA~ . .
................
Dengan mengucapkan syukur ke ha.ditat Tuhan Yang Ma.ha Kuasa kami
dapat menyelesaikan penelitian kami yang berjudul : Sumbangan Ka yu
R.Ng .• lttt.ngga"Vrarsi ta to;_. tunc; Hocrarr. UtoiJia kopada Pendidikan.
Penelitian ini bertujuan
1. Memenuhi kewajiban kami sebagai warga Universitas Gajah Hada
untuk mengadakan penelitian.
2. Membantu merumuskan sistem pendidikan yang digali dari »emik:ren•
·. pernik iran para pujangga Indonesia sendiri.
3. Membantu Fakul tas Filsaf'o.t Universitas Gajah Nada dalam usa .. <:·.
merumuskan pemikiran kef'ilso.f'atan Indonesia.
Terimakasih yang sebesar•besarnya H:a!f.i sampaikan kepada $emua pi-
hak yang telah membantu kami dalam penelitiru1 ini.
Mudah-mudahan laporan ini ada manfaatnya.
Penyusun,
1.Dra. Endang Daru i Asdi
2.Drs. Sri So~pra
lvirodinin~t
.ft , I
PENbAB'ULUAI'I
A.. PENILIHAN JUDUL I'ENEI1ITIAN o
R.Ng. Ranggawarsita hidup antara tahun 1802 - 1874. Angka ini dida
kan pada a.ngka taht'.n yang di tuliskan pada batu marmar di bawe.h pat
beliau yang terletak di depan museum Radya ~ustaka Surakarta. Di a as
marmar itu ditu1is kata-kata sebaeai berikut :
"Lahir kira-kira 1802 dan 1r1af'at kii'a-kira pada tahun 187411 •
H.Ng. Hangga llal1 Gita adalah cucu H.'f'oSastranagoro atau lebih diken
sebagai Kyai Yasadipura II. J"adi di de.lam diri R.Ng. Ranr;gauarsi ta
mang dikenal senanc; menuntut pengetahuan. i1.11g.He.ngga\1arsi te. p,erna
berguru ke hampir semua pesantren yang besar di ja\·ra Timur •. Uahkan
ada yang memceritakan pernah berguru ke India dan Sri langka.
Karya H.Eg.Rangga1r1arsita pada umumnya ditulis antara tahun 184b - 860. I
Hasil karya. H.I'Yg.Rangga\'larsi ta sehag:i.an ;Jesar telah di terbi tk$.D i
kurang lebih 60 h.asil karyanya seba.g:i.an m8rupakan karya asli ~n s -
bagian lagi_ cerupakan al:i.h bahasa, tafsir a tau penj elasa.n dari ki ta' -
'
ki tab jaman ke.susasteruan Ja1r1a Kuna ;tang menggunakan bahasa Kar,vi.
Pada \-raktu membaca )uku-T)uku ke.rya n.Ng.Hangca1rtarsita akan dap~t dj-
ketemukan c:i.ri-cid. sebagai berikut :
1. Henggunakan kat~: .... kata. yanc menarika
2. Urutan jalan ceJ.•:i..ta. atcm rengetahuan yang dikemukakan muda.hi dii uti.
3. Selalu meninjau dengan menda:Le.rt setiap hal yanG dikemukaka1~.
4o Pengeta>.uan y;3.nr.; dikemukakan 11eli:;::'uti pengeta.huan keduniaa~ dan
keakhere.tan.
1
D:ftantara hasil .. ha.sil karya R.Ng.Ranggawarsita yang jumlahnya banyak
tadi ada bebcrapa buku yang berperanan penting dalam penelitian ini
yaitu :
1. Hidayat-jati
2. Kalati.dha . 3. Jaka Lodhang
4. Bharatayuda
5. Paniti-sastra
6. P8.1'110ring Ka\1Ula-Gusti.
Duku-buku karya R.Ng.Ranggawarsita pada umumnya berisi ajaran yang
optimistis. Optimis dala.m arti adanye keyakinan bahwa pada akhirnya
kebenaran dan kebaikan tetap menja.di nilai hidup yang mampu mengalah,_
kan keburukan. Tujuan hidup dan cita-cita luhur manusia akan dapat di-
capai apabila diusahakan dengan tekun de.n berhati-hati.
Duku-buku karya H.i7g.i<ane;ga\mrsita ba.nyak memt>erikan tuntunan dan ha-
rapan dalam menghaclapi hulangan-halansan hj.dup.
Karena hasil meneli ti me:aunjukkan bah\1Ta isi buku karya R.Ng.Rangga
warsi ta banyak manfaatnyroyterutnma tuntunan di dalam menghadapi berat
nya halangan dalam rangke. mencapa.i sesuatu tujuan,maka penelitian ini
akan berusaha menemukan tuntunan,petunjuk sang pujangga yang dapat di-
manfaatkan untuk memmjang progrv.ti1 pendidikan pemerintah.
IJebih lanjut dalam beberapa buku hasil karya R.Nr;.Range;avarsi ta banyak
diketemukan persepsi tentang datangnya jaman keemaaan. Persepsi terse-
but didasarkan kepa.da kemampuan pribarii R.Ng.Rangga\rarsi ta untuk me-
nangkappetunjuk Tuhan. Akan tetapi dalam buku-buku tersebut tidak ada
yang menceritakan kapan petunjnk 1\than :i.tu diterimao Karena itu perse})Si
H.Ng.Rangga\'iar::dta tentang jamaat keemasan tersebut dalam penelitian i-
ini kami masukkan dalam istilah utopia. Utopia dalam arti suatu pra
duga yang semuanya hanya didasarkan spekulasi batiniah,sehingga ham-.
pir sama dengan fantasi.
Hanya saja fantasi yang dituliskan oleh R.Ng.Ranggawarsita banyak di
yakini orang terutama warga masyarakat Jawa,sebagai suatu yang nanti
nya benar-benar akan terjadi.
B. METODA DAN SISTIMATIKA.
Dalam penelitian ini kami menggunakan metoda analisa abstraksi.
Metoda analisa abstraksi berpangkal dari hal~hal khusus yang termuat
di dalam pupuh-pupuh syair masing-masing buku.
Langkah selanjutnya dari kesimpulan penelitian masing-masing pupuh ta
di dicari tuntunan atau ajaran yang tersirat atau mencari maksud sang
pujangga.
Lebih lanjut inti yang tersirat dari masing-masing buku tadi setelah
diteliti kemudian ditabulasikan,digolong-golongkan dan disusun seoara
sistimatis logise Sistimatika logis memberi prioritas dalam urutan mu
lai dari pengertian umum diikuti pengertian yang makin mengkhusus.
Maka hasil penelitian ini disusun dengan sistimatika sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Bab II Teori Pendidikan Utopia
Dab III Teori Pendidikan di Indonesia
Dab IV Sumbangan Teori Pendidikan Utopia di dalam Pendidikan Indonesia
Bab V Kesimpulan.
9
C. TUJUAN PENELITIAN.
1. Dalam bidang pembangunan.
Haail penelitian ini diharapkan mampu merumuskan tuntunan bagi pem
bangunan mental,terutama pembangunan mental melalui pendidikan for-
mal dan pembangunan mental bangsa Indonesia pada umumnya.
2. Dalam bidang ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menemukan pengetahuan seba-
gai berikut :
a. Teori pendidikan yang ideal
b. Dasar nasional bagi perkembangan kefilsafatan Indonesia
c. Dasar nasional bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia.
' 111 .. • • ....
.. . . .
·-· , .
.•
...
•vee s'
10
DAJ3 II
TEORI PENDIDIKAN UTOPIA
A. NEGARA UTOPIA.
Dalam karya yang berjudul rrsabda 1-'rana\·Ja•: R.Ng. Rangga'vrarsita menu-
liskan persepsi tentang jaman keemasan. Datangnya jaman keemasan di-
dahului oleh gejala-gejo.le. kemasyarakatan yang ditulis l)ada bait 16
sebagai berikut :
11 Rasanira "'us karasa yekti,
kesuk sakine panguuasanira,
hyane maha mulya kang ga"l"re,
ala kalawan ayu,
sadayaning tumitah urip,
\'lahyune e;ya turd ba,
barkahe Hynns Asung,
tyasira sagung agesang,
kukuh bakuh mbek a.rya lulus lestari,
salamet pra tumi tahti.
1.1
Dalam bahasa Indonesia :
Perasaan telah tersentnh oloh kesadaran tentang kekuasa.an Tuha.n yang
membuat baik dan buruk. Hanusia adalah makluk ciptaan Tuhan.
Tersentuhnya perasaan ini segera diikuti datangnya wahyu yaitu datang
nya rahmat 1'uhan.
Hahmat 'l'uhan yang menyebabkan hati setiap orang percaya bah~ta hidup
ini akan selalu terjaga kelanesungannya.
Analise. :
Dari isi syair bait 16 ini rlapat ditangkap keinginan sane; pujangga
untuk menunjukkan gejala kejh.raan yang terjadi pada diri oramg ba
nyak sebagai pertanda ~laktu akan datangnya masa keemasan yang di
rahmati Tuhan. Gejala tersebut berujud kesadaran yang tunfbuh pada
setia.p orang tentang kekuasaan Tuhan yaitu pencipta yang mampu mem
buat baik dan buruk. !Cesadaran tentang kuasa 'l'uhan tersebut memberi
kan kemantapan he.ti u.ntuk berusaha menjaga kelangsungan hidup kema
nusiaan.
Gejala datangnya keaadaran lilanusia tersebut diikuti gejala sosial
seperti ditulis pa~a bait 17 dan 18 sebagai be~ikut
11Karkating tyas ar:t'.nt; nuju r.tar:i.ng,
sreping nala sar.lining ka'"IUla,
_, ·~·l·'...i'i''tf!tt t*
yuwana sapiturute,
lyan praja samya sayuk,
rumeksa mring sakehing urip,
mirut larut suranya,
saenggon-enggon mangguh,
kajen keringan ing angga,
gegarane pada rahayuning budi,
dumadi arya mulyau.
11Karkating tyas amung nuju maring,
sreping nala santining ka\'rula,
yuwana sapiturute,
lyan praja samya sa~uk,
rumeksa mring sakehing urip,
mirut larut suranya,
sanggon-enggon mangguh,
kajen keringan ing l\,1lgga,
gegarane padha rahayuning budi,
dumadi arya mulya,
Tatu-tatu eamya tuntun samit
lelarane waluya suh eirna,
tyas kang mung p;ril]Jltin bae, ·
ginantyan sukeng kalb~,
saparan gung weh seueng kapt,,
tunana ambek a1"da,
ngantuk nemu kethuk,
kang isi di:.lllr. ka..111U'YI-l1t
12
·~ -
suka-suka aagunging para dumadi,
begjane wuwuh prapta"•
Dalam bahasa Indonesia :
Kehendak hati selalu tertuju kepada ketentraman dan keamanan hidup ber-
sama. Dengannegara lain hidup damai dan kerjasama dalammemenuhi kebu-
tuhan hidup,dengan f!aling menghormati. Semua berpegang kepada kebenar ..
an dan tertuju kepada kesejahteraan hidup yang mulia.
Kekecewaan-kekecewaan dan kekurangan-kekurangan menghilang aemua.
Sakit yang diderita menjadi sembuh. Tidak ada lagi hati yang bingung.
Kehidupan yang menimbulkan keprihatinan berganti dengan kegembiraan.
Semua kegiatan selalu mendatangkan kegembiraan. Watak angkara juga meng-
hilang. Semua kegiatan akan mendatangkan penghasilan. Setiap wargane-
gara selalu bergembire.,karena keuntungan yang selalu berlimpah.
Analisa
Bait di atas merupak~n gambaran keadaan hidup maayara~at dijaman kee-
masan. Pada masa keemasan itu setiap orang mendambakan kehidupan ber
sama yang aman dan tenteram. Keinginan untuk berkehidupan yang aman
dan tenteran itu bukan hanya di dalam nega~anya sendiri saja,tetapi
deagan negara lain jur,h dijalin kehidupan borsama yang damai. Dengan
negara lain selalu bel;:Jrja aama d~\am usa.ha memenuhi kebutuhan hidup
masing_masing. Semua :}ekerja eama dengan benar dan saling menghormati
dengan berpegang ~ep~da tujuan h~•P bersama yaitu kesejahteraan untuk
hidup secara mulia.
Kekecewaan hati terh~dap o~ana(l~ dan terhad~p kehidupan telah ter• ·/· ..f
hapua. Kekurangan, ... ke:r.urangan dal- 111emenuhi kebutuh~ hidup telah ti-
dak ada lagi. KthidUf>M yang bias~tl\)'a selalu;Aeai,mbulkan keprihattnan
berganti dengan kegembiraan.
Semua kegiatan orang selalu mendatangkan kegembiraan.
~einginan yang berlebihan dan rasa iri telah hilang dengan sendirinya,
karena setiap orang selalu bergembira menikmati hasil kerjanya yang
mendatangkan penghasilan yang berlimpah.
Berikutnya pada bait 19 berisi khusus tentang gambaran keamanan dan ke
tenteraman sebagai berikut :
"Amung pada tinumpukan sami,
bandha donya tanpa rinareksa,
rerusuh trus sirna entek,
dadya sadayanipun ,
raja-kaya cinancang njawi,
tan srana dipun tengga,
salamet lestantun,
tan ana kang munasika,
durtaning rat wus larut mirut angisis,
sumingkir langkung tellah11 •
Dalam bahasa Indonesia :
Harta kekayaan melimp~ tanpa perlu dijaga telah aman. Semua keburuk-
, .. .-.
15
kan telah len;yap semua~ Semua binatang ternak yang dipelihara di luaJ"
rumah tidak perlu lagi ditunggu~semua tentu aman tanpa ada yang meng
ganggu atau mencurinya. Semua keburukan hilang menyingkir jauh.
Analisa :
Dalam bait di atas sang pujangga bermaksud menunjukkan,bahwa dalam ja
man keemasan orang hidup makmur. Dalam jaman keemasan orang hidup aman.
Dalam jaman kee~asan orang hidup tenteram terhindar dari keinginan
buruk. Dinatang ternak tidak perlu lagi digembala cukup ditali di luar
rumah.
Di sapping keadaan kemasyarakatan pada bait 21 dituliskan tentang hu
bungan antara rakyat (bawahan) dengan pimpinan sebagai berikut :
11 Ningga.l marang pakarti tan yekti,
teteg tata ngastuti perentah,
tansah saregep mring gi\\'le,
ngandhap lan luhur jumbuh,
baya ana ccngil-cinengil,
tut-runtut gol~ng karsa,
sakehing tumU\\fUh,
wantune wus katarbukn,
tyase wong sapraja kabtih mung arjanti,
ti ti mring reh utama''•
Da.lam bahasa Indone.'3ia :
Setiap orang menjaUhi ~ekerjaan tercela dan dengan sepenuh hati taat
kepada pemerintah. Setiap orang rajin dalam menunaikan tugasnya.
Antara bawahan dar._ piml'tnan selalu terjalin kesesuaian. Tidak pernah
terjadi cela-Jle!1cel41. l&r;l.kyat dan pemer:i;ntah ber.je.lan bersama dan se-
irama ata.s dasar kehendak dan tujuan yang sama. Setiap aktifita.s yang·
tumbuh menunjukkan adanya kesadaran semua warganeeara terhada.p keeejah
teraan bersama. Semua berhati-hati dan memattihi peraturan dengan baik.
Analisa :
Pada bait di atas sang pujangga menggambarkan,bahwa pada jaman keemas
an rakyat selalu taat kepada pemerintah. Kewajiban bertaat ini tumbuh
dari kesadaran untuk bersama-sama pemerintah menunaikan tugas dengan
sebaik-baiknya. Rakyat dan pemerintah selalu satu;satu kehendak dan
sa~u langkah perbuatan. Satu kehendak dan satu langkah dengan kesadar ..
an untuk bersama-sama menuju ke kehidupan yang sejahtera.
Dalam usaha mencapai tujuan hidup itu perlu berhati-hati dan menurut
jalan yang benar dan baik.
Setelah menuliskan tentang ketaatan rakyat kepada pemerintah,pada ba
it 22 sang pujangga menuliskan tentang para pimpinan pemerintah seba
gai berikut :
11 Ngratani tJring saindhenging bumi,
kehing para manggalaning praja9
nora ke\..rran nandukoke,
pakarti agal lembut,
pulih kadi duk jaman nguni,
tyase wong sanaga~a,
teteg teguh-teguh,
tanggon sabarang sinedya,
datan pisa~ngucira ing lair batin,
kang kesthi munc reh arya11 •
..~
1'7'
Dalam bahasa Indonesia :
Para pimpinan pemerintahan di manapun selalu cakap dan bijaksana dalam
menangani pekerjaannya.
Cakap menyeleeiikan pekerjaannya dan bijakeana mengatur bawahannya.
Tekad hati seluruh \mrganegara telah kembali seperti sedia kala. Semua
nya mantap,tanggon dan teguh kepada cita-cita dan tujuannya. Tidak ada
pirnpinan yang mengecewakan dalam hal kecakapan dan kebijaksanaannya.
Semua pemikiran selalu dilandaskan kepada peraturan yang benar.
Analisa :
Pada bait di atas dapat dimengerti,bahwa sang pujangga ingin menunjuk
kan bagaimana seharusnya pimpinan pemerintahan.
Menurut bait di atas pimpinan pemerintahan seharusnya memenuhi syarat
sebagai berikut
1. Cakap artinya mampu menunaikan tugas
2. Bijaksana artinya mampu mengatur ba"rahannya
3• Teguh ar-~inya mempunyai tekad yang mantap
4. Tanggon artinya bertanggung ja\'rab terhadap usaha pencapaian tujuan
5. Cakap,bijru{sana,teguh dan tanggon berlandaskan kepada peraturan
yang ada.
Dalam karya lain yang merupakan gubahan dari karya jaman Jawa Tengah
an yang bernama serat Panitisastra pada b~it 41 dan 65 juga dituliskan
gambaran tentang J?imi>inan pemer;lntahan sebagai berikut
liKa\'lan praka\'lis D':una.riksaning ra tu,
dhateng wadyabala ingkang labet kagunan,
lan kekendelan punika,
kedah ingulatan po.n4;unelipun,
yen pamarikaaning kanyana,
ingkang rumiyin dineler pinalu,
ingejer lnn ginemblengan panyamuring sang ratu,
yen anebihaken uta'\'li anyelakaken,
bala panyobaning kawan prakawis inggih punika,
estri arta kendel lan kasagedan.
Patraping rntu badhe angganjar dhumateng,
bala punika prayogi kapituhua,
kawikanana saking kaprawiranipun,
lawan putusing kagunan,
patitising wicara utawi,
tatasipun yen kautus,
dados boten anguciwani,
ganjaran dumunung ing damelipun,
anggenipun angreh wadya11 •
Dalam bahasa Indonesia :
Empat macam pertimbangan bagi seseorang raja dala~ menilai bawahannya.
Bawahan yang pandai dan pemberani masih perlu diperhatikan perbuatan
nya. Yang terlebih dahulu diuji a.dalah kepanda:\an dt>.n keberaniannya.
Caranya menguji dengan memberi tugas.yang memerluka~ kepandaian dan
tugas yang memerlukan keberanian. Sela.njutnya diuji t~engan wanita dan
uang. Penilaian didasarkan kepada perbuatannya :raitu menjauhkan diri
a tau tidak kepade. \'lani ta, uang,keberanian dan kepandait-.n-ketrampilan.
Pertimbangan raja apabila akan memberi an~gerah kepada pembantunya
adalah dengan memperhatikan \'lataknJ{l yang '>erwira, ofeingkat kemampuan
kepandaian,kete~atan b~rbicara dan mo•unail~an tuga•nya. Semua itu me-
19
rupakan syarat. Anug_erah yang diberika.n tergantung kepada cara kerja
nya yaitu kocakapan mengatur bawahan.
Analisa :
Dari bait di atas dapat diketahui, bahtta seng pujangga ingin mengemuka
kan pandangan tentang pegawai tinggi yang pantas menjadi pembantu de•
kat raja dan pegawai tinggi yang pantas menerima penghargaan.
Sang pujangga menunjuk syarat bagi pegawai tinggi yang pantas sebagai
berikut :
1. pandai
2. berani
3. susila
4. per\'lira
5. cakap.
Dari kelima syarat ini yang paling menentukan adalah syarat kecakapan.
Cara membuat penilaian ada 2 macam yaitu :
a. Menilai persyaratan satu sampai dengan empat yaitu kepandaian,ke~
beranian,kesusilaan,dan keperwiraan dapat dengan diuji secara lang
sung. Seorang pegawai diuji dengan diberi tugas,dihadapkan dengan
wanita dan dihadapkan dengan uang.
b. Henilai persyaratan kelima yaitu kecakapan tidak diuji secara lang
sung tetapi dinilai melalui pengamatan.
Yang diamati adala~ ketrampilannya mengatur bawahan.
B. CIRI-CIRI PENDID!K\N UTOPIA.
R.Ng.Rangga\'larslta dalam buku 11Pamoring Kr.wula.-Gueti 11 pada. pupuh I
------~..-.-,
bait 2 da.n 4 menulis sya.ir herikut
11 Heh ta rieang dwijatmaja sa.m:t,
parsudinen dadining parasdya,
pinrih aywa. kangsi kecer,
cangkok lan isinipun,
yen kecera salah sawiji,
sayekti dadi tuna,
tiwas angguguru,
durung wruh ing pamorira,
moring semu prasemon,
gaibing \vidi,
datan kena rnadaya.
Sakamantyan denira angudi,
widadining ingkang saniskara,
kara.na tan kena mleset,
surasaning kang ngelmu,
nora kena madayeng janji,
janjine mung sapisan,
purihen den kurnpul,
Gusti kalawan Kawula,
dumadine dinadnk,
bisa umanjing,
satu mungging rembayan''•
Dalam bahasa Indonen5.a :
Kepada para murid semuanya, berusahalah uu·~uk menoapai cita-cita.
20
21
Perlu dijaga jangan sa.mpai ada yang terlewatkan 9tempat dan isinya.
Apabila salah satu tercecer akan menyebabkan cacad dalam menuntut pen
didikan. Hal ini disebabkan belum mengerti kesatuan antara perumpama
an tadi yaitu tempat dan isi. Kegaiban dhat rahasia tidak perlu me
numbuhkan keragu-raguan. Perlu dengan bersungguh-sungguh mengusahakan
kelangsungan persatuannya,dan jangan sampai terjadi yang satu berbe
da dengan yang lain. Dalam hal menuntut ilmu jangan sampai ragu-ragu.
Syaratnya harus menjaga terjadinya persatuan antara Gusti dengan Ka
wula. Kesatuan itu ialah menyatukan pendapat dari dua hal yang ber
beda tersebut.
Analisa :
Pada bait di atas sang pujangga memberikan petunjuk,bahwa cita-cita
seorang murid yaitu untuk menjadi pandai tidak akan terwujud dengan
sendirinya. Cita-cita itu hanya dapat terwujud melalui usaha yang
sungguh-sungguh. Yang pertama kali diusahakan adalah persiapan diri.
Persiapnn cliri meliputi dua hal yai tu persiapan lahiriyah dan persi
apan batiniah.
Apabila salah satu tidak aiap,maka akan menimbulkan kekurangan-keku
rangan. Agar tidak timbul kekece\llaan perlu sel4l.lu dijaga agar lahir
dan batin selalu satu. Yang dijadikan pedornan adalah kehendak yang
tumbuhdari batin. Ke.endak batin yang selalu tidak ragu-ragu dalam
usaha mcncapai cita-cita.
Kein~inan lahiriyah dan kehendak batiniah jangan sampai timbul perbe
daan. Kesatuan laltir-batin adalah kesatuan tekad antara dua hal yang
memang berbeda te~eebut dnlam usaha mencapai cita-cita yaitu menjadi
manusia yang pan~ai.
22
Lebih lanjut tentang pentingnya persiapa.n diri tersebut ditulis pada
bait 6 sebagai berikut :
11Anyoroti padhanging Hyang Rmti,
isining rat karatan sadaya,
yekti tan ana petenge.
nanging arang kang nggayuh,
gayuhane tepa-palupi,
pilih-pilih kang nyandhak,
sarkaraning madu,
dudununganing aninang,
nora adoh nora pcrak,
sedheng ugi,
gepokane tur cekap11•
Dalam bahasa Indonesia :
Matahari bersinnr menerangi seluruh penjuru dunia,sehingga men~hilang
kan kegelapan. Akan tetapi jarang yang mampu mencapai tingkat pcrutl
pamaan tersubut. Hanya sedikit orang terpilih yang berhasil mencnpai•
nya. Hanya sedikit yang mengerti isinya madu.
Sebenarnya isi tersebut bertempat pada manusia sendiri. Letaknya ti
d.ak jauh,tidak dekat,tidak pula cukupan,teta:pi pertaliannya erat.
Analisa :
Kesiapan lahir-bat:.tt akan memudahka.l\ manusia dalam usaha menuntut pe
ngetahuan. Tidak a4a lagi hal yang g~lap,tidak ada pengetahuan yang
sukar ditangkap. J>.kan teta:pi kesatltan lahir-batin tersebut mernang su
kar,karena itu tidak banya!t yang berhl\,sil mencapainya. Digambarkan
jarang orang yang mampu m~nangkap lotek manisnya madu. lsi manusia
sebena.rnya bertempnt pado. diri manusia sendiri. Meskipuu bertempo.t pa
da diri manusin sendiri 1 tetapi suko.r diketahui. Tempa.tnya tida.k mudah
diketahui,tetapi selalu menjadi satu,terleka.t kepada manusia.
Lebih lanjut dalam buku 11Panitisastra11 bait 14 dituliskan sebagai be
rikut
11Tiyang punike. sampun ngantos tanpa saraya,
samukawis pandamelan amendeta saraya ingkang prayogi,
kawikanana ing nalika sang naga amrih saraya,
dateng sang Hyang Guru tansah angabekti,
sarehning bade kamangsa ing garuda,
lajeng kumalungkung minggah,
sarta mulet wonten jangga.ning Sang Hyang Guru,
sarong garuda dateng teka sareh aningali naga,
lajeng nembah sangking nginggilH.
Dalam bahasa Indonesia
...
Orang hendaknya selalu berusaha. Kesemuanya hendaknya dikerjakan de
ngan menempuh usaha yang baik. Ambillah contoh usaha yang dilakukan
oleh seeker naga. Naga tersebut selalu patuh dan penuh hormat kepa.~a
Sang Hyang Guru. Akan tetapi karena naga tersebut akan dimakan oleh
garuda,maka naga terpaksa berbuat kurang hormat. Naga bera.ni meraya.p
nnik dan mclingkar di leher Sang Hyang Guru. Melihat na.ga berada di
leher Sang Hyang Guru,maka hilanglah niat garuda. Garuda tersebut ke ...
mudian menyembah dari angkasa.
Analise. :
Pe.da bait di atns digambarkan bagaimana usaha seeker naga untuk me-
.24
nyclamatkan diri dari kejaran garuda yang ingin memangsanya. Naga yang
sel.ulu hormo.t kepada Sang Hyo.ng Guru terpaksa mem~eranikan diri me
lingkar di leher.
Demikianlah gambarun usaha untuk mencapai cita-cita. Setiap orang hen
daknya selalu berusaha dengan sungguh-sungguh. Setiap kesukaran tentu
dapat diatasi dcngan usaha yang sungguh-sungguh tersebut. Cita-citn
menjadi orang pandai memang tidak mudah. Kesukarannya tersebut digam
barkan,dengan berat hati seorang murid yang patuh terpaksa menempuh
cara dengan duduk di :pundak gurunya.
Berikutnya dalam bait 15 dan 16 digambarkan bagaimana seharusnya sa
orang murid borcita-cita dalam hal menuntut pengetahuan,yaitu
'PPatraping anak punika anuta ing bapa ing sacia.melipun,
lan kasagedanipun ingkang prayogi dipun tula~,
kawikanana ulam loh kadasta,
bajul bulus penyu salira lan sapanunggilipun,
punika analdpun boten siwah,
ulam \llau tigo.nipun tanpa enggont
boten rineksa boten dinulu,
ponyu punika tiganipun,
boten kaangen-angen lan boten katingalan.
Tiganipun bajul boten kantenan panggenanipun,
sareng dumugi mangsa kalaning metes saged medal anakipun,
ing rupa solah miwah samukawis lageyanipun,
punika boten aprabeda kaliyan bapakipun,
wan gaul manungsa awisa, .
ingkang kados makaten,
dipun emban dipun emong dipun upakara,
tansah rineksa kinakudang pinardi ing piwulang,
ewadene awis ingkang sumerep kasaenaning bapa biyung,
punapa kita manungsa badhe kawon,
kaliya.n ingkang sifat ulam,
kadi ingkang kasebat ing nginggil11 •
Dalam bahasa Indonesia
25
Seorang anak hendaknya mengikuti jejek bapaknya. Setiap kepandaian
dan kemampuan lain yang bermanfaat dari seorang bapak hendaknya diti
ru. Perlu diperhatikan gambaran dari kehidupan binatang air seperti
buaya,kura,penyu dan sejenisnya apabila bertelur. Anak binatang air
tersebut sama sepenuhnya dengan induknya. Ikan apabiln bertelur ha
nya di sembnrang tempat dan tidak pernah menjaganya. Penyu tidak per
nah memperhatikan dan menunggu telurnya. Telur buaya tidak pernah di
pelihara dan tempatnya juga tidak di tempat tertentu,tetapi setelah
menetas dan keluar anaknya,maka \ljud si anak,perbuatan dan tingkahnya
sama sekali tidak berbeda dengan induknya.
Contoh ini jarang sekali terjadi pada manusia. Seorang anak sejak ke
cil selalu dipeliha.ra,diraltmt,ditimang-timnng dan dididik baik-baik,
akan tetapi jarang yang mengerti kebaikan orang tuanya.
Apakah dengan demikian manusia akan knlah apabila dibandingkan dengan
binatang yang hidup di air tersebut?
Analisa :
Dari isi bait di atas dapat diketahui bahwa sang pujangga bermaksud
menunjukkan bahwa seorang anak hendaknya meniru sepenuhnya kebiasaan,
kepandaian dan kema.mpuan orang tuanya. Maka idaalnya seorang murid
hendaknya bercita-cita menjadi pandai dan berkemampuan sama dengan
gurunya,sebagaimana gambaran anak kura-kura dan anek buaya akan ber
buo.t dan bertingkah sama sepenuhnya dengan induknya.. Anak kura-kura
dan anak buaya tadi tidak pernah dipelihara,diamati dan dididik oleh
induknya,tetapi dalam hal berbuat dan bertingkah akan sama dengan in
duknya. Sedangkan anak manusia selalu dijaga,dipelihara dan ditimang
oleh orang tuanya,maka seharusnya juga sama sepenuhnya dengan orang
tuanya.
Demikian pula seorang murid selalu dibimbing dan dididix oleh gurunya,
maka seharusnya kepandaian dan kemampuannyo. akan sama sepenuhnya de
ngan gurunya..
Lebih lanjut pada bait 24 dan 28 sang pujangga menggambarkan tentang
pentingnya pengctahuan bagi hidup manusia sebagai berikut :
"Oweling tiyang anem mukti yen tan sageda.n,
sa.nadyan bagus sawarninipun sugiha. sarwa busana,
raja barana ugi tanpa darnel,
punapa. malih yen botmi saged ing sastra,
saestunipun kucem jayaning wadana,
upaminipun kadi sekar tepus,
amrengangah nanging tanpa ganda,
Sakubenging pandeleng ingkang leras saleksa depa wicalanipun,
lepasing swaranipun bendhe : sadasa leksa dhepa,
jebreding gelap ing gagana,
kalih dasa leksa dhepn,
nanging snbdaning aujana,
angebaki jagad sarta sami angalem 11 •
Dalam bahasa Indonesia :
Hambatan bagi pemuda dnlrua mencapai cita-cita adalah tidak dimiliki
nya ketrampilan. Meskipun seseorang berwajah tampan,mempunyai banyak
pakaian yang bagus,banyak mempunyai emas permata,ternyata tidak ba
nyak berguna. Terlebih lagi apabila tidak mengerti tentang karya tu
lis,akan menyebabkan berkurangnya harga diri. Digambarkan seperti bu
nga tepus,meskipun ber\'larna cerah tetapi tanpa mengeluarkan bau.
Kemampuan mata yang memandang lurus sejauh jarak keliling seribu ka
li panjang tangan. Suara bende dapat terdengar sejauh jarak keliling
sepuluh-ribu kali panjang tangan. Kilat halilintar di angkasa mampu
didengar sejauh jarak keliling duapuluh-ribu kali panjang tangan.
Akan tetapi di atas semua itu,ucapan cendekiawan didengar diseluruh
bumi dan selalu dihormati.
Analisa :
Dalam bait di atas sang pujanggn mengemukakan pendapat sebagai beri
kut :
1. Pemuda yang tidak trampil akan sukar oencapai cita-cita
2. Pemuda yang tid~k mampu berkarya tulia akan kurang harga dirinya.
Penjelasannya dikatakan,bahwa wajah tampan,pakaian bagus dan kekaya
an tidak banyak menolong seorang pemuda dalam mengejar cita-cita.
Untuk mencapai cita-cita diperlukan ketrampilan.
Yang lebih penting untuk hidup adalah mampu berkarya tulis,tentunya
perlu memiliki pengetahuan. Seseorang yang tidak ')erpengetahuan,ti•
dak terdidik akan menyebabkan berkurnngnya harga diri. Hal ini digam
barkan seperti bunga tepus yang tidak menarik,karena tidak mengeluar
kan bau. Jadi kepandaian sangat penting bagi manusia. Pentingnya ke
pandaian digambarkrut,bahwa kilat di angkasa yang mampu menjangkau ja
rak keliling sejauh duapuluh ribu panjang tangan,masih kalah oleh ge
ma suara cendekiawan yang mampu menjangkau seluruh keliling bumi dan
selalu dihormati. Gambaran tersebut menunjukkan ideal bagi cendekia
wan yang pendapatnya bukan hanya didengar oleh seluruh umat manusia,
tetapi juga diperlukan dan dihormati.
Lebih lanjut tentang martabat cendekiawan dituliskan pada bait 37 dan
40 sebagni berikut :
nKasugihan punika ingkang dados busananipun kabagusan,
busananing kabagusan punika tata krama,
busananing tata krama punikn kasagedan,
busananing kasagedan punika,
dumunung wonten ing sujana,
ingkang saged angasrepi,
manahipun tiyang sajagad.
Sujana ingkang utami punika dados pangajengipun ingkang,
kapilih ing dewa mila sang sujana punika,
boten kendhat anggenipun amuja ngabekti ing de\1a 1
lan saged angecani manahipun ti.yang sajagad,
ingkang makaten punika sasad,
29 ~-!
sampun sarira dewa,
tiyang ingkang sakti ingkang kendel,
sarta ingkang kasebut jaya ing jagad,
punika adat lebur saking puja mantra".
Dalam bahasa Indonesia :
Kekayaan a.dala.h poka.ian dari ketampanan. Pakaian dari ketampanan ada-
lah tata krama. Pakaian dari tata kra.ma adalah kepandaian. Pakaian
dari kepa.ndaian bertempat pa.da cendekiawo.n yo.ng mamp·u membahagiakan
hati seluruh umat manusia.
Cendekiawan yang uta.ma panto.s menjadi pemimpin.Cendekiawan menjadi
pilihan deua. Karena itu cendekiawan yang utama sela.lu melakukan
ibadah dan mampu membahagiakan seluruh umat ma.nusia. Cendekia.wan uta-
rna seolah telah berbadan dewa.
Manusia yang sakti,pemberani dan semua kelebihann~a,di dunia ini se-
lalu hancur oleh doa dan kata mantra.
Analisa :
Dalam bait di atas ditunjukkan urutan tingkat-tingkatan hal-hal yang
dapat menambah harga diri,martabat ma.nusia yaitu :
1. kekayaan
2. ketampanan
3· tata kra.ma
4. kepandaian.
Kemudian orang yang memiliki kepandaian juga dapat diurutkan tingkat-
tingkatannya. ya.itu
a. cendekiawa.n
30
b. cendekinua:11 yang bertujuo.n untuk kebahv.giaan seluruh umat manu
sia.
c. cendekia1tran utm-aa yaitu cendekia'lrran yang saleh ( taD..t beribadah)
dan bertujuai.1 u.ntuk kchahagiuan soluruh umat manusia.
Selanjutnyo.. yang pantas menjo.di ;:dmpinan e.dalah cendokia\>mn utama.
Setiap kegiato.n cendekia'l-mn utama solalu didasarke.n permohonan kepa
da Tuhan ·dan uce.11annya selalu mendatungkan manfe.at. Na>"'1.usia sakti,
pemberani,dan yang mempunyai kelebihan lain masih kalah nila.:i.nyo. apa
bila dibandingkan dengnn cendekia'lrlan utuma.
C. CIRI-CIRI AFAK DIDIK
Dnlam karye. n.Ng.Hangr;c.vrarsita ye.ng ber(judul 1iHidajat Djati 1; dikemu
kakan syarat-syurat untuk menjadi murid •
1. Yang wajib menjadi murid.
Iki pratelane kane; vtadjib dadi murid,wolung prakara
a. Tedak turun
b. Tung gal bangsa
c. Tung gal agama
d. Tung gal bus a
e. Sum\.l.rup ins sa.stra
f. Fis kalh1at tengah tuwuh
g. Tanpa lelara
h. Tanpa kutjiwa.
Dalam bahasa Indonesia
a. Kelunrga sendiri
b. Harga hc..ntjsD.
c. \Jarga aga.ma
d. 1Iargo. rumptu1 bahasa
e. Dapat menbc.ca de.E me:o.1ulis
f. Helcvmti mnsc. pertum~•uhan
g. Tidak menderita scsuatu IJenyaki t
h. Tanpo. cacat.
2. Yang bcrho.k menjo.di muriel.
lllJenanging dacli t:mricl vJolune: 1Jro.kara".
a.. Nastiti
b. Nastc.pa _...
c. Kulina
d. SantosD.
e. Diuo.sa
f. Engetv..n
g. Santika
h. Lana.
Dalam bahe,sa Indonesia :
Delapan hal yang menjadikan hek menjadi murid yaitu
a. Nastiti,teliti sekali
b. Nestapa,rendah ho.ti
c. Akrab
d. Sentauso..
e. De\'lasa
f.; nerdaya-ingat
g. Hempunye_i ketene.nean hati
h. JVIempunyai kctotapa.I'l hati.
3· Kewajiban nurid.
Pnnganggoning da<li murid• \'lolung prakar!' .•
a.. Angimano.ke,sirik jen ma.idoua.
b. Angatonnkc,sirik jen anapekena
c. Anasti tekclce tsirik jen attglj.r1t1akna
d. Anerangake,sirik jen o.njuala
e. Amusa\rarnta.ke,sid.k jon r>.mijagaha
f. Anggelo.rake, sirik j en angumpet~:~.
g. Anglulusv.ke,sirik jon ar.1hatalena
h. Anindakake,sirik jen angcncngena.
Dalam bc,he.s2. Indonesia :
Murid mempunyai kewajihan sebngai berikut
a. Nengimankan,pantane; moncela
b. Hemperl iha:tkan, pan t.:mg menyembunyikan
c. Hemperhatikan,po.ntang dilalaiko.n
d. nenjelaskan,po.ntang menyesntkan
e. Hemusym1aro.hkan,pantang memutusko.n sendiri
f • Henyiarkc.n, pnntang untuk diri s'endiri
g. Henepe.ti,paJltang membato.lkan
h. l4en[!;erjnknn,po.ntang mendinmko.n.
32
4: Ya11g tido.k l)erhnk ,mcnjadi murid•
Hokal:l.ng dndi nurid,woluhg 11ro.ltara.
n. Eda.n
b. Ajc,n
c~ •.ruta
e,. Disu
f. r?otjah durung clhmsa
g. \Tong tu\'in kang \<lis lali
h. Hong lar<o!. be:.nget kang \lis lali.
Dalan bahasa Indonesia :
:C'idak berhak menjndi murid.
a. Gila.
b • fionl)uny::d po11y~ud t ayan
c. 5uta
d. •ruli
e. JJisu
f. /-i.nak yang heluo do\msa
t::• Orc:tng tua yanE su9.o.h tid<".k ingat
h. Oro..ng sulci t yD.n[c:; sudo.h tiduk ingo.t
D. CIIti-CIRI GURU
;;
Yang waji1) menjndi guru r.1enurut Tianggauo..rsi ta seperti yang di tulis da
lam iiHidayat Djati:• sebagai berikut :
1. Iki prutelane 'I'Tc.djibing uong lmng pantes dadi guru. \'tolung lJrakara.
a. Bo.ngsaning Ai"rirja,tegese ~)angsa luhur,ko.ng isih kadradjo.tan
b. :jangsaning Agamc.,togese 1)angs£>. 'ulame..,kang 'alim ing kitab
c. __ )a.ngso.ning Atapa, tegcse ba;1gsa pandita,kang tansah ulah le.ku
d. Bangsaning Sudjana, tegese ba.ngsa linmrlih,kan?; dadi \>lOng betjik
e. De.ngso.nine; Aguna, tegese bangsa pint or, kang ulah kabisan
f. Do.11:gsaning Prcnrira, tegcse bangs a pradjuri t, kan[S isih ke.sU\"lUr ltapra-
Hirane
g. :Jarigsaning Supunya, togcsc bnngs2. sugih,kang isih kabegdjan
h. 1~angsanil1[t Suso_tya, tegese bungse. tani, k£m.g temen.
Dalam bahasa Indonesia :
Ciri-ciri yang vn,_jib menjo.di guru ada delapan hal :
a. Orang yc;_nc berba:ngsa, artj_nye. bangsc:u·ran ynne mempunyai drajad yane;
tinggj_
b. Orang yang beragama,artinya k<:'.Ul'i1 ulama,yang tahu ako.n kitab-kitab
agnma
c. Orang pertapa,artinya pendcta-pendeta yang selalu berbakti pada
'l'uhnn
d. Orcmg yanc berbudi ,artinye. orang luhur budinya
e. Orang yang borpcngetahuan,artinya yo.ng pandai,ye,ng mempelajari lJe-
ngetnlman
f. Fer\·dra,artinyn prajuri t ynng tersohor keper\draannya
g. Hartauan, artinya orang kaya ycme masih dD.lem keadaan untung
h. Orang yang baik,c..rtinya oran.g-orang tc:.ni yang sunge;uh-sungguh da-
lam menger j olean peker j nanny a.
2. Ycmg berhc:tk menjadi guru.
Dene po.nganggoninc \lOllS dndi guru, vrolunc pra.ka.ra.
b. Paro.mak~.1:ri, tegese p\.1tUG inr; km1i
d. Hardawe.lagu, tegese b5.so. e;a1:1e lemesinc; lclo.gon
f. Mc.ndrc,gunn, togeso sue;:i.h kc.bi,san
S• Hauungkrida, togesc lt:.'.nt:Lp ins panglepasan
h. Sat:'lbogana,togE:so engctan.
f. Handraguna, art~.nyet rnampunyai bnnyak pencetahuan.
g. Nmml1.gkr:i.da 1 e.rtinye. te.jam ckJ.am penikiro.n
h. Sambegana, artinyo. um.dah ingat.
3. Sendi-sendi oreug yanc menjadi guru.
Ugcrinc \TOt<. k:.:tnG dadi guru. uolung pre.kara..
e. Se:t:Jen inc pru1sgrnj:.:mgnn, orct dadi kira-kiraninr; murid
g. Ora ngcndak kagunan
h. Ora anburu aleman,ane;unggul. ... unge;ulakc kapintcrane.
Dalru:1 bahasa Inclonesia :
a. Sayan[; pada muriel, d:i.angga~(l scbagv.i anak dan cucu
b. Rajin mengajar,tidak segan-segan mencajar
c. Tanpa pamrih, tic.Iak mene;harapkan c..p<:'.-apa
d. Hengerti apa yo..nr; dimaksud oleh muriel
e. Tidak menjadi perubicaraan murid
f. Tidak menger,1bc,l iknn pert anyaan
g. Tidak r:.Ienahan
h. Tidak incin diso.nju:o:1g,cb.n tidnk E1ene;agung-ngungkan kepandniannyn..
L:-. Untuk menjr .. di guru yans ba:i.k o.da 8 syarat yang harus dipenuhi.
,
Utamane 'wnc do..di guru, 1:wlung prakara.
o..Hulus ine.; sariro.,ora ana tjntjado
b. Alus inc \·Ji tja:;_~a, orn. sok menisuh lo.n supnta
c. Djatmika ing solcJ:l
d. Antepan Tlebudene
e. Parnmarta lelabuhane
f. Patitis nalare
g. Letjik 1.2-')ete
h. Ora du'k!e pa.kc,reman.
Dalam bahasa Indo11esia
a. Tidak cncad !1ndnn
b. Berbicar2. holus dan SO]?O.i1, tidclr. kasc.r c.an tidnk berkata yang tidak
senonoh
c. ·~ertingkah laku yang baik
d. '1erbudi yang ta.ngguh
e. Hau berkorban
f. Tepat dalam penalaran
g. Berker.1auan yang bo.ik
h, Tidnk mcmpunyai kebiasaan yang jelek sererti minun-minuman keras
danse 1Jagai nyc..
E. ICESIHI•UJ.AN.
37
Negnra Utopia atetu negc.rn. yn.nc dicito.-citakan adulah negara yang mak
mur, aman dan clo.mai. Kchidupan dalam negara ini berpegang 1)ada kebenar
an dan menuju kosejahtcraan. Hal ini dicarJai karena manusia atau rnk
yat di nego.ra tersebut so.dar akan kebesaran do.n kekuasaan Tuhan. Tuhan
tela..h. memberikm1 Re.hr::1atllyn.
Bagi negara yang mengale.mi masa koj[:'.yaan ini tentu sajo. diperlukan kor
ja-sama yane ~)aik antara ra.kyat clan pemerintah. Rakyat taat pada pim
pinan pemerintnh karena pimpinan pemerintah ca.kap dan bijaksana •
Cakap mcmyel&saikan pekerjaan dan bijalcsana r.wngatur bm·mhan, tidak ada
pir.1piuan yanc mengoce\'lakan,ser.lUa memenuhi syarat pimpinan yai tu :
pandai, bcrani ,susila, peruira dan cc..kap. D::-,ri kelima syarnt ini yang
P'mting ndo.lch kecv.kapali.
Untuk mencapa:i. kelima syarat tadi diperluko.n pendidikan ini meliputi
pendidikan moral dan penclidiko.n akal. Bagi seseorang yang ingin po.ndai
dianjurkan untuk menepo.ti ketentuan-ketentuo.n :
1' Dalam usaha soseorang untuk mencapai ci ta-ci ta diharapkan kerja ye.ng
sungguh-sungguh tanpa ra.gu-ragu.
2. Untuk mencapai cita-cita perlu persiapan lahir dan batin.
Lahir bat in harus menjadi satu kebulatan, r.1erupakan tekad yang bulat
Kesiapan lahir dan batin memudahkn.n usahn. menuntut ilmu.tetapi ke
satuan la.b.ir batin· sukn.r dica::)ai.
3. Seorang anak didHc seharusnya meng:Lkuti gurunya.
4. Kalau seseorn.ng tidak memiliki ketrampiln.n,maka orang tersebut ti
dnk dapat mencapai cita-citn.nya,meskipun ia gageh.kaya dan tampan.
5. Manusia perlu mem1runyai kepandaian, me1':1}1Unyai karya tulis agar dn.pat
didengn.r dan dihormn.ti.
6. Kepandain.n merupa.ka.n bcntuk dari tingkah-la.ku.
Seseorang yang pandai, yang mamJ_".JU memba.hagiakan hati manusin., n.dalah se
orang cendekiaunn yang utv..mn. dan patut me11jadi peraimpin. Gendckimran
utama selalu mohon kciJada Tuhan agar kerjanya mendatangka.n manfaat.
I)agi anak didik dan pendid.ik tordapat ciri-ciri khusus agar pendidikn.n
dapat berho.sil dengan baik.
• DAB III
TEORI PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. ART! PENDIDIKAN.
Pendidikan merupnkan ~alah sntu persoalan yang terus menerus mendapat
perhatian manusin. Pendidikan tidaklah sama dengan pengajaran,oebab
pendidikan mempunyai daerah lingkungan yang lebih luas. Pembicaraan
mengenai pendidikan berarti pula meliputi pengajaran.
·o Ada bermacam-macam pendapat atau definisi nengenai pendidikane
- Menurut Langeveld yang disebut pendidikan ialah pemberian bimbing-
an dan bantuan rohani bagi anak yang memerluknn.
- Ahmad D Marimba memberikan batasan seperti berikut :
Pendidikan ialah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik,
menuju ter'Qentuknya kepribadian yang utama 1).
- Prof. Dr. Y. I-Ioogvelt mengatako.n :
Opvocden is de onvahta.ssen ps-l!soon het bekwaan te maken zelf-
standing ziyn levenstaak te volbrengen 2).
(Mendidik ialah memberi pertolongan pada orang yang belum de
wasa,supaya ia kelnk sanggup melaksanakan tugasnya dalammasya
kat) •
....... --.--.... -...... -1). Ahmad D Marimba PengantarLFi~~fat Pendi~ikan Islam~ cet II,
N.O. t1 t·taa.rif Bandy, 1964 p 15.
2). K Casimir & Y E Verheven, ?~edaEO£isch~ EncycloRaedi,deel II
J B Holters,Gromingen p 387.
- Dalam L'nsikJ.OlJedi Indonesia• terdapat dedniid. yang berbuny:i. ·:
Pendidikan; segala l::>ertolon.gen dan :pinpirtah :ra.ne diberikan ke
pad.a anak yang belun1 dt\~1.\liH!l.j l:j\tpaya ke1ak ia sanggup melaksana
kan tur;asnya c1ale.m masyat"a.ka:t 3).
~ Ki IIajar De\V'ahtara herpendapat :
Pendid:lka.n berarti memelihara eJ.~!!J?_~it!:1buh lt~--~£·1~. ~.e!a~j-~.a?. tak
boleh melanjutkan kee.daan kemarin menurut alam kemarin•
Pendidikan adalah E_s_E.)l.?;. ~.e.b.l1.sJ.i1Yaap-L berazas keadab~.t Yakni me
majukan hidup agar .!P_e!l...P.~!.t~~j .d.e!ill.:t...~-~p_~p._u~~~ .. LJ.) •
Derda$arkan pendapat-pendapat tersebut,jelaslah bahwa memberi pendidi-
kan a tau mendidik ialah memelihara, nember:i. pertolongan dan bin'bingan
kepada anak didik menuju ke ked,e\V'asaan jasmani maupun rohani yanr; di-
berikan secara dadar. Jadi pendidikan merupakan proses pembentukan dan
pembinaan rohe.niah dan jasmaniah agar si terdidik dapat menjadi manusia
yang caka11 dan dapat bertangr;ung ... jawab terhadap dirinya maupun terha-
dap masyarakat:;.ya.
Pendidikan sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat,dalam
masyarakat tani pendidikan diarahkan untuk menyiapkan petani-petani
yang ca.kap, sedang dalam r.1asyarakat industri pendidikan diare:hkan un-
tuk menyiapkan ahli-ahli j.ndustri yanfS mahir. __________ ..,. ___ ...
3). Ensiklopedi Indonesia, W V Tiocve, Bandung 1 p 107.
4). Ka.rya Ki Hajar De\"Te.ni:ara, · bagian :pertama
Taman Sis'lrra, Yogyakarta, 1962, p 166 ..
Diliha.t de.ri istilah-istilah yang mengandung ietilah memberi pendidik·
kan, ki ta juga da.:uat mendapatkan pengertian tentang pendidika.n 5'.
- fi:J?aedagogiktt atau teori :pendidikan, berasal dari kata pais yang bar-
arti anak de.n agogos yang berarti : ilmu menuntun anak.
- "Opvoeding11 (Dahasa JJela.nda) arti kata ini pada mulanya bera.rti
•;membesarka.n 11 dala.m arti jasmaniah,kemudian tindakan men1besarkan ini
dikenakan pula bagi pertumbuhan rohani,pikiran dan kemauan. Jadi ka-
ta 11opvoedingu mempunyai arti suatu tinde.kan untuk membel!arkan ai."lak
tidak hanya jasmaninya saja melainkan juga rohaninye .•
- 11Educare 11 ata\.t dalam bahasa Inggris :;Education'; berarti mengelua.r-
kan kan dan menuntun yang juga menunjukkan suatu tindakan untuk me-
ngerjakan dengan nyata. Ja.di istilah lloducare" berarti Llembangunkan
kekuatan-kekuatan yang ada pada anak agar kekuatan tereebut dapat
menjadi aktif.
- nErziehung11 (bahasa Jerman) berarti mengeluarka.n dan menuntun,ham-
pir sa.ma dengan 11 educare"•
ttPanggulawenthah 11 (bahasa Ja\'ta) mempunyai a.rti mengole.h,mematangkan
pikiran,perasaan,kemauan dan watak.
5). Prof Drs. S Drodjonegoro, Pendidikan Naaional Indonesia, --·-----+------..------"'-----·--· •· ---·· ··-FIP • IKIP, Yogyakarta. 1966• p 19 - 22.
"'i&tJ tn ~ •
"41
Dari pengertian-pengertian tenta.ng kata-kata yang mengandung arti pen ..
didikan dapat diambil kesimpulan bahwa mendidik atau tindakan mendidik
mengandung unsur-.un.sur :
1. Menuntun pertumbuhan anak aecara jasmani dan rohani.
2. Membeaarkan anak yang mempunyai pengertian mematangkan rohani anak
untuk menuju ke auatu,tindakan yang baik.
3·· Hembangkitkan kekuatan yang ada pada anak.
Jadi pendidikan ialalt memberikan tuntunan kepada anak,atau ke:pada ma
nusia yang belum de\•rasa untuk dapat mencapai kedewasaannya,rohaniah ·
dan jasmania..'h.
Pendidikan yang pertarna di~)erikan oleh orang tua, terutama oleh ibu.
Tanpa pemeliharaan sang ibu,anak yang baru lahir,tidak akan dapat me
neruskan hidupnya. Pendidikan anak selanjutnya dapat diteruakan di
luar linskungan keluarga seperti misalnya di sekolah,di tempat berma-
in dan sebagainya, dan dtq)a:t dikatakan pendidikan di teruska11 dalam masya ..
rakat ja.di dapat dikatakan pendidikan dapat terjadi di mana-mana.
Selain })andidikan yang disengaja.,misalnya yang dikerjakan oleh orang
tua dan para guru,ada pula pendidikan yang tidak dapat disengaja yang
kadang-kadang mempunyai pengaruh yang lebih besar dari pada pendidik
kan yang dise~gaja. Pendidikan tersembunyi ini di dapat di dalam per
gaulan antar ses~ua.
flftt ,, -
• I
43
B. TUJUAN PENDIDII"J~N.
Tujuan pendidika.n sangat rapat hubungannya dengan tujuan hidup kare
na itu para pendidik perlu mengetahui tujuan hidup dari maeyarakat
agar pendidikan yang diberike.n mencapai ha.sil yang diinginkan.
Payot berpendapat
11 Soal-eoa1 pendidikan yang sekecil ... kecilnyapun tak akan dapat
kita pecahkan,kalau tidak mengetahui dimana letak tujuan hidup
dan untuk apa anak-anak kite. didik 6).
Oleh karena itu tujuan pendidikan dalam masyarakat yang satu berbeda
denean masyarakat yang lain dan dengan sendirinya hangsa yang satu
berbeda dengan bangsa yang lain. Karena itu kemajuan suatu bangsa se,•
nga.t tergantung pada pendj.dikan yane; di tera.:pkan pada bangsa tersebut ..
Pada umumnya orang memberi arti bah\..ra mendidik ialah memberi pelajar-
an,memberi bimbingan yang diberikan kepada orang lain oleh seaeorang
tertentu,agar si terdidik menjadi manusia yang pandai,manusia yang
berilmu. Memang pendidikan merupakan proses belajar dan proses ini
merupakan pula kodrat manusia.
Hanueia buke.nlah manusia apabila dalam melangsungkan hidupnya tidak
disertai proses belajar. Sebab tak ada suatu pengetahuan yang akan
diperoleh tanpa didahului dengan helajar. ___ .... _________ _
Puste.ka Hakyat, Jakartat 1959, p 5·
_,__._,____ __
Sejak mulai dilahirkan sampai derlgari menutup mita untuk'lelama~l~anya,
manusia eelalu dili?Utl prtises belljar ini;sega1a d•$uatu yang diper~
oleh sebagai hasil be1ajar akan Jtkemb~ngkafi d~n Rliam~urnakart; Dari
uraian di atas dapat diambil keeimpulan bahwa mendidik berarti mem ..
beri pertolongan kepada orang l~in menurut kemampuannya untuk menja•
di dewasa,dapat berdiri semdiri,dapat membangkitkan ~asa tanggung-
jawab dan mempunyai inisiatif.
}.1ateri pendidika;,t memang ilm\l pengetahuan yang sangat lua.e lingkung ..
annya. Tete.pi kalau proses pendidikan hanya bertujuan menjadikan se
seorang menjadi seorang ilmiawan saja,hal ini kurang pada tempatnya.
Masih banyak lagi tujuan yang lain. D~antaranya ialah menjadi manusia
susila,beradab dan mempunyai sifat kemanusiaan yang tinggi. Justru
memperoleh budi pekerti yang lugur inilah yang pada dasarnya yang
ingin dieapai dengan melalui pendidikan.
Memberi pendidikan haruslah dilalmkan dengan suatu keinsafan, suatu
keaadexan penuh dan harus 4iarahkan untuk kebahagiaan hidup. Sesuai
denBan unsur-unsur yang terdapat dalam diri manusia ialah akal,rasa
dan kehendak,maka pendidikan harus pula ditujukan ke arah pembentuk
kan ketiga unsur ini ;
Akal Pembentukan ~~al dimaksud pembent~~an keeerdasan agar
terbentuk daya pikir yang sehat dan dapat memberikan kew
putusan dan menentukan nilai-nilai kesusilaan dalam ting-
kah laku.
Pembentukan rasa agar memhentuk perasaan hati,sehingga
dapat menimbane mana yang buru.k de.n mana ye.ne baik.
Kehendak Pembentukart kehendak dltujtikan kearah pembentukan kemauan
agar terbentuk kemauan yang dapat melalcsanakan dan menga.
rahka.n pada tingkah-laku yang terpuji.
Kala:Uketiga unsur ini da.pat berkembang seeara harmcnis dalam diri
eeseora.ng,rnE'.ka da::~at dil~ate.kan bahwa orang te.di mampunyai watak dan
berbudi pekerti serta bersueila.
Usaha me.nuaia yang berbentuk pendidikan ini selalu ada dalam kejadian,
selalu dalam proses. Karena i tu peristh1a sejarah juga tidak dapat le-o .
pas dari bidang pendidikan. Sejarah mempunyai orientasi ke depan mau
pun ke belcltang;pendidikanpun begitu pula. Pengetahuan tentang pen
didikan pada masa lampau akan menjadi da.sar yang akan datang. Da:r:.;at;
dikatakan bahwa pendidikan yang sekarang adalah hasil usaha masa lam ..
pau untuk mengubah, menyem11urnakan dan meningkatkan pendidikan.
Seda.ng pendidikan yang eekara.ng dapat dipakai sebagai titik tolak
pereneanaan pendidikan yang akan datang dala.m proses peningkatan dan
pembangunan. Hendidik.yang dape.t dikatakan proses pendidi.kan,adalah
pelaksanaan penclidikan dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Mendidik merupakan tugas uta.ma dari kelua.rga,dari masyarakat dan
bangsa. Seba.b mendidik da.pa.t pula berarti melimpahkan atau llle\1ariskan
hasil kebudaya.a.n dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Itulah seba1mya pendidikan i tu bukan hanya tugas orang tua dalam ke•
luarga sa.ja,teta.pi tugas ba.ngsa tugas nasiona.l. Daik-buruk pendidik·
kan dalam suatu bangsa tergantung dari bangsa itu tendiri,tergantung
dari masing~ma.sing bangsa dalen1 usahanya untuk meng~mbangkan kebuda•
yaannya. Itulah sebabnya mengapa %Jendidikan tida.k dattat lepas dari
ideologi nagalr.'a. Tujua.n pendidike.n hs.:tt\l!s d:l~estiaikan ·dan mendasarkan
diri. pade. ideologi n.egara i tu sendiri.
l?enyelenggaraa.n pendidika.n di nega.ra. kita, Republik Indonesia,telah
diatur dale.r.1 Undang-Undang Dasar. Sebagai tercantum dalam Undang
Unda.ng Dasar 191+5, ma.ka pendidikan eli Indonesia tidak mengenal perbe
dae.n golongan,semua \'larga-negara berhak mendapat pendidikan. Pasal 3'1
Undang-Undang Daoar ber~mnyi :
1} Tiap warga-negara berhak mendapatkan pengajaran.
2) Pemerintah mengusahakan dan rnenyelenggarakan satu sistim
pengajaran na.sional yang diatur dalam Undang ... Undang.
Adapun tujuan pendiC;lilcan diatur dalaCl Undang-Undang Pendidikan
No 12/1954 pasal 3 yang bunyinya sebagi berikut :
Hernbentuk manusia susila yang cakap dan \targa-negara yang de ...
mokratis serta bertane;gung-jawab terhadap keseja.hteraa.n masya•
rakat dan tanah-air.
Jelaslah be.hwa tujuan pendidikan di Indonesia tidak hanya rnembentuk
manusia yang pandai,cakap dalam ilmu pengetahuan,tetapi juga menuju
ke kesejahteraan bangsa.
Lebih lagi dan juga lehih tegas mengenai tujuan Pendidikan,perumusan
nya dapat dilihat de.lam Garis Garis Desar Haluan Negara. Da.lam Kete
tapan HPR No IV/HPH/1978 tentane; Garis Garis Desar Haluan Negara
Republik Indonesia antara lain tent£J.ng Pendidikan disebutkan pada
but:i.r a :
Pendidikan nasional berlandaskan ato.s Paneasila dan bertujuan
untuk meningkatkan ketaqwaan ter~dap Tuhan Ynag Maha Esa,ke
cerdasan.ketrampilan,mernpcrtinggi budi pekerti,memperkuat ke
pribadian dan mempertebal eome.ngo.t keba.ngsaan agar dapat me
numbuhkan manusia ... manusia pembangunan yang dapat membaneun di
rinya sencl.iri serta hersama-sama bertanggung-jawab atas pem
bangunan bengsa.
C. KONSEP PEND!DIKAN DI INDONESIA
Supaya pendidikan mencapai hasil yang diingink~~ diperlukan adanya
pengertian antara yang mendidik dan yang terdidik. Pendidik harus sa
dar bahwa ia tidak dapat menjadikan anak seperti apa yang dikehendaki.
Anggapan yang menyatakan bah1:1a pendidikv.n akan dapat membentuk sese
orang ditemukan oleh bangsa Romawi yang kemudian disetujui oleh bang
sa. Yuna.ni.
Teori Tabula nasa ini disetujui dan diperta.ha.nkan olbh John Lorke dan
Immanuel Kant. Juga di Amerika seorang ahli ji11ra yang bornama Hatson
meQelopori aliran Dehaviourisme yang mengatakan bah\'fa tingkah laku
manusia hanya.lah merupakan gerak yang tidak disengaja,sehinega pen
didikan c.lapat mempengaruhi gerak ini. Anal{ dapat menje.di apa saja
sebagai akibat dari pendidikan.
Pendapat lain mene;atakan bahwe. tingkah laku manusia hanyalah akibat
dari sifat-sifa.t ba\faan sejak lah;.r yang tid.ak dapat diubah oleh pen•
didikan karena sudah merupakan bakat.
Aliran i11i dinamaltan aliran Nati'Visme.
Dari due. pendapat yang saline 'bert.entangan ini dieatu-padukan oleh
4/3
t1ilhelm Stern yang menganut teori Convergensi yang mengatakan hahwa
pemba\taan dan lingkungan · saling bantu membantu. Anak mem:punyai k~ma.ril
puan untuk menguasai,merubo.h dan menyesuaikan dengan keada.an lingkurtg-
an.
Tingkah laku seseorang mendapat dua.pengaruh dari dalam dan dari lu ....
a.r. Hana ye.ng lebih kuat eli tentukan oleh Cl.iri sendiri. Kekuatan dari
dalam tidak bekerja sendiri,tetapi selalu mendapat pengaruh dari lU•
er. Pada masyarakat Jatra ked'l.la pengaruh ini dikenal dengan 11dhasar 11
(yang dari dalam) dan lia,jar1i(yang dari lue.r). Kecuali ini dalam nle.sya
rakat · Ja\-TD. juga dikene.l pepate.h yang mongatakan :•Kacang mangsa ningge.la
lanja.rant:. Kacane; tidak meninggalkan kayu tempat menjalarnya. Kacang
panjang mcngikuti arah kayu yang dipakai sebagai tempat menjalarnya.
Hal ini berarti bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh bawaan
de.ri le.hir atau oleh ketur'lman. Tetapi kecuali itu juga ada pe-patah
yang memberi pendidikan : t:Aja ccdhak keho gupak 11 • Janganlah dekat ..
dekat dengan kerbau yang kotor yang baru keluar dari kubangan.
Pepatah ini memberi peringatan atau dapat dikatakan memberi tahu a
ge.r ki ta. \'laspa.da terhadap line;kungan. Sebab lingkungan dapat memberi
pengaruh,dan da.lam hal ini pengaruh yane; jelek.
Dari kedua pepatah ini tadi dapat disimpulkan bahwa "dhasar 11 dan
11 ajar" dapat memberi pengaruh pada tingkah. laku seseorang. ·
Dapat dikatakan bahwa sistem ini sesuai dengan sistem Convergensi.
Dertolak dari pendapat bahwa tingkah laku seseorang itu kecuali su~
dah mempunytd hawaan,juga dapat mendapat pengaruh dari luar,maka KI
Ki Hajar Devrante.ra menganut sistem Convergensi yang dinama.ka.n. 11Sistem
among11. Sistem pendidikan ini desebut dengan istilah 11Tltt wuru handa
yani 11 • Kata :;c.unongtt bero.rti mens(:l.euh,mel'lgawaei .saperti seseorang penga•
suh yang menga\'ras5. anak. Hernbiarkan bekerja sendiri, tetaili tidnk di
bia.rkan begi tu saja, melainkan diberi j?etunjuk ka.l.au diperlukalt da11
diberi dorongan untuk berani tampil dan berjalan di "tlepan dan berani
bertanggung- ja\'iab. Jadi 11Tt1t \-Tt1ri handayani t: berarti bah\1a seorang
pendidik harus bersikap sebagai pengaauh yang memberi dorongan ke a, ..
rah kebaikan 1 memberi kepercayae.n dan· kebebasan kepada anak didik un ..
tuk bertindak. Sistem among yang dicetuskan o~eh Ki Hajar Deuantara
ini kemudia11 dilengkapi dengan dua ungkapan yang dikemukakan oleh
Doktor Soerokartono,kakak kandung R.A. Kartini.
Pertama tting ngarsa sung tuladha1i. Ini berarti bahua pendidik harus
sa.nggup memberi tela.c.l.an, tidak hanya dapat menyuruh dan nemerintah
saja,tetapi herani memberi contoh,sanggup berjalan di depan bilamana
diperlukan.
Kedua Hing rnadya rne.ngun karsa11 yang berarti bah\-la seore.ng pendidik
harus mampu membangkitkan sel!nngat si terdidik,sehingga si terdidik
m~;Jmpunyai kemampuan dan mempunyai scmangat untuk bertinda.k.
Ketiga ungkapan. tersebut sekaro.ng digabung ttenjadi satu yang mengha.
silkan suatu sistem pendidika.n yang berbunyi :
Ing ngarsa sune tulad~.
Ing madya mangun karsa
Tut ~ruri handayani.
->~- • _.._- !i <"·' ': . .. --· _ ... ...:,.... ~'
Karena seorang pendidik merupe.kan pimpina.n,maka ketiga prinsip ta.Q.i
juga merupokan prinsip utama kepemimpinan di sar.up:tng norma-norcta ke- .
pemimpinan yang lain seperti taisalnya : berHibawa, jujur, terpercaya 1
bijaksana, mengagumi, berani ma\'las diri,mampu melihat jauh. kedepan, be ..
rani dan mengatasi kesulitan,bersikap waj~,tegas dan bertanggungM
ja.wab, sederhana penuh pengabdian, berjhre. besar dan mempunye.i sife.t
ingin tahu.
Ketigo. prinsip tersebut dalv.m pelaksanaannya harus berdasarkan Panca
sila sesuai denean tujuan negara yaitu untuk menuju kemasyarakat
Paneasila. Kegiatan ,endidikan akan menghasilkan manusia-mru1usia
Pancasila,yang bersikap,bertingkah-laku dalam masyarakat,dalam ber
negara dijiHe.i oleh nilai-nilai luhur Pancasila yai tu manusia yang
taq\'Ta kepada Tuhan Yane r.ia.ha Esa, cerdas, trampil, berbudi t mempunyai
semanga.t kebangsaan yang kuat dan selalu siap sedia menjalankan pem
bo,ngunan.
Gamharan manusia Pancasila semacom ini menurut Ketetapan t~R No II/
MPR/19?8 diperinci sebagai berikut
1. Pereaya dan tv.qwa terhadap Tuha.n Yang Haha Esa"
2. Hormat menghormati dan bekerja eama anta.ra pemeluk-per:1eluk agama
dan pene;anut-penganut kepercayaan tcrhadap Tuha.n Yang Maha. Esa.
3. Hengakui dan l:temperlakukan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Haha Esa sesuai d.enge.n harkat dan martabntnya.
4. Saling mencintai, te11ggane; rasa dan "tepa salira1' terhada.p sesama
man usia.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kena.nusiaan dan membela kebenaran
51
dan keadila.n serta hormat-menghormati dan bekerja sa.ma dengan
bangsa-bane;sa lain.
6. t-'Ieltempatkan :persatuan dan kesatua.n,kepentingc;t.n kesillamatan. :Ja.ngsa
dan Negara di atas kepentinean pribadi atau golongan.
7. Rela berkorbe.n untuk kepentingan Negara dan nangsa, cinta. tane.h air
dan bangga berkebangsaan Indonesia.
B. Hengakui dasar Dhinneka Tunggal Ika dalam memelihara persatuan dan
kosa tuan :r;angsa.
9. ~·iempunyai kedudukan,hak dan kel'tajiban yang sama.
10. Dermusyawarah untuk t:1enca:pai nmfakat yang diliputi semange.t keke
luargaan dengan menm:sunakan akal sehat sesuai hati nure.ni yang
luhur.
11. Henghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusa.n se:rta mc
la.ksa.nakannya dengan itika.cl baik dan rasa tanggung-jawab.
12. Mempertanggung-jmmhkan kcputusan-kepl:ztusan yang diambil secara
moral kepada Tuha.n Yang Maha Esa,harkat dan martabat manueia,ke
henara.n dan keadilan,persatuan dan kesatuan Dangaa.
13. Henyadari hak dan ke\·rajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
14. Mengembangkan perbuatan yang luhur dal~u suasana kekeluargaan dan
gotong-royo ng.
15. Mene;embangkan sikap adil terhadap sasama serta menjaga keseimbang-
an hak dc.n ke't1e.jibe.n bersama.
16. Memupuk sikap tolong-menolong, tide.k menggunakan bak miliknya untuk
pemerasan d~;m pemhorosan dalarn hidup mewah.
17. Hemupuk sikap bekQrja keras,mengharge.i hasil karya orang lain derili
'kemajuan dan kesejahte:raan hersa.me. dalam rangka mewujudka.n kemajuan
.... '52
yang merata dan kead.!tlan ~ol~Jial.
Ke 11 butir terse but sal.il'l-g isi mengisi secara harmonia, tak dapat di-
pisahkan dan merupakan satu kese.tuan yang bulat.
Prinsip lain yans perlu diperhatikan di dalam pendidikan ialah prin•
sip untuk mengusahe.kan keseimbemga.n dengan lingkungan hidup dan di ..
selaraskan dene;an kebutu.han-kehutuhan.
Pengambilan ilmu dari luar disesuaikan dengan kebutuhe.n dan kesesua.i-
annya dengan negara yang berdasar Pancasila.
Pedoman pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah Ketetapan }WR No IV/
MPR/19?8 tt:megal 22 l1a.ret 19?8 tentang Garis-Garis Besar He.luan Negara.
D. KESIUPULAN.
Teori pendidikan di Indonesia tidak mengikuti teori Tabula Rasa.juga
tidak mengikuti teori Nativisme. Tetapi juga tidak hanya eekedar me-
ngikuti teori Convergenai.
Teori ini disesuaikan dengan tujuan dan falsafah negara.. Nilai-nilai
luhur Pancasila yang menjadi dasar dan juga menjadi tujuan dari aega•
la kegiata.n pembangunan,hai'us menjadi tlasar dan tujua.n pendidikan,
menjiwai seluruh kegiatan pendidikan dl Indonesia. Karena fa.lsatah
negara sudah ditetapkan dan diakui keluhura.nnya.maka kalau falsa:tah
itu adalah Pancasila,tentu kebudayaannya juga berdaear dan bersumber
pada Pancasila. Judi pendiclikan di Indonesia adalah pendidikan Panca-
sila~
I
_.·.~'::..,
Mengine;at bahwa porkernbatigt\11 dan tingkah laau oanusia di tentU.kan ti
dak hanya oleh ajar teto.pi juga oleh dhase..l',yang :Saling. iai mengisi.
Dakat dapat bcrkemhang ka.rena ada pe11garuh atau pendidikan dari luar,
tetapi daput pula seseo~ang yang tanpa baknt.meapunyaf suatu keahlian
ks.rena. pengaruh.
Mengingat pula bahtta i$~tiap marn.lsia raempunyai ·kemampuan sendiri•s\ln
diri,seh:i,ngga kemnmpuan ini perlu dilcembangkan tanpa tekanan,m~a un-
tuk mengembangkan kemampuan ini teori among ;
Tut wuri handayani,merupakan suatu sistem yang te11at 9 karena teori ini
momberi kebebase.n untuk mengembangkan kemaJ1Jpuan.
Pendidik hanya menjadi seorang pengasuh.
Pendidik tidak herhadapan dengan anak didik sebagai subyek dan obyek ..
tet~pi ei pendidik berhadapan denga.n makhluk hidup karona itu sikap
acuh tak acuh otor~ter dan negatif adalah sikap yaag kurang terpuji.
Pendidik harus menyelami jil-ra. anak dan da.pat menjadi telada.n seeuai
dengan ing ngnrea sung tulo.dha. Tetapi dapat pule. mombanski tkan dan
membuka semangat iug madya mangun karsa.
Manusia itu makhluk sosial dan eeka.ligue jugo. makhluk individu,tet-di-
ri atas jiwa raga, l)erkeduduka.n sebagai me.khluk. Tuha.n dan prib.adi tma~
ka pendidii:an di Indonesia adalah pendi~ikan fang memperhatikan k~
harmoniaan,keeelarasan dan keserasian dlllam mengembangkan aemua unsur
manueia yang merupakan satu kesa.turu.:. Seauai dengan dasar faleafah
negara dan pandangan hidup baneea yai tu l?aric'iust\a malta pendidikan di
Indonesia harus memperhatikan aspek•asp~ :
1. Pendidikan mengenai Ketuha.nan atau l'endid.ika.n.:..eligius..,-sosue.i
dengan sila pertama.
2. Pendiiiikan intclektt\al, budi :pekerti ,.keindahan,keaauan; seeuai dengan •
sila kedua.
3. Pendidike.n kebane;saan, sesua.i del1gan sila. ketiga.
4. Pendidikan yang demokratis,s·esuai dengan ·aila ke empat.
5. Pendidikan sosial,sesuai dengan sila kelima.
As:pek-aspek tersebut harus merupakan sutttu perpaduan sehingga tercape.i
manusia ,-ang herpribadi Pancasila, manusio. ideal dalam negara Panea-
sila. Pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang bulat,terpadu
dan semesta, bercle.sar pada kodrat manusia dan pembangunan ma.nusia se-
utuhnya. Proses pendidikan tidnk hanya yan~berhubungan dengan ke~
pandaian saja, tetapi juga proses normatif ,-a.ng rJempersoalkan ukuran
dan pertumbuhan nilai dan keguna.an pendidikan itu b(t.gi anak didilt.
Karena i tu juga rnaka pendidikan d:t Indonesia tidak . .&tanya merupakan
pendidikan yang bersifat sementara saja,tetapi berlangsung terus me"!"
nerus selaraa ha.yat dikandung badan,pendidikan seumur hidup, 11long li:f6
educationn, seperti yang dianjurkan oleh Ki Hajar Dewan tara..
Pendidikan di Indonesia diarahkan ke masa depan berdasar dan bertuju-... an Pancasila yang mengandune nilai-nilai luhur •
•
.,
A. PENGANTAH •
.BAD tv SUJ.IDANGA.N 'rEORI Pil'fDID±ltAN UTO~XA
·nAtAM. J?l!im:t!>XKAN liNUoMESIA
•
Ter111ujutnya kemerdekaan Indonesia membatia kewajiban-kewajiban terha-o
dap bangea,yaitu terciptanya cita-cita yang terdapat dalarn U U D,
ialah mencerdaskan kehidupan bangsa,baik lahir maupun batin menuju
ke kehidupan bahagia.
Kemajuan dalam ilmu dan teknologi, adanya gagasan-gagasan ba.r'l.ltmenam•
bah keinginan banssa Indonesia untuk rnelihat hari depan dengan lebih
optimistis. Juga dengan adanya teknologi modern bangsa Indonesia da•
pat mengadakan komunikasi dengan dunia luaT 9 sehingga untuk kemajuan I
bangsa e~nd~J;'i dapat me,\1ggunakan pengetahuan dan kebudayaan bangsa
lain. Masyarakat modern Indonesia ialah nasyarakat yang mau membuka
diri untuk memasukkan kebudayaan lain,.tanpa menghilangkan kebudayaan
sendiri.
Modernisasi bukan 11westernisasi1; ,karena modernisasi mem:punyai arti
meniru gaya hidup orane B~at,yang seringkali disertai sikap meren•
dahkan dan meremehkan kebudayaan sendiri. Dapat dikatakan bahwa ilmu
dan teknologi modern,penemuan-penemuan baru m.mpunyai segi positif
dan segi negatif.
Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan 1)engarUh yang ne!atit,maka pen
didik mempunyal tanggung ... jawab untuk membina dan mengarahkan yang mam•
pu untuk menimbulkan sikap kri tis dan selekU.t sehiagga bangsa Indo-
\
\ \
nesia mampu menyaring mahtl. yang baik dan mana yang buruk,mane. yang
bergtina dan mana yang tidak bergunn,dapat menampung unsur-unsur yang
positif yang uenunjang kebudayaan sendiri.
Harus diingat bah\1a nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaa.n sendi
ri merupakan kepribadian bangsa dan merupakan landasan yang esse11sial.
Untuk itu diperlukan dukungan-dukungan dari segala fihak,supaya pem
binaan pendidikan mempm1ye.i kondisi yang mantap. Dalam bidang pendi
dikan kita menghada:pi hermacam-maeaw masalah diantaranya :
1. Tambahnya penduduk.
2. Tambahnya kesadaran rakyat akan pentingnya pendidikan.
3• Banyaknya anrut putus sekolah.
~-. Banyaknya pengangguran
5. Sistem pendidik yang belum mantap.
6. Kurangnya penghargaan kepada guru sehingga mengakibatkan kurang
menariknya profesi guru.
Masalah .. masalah ini memerlukan penyelesaian,dan penanganan yang se
rius. Tamhahnya penduduk dan tambahnya kesadare.n akan :pentingnya pen_.
didikan memerlukan sarana yang berbentuk gedung dan guru. Hambatan
dalam hal ini disebabkan terbatasnya sumber-sumber seperti misalnya
pembia;yaap. .. personalia dan materi. Kekurane;an akan sumber-sumber ini
juga menyebabk~• banyaknya anak pu~ sekolah dan dengan sendirinya
akan berakibat bertambahnya. pengangguran. Karena itu tempat .. tempat
pendidikan yang memberikan kemampuan untukdapa.t berusaha sendiri sa
ngat dibutuhkan.
Sistem pendid.ikan di. !rtclonesie. dapat di.katakan merupakan "ttarisan da•
ri sistem penjajahan yang sudah tidak seauai lagi. Lebih-lehih dengan
majunya perkembangan ilmu pengetcl1uan da~ tekno1ogi siatem pendidik
kan di Indonesia memerlukan sistem yang mantap yang sesuai dengan
kepribnuian Indonesia. Pendidikan akal h~rus disertai dengan mendi
dikan rasa dan kehendak,tegasnya pendidikan kepandaian harus disertai
pendidikan moral. Dengan demikian pendidikan tidak berjalan timpe.ng,
dan dengru1 kesadaran moral yang tinggi masalah ke enam y~~g kita ha
dapi yaitu kurangnya pene;hargaan tehadap guru dapat pula diatasi.
Pendidikan moral ini dapatkita gali dari sumber-sumber kepustakaan
lama,diantaranya dari karya R.Ne;. Ranggawarsita. Kita harus mengakui
bahwa pendidikan moral merupakan dasar bagi \·ratak sesuatu bangsa.
B.PENERAPAN TEORI PENDIDIKAN UTOPIA DALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Dangsa Indonesia berusaha untuk menuju cita-cita yaitu menuju ke ke
hidupan masyarakat yang adil dan makmur. Di dalam masyarakat yang di•
cita-citakan itu setiap manusia Indonesia mengalami kehidupan yang
aman dan damai, sue.tu kehidupan masyarakat yang sempurna. Untuk men
capai tujuan itu diperlukan pendidikan.
R.Ne;. Rangga"tarsita dalam keinginannya. menuju ke masyarakat semacam
ini juga menekankan perlunya pendidikan yang bersifat menyeltiruh ter
nyata dalam buku 11Pamoring Ka\'!Ula Gusti ;; pada pupuh I bait 2 terda
pat kalimat
••• 0 0. c.> 0 • •.• 0 •• 0. ill 0 0 Q e Q 0 0 Q Q 0 9. 0. 0. 0. 0. U. 0 IU 0 0. 0 0 ll- llo 0 '-' 0 (iJ 0 Cil. l;o 0 0 IC'I 0.
0GO~;oOe• 49 $.0j)••••ueQO •• Oiftj•v••veQ•09QSIOfiiO"OU .. OOCIQOO.QOCil00\l'OOW
pinrih ay'ila kangsi kecer
canckok lan isinipun
yen kecera salah sawiji
sayekti dadi tuna
•o<~•oco.;.~o••o•••qgeQ••Qf~qiQI
eo~O.OOCUCIGOQQOeD~Q~"UQV•
Di dalar.1 menuntut pendidikan diharapke.n tak ada satupun yang terting ..
gal,karena kalau ada yang tertinggal akan mengalami kerugian. Pendi
dikan menyeluruh ini mengharapkan tidak hanya pendidikan kepondaian
saja,tetnpi juge pendidikan mental dan moral.
Kala.u dilihat keadaan di Indonesia dewasa ini,maka dapat dilihat bah
wa pendidikan kita deuasa ini juga menghendaki pendidikan yanc bulat
dan terpadu dap. pendidikan semesta. Di dalam hal ini sudah ada kese
larasan antara pendidikan Utopia dan pendidikan di Indonesia.
Kecuali ini R.Ng. Rangga.uarsita mengharapkan agar dalam menuntut il
mu seseorang tidak perlu ragu-ragu,dan harus dengan sungguh-sungguh
berusaha ke arah tercapainya. cita-ci ta. Untuk ini diperlukan persiap-
an lahir dan batin.
Dari uraian di atas dapa.t timbul pertanyaan : 11Apakah keadaan yang
semacam i11i sudah cocok? Apaka.h anak didik ki ta sekarang.· ini sudah
tanpa ragu-ragu lagi dalar.t menuntut ilmu? Kalau belum sesuai,bagai
mana mengatasinya?".
Henja\'rq.b perte.nye.an di atas• dalam kenyataannya memang pada beberapa
hal terdapat kefagu ... raguan Dada anak didilt"
f{ungkin ini disel,abkan karena
Pendidik kurang ma\tas diri
- Kurang kesiapan lahir dan batin pada anak didik.
Jadi untuk mengatasi hal ini diperlukan tenaga-tenaga pendidikru1 yang
sanggup menambah ilmu sendiri sehingga dengan demikian mendapat ke ...
percayaan penuh dari anak-didik. Juga anak didik harus mempunyai per
siapan lahir dan batin dalam mencari ilmu,da.n tida.k hanya dengan se.o.
tengah hati da.lam usahanya ke arah tercapainya cita-cita. Diharapkan
agar anak-didik berusaha. untuk menya.mai gurunya dalam kepandaian.
Suatu anjuran dari R.Ng. Ranggawarsita yang patut mendapat ·tanggapan
ialah tentang anjuran untuk menghasilkan karya tulis dan mempunyai
suatu ketrampilan seperti tertulis pada bait 24 dalam 11Panitisastra11
0\'l'eling tuyang anem l.~E-J .. ~·E__!!_a.cteEP...!!
sanadyan bagus sawarninipun sugiha sarwa busana
raja bara.na ugi tanpa darnel,
p_unap~_ll"!P.l ;p. __ .l~~p. _ _})~~a_s~d. i nii E~~
~~sj_u__!t_l:l._~2-~-.J.l:\.X~..!.l.!..~6 •. J1fJE~P~
upaminipun kadi sekar terms,
amrenga.ngah nanging tanpa ganda.
Gambaran di ata.s mengatakan be.lnra seseore.ng pandai yang tidak mempu
nyai karya tulis,sama halnya dengan bunga yang tidak berbau,karena
kepandaian itu tidak ada yang menget~~ui. Tetapi untuk membuat suatu
karya,diperlukan pengetahuan. Karya tulis aka.n mene.ikkan derajad se-
seora.ng.
Go
Totapi kepandaian saja tidak me~ukupi.
Henurut sang Puja.ngga ada tige. tingkatan dalam seseorang memiliki ke
pandaian ya.itu :
1. Cendekiat'lan.
2. Cendekiawan yang bertujuan untuk kebahagie.an seluruh umat manusia.
3. Cendekia\"1an utama yang saleh yang taat beribadat • bertujuan untuk
kebahagiaan seluruh umat.
Cendekiat'le.n yang ke tiga inilah yanc utama karena selalu i:lendasarka.'l
diri pada Tuhan Yang Haha Esa.
Hal ini berarti bah't'ra pendiclika11 yang dianut oleh sang Pujangge. ada
lah pendidikan yang berdasar pada KeTuhanan Yang Maha Esa,sesuai de
ngan sila pertama dari falsafah Negara,Pancasila.
Selanjutnya R.Ng. Ranggauarsita memborikan syara.t bagi guru dan bagi
murid. Syarat-sya.rat ini diperlukan bagi terlaksananya dan be.gi ter
capainya pendidikan yang sempurna.
Hanya saja,syarat-syarat ini tidak aemua sesua.i dengan kea.daan Indo
nesia dewasa ini,meskipun ada juga dapat dipekai. Dalam ciri-ciri o
rang yang \-tajib menjadi guru tertulie dalam 11Hidajat Djati 11
Ciri-ciri yang waiib menjadi guru ada delapan hal.
a. Orang yang ber,angsa,artin~a. bangsawan yang mempUD7ni drajad yang
tinggi ..
b. Orang yang be~agama,artinya kaum ulama,yang tabu aKan kitab;
kitab agama.
c. Orang pertapa9artinya pendeta-pendeta yang selalu berbakti pada
Tuhan.
d. Orang yang berb.udi,artinya orang luhur bttdinya.
e~t Orang yang berpengctahua.n.art:i.nye. yang pa.nda:t,yang mempelajari
pengetahual·l.
fe Pert'lira, artinya prajuri t yanfj tersohor keperwiraannya • •
g. Hartawan,artinya orang kaya yang masih dalam ke.a.daan untung.
h• Orang yang baik, artinya orang-orang tani yang sungguh-sungguh
dalam mengerjakan pekerjaannya.
Dari ke delapan butir di ata~S,kalau diterapkan di Indonesia seoara
harafiah tentu kurang sesuai. Tetapi dalam hal ini kita harus meng-
ambil apa yang tersirat,tidak hanya yang tersurat. Seperti misalnya
butir a, tidak berarti bangsa.t1an saja, tetapi yang dimaksud ialah pa-
ra pemimpin.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mereka yang menjadi pemimpin,
baik pemimpin formal maupun non formal,pemimpin-pemimpin agama,mere-
ka yang berbudi lUhur,orang-orang ilmuwan,orang-orang yang gacah be-
rani, orang-ore.ng yang sukses dalam usahanya karena kesungguhan dan
ketekunannya mempunyai kewajiban untuk menyebe.r-luaskan pengetahuan-
nya. l1ereka mempunyai keuajiban untuk memberi petunjuk,untuk menga
rahkan ore"ng lain agar setiap orang mendapat pengetahuan eeperti me
reka dan dengan demikian dapat memperoleh kepandaian yang merupakan
syarat bagi kehidupan yang bahagia.
Kecuali yang ,.,ajib menjadi guru, juga ada aturan-aturan bagi mereka
yang berhak menjadi guru,yaitu :
a• Orang yang a.khl5; dalam bah,e.sa sendir~.
be Orang yang akhli dala.m bahasa ka\fio
c. Orang yang da:Slat memilih bahasa 'dengan tepat.; '
d• Orang yang da.pat membuat laguo
•• Orang yang banyak mempunyai cerita.
f. Orang yang banyak mempunyai pengetahuan.
g. Orang yang tajam pikirannya.o · • h. Orang yang mudah. menginga.t-ingat.
Juga dalam hal ini tidak dapat kita terapkan begj.tu saja,tetapi ha-
rue diambil intinya. Kesimpulan yang dapat kita ambil ialah :
Seorang guru harus seseorang yang keouali menguasai bahasa sendiri
juga harus menguasai baha.sa lain. Sebab dengan demikian,ilmunya da-
pat di tam bah da.l"i ke1.mdayaen bangs a lain. Dari butir c dan d dapat
diberi penje lasan demikian : Seorang guru harus dapat memilih kate.-
kata yang topat,agar dala.m memberikan penjelasan mudah diterima.
Kecuali itu se~erti tertulis pada butir -butir se~anjutnya seorang
guru harus mempunyai banyak eerita. Untuk dapat mempunyai cerita,
guru harus ba.nyak membaca,· jadi harus selalu menambah ilmunya.
Seorang guru harus mempunyai ilmu yang berlipat-ganda.kalau dibanding-
kan dengen muridnya. Bagi seorang guru dituntut agar ia mempunyai
pikiran yang tajam dan muda.h menginga.t-ingat. Den,an demikian ia
menguasai be.han atau ilmu yang akan diberikan.
Seorang guru harus mem~unyai sifat~sifat sebagai berikut
a..saya.ng pada murid,dianggap eebasai anak dan cueu.
b. Rajin menge.jar.t;.da.k see;an-segan mengajar.
Ci. Tanpa pamrih,tidak mengharapktn apa~apa.
de Mengerti apa yanG dimaksud oleh murid.
•• fidak menjadi pembicaraan murid•
fi Tidak mengembalikan pertanyaan•
g~ Tida.k meremehkan peneetahuan.
h.o . Tidak ing:i.n disanjung, dan tida.k mengagung-agungkan kep-.ncfaianllJ"a.
Semua sifat guru yang tersebut d:i. atas memang l!lerupakan hal-hal yang
harus dan wajib dipunyai oleh guru. Seorang guru yang tidak sayang
pada muridnya, tentu tidak dapat memberikan pelajare.n dengan baik.
Lebih-lebih guru yang mal as mengajar, sege.n-segan mengajar, sebaiknya
tidak menjadi guru. Pekerjaan ini harus dikerjakan tanpa mengharap
bala.ean,dan tidak menghendaki balas jasa. Guru ha.rus 11 tanggap ing
sasmita",artinya seorang guru sudah darat mengerti apa yang diperlu~
kan muridnya,apayang akan dikerjakan muridnya. Dengan demikian guru
dapat,mengarahkan. Hemang dapat diterima,bahwa guru tidak menjadi
pembicaraan murid. Diasanya yane; menjadi bahan pe::1biearaan ialah kP
kurangan-kekuranga.n dan kesalahan-kesalahan guru. J.1aka seorang guru
harus bertindak sangat berhati-hati. Juga guru agar tidak.mengemba
likan pertanyaan berarti guru harus dapat menjawab pertanyaan dengan
baik dan tepat. Karena itu guru harus selalu berusaha untuk menam
bah illl'lU. Tetapi meskipun begi tu tidak berarti bahwa ia harus meng
agung-agungkan kepandaiannya dan dengan demikian ingin disanjung
sanjung.
Untuk menjadi guru,keeuali yang tersebut di e.tas,masih ada 8 syarat
yang lain yaitu :
a. Tidak cacad hadan
b. Derbicara halus dan sopan,tidak kasar dan tidak berkata yang ti~
dak 'senonoh
e. Bertingkah laku ba:iJ<
d. JJerbudi yang tangguh
e. Mau berkor1.)an
f. Berkemauan yang baik
g. Tidak mem~unyai kebiasaan yang jelek,seperti minum minuman keras
dan sebagainya.
h. Tepat dalam penalaran.
Syarat-syarat di atas memang perlu bagi seorang guru. Guru yang cacaO.
badan,mungkin akan terganggu .dalMa memberikan pelajaran. Guru harus
sopan,tida.k suka berkata kotor,bertingkah~laku baik,sehingga dapat
menjadi contoh, berbudi 1 uhur, suke. berkorban dan raempunyai ci ta-ci ta
yang baik. Seorang guru juga tidak mempunyai kebiasaan yang kurang
baik.
Kalau ciri-ciri guru,syarat-syarat guru,sifat-sifat guru dan siapa
siapa yang \"rajib dan boleh menjadi guru dipenuhi maka pendidikan da
pat berjalan dengan be.ik.para pendidik aka.n menjadi pendidik yang
ideal.
t1emberi pendidikan tidak · dapat terlaksana kala:u hanya sepihak.
Karena mendidik dan mengajar harus ada dua. filtak;pendid.ik dan anak
didik. Kalau bagi si pendidik ada ketenh·n-ketentuan agar pendidik
kan mencapai hasil 7ang maksimal,bagi anek didikpun ada ketentuan-
bagi murid•
. . Yang t-raj i b menjadi ruurid . ialah. :.
a• Keluarga sendiri
b;. Uarga bangea
c.o \!arga agama
d.. \·Jarga rurnpun bahasa
e.· Dapat mambaca dan menulis
f. Mele\.,ati masa pertum0uhan.
g. Tidak menderita sesuatu penyakit
h. Tanpa cacad.
Kalau ketentuan di atas dilihat secara sepintas memang kurang sesuai
dengan keadaan sekarang. Kita tidak hanya melihat yang tersurat,te
tapi juga yang tersirat. Dari butir a,b,e dan d,aeolah-olah hanya
\'.rarga sendirilah yang ~rus menjadi murid. Seeunggutlnya hal ini ti-
dak berarti menutup kemungkinan bagi orang di luar i1:u. Hereka ini
wajib menjadi murid,befarti bagi anak wajib menjadi m•rid dari orang
tuanya,bag~ orang yang se~gama wajib menjadi murid bagi orang yang
menguasai agama itu,dan bagi warga satu bahasa wajib menjadi murid
dari eeseorang yang lebih pandai. Hal ini berarti bah\'m terutama ki-
ta menjadi murid dat-i orang-orang 1ang dis~kitar kita,r.nul"i dari line
kungan rumah, melua~ lte linglq.m.gan rang lebih beliar, Ini mengandung /
maksud bahl'ia pendidikan dt~ula~ dar-~ ).<elup.f}ga,ketnudia.'l me1uas ke lingo
lu~ngan di l.uar keluarga d•n dalam .._6}'ar~t ~ baltt.an dapat dilcatakan
pendidikan tidal;: hanya tanggung-jawa.b lingkungan, tetapi merupakan
tanggung-jawab bangsa.
66
Dari butir e dapat diambil kesimpulan baln-ra alangkah baiknya, apabila
semua orang dapat mernbaca dan menulis. Dengan dapat ruambaca dan menu
lis, ilmu peneetalman dap£1.t dengan mudah disampaikan. J_,ebih-lebih ba
gi anak yang sudal1 cukup umur, yai tu yang sud.ah melewati me.sa pertum•
buhan. Seorang murid yang menderi ta penya.ki t dan cacad tidak dhrajib
kan,ini tidE~..k i:lerarti bah'Ha mereka tidak perlu menclapat pelnjara.n ..
Seyogyanya mereka lilendapat pendidikan yang tersendiri.
Kalau ada yang wajib menjadi murid adalru~ mereka yang masih ada hu
bungan atau pertalian keluarga maup~m pertalian bangsa,maka ada 8
hal yang bersifat umum uang merupakan syarat bagi siapa saja untuk
menjadi murid.
Yang berhak menjadi murid
a. Orang yang teliti
b. Orang yang rendah hati
c. Orang yang akra.b
d. Orang yang sentausa
e. Orang yang de\-rasa
f. Orang yang mempunyai day a ingat yang baik
g. Mempunyai ketenangan hati
h. Mempunyai ketetapan hati,
Orang-orang atau anak-a.nak yang mempunyai sifat-sifat tersebut di
atas mempunyai bak untuk di•~eri pelajara.n. Adapun ketrajiban murid
da.lam mendapat pelajaran ada 8 hal pula,yaitu t
a. Tidak mGncela, dalam hal :i.ni tidak mencela guru
b. Mempcrlihatkan,a.rtil).ya di sini murid memperlihatkan bahwa ia ber ...
hutang budi pada guru. Tide.k meremehkan guru.
c. Hemperhe.tikan (al"~S. ya.ng·diber:tkan oleh guru).
d. Henjelasko..n, 1:Jerarti kalau ada yang bertanya tidak dija'l'rab sekena•
nya saja, tetapi harus dape.t menjc;nrab dengan jelas.
e. Hemusyawarahka.n,artinya kalau ada sesuatu perlu ditanyakan dan
dirundingkan dengan guru me,tq1un dengan ka\'Jan yang lain. Tidak di
putuskan sendiri.
f. Henyiarkan,clalar.1 hal ini menyiarkan ilmu pengetahuan yang didapat.
g. Henepati janji.
h. Hengerjakan,dale.o hal ini mengerjakan perintah guru.
Ke delapan. hal di atas r.1erupakan ke~:re.jihan murid,agar murid dapat men
capai cita-citanya.
Syarat-syarat bagi l!lereka yang tidak 1)erhe.k menjadi murid yaitu
a. Gila
b. Hempunyai penyakit ayan
c. 11uta
d. Tuli
e. Disu
f. Anak yang belum de\·laoa
g. Orang tua ye.ng eudah tidak insat
h. Orang sakit yane; sude.h tidalt ine;at.
61)
1,)
Ketentuan di atas dengan scndirinya tidak sesuai dengan lceadaan seka-
rang,karenu sekarang sia:pa saja mempunya.i hak untuk mendapat pendidil:-
kan,ticrak tergantung pada eacad jasmaniah.
Dutir a da1jat di terima, begi tu pula butir g dan h. sebab bagi orang
gila., orang yang sudah tua dan· orang yang saki t tenttl tidak mungkin
diberi pelajaran. Tetap:i. bagi anak atau orang yang buta,tuJ.i maupun
bisu pada masa sekarang sudah ada usaha untulc memberikan pengetahuan
dan pendidika.n sepert:i. yang diberikan kepada mereka yane; tidak ca.cad
dengan cara-cara yang khusus dic5.ptakan bagi mereka.
Tetapi sekali lagi di sinipun kita melihat hanya yang tersurat,teta-
pi juga yang tersire.t. lJutir-butirc,d,e, dan f jangan hanya dilihat
secara harfie.h saja. Dapa.t juga dikatakan di sini yang dimaksud de-
nga.n buta ialah orang yang tidak buta matanya.,melainkan buta. hatinye.,
tida.k ma.u nienerima saran-saran dari orang lain., t:l.dak mau menerima
ilmu yang datang dari luar,ha.nya dirinyala.h yang pandai. Kecuali itu
buta juga berarti,buta terhadap tuntutan zaman dan buta terhadap ke-
kurangan-kekura.ngannya sendiri. Orang semacam ini tidak dapat dibe-
ri pela.jare.n.
Orang yang tuli,bukan hanya tuli telineanya,sehingga tidak mendengar
suara apapun, tete.pi tuli hatinya. Ia tidak mau mendengar saran de.n
nasehat orang lain,tidak mau mendengar sua.ra yang bukan sua.ra sendi·
ri. Tuli semacam ini tidak mouuhGkinkan diberi pengajaran dan ~en-
didikan,karena orang semacam ini hanya ingin dan ma.u mendengar sua.ra
sendiri.
Degitupun orang yang bisu. Bisu dalam hal tidak mam:pu mengeluarkan
I
suara,masih dapat dididik untuk hercaka.p-cakap .. Hetode tentang ba.gai
mana mendidiknya suclah dapat dikatakan berhasil. ~L'etapi bagi orang
yang bisu dalam arti tid~k cau menyebar-luaskan pengetahuan, ini da
pat dikatakan orang egoistis. Orang semacam ini tidak mau menularka.n
pengetahuannya,karena ia munc;kin takut disaingi,kalau seandainya. ia
membeberkan ilmunya kepada orang lain. Orang j.ni ticlak suka melihat
orang lain sukses atau lebih sukses dari pada dirinya. Haka sudah se
layaknyalah kalau diapun tidak diberi pelajaran apapun.
Dapat ditambahkan pada penjelasan di atas juga mengenai orang yang
lumpuh, tide.k da:pat berjalan atau bahkan tidalc dalJat bergerak.
Pengertian secara harafiah mungkin orang yang lumpuh tidek dapat men
jadi murid. Teta~:i secara simbolis dikatakan orang ini adalah orang
ini adalah orang yang 11 lumrJuh1i dalam bahasa Jawa,yang berarti orang
yang malas. :Jagi pemalas ilmu pengetahue.n dan pendidikan tidak ber
guna.
C. PENUTUP.
Dari uraian di atas da~at disimpulkan bahwa teori R.Ng. Ranggawarsita
tentang pendidik.=m di Negare. Utopia,kalau diterapkan di Indonesia
tidak dilihat apa adanya,tidak diartikan seperti yang tertulis,se
perti yans tersurat,tetapi harus diterima dan ditekuni secara men
dalam,sehingga dapat mengetahui apa yang ada dibalik itu.
Haruslah kita. mengkaji,mengupas dan meneli.t5. yang tersirat,yang di
ungkapkan secare. simbol:i.s tadi. Ila:rulah cla}?at diketahui bahwasanya ,
70
semua teorinya yang seolrut-olah tidak sesuai dengan zaman dapat di
tera.pkan, apabila dilihat yang dir.1aksud dan apa ya:..1g di tuju. '
DAB V
KESIMPULAN ' ...... ·-
A. SUMDANGAN R.NG. RANGGA\'iARSITA PADA PENDIDIXAN MENTAL BANGSA
71
Dari karya R'.Ng. Rane;gat1arsita yang sempat diteliti dapat dikatakan
berisi aja:toan-ajaran yang berguna bagi kehidupan manusia •
Manusia harus sada.r akan kekuasa.an Tuhan Yang Haha Esa 1 karena manu
eia itu hanya merupakan ma.khluh Tuhan,ciptaan Tuhan.
Ka.rena itulah manusia harus selalu berusaha agar Tuhan memberikan
Rahmattiya yang berbentuk suatukehidupan yang baik yang sejaktera
untuk menuju kehidupan ini manusia dalam kehidupan bersamaharus se•
lalu tolong ... menolong 9 bekerja-sama. dan berpegang pada kebenaran 1
saling hormat menghormati. Kehidupa.n bersama yang dimaksud tidak
hanya kehidupan dalam lingkungan sendiri, tetapi juga dalam kehidupam
antar bangsa..
Dengnn demikian manueia, at as Rahmat Tuhan, dapat hid up aman dan
bahagia • Kehidupan sen~ca.m inilah kehidupan yang dicita-citakan.
Untuk m.ncapai keadaan yang sempurna manusia harus berusaha dengan
se penuh hat i, baker ja dengan keras dan sungguh-sungguh 1 dapat membe ...
dakan tugas dan kewajibannya masing-masing •
Juga diperlukan kerja•Sama yang erat antara pemerintah dan warganya.
'\:larp harus dengan sadar mentaati peraturan-peraturan • sedang peme•
rintah dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang cakapdan bijaksana.
Rakyat dan pemerintah harus satu dalam kehendah dan perbuatan.
Sebelum melangkah harus ada permasya.waratan lebih dahulu seh~ngga
terdapat keselarasan antara rakyat dan pemerin.tt~h menuju kehidupan
yang sejahtera, aman dan damai •
Untuk mencapai ketujuan ialah kehidupan yang aman dan sejahtera
dengan send~inya diperlukan bimbingan dan tuntunan, tidak didalam
keluarga 1 tetapi juga dilua.r lingkungan keluarga •
Maka bimbingan dan tuntunan tersebut diharapkan datang dari para
orang tua, pemimpin•pemimpin pemer·intah , l'W~Upin-pemimpin agaraa,
pemimpin-pemimpin porkumpulan dan guru-guru.
Jadi bimbingan dan tuntune .. n yang merupakan pendidikan dalam bidang
,.
?2.
pendidikan mental diperlukan dimana pun juga.
Dl rimah , di sekolah t dalam masyarakat • dallf;\t dikatak.an bahwa pen
didikan ini adal.ah tanggung-..,.jawab orang tua, lingkungan dan pemertnto.h
Berdaaarkan kepada yang telah dturaikan di ataa, R Ng Ra.nggawars~ta.
berpedonan bahwa pendidikan dan pemba.ngunan mental bangaa d~pnt dicapa.i
. dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang MD.ha 'Esa·;Jm.rena manusia hal'US sadlll.r
bahwa ia adala.h ciptaan Tuahan.
Atas Rahma.t dan Ridlo Tuhan maka tujuan manusia yaitu kehidupa.n yang
aman , ·dama;l dan sejahtera da.pat dicapai melalui kerja sama, saling
tolong-menolong dan hormat-menghormati antara sesama manusia, di
dalam negnra maupun nntar negara. Keouali ini perlu adanya kesep;tkat•n
antara pemimpin pemerintD.h dan rakyat.
Dengan demild.an ma.ka sebagai perumusan tuntunan pembe.ngtma.n mental
bangaa, dapat dikembalikan kepa.da dasar negara yaitu Panca$ila~, yang
sudah mengandung unsU:r•\msur yang diharapkan oleh Sarit l?Ujan,gga
R.,Ng.Ranggawarsita, yang perumusannya:
1. Ketuhanan Y~ng Maha Esa.
2. Kemanusiav.n yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan I Pe~akilan. ·
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. SUMJ~ANGAN R.NG. RANGGA\vARSITA PADA PENDIDIKAN YANG IDEAL.
Dalam teori pendidikan yang dikemukaka11 oleh R.Ng. Ranggawarsita di
tekankan kepada sifat-sifat dan syarat-syara.t yang perlu dimiliki
oleh guru maupun murid. Juga siapa.-sia.pa yang berhak dan siapa-siapa
yang wajib menjadi guru dan murid. Kalau ciri-oiri guru dt,n murid
dapat dipenulii ~ ma.ka pendidikan da.pat menoa1ni h.a.sil yang maksimal.
Yang dimaksud dengt~n kata nguru" disini tide.k hanya guru yang berdiri
di depan kelas, melainkan guru dapat berart i : orang tua, pemimpin
agama, pemimpin negara dan pemimpin•pemiopin yang lain. l4aka pendidik•
an yang diherikan oleh mereka i tu, terutama pendidikan .~moral menem
patkan mereka pada suatu kedudukan yang tidak hanya berpengaruh, teta•
pi juga memba~t\ akibat nl.oral dalam masyarakat, ke.rena dalam mendi
dik dituntut sife.t, tabiat, budi pekerti yang luhur. Karena sifat
sifat inilah mereka baru dapat dihca-mati dan iiitaati dE>.n tanpa. si
fat -a if at terse but pa.l"a 11 guru" dalam art i lua.s akan merosot di mat a
masyarakat • Jadi dapat dikatakan ba.hwa. karena ada tu.ntuta.n semacam
itu tuga.s mereka sangat berat, mereka d1.tuntut untuk menghorme.ti
orang Iain dan te.at pada aturan yang ada dan mereka juga ha.rus dapat
dihormati dan ditaati.
Bagi11 guru11 sern.acam ini perlu mawe.s di~i · mEnlinjau diri pribadi apakah
mereka sudah mempunjai atau wemelihara aifa.t dan ciri guru, rnempunyai
dan memelihal'a budi pekerti :YE\11.g luhur aehingga r.aereka. patut dihormati
dan ditaati.
Pendidikan tide.k akan d.e.pa.t berhasil dengan baik, apa.bila tidak ada
tanggapan dari muruid dalam arti luna. Anak didik juga harus dapat
tlmawaa diri11 , suda.hkah ia mempunyai dan memelihara aifat-sifat dan
ciri-ciri murid, apa hak dan apa kewajibannya.
Dagi R.Ng. Ranggawarsita berha.silnytt pendidikan, ye.ng formal maupun
non-formal tergantung pada iktikad yang baik dari ai Pendidik dan
si Terdidik. Pendidikan mencapai hasil makaimal kalau ada·keaadaran
pada kedua belah pihak. Je.di ~endidikan tidak hanya tere;antuhg pala
sistem pendidikan.
Dagaimanapun ba.iknya suatu siatem, tanpa pengelolaan dan tanpa ke·
sadaran pa.da ai pengelola untuk mengerjakannya tide.k ado.. gunan;ra,
R.Ng. Rangga~te.rsita meneka.nkan pa.da pendidl.kan moral TJo.gi )?endidik
dan Anak didik.
Perkembnngan pendidikan senantiasa mengikuti perkembangan ekonomi
dan teknologi. Karena itu pendidikan de\taaa ini cendrung untuk meng•
hasilkan ilmu pengetahuan yang menyangkut kepent ingan okonomi dan
teknologit sehingga dapa.t dikatakan mengabaike..n pendidikan moral.
Pendidikan di Indonesia ye.ng berdasarkan pa.da Panca.sila dan mempunyai
3 prinaip : Ing ngarsa sung tuladha; Ing madya r~ngun karsa dan Tut
wuri handayani, bermaksud juga untuk lebih menil'lekatkan pendidikan
moral apa.pun juga sistem yang akan d~paka:l,. }oiaka teori pendidikan
yang diungkapkan oleh R.Hg. Ranggawa.reita dan ya.Iig telah diuraikan
dalam bab IIdan IV , memberikan dorongan dan, batltuan dan eumbangan
yang besar ba.gi 'berlaksanenya pendidikan al Indonesia sopert,i telah
clipa.pnrka11 dalam bab III. l'.La.ka ma.nusia di Indonesia harua diaadarkan untuk nte.mbuna aetiap
mnuaia agar berkesadara.n untuk ma.mpu melibat akiba~-ak:i.bat yang neru
pD.kan hasil daripendi~ikan yang berda.sarkan pada Pancasila.
Untuk meningkatkan mU.tu · t•hidu!nn · , di ·dalam usnha mencapai kehidu1nn
yang ideal, pada dasarnya harUs didahp;lt~.i · oleh pendidikan yang ideal
yang menghasiJknn masyarakat yang ideal~ Hal i~ dapat tercapa~
dengan membuna ·dan me~be.ngun maesyarakaj , yang berpedoma.n mwmbangun
manusia seutuhnya, berdasarpada Pancasila yang pelaksanaan dan
pengamalan11ya ditekankan }lada pelaksanaandan pengamalan yang subyektif
Pada akhirnya terct",painya cita-cita tergantung jug:::-~ pa.dR polaksana:.qe.
:;;-ada manus :tanya •
c .. SUHDANGAN R.Ng. RANGGA\iiARSITA DAGI SASTltA •
.Sumbangan sang Pujangga pa.da sastra, khususnya sastra Jawo., amat
besar, terbukt i dari basil karyanya yang ber jumJ..."4h lebih clari 60
buah. Deliau raerupakan tokoh pelopor penulisan «ienga.n 11sa!'l.di asmau
yaitu menempatkan nama atau asma da.lam scmdi atau seca.ra tersembun:ri
dalam na.skah-naskahnya 411 Cara penempatan kadang•kadang begitu bagusHya t
sehingga. kade.ng-kadang sulit untuk mencarinya. Penempatan nsa.ndi. ru.n:'lr).tt
ini mencapai puncaknya pa.da buku Hitnra.dya., kareno. de,lam bulq.t iP,i i.1c,. ~
Rangga.we.rsita t(\lrjalin menyeluruh dalam :lsi buku. Karena. inila.h kH;z·.':
ini mempunya.i keist imewaan.
Cont oh sandi asma. yang sederhana clapa.t dilihat pa.da karangannye.
:;Kalatidha.U t pada. baris terv.khir tertulis : Borpng ang~ suwarga
1-ae~ mar~ya 1 yang berarti : mernasrahkan diri ·padv. keh.idupan yang
a.ka.n datang, pada. sorga yang aba.di. Dari kate.-kata yang digaris
bmtahi dapa t dibaca nar:n- : Re.nggawarsita.
Da.h m kitab nAjipama.sa11 , sa.ndi asma da.pat dibacra. :pada set :lap :permul::-.
an bait dan terba.ca : Riiliaijan Hangabehi Ra.nggawarsita Kaliwon Pujang
so. guru basa krama saha para.mC~. Kawi ing naga.ri Sura.karta Hadinine <.'.t,.
;~~_-.ka dale.m mem'baca. karange.n-karangan sang Pujangga in:t parn peubaaa
diharapkan dt>.pat memahnmi yang tersirat, tidak hanya yane tersurat •
', ..•. ,·'-"""!!' "l'"·
t· .r
., .... ·"·-: . '-\ '
~. ,, '
J .- ·' . _.#·-- :~"'-')t_· .. ·.,: .. ·~
·,_,.-1-...
.. '· ·. -~ '
. '
' '
Seeuhgguhnya blithasa dan tllsafat tak ·dapat dipisahkan,salah s~tu
::1cdi;a filsafe.t ada.lih ba.Ma.sa, httn)'at"' ml'lalui 'bahasalalislofol.ihg fiUJuf dapat men~glt~pkan l1ikir~n-p!kJ.i.anny&l. dan peiidapa.t-~ndatnya. 6 ·
Itulah sebft:bn.Ya maka. ada sebutari ujtchter-Phi16Boph", sebrv.zl.g pujanggE>.
yang sekalig'llii seornrlg filsuf.
Pctda dasarnya R.Ng. ·ltanggawarsiti. mempunya.i pendapa.t bahwa .l!leseofang
itu hi\rus sels.lui 'bdt'Usaha untult kemajuan pribadi maupun kemajuan.
~)angsa, tetoutama menC:Snjolkan petl.didikan moral •. Apakah pandaugannya
ini dap::~.t dima.sukkan sebalfai damar filsafat Jawa pada khususnya , .
Indonesia pada. umumnya ma.Bih parlu adanya penelitian lebih lanjut
dan lebih menyeluruh.
~ .. PENUTUP.
Pada akhir):lya mudah•mudahan penelitian sederhana ini mempunyai guna
dan manfaat meskipun bagaimanapun kecilnya.
DAFTAR :PUSfAlCA
KARYA .. KARYA R.NG. RANGGAHARSITA.
1. Ajidarma
2. Ajinirmala
3• Ajipamasa
'+. Babad Itj,.h
.':' o Bhara t ayuda
6. Dudayana
7. Ca.krawati
8. Cemporet
9. IIidayat-Jati
10. Jakalodhang
1~. Jaman Cacad
·i4. Jitapsara
15. Kawi Jarwa
16. Kalatidha
1\., PU~ PEHDANTll•.
1?. Mardawalagu
18. Matyanaparta
19• Pakem Pustakeraja (Pur"ra)
20. Pakem Pustakaraja (Madya)
21. Pakem Pustakaraja (Wasana)
22. Pakem Pustakaraja (Anta.ra)
2.3. Pambekaning Nata Binathara
24. Pamoring Kawula-Gusti
25. Panitisastra
26. Paramasastra
2?. Parayoga
2.~ • :Partakarya
29. Pawarsakan
30. Purusangi(ara
31• Purwakaning Pawuken
3a:t Rerepen Sekar T~an !l ~ ),.~..,__,.....
--:" AdiMsmita, Ki Sumidi, Seld.tar Ki l!!.1!!ii! ~gawarsi~ta, Yayasan
Sosrokart&nat YogyaltQ>ta, 19?1.
2 ............ , Setuh':l:-!!ati, \1asiat Paningga1Q liyahi Pujangga, ltuasan
Sosrokarta.na, ·Yogyakarta, 1973.
3. Anderson, Benedi·ct R •. o. G. ,~gasa~ Tentang K~k~asaati di _da.lam.Ke-, .
L:- • •••••••• , ~ogi dan ~~!1-.nsi <ht'fll.tlti .T~• Mfllraograph Series, 197::-"
.. ~1rubacher, John s. ,M~eru P11iloso,P.&_of Education, The University
of Chicago, 1955 •
• , ")• Brodjonegoro, Prof. Drs. s., I:e~_didi}ten NM!onal In®.aesia, FIP -
IKIP Yogyakarta, 1966.
8. Dewantara, Ki Hadjar, bagian Pertama Pendid.ikan, '11anum Si8Wa,
Yogyakarta, 1962.
9 .. :Qewey,John, fpiJoao~_,pf Edu~ation, Preblem of Man, Littlefield,
AddS 8: Co, New Ye~~ 1975• .
-.o. Henry,. Nelson D., l!.q_~rn P]lilosophies and Education• The Univ~$7
of Chicago, Chicago, 1955•
11. I-Ioeve, \v. V. ,-· Ensikloped.i Indonesia, Band~
12.~1amadja;ta, Zaman Ec:Uln, uP lndonttsia, !ogyakarta, 1964.
-"> "- "~--~-· .. ·;,.
r··
· 14. "Poerb9:tjaraka, Prof. Df• R. ·M. Ng. dan Far<ijan He.41<l:*a:~a, K,erus.~.~.~
an Djaw.a, Djambatan, 1952.
15. Hhitehead, ·Alfred North,· 'l"'he Aims of Education, The Ne"rr American , . . · I f _*" •
Library, 'New Yo~t c. 1961.
' ·\
... ... . \
....... , .. .__ .......... _ ... _. .I